Professional Documents
Culture Documents
Sejarah
Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum Masehi di mana
satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa “Games” yang digelar
selama era klasik Eropa: Panhellenik Games The Pythian Game (dimulai 6 SM) digelar di Argolid
setiap dua tahun. The Isthmian Game (dimulai 523 SM) digelar di Isthmus dari Corinth setiap
dua tahun. The Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman game memakai
perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani,
olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi
digelar di Delphi tiap empat tahun. The Nemean Games (dimulai 51 memakai panggung).
Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga
digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Pada
masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan
bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat
sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.
Pada abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk
dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College
di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali pada tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa
bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal
Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun
kemudian oleh C.T Robinson di mana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841.
Eeck Military Academy di mana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir
pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter
College, Oxford dari 1850.
Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang
ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek. Atletik
termasuk di dalam Olimpiade modern pada tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya
kemudian. Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event
Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun
1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor pada tahun 1983. Ada
beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan
Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam
IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship.
Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi
yang lain kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai
runtuh di bawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama
The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau
USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of
America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Pada masa modern, atlet
sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada
sebelumnya.
Lintasan dan lapangan dalam ruang
Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim dingin dan
musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m
dan terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang
lurus untuk mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi
sama dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m
halang rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m halang rintang di tingkat kebanyakan dan
kadang 55m sprint dan 55m halang rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m,
dan 400m halang rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya pada
tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m adalah event lari jauh
yang paling umum, walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di medio
abad 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor,
beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang
terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang ada normalnya
di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan.
Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah,
lompat jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru
ditambahkan hanya untuk event outdoor, di mana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam
stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event unik dari perlombaan indoor (terutama di
Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain,
terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkan di
Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang
rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang
rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk
outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlon
Lintasan dan lapangan luar ruang
Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi.
Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua
berukuran 440 yardm di mana ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard
karena keadaan geografis. Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan
yang lebih tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa
termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini bisa ada di luar atau di
dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum di mana lintasan itu
akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untukAmerican Football, sepak bola,
atau lacrosse. Lapangan di dalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya
memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat dimana tim menggelar kamping selama
turnamen panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan di luar
lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan implementasinya
mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.
Ragam Event
Ada variasi lain yang tak disebut, tetapi lomba yang tidak biasa dilangsungkan lebih jarang.
Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam
ruangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar di
lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua
catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan kembali. Bagaimanapun, IAAF dalam buku
rekornya masih memasukan rekor dunia mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan
Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.
1. Teknik Start
Lengan kanan pastikan diayunkan ke belakang secara kuat-kuat sementara lengan sebelah kiri
ayunkan ke arah depan.
Tolakan dapat dilakukan dengan kaki kiri sekuat tenaga.
Sementara itu, kaki kanan dapat mulai melangkah dengan kecepatan tinggi dengan 45-75 cm
untuk langkah pertama di depan start.
Tumpukan berat badan ke arah depan.
Lebarkan langkah demi langkah kaki yang sedang berlari.
Pernapasan bisa dilakukan seperti biasa, namun perlu diketahui pula bahwa salah satu kunci
kemenangan pelari pada lomba lari sprint adalah kekuatan napas sprinter itu sendiri. Jadi,
ketahui cara bernafas saat berlari paling tepat supaya nafas bisa dijaga tetap kuat.
Saat berlari, langkah kaki tak hanya harus cepat namun juga panjang-panjang.
Ujung telapak kakilah yang harus menapak saat kaki tumpuan mendarat sambil membengkokkan
lutut sedikit.
Lengan diayunkan bergantian dari belakang mengarah ke depan sambil
menekuk/membengkokkan sedikit bagian siku.
Tubuh dicondongkan ke depan sewaktu berlari dengan penolakan kaki sekuat-kuatnya agar bisa
berlari secepat mungkin.
Langkah kaki pun sebaiknya lebar-lebar sambil gerakan lengan tangan diarahkan ke dagu.
Posisi kepala harus tegak dan tidak boleh menunduk.
Pastikan bahwa punggung dan kepala ada dalam satu garis lurus.
Sambil terus memfokuskan pandangan ke arah depan, rilekskan otot rahang dan area leher.
Karena dibutuhkan kecepatan tinggi dalam berlari jarak pendek ini, cari tahu cara meningkatkan
kecepatan lari yang benar apabila Anda ingin berupaya lebih baik dan bertekad memenangkan
perlombaan.
3. Teknik Finish
Memiringkan/memutar bahu atau tubuh pada salah satu sisi – Cara melewati garis
finish dengan cara ini memang mungkin lebih sulit dilakukan. Hanya saja, cara ini justru terbukti
lebih menguntungkan ketimbang berlari lurus ke depan tanpa adanya perubahan posisi tubuh.
Menjatuhkan tubuh ke arah depan – Cara ini pun sama menguntungkannya dengan cara
sebelumnya, namun tingkat kesulitannya pasti jauh lebih tinggi. Rata-rata sprinter yang sudah
profesional dan terkenal-lah yang menggunakan cara memasuki garis finish satu ini.
Berlari lurus terus tanpa perubahan sikap tubuh – Bila kedua cara sebelumnya memiliki
tingkat kesulitan agak tinggi, maka cara satu ini sebenarnya adalah yang paling mudah. Sayangnya
menjadi kurang menguntungkan bagi si pelari sendiri sebab tak adanya perubahan posisi tubuh.
Kombinasi memiringkan dan merebahkan tubuh ke depan – Supaya lebih
menguntungkan lagi, mengombinasikan cara pertama dan kedua adalah ide yang cemerlang dan
layak untuk dicoba.
Tak hanya cara-cara bagaimana memasuki garis finish yang benar yang perlu diperhatikan, para
pelari pun harus tahu apa saja yang tidak diperbolehkan sewaktu melewati garis finish. Pelari tak
boleh melompat sewaktu masuk ke garis finish, pelari juga tak boleh dengan tangan mencoba
meraih pita garis finish, dan satu lagi pelari saat sudah di garis finish tak boleh berhenti secara
tiba-tiba.
Dalam lari jarak menengah, pelari tak hanya dituntut untuk bisa berlari dengan cepat, namun
harus pandai mengatur energi, nafas dan kecepatannya.
Jika dalam lari jarak pendek pelarinya harus berlari sekencang-kencangnya hingga garis finish, hal
ini tidak berlaku dalam lari jarak menengah.
Adakalanya perlari jarak menengah mempertahankan kecepatan larinya dalam beberapa meter
dan ada kalanya pelari tersebut menambah kecepatannya hingga maksimal ketika mendekati garis
akhir.
Rata-rata, awalan dalam lari jarak menengah para pelari tak mengeluarkan semua tenaganya dan
tak langsung berlari dengan kecepatan tinggi dan sedikit demi sedikit mereka menambah
kecepatan, mempertahankan kecepatan,dan menambah lagi hingga mencapai garis finish.
Meski sepintas tampak berbeda dalam hal jarak, namun sebetulnya teknik, awalan, dan peraturan
yang dipergunakan dalam dua jenis lari jarak menengah tersebut juga sedikit berbeda.
2. Jika ada atlet yang bergerak atau mendahului start sebelum aba-aba berbunyi maka ia akan
mendapatkan peringatan sebanyak tiga kali dan jika lebih dari itu maka ia akan didiskualifikasi.
3. Pada awal lari, masing-masing atlet akan berlari sesuai dengan lintasannya. Baru setelah ia
melewati tanda “breakline” ia diperbolehkan memilih sendiri lintasannya.
4. Jika ketika lari ada atlet yang dengan sengaja mengganggu gerak atau laju atlet lain, maka ia akan
didiskualifikasi.
5. Lintasan untuk atlet pada awal babak diperoleh melalui undian. Selanjutnya pada babak
berikutnya, atlet akan mendapatkan lintasan sesuai dengan peringkatnya. Peringkat terbaik akan
mendapatkan lintasan nomor 3,4,5, dan 6.
6. Biasanya dalam event lomba lari jarak menengah kelas nasional dan internasional, pelari
mengenakan seragam lari yang telah disediakan oleh penyelenggara dan tentunya pakaian
tersebut disesuaikan dengan nilai-nilai yang berlaku di daerah tersebut. Namun demikian, pakaian
atlet lari ini memiliki standard, yakni tidak transparan, ringan, tidak mengganggu pandangan juri,
mudah untuk bergerak.
