You are on page 1of 33

Penyebab dan Cara Mengatasi Kekurangan

Hemoglobin

Kadar hemoglobin atau Hb seseorang dapat diketahui dengan melakukan


pemeriksaan darah. Kekurangan hemoglobin bisa jadi menunjukkan adanya
kondisi atau penyakit tertentu. Gejala dan tanda bahwa seseorang kekurangan Hb
sangat bergantung pada penyakit penyerta yang mendasari munculnya gangguan
ini.
Tanda-tanda yang mungkin Anda alami saat mengalami kekurangan
hemoglobin adalah merasa lelah, lemah, pucat pada kulit dan gusi, sesak napas, detak
jantung tidak teratur, dan kuning pada mata atau kulit. Kekurangan hemoglobin bisa
saja tidak bergejala namun bisa juga menunjukkan gejala yang berat. Hal ini karena
penyebabnya bisa bermacam-macam dan sangat bergantung pada penyakit penyerta
atau kondisi yang mendasarinya.

Menjaga Bentuk Sel Darah Merah


Hemoglobin adalah molekul protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa
oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan mengembalikan karbondioksida dari
jaringan tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan melalui pernapasan.
Hemoglobin juga mempunyai peranan penting dalam menjaga bentuk sel darah merah.
Normalnya sel darah merah berbentuk bulat dengan bagian tengah yang pipih
menyerupai donat tanpa lubang di tengahnya. Struktur hemoglobin yang abnormal
dapat mengganggu bentuk sel darah merah dan menghalangi fungsinya untuk bekerja
melalui pembuluh darah.
Penyebab kekurangan hemoglobin umumnya karena perdarahan yang dapat berasal
dari luka, perdarahan di saluran cerna, saluran kemih, saat menstruasi berat, atau
karena perdarahan pasca persalinan.
Selain itu, kekurangan hemoglobin juga disebabkan beberapa penyakit yang membuat
produksi Hb atau sel darah merah berkurang seperti anemia defisiensi besi, anemia
aplastik, defisiensi vitamin B12, kanker, gastritis, sirosis, penyakit Hodgkin,
hipotirodisme, gagal ginjal kronis, sistitis, leukemia, myeloma dan myelodysplastic
syndrome. Efek samping obat kemoterapi juga dapat menyebabkan Hb yang rendah.
Beberapa kelainan dapat merusak hemoglobin lebih cepat daripada kemampuan tubuh
membuatnya, misalnya porfiria, splenomegali, vaskulitis atau radang pada pembuluh
darah, anemia hemolitik, dan gangguan pada proses pembentukan hemoglobin seperti
pada thalassemia dan anemia sel sabit.
Tes Darah untuk Mengukur Hemoglobin
Hemoglobin dapat diukur melalui tes darah lengkap, yaitu dengan memeriksa sampel
darah yang biasanya diambil dari pembuluh vena pada lengan. Pemeriksaan ini
merupakan tes darah yang paling sering dilakukan untuk menentukan kadar
trombosit, sel darah putih, sel darah merah serta hemoglobin dalam darah. Dengan
menggunakan mesin pemeriksaan khusus biasanya hasil tes akan terlihat dalam waktu
kurang dari satu menit.
Tingkat hemoglobin dinyatakan dalam gram per desiliter (dL). Kadar hemoglobin normal
seseorang tergantung dari usia dan jenis kelaminnya, dan masing-masing laboratorium
memiliki rentang batas normal kadar Hb yang berbeda-beda
Pada bayi baru lahir, tingkat hemoglobin normal sekitar 17-22 gram/dL. Kemudian turun
pada saat bayi usia 1 bulan yaitu 11-15 gram/dL. Tingkat hemoglobin anak-anak secara
umum yaitu sekitar 11-13 gram/dL.
Sementara itu, tingkat hemoglobin pada laki-laki dewasa sekitar 14-18 gram/dL dan
pada wanita dewasa lebih rendah, yaitu sekitar 12-16 gram/dL. Seiring dengan
pertambahan usia, umumnya tingkat hemoglobin akan semakin turun.
Umumnya jumlah hemoglobin yang rendah menunjukkan adanya anemia. Oleh karena
itu, selain pemeriksaan Hb, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan lain seperti
morfologi darah tepi untuk melihat bentuk sel darah merah, retikulosit, serum besi,
Total Iron Binding Capacity (TIBC), biopsi sumsum tulang, serum ferritin, pemeriksaan
urine, dan pemeriksaan genetik untuk mencari tahu penyebab anemia atau rendahnya
Hb.
Meningkatkan Hemoglobin
Terdapat beberapa metode untuk meningkatkan kadar hemoglobin Anda, tergantung
pada penyebab yang mendasarinya, antara lain:

