Professional Documents
Culture Documents
HUKUM
P E M B E LAAN
(PLEIDOOI )
Kepada Yth :
Majelis Hakim Pengadilan Militer III-13 Madiun
di
Madiun
Penasehat Hukum :
Mayor Chk Muhammad Icrom,S.H.,M.H.
Mayor Chk Heri Rohanzah, S.H .
Kapten Chk Sunaryo Wahyu.W
Serka Ruyung Ririhena,S.H.
Serka Edi Purnomo,S.H.
Beralamat di Jl. Panglima sudirman No.100 Malang.
PEMBELAAN ( PLEIDOOI )
Pro Justitia
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Pendahuluan :
Kepada para Hakim Anggota yang telah membantu Hakim Ketua dengan sangat baik,
kami sampaikan pula terimakasih yang sebesar-besarnya. Dan kepada Oditur Militer yang
telah berusaha menggali kebenaran materiil dan telah memberikan input kepada Majelis
Hakim dan kepada kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa, untuk itu kami sampaikan pula
penghargaan yang setinggi-tingginya. Menyangkut nasib, karier, martabat dan masa depan
bagi Terdakwa, kita sebagai penegak hukum perlu adanya ketelitian serta keyakinan, terutama
bagi Majelis Hakim yang terhormat. Sehingga, dalam putusan nanti tidak semata-mata
berpedoman pada apa yang tersurat dalam dakwaan, tuntutan maupun dalam Berita Acara
Pemeriksaan ( BAP ) Polisi Militer, akan tetapi lebih banyak berdasarkan pada hasil
pemeriksaan di dalam persidangan serta keyakinan Majelis Hakim sendiri. Tetapi kami selaku
Penasehat Hukum Terdakwa yakin dan percaya, bahwa Majelis Hakim yang memeriksa
perkara KAPTEN INF CATUR TUNGGAL EFENDI KRISTIANTO ini benar-benar
mempelopori diterapkan sistem Negative Wettelijk.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, rasanya tidak terlalu berlebihan jika Terdakwa
penuh harap terhadap Pengadilan Militer untuk memberikan keadilan perkaranya ”FIAT
JUSTITIA RUAT COELUM”.
Dengan mengucap rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa pemeriksaan atas
perkara Terdakwa yang didampingi oleh kami, selaku Penasehat hukum Terdakwa telah dapat
terselesaiakan dengan baik dan lancar sehingga, Oditur dapat menyampaikan requisitoir atau
surat tuntutan pidananya.
Bahwa demi keyakinan hukum dan rasa tanggung jawab kami, selaku Penasehat
Hukum Terdakwa, setelah dengan teliti dan seksama mengikuti jalanya pemeriksaan di muka
persidangan, kami memperoleh kesimpulan secara materiil Terdakwa tidak cukup terbukti
secara syah dan meyakinkan secara hukum, bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan
tindak pidana sebagaimana dituduhkan dan dituntutkan terhadap diri Terdakwa, Jika
pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan di persidangan, kesalahan Terdakwa
atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan,
“maka demi hukum Terdakwa harus diputus bebas.”
” Keterangan Terdakwa ialah apa yang Terdakwa nyatakan di sidang pengadilan tentang
perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri ”
Sementara itu lebih ditegaskan lagi oleh pasal 173 ayat ( 1 ) dan ayat ( 5 ) KUHAPMIL
Ayat ( 1 ) : Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di
sidang pengadilan.
Ayat ( 5) : Baik pendapat maupun rekaan, yang diperoleh dari hasil pemikiran
saja, bukanlah keterangan saksi.
Di dalam Pasal 171 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer,
disebutkan :
” Bahwa hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila
dengan sekurang-kurangnya 2 ( dua ) alat bukti yang sah ia memperoleh keyakian bahwa
suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa Terdakwalah yang bersalah
melakukannya ”.
Bahwa segala putusan yang akan diambil nantinya harus didasarkan kepada hasil yang
telah terungkap dalam pemeriksaan di muka persidangan guna membuktikan kebenaran
materiil yang telah kita sepakati dan telah digariskan oleh ketentuan undang-undang. Oleh
karenanya kita hendaknya tidak terlalu berpedoman tentang segala sesuatu yang tertuang di
dalam BAP, akan tetapi hendaknya kita menempatkan BAP sesuai dengan statusnya dan
berpedoman pada fakta-fakta hukum yang terungkap didalam persidangan.
Bahwa demi keyakinan hukum dan rasa tanggung jawab kami selaku Penasehat
hukum Terdakwa, setelah dengan teliti dan seksama mengikuti jalanya pemeriksaan dimuka
persidangan, kami memperoleh kesimpulan.Menurut Surat Dakwaan Oditur Militer III – 13
Madiun Nomor : Sdak/06/K/AD/II/2018 tanggal 23 Februari 2018, telah melontarkan dakwaan
kepada Terdakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :
Bahwa secara hukum perkara delik aduan yang diadukan oleh Saksi-1 ( Kopda
Suprayitno ) sebagai pihak yang mengadu ke Pomdam V/Brawijaya, atas perkara Terdakwa
dan sudah di BAP, dan selanjutnya perkara tersebut diperiksa dan disidangkan di Dilmil III-13
Madiun, sebelum pemeriksaan para saksi, Saksi-1 ( Kopda Suprayitno ) tepatnya hari
Senin tanggal, 6 juli 2018 sebagai pihak yang mengadu dan yang dirugikan, dalam
persidangan telah mencabut pengaduannya didepan Ketua Majelis Hakim dan
disaksikan oleh Oditur Militer III-13 Madiun dan Tim Penasehat Hukum dari Kumdam
V/Brawijaya.
1. Sehingga kami selaku Tim Penasehat hukum Terdakwa menilai secara hukum
apabila perkara delik aduan Pasal 284 Ayat ( 1 ) ke 2a KUHP yang dilaporkan oleh
saksi -1 Kopda Suprayitno dicabut di depan Majelis hakim yang memeriksa perkara
Terdakwa, dan hakim belum memutus perkara dan mengetok palu, maka untuk perkara
pasal 284 Ayat ( 1 ) ke 2a KUHP dianggap sudah selesai secara hukum, sehingga kami
selaku Tim kuasa hukum Terdakwa tidak perlu untuk menanggapi atau mengupas unsur-
unsur Pasal 284 Ayat ( 1 ) ke 2a KUHP secara panjang lebar karena itu sudah
merupakan aturan hukum sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
3. Bahwa Kami selaku Penasehat hukum Terdakwa menilai terhadap Dakwaan dan
Tuntutan Oditur Militer yang sangat berlebihan dan tidak berdasarkan hukum terhadap
diri Terdakwa, sedang perkaranya sudah di cabut dalam persidangan oleh Pengadu
Pasal 284 Ayat ( 1 ) ke 2a KUHP oleh saksi -1 Kopda Suprayitno tepatnya hari Senin
tanggal, 6 juli 2018, sehingga kami selaku Tim kuasa hukum Terdakwa menilai
seharusnya Oditur Militer untuk Pasal 281 ke-1 KUHP juga dianggap selesai dan tidak
perlu dibuktikan secara hukum.
4. Bahwa yang lebih mengherankan lagi apabila Oditur mempunyai hati nurani
dalam menuntut perkara Terdakwa ini, seharusnya Oditur membuat BAPAT dan saran
hukum ke Orjen TNI untuk perkara Terdakwa untuk dituntut percobaan karena
perkaranya sudah dicabut oleh saksi-1 Kopda Suprayitno pengadunya, secara hukum
dalam persidangan sebelum pemeriksaan para saksi, Bukan dituntut dan dijatuhi
Pidana penjara selama 12 ( dua belas ) bulan dan pidana tambahan dipecat dari dinas
Militer TNI AD.
5. Bahwa dari hal tersebut diatas kami selaku Tim Kuasa Hukum Terdakwa, sangat
prihatin atas tindakan Oditur Militer yang sewenang-wenang dan berlebihan dalam
menuntut Perkara Terdakwa yang tidak ada rasa keadilan dan berlebihan, bahwa
manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna dan pasti mempunyai kesalahan dan
kekilapan baik tingkah laku maupun perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam
masarakat, dan hal ini jelas kami bertanya secara jujur apa Oditur Militer yang menuntut
diri Terdakwa ini merasa tidak punya kesalahan atau sempurna atau suci selama
menjalani kehidupan sehari-hari sebagai Oditur Militer maupun bergaul dengan
masarakat, dan menganggap dirinya paling bernar, dan yang paling benar saya yakin
seratus persen hanya satu yaitu Alloh yang menciptakan langit, bumi dan seisinya
termasuk alam semesta ini.
6. Bahwa Kami selaku Tim penasehat hukum Terdakwa dari paparan tersebut
diatas, akan menanggapi secara hukum tentang Dakwaan Oditur Militer III-13 Madiun
mengenai Dakwaan Kesatu sesuai dengan pasal 281 ke -1 KUHP “ Barang siapa
dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan “ yang menurut Oditur Militer
mengadung 2 unsur pidana yaitu ; unsur ke – 1 “ Barang siapa “ dan Unsur ke 2
“ Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan “
Surat Dakwaan Oditur :
Selanjutnya Oditur yakin bahwa dakwaan kesatu terbukti secara syah dan meyakinkan.
