Professional Documents
Culture Documents
ICS
1. RUANG LINGKUP
Standar ini meliputi definisi, klasifikasi, syarat konstruksi, serta mutu pekerjaan dan
bahan untuk konponen.
2. DEFINISI
Pintu Romijn adalah suatu konstruksi pintu yang dipasang pada bangunan pintu pengukur
dan pengatur yang dilengkapi dengan pintu penguras, seperti pintu-pintu lainnya. Pintu
Romijn juga dapat digerakan dengan tenaga manusia. Setiap pintu Romijn harus
didesain, sehingga dapat menerima aliran air dari hulu dengan ketinggian yang penuh
yang sama dengan naiknya pintu atas secara penuh dan tanpa di hilir, dapat menahan
beban air yang lewat diatas meja ukur pada setiap kedudukan dan dapat menahan setiap
ketinggian air sampai ketinggian penuh di hulu atau sembarang muka air yang lebih
rendah di hilir. Selain itu juga pintu Romijn harus mampu menggontor saluran dimana
pintu tersebut dipasang, dengan memanfaatkan daun pintu bawah.
3. KLASIFIKASI
Pintu air penguku dan pengatur Romijn dapat diklasifikasikan berdasrkan bentang yang
telah distandarkan. Untuk pintu Romijn yang akan dipasang pada bangunan baru, maka
dapat dibuat dengan bentang standar 500, 750, 1.000, 1.250, dan 1.500 mm,yang
kesemuanya dapat dilihat pada tabel dan dapat dipilih sesuai denagn kebutuhan. Apabila
pintu Romijn dipasang pada bangunan yang sudah ada, maka dapat dibuat dengan
gambar, dan bentangnya disesuaikan dengan bangunan yang sudah ada.
TABEL
Apabila ukuran pintu tersebut tidak standar, maka harus ditera untuk mengukur dan
mengatur luah.
4. SYARAT KONSTRUKSI
Konstruksi pintu air Romijn terdiri atas pintu yang mempunyai dua sponing penuntun
dengan ambang bawah dan bagian penumpu roda gigi, daun pintu atas dan bawah
termasuk bingkai pengangkat dan meja ukur, roda gigi penggerak serta alat pembaca
luah.
4.1. Rangka Pintu
Rangka pintu dibuat dari pelat dan potongan baja profil siku yang dirang kai dengan
menggunakan baut atu paku keling, sehingga membentuk dua sponing penuntun dan
dilengkapi dengan ambang bawah dan penumou roda gigi yang ujung-ujungnya
dihubungkan pada bagian sponing. Angker baja dipasang pada bagian luar sponing
untuk menanamkan pada sturktur beton, dimana pintu tersebut dipasang.
Ambang bawah dan bagian penumpu roda gigi dibuat dari potongan baja profil siku,
untuk siku ambang bawah permukaan bagian atasnya harus dimesin untuk menumpu
dan menyekat pada saat posisi pintu diturunkan sepenuhnya.
Untuk memasang dan menuntun gerak alat pembaca luah, maka salah satu sisi
rangka (sponing) diperpanjang sampai diatas penumpu roda gigi. Rangka pintu harus
dilengkapi dengan alat pengunci termasuk gembok, agar pintu bawah dapat dikunci
pada kedudukan tertutup penuh.
KETERANGAN
1. Bos pemegang
2. Pelat ujung, tebal 8 mm
3. Penyetop pintu mampu-atur
4. Pemegang penggerak
5. Siku penumpu roda gigi ukuran (120 x 80 x 12) mm dipotong dari
siku ukuran (120 x 120 x 12) mm
6. Las sudut 4 mm
7. Stem penggerak
KETERANGAN
8. Las sudut 8 mm
9. Penopang mur penggerak
10. Stem penggerak berkisar, 42 mm x kisar 8 mm
11. Gagang penggerak D diameter
12. Sekrup pengunci ukuran M 12
13. Pasak, ukuran (18 x 22 x 240) mm
14. Bantalan peluru dorong tipe SKF no. 51117
15. Batang 16 mm
16. Lihat detail A
17. Mur penggerak
KETERANGAN
KETERANGAN
1 RUMAH BANTALAN FC 20
2 BANTALAN LUNCUR 1 PBC2B
3 PELAT PENAHAN TABEL 8 BJ 52
4 RODA GIGI KERUCUT S45C CELUP DINGIN & TEMPER
5 SEKRUP PENAHAN M 10x1
6 PEMEGANG BANTALAN FC 20
BAGIAN ATAS
7 SEKRUP PENGUNCI
8 POROS SILANG BJ. 60
9 POROS PINYON BJ. 60
10 BAUT PENAHAN M10
11 PASAK Q
12 PASAK R
13 PASAK S
14 PINTON S45C CELUP DINGIN & TEMPER
15 RODA KEMUDI
16 BANTALAN LUNCUR 3 PBC2B
DIMENSI DALAM MM
No TIPE RODA GIGI ANGKA REDUKSI
H W
1 B 292 393 1,5/1
2 C 280 405 2,0/1
PINTU AIR PENGUKUR DAN PENGATUR ROMIJN
KETERANGAN