RINGKASAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari

Program Studi D-IV Analis Kesehatan
Hasil Penelitian, Juli 2018
ASNI RAMAYANA TINA (A201401014)
“KOMPARASI MASA KERJA TERHADAP KADAR HEMATOKRIT DARAH
OPERATOR SPBU DI BEBERAPA SPBU KOTA KENDARI”
Pembimbing I : Tasman, SKM., M.Kes
Pembimbing II : Rolly Iswanto, S.ST., M.Si
IX + 59 + 6+ 12 + 9

Operator SPBU adalah salah satu populasi pekerja yang mempunyai tingkat
resiko pejanan bahan kimia berbahaya yang tinggi. Masa kerja mencerminkan waktu
kontak atau paparan antara petugas operator SPBU dengan sumber polutan, yaitu
senyawa senyawa kimia berbahaya yang terkandung pada bahan bakar. semakin
lama seseorang bekerja akan semakin besar terpapar gas buang kendaraan
bermotor, sehingga akan memberikan efek toksik pada kesehatan dan menghambat
system hematopoietik darah.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 40 orang, menggunakan teknik
pengambilan sampel proportional random sampling, dengan jumlah sampel 21 orang.
Metode analisis menggunakan uji Statistik Mann Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Komparasi Masa Kerja
Terhadap Kadar Hematokrit Darah Operator SPBU Di Beberapa SPBU Kota Kendari.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai uji statistik Mann Whitney yang mempunyai nilai
signifikan 0,001, dimana sig < 0,05 menunjukkan Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Operator SPBU yang
termasuk dalam masa kerja lama (> 3 tahun) sebanyak 2 orang dengan persentase
16,6% mempunyai kadar hematokrit normal dan sebanyak 10 orang dengan
persentase 83,4% mempunai kadar hematokrit abnormal. Sedangkan operator SPBU
yang termasuk dalam masa kerja baru ( ≤ 3 tahun) sebanyak 8 orang dengan

iii
persentase 88,8% mempunyai kadar hematokrit normal dan sebanyak 1 orang
dengan persentase 11,2% mempunyai kadar hematokrit Abnormal.

Kata Kunci : Kadar Hematokrit, Masa Kerja, Operator SPBU

Daftar Pustaka : 37 (2006 – 2018)

iii