Oleh karena itu dalam requisitoir menuntut Terdakwa sebagai berikut :
1. Berupa surat :
b. 1 (satu) lembar foto Copy kutipan buku Akta NIKAH No. 0183/73/III/2010
Tanggal 30 Maret 2010 pasangan suami istri Suprayitno dan Neris Nora
Anggraeni.
c. 1 (satu) lembar foto Copy surat ijin nikah No. SIN/48/III/2010 tanggal 2 Maret
2010 pasangan suami istri Pratu Suprayitno dan Neris Nora ANGGRAENI.
2. Barang-barang :
a. 1 (satu) buah Handphone Merk Xiomi Retmi CE 0700 milik Sdri. Neris Nora
Anggraeni.
b. 1 (satu) buah Micra SD 4 GB Merk Sndisk milik Sdri. Neris Nora Anggraeni.
c. 1 (satu) buah Sim Card No. 0812299186996 milik Sdri. Neris Nora Anggraeni.
d. 1 (satu) buah Sim Card No. 081217837066 milik Sdri. Neris Nora Anggraeni.
5
Sebelum kami mengulas atau menguraikan tentang unsur-unsur dakwaan Oditur
Militer kami kemukakan terlebih dahulu fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan,
sebagai berikut ;
Keterangan para Saksi ;
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, dan baru kenal sekitar bulan
Maret 2018 waktu Terdakwa menelepon saksi dan tidak ada hubungan keluarga
atau famili.
4. Bahwa Saksi menjelaskan sekitar pada bulan Juni 2013 istri saksi pulang
ke Kediri dengan tujuan menjenguk orang tuanya sakit, selama di Kediri istri
saksi tinggal di rumah pribadi saksi di Ds. Ngampel Kec. Mojoroto Kota Kediri,
dan semenjak itu istri saksi tidak pernah kembali ke Jayapura. Sehingga setahun
sekali saksi pulang ke kediri untuk menjenguk istri dan keluarganya.
6. Bahwa Saksi pada tanggal 25 Januari 2018 berangkat cuti guna untuk
mencarai informasi di Kediri tentang perbuatan istrinya, dan setelah diselidiki
saksi mendapatkan informasi kalau Terdakwa sering datang kerumah saksi pada
pukul 01.00 Wib dan pulang pukul. 04.00 Wib, dan saksi pernah berpelukan
degan Terdakwa di ruang tamu rumah saksi.
1. Bahwa Saksi kenal denga Terdakwa sejak bulan Agustus 2016 dan tidak
ada hubungan keluarga atau famili.
5. Bahwa Saksi sejak bulan Januari 2017 hingga bulan Pebruari 2018 Saksi
dan Terdakwa menjalin hubungan pacaran, selama berpacaran Terdakwa
memanggil saksi dengan pangilan adik/sayang, sedangkan saksi memanggil
Terdakwa dengan pangilan Mas/sayang.
6. Bahwa Saksi menjelaskan pada bulan Agustus tahun 2017 saksi pergi ke
alun-alun Nganjuk bersama kedua orang tua saksi yaitu Sdr. Suharyono
( Ayah ), Sdri. Sumarlin ( Ibu ), istri Terdakwa ( Sdri. Sri Hartini ) dan kedua anak
Terdakwa, pada saat di alun –alun Nganjuk, saksi pernah melakukan foto mesra
dengan Terdakwa mengunakan HP Samsung Grand Prime milik saksi dengan
posisi Terdakwa merangkul badan saksi, kemudian yang kedua foto dengan
posisi berhadapan badan berdampingan kepala saling menempel yang
melakukan pemotretan adalah Terdakwa mengunakan HP ( Hand Pone )
Samsung Grand Prime milik saksi-2 Sdri.Neris Nora Anggraeni.
9. Bahwa selain jalan-jalan di alun alun Kab. Nganjuk Saksi dan Terdakwa
pernah pergi berdua mencari makan di wilayah Kediri yaitu makan Bakso Mama
Jl. KH Wakid Hasim Bandar Kediri, warung Lontong Kikil depan Tebek TNI AD Jl.
Hayam wuruh Kediri, Soto Lamongan di Jl. Brawijaya (lingkungan stadion) Kediri
dan di warung makan yang lainnya namun tempatnya Saksi sudah tidak ingat
pada saat makan berdua dengan posisi duduk dalam satu bangku dengan cara
duduk berdampingan badan menempel.
11. Bahwa selama Saksi berkenalan dengan Terdakwa saksi sengaja tidak
pernah memberitahukan kepada suami saksi menunggu setelah suami saksi cuti
dari kesatuannya karena kalau saksi sampaikan melalui telepon maupun melalui
Media sosial yang lain takut suami tidak percaya, kemudian setelah suami saksi
cuti ke rumah Kediri pada tanggal 10 bulan Pebruari tahun 2018 saksi
memberitahukan kepada suami kalau mempunyai kenalan Terdakwa, dan saksi
menyampaikan ke suami mudah-mudahan nanti kalau papa = mau ngurus
pindah Terdakwa bisa membantunya.
12. Bahwa Saksi hubungan pacaran dengan Terdakwa selama ini sudah
diketahui oleh kedua orang tua saksi, adik saksi bernama Sdri. Ririn dan nenek
saksi Sdri. Saropah dan terakhir saksi melakukan hubungan pacaran dengan
Terdakwa pada bulan Pebruari 2018 setelah perkara yang dilakukan oleh
Terdakwa dilaporkan ke Mapomdam V/Brawijaya.
8
- Atas bantahan Terdakwa tersebut Saksi - 2 tetap pada
keteranganya semula.
3) Saksi 3 Sdri. Siti Masrofah, pada inti pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi kenal dengan Tedakwa pada bulan juni tahun 2017 di rumah
Sdri. Neris Nora Angraeni istri dari Kopda Suprayitno dan saksi tidak ada
hubungan keluarga atau famili.
2. Bahwa saksi menceritakan sekitar bulan Juli 2017 pada waktu siang
hari setelah hari raya idul fitri tahun 2017 saksi melihat ada seorang laki-laki
yang tidak saksi kenal datang kerumah saksi Sdri. Neris Nora Angraeni
alamat Jln. Bunga Gg.VIII.RT/026 RW/004 Kel. Ngampel Kec. Mojoroto Kab.
Kediri mengunakan kendaraan sepeda motor dengan ciri-ciri bertubuh kekar,
tinggi tegap, berkulit sawo matang, karena saksi mengetahui kalau Kopda
Supriyanto yang saat itu tidak berada di tempat kemudian saksi langsung
bertanya kepada Sdri. Neris Nora Angraeni “ Sopo lo mbak kok eneng wong
lanang mlebu omahmu “ ( Siapa lo mbak kok ada orang laki-laki masuk
kerumahmu ) dan dijawab oleh Sdri. Neris Nora Angraeni “ mbak iku anak
angkate ibu jenenge mas Catur dines nang Brigif 16 Kediri . “ ( mbak itu anak
angkatnya ibu Saksi namanya Mas Catur dines di Brigif 16 ) “.
3. Bahwa Saksi sering melihat Terdakwa datang kerumah Sdri. Neris
Nora Angraeni baik waktu siang maupun malam hari, sehingga membuat
saksi sebagai tetangga dekat dengan Sdri. Neris Nora Angraeni menjadi
penasaran dan mencari tahu siapa sebenarnya Terdakwa, sehingga saksi
bertanya kepada Sdri. Neris Nora Angraeni dengan nada bercanda yang
akhirnya diceritakan dengan sebenarnya bahwa yang sering datang
kerumahnya itu adalak Kapten Inf Catur Tunggal Efendi ( Terdakwa ) yang
saat ini sedang berdinas di Brigif 16/Wirayuda Kediri.
4. Bahwa Saksi pernah mendengar kalau Sdri. Neris Nora Angraeni
memiliki hubungan pacaran dengan Terdakwa dan pernah di ciun dan dipeluk
badanya, serta pernah dipijit-pijit ketika badanya kurang enak dan kemudian
pernah menunjukan foto mesra antara Terdakwa dengan Sdri. Neris Nora
Angraeni dengan posisi Terdakwa merangkul dari belakang dan jumlah
fotonya ada sekitar 10 ( Sepuluh ).
5. Bahwa Saksi menerangkan juga pernah melihat secara langsung Sdri.
Neris Nora Angraeni duduk satu kursi dengan Terdakwa saat itu Terdakwa
sedang makan pecel dan Sdri Noris Nora Anggraeni mengatakan sedang
masuk angin sambil menunjukan badanya bagian punggung yang habis di
kerok dengan uang logam oleh Terdakwa.
