Professional Documents
Culture Documents
Hemoglobin
Transfusi sel darah merah. Ini merupakan metode utama untuk meningkatkan Hb
pada kondisi dimana tubuh tidak dapat membuat Hb dengan normal, seperti
pada thalassemia dan anemia sel sabit. Transfusi darah juga diberikan pada
anemia berat dimana kadar Hb sudah jauh menurun di bawah batas normal.
Pada orang yang rutin menerima transfusi darah, perlu dilakukan iron
chelation therapy untuk mencegah kelebihan kadar zat besi akibat transfusi.
Mengonsumsi suplemen zat besi. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter karena bisa menimbulkan efek samping dan dapat menyebabkan
keracunan zat besi jika dikonsumsi oleh anak-anak atau dosis penggunaannya
tidak sesuai. Suplemen ini sering diberikan pada ibu hamil karena pada saat
mengandung, darah akan terbentuk lebih banyak sehingga kebutuhan zat besi
pada saat hamil juga meningkat. Konsumsi tablet besi dapat menyebabkan efek
samping berupa mual, warna feses hitam, sembelit, dan nyeri perut.
Menggunakan eritropoietin yaitu hormon untuk merangsang produksi sel darah
merah. Pilihan terapi ini adalah untuk anemia pada penyakit ginjal berat dimana
produksi hormon eritropoietin sudah tidak memadai. Penggunaan hormon ini
juga bisa untuk mengobati anemia karena efek samping kemoterapi, gangguan
sumsum tulang, dan anemia yang disebabkan oleh kanker.
Meningkatkan asupan makanan yang kaya akan zat besi seperti telur, bayam,
kacang-kacangan, daging tanpa lemak dan makanan laut. Serta makanan yang
mengandung vitamin B6, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C.
Terapi sel punca (stem cell therapy). Ini adalah terapi definitif untuk mengobati
penyakit hemoglobin seperti thalassemia. Penderita thalassemia perlu rutin
mendapatkan transfusi darah agar kebutuhan akan Hb tercukupi, namun dapat
menimbulkan risiko jika dilakukan jangka panjang. Terapi sel punca atau stem
cell dilakukan dengan cara operasi cangkok atau transplantasi sumsum tulang
untuk menunjang produksi Hb yang normal. Tetapi kekurangannya, prosedur ini
memiliki berbagai risiko fatal dan biaya operasi yang mahal. Oleh karena itu,
perlu pemeriksaan dan pertimbangan medis yang baik sebelum menjalani
prosedur ini.
Rendahnya hemoglobin tidak selalu menandakan hal yang serius, misalnya pada
wanita hamil seringkali kadar Hb cenderung rendah. Namun bukan berarti kondisi ini
dapat dianggap sepele. Gejala-gejala yang timbul karena kurangnya hemoglobin
serupa dengan gejala anemia pada umumnya, tetapi dapat disertai dengan ciri khusus
tertentu sesuai penyakit yang mendasarinya.
Apabila Anda atau anggota keluarga, mengalami gejala kekurangan hemoglobin atau
memiliki gangguan kesehatan yang berisiko menyebabkan kekurangan hemoglobin
seperti di atas, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan
dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Kondisi rendahnya hemoglobin yang disertai
demam, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, terdapat pembengkakan
kelenjar getah bening, penurunan kesadaran, atau kadar Hb yang sangat rendah
adalah kondisi serius yang perlu segera mendapatkan pengobatan.
Terakhir diperbarui: 5 September 2018
Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian
https://www.alodokter.com/penyebab-dan-cara-mengatasi-kekurangan-hemoglobin
Anda juga bisa ikut ambil peran dalam penyebaran pengetahuan bebas. Mari bergabung dengan sukarelawan
Wikipedia bahasa Indonesia!
Hemoglobin
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah
merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh,[1] pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali
menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Molekul hemoglobin terdiri
dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang
disebut hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel
sabit dan talasemia.
Struktur[sunting | sunting sumber]
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu
atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi
disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin; globin sebagai istilah
generik untuk protein globular. Ada beberapa protein mengandung heme, dan hemoglobin adalah
yang paling dikenal dan paling banyak dipelajari.
