You are on page 1of 3

 HELIUM

Industri Helium dimulai dengan penemuan gas helium (he) di Dexter, Kan sekitar tahun
1900, namun sekarang gas tersebut juga tersedia dari beberapa desa tertentu di daerah sekitar
Oklahoma dan texas. Helium memiliki 92.5% daya angkat dari hidrogen. Helium telah
digunakan secara luas dengan dilakukan pencampuran dengan oksigen untuk digunakan para
penyelam dan para pekerja yang bekerja di terowongan. Substitusi (penggantian) helium untuk
nitrogen dapat mencegah tejadinya narkosis nitrogen, yang rawan terjadi saat melakukan
penyelaman ke kedalaman air yang melebihi 30 meter.
Konsumsi gas helium per tahun meningkat dari 7.8 x 106 m3 pada 1962 menjadi 26.9 x 106
m3 pada tahun 1966, lalu terus menurun menjadi 12.7 x 106 m3 pada 1971. Konsumsi pada tahun
1980 di US diperkirakan sekitar 18.2 x 106 m3. US mensuplai 80% dari konsumsi dunia dan
ekspor untuk seperempat produksi dalam negeri. Departemen bagian program konservasi dalam
pemerintahan menyimpan helium mentah (crude helium) pada 1981. Upaya ini dinilai efektif
karena helium akan hilang di atmosfer saat gas alam banyak dikonsumsi. Ekstraksi helium dari
atmosfer akan sangat mahal. Telah disepakati bahwa sumber daya yang sangat bernilai ini harus
diperoleh dan disimpan hingga tiba waktu munculnya teknologi energi baru membutuhkan gas
helium dalam jumlah yang besar.
Pada 1981, 6 x 106 m3 helium diproduksi dan didistribusikan untuk mendukung program
federal, seperti peluncuran pesawat luar angkasa NASA, penelitian persenjataan terbaru dari
Departemen Pertahanan, dan penelitian konversi energi masa depan oleh Departemen Energi.
Dari keseluruhan gas yang didistribusikan, 2.8 x 106 m3 dari ladang gas Cliffside yang
menyediakan persediaan pemerintahan. Mobil oilmenyelesaikan dua buah sumur pada 1979 dan
1980 di ladang Tip Top di Sublette, Ohio. Sumur - sumur tersebut akhir - akhir ini tidak dalam
masa produksi, tetapi persediaan yang ada diperkirakan 1.42 x 109 m3 .
Pabrik helium pada umumnya memisahan 2% helium dari gas bumi di dalam pipa yang
melintasi lokasi pabrik, dengan efisiensi ekstraksi sebesar 92-95%. Gas pada pipa tersebut masuk
pada tekanan 3 - 4.5 Mpa. Mula - mula dibasuh untuk mengeluarkan air dan hidrokarbon yang
mampu terkondensasi, dan kemudian dilewatkan ke pembersih gas, yang menyingkirkan debu -
debu pipa. Dari pembersih tersebut, gas tersebut menuju menara absorpsi, dimana CO2
disingkirkan dengan larutan MEA dan dietilena glikol, dan akhirnya masuk ke pengering bauksit.
Untuk tahap pemisahan helium mentah, gas yang sudah dimurnikan itu dimasukkan kedalam unit
- unit berbentuk peti dengan tinggi 12 m dan luas penampang 3x3 m, yang beroperasi secara
paralel. Setelah dimasukkan ke salah satu unit, gas tersebut didinginkan sampai suhu -1560 C
melalui pertukaran kalor dengan gas helium yang keluar dan gas bumi yang sudah dikeluarkan
heliumnya. Aliran dingin ini diekspansikan ke dalm kolom separator - rektifikator, dimana gas
bumi itu dicairkan dan dipisahkan dengan bantuan arus samping nitrogen dingin bertekanan
rendah di dalam gelungan gas helium mentah (75% helium, 25% nitrogen). Hasil rektifiksi itu
dilewatkan melalui penukar kalor berlawanan arah dengan gas masuk.
Gas bumi yang sudah kehilangan helium dicairkan sebagai zat cair ke dasar separator
rektifikator melalui katup ekspansi dan membantu mendinginkan gas masuk, dan dikembalikan
ke pipa gas. Sebagai bahan pendingin dan agar dapat digunakan pada arus samping yang dingin,
nitrogen bertekanan tinggi didinginkan hingga suhu sekitar -1790 C dengan cara ekspansi melalui
dua turboekspander sentrifugal yang bertempat diluar peti unit separasi, dan aliran dingin ini
kemudian digunakan untuk mendinginkan bagian arus nitrogen semula yang tidak mengalami
ekspansi.
Untuk memurnikan gas helium mentah ini, sisa dari hidrogen pertama - tama dikeluarkan di
dalam reaktor dengan sejumlah udara, sehingga hidrogen tersebut dioksidasi menjadi air dengan
katalis platina. Gas bebas hidrogen itu selanjutnya dimurnikan lagidengan menggunakan proses
adsorpsi tekanan ayun (pressure swing adsorption, PSA). Unit PSA ini menyingkirkan hampir
seluruh kontaminan hingga kadarnya sangat kecil, biasanya berkurang hingga kurang dari 10
ppm. Neon tidak dapat dipisahkan dengan proses PSA, namun untuk helium, zat ini biasanya
tidak dianggap sebagai kontaminan.
Adapun beberapa pabrik yang beroperasi memproduksi helium cair diantaranya :
1. Pabrik diAmarillo, Texas (merupakan pabrik pertama) dengan produksi 100/jam.
2. Pabrik produksi helium Linde Union Carbide, Bushton, Kan.
3. Pabrik helium cair Kamas Refined Helium Co. Di Otis, Kan.
Gambar 1. Pabrik produksi helium Linde Union Carbide, Bushton, Kan.

You might also like