6. Bahwa setelah Saksi mengetahui hubungan pacaran antara Terdakwa
dengan Sdri. Noris Nora Anggraeni, sekitar bulan Juli tahun 2017 pernah
dijanjikan akan diberikan sesuatu imbalan barang maupun uang oleh Sdri.
Noris Nora Anggraeni, namun itu hanya omong kosong saja samapai
sekarang saksi tidak pernah diberi apa-apa, karena saksi merasa dibohongi
akhirnya saksi membuka rahasia Sdri. Noris Nora Anggraeni ke orang
lingkungan sekitarnya dan jarak rumah saksi dengan Sdr. Noris Nora
Anggraeni sekitar 300 ( tiga ratus ) meter.
- Atas keterangan Saksi -3 Terdakwa membenarkan sebagaian dan
menyangkal sebagian, Adapun yang disangkal oleh Terdakwa yaitu
Terdakwa tidak pernah datang pada malam hari.
- Atas bantahan Terdakwa tersebut Saksi-3 tetap pada
keteranganya semula.
9
10
4. Bahwa Saksi menerangkan sering melihat Terdakwa datang kerumah
Sdri. Noris Nora Anggraeni pada sore hari antara pukul 18.00 Wib dan pukul
18.30 Wib, namun saksi tidak pernah melihat Terdakwa pulang dari rumah Sdri.
Noris Nora Anggraeni, karena sampai dengan saksi tutup jualan nasi pada pukul
21.00 Wib Terdakwa belum keluar dari rumah Sdri. Noris Nora Anggraeni.
5. Bahwa Saksi menjelaskan tidak mengetahui tujuan Terdakwa mendatangi
rumah Sdri. Noris Nora Anggraeni dan saksi tidak berani menegurnya karena
Terdakwa seorang anggota tentara.
- Atas keterangan saksi - 5 Terdakwa membenarkan sebagian dan
menyangkal sebagian . Adapun yang disangkal oleh Terdakwa ;
- Tidak selamanya Terdakwa datang kerumah Sdri. Noris Nora Anggraeni
sendirian, kadang Terdakwa datang dengan anak dan istrinya.
Atas bantahan Terdakwa tersebut Saksi -5 tetap pada keterangan semula.
12
- Atas keterangan saksi-7 tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan
menyangkal sebagian, adapun yang disangkal oleh Terdakwa yaitu;
- Terdakwa pada saat mengatakan mau menikah siri dengan Sdri. Neris
Nora Angraeni hanya bercanda saja,
- Atas bantahan Terdakwa tersebut saksi-7 tetap pada keteranganya
semula.
8) Saksi 8 Sdri. Sri Hariani, pada inti pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi kenal denganTerdakwa sejak tahun 1999 di Jl. El Tari Km. 4
Ds/Kec. Kefamenanu Timur tengah utara NTT saat Terdakwa berdinas di Kodim
1618/Timur Tengah Utara, kemudian pada tanggal 13 juli tahun 2001 Saksi
menikah dengan Terdakwa dari pernikahan tersebut telah dikaruniai 2 (dua)
orang anak yang pertama bernama Safitri Elok Wahyuningtias umur 15 (lima
belas) tahun dan yang kedua nama Febrian Wahyu Wicaksono umur 9
(sembilan) tahun. Kehidupan rumah tangga saksi dengan Terdakwa secara lahir
dan batin sudah tercukupi tidak ada masalah Saksi dengan suami saling
pengertian dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
2. Bahwa Saksi kenal dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni yang beralamat di
Dukuh. Betik Ds. Ngampel Kec. Mojoroto Kota Kediri sekira bulan Nopember
tahun 2016 bertempat di rumah orang tuanya Sdri. Neris Nora Anggraeni tidak
ada hubungan saudara namun sudah Saksi anggap keluarga.
3. Bahwa menurut Saksi antara Terdakwa dengan Sdri. Neris Nora
Anggraeni tidak ada hubungan istimewa ataupun tidak ada hubungan pacaran
karena Terdakwa sudah menganggap Sdri. Neris Nora Anggraeni sebagai
saudara sendiri.
4. Bahwa pada saat penyidik memperlihatkan foto antara Terdakwa dengan
Sdri. Neris Nora Anggraeni dengan gambar Terdakwa merangkul badan dari
Sdri. Neris Nora Anggraeni saat terjadi pemotretan Saksi tidak melihat Terdakwa
minta ijin kepada Saksi untuk foto pada saat makan bersama dipinggir alun-alun
lalu Terdakwa bilang kepada Saksi untuk mengikuti Sdri. Neris ke lapangan dan
Saksi mengijinkannya, Pemotretan dialkukan di Alun-alun Kabupaten Nganjuk
menggunakan Hp (Hand Phone) milik Sdri. Neris Nora Anggraeni dan yang
melakukan pemotretan adalah Sdri. Neris Nora Anggraeni sendiri, dan Terdakwa
sebelum melakukan foto bersama dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni tidak
minta ijin ke suami dari Sdri. Neris Nora Anggraeni (Kopral Suprayitno).
5. Bahwa tanggapan Saksi setelah mengetahui foto antara Terdakwa
dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni kalau Saksi melihat saat melakukan
pemotretan seperti itu pasti Saksi akan melarang agar berfoto yang wajar saja
tidak berlebihan tidak sampai memegang anggota badan yang tidak sewajarnya
dipegang.
6. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan foto dengan Sdri. Neris Nora
Anggraeni bertempat di Alun-alun Kab. Nganjuk dilihat orang lain diantaranya
Saksi sendiri, orang tua Sdri. Neris Nora Anggraeni (Bpk. Suharyono), ibu
kandung Sdr. Neris Nora Anggraeni (Sdri. Sumarlin), adik kandung Sdri. Neris
Nora Anggraeni (Sdri. Ririn dan Sdr. Bayu) dan kedua anak Saksi dan banyak
pengunjung yang lain.
- Atas keterangan saksi - 8 tersebut, tidak ada yang dibantah dan
Terdakwa membenarkan selurunya.
13
9) Saksi 9 Sdr. Agung Santoso, pada inti pokoknya menerangkan sebagai berikut:
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tanggal 19 Nopember 2017
di perempatan lingkungan Betik RT. 26/RW. 04, Kel. Ngampel, Kec. Mojoroto,
Kota Kediri namun tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa Saksi kenal Kopda Suprayitno anggota Kodim 1701/Jayapura
Papua sejak bulan Agustus 2016 di tempat hiburan Jaranan di RT. 16/RW. 03
Dukuh Betik, Kel. Ngampel, Kec. Mojoroto Kota Kediri sedangkan dengan Sdri.
Neris Nora Anggraeni kenal sejak kecil karena masih tetangga Saksi, Kopda
Suprayitno adalah suami dari Sdri. Neris Nora Anggraeni.
3. Bahwa setelah menikah Kopda Suprayitno dan Sdri. Neris Nora
Anggraeni tinggal dirumah baru di Jl. Bunga Dukuh Mbetik RT. 019/ RW. 003,
Kel. Ngampel, Kec. Mojoroto, Kota Kediri dimana jarak rumahnya dengan rumah
Saksi sekira ± 200 meter yang mana rumahnya sebelah kiri berdempetan
dengan rumah ibu Siti Musrofah, sebelah Kananya Saksi tidak mengetahui
karena orangnya ke Kalimantan depan rumahnya adalah dinding rumah Bpk.
Hari kerja di PDAM Kediri.
4. Bahwa sepengetahuan Saksi setelah menempati rumah tersebut Kopda
Suprayitno tidak tinggal bersama dengan istrinya Sdri. Neris Nora Anggraeni
melainkan tinggal dan dinas di Papua dan pulang hanya saat cuti, yang
menempati rumah pada saat Kopda Suprayitno dinas ke Papua adalah Sdri.
Neris Nora Anggraeni sendiri.
5. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 18 Nopember 2017 sekira pukul 20.00
WIB ada acara pengajian umum bertempat di rumah Sdri. Neris Nora Anggraeni
alamat Dukuh Betik RT. 26/RW. 04, Kel. Ngampel, Kec. Mojoroto, Kota Kediri
dalam rangka Maulud Nabi Muhammad SAW, setelah pengajian selesai Saksi
dan warga berkumpul di perempatan lingkungan Dukuh Betik RT. 26/RW. 04,
Kel. Ngampel, Kec. Mojoroto, Kota Kediri jarak ± 100 meter dari rumah Sdri.
Neris Nora Anggraeni, sekira pukul 01.00 WIB di perempatan lingkungan RT. 26
Saksi bertemu dengan Terdakwa naik sepeda motor jenis Honda Supra X warna
Hitam setrip ungu dan saat itu Saksi menyapa “ Pak madosi sinten,,,? Atau
Pak mencari siapa...? dan dijawab “ Saya Pak Catur, tadi ikut acara
pengajian dan Saya masih saudara ibu Suhar “ selanjutnya Terdakwa banyak
bercerita tentang militer dan mengaku sekarang dinas di Brigif 16 Kediri.