 Transfusi sel darah merah. Ini merupakan metode utama untuk meningkatkan Hb
pada kondisi dimana tubuh tidak dapat membuat Hb dengan normal, seperti
pada thalassemia dan anemia sel sabit. Transfusi darah juga diberikan pada
anemia berat dimana kadar Hb sudah jauh menurun di bawah batas normal.
Pada orang yang rutin menerima transfusi darah, perlu dilakukan iron
chelation therapy untuk mencegah kelebihan kadar zat besi akibat transfusi.
 Mengonsumsi suplemen zat besi. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter karena bisa menimbulkan efek samping dan dapat menyebabkan
keracunan zat besi jika dikonsumsi oleh anak-anak atau dosis penggunaannya
tidak sesuai. Suplemen ini sering diberikan pada ibu hamil karena pada saat
mengandung, darah akan terbentuk lebih banyak sehingga kebutuhan zat besi
pada saat hamil juga meningkat. Konsumsi tablet besi dapat menyebabkan efek
samping berupa mual, warna feses hitam, sembelit, dan nyeri perut.
 Menggunakan eritropoietin yaitu hormon untuk merangsang produksi sel darah
merah. Pilihan terapi ini adalah untuk anemia pada penyakit ginjal berat dimana
produksi hormon eritropoietin sudah tidak memadai. Penggunaan hormon ini
juga bisa untuk mengobati anemia karena efek samping kemoterapi, gangguan
sumsum tulang, dan anemia yang disebabkan oleh kanker.
 Meningkatkan asupan makanan yang kaya akan zat besi seperti telur, bayam,
kacang-kacangan, daging tanpa lemak dan makanan laut. Serta makanan yang
mengandung vitamin B6, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C.
 Terapi sel punca (stem cell therapy). Ini adalah terapi definitif untuk mengobati
penyakit hemoglobin seperti thalassemia. Penderita thalassemia perlu rutin
mendapatkan transfusi darah agar kebutuhan akan Hb tercukupi, namun dapat
menimbulkan risiko jika dilakukan jangka panjang. Terapi sel punca atau stem
cell dilakukan dengan cara operasi cangkok atau transplantasi sumsum tulang
untuk menunjang produksi Hb yang normal. Tetapi kekurangannya, prosedur ini
memiliki berbagai risiko fatal dan biaya operasi yang mahal. Oleh karena itu,
perlu pemeriksaan dan pertimbangan medis yang baik sebelum menjalani
prosedur ini.

Rendahnya hemoglobin tidak selalu menandakan hal yang serius, misalnya pada
wanita hamil seringkali kadar Hb cenderung rendah. Namun bukan berarti kondisi ini
dapat dianggap sepele. Gejala-gejala yang timbul karena kurangnya hemoglobin
serupa dengan gejala anemia pada umumnya, tetapi dapat disertai dengan ciri khusus
tertentu sesuai penyakit yang mendasarinya.
Apabila Anda atau anggota keluarga, mengalami gejala kekurangan hemoglobin atau
memiliki gangguan kesehatan yang berisiko menyebabkan kekurangan hemoglobin
seperti di atas, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan
dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Kondisi rendahnya hemoglobin yang disertai
demam, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, terdapat pembengkakan
kelenjar getah bening, penurunan kesadaran, atau kadar Hb yang sangat rendah
adalah kondisi serius yang perlu segera mendapatkan pengobatan.
Terakhir diperbarui: 5 September 2018
Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian
https://www.alodokter.com/penyebab-dan-cara-mengatasi-kekurangan-hemoglobin

Anda juga bisa ikut ambil peran dalam penyebaran pengetahuan bebas. Mari bergabung dengan sukarelawan
Wikipedia bahasa Indonesia!

Hemoglobin
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jump to navigationJump to search

Struktur 3-dimensi hemoglobin

Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah
merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh,[1] pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali
menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Molekul hemoglobin terdiri
dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang
disebut hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel
sabit dan talasemia.
Struktur[sunting | sunting sumber]
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu
atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi
disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin; globin sebagai istilah
generik untuk protein globular. Ada beberapa protein mengandung heme, dan hemoglobin adalah
yang paling dikenal dan paling banyak dipelajari.