Gugus heme
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri
dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-subunitnya
mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih
16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit
hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas
empat molekul oksigen:
Reaksi bertahap:
Hb + O2 <-> HbO2
HbO2 + O2 <-> Hb(O2)2
Hb(O2)2 + O2 <-> Hb(O2)3
Hb(O2)3 + O2 <-> Hb(O2)4
Reaksi keseluruhan:
Hemoglobin
Penulis :Basuki PramanaTanggal : 2014-03-22
Daftar isi
Hemoglobin adalah
Fungsi
Kelainan
HEMOGLOBIN ADALAH
Hemoglobin atau Hb merupakan gabungan dari 2 kata yaitu heme ( besi ) dan globin (protein). Warna
darah disebabkan karena adanya Hemnoglobin. Kadar Hb dalam darah manusia dewasa, pria: 13 – 18
g/dl; wanita: 12 – 16 g/dl. Keadaan di mana kadar Hb kurang dari nilai normal disebut sebagai Anemia.
Penderita Anemia sering mengeluh kelelahan yang hebat.
FUNGSI
Hemoglobin adalah pigmen pernafasan dari darah yang berfungsi:
1. Mengambil oksigen (O2) dari paru-paru, membawa dalam aliran darah dan memberikannya kepada
jaringan tubuh;
2. Membawa karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru-paru;
3. Memelihara keseimbangan asam-basa tubuh;
4. Merupakan sumber bilirubin yang akan dirubah menjadi urobilin.
KELAINAN
Kadar Hemoglobin yang lebih rendah dari nilai normal disebut sebagai Anemia, yang memberikan gejala:
1. Kelelahan;
2. Kelemahan;
3. Nafas pendek saat berolah-raga;
4. Berdebar-debar.
Bila kadar Hb kurang dari 8 g/dl ini disebut sebagai Anemia gravior, anemia yang hebat. Bila ini terjadi
secara tiba-tiba (kecelakaan lalu lintas, melahirkan bayi, tindakan operasi) memerlukan tindakan transfusi
darah segar. Pemberiaan 1 labu (kantung) darah yang berisi sekitar 250 cc darah segar akan
meninggikan Hb sebanyak 1 g/dl.
Darah yang berasal dari donor darah diambil oleh instansi Palang Merah (Red Cross). Setelah diolah,
maka darah akan didistribusikan kepada Rumah Sakit yang membutuhkan. Si penerima darah harus
mendapatkan darah dari golongan yang sama dari darah Donor. Golongan darah biasanya dipakai
golongan darah ABO dan Rhesus ( +/-).
Penyebab Anemia:
1. Kekurangan zat nutrisi terutama zat besi dan vitamin;
2. Mengkonsumsi obat tertentu atau racun, penyakit kanker;
3. Kehilangan darah akibat kecelakaan lalu-lintas, tindakan operasi;
4. Gangguan produksi sel-sel darah merah karena penyakit tertentu seperti Lekemia;
5. Adanya penyakit yang menahun seperti: kanker, gagal ginjal, penyakit hati, rheumatoid arthritis.
Pada orang dewasa normal terdapat Hb A (Adult). Pada Janin terdapat HB F (Foetal) yang berangsur-
angsur akan menurun kadarnya pada 1 bulan sejak dilahirkan. Pada penyakit Thalassemia, kebanyakan
kadar HB F meninggi. Hb S terdapat pada penyakit darah Sickle Cell Anemia, suatu penyakit
Anemia hemolitik menahun. http://www.kerjanya.net/faq/4844-hemoglobin.html
Namun, meski hemoglobin bagian dari sel darah merah, bukan berarti hemoglobin yang tinggi
sama dengan jumlah sel darah merah yang berlebih. Karena setiap sel darah merah mungkin
tidak memiliki jumlah protein hemoglobin yang sama. Oleh karena itu, Anda bisa saja memiliki
jumlah Hb tinggi, meskipun jumlah sel darah merah Anda berada dalam kisaran normal.
Kadar Hb yang normal bagi pria umumnya sekitar 13,8 sampai 17,2 g/dL. Sedangkan untuk
wanita adalah 12,1 sampai 15,1 g/dL, dan jika lebih dari itu, Anda dinyatakan memiliki jumlah
Hb tinggi.
Kondisi hemoglobin tinggi biasanya terjadi akibat reaksi tubuh saat kadar oksigen turun. Tubuh
berusaha untuk segera memasok oksigen lewat Hb. Hal ini juga dipegaruhi beberapa kondisi
kesehatan seperti PPOK (penyakit paru obstruksi kronis) dan penyakit jantung bawaan yang
bisa menurunkan kadar oksigen dan menyebabkan kadar Hb tinggi.