6. Bahwa Saksi secara langsung tidak melihat Terdakwa datang dan
bermain kerumahnya Sdri. Neris Nora Anggraeni, namun pada pertengahan
bulan januari 2018 pukul 22.00 WIB dari jarak ± 15 (lima belas) meter dari Jalan
Raya mau masuk ke gang rumahnya Sdri. Neris Nora Anggraeni Saksi melihat
sepeda motor jenis Honda Supra X warna Hitam setrip Ungu tidak ada kaca
spionya yang sama dengan sepeda motor yang dipakai Terdakwa sewaktu Saksi
bertemu Terdakwa di perempatan lingkungan RT. 26 yang saat itu parkir didepan
pintu pagar besi rumah milik Sdri. Neris Nora Anggraeni.
- Atas keterangan saksi - 9 tersebut, Terdakwa tidak ada yang dibantah dan
membenarkan selurunya.
10) Saksi 10 Sdr. Danang Setiawan, pada inti pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tanggal 18 Nopember 2017
saat ada pengajian umum oleh Kyai H. Gus Gendeng di depan rumah Sdr. Neris
Nora Anggraeni namun tidak ada hubungan keluarga.
14
2. Bahwa Saksi kenal dengan Kopda Suprayitno sejak tahun 2016 saat
Kopda Suprayitno cuti ke Kediri, Saksi kenal dalam hubungan bertetangga dan
tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni
Saksi kenal sejak tahun 2004 (sejak kelas 3 SD) karena saling bertetangga dan
antara Saksi dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni tidak ada hubungan keluarga.
3. Bahwa Saksi bekerja sebagai security Bri Kec. Nggurah bertugas jaga
pada malam mulai pukul 20.00 sampai dengan pukul 09.00 WIB kalau pulang
kerumah saksi selalu memutar lewat rumah Sdri. Neris Nora Anggraeni Saksi
kadang memanggil-manggil Sdri. Neris Nora Anggraeni, apabila Sdri. Neris Nora
Anggraeni keluar kadang Saksi berhenti dan ngobrol. Saksi sering lakukan,
karena Saksi sudah sangat akrab dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni.
4. Bahwa pada bulan Desember 2017 sekira pukul 16.00 WIB Saksi datang
kerumah Sdri. Neris Nora Anggraeni, saat didepan rumah Sdri. Neris Nora
Anggraeni Saksi melihat Sdri Neris Nora Anggraeni berdua dengan seorang laki-
laki yang kemudian Saksi ketahui bernama Kapten Inf. Catur Tunggal Efendi. K.
(Terdakwa) di teras rumah, melihat Saksi datang kemudian Sdri. Neris Nora
Anggraeni menghampiri Saksi ke jalan kemudian Saksi bertanya dan berbisik
kepada Sdri. Neris Nora Anggraeni “Mbak Nora, sopo wong iku kok elek
temen ?’’ (artinya “Mbak Nora, siapa orang itu kok jelek sekali ?”) dan Sdri.
Neris Nora Anggraeni menjawab “Gundulmu, kuwi wong Brigif, pangkate
kapten, kuwi sing arep mbantu mindahne Mas Supra” (artinya “Kepalamu, itu
orang Brigif, Pangkatnya Kapten, orang itu yang akan membantu memindahkan
Mas Supra”), setelah ngobrol sebentar Saksi pulang sedangkan Terdakwa tetap
dirumah Sdri. Neris Nora Anggraeni.
5. Bahwa masih dalam bulan Desember 2017 sekira pukul 11.00 WIB Saksi
pergi kerumah Sdri. Neris Nora Anggraeni saat sampai didepan rumah Sdri.
Neris Nora Anggraeni Saksi melihat sepasang sepatu dinas TNI warna hitam
berada di depan rumah Sdri. Neris Nora Anggraeni, Saksi berpikir Mas Supra
pulang cuti sehingga saksi inisiatif membuka pintu pagar rumah, namun pintu
pagar rumah dalam keadaan terkunci sedangkan pintu ruang tamu terbuka,
karena pintu pagar terkunci Saksi memanggil-manggil Sdri. Neris Nora
Anggraeni, namun Sdri. Neris Nora Anggraeni tidak kunjung keluar, kurang lebih
3 (tiga) menit kemudian Sdri. Neris Nora Anggraeni muncul dari ruang keluarga
dengan berpakaian daster dan tidak lama kemudian diikuti oleh Terdakwa yang
berpakaian kaos dan celana loreng, Karena ada Terdakwa Saksi tidak jadi
kerumah Sdri. Neris Nora Anggraeni dan berpamitan kepada Sdri. Neris Nora
Anggraeni untuk pulang, situasi rumah Sdri. Neris Nora Anggraeni saat itu sepi.
6. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa kepentingan Terdakwa berada di
rumah Sdri. Neris Nora Anggraeni, namun saat Saksi tanya kepada Sdri. Neris
Nora Anggraeni dijawab kalau terdakwa adalah orang yang akan membantu
memindahkan suami Sdri. Neris Nora Anggraeni ke Jawa namun setelah Saksi
mengetahui Terdakwa siang hari berada di rumah Sdri. Neris Nora Anggraeni
dengan pintu pagar terkunci Saksi menjadi ragu-ragu apa benar Terdakwa
adalah orang yang membantu mengurus kepindahan Mas Supra (suami Sdri.
Neris Nora Anggraeni) ke Jawa.
- Atas keterangan saksi -10 ada yang disangkal oleh Terdakwa yaitu
Terdakwa tidak pernah datang jam 11 siang.
- Atas bantahan Terdakwa tersebut Saksi-10 tetap pada keteranganya
semula,
15
11) Saksi 11 Sdr. Mastur Pujianto, pada inti pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa Saksi – 11 sudah dipanggil secara patut dipersidangan, namun
saksi tidak bisa hadir karena berada di Kalimantan, sesuai keterangan dari
kepala desa, sesuai kesepakatan dipersidangan keterangan saksi di BAP POM
dibacakan.
- Atas keterangan saksi -11 tersebut , Terdakwa menyangkal semuanya
dan keterangan saksi-11 adalah fitnah atau tidak benar yang ada di BAP POM
tersebut.
Keterangan Terdakwa
1. Bahwa Terdakwa sudah menikah secara sah menurut agama islam dan
sah menurut Kesatuan dengan seorang perempuan bernama Sdri, Sri Harini dari
pernikahan tersebut telah dikaruniai 2 (dua) orang anak laki-laki dan perempuan
yang laki-laki bernama Sdr. Febrian Wahyu Wicaksono umur 9 (sembilan) tahun
dan yang perempuan bernama Safitri Elok Wahyuningtiyas umur 15 (lima belas)
tahun.
2. Bahwa pada bulan Agustus 2016 saat Terdakwa mengurus SIM (Surat Ijin
Mengemudi) di Mapolresta Kediri berkenalan dengan Sdr. Suharyono dan Sdr.
Sumarlin yang sedang mengurus pensiun, setelah perkenalan tersebut
kemudian Terdakwa beserta keluarga main kerumah Sdr. Suharyono di Dukuh
Betik Rt 26 Rw 04 Kel. Ngampel Kec. Mojoroto Kota Kediri, saat main yang
ketiga kalinya Terdakwa berkenalan dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni (anak
Sdr. Suharyono) yang saat itu sedang main kerumah orang tuanya.
16
makan tahu campur di wilayah Kediri, namun Terdakwa sudah lupa alamatnya,
Terdakwa makan bersama dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni tidak punya
maksud apa-apa hanya kekeluargaan saja sifatnya spontan saja, pada saat
makan dengan Sdri. Neris Terdakwa tidak minta ijin dengan Kopda Suprayitno.
10. Bahwa Terdakwa pernah datang kerumah Sdri. Neris Nora Anggraeni
pada malam hari pukul 21.00 wib saat ada pengajian didepan rumahnya,
Terdakwa masuk melalui pintu depan pintu utama yang ada di sebelah Utara
dan pernah datang pada malam hari pukul 21.00 wib ketika Terdakwa di telepon
bapaknya Sdri. Nora (Bpk. Suharyono) untuk menjenguk Sdri. Neris Nora
Anggraeni yang sedang sakit.
11. Bahwa Terdakwa selama berkenalan dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni
tidak pernah menjalin hubungan pacaran, tidak pernah menjanjikan akan
menikahi secara sah maupun secara siri, Terdakwa tidak pernah melakukan
hubungan badan layaknya suami istri atau bersetubuh dengan Sdri. Neris Nora
Anggraeni.
12. Bahwa Terdakwa sudah pernah memberi uang kepada Sdri. Neris Nora
Anggraeni sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) sebanyak 3 (tiga) kali
dengan cara tunai dan diketahui oleh istri Terdakwa karena Terdakwa sudah
menganggap saudara dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni.
