Professional Documents
Culture Documents
Oleh Kelompok 3 :
Dosen Pengampuh :
Dr.Murad.,MS.M.T
FAKULTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri di
PT.AIC (Allied Indo Coal Jaya) ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa
kendala. Adapun penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini berdasarkan data-
data yang diperoleh selama melakukan Kunjungan Industri, buku – buku
pedoman, serta data-data dan keterangan dari pembimbing. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr.Murad MS.,M.T selaku dosen
pembimbing dilapangan dan sekaligus dosen mata kuliah Operasional Tambang
Terbuka.
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB IV DOKUMENTASI....................................................................................18
BAB IV PENUTUP...............................................................................................20
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PT. Allied Indo Coal Jaya (PT. AIC Jaya) Sawahlunto yang berlokasi di daerah
Parambahan Talawi Kota Sawahlunto Provinsi Sumatra Barat, merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang usaha pertambangan.
Pada saat ini Mahasiswa D-3 Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang
sedang melakukan kunjungan Industri sebagai tugas mata kuliah operasional Tambang
Terbuka. Di era globalisasi saat ini tidak lah cukup belajar secara teori. Sehingga
diadakanlah kunjungan ke salah satu Perusahaan Pertambangan contohnya Tambang
Batubara PT.AIC ( Allied Indo Coal Jaya ) Sawahlunto.
Dalam kunjungan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kepada Mahasiswa
bahwasannya di lapangan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita pelajari secara teori.
Dalam industri pertambangan batu bara, eksplorasi batubara dari lapisan dalam tanah
harus malalui proses pemisahan over burden. Over burden adalah material penutup
batubara, proses ini disebut overburden removal.Hasil akhir dari penambangan batubara
adalah clean coal, yaitu batubara yang digunakan untuk bahan bakar. Coal getting
merupakan proses pengambilan batu bara dari pembersihan (cleaning) sampai pengisian
(loading) batu bara ke alat angkut untuk kemudiandi angkut ke tempat penampungan
(stockpile). Kondisi cuaca hujan dengan volume yangtinggi merupakan kendala proses
coal getting.
Catchment area jenis pompa yang digunakan Diameter dan jenis pipa yang digunakan
geometri gorong-gorgong. Dalam proses tersebut diatas, fluida lumpur tidak dapat
dipompakan dengande&atering pump, salah satu peralatan yang sangat berpengaruh
adalah pompa yang akan memompa fluida dengan kepekatan (density) yang lebih tinggi
daripada air.
B. TUJUAN LAPORAN
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Operasional Tambang
Terbuka
Adapun metode yang digunakan, yaitu:
1. Metode presentasi
Beberapa karyawan memberikan ceramah dan penjelasan mengenai hal yang berkaitan.
2. Metode Observasi
Penyusun melakukan observasi lapangan untuk mengambil dan mengumpulkan data.
3. Metode Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan karyawan.
C. . MANFAAT KUNJUNGAN
Diharapkan Mahasiswa Program Studi D-III Teknik Pertambangan Universitas
Negeri Padang dapat mengambil manfaat dalam kesempatan kunjungan ke PT. AIC dan
dapat mengetahui penerapan di lapangan.
D. LOKASI KUNJUNGAN
Lokasi kunjungan ke PT. Allied Indo Coal Jaya ( AIC ) Pasar, Lembah Segar,
Kota Sawahlunto
BAB II
TEORI DASAR
Peta topografi
Jenis dan jumlah equipment/alat penyaliran yang tersedia (missal pompa, excavator
dsb).
Langkah kerja :
g) Dari data debit yang diketahui, kita dapat menentukan dimensi saluran air, kapasitas
sump dan kebutuhan pompa .
1. Ongkos pemompaan akan naik (dilihat dari jumlah pumping hours), dikarenakan
volume air yang dipompa semakin besar, apabila tidak adanya upaya untuk
mengurangi jumlah air yang masuk ke dalam tambang.
2. Traksi ban alat angkut akan bekurang dikarenakan jalan yang licin atau becek
sehingga akan menimbulkan : produktiftas tambang akan menurun, borosnya
pemakaian bahan bakar, dan tidak safety/ resiko kecelakaan alat ataupun
manusia akan lebih besar.
3. Terjadnya pelunakan jalan tambang sehingga ongkos penggantian ban alat angkut
akan naik
4. Produtifitas alat gali muat akan menurun disebabkan material yang di loading
berupa mud/lumpur serta dudukan dari alat yan tidak stabil/alat mudah amblas
difront kerja yang tegenang air.
5. Ongkos blasting akan naik, dikarenakan kegiatan blasting tidak efektif apabila
lubang bor basah.
8. Bobot materal (OB dan Coal) akan meningkat akibat dari penambahan air di
dalam rongga-rongga material tersebut, sehingga produtifitas yang dinyatakan
dalam tonnase (untuk coal) ataupun BCM (untuk OB) akan menurun.