Gugus heme

Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri
dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-subunitnya
mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih
16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit
hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas
empat molekul oksigen:
Reaksi bertahap:

 Hb + O2 <-> HbO2
 HbO2 + O2 <-> Hb(O2)2
 Hb(O2)2 + O2 <-> Hb(O2)3
 Hb(O2)3 + O2 <-> Hb(O2)4
Reaksi keseluruhan:

 Hb + 4O2 -> Hb(O2)4

 Halaman ini terakhir diubah pada 2 Maret 2018, pukul 08.14.


https://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobin

Hemoglobin
Penulis :Basuki PramanaTanggal : 2014-03-22

Daftar isi
 Hemoglobin adalah
 Fungsi
 Kelainan

HEMOGLOBIN ADALAH
Hemoglobin atau Hb merupakan gabungan dari 2 kata yaitu heme ( besi ) dan globin (protein). Warna
darah disebabkan karena adanya Hemnoglobin. Kadar Hb dalam darah manusia dewasa, pria: 13 – 18
g/dl; wanita: 12 – 16 g/dl. Keadaan di mana kadar Hb kurang dari nilai normal disebut sebagai Anemia.
Penderita Anemia sering mengeluh kelelahan yang hebat.

FUNGSI
Hemoglobin adalah pigmen pernafasan dari darah yang berfungsi:
1. Mengambil oksigen (O2) dari paru-paru, membawa dalam aliran darah dan memberikannya kepada
jaringan tubuh;
2. Membawa karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru-paru;
3. Memelihara keseimbangan asam-basa tubuh;
4. Merupakan sumber bilirubin yang akan dirubah menjadi urobilin.

KELAINAN
Kadar Hemoglobin yang lebih rendah dari nilai normal disebut sebagai Anemia, yang memberikan gejala:
1. Kelelahan;
2. Kelemahan;
3. Nafas pendek saat berolah-raga;
4. Berdebar-debar.

Bila kadar Hb kurang dari 8 g/dl ini disebut sebagai Anemia gravior, anemia yang hebat. Bila ini terjadi
secara tiba-tiba (kecelakaan lalu lintas, melahirkan bayi, tindakan operasi) memerlukan tindakan transfusi
darah segar. Pemberiaan 1 labu (kantung) darah yang berisi sekitar 250 cc darah segar akan
meninggikan Hb sebanyak 1 g/dl.
Darah yang berasal dari donor darah diambil oleh instansi Palang Merah (Red Cross). Setelah diolah,
maka darah akan didistribusikan kepada Rumah Sakit yang membutuhkan. Si penerima darah harus
mendapatkan darah dari golongan yang sama dari darah Donor. Golongan darah biasanya dipakai
golongan darah ABO dan Rhesus ( +/-).
Penyebab Anemia:
1. Kekurangan zat nutrisi terutama zat besi dan vitamin;
2. Mengkonsumsi obat tertentu atau racun, penyakit kanker;
3. Kehilangan darah akibat kecelakaan lalu-lintas, tindakan operasi;
4. Gangguan produksi sel-sel darah merah karena penyakit tertentu seperti Lekemia;
5. Adanya penyakit yang menahun seperti: kanker, gagal ginjal, penyakit hati, rheumatoid arthritis.

Pada orang dewasa normal terdapat Hb A (Adult). Pada Janin terdapat HB F (Foetal) yang berangsur-
angsur akan menurun kadarnya pada 1 bulan sejak dilahirkan. Pada penyakit Thalassemia, kebanyakan
kadar HB F meninggi. Hb S terdapat pada penyakit darah Sickle Cell Anemia, suatu penyakit
Anemia hemolitik menahun. http://www.kerjanya.net/faq/4844-hemoglobin.html

Kadar Hb Terlalu Tinggi, Apakah


Berbahaya dan Perlu Diturunkan?
Oleh Novita JosephInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Yusra Firdaus - Dokter Umum.
 47Klik
Klik untuk
untuk membagikan
berbagi di Facebook(Membuka
Twitter(Membuka
pada Tumblr(Membuka di di jendela
di jendela
jendela yang yang
yang baru)
baru) baru)47
 Klik untuk
Klik untuk berbagi
berbagi di
viaLine
Google+(Membuka
Linkedln(Membuka didijendela
new(Membukadi jendelayang
jendela yangbaru)
yang baru)
baru)
Ketika donor darah, petugas donor akan memeriksa kondisi darah dan kesehatan Anda terlebih
dahulu. Salah satu hal yang harus dipertimbangkan tinggi atau rendahnya hemoglobin atau Hb
dalam darah. Jika kadar hemoglobin terlalu rendah atau tinggi, biasanya petugas donor akan
menolak darah Anda. Namun, bagaimana bila hemoglobin terlalu tinggi? Apa yang
menyebabkan kadar hb tinggi?
Apa itu kondisi Hb tinggi?
Hemoglobin (Hb atau Hgb) adalah protein dalam sel darah merah yang juga berisi zat besi.
Darah berwarna merah karena adanya kandungan protein hemoglobin. Fungsi Hb adalah
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, terutama paru-paru.

