You are on page 1of 2

Perkecambahan adalah proses yang menyebabkan suatu biji yang tidak mengalami

perkembangan sedemikian rupa sehingga akan memunculkan suatu semai. Ini meliputi pengambilan
air yang disebut imbibisi, mobilisasi persediaan cadangan makanan di dalam biji dan berlangsungnya
kembali pertumbuhan dan perkembangan embrio untuk membentuk struktur tunas dan akar semai
(Hayward, 1938). Hayward, H.E. 1938. The Structure of Economic Plants. Mcmillan, New York.

Media tanam dapat didefinisikan sebagai kumpulan bahan atau substrat tempat
tumbuh benih yang disebarkan atau ditanam. Media tanam banyak macam ragamnya, dapat
merupakan campuran dari bermacam-macam bahan atau satu jenis bahan saja asalkan
memenuhi beberapa persyaratan, antara lain cukup baik dalam memegang air, bersifat porous
sehingga air siraman tidak menggenang (becek), tidak bersifat toksik (racun) bagi tanaman,
dan yang paling penting media tanam tersebut cukup mengandung unsur-unsur hara yang
diperlukan bagi pertumbuhan tanaman (Widarto, 1996).
Widarto, L. 1996. Perbanyakan Tanaman Dengan Biji, stek, Cangkok, Sambung, Okulasi dan
Kultur Jaringan. Kanisius. Yogyakarta. 130p.
Menurut Supriyanto dkk., (1986), media tanam yang baik harus mempunyai sifat fisik
yang baik, dan kelembaban harus tetap dijaga serta saluran drainasenya juga harus baik.
Keseimbangan antara udara dengan kelembaban berpengaruh penting terhadap pertumbuhan
akar. Kelembaban udara berpengaruh terhadap absorbsi air dan unsur hara pada pertumbuhan
bibit wani serta suhu yang baik di daerah sekitar perakaran akan membantu proses
pembelahan sel di daerah perakaran secara aktif (Susanto, 1994). (Mahardika, 2013)

Faktor lain yang juga penting dalam pertumbuhan tanaman selain tanah yaitu energi
penyinaran dalam bentuk energi panas dan cahaya, serta udara yang memberikan
karbondioksida dan oksigen. Tanah sendiri merupakan komponen hidup dari lingkungan
yang penting, yang dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi penampilan tanaman, bila tanah
salah digunakan tanaman menjadi berkurang produksinya. Sedangkan bila ditangani secara
hati-hati dengan memperhatikan tabiat fisik dan biologinya, akan terus-menerus akan
mengahasilkan tanaman dalam beberapa generasi yang tidak terhitung
( Harjadi,1979 ). Harjadi, S. S. 1979. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta. 191 p

Disamping memberikan dukungan secara fisik pada tanaman, tanah merupakan sumber
mineral dan air bagi tanaman. Kondisi tanah dan mineral dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Lingkungan atmosfer harus tersedia pada kedalaman yang cukup dalam tanah
sehingga akar tanaman dapat memperoleh oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi secara
langsung dari udara (Villareal dan Donald, 1969). Villareal, R. L. and Donald H. W. 1969.
Vegetable Training Manual. The Departments Of Agricultural Communications, Laguna
Tekstur tanah merupakan salah satu sifat yang sangat menentukan kemampuan tanah untuk
menunjang pertumbuhan tanaman. Tekstur tanah akan mempengaruhi kemampuan
tanah untuk menyimpan dan menghantarkan air, menyimpan dan menyediakan hara
tanaman (Islami dan Wani, 1995). Islami, T. dan Wani H.U. 1995. Hubungan
Tanah, Air, dan Tanaman. IKIP Semarang Press, Malang
Tanah dengan tekstur berpasir dan dilengkapi dengan bahan – bahan organik merupakan medium yang baik.
Pasir dapat digunakan sebagai medium persemaian, kondisi fisik tanah sangat penting bagi
berlangsungnya kehidupan tanaman. Benih akan terhambat perkecambahannya pada tanah yang padat,
karena benih berusaha keras untuk menembus permukaan tanah ( Wirjodiharjo, 1963 ).
Wirjodiharjo, M. W. 1963. Ilmu Tanah. Yasaguna. Jakarta. 157p.

Memupuk artinya memberikan zat-zat makanan kepada tanaman, agar zat-zat makanan
tanaman bertambah. Selain itu juga memperbaiki struktur tanah, artinya pupuk yang
diberikan tidak dihisap tanaman, tetapi memudahkan sat-sat makanan yang ada di dalam
tanah itu dapat dihisap oleh tanaman. Pupuk kandang tergolong pupuk organis yang berasa
dari sisa kotoran hewan. Pupuk kandang mempunyai daya untuk merubah semua faktor
kesuburan tanah dalam arti yang menguntungkan (Soeratno,1982). Soeratno, R. 1982. Ilmu
Memupuk II. Yasaguna. Jakarta.
Kompos dan penggunaan produk kompos dalam hortikultura dan pertanian telah diteliti
secara luas (Marfa et al., 2002). Substrat yang berbeda memiliki beberapa bahan yang dapat
mempengaruhi secara langsung dan tidak langsung pada pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tanaman (Peyvast et al., 2008). (A.M Ismail, 2011)

You might also like