Lalu, mulailah berhenti merokok, karena biasanya ketika orang berhenti merokok, kadar
hemoglobinnya pun akan ikut stabil. Yang paling penting, jangan lupa untuk selalu
melakukan check-up ke dokter untuk berkonsultasi dan menemukan pengobatan yang tepat
untuk kondisi Anda.
Direview tanggal: September 25, 2017 | Terakhir Diedit: September 25, 2017
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/imunisasi-mr-penyebab-kelumpuhan/
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Makanan Peningkat
Hemoglobin", https://lifestyle.kompas.com/read/2012/03/16/15060319/5.Makanan.Peningkat.Hemogl
obin.
KlikKlik
214 untuk
untuk membagikan
berbagi pada di Facebook(Membuka
Twitter(Membuka
Tumblr(Membuka
viaLinkedln(Membuka
Google+(Membuka di di yang
jendela
di jendela
jendela jendela
yang yang baru)214
baru)
baru)
Klik untuk berbagi di Line new(Membukadi didijendela yang
jendelayang
yang baru)
baru)
baru)
Mengunyah es batu di siang hari yang terik mungkin dapat menjadi sangat menyenangkan dan
menyegarkan. Namun, jika Anda memiliki kebiasaan ini dan terlalu sering mengunyah es batu,
Anda mungkin harus mulai waspada.
Untuk masuk dalam kategori pagophagia atau kecanduan mengunyah es, Anda harus memiliki
gejala selama satu bulan atau lebih. Seseorang yang mengalami kondisi ini biasanya akan
mencari es secara terus menerus, bahkan dapat mengunyah es dari freezer untuk memenuhi
keinginannya.
Lalu bagaimana kekurangan zat besi dapat menyebabkan kebiasaan mengunyah es? Beberapa
teori mengatakan bahwa kekurangan zat besi dapat menyebabkan gejala seperti nyeri pada
lidah, mulut kering, berkurangnya kemampuan mengecap, dan kesulitan menelan. Gejala-gejala
tersebut akan diperingan dengan mengunyah atau mengemut es. Kegiatan ini dapat
mengurangi inflamasi dan rasa tidak nyaman.
Seorang psikolog dari universitas Pennsylvania, Melissa Hunt, Ph. D, menjelaskan mengenai
hal ini. Beliau mengatakan bahwa ketika suhu dingin menyentuh wajah, suhu dingin tersebut
akan menyempitkan pembuluh darah tepi dan sebagai gantinya, mengalirkan lebih banyak
darah ke otak. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan kerja otak.
Dampak buruk mengunyah es batu
Kebiasaan mengunyah es mungkin tidak memberikan dampak seburuk dan seberbahaya
kebiasaan merokok atau meminum alkohol. Dampak terbesar yang akan dialami oleh
penderita pagophagia adalah pada gigi dan rahang.
Kebiasaan mengunyah es dapat mengikis gigi Anda, merusak gusi, dan menghancurkan
tambalan yang sudah ada. Anda juga mungkin akan mengalami nyeri pada otot-otot rahang
atau gangguan pada sendi rahang. Selain itu, jika penyebab tersering dari kondisi ini yaitu
anemia tidak diobati, maka penderita memiliki risiko mengalami kerusakan jantung.
BACA JUGA: Gejala Serangan Jantung Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Sementara itu, anemia sendiri yang merupakan penyebab utama dari pagophagia dapat
berujung pada beberapa kondisi. Anemia defisiensi besi biasanya disebabkan karena terjadinya
perdarahan kronik, seperti adanya polip pada saluran cerna, periode menstruasi yang
berlangsung lama dan banyak, perdarahan dari tukak lambung, atau riwayat operasi lambung
sebelumnya. Langkah pertama yang harus diambil adalah mencari tahu ada tidaknya sumber
perdarahan.
Komplikasi jangka panjang dari anemia dapat berupa gagal jantung, karena pada anemia,
jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk menjaga agar kebutuhan darah yang membawa
oksigen tercukupi di seluruh tubuh. Jika Anda sedang hamil dan mengalami anemia, Anda
memiliki risiko untuk melahirkan prematur atau bayi Anda dapat memiliki berat badan lahir
rendah. Anak-anak yang menderita anemia jangka panjang dapat mengalami keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan, serta lebih rentan terhadap infeksi.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/penyebab-hobi-mengunyah-es-batu/
in: info
Setiap orang pasti memiliki hobi atau kebiasaan yang unik pada diri masing-masing. Biasanya
kebiasaan tersebut sudah ada dan tidak kita sadari bahkan sejak kita kecil. Mulai dari kebiasaan
menggaruk telinga, menggigit kuku, dan banyak lagi yang lainnya.