Apa yang kami kemukakan ini adalah benar-benar fakta yang terungkap dalam
persidangan yang sama-sama kita dengar. Oleh karena itu sebagai Penasehat Hukum
Terdakwa kami berharap bahwa perihal fakta yang terungkap dipersidangan hendaknya
kita tidak terjerumus membohongi diri sendiri dengan memanipulasikan fakta. Biarlah
fakta adalah fakta, sebab perbuatan memanipulasikan fakta sesungguhnya adalah
prilaku yang tidak terpuji dan tidak etis bahkan menyayat hati nurani sendiri. Berhubung
dengan itu, fakta-fakta-fakta yang dikemukakan oleh Oditur
17
dalam surat tuntutan pidana (requisitoir) adalah sangat berlebihan dan diragukan
kebenarannya, terutama jika dihubungkan dengan keterangan-keterangan para saksi
yang terungkap dalam persidangan.
.
III, Fakta yuridis dan analisa yuridis atas unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan
Setelah mendengar dan memahami surat tuntutan pidana yang diajukan oleh
Oditur Militer, maka perkenankanlah kami sekarang sepanjang sepengetahuan dan
keyakinan kami dalam mengikuti jalannya pemeriksaan, dari keterangan dan
pengakuan Terdakwa serta keterangan para saksi sampai kepada segala sesuatu
yang terungkapkan dalam persidangan. Pada kesempatan ini kami meninjau tentang
hukumnya dalam hubungannya dengan dakwaan sebagaimana tertuang dalam surat
dakwaan dan surat tuntutan pidana yang telah disampaikan oleh Oditur Militer dalam
persidangan ini.
Sebagaimana kita ketahui bahwa untuk mengatakan suatu dakwaan terbukti,
maka berarti keseluruhan unsur esensial yang terdapat dalam pasal yang didakwakan
harus terbukti.
Satu unsur saja tidak terpenuhi, berarti pasal tersebut tidak terbukti, untuk itu
perkenankanlah kami sekarang meninjau dakwaan yang oleh Oditur dituduhkan
kepada Terdakwa sebagai berikut :
Bahwa Oditur Militer III-13 Madiun dalam pembahasan usur Pasal 281 ke-1
KUHP hanya Dua unsur yaitu unsur ke 1 “ Barang Siapa “ dan Unsur ke -2 “ dengan
sengaja dan Terbuka melanggar kesusilaan “ .
20
21
16. Bahwa Terdakwa pada bulan Agustus 2016 saat mengurus SIM
(Surat Ijin Mengemudi) di Mapolresta Kediri berkenalan dengan Sdr.
Suharyono dan Sdr. Sumarlin yang sedang mengurus pensiun, setelah
perkenalan tersebut kemudian Terdakwa beserta keluarga main kerumah
Sdr. Suharyono di Dukuh Betik Rt 26 Rw 04 Kel. Ngampel Kec. Mojoroto
Kota Kediri, saat main yang ketiga kalinya Terdakwa berkenalan dengan
Sdri. Neris Nora Anggraeni (anak Sdr. Suharyono) yang saat itu sedang
main kerumah orang tuanya.
18. Bahwa selama Terdakwa kenal dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni
pernah melakukan wisata bersama keluarga Bpk. Suharyono dan
keluarga Terdakwa Pantai Gemah Tulungagung dan alun alun Nganjuk,
selain wisata Terdakwa jupa pernah makan bersama dengan Sdri. Neris
Nora Anggraeni bertempat di warung Bakso Mama (sebelah urtara RS.
Gambiran) Kediri dengan di temani anak Terdawa yang bernama Febrian
Wahyu Wicaksono dan pernah makan tahu campur di wilayah Kediri,
namun Terdakwa sudah lupa alamatnya, Terdakwa makan bersama
dengan Sdri. Neris Nora Anggraeni tidak punya maksud apa-apa hanya
kekeluargaan saja sifatnya spontan saja, pada saat makan dengan Sdri.
Neris Terdakwa tidak minta ijin dengan Kopda Suprayitno.
22
Noris Nora Anggraeni, membuat bunga hias untuk hiasan rumah dan
mendengarkan pengajian yang ada di depan rumah.
24. Bahwa Terdakwa pada saat main ke rumah orang tua saksi 2
yaitu saksi -7 Terdakwa menyampaikan kepada saksi-7 kalau Terdakwa
mau menikah siri dengan saksi-2 namun saksi-7 selaku orang tuanya
melarang karena Terdakwa dan saksi-2 masing –masing sudah
berkeluarga.
25. Bahwa pada bulan Desember 2016 sekitar pukul 18.30 Wib saat
Sdr. Mastur Pujianto ( Saksi-4 ) akan menyalakan lampu rumah orang tua
saksi-4 dari jarak + 5 ( lima ) Meter saksi-4 melihat Terdakwa dan saksi-2
duduk berdua di kursi sofa di rumah saksi-2 tangan kiri Terdakwa
memeluk pundak saksi-2 yang saat itu saksi-2 memakai pakaian daster
mini sedang Terdakwa memakai kaos oblong warna agak coklat bergaris.
23
27. Bahwa Saksi -3 ( Sdri. Siti Masrofah ) sering melihat seorang laki-
laki yang tidak saksi kenal datang kerumah saksi-2 dan menurut saksi-3
yang datang bukan suaminya saksi-2 dan selanjutnya saksi-3
menanyakan kepada saksi-2 tentang laki-laki yang sering datang kerumah
saksi-2, selanjutnya saksi-2 menceritakan bahwa yang sering datang
kerumah adalah Terdakwa dan saksi-2 pernah menyampaikan ke saksi-3
kalau saksi-2 memiliki hubungan pacaran dengan Terdakwa, kemudian
saksi-2 menceritakan kalau pernah dicium dan dipeluk badanya serta
pernah dikeroki punggungnya oleh Terdakwa pada saat saksi-2 sakit
masuk angin.
24
25
Bahwa oleh karena unsur kedua dan ketiga, dari pasal dakwaan kesatu tidak
terpenuhi atau dalam hal salah satu unsur dari tindak pidana yang didakwakan Oditur
Militer tidak terpenuhi, maka Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan Oditur Militer
walaupun Terdakwa melakukan tindak pidana yang lain.
Bahwa oleh karena persidangan dan nota pembelaan (Pleidoi) ini telah selesai, kami
uraikan satu persatu, maka dengan kerendahan hati, kami Tim penasihat hukum Terdakwa,
memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Pengadilan Militer III – 13 Madiun, yang
mengadili perkara ini berkenan untuk memutuskan :
7. Terdakwa pernah pelaksanaan tugas operasi militer seroja di timor timur pada
tahun 1995 s/d 1999 operasi cipta kondisi NTT. Operasi Timor Timur Tahun 1999 s/d
2001. Operasi Intelejen Sasando dari tahun 2001 S/d 2002 TTU – Timor Leste, Operasi
Dharma sosial kelud, Operasi Satgas Pamtas RI Malasia pada tahun 2015 s/d 2016.
memiliki integritas, loyalitas, dedikasi, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas operasi
26
Jika Majelis Hakim berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo at
bono) dengan tetap menjunjung tinggi hak-hak dasar (hak asasi) Terdakwa sebagai manusia.
Demikian dengan segala kerendahan hati, atas segala kebijakannya, kami selaku
Penasehat hukum Terdakwa menghaturkan banyak terimakasih.
Muhammad Ichrom,S.H.M.H.
Mayor Chk 636633
Edi Purnomo,S.H.
Serka NRP. 21070442610686
DUPLIK
Terdakwa :
ADI MUDAKIR, Letkol Inf (Purn) Nrp.26510
Mantan Wakil Ketua DPRD Kab.Sidoarjo
Alamat Jl.Gajah Mada 1 Dalam No.108 Surabaya
Kepada
Yth : Majelis Hakim Pengadilan Militer
Tinggi III Surabaya
di
Surabaya.
/ Bahwa . . . . .
a. Bahwa situasi politik diera reformasi yang dialami Terdakwa pada saat
itu dimana fraksi TNI/Polri sesuai fakta hanya mempunyai suara minoritas
dalam mengambil kebijakan maupun keputusan didalam keanggotaan DPRD
Kab.Sidoarjo.
b. Bahwa bukti sikap arogansi dan otoriter Ketua DPRD Kab.Sidoarjo
telah terungkap di muka persidangan, hal tersebut sangat berpengaruh
terhadap kejiwaan yang ada pada diri Terdakwa dalam hal mengambil suatu
sikap maupun langkah yang dilakukan oleh Terdakwa. Dengan demikian
unsur daripada adanya kesengajaan secara hukum TIDAK TERDAPAT
PADA DIRI TERDAKWA, hal ini telah terbukti dan dipertegas sebagaimana
keterangan para saksi dipersidangan, sebagai berikut :
/ - Bahwa . . . . .
4
- “ Bahwa SK No.035 tidak pernah dimusyawarahkan
kepada seluruh anggota dewan maupun kepada para
wakil ketua, SK tersebut keberadaannya dikonsep sendiri
oleh Ketua Dewan dan Saksi dipaksa untuk
menandatangani serta Ketua Dewan mengatakan “ Nanti
saya yang bertanggung jawab “.