Namun, meski hemoglobin bagian dari sel darah merah, bukan berarti hemoglobin yang tinggi
sama dengan jumlah sel darah merah yang berlebih. Karena setiap sel darah merah mungkin
tidak memiliki jumlah protein hemoglobin yang sama. Oleh karena itu, Anda bisa saja memiliki
jumlah Hb tinggi, meskipun jumlah sel darah merah Anda berada dalam kisaran normal.

Kadar Hb yang normal bagi pria umumnya sekitar 13,8 sampai 17,2 g/dL. Sedangkan untuk
wanita adalah 12,1 sampai 15,1 g/dL, dan jika lebih dari itu, Anda dinyatakan memiliki jumlah
Hb tinggi.

Kondisi hemoglobin tinggi biasanya terjadi akibat reaksi tubuh saat kadar oksigen turun. Tubuh
berusaha untuk segera memasok oksigen lewat Hb. Hal ini juga dipegaruhi beberapa kondisi
kesehatan seperti PPOK (penyakit paru obstruksi kronis) dan penyakit jantung bawaan yang
bisa menurunkan kadar oksigen dan menyebabkan kadar Hb tinggi.

Bagaimana cara mengetahui kadar Hb tinggi?


Umumnya, gejala Hb tinggi hampir tidak ditemukan, justru baru diketahui saat dilakukan
pemeriksaan laboratorium darah. Nah, untuk mengetahui tinggi atau rendahnya hemoglobin,
Anda bisa melakukan tes hemoglobin. Tes ini adalah salah satu tes darah yang paling umum
dilakukan, biasanya menjadi bagian dalam tes darah lengkap. Ada banyak cara untuk
mengukur kadar hemoglobin, kebanyakan dilakukan dengan mesin otomatis. Anda bisa
berkunjung ke Puskemas atau ke rumah sakit untuk melakukan cek darah.

Faktor risiko Anda memiliki kadar Hb tinggi


Umumnya, tingkat Hb tinggi tidak selalu berisiko buruk untuk kesehatan. Meskipun begitu,
orang yang memiliki hemoglobin dalam jumlah tinggi bisanya terjadi pada orang yang tinggal di
dataran tinggi dan pada perokok. Berikut adalah beberapa penyebab lain yang berpengaruh
dan bisa membuat kadar Hb meninggi:

 Penyakit pada paru-paru (misalnya emfisema)


 Mengidap tumor tertentu
 Kelainan sumsum tulang yang dikenal sebagai polisitemia vera
 Menggunakan obat-obatan jenis erythropoietin
Bagaimana cara menurunkan kadar
hemoglobin yang terlalu tinggi?
Terakhir, Anda bisa menurunkan kadar hemoglobin yang terlalu tinggi dengan cukup
mengonsumsi air mineral. Pasalnya, dehidrasi bisa menjadi salah satu penyebab tubuh Anda
memiliki kadar Hb tinggi.

Lalu, mulailah berhenti merokok, karena biasanya ketika orang berhenti merokok, kadar
hemoglobinnya pun akan ikut stabil. Yang paling penting, jangan lupa untuk selalu
melakukan check-up ke dokter untuk berkonsultasi dan menemukan pengobatan yang tepat
untuk kondisi Anda.

Direview tanggal: September 25, 2017 | Terakhir Diedit: September 25, 2017

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/imunisasi-mr-penyebab-kelumpuhan/

