You are on page 1of 3

POLIMIALGIA REUMATIK

No.Dokumen : SOP/270/UKP-NGT
No.Revisi :
SOP
Tanggal terbit : 28 Mei 2018
Halaman :
PUSKESMAS YUPITA
NANGA NIP.19670703
TAYAP 1989012 003

1. Pengertian Polymyalgia rheumatica (PMR) adalah suatu sindrom klinis


dengan etiologi yang tidak diketahui yang mempengaruhi individu
usia lanjut. Hal ini ditandai dengan mialgia proksimal dari pinggul
dan gelang bahu dengan kekakuan pagi hari yang berlangsung
selama lebih dari 1 jam.
Kode ICD X : M53.3 Polymyalgia rheumatica
Tingkat kemampuan 3A
1. Tujuan Sebagai acuan bagi tenaga medis untuk melakukan identifikasi dan
penatalaksanaan polimialgia reumatik
2. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 30/KAPUS/IV/2018
Tentang Penetapan Dokumen Esternal Yang Menjadi Acuan Dalam
Penyusunan Standar Pelayanan Klinis
3. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
4. Prosedur 1. Petugas menerima pasien
2. Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien yang disesuaikan
dengan gejala polimialgia reumatik, Pada kebanyakan pasien,
gejala muncul pertama kali pada bahu. Sisanya, pinggul atau
leher yang terlibat saat onset. Gejala terjadi mungkin pada satu
sisi tetapi biasanya menjadi bilateral dalam beberapa minggu.
Gejala-gejala termasuk nyeri dan kekakuan bahu dan pinggul.
Kekakuan mungkin begitu parah sehingga pasien mungkin
mengalami kesulitan bangkit dari kursi, berbalik di tempat tidur,
atau mengangkat tangan mereka di atas bahu tinggi. Kekakuan
setelah periode istirahat (fenomena gel) serta kekakuan pada
pagi hari lebih dari 1 jam biasanya terjadi. Pasien juga mungkin
menggambarkan sendi distal bengkak atau, lebih jarang,
edema tungkai. Carpal tunnel syndrome dapat terjadi pada
beberapa pasien.
3. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik sebagai berikut: Tanda-
tanda dan gejala polymyalgia rheumatic tidak spesifik, dan
temuan obyektif pada pemeriksaan fisik sering kurang. Gejala
umum sebagai berikut: Penampilan lelah dan Pembengkakan
ekstremitas distal dengan pitting edema. Temuan
muskuloskeletal sebagai berikut:
 Kekuatan otot normal, tidak ada atrofi otot
 Nyeri pada bahu dan pinggul dengan gerakan
 Sinovitis transien pada lutut, pergelangan tangan, dan
sendi sterno klavikula.
Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan Laju Endap
Darah
5. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan satu set kriteria
diagnostik berikut, yaitu:
a. Usia onset 50 tahun atau lebih tua
b. Laju endap darah ≥ 40 mm / jam
c. Nyeri bertahan selama ≥ 1 bulan dan melibatkan 2 dari
daerah berikut: leher, bahu, dan korset panggul
d. Tidak adanya penyakit lain dapat menyebabkan gejala
muskuloskeletal
e. Kekakuan pagi berlangsung ≥ 1 jam
f. Respon cepat terhadap prednison (≤ 20 mg)
Diagnosis banding yaitu Amiloidosis, AA (Inflammatory),
Depresi, Fibromialgia, Giant Cell Arteritis, Hipotiroidism,
Multipel mieloma, Osteoartritis, Sindroma paraneoplastik,
Artritis reumatoid.
6. Petugas melakukan penatalaksanaan, yaitu:
a. Prednison dengan dosis 10-15 mg peroral setiap hari,
biasanya menghasilkan perbaikan klinis dalam beberapa
hari.
b. LED biasanya kembali ke normal selama pengobatan awal,
tetapi keputusan terapi berikutnya harus berdasarkan
status LED dan klinis.
c. Terapi glukokortikoid dapat diturunkan secara bertahap
dengan dosis pemeliharaan 5-10 mg peroral setiap hari tetapi
harus dilanjutkan selama minimal 1 tahun untuk
meminimalkan risiko kambuh.
7. Petugas memberikan konseling dan edukasi berupa: Edukasi
keluarga bahwa penyakit ini mungkin menimbulkan gangguan
dalam aktivitas penderita, sehingga dukungan keluarga
sangatlah penting.
8. Petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi (Rumah Sakit) Setelah ditegakkan dugaan diagnosis.
9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke
apotik.
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesa,
pemeriksaan fisik, diagnosa dan penatalaksanaan yang telah
dilakukan dalam rekam medis pasien.
11. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas rekam medis.
5. Unit 1. Pendaftaran dan Rekam Medis
Terkait 2. Poli Umum
3. Laboratorium
4. Apotik

You might also like