10. Bahwa berdasarkan paparan uraian fakta tersebut di atas dan alat bukti
yang telah diajukan dalam persidangan, mengenai unsur “Menyalahgunakan
kewenangan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan” adalah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
11. Bahwa terhadap unsur keempat dakwaan subsider Oditur Militer tidak perlu
untuk ditanggapi, oleh karena terhadap unsur keempat Dakwaan subsider Oditur
telah ditanggapi secara jelas dan terperinci didalam pleidoi Penasehat hukum
Terdakwa. Oleh karenanya unsur “Yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara ” adalah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
Berdasarkan fakta hukum dan uraian tersebut di atas, Pleidoi Penasehat Hukum Terdakwa
tidak tergoyahkan oleh Replik Oditur tertanggal 12 Juni 2007.
Majelis Hakim yang terhormat.
Berdasarkan fakta hukum terurai di atas, mohon kiranya agar Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara berkenan memutuskan :
1. Menyatakan dakwaan Oditur, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
melanggar Dakwaan Primair sebagaimana di atur dalam Pasal 2 UU No. 31 Tahun
1999 tentang
/ Pemberatasan . . . . .
Atau
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon kepada Terdakwa dijatuhi
pidana yang seringan-ringannya dan seadil-adilnya menurut hukum.
Penasehat Hukum
1. B.A.PURWANTO, SH
KAPTEN CHK NRP 522440
2. PURNOMO HERU S, SH
KAPTEN CHK NRP 11990011140273
3. MUH.TAUFAN DAHSJAT, SH
NIP 030213280
1. Dasar :
/ 4. Bahwa . . . . .
2. PURNOMO HERU S, SH
KAPTEN CHK NRP 11990011140273
3. MUH.TAUFAN DAHSJAT, SH
NIP 030213280
MEMORI BANDING
Dalam Perkara Terdakwa
Kepada Yth : LETKOL INF (PURN) ADI
MUDAKIR
KEPALA PENGADILAN MILITER UTAMA NRP 26510
Di
Jakarta
Penasehat Hukum :
Kapten Chk B.A.Purwanto, SH
Nrp 522440
Kapten Chk Purnomo Heru S, SH
Nrp 11990011140273
Muh.Taufan Dahsjat, SH
Nip.030213280
KOMANDO DAERAH MILITER V/BRAWIJAYA
HUKUM
MEMORI BANDING
Terhadap
Putusan Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya
Nomor : PUT/13-K/PMT-III/AD/VI/2007
Tanggal 20 Juni 2007
Kepada
Yth. KEPALA PENGADILAN MILITER
UTAMA
di
Jakarta
MENGADILI
Keberatan Pertama
1. Bahwa setelah Penasehat Hukum Terdakwa/Pembanding mengkaji,
menelaah dan meneliti serta mencermati pertimbangan hukum Majelis
Hakim Pemeriksa Pengadilan Tinggi Militer III Surabaya dalam putusannya
tgl.20 Juni 2007 secara hukum terdapat pertimbangan hukum yang satu
sama lain saling bertentangan.
5. Bahwa atas dasar uraian pada angka 3 dan angka 4 tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa terhadap pos anggaran untuk peningkatan Sumnber
Daya Manusia (SDM) sebesar Rp.20.287.043.606,- secara hukum telah
tertuang dan atau ditetapkan di dalam Perda Nomor 12 Tahun 2002 tanggal
31 Desember 2002 yang telah ditetapkan oleh Bupati dengan persetujuan
anggota DPRD Kab.Sidoarjo. Dengan demikian telah terungkap suatu fakta
hukum bahwa telah terdapat kesepahaman dan atau sinkronisasi antara
DASK dengan APBD Kab.Sidoarjo Tahun 2003.
Keberatan Kedua
1. Bahwa setelah membaca dan menelaah serta meneliti kembali
pertimbangan-pertimbangan hukum Majelis Hakim Pemeriksa (termasuk
keterangan saksi-saksi dan Terdakwa) telah terungkap sebagai suatu fakta
hukum bahwa keterangan-keterangan para saksi maupun
keterangan Terdakwa yang disampaikan di muka persidangan yang
berkaitan erat dengan kondisi diterbitkannya SK No 035 Tahun
2002 demi hukum sebagaian besar keterangan para saksi dan
Terdakwa yang berkenaan dengan terbitnya SK No 035 Tahun 2002
tersebut tidak ditulis dan atau dicantumkan secara lengkap didalam
putusan ini. Untuk lebih jelasnya kami sampaikan dan cantumkan
keterangan para saksi dan Terdakwa yang disampaikan di muka
persidangan, sebagai berikut :
- Saksi 7 An.Sunanji Agus Sutego, SH menerangkan :
“ Bahwa Saksi mengetahui SK No.035 Tahun 2002
tersebut, Saksi juga ikut tanda tangan saat saksi sakit
tidak masuk kerja didatangi oleh salah satu staf
karyawan DPRD Kab.Sidoarjo “.
- Saksi 1 An.Drs.Ec.Sunaryati menerangkan :
Keberatan Ketiga
1. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Pengadilan
Militer Tinggi III Surabaya pada hal 60 angka 36 yang menyatakan :
“ Bahwa benar jumlah dana seluruhnya yang diterima oleh
Terdakwa adalah sebesar Rp.357.816.160,-dengan perincian
sebagai berikut :
11
Hal ini tentunya tidak dapat dijadikan dasar terhadap kesalahan Terdakwa.
Karena program kursus pendidikan dan ketrampilan yang direncanakan
tersebut, tidak dapat terlaksana bukan karena Terdakwa. Hal ini dikarenakan
kehendak dan atau perintah dari Ketua DPRD. Fakta hukum tentang
keterangan saksi yang terungkap di muka persidangan ternyata tidak
dicantumkan didalam putusan ini.
Keterangan Saksi yang terungkap di muka persidangan namun tidak
dicantumkan dalam putusan ini, sebagai berikut :
- Saksi 1 An.Drs.Ec.Sunaryati menyatakan :
“ Bahwa kursus ketrampilan dan pendidikan tersebut tidak jadi dilaksanakan
atas perintah Ketua Dewan “.
- Saksi 3 An. Moh.Moekim menyatakan :
“ Bahwa program ketrampilan dan pelatihan tidak
dilaksanakan karena perintah Ketua Dewan “.
Keterangan Saksi tersebut telah diperkuat pula oleh Keterangan Saksi
An.MOCHAMAD MOEKIM pada Berita Acara Pemeriksaan Saksi yang
dilakukan Pomdam V/Brawijaya pada hal.5 angka 20 yang
menyatakan :
“ Ya, saya mengetahui dalam rapat panitia musyawarah
(Panmus) tetap diselenggarakan kursus ketrampilan bagi
anggota DPRD Kab.Sidoarjo namun Ketua DPRD Kab.Sidoarjo
tetap tidak melaksanakan alasan apa saya tidak tahu “.
Hal ini dipertegas pula oleh Keterangan Saksi An.NOERIMIN pada
Berita Acara Pemeriksaan Saksi yang dilakukan Pomdam
V/Brawijaya pada hal.4 angka 14 yang menyatakan :
“ Saya Tidak mengetahui atas dasar apa Ketua DPRD
Kab.Sidoarjo tidak mel;aksanakan program pendidikan dan
latihan dan saya bersama dengan yang lainnya dari panitia
musyawarah telah menyarankan kepada Ketua agar
melaksanakan program tersebut, tetapi Ketua tetap tidak
melaksanakan program tersebut “.
Kenyataan ini telah dipertegas pula oleh Keterangan Saksi 11
An.NOERIMIN pada hal.43 angka 8 dan hal.44 angka 9 dalam putusan
ini yang menyatakan :
Hal.43 angka 8 menyatakan :
“ Bahwa DPRD setelah mendapatkan alokasi dana dari Pemda
Kab.Sidoarjo yang telah terprogram untuk kegiatan yang
terencana diantaranya dana untuk pendidikan dan perjalanan
dinas dalam rangka study banding ke provinsi lain, tetapi
untuk dana pendidikan dan latihan ketrampilan diputuskan
oleh Ketua DPRD Kab.Sidoarjo untuk tidak dilaksanakan “.
Hal.44 angka 9 menyatakan :
“ Bahwa mengenai dana pendidikan dan latihan Saksi tidak
mengetahui apa dasar Ketua DPRD tidak melaksanakan
program tersebut “.
12
Keberatan Kelima
1. Bahwa terhadap SK No.12.2 Tahun 2003 tanggal 26 Agustus 2003 tentang
kunjungan kerja ke luar daerah bagi anggota DPRD Kab.Sidoarjo dengan
anggaran seluruhnya direncanakan Rp.1.200.000.000,- Terdakwa mendapat
bagian Rp.16.000.000,-. Untuk selanjutnya Penasehat Hukum Terdakwa
secara hukum sangat keberatan terhadap pertimbangan hukum Majelis
Hakim Pemeriksa perkara pada hal.60 angka 35 yang menyatakan :
“ Bahwa benar perjalanan dinas keluar daerah sedianya
dilaksanakan pada tgl.28 September s/d 5 Oktober 2003 untuk
kelompok Pertama dan tgl.5 Oktober s/d 12 Oktober untuk
kelompok Kedua dengan tujuan Batam, Bukit Tinggi, Padang
namun tidak pernah dilaksanakan, kemudian atas Perintah
Ketua (Saksi 6 Drs.H.UTSMAN IKHSAN, SH, MA dananya
dibagikan kepada Pimpinan dan anggota DPRD Kab.Sidoarjo
…”.
Pertimbangan hukum tersebut secara hukum tidak benar dan tidak berdasar,
karena kunjungan kerja ke luar daerah tetap dilaksanakan oleh para anggota
DPRD Kab.Sidoarjo namun tempat tujuan dari kunjungan kerja tersebut yang
berbeda karena pelaksanaannya diserahkan kepada komisi-komisi yang
terdapat di DPRD Kab.Sidoarjo.
13
Fakta hukum ini telah dipertegas oleh para saksi dimuka persidangan dan
dituangkan pula didalam putusan ini, keterangan-keterangan saksi tersebut
sebagaimana terurai di bawah ini :
- Keterangan Saksi 2 An.SU’UD HARIYANTO hal.24 angka 13
menyatakan :
“ Bahwa program perjalanan dinas keluar daerah seharusnya
dilaksanakan bersama-sama Anggota Dewan, tetapi
pelaksanaannya diserahkan ke komisi masing-masing dan
Saksi bersama 7 orang anggota Komisi E lainnya
melaksanakan kunjungan kerja ke Bali selama 3 (tiga) hari,
padahal seharusnya program tersebut bukan ke Bali “.
- Keterangan Saksi 3 An.MOCHAMAD MOEKIM hal.26 angka 11
menyatakan :
“ Bahwa Saksi pernah menerima dana kunjungan dinas
/perjalanan dinas sebesar Rp.6.300.000,- dari Bendahara
Keuangan DPRD Kab.Sidoarjo dan Saksi gunakan untuk
perjalanan dinas ke Batam bersama-sama dengan rekan
berjumlah 9 orang yang ada di Komisi D “.
- Keterangan Saksi 5 An.PAULUS SUGITO hal.31 angka 16
menyatakan :
“ Bahwa program tersebut sudah dilaksanakan tetapi tidak
sesuai dengan Keputusan Pimpinan Dewan, karena saat itu
Saksi bersama 13 orang anggota Komisi B lainnya melakukan
kunjungan kerja ke Kalimantan Timur “.
- Keterangan Saksi 6 An.Drs.H.USTMAN IKSAN, SH, MA hal.33
angka 17 menyatakan :
“ Bahwa program kerja ke luar daerah/studi banding
dituangkan dalam SK No.12.2 Tahun 2003 direncanakan
dilaksanakan ke Sumatera Barat dan Batam, namun dalam
pelaksanaannya dilakukan perkelompok, ada yang ke
Kalimantan dan ada yang ke Bali “.
- Keterangan Saksi 7 An.SUNANJI AGUS SUTEGO, SH hal.35
angka 10 menyatakan :
“ Bahwa program perjalanan dinas ke luar daerah/study
banding kegiatan tersebut dilakukan oleh masing-masing
komisi sesuai dengan bidang tugasnya dengan sebelumnya
pernah diadakan rapat tiap-tiap komisi dan setelah itu
dilakukan oleh masing-masing komisi sesuai dengan Surat
Jalan dengan tujuan antara lain ke Kalimantan, Bogor, Jakarta,
Bali sesuai dengan bidang tugas komisi masing-masing “.
- Keterangan Saksi 8 An.KH.M.ISA MANSUR hal.37 angka 7
menyatakan :
“ Bahwa selain program pelatihan dan ketrampilan yang tidak
dilaksanakan ada lagi program kunjungan kerja ke luar
daerah, program tersebut dilaksanakan tetapi tidak sesuai
dengan rencana yang seharusnya, program tersebut
dilaksanakan bersama-sama anggota dewan tetapi dalam
kenyataannya dilaksanakan oleh masing-masing komisi “.
- Keterangan Saksi 9 An.Drs.Ec.H.M.IMRON SYUKUR, MM hal.39
angka 9 menyatakan :
“ Bahwa program perjalanan dinas keluar daerah/study
banding kegiatan tersebut dilakukan oleh masing-masing
komisi sesuai dengan bidang tugasnya, yang sebelumnya
tidak pernah diadakan rapat sehingga tujuannya ada yang ke
Kalimantan, Bogor, Jakarta dan Bali sesuai dengan bidang
tugas komisi masing-masing “.
14
Keberatan Keenam
1. Bahwa sebelum menguraikan keberatan keenam ini, perlu kiranya
Penasehat Hukum Terdakwa sampaikan bahwa keberatan pertama sampai
dengan keberatan kelima mohon dianggap terulang kembali didalam
keberatan keenam ini.
2. Bahwa secara hukum terdapat sesuatu hal yang sangat kontradiktif
didalam kesimpulan Majelis Hakim berdasarkan suatu fakta hukum yang
terungkap di muka persidangan terhadap perbuatan yang dilakukan
Terdakwa demi hukum telah “ DISIMPULKAN “ oleh Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara dalam kesimpulannya PADA HAL.74 ANGKA 2 yang
menyatakan :
“ 2. Bahwa ternyata yang menjadi actor intellectual
penerbitan SK No.035 Tahun 2002, SK No.12.1 Tahun 2003 dan
SK No.12.2 Tahun 2003 adalah Saksi 6 Drs H.UTSMAN IKHSAN,
SH.MA sebagai Ketua DPRD Kab.Sidoarjo, yang selanjutnya
membuka peluang adanya penyimpangan penggunaan
anggaran DPRD sedangkan peran Terdakwa dan Saksi 7
SUNANJI AGUS SUTEGO serta Saksi 9 Drs.EC.IMRON SYUKUR,
MM sesuai jabatanya sebagai unsur pimpinan dalam
penerbitan produk SK Pimpinan DPRD Kab.Sidoarjo tersebut
hanya mengikuti anjuran dan arahan Saksi 6 Drs.H.UTSMAN
IKHSAN, SH.MA sebagai Ketua DPRD Kab.Sidoarjo, maka
Majelis berpendapat tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa
masih dalam lingkup tugas dan wewenangnya atau dengan
kata lain Terdakwa tidak melakukan perbuatan di luar tugas
dan kewenangannya “.
15
Selanjutnya oleh Majelis Hakim Pemeriksa perkara uraian tersebut telah
dipertegas sebagaimana pendapat Majelis Hakim pada hal.74 alinea
pertama yang menyatakan :
“ Berdasarkan segala uraian pertimbangan tersebut di atas,
Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 “ Secara melawan
hukum “ tidak terbukti secara sah dan meyakinkan “.
Namun disisi lain Majelis Hakim didalam kesimpulannya pada hal.82 huruf
a dan hal.83 huruf b menyatakan :
“ a. Terdapat kehendak dan keinginan pada diri Terdakwa
untuk mendapat suatu keuntungan berupa uang dari dana-
dana sebagaimana terurai di atas yang penggunaannya tidak
sesuai dengan peruntukkannya, tidak ada kegiatannya/fiktif “.
“ b. Ada sesuatu keuntungan yang diterima oleh Terdakwa
berupa penanmbahan pendapatan uang sebesar
Rp.357.816.160,- “.
Sehingga Majelis Hakim menyimpulkan unsur ke-2 “ Dengan sengaja
menguntungkan diri sendiri “ telah terbukti.
3. Bahwa terhadap ke-2 kesimpulan tersebut secara hukum telah membuktikan
adanya 2 (dua) kesimpulan yang saling bertolak belakang, disatu sisi Majelis
Hakim menyatakan “ secara melawan hukum tidak terbukti secara
sah dan meyakinkan “ sedangkan disisi lain Majelis Hakim menyatakan “
dengan sengaja menguntungkan diri sendiri telah terbukti “ .
Apabila ditelaah dan dicermati secara mendalam dapat diartikan bahwa
segala tindakan yang dilakukan Terdakwa yang berkaitan dengan tindak
pidana yang didakwakan terhadap diri Terdakwa telah terbukti bahwa TIDAK
TERDAPAT PERBUATAN DAN ATAU TINDAKAN APAPUN YANG
DILAKUKAN TERDAKWA BERSIFAT MELAWAN HUKUM dengan kata lain
TIDAK ADA ETIKET KESENGAJAAN ATAU NIAT TERDAKWA UNTUK
BERTUJUAN MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI. Sangat ironis sekali
apabila unsur utama dari suatu tindak pidana “ secara melawan hukum
“ dinyatakan tidak terbukti sedangkan unsur dari suatu tindak “
dengan sengaja menguntungka diri sendiri “ dinyatakan terbukti.