5 Makanan Peningkat Hemoglobin Kompas.com - 16/03/2012, 15:06 WIB KOMPAS.com -


Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah
yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tidak hanya itu,
hemoglobin juga memainkan peran penting dalam mempertahankan bentuk sel darah merah.
Seperti diketahui, penurunan jumlah sel darah merah adalah masalah serius yang dapat menjadi
tanda anemia, infeksi, atau bahkan pendarahan. Mengingat fungsi dan tugas hemoglobin sangat
vital, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga hemoglobin tetap sehat. Caranya
cukup mudah dan sederhana, yakni dengan mengonsumsi beberapa makanan berikut ini, seperti
yang dipapakan dalam laman healthmeup: * Daging merah: Meski belakangan ini daging merah
kerap mendapat reputasi buruk. Tetapi makanan kaya zat besi ini dapat membantu meningkatkan
kadar hemoglobin dalam darah Anda. Daging merah tinggi akan zat besi heme, yang dapat dengan
mudah diserap oleh tubuh. Tapi ingat, konsumsi daging merah secara berlebihan dapat memicu
perkembangan penyakit jantung. Diet seimbang adalah kuncinya. * Sayuran : Beetroot, bayam,
kacang polong, kubis, lobak, kentang dan kembang kol adalah sayuran sekaligus obat alami untuk
meningkatkan jumlah darah, ia memiliki kemampuan untuk regenerasi zat besi dan mengaktifkan
sel-sel darah merah, memasok oksigen segar ke darah. * Buah-buahan : Buah-buahan seperti
kismis, plum, buah ara kering, aprikot, apel, anggur dan semangka tidak hanya membantu sel-sel
darah merah mengalir tetapi juga meningkatkan jumlah darah. Bahkan, aneka produk buah jeruk
juga dipercaya mampu untuk memikat zat besi. * Kacang: Hampir semua kacang memiliki
kandungan zat besi di dalamnya, meski ada beberapa jenis kacang yang tidak memilikinya. Dari
semua jenis kacang yang ada, kacang almond merupakan jenis yang memiliki kandungan zat besi
paling tinggi. Satu ons almond setiap hari menyediakan sedikitnya 6 persen dari kebutuhan zat besi.
* Roti, Pasta, Sereal: Periksalah label pada kemasan roti gandum, pasta, dan sereal yang Anda beli.
Setiap paket harus mengandung 20 persen atau lebih dari nilai harian asupan zat besi. Gandum
menawarkan banyak manfaat kesehatan yang setiap orang harus mencoba memasukkannya ke
dalam diet sehari-hari, karena kandungan zat besi yang tinggi di dalamnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Makanan Peningkat
Hemoglobin", https://lifestyle.kompas.com/read/2012/03/16/15060319/5.Makanan.Peningkat.Hemogl
obin.

Anda Suka Mengunyah Es Batu?


Mungkin Ini Penyebabnya
Oleh Priscila StevanniInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: Hello Sehat Medical Review
Team.

 KlikKlik
214 untuk
untuk membagikan
berbagi pada di Facebook(Membuka
Twitter(Membuka
Tumblr(Membuka
viaLinkedln(Membuka
Google+(Membuka di di yang
jendela
di jendela
jendela jendela
yang yang baru)214
baru)
baru)
Klik untuk berbagi di Line new(Membukadi didijendela yang
jendelayang
yang baru)
baru)
baru)

Mengunyah es batu di siang hari yang terik mungkin dapat menjadi sangat menyenangkan dan
menyegarkan. Namun, jika Anda memiliki kebiasaan ini dan terlalu sering mengunyah es batu,
Anda mungkin harus mulai waspada.

Kondisi ini dinamakan pagophagia


Kebiasaan mengunyah es batu merupakan salah satu bentuk kondisi medis yang disebut pica,
yaitu kebiasaan mengunyah atau memakan benda yang tidak lazim. Pica biasanya dialami oleh
anak-anak, namun kebiasaan atau kecanduan mengunyah es batu—atau yang secara medis
dikenal dengan istilah pagophagia, biasanya dapat terjadi pada segala usia. Pica biasanya
dapat muncul akibat seseorang mengalami kekurangan suatu nutrisi tertentu pada tubuh.
Biasanya, pada pagophagia, kondisi tersebut muncul akibat penderita mengalami kekurangan
zat besi atau anemia.

Untuk masuk dalam kategori pagophagia atau kecanduan mengunyah es, Anda harus memiliki
gejala selama satu bulan atau lebih. Seseorang yang mengalami kondisi ini biasanya akan
mencari es secara terus menerus, bahkan dapat mengunyah es dari freezer untuk memenuhi
keinginannya.

BACA JUGA: Awas, Makanan Gosong Bisa Jadi Pemicu Kanker

Hubungan antara hobi mengunyah es baru,


dengan kekurangan zat besi
Untuk memperlihatkan hubungan antara mengunyah es dengan kekurangan zat besi, sebuah
penelitian mengevaluasi perilaku 81 pasien yang menderita anemia defisiensi besi dan
menemukan bahwa pagophagiamerupakan kondisi yang sering ditemui. Ditemukan bahwa 16%
dari peserta yang mengalami pagophagia memperlihatkan penurunan gejala lebih cepat setelah
diberikan suplemen zat besi.

Lalu bagaimana kekurangan zat besi dapat menyebabkan kebiasaan mengunyah es? Beberapa
teori mengatakan bahwa kekurangan zat besi dapat menyebabkan gejala seperti nyeri pada
lidah, mulut kering, berkurangnya kemampuan mengecap, dