You are on page 1of 2

Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan dengan menggunakan bagian vegetatif

tanaman,misalnya bagian cabang,ranting,mata tunas,akar cabang atau anakan.Perbanyakan


vegetatif dilakukan denghan cara setak,cangkok,tempel mata atau dengan
menyambung.Perbanyakan ini hanya dilakukan pada tanaman-tanaman yang suliy
diperbanyak dengan biji (Joesoef,1989). Joesoef, M. 1989. Penuntun Berkebun Jeruk.
Bharata. Jakarta. 78 p.
Keuntungan penggunaan teknik pembibitan secara vegetatif antara lain keturunan yang didapat
mempunyai sifat genetik yang sama dengan induknya, tidak memerlukan peralataan khusus, alat dan
teknik yang tinggi kecuali untuk produksi bibit dalam skala besar, produksi bibit tidak tergantung pada
ketersediaan benih/musim buah, bisa dibuat secara kontinyu dengan mudah sehingga dapat diperoleh
bibit dalam jumlah yang cukup banyak, meskipun akar yang dihasilkan dengan cara vegetatif pada
umumnya relatif dangkal, kurang beraturan dan melebar, namun lama kelamaan akan berkembang
dengan baik seperti tanaman dari biji, umumnya tanaman akan lebih cepat bereproduksi dibandingkan
dengan tanaman yang berasal dari biji (Adinugraha et.al, 2007). Adinugraha H,A., Sugeng P., dan Toni
H., 2007. Teknik Perbanyakan Vegetatif Jenis Tanaman Acacia mangium. Balai Besar penelitian
Bioteknologi dan Pemuliaan Tanman Hutan 5(2):1

Grafting adalah proses horticultural dikenal dan diakukan berabad-abad dengan cara
memotong satu tanaman yang diberikan ke potongan akar atau batang beraka tanaman yang
lain. Tidak seperti metoe lainnya dari perbanyakan aseksualpotongan tidak melakukan
regenerasi membantuk organ baru tetapi bersatu di dalam dan menjadi bagian integral dari
tanaman yang disambung. Akar atau batang berakar yang dibuat untuk disambung disebut
stock atau rootstock. Potongan yang diberikan ke stock disebut scion (Wilson dan Looms,
1967). Wilson, Carl L. dan Walter E. Loomes. 1967. Botany. Hott, Rinehart and Winston,
Inc. USA
Di Yunani, grafting ini menjadi sangat populer, terutama di daerah selatan, di mana rasio area
produksi menggunakan tanaman dicangkokkan ke area produksi total, berjumlah hampir 90-
100% untuk semangka tanam awal, 40-50% untuk melon di bawah terowongan rendah, 5-
10% untuk mentimun dan 2-3% untuk tomat dan terong. Sebaliknya, di utara Yunani,
budidaya dicangkokkan sayuran buah-bantalan adalah langka (Khah et.al., 2006)
Stek juga merupakan salah satu perkembangbiakan secara vegetatif. Memperbanyak
tanamana dengan cara stek, pembentukan akar merupakan hal yang penting karena untuk
kelangsungan hidup stek sangat tergantung pada banyaknya akar yang terbentuk. Faktor yang
dapat menunjang keberhasilan penyetekan yaitu adanya keseimbangan tertentu antara
karbohidrat dan nitrogen, kofaktor yang dapat membantu proses pembentukan akar, auksin
dan umur bahan stek yang digunakan ( Hume 1975 ). Hume,Harold.1975.Citrus Fruits.The
Macmillan Company.New York.432 p.
Bagian batang, cabang atau pucuk yang ditanamkan disebut stek. Stek dibedakan menjadi
stek batang, stek cabang, stek ranting, stek pucuk, stek daun, dan stek tunas (Jumin,1994).
Jumin, Hasan. Basri, 1994, Dasar-Dasar Agronomi, PT. Raja Garfindo, Jakarta. 140p

Mencangkok atau air layerage / aerial layering (Inggris) atau marcottage (Perancis) sudah
dikenal orang sejak zaman dulu. Bila dulu orang lebih akrab dengan mencangkok cabang-
cabang tanaman yang telah besar, sekarang tidaklah demikian. Cabang untuk cangkok
sekarang cukup sebesar jari tangan orang dewasa, bahkan sebesar lidi pun dapat dicangkok.
Model cangkokan dari cabang atau ranting sebesar lidi ini disebut cangkok mini atau cangkok
sayat atau cangkok belah. Disebut cangkok sayat karena dalam pembuatan cangkok ini
batangnya disayat. Sedangkan pada cangkok belah batang cangkokan dibelah dan belahan
cabang inilah yang dibungkus dengan media (Rahmat,1989). Rahmat, K. 1989. Pengaruh
Jarak Antarbarisan Terhadap Hasil Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Wortel. Buletin
Penelitian Hortikultura. XVII(3) : 1-5.

You might also like