Metode Siemens
· Metode Pemompaan Dalam (Deep Well Pump). Metode ini digunakan untuk material
yang mempunyai permeabilitas rendah dan jenjang tinggi. Dalam metode ini dibuat
lubang bor kemudian dimasukkan pompa ke dalam lubang bor dan pompa akan bekerja
secara otomatis jika tercelup air. Kedalaman lubang bor 50 meter sampai 60 meter.
· Small Pipe With Vacuum Pump. Cara ini diterapkan pada lapisan batuan yang
inpermiabel (jumlah air sedikit) dengan membuat lubang bor. Kemudian dimasukkan pipa
yang ujung bawahnya diberi lubang-lubang. Antara pipa isap dengan dinding lubang bor
diberi kerikil-kerikil kasar (berfungsi sebagai penyaring kotoran) dengan diameter kerikil
lebih besar dari diameter lubang. Di bagian atas antara pipa dan lubang bor di sumbat
supaya saat ada isapan pompa, rongga antara pipa lubang bor kedap udara sehingga air
akan terserap ke dalam lubang bor.
2. Mine Dewatering
Merupakan upaya untuk mengeluarkan air yang telah masuk ke daerah
penambangan. Upaya ini terutama untuk menangani air yang berasal dari air hujan.
Beberapa metode penyaliran mine dewatering adalah sebagai berikut :
· Sistem Kolam Terbuka. Sistem ini diterapkan untuk membuang air yang telah masuk ke
daerah penambangan. Air dikumpulkan pada sumur (sump), kemudian dipompa keluar
dan pemasangan jumlah pompa tergantung kedalaman penggalian.
· Cara Paritan. Penyaliran dengan cara paritan ini merupakan cara yang paling mudah,
yaitu dengan pembuatan paritan (saluran) pada lokasi penambangan. Pembuatan parit ini
bertujuan untuk menampung air limpasan yang menuju lokasi penambangan. Air
limpasan akan masuk ke saluran-saluran yang kemudian di alirkan ke suatu kolam
penampung atau dibuang langsung ke tempat pembuangan dengan memanfaatkan gaya
gravitasi.
· Sistem Adit. Cara ini biasanya digunakan untuk pembuangan air pada tambang terbuka
yang mempunyai banyak jenjang. Saluran horisontal yang dibuat dari tempat kerja
menembus ke shaft yang dibuat di sisi bukit untuk pembuangan air yang masuk ke dalam
tempat kerja. Pembuangan dengan sistem ini biasanya mahal, disebabkan oleh biaya
pembuatan saluran horisontal tersebut dan shaft.
Sistem Adit
Besarnya intensitas hujan yang kemungkinan terjadi dalam kurun waktu tertentu
dihitung berdasarkan persamaan Mononobe, yaitu :
I = R2424 (24t) 2/3 …………………....................... (3.7)
Keterangan :
R24 = Curah hujan rencana perhari (24jam)
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
t = Waktu konsentrasi (jam)
Hubungan antara derajat curah hujan dan intensitas curah hujan dapat dilihat pada
tabel
Sub : Monitoring
Divisi : Environment
Month : Nopember 2007
Rainfall ( mm ) Temperature( 0 C )
Date
SWA MI Avrg Pagi Siang Sore Avrg
1 0 0 26 35 31 30.67
2 3.50 3.50 25 35 31 30.33
3
4
5 0 0 25 35 31 30.33
6 0 0 26 34 30 30.00
7 0 0 25 34 30 29.67
8 6.50 6.50 24 30 30 28.00
9 1.00 1.00 26 31 28 28.33
10
11
12 3.00 3.00 27 36 28 30.33
13 1.00 1.00 24 32 31 29.00
14 30.00 30.00 24 33 30 29.00
15 21.50 21.50 26 34 31 30.33
16 15.00 15.00 25 33 25 27.67
17
18
19 11.00 11.00 25 33 31 29.67
20 1.50 1.50 24 32 27 27.67
21 0 0 23 30 29 27.33
22 0 0 25 35 31 30.33
23 0 0 25 35 32 30.67
24
25
26 0 0 24 29 31 28.00
27 12.5 12.50 25 34 29 29.33
28 0 0 24 29 29 27.33
29 65.00 65.00 25 35 32 30.67
30 8.50 8.50 24 27 35 28.67
Sub : Monitoring
Divisi : Environment
Month : Oktober 2010
Rainfall ( mm ) Temperature ( 0 C )
Date
SWA MI Avrg Pagi Siang Sore Avrg
Sub : Monitoring
Divisi : Environment
Month : Oktober 2011
Rainfall ( mm ) Temperature ( 0 C )
Date
SWA MI Avrg Pagi Siang Sore Avrg
1 0 0 27 36 33 32.00
2 0 0 29 37 34 33.33
3 0 0 25 33 32 30.00
4 0 0 25 30 31 28.67
5 0 0 27 35 33 31.67
6 0 0 25 37 34 32.00
7 0 0
8 21.00 21.00 29 35 33 32.33
9 0 0 27 37 34 32.67
10 0 0 26 35 34 31.67
11 0 0 26 35 34 31.67
12 22.00 22.00 28 39 35 34.00
13 7.50 7.50 27 32 30 29.67
14 35.50 35.50 25 34 32 30.33
15 0 0 26 34 32 30.67
16 40.00 40.00 26 32 32 30.00
17 0 0 26 33 32 30.33
18 15.00 15.00 26 34 33 31.00
19 26.00 26.00
20 29.50 29.50
21 26.00 26.00 24 33 32 29.67
22 30.00 30.00
23 22.00 22.00
24 24.50 24.50 27 26 25 26.00
25 15.00 15.00 25 34 30 29.67
26 17.00 17.00 25 30 30 28.33
27 14.00 14.00 26 33 29 29.33
28 4.00 4.00 25 34 31 30.00
29 12.00 12.00
30 10.00 10.00 25 34 32 30.33
31 21.50 21.50 25 30 29 28.00
Nilva Yanti
PT. AIC JAYA
DATA CURAH HUJAN
Sub : Monitoring
Divisi : Environment
Month : Desember 2013
Rainfall ( mm ) Temperature ( 0 C )
Date
SWA CA Avrg Pagi Siang Sore Avrg
1 0 0 25 32 30 29.00
2 18.5 18.50 25 24 29 26.00
3 0 0 27 28 30 28.33
4 0 0 25 25 25 25.00
5 0 0 23 23 30 25.33
6 5.00 5.00 23 30 31 28.00
7 4.00 4.00 23 30 29 27.33
8 2.00 2.00 23 28 25 25.33
9 0 0 27 35 33 31.67
10 0 0 25 33 26 28.00
11 0 0 26 33 27 28.67
12 16.00 16.00 29 35 33 32.33
13 4.00 4.00 25 34 32 30.33
14 0 0 27 35 33 31.67
15 0 0 27 35 34 32.00
16 0 0 28 30 32 30.00
17 0 0 25 36 34 31.67
18 0 0 24 35 34 31.00
19 0 0 26 28 27 27.00
20 31.00 31.00 24 34 32 30.00
21 8.00 8.00 25 35 34 31.33
22 0 0 26 30 31 29.00
23 0 0 24 34 33 30.33
24 1.00 1.00 25 34 32 30.33
25 0 0 26 30 31 29.00
26 41.00 41.00 26 32 31 29.67
27 0 0 26 31 28 28.33
28 0 0 26 32 30 29.33
29 0 0 22 23 23 22.67
30 5.00 5.00 26 34 33 31.00
31 0 0 25 33 32 30.00
Total 135.50 4.37 25.29 31.32 30.45 899.67
Sub : Monitoring
Divisi : Environment
Month : Dec 2014
Rainfall ( mm ) Temperature ( 0 C )
Date
SWA CA Avrg Pagi Siang Sore Avrg
1 0 0 25 34 33 30.67
2 0 0 23 27 28 26.00
3 0 0 23 33 33 29.67
4 0 0 24 29 30 27.67
5 0 0 23 29 28 26.67
6 0 0 23 35 34 30.67
7
8 7.00 7.00 24 29 32 28.33
9 22.00 22.00 23 29 28 26.67
10 11.00 11.00 27 33 34 31.33
11 6.00 6.00 25 34 32 30.33
12 10.00 10.00 24 32 31 29.00
13 35.00 35.00 24 32 31 29.00
14
15 18.00 18.00 23 31 29 27.67
16 22.00 22.00 24 34 35 31.00
17 0 0 24 30 30 28.00
18 17.00 17.00 23 29 28 26.67
19 33.00 33.00 23 34 33 30.00
20 12.00 12.00 24 36 34 31.33
21
22 0 0 24 36 34 31.33
23 0 0 25 35 35 31.67
24 0 0 25 35 34 31.33
25 8.50 8.50 24 33 31 29.33
26 0 0 25 27 28 26.67
27 0 0 24 34 33 30.33
28
29 14.00 14.00 25 30 31 28.67
30 0 0 26 34 35 31.67
31 10.00 10.00 23 34 31 29.33
Total - 225.50 8.35 24.07 32.15 31.67 791.00
Sub : Monitoring
Divisi : Environment
Month : Dec 2015
Rainfall ( mm ) Temperature ( 0 C )
Date
MI CB Avrg Pagi Siang Sore Avrg
DOKUMENTASI
BAB VI
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Sistem penyaliran tambang adalah suatu usaha yang diterapkan pada daerah
penambangan untuk mencegah, mengeringkan, atau mengeluarkan air yang
masuk ke daerah penambangan.
SARAN