Padahal secara hukum suatu perbuatan dapat dinyatakan merupakan
tindak pidana, terlebih dahulu harus dibuktikan “ apakah perbuatan atau
tindakan yang dilakukan tersebut telah memenuhin unsur atau sifat
melawan hukum “. Kenyataan terhadap penerapan unsur “ Dengan
sengaja menguntungkan diri sendiri “ terhadap perbuatan yang
dilakukan Terdakwa tersebut terkesan SANGAT DIPAKSAKAN untuk
dikenakan pada diri Terdakwa.
4. Bahwa fakta yang terungkap dalam persidangan terhadap uang-uang yang
diterima Terdakwa tersebut telah diatur dalam APBD dan DASK (Daftar
Anggaran Satuan Kerja). Sehingga penerimaan tersebut adalah sudah
menjadi hak dari DPRD, karena sudah diatur dalam APBD dan DASK. Maka
penerimaan tersebut bukan merupakan niat dari anggota DPRD untuk
memperkaya diri sendiri atau orang lain seperti yang didakwakan oleh
Oditur.
16
17
Keberatan Ketujuh
1. Bahwa Majelis Hakim dalam kesimpulannya pada hal.82 huruf a telah
menyimpulkan “ … penggunaannya tidak sesuai dengan
peruntukannya, tidak ada kegiatannya/fiktif “ merupakan kesimpulan
yang tidak benar dan tidak berdasar bahkan Terdakwa menolak dengan
tegas atas kesimpulan tersebut. Karena sesuai fakta hukum secara jelas
telah dipertimbangkan bahwa terdapat kegiatan yang dilaksanakan
sebagaimana pertimbangan hukum Majelis Hakim pada hal.80 angka 12
sedangkan kegiatan-kegiatan lain yang tidak dilaksanakan sesuai fakta
hukum dipersidangan TIDAK ADA DARI PARA SAKSI YANG
MENGATAKAN BAHWA TERDAPAT KEGIATAN-KEGIATAN LAINNYA
YANG TIDAK DILAKSANAKAN KECUALI SAKSI I AN.Dra.EC SUNARYATI
DAN ITUPUN TIDAK SECARA TEGAS KEGIATAN YANG MANA YANG
TIDAK DILAKSANAKAN. Dengan demikian hanya seorang saksi saja
yang mengatakan adanya program kerja yang tidak dilaksanakan
namun saksi tersebut (Saksi 1) tidak dengan jelas dan tegas
menyatakan program kerja/kegiatan yang mana yang tidak
dilaksanakan Terdakwa.
2. Bahwa apabila yang dimaksud Majelis Hakim bahwa program pelaksanaan
kursus ketrampilan dan pelatihan bagi anggota DPRD Kab.Sidoarjo
merupakan program kerja yang tidak dilaksanakan, hal tersebut adalah tidak
benar karena tidak dilaksanakannya program tersebut secara hukum telah
terbukti karena adanya perintah Ketua DPRD Kab.Sidoarjo (mohon dibaca
uraian memori banding pada keberatan keempat) sedangkan
Terdakwa telah mengembalikan kepada kas Negara sebesar Rp.50.000.000,-
meskipun dari program tersebut Terdakwa hanya menerima dana sebesar
Rp.21.300.000,-.
3. Bahwa apabila yang dimaksud Majelis Hakim bahwa program kunjungan
kerja keluar daerah/study banding bagi anggota DPRD Kab.Sidoarjo
merupakan program kerja yang tidak dilaksanakan, hal tersebut adalah tidak
benar karena study banding tersebut tetap dilaksanakan oleh para anggota
DPRD Kab.Sidoarjo yang pelaksanaannya diserahkan kepada masing-masing
komisi yang terdapat di DPRD Kab.Sidoarjo. (mohon dibaca uraian
memori banding pada keberatan kelima).
Berdasarkan keberatan-keberatan yang telah kami uraikan tersebut di
atas, terbuktilah menurut hukum bahwa dakwaan subsidair tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan. Oleh karenanya bersama ini mohon dengan
hormat kepada KADILMILTAMA untuk berkenan memutuskan :
---------------------------------------------------------
1. Menerima dan mengabulkan permohonan banding dari Pembanding
Letnan Kolonel Inf (Purn) ADI MUDAKIRNrp. 26510 ;
-------------------------------------------------
2. Membatalkan putusan Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya Nomor :
PUT/13-K/PMT-III/AD/VI/2007 tanggal 20 Juni 2007 ;
--------------------------------------------------
Untuk kemudian :
MENGADILI SENDIRI
18
ATAU:
Penasehat Hukum
1. B.A.PURWANTO, SH
KAPTEN CHK NRP 522440
2. PURNOMO HERU S, SH
KAPTEN CHK NRP 11990011140273
3. MUH.TAUFAN DAHSJAT, SH
NIP 030213280
SURAT PERNYATAAN
Pasal 1
Bahwa Pembuat Pernyataan secara hukum sebagaimana putusan Pengadilan Militer
Tinggi III Surabaya Nomor : PUT/13-K/PMT-III/AD/VI/2007 tanggal 20 Juni 2007 telah
dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara bersama-sama dan
berlanjut ; -------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pasal 2
Bahwa terhadap putusan perkara pidana tersebut sampai saat ini belum mempunyai
kekuatan hukum tetap dan masih dalam proses pemeriksaan tingkat banding di Peradilan
Militer Utama di Jakarta ; ------------------------------------------------------------------------------------
Pasal 3
Bahwa Pembuat Pernyataan atas kesadaran sendiri dalam keadaan sehat wal’afiat tanpa
adanya paksaan dan tekanan dari pihak manapun demi hukum sanggup mengembalikan dan atau
mengganti kerugian negara sebesar Rp.357.816.160,- (tiga ratus lima puluh tujuh juta
delapan ratus enam belas ribu seratus enam puluh rupiah) ; ---------------------------------------------
Pasal 4
Penutup
Demikian surat pernyataan ini di buat dan ditandatangani dalam keadaan sehat wal’afiat
tanpa adanya paksaan dan tekanan dari pihak manapun juga untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya serta atas kebenaran surat pernyataan ini Pembuat Pernyataan berani
dan sanggup mengangkat sumpah ;--------------------------------------------------------------------------
Dibuat di : Surabaya
Pada tanggal : Nopember 2007
PEMBUAT PERNYATAAN
ADI MUDAKIR
LETKOL INF (PURN) NRP 26510
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : ------------------------------------------------------------------------
Nama : ADI MUDAKIR ; ----------------------------------------------------------------
Pangkat/Nrp : Letkol Inf (Purn) / 26510 ; -------------------------------------------------------
Jabatan : Purnawirawan Kodam V/Brawijaya (Mantan Wakil Ketua
DPRD
Kab.Sidoarjo) ; --------------------------------------------------------------------
Kesatuan : Kodam V/Brawijaya ; ------------------------------------------------------------
Alamat : Jl.Gajah Mada 1 Dalam No.108 Surabaya ; -----------------------------------
Untuk selanjutnya disebut : -----------------------PEMBUAT PERNYATAAN ----------------------
Bahwa Pembuat Pernyataan dengan sebenar-benarnya menyatakan hal-hal sebagaimana
tertuang di dalam pasal-pasal tersebut di bawah ini : -----------------------------------------------------
Pasal 1
Bahwa Pembuat Pernyataan secara hukum sebagaimana putusan Pengadilan Militer
Tinggi III Surabaya Nomor : PUT/13-K/PMT-III/AD/VI/2007 tanggal 20 Juni 2007 telah
dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara bersama-sama dan
berlanjut ; -------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pasal 2
Bahwa terhadap putusan perkara pidana tersebut sampai saat ini belum mempunyai
kekuatan hukum tetap dan masih dalam proses pemeriksaan tingkat banding di Peradilan
Militer Utama di Jakarta ; ------------------------------------------------------------------------------------
Pasal 3
Bahwa Pembuat Pernyataan atas kesadaran sendiri dalam keadaan sehat wal’afiat tanpa
adanya paksaan dan tekanan dari pihak manapun demi hukum sanggup mengembalikan dan atau
mengganti kerugian negara sebesar Rp.357.816.160,- (tiga ratus lima puluh tujuh juta
delapan ratus enam belas ribu seratus enam puluh rupiah) ; ---------------------------------------------
Pasal 4
Penutup
Demikian surat pernyataan ini di buat dan ditandatangani dalam keadaan sehat wal’afiat
tanpa adanya paksaan dan tekanan dari pihak manapun dengan disaksikan 2 (dua) orang saksi
yang sudah dewasa yang namanya tersebut dalam bagian akhir surat pernyataan ini untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya serta atas kebenaran surat pernyataan ini Pembuat
Pernyataan berani dan sanggup mengangkat sumpah ;---------------------------------------------------
Dibuat di : Surabaya
Pada tanggal : Nopember 2007
PEMBUAT PERNYATAAN
ADI MUDAKIR
Saksi-saksi : LETKOL INF (PURN) NRP 26510
1. Purnomo Heru S, SH .......................