You are on page 1of 7

1.

Pendahuluan
Pada saat sekarang ini, konsep pengembangan sistem informasi merupakan suatu
konsentrasi pembicaraan kalangan analis dalam menyikapi rancangan sistem
informasi. Pengembangan sistem informasi dimulai dari tingkat kebutuhan
masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi, maka akan
semakin cepat pula sistem informasi mengalami perkembangan. Banyak metode yang
dapat diterapkan dalam pengembangan sistem informasi tersebut, diantanya SDLC
method, Agile Method, dan Objek Oriented Analisis method. Tiga metode tersebut
akan memberikan desain yang berbeda, namun pada dasarnya desain tersebut dibuat
berdasarkan kebutuhan pengguna.
Dengan banyanya metode yang digunakan analis dalam merancang sebuah sistem,
maka penulis tertarik untuk menulis paper dengan rumusan masalah “ bagaimanakah
perbandingan metode pengembangan sistem antara SDLC method, agile method, dan
objek oriented analisis and design method? Adapun tujuan dari penulisan paper ini
adalah memgambarkan kepada pembaca tentang perbandingan metode pengembangan
sistem yang terdiri dari SDLC method, angile method, dan objek oriented analisis
method.
Secara garis besar paper ini akan membahas tentang pendahuluan, gambaran
umum metode SDLC, kelebihan dan kekurangan metode SDLC, gambaran umum
metode agile, kelebihan dan kekurangan metode agile, gambaran umum metode objek
oriented analisis, kelebihan dan kekurangan metode objek oriented analisis, serta yang
terkhir adalah kesimpulan secara keseluruhan.
2. Gambaran Umum Metode SDLC
Menurut Kendal dan Kendal (2010) “ The SDLC is a phased approach to analysis
and design that holds that systems are best developed through the use of a specific
cycle of analyst and user activities” (p.8).
Menurut Dewanto (2004) “SDLC merupakan suatu urutan dari beberapa proses
secara bertahap didalam merancang dan mengembangkan sistem yang dikenal juga
dengan nama Information System Development atau juga Application Development
“ (p.39).
Dari pengertian tersebut dapat kita lihat bahwa SDLC adalah sebuah pendekatan
dalam pengembangan sistem yang dilakukan dengan analisis dan desain yang
sistematis untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Penerapan metode SDLC pada pengembangan sistem terdiri dari beberapa tahap.
Menurut Kendal dan Kendal ( 2010 ) pengembangan SDLC terdiri dari tujuh tahap,
yaitu :
1. menganalisis masalah, peluang, dan tujuan
Pada tahap ini analis akan melihat masalah yang terjadi dalam bisnis dan mencari
solusi terhadap masalah tersebut dengan pengembangan sistem. Kemudian analis akan
melihat peluang dimana mereka yakin bahwa masalah yang dihadapi perusahaan
tersebut dapat diatasi dengan penggunaan sistem informasi yang terkomputerisasi
sehingga memberikan peluang untuk peerusahaan memiliki keunggulan kompetitif.
Dan tujuan berkaitan dengan apa yang akan dicapai perusahaan.
2. menentukan kebutuhan informasi
Analis akan menentukan kebutuhan manusia sebagai pengguna sistem dan
memahami bagaimana pengguna berinteraksi dalam konteks pekerjaan dengan sistem
informasi.
3. menganalisis kebutuhan sistem
Analis akan mencari rangkuman tentang apa yang diketahui tentang pengguna,
kegunaan sistem, biaya, manfaat, dan membuat rekomendasi tentang apa yang akan
dilakukan.
4. desaian rekomendasi sistem
Setelah mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan pengguna dan kebutuhan
sistem, maka analis akan mendesain sistem secara logis. Analis akan merancang
prosedur untuk pengguna agar dapat memasukkan data secara akurat. Fase desain juga
mencakup perancangan basis data, rancangan output, rancanga prosedur pengendalian
dan backup.
5. bangun dan rekomendasikan software
Pada tahap ini analis akan bekerjasama dengan programer untuk mengembangkan
perangkat lunak. Pada fase ini analis juga akan bekerja sama dengan pengguna untuk
mengembangkan dokumentasi perangkat lunak yang efektif, termasuk prosedur
manual, bantuan online, dan situs web yang berisi frequently ask question.
6. test dan pelihara sistem
Sebelum digunakan sistem harus di uji terlebih dahulu. Dan pemeliharaan sistem
dilakukan secara rutin.
7. implementasi dan evaluasi sistem
Tahap terakir adalah menggunakan sistem. Vendor butuh pelatihan dalam
penggunaan sistem. Selanjutnya evaluasi pada akhir fase pengembangan sistem,
namun pada dasarnya evaluasi akan dilakukan setiap tahap dalam pengembangan
sistem.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode SDLC
Dari tahap demi tahap pengembangan sistem menggunakan metode SDLC,
penulis dapat menarik bebrapa kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan
metode SDLC tersebut.
(1). Kelebihan
 Mudah diaplikasikan.
 SDLC merupakan suatu pendekatan tradisional dalam pengembangan sistem
 Menyajikan tahapan yang sistematis dalam pengembangan sistem
 Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian,
dan pemeliharaan.
 Meningkatkan keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem.
Namun dalam beberapa kelebihan yang dihasilkan oleh metode SDLC juga
terdapat beberapa kelemahan, yaitu :
(2). Kekurangan
 Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model
 Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek
dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah
besar karena harus mengulang dari awal.
 Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim
proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki
ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.
4. Gambaran Umum Metode Agile
Menurut Kendal dan Kendal (2010) “The agile approach is a software
development approach based on values, principles, and core practices. The four values
are communication, simplicity, feedback, and courage. We recommend that systems
analysts adopt these values in all projects they undertake, not just when adopting the
agile approach” (p.14).