7. Selain pakaian, sepatu yang dikenakan oleh atlet juga harus sesuai dengan ketentuan.
Yang harus dilakukan oleh atlet untuk jenis start ini adalah berdiri di belakang garis start dan
menempatkan tubuhnya pada posisi berikut ini:
2. Sala satu kaki digeser ke belakang sejauh kira-kira tiga telapak kaki (tidak terlalu dekat dan tidak
terlalu jauh).
3. Kaki belakang berjinjit atau bertumpu pada tumit dan jari kaki.
4. Lutut kaki depan ditekuk secukupnya hingga posisi tubuh menjadi lebih rendah.
5. Badan agak condong ke depan, menyesuaikan dengan lekukan lutut kaki depan.
6. Dada terbuka lebar untuk mempermudah pernafasan dan membuat tubuh tidak tegang sehingga
konsentrasi terjaga.
1. Awalan Lari
a. Setalah aba-aba ‘ya’ maka atlet mulai berlari. Ketika berlari di bagian awal ini, posisi badan tegak
lurus dan rileks agar tenaga tidak banyak keluar dan nafas tetap terjaga.
b. Kepala tidak menunduk atau segaris dengan punggung dan menatap ke depan. Apa bila kepala
menunduk, maka pernafasan akan sedikit terganggu.
c. Lengan diayunkan dengan rileks mengikuti gerakan tubuh. Lekuk lengan menyesuaikan dengan
kecenderungan masing-masing atlet, namun ketika tangan mulai terayun ketika berlari, ayunan ke
dapan tinggi lengan tak melebihi bahu dan ayunan kebelakang tak melebihi pinggul. Jari-jari tangan
tetap terkepal namun rileks.
d. Ketika berlari, posisi lutut saat kaki mengayun tak lebih tinggi dari pinggul. Kaki mendarat
dengan tumpuan tumit dan menolak dengan kaki bagian depan atau ujung (tumit dan jari-jari
kaki).
e. Gerakan lari tidak dengan kecepatan penuh, tetap rileks, menjaga kecepatan dan nafas.
Pandangan fokus ke depan. Setelah mendekati garis finish, maka kecepatan dimaksimalkan.
2. Lari di Tikungan
d. Sudut lengan kanan lebih lebar dari lengan kiri untuk menjaga keseimbangan.
b. Jika di awal ayunan tangan ke belakang tak melebihi pinggul, di bagian ini kedua lengan bisa
terayun hingga melebihi pinggul untuk menambah kecepatan dan menjaga keseimbangan tubuh
saat berlari dengan kecepatan tinggi.
c. Berlari dengan kecepatan penuh, tidak menengok kemana-mana, tidak mengurangi kecepatan.
d. Ketika mencapai garis finis, dada diputar ke salah satu sisi sehingga bahu maju kedepan dan
menabrak pita garis finish.
Atletik merupakan aktivitas fisik manusia seperti lari, jalan, melompat, dan melempar.
Namun kata atletik ini sendiri diartikan sebagai perlombaan dan tentunya perlombaan yang
mengadopsi aktivitas fisik dasar manusia seperti lari dan jalan.
Atletik lari jarak menengah merupakan jenis atletik lari dengan nomor lari 800 meter dan 1500
meter. Perbedaan dari keduanya terletak pada jarak yang harus di tempuh, start/awalan, teknik
yang dipergunakan, serta peraturan.
Tentunya aktivitas dalam atletik itu sendiri berkaitan erat dengan aktivitas dasar manusia, yakni
berjalan, berlari, dan melompat sebagai gerakan untuk berpindah tempat. Selebihnya, manusia
mulai mengenal aktivitas berburu.
Sebelum ada panah, cara berburu adalah dengan melempar sesuatu kepada binatang buruan.
Maka gerakan ini diadopsi menjadi olah raga lempar lembing, lempar cakram dan tolak peluru.
Di sisi lain, aktivitas atletik tersebut merupakan latihan dasar bagi para prajurit masa lalu. Tak
jarang latihan tersebut diperlombakan antar prajurit sebagai penyemangat latihan.
Dalam perkembangannya, perlombaan tersebut diminati banyak orang sebagai tontonan yang
menarik.
Dari sanalah kemudian atlet lomba tersebut tidak selalu prajurit, namun siapapun yang secara
khusus melatih tubuhnya pada bidang tertentu seperti lari, lompat, dan melempar.
Perlu digaris bawahi bahwa kata atlet yang berasal dari kata atletik dalam hal ini merupakan kata
yang berasal dari Yunani, athlon, yang bisa diartikan sebagai lomba atau pertandingan.
Maka, kata atlet merupakan istilah yang ditujukan kepada orang yang mengikuti
athlon/atletik/perlombaan.
Menurut catatan sejarah, olahraga atletik mulai diperlombakan dalam olimpiade kuno di Yunani
pada tahun 776 SM.
Event tersebut berkembang pesat hingga beberapa nama atlet seperti Euralius, Epius, Odysseus,
Aias, dan Arganemon tercatat dalam sejarah dalam literatur yang ditulis oleh Humeros dengan
judul Illiad.
Nama-nama tersebut merupakan para jawara dalam hal berkuda, berlari, lempar lembing dan
lempar cakram. Bahkan gambar Odyssus dan cakramnya diabadikan sebagai simbol atletik dunia.
Untuk lomba lari pada waktu itu di Yunani, dibagi menjadi tiga, yakni Stade atau lari cepat pada
jalur lurus sejauh 185 meter dan diselenggarakan dalam stadion.
Diaulos atau lari jarak menengah yang berjarak dua kali dari Stade.
Dan terakhir adalah Dolichos atau lari jauh dengan jarak 7-24 kali Stade yang dilakukan dengan
cara mengelilingi stadion.
Sayangnya setelah Yuani runtuh dan Roma berjaya, olah raga atletik mulai surut.
Berkat bangsa romawi yang senang dengan gladiator, maka pertandingan-pertandingan yang
disukai masyarakat adalah yang berbau perkelahian baik tangan kosong atau dengan senjata,
hidup atau mati.
Namun setelah Romawi runtuh dan kehidupan berkembang semakin modern, olah raga atletik
masih eksis meski mengalami nasib pasang dan surut.
Hingga pada tahun 1896 di stadion Panathinaiko, Athena, Olimpiade modern pertama di gelar
dan atletik termasuk lari jarak menengah ikut menjadi ajang yang diperlombakan.
Organisasi internasional mengenai atletik dunia yang mencangkup cabang lari itu sendiri dibentuk
pada tahun 1912 dengan nama IAAF (International Athletic Amateur Federation).
Di indonesia, atletik mulai dikenal pada masa pemerintahan belanda, yakni pada permulaan tahun
1930.
Atletik ini diperkenalkan dalam lingkup khusus, yakni pendidikan dengan melalui mata pelajaran
sekolah. Lambat laun kemudian cabang atletik ini mulai dikenal kalangan luas dan mulai digemari.
Setidaknya telah ada beberapa organisasi atletik bentukan Belanda pada waktu itu, diantaranya
adalah NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie), Sumatra Athletiek Bond (SAB), IAC Jakarta,
PAS Surabaya, ABA Surakarta dan ISSV Hellas.
Sayangnya setelah Jepang berkuasa, olah raga atletik di indonesia mati suri.
Setelah Indonesia merdeka, cabang atletik ini hidup kembali setelah dibentuk Persatuan Olahraga
Republik Indonesia (PORI) pada tahun 1946.
Sekian tahun kemudian, atletik semakin berkibar setelah dibentuk Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia (PASI) pada tahun 1950 di Semarang.
Hal ini tentu berbeda dengan aba-aba dalam lari jarak pendek, yakni ‘bersedia’, ‘siap, dan ‘ya’
atau dengan suara letusan pistol.
Pada aba-aba ini, pelari telah berada dan berdiri pada tempat yang disediakan, yakni dibelakang
garis start.
Setelah itu pelari menempatkan posisi kakinya, kedua kaki dibuka selebar bahu, kaki depan
merupakan kaki terkuat dan kaki satunya berada dibelakang.
Kaki belakang berjinjit atau ditopang dengan tumit dan jari-jari kaki, sementara kaki depan
menapak sempurna dengan telapak kaki.
Badan dicondongkan agak kedepan dan posisi tangan disesuaikan dengan gestur tubuh yang telah
terbentuk.
Pada aba-aba ini, pelari mulai berlari hingga menuju garis finish.
Jika jalur yang akan ditempuh pelari merupakan alam terbuka atau ladang, harus diperhatikan
dan dijaga supaya tak ada lintasan yang memungkinkan sang atlit bisa memotong jalan.
Ketika membuat zona lintasan, seyogyanya harus menghindari area yang bisa
membahayakan si atlit seperti jurang terjal, semak belukar yang banyak bintang buas, dsb.
Pasanglah tanda penunjuk arah untuk dijadikan pemandu bagi para atlit, dan di kiri dan kanan
dibuatkan pembatas lintasan.
Sebelum melakukan start, jalur perlombaan tersebut harus diumumkan terlebih dahulu
kepada para peserta lomba supaya mereka bisa mendapatkan gambaran area yang akan mereka lalui.
Jika lintasan dibuat elips atau lingkaran, dianjurkan dalam satu kali putaran tidak kurang dari 2.200
meter.
Asosiasi olahraga lari jarak jauh (IAAF) membagai perlombaan dalam kategori umur sebagai
berikut:
Untuk peserta perorangan, maka atlit yang memiliki catatan waktu yang terendah akan
dinobatkan sebagai pemenang.
Untuk peserta beregu/ kelompok, hitungan waktu akan dijumlahkan dan pemenang akan
diambil dari kelompok peserta yang memiliki pasangan waktu terendah.
2. Peraturan Lintasan di jalan raya
Jarak yang sudah ditetapkan dalam aturan internasional adalah sebagai berikut:
Pistol start
Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
Stopwatch 24 buah untuk pelari.
Camera finish (alat foto finish).
LARI GAWANG
1. Diawali dengan gerakan kaki cepat dan mengangkat lutut saat mendekati gawang.
2. Semakin cepat mendekati gawang, semakin jauh lompatan harus dimulai. Saat
melompat, tangan dan kaki digerakkan dengan keras.
3. Ketika berada di atas gawang, lintasan gerak tubuh dibuat serendah mungkin dan
posisi badan agak condong ke depan dan lutut sedikit di-tekuk.
4. Lengan berfungsi membantu keseimbangan ketika berada di atas gawang.
Tujuannya agar tubuh cepat kembali ke posisi gerak dorong ke depan.
5. Menarik ke depan, kaki yang digunakan untuk menolak. Caranya dengan memutar
kaki tersebut ke samping, dalam posisi diangkat tinggi.
6. Setelah kaki yang memimpin melewati gawang, dalam posisi tetap lurus, maka
segera diturunkan, dan disusul oleh kaki yang mengikuti.
Fase Pendaratan
Berlari pada lari gawang, baik dari posisi start ke gawang pertama atau-pun dari gawang
satu ke gawang lainnya membutuhkan jumlah langkah kaki yang berbeda antara pelari satu
dengan pelari lainnya, maka untuk dapat melakukan Lari Gawang dengan baik dan benar
berikut tahapan-nya :
1. Pelari menggunakan 8 langkah dari start ke gawang pertama. Pada posisi start, ia
harus menempatkan kaki yang memimpin di belakang dan kaki yang mengikuti di
depan.
2. Pelari menggunakan 7 langkah dari start ke gawang pertama. Cara ini biasanya
dipilih oleh pelari yang memiliki kaki panjang, dimana kaki yang memimpin
diletakkan di depan.
3. Pelari mengunakan 9 langkah, biasanya diterapkan bagi pemula.
Fase Akhir
Fase ini dimulai setelah kaki yang memimpin (kaki depan) berhasil melewati gawang
terakhir dan mendarat. Langkah selanjutnya dijelaskan berikut ini :
Teknik Dasar
Teknik lari gawang 400 m hampir sama dengan lari gawang 100/110 m, tetapi tidak begitu
melelahkan karena gawang-nya lebih rendah. Untuk itu perlu melakukan teknik dasar
seperti dibawah ini :
1. Posisi badan lebih tegak lurus dan tidak terlalu di miringkan saat melompati gawang.
2. Mengangkat kaki yang memimpin hingga horizontal dan meluruskan-nya ke depan
untuk melompati gawang, dan menggapai serta membawa tangan pada posisi tubuh
yang berlawanan ke depan untuk mengimbangi gerakan kaki.
3. Kaki yang mengikuti di-tekuk-kan pada lutut dan diputar ke depan secara horizontal
untuk melompati gawang. Selanjutnya, lutut kaki yang mengikuti diputar ke atas
dalam setelah kaki di jejak-kan ke atas lintasan untuk mengambil langkah
berikutnya.
1. Semua perlombaan lari gawang, yang dimulai dari garis start hingga melewati garis finis,
harus dilakukan pada jalurnya masing-masing yang sudah ditentukan.
2. Seorang peserta lomba lari gawang akan dinyatakan diskualifikasi jika :
- Peserta menarik kakinya di luar bidang horizontal atas gawang pada saat melampaui-
nya,
- Peserta melompati gawang yang tidak berada di lintasan-nya,
- Peserta dengan sengaja menjatuhkan gawang dengan menggunakan tangan atau kaki.
- Jumlah gawang yang dilewati peserta dalam perlombaan lari gawang ada 10 buah, baik
lari gawang jarak 100 m, 110 m, atau 400 m.
5. Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan pada Lari Estafet 4 × 100 meter
a. Pemberian tongkat sebaiknnya secara bersilang, yaitu pelari ke-1 dan ke-3 memegang
tongkat dengan tangan kanan, pelari ke-2 dan ke-4 menerima dan memegang dengan
tangan kiri.
b. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing
pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam lari menikung. Pelari 2,
3, dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
c. Jarak penantian bagi pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti
pada waktu latihan.
d. Pengaturan urutan pelari, hendaknya pelari yang tercepat dari suatu regu sebagai pelari
terakhir. Kalau kecepatan keempat pelari dalam 100 meter hampir sama maka pelari yang
mempunyai daya juang yang besar sebagai pelari terakhir.
e. Kecepatan regu sangat menentukan tercapai tidaknya prestasi.
Lari jalanan adalah ajang lari yang dapat ditempuh sebagai lomba di jalan raya maupun luar
jalan raya (offroad). dilangsungkan di jalanan terbuka, tetapi biasanya diakhiri di lintasan.
Event biasa adalah 5 km, 10 km, half marathon dan full marathon.
JALAN CEPAT
Jalan cepat (Bahasa Inggris: Racewalking) merupakan cabang olahraga atletik berjalan gerak
maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Dalam melakukan jalan
cepat setiap kali melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang
meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus
lurus/lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus. Tumit kaki mendarat
terlebih dahulu. Saat melangkah panggul rileks Dalam kompetisi jalan cepat umumnya
menggunakan lintasan lebih dari 3000 meter hingga 100 kilometer.
Teknik
Teknik umum yang digunakan dalam Jalan Cepat:
1. Saat melakukan jalan cepat, secepat apapun berjalan, badan tidak diperbolehkan melayang
di udara. Kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang diangkat. Kesalahan
yang sering terjadi pada tahap ini adalah sikap badan terlalu kaku, langkah kaki yang
kurang pas, tergesa-gesa, lutut ditekuk, masih terlihat lari karena masih ada saat melayang
diudara, kurang adanya keseimbangan dan tidak diikuti gerak lanjut.
2. Pada tahap ini, (kaki) setelah kaki depan menyentuh tanah segera kaki belakang ditarik ke
depan untuk melanjutkan langkah-langkah jalan cepat. Bagian tumit menyentuh tanah
terlebih dahulu. Hal yang harus dihindari dalam fase ini adalah jangan terlalu kaku ketika
melakukan tarikan kaki belakang adalah langkah kaki jangan terlalu kecil-kecil dan jangan
terlalu lebar. Jangan sampai kehilangan keseimbangan.
3. Tahap relaksasi adalah tahap antara tahap awal ketika melangkahkan kaki ke depan dan
ketika akan melakukan tarikan kaki belakang. Pada tahap ini pinggang berada pada posisi
yang sama dengan bahu, sedangkan lengan vertika dan paralel disamping badan.
4. Tahap Dorongan adalah gerakan ketika ketiga tahap diatas selesai dilakukan. Tahap
dorongan ini adalah mempercepat laju jalan kaki dengan dorongan tenaga penuh untuk
mendapatkan rentang waktu yang sesingkat-singkatnya ketika melakukan langkah-langkah
kaki, namun langkah kaki jangan terlalu pendek dan jangan terlalu panjang, jaga
keseimbangan tubuh.
Sikap
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan jalan cepat adalah:
1. Pada saat berjalan usahakan badan tetap tegak, jangan condong ke depan atau ke
belakang. Pundak jangan terangkat, agar ketika melakukan ayunan tangan tidak cepat
lelah.
2. Pada saat gerak maju kebanyakan atlet olahraga jalan cepat menggelengkan kepalanya ke
kanan dan ke kiri. Jangan sampai gerakan tersebut mengganggu kecepatan jalan.
3. Saat melangkah ke depan pandangan lurus ke depan dan melangkah lurus satu garis antara
kaki kanan dan kiri. Pada saat menumpu, tumit harus mendarat terlebih dahulu terus
bergerak ke arah depan secara teratur
4. Posisi lengan dan bahu, gerakan lengan dan bahu ke depan dan kebelakang secara
bergantian kanan dan kiri. Siku ditekuk tidak kurang dari 90 derajat. Kondisi ini
dipertahankan hingga akhir perlombaan, jaga keseimbangan dan gerakan tetap rileks
Event lapangan
Event melempar
TOLAK PELURU
Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat bundar(peluru)
dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk
mencapai jarak sejauh jauhnya.
Teknik dasar
Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, di antaranya adalah :
Teknik memegang peluru
Ada 3 teknik memegang peluru:
Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru,
sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya.
Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.
Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Biasa dipakai oleh para juara.
Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari
kelingking berada di belakang peluru.
Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil. Tidak cocok untuk anak anak
dibawah 9 tahun.
Peralatan
Rol Meter
Bendera Kecil
Kapur / Tali Rafia
Peluru
Untuk senior putra = 7.257 kg
Untuk senior putri = 4 kg
Untuk junior putra = 5 kg
Untuk junior putri = 3 kg
LEMPAR LEMBING
Lempar lembing adalah salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar. Olahraga
lempar lembing ini dilakukan dengan cara melempar lembing dalam jarak tertentu.
Lembing tersebut berupa tombak dengan sudut tajam pada salah satu ujungnya. Pada
dasarnya, lempar lembing berarti melempar lembing dengan tangan sekuat tenaga
untuk mendapatkan jarak lemparan sejauh mungkin
Untuk mencapai jarak maksimum, seorang atlet lempar lembing harus dapat
menyeimbangkan 3 hal seperti kecepatan, teknik dan kekuatan.
Cara Amerika
Cara amerika yaitu cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing
dengan jari telunjuk melingkar pada belakang lilitan dan ibu jari menekannya pada
bagian permukaan yang lain. Sementara jari yang lain turut melingkar pada badan
lembing dengan longgar.
Cara Finlandia
Cara finlandia yaitu cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing
dengan jari tengah dan ibu jari, jari telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak
serong ke arah yang wajar. Sementara jari yang lainnya turut melingkar pada badan
lembing dengan longgar.
1. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke atas.
2. Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing
menghadap ke arah depan serong ke atas.
3. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke arah
bawah.
Awalan
Awalan yaitu berlari membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut
menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap atas. Posisi lembing berada
sejajar di atas garis paralel dengan tanah. Bagian terakhir dari awalan terdiri dari
langkah silang (cross step). Pada bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan
beberapa cara, seperti:
Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Kedua bahu
diputar dengan perlahan ke arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai
bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan tubuh bagian atas
condong ke belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan.
Lemparan
Pada gerak melemparkan lembing, tarik bahu sebelah kanan dan lengan
melakukan gerakan melempar melalui poros bahu dengan kuat ke depan
atas. Badan bergerak melewati kaki depan, lalu melepaskan lembing.
Akhiran
Pada gerak akhir lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke
depan untuk menyeimbangkan gerak agar tidak terjatuh dan tidak
melebihi garis batas dari lemparan.
LEMPAR CAKRAM
Lempar cakram (Bahasa Inggrisnya Discus Throw) adalah salah satu
cabang olahraga atletik. cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg
untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan. Lempar cakram diperlombakan sejak Olimpiade I tahun 1896
di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram
ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang
kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan,
cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas
dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan
condong ke depan.[butuh rujukan]
Latihan dasar menggunakan ring karet atau rotan[butuh rujukan]
Persiapan
Berdiri dengan kedua telapak tangan dibuka lebar.
Pegang cakram dengan kaki kanan. Ayunkan sampai di atas pinggul sambil
memutar badan ke kiri, kemudian ke kanan secara berulang-ulang. Saat cakram
diayun ke kiri, bantu kaki kiri dengan cara mengangkang.
Pelaksanaan
Ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang.
Pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-
depan-atas (membentuk sudut 40 derajat) .
Lepaskan cakram pada saat berada di depan muka.
Penutup
Bantu lemparan dengan kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah
sehingga badan melonjak ke depan-atas.
Langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat
rileks untuk menjaga keseimbangan badan.
LONTAR MARTIL