Namun, ada satu kebiasaan unik yang bisa dibilang kebiasaan ini tidak banyak yang tahu bahwa
sebenarnya berbahaya untuk pengidapnya, yaitu kebiasaan ngemil es batu. Bagi sebagian orang,
mengunyah es batu saja pasti rasanya sangat ngilu ketika bersentuhan dengan gigi. Namun tidak
begitu dengan orang yang hobi ngemil es batu.
Kebiasaan memakan atau istilahnya ngemil es batu disebut dengan Pagophagia, dimana seseorang
memiliki keinginan yang berlebih untuk mengkonsumsi es batu. Untuk penjelasan lebih lanjut, yuk
kita simak ulasannya.
Kebiasaan mengunyah es batu merupakan salah satu bentuk kondisi medis yang disebut pica, yaitu
kebiasaan mengunyah atau memakan benda yang tidak lazim. Pica biasanya dialami oleh anak-
anak, namun kebiasaan atau kecanduan mengunyah es batu atau yang secara medis dikenal
dengan istilah pagophagia, biasanya dapat terjadi pada segala usia.
Pica biasanya dapat muncul akibat seseorang mengalami kekurangan suatu nutrisi tertentu pada
tubuh. Biasanya, pada pagophagia, kondisi tersebut muncul akibat penderita mengalami
kekurangan zat besi atau anemia.
Untuk masuk dalam kategori pagophagia atau kecanduan mengunyah es, Anda harus memiliki
gejala selama satu bulan atau lebih. Seseorang yang mengalami kondisi ini biasanya akan mencari
es secara terus menerus, bahkan dapat mengunyah es dari freezer untuk memenuhi keinginannya.
Bahaya Yang Dihasilkan Dari Pagophobia?
Kebiasaan ngemil dan mengunyah es batu memiliki bahaya yang jarang disadari oleh orang yang
melakukannya. Apa saja bahayanya? Berikut ulasannya :
Banyak yang mengungkapkan bahwa salah satu penyebab mengunyah es batu adalah karena
pengidapnya mengalami kekurangan zat besi pada tubuhnya. Sehingga mereka lebih tertarik dan
lebih menginginkan mengkonsumsi es batu dibandingkan dengan yang lain.
Pada beberapa orang, kekurangan zat besi juga bisa membuat mereka mengunyah es batu. Jika
memang hal itu terjadi, lebih baik memastikan zat besi cukup melalui diet untuk mengurangi
kebiasaan buruk mengunyah es batu tersebut.
2. Mengganggu Metabolisme
Bahaya makan es batu setiap hari dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menghambat
pembakaran lemak dalam tubuh. Mengkonsumsi es secara berlebih dapat membekukan lemah yang
ada dalam aliran darah. Akibatnya, aliran darah terganggu, proses pembakaran lemak dan
metabolisme tubuh juga terganggu.
3. Merusak Gigi
Mengonsumsi es batu dengan cara dikunyah dapat merusak gigi. Mengunyah es batu berpotensi
merusak email gigi dan berbuntut pada rusaknya gigi. Kerusakan tersebut terjadi ketika gigi
berusaha untuk memecahkan substansi yang keras. Akibatnya, gigi yang digunakan untuk
mengunyah akan lebih cepat rusak.
4. Membuat Diare
Makan es batu juga bisa bikin dehidrasi dan mual. Hal ini karena kalau kita mengunyah es batu, kita
bisa lupa waktu. Selain itu kandungan es batu yang kita kunyah belum tentu benar-benar sehat.
Beberapa es batu yang bebas dijual di pasaran, bukan yang kita bikin sendiri di rumah, terbuat dari
air mentah dan bisa mengandung bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Bakteri tersebut antara lain
seperti bakteri Ecoli yang bisa menyebabkan diare.
5. Kekurangan Nutrisi
Hal nggak terduga kalau kita sering makan es batu bukan hanya terjadi pada gigi tapi juga
berdampak untuk tubuh kita. Sering makan es batu katanya bisa menurunkan nafsu makan tapi
kalau hal ini dijadikan kebiasaan terus-menerus, bisa menyebabkan kekurangan gizi dan nutrisi.
Banyak yang mengatakan bahwa penyebab dari kebiasaan mengunyah atau ngemil es batu itu
karena kurangnya zat besi pada tubuh. Apa hubungannya kekurangan zat besi dengan mengunyah
es batu?
Untuk memperlihatkan hubungan antara mengunyah es dengan kekurangan zat besi, sebuah
penelitian mengevaluasi perilaku 81 pasien yang menderita anemia defisiensi besi dan menemukan
bahwa pagophagia merupakan kondisi yang sering ditemui. Ditemukan bahwa 16% dari peserta
yang mengalami pagophagia memperlihatkan penurunan gejala lebih cepat setelah diberikan
suplemen zat besi.
Lalu bagaimana kekurangan zat besi dapat menyebabkan kebiasaan mengunyah es? Beberapa
teori mengatakan bahwa kekurangan zat besi dapat menyebabkan gejala seperti nyeri pada lidah,
mulut kering, berkurangnya kemampuan mengecap, dan kesulitan menelan. Gejala-gejala tersebut
akan diperingan dengan mengunyah atau mengemut es. Kegiatan ini dapat mengurangi inflamasi
dan rasa tidak nyaman.
Jika kamu mengalami pagophagia dan curiga bahwa jangan-jangan kamu mengalami kekurangan
zat besi, maka kamu dapat langsung berkonsultasi ke dokter. Dokter kamu mungkin akan
menyarankan pemeriksaan lanjutan seperti pengambilan darah untuk mengetahui kadar zat besi
yang ada dalam tubuh kamu.
Jika kamu memang mengalami kekurangan zat besi, maka kamu dapat mengonsumsi suplemen
atau meningkatkan asupan nutrisi kamu dengan beberapa bahan pangan yang kaya akan zat besi,
seperti daging dan sayuran hijau.
Ternyata kebiasaan mengunya es batu tidak selamanya menyenangkan, ada bahaya dan efek
sampingnya juga ya jika di konsumsi secara berlebihan. Semoga artikel ini bermanfaat dan terima
kasih sudah membaca.
https://www.schoolpouringrights.com/info/suka-ngemil-es-batu-mungkin-kamu-mengidap-
pagophagia/
Jakarta - Agar tubuh lebih bersemangat di pagi hari, kopi biasa menjadi andalan beberapa
orang. Atau ada pula yang memanfaatkan dinginnya mengemut es batu. Tapi bagaimana jika
ngemil es batu mulai menjadi kebiasaan Anda?
Studi yang dilaporkan dalam Medical Hypotheses menyebutkan bahwa hobi makan es batu
disebut dengan pagophagia yakni keinginan kompulsif untuk makan es batu. Biasanya, kondisi
ini disebabkan karena kekurangan zat besi.
Untuk studi ini, para peneliti meminta partisipan mengonsumsi dua gelas, masing-masing berisi
air hangat dan es batu. Mereka diminta menghabiskan isi gelas 22 menit sebelum dilakukan tes
untuk mendiagnosa ADHD. Sebelumnya, kadar zat besi peserta sudah dicek terlebih dulu.
"Hasilnya, subjek dengan kadar zat besi rendah lebih lama menghabiskan ait putih, justru
mereka lebih senang dan fokus untuk mengunyah es batu yang ada," tutur salah satu penulis
studi, Melissa Hunt, dikutip dari Washington Post, Rabu (12/11/2014).
Menurut Hunt, pagophagia merupakan salah satu bentuk pica (keinginan mengonsumsi
makanan yang tak wajar dan tidak bernutrisi seperti debu dan kertas). Hunt menambahkan,
keinginan makan es batu bisa muncul akibat pemicu bernama mammalian diving refelx yang
membuat aliran darah ke otak vertebrata bertambah saat terpapar dingin.
"Kami berpikir respons tersebut bisa memicu lebih banyak darah dan oksigen ke otak. Terkait
dengan kekurangan zat besi, itu hanya salah satu indikasi saja. Apalagi, kurang zat besi tidak
berarti Anda harus mengalami anemia terlabih dulu," tutur Hunt.
Respons mengonsumsi sesuatu yang dingin hingga bisa mengalirkan darah ke otak menurut
Hunt juga bisa menimbulkan sensasi tersendir bagi orang-oran tertentu. "Bahkan ada pasien
saya yang mengatakan es lebih menarik ketimbang seks," ujarnya.
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2745720/pagophagia-kondisi-yang-bikin-seseorang-
hobi-ngemil-es-batu
Kebiasaan Mengunyah Es
Batu Ternyata Berbahaya
Senin 24 July 2017 06:17 WIB
0
0
Minuman dengan es batu.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Mual-mual
Memang, dengan mengunyah es, kita bisa mendapatkan air dari es yang
meleleh di mulut kita. Namun, jika kita kerap melakukannya, bisa jadi kita akan
merasa mual dan pada akhirnya akan membuat kita muntah. Hal ini tentu akan
kurang baik bagi kesehatan saluran pencernaan kita, bukan?
Masalah Nutrisi
Pakar kesehatan menyebutkan jika ada sebagian orang yang
mengalami pagophagia yang cukup parah pada akhirnya akan kehilangan selera
makan karena mengkonsumsi terlalu banyak es batu dan adanya rasa mual
setelahnya. Hal ini tentu bisa berimbas pada masalah malnutrisi yang sangat
tidak baik bagi kesehatan tubuh. Beberapa orang juga bisa mengalami
kekurangan asupan zat besi yang bisa berimbas pada aktivitas sehari-hari yang
kurang maksimal.
https://doktersehat.com/gemar-kunyah-es-batu-tanda-anemia/
4
SHARES
ilustrasi makan es batu. © boldsky.com
Nah, berikut ini adalah efek buruk dari keseringan makan atau mengunyah es batu.
1. gigi rusak
Gigi akan rusak jika Anda terlalu sering mengunyah es batu. Enamel gigi Anda akan
terpengaruh dari rasa dingin dan dapat menyebabkan permasalahan gigi lainnya. Baik
itu nyeri, rapuh pada gigi, sampai sakit gusi yang sangat menyiksa.
2. Defisiensi zat besi
Pada beberapa orang, kekurangan zat besi jga bisa membuat mereka mengunyah es.
Jika memang hal itu terjadi, lebih baik memastikan zat besi cukup melalui dietuntuk
mengurasi kebiasaan buruk tersebut.
3. Mual
Orang yang menderita dehidrasi dan mual mungkin juga merasa ingin seperti
mengunyah es setiap waktu. Jika Anda menderita salah satu dari dua gejala di atas,
maka lebih baik berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, jika sudah terjerumus dengan
kebiasaan makan es batu, Anda kan sulit disembuhkan.
5. Tubuh lemah
Beberapa orang yang ingin mengendalikan nafsu makan makanan ringan adalah
dengan mengunyah es batu. Karena dapat menghilangkan nafsu makan. Namun
jangan salah, selain berat badan menjadi turun, tubuh Anda akan lemas dan tak
bertenaga [ega]
o
90
SHARES
Feed - Sejatinya, es batu adalah hasil dari pembekuan air dan tidak
menawarkan manfaat nutrisi bagi tubuh. Namun, mengunyah sedikit potongan
es batu rupanya punya manfaat positif untuk menjaga aliran udara dalam
tubuh. Seperti dilansirlivestrong.com, berikut manfaat mengunyah es batu.
1. Menstabilkan ion
via steadyhealth.com
Dalam satu hari, tubuh Anda membutuhkan sekitar delapan gelas air. Asupan
air yang masuk dibutuhkan untuk membantu berbagai proses dalam tubuh,
termasuk mengangkut nutrisi, membantu sistem pencernaan, dan menghapus
produk limbah.
2. Mengatasi mual
via personal.psu.edu
Mengunyah bisa jadi salah satu cara ampuh untuk mengobati rasa mual.
Sebuah layanan kesehatan di Amerika Serikat merekomendasikan es batu
bercita rasa untuk pasien kanker yang mengalami mual dan
muntah. Misalnya, es batu yang terbuat dari apel rendah gula atau jus anggur
bisa memberikan nutrisi sehat dan membantu menenangkan perut Anda saat
mual.
3. Melangsingkan tubuh
via thementalhealthblog.com
Menurut ahli gizi, es krim atau es batu bisa membantu Anda untuk
melangsingkan tubuh. Ketika Anda mengonsumsi es batu, tubuh akan
membakar lemak dan kalori. Hal itu disebabkan karena tubuh akan berusaha
menyeimbangkan suhunya akibat pengaruh dingin dari es batu.
Perlu dicatat, mengonsumsi es batu juga punya efek negatif bagi kesehatan.
Yang paling penting, jangan dijadikan sebuah kebiasaan karena bisa merusak
gigi hingga anemia. Baca selengkapnya di sini.