Agile methods, in contrast, attempt to develop a system incrementally, by


building a series of prototypes and constantly adjusting them to user
requirements. As the agile process continues, developers revise, extend, and
merge earlier versions into the final product. An agile approach emphasizes
continuous feedback, and each incremental step is affected by what was learned
in the prior steps (Chasman dan Rosenblatt, 2012, p.25).

Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa agile method adalah jenis
pegembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dan
pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Metode agile juga merupakan
suatu pendekatan yang bersifat siklis dan alami. Seperti yang dikatakan Scroggins
(2014) “ The Agile approach is cyclical in nature and is based on iterative and
incremental development, where requirements and solutions evolve through
collaboration. Due to the cyclical nature, it allows for problems to be resolved as
phases repeat” (p.2).
Agile Method juga dapat diartikan sekelompok metodologi pengembangan
software yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan system
jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan
dalam bentuk apapun. Dalam Agile Software Development interaksi dan personel
lebih penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting
daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada
negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada
mengikuti rencana.
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Agile
Dari pembahasan mengenai gambaran umum metode angile kita dapat melihat
kelebihan dan kekurangan dari metode tersebut:
1. 1. Kelebihan
 Meningkatkan kepuasan kepada klien
 Pembangunan system dibuat lebih cepat
 Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi non-teknis
 Jika pada saat pembangunan system terjadi kegagalan,kerugian dar segi materi
relative kecil.
2. Kekurangan
 Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu
diterima.
 Agile tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim kurang.
 Tidak cocok dalam skala tim yang besar (>20 orang).
 Perkiraan waktu release dan harga perangkat lunak sulit ditentukan.
6. Gambaran Umum Metode Objek Oriented Analisis dan Design (OOAD)
Dalam kendal dan kendal (2010) “Object-oriented (O-O) analysis and design is
an approach that is intended to facilitate the development of systems that must change
rapidly in response to dynamic business environments” (p. 17).
Metode OOAD melakukan pendekatan terhadap masalah dari perspektif obyek,
tidak pada perspektif fungsional seperti pada pemrograman tersrtuktur. Akhir-akhir
ini penggunakan OOAD meningkat dibandingkan dengan pengunaan metode
pengembangan software dengan metode tradisional. Sebagai metode baru dan
sophisticated bahasa pemrograman berorientasi obyek diciptakan, hal tersebut untuk
memenuhi peningkatan kebutuhan akan pendekatan berorientasi obyek pada aplikasi
bisnis.
Konsep dasar dari OOAD itu sendiri terdiri atas :
1. Object, atribut, behaviour (perilaku objek), interface , service, method
2. Class , Class adalah himpunan objek yang sejenis.
3. Kotak Hitam (black boxes).
4. Asosiasi dan Agregasi.
7. Kelebihan dan Kekurangan Metode Objek Oriented Analisis and Design
1. kelebihan
 OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem
 Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis
 Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem
 OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan
memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek
2. Kekurangan
 Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan
sistem
 ering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis
terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada
fungsional sistem.
8. Kesimpulan
SDLC, Agile, dan Objek Oriented Analisis and Design adalah tiga metode
pengembngan sistem yang berbeda yang digunakan analis dalam melakukan
pengembangan sistem. Pada dasarnya tujuan dari ketiga metode tersebut adalah sama,
yaitu untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam perusahaan untuk mencapai tujuan.
Dari ketiga metode diatas, hal yang harus dilakukan analis untuk memilih metode
mana yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
1. analis perlu memahami organisasi terlebih dahulu
2. analis atau tim proyek perlu menganggarkan waktu dan sumber daya mereka
dan mengembangkan proposal proyek
3. Selanjutnya mereka perlu mewawancarai anggota organisasi dan
mengumpulkan data detail dengan menggunakan kuesioner dan data sampel dari
laporan yang ada dan amati bagaimana bisnis saat ini dijalankan

How is the Comparison System Development Between SLDC method, Agile


Method and OOAD Method
REFERENCES

Chasman, Shelly dan Harry, Rolemblatt. (2012). System Analysis and Design (eds. 9).
Boston, USA : Course Technology 20 Channel Center Street.

Dewanto, joko ( 2004 ). System Development Life Cycle dengan beberapa


Pendekatan. Jurnal Fasilkom. Vol.2, No.1.

Kendall,Kenneth E dan Julie E, Kendal. (2010). System Analysis and Design (eds.8).
Malaysia : Violet Nar Pearson.

Scroggins, Richard. (2004). SDLC and Development Methodologies.Global jurnal of


Computer Science and Tecnology. Vol.14, No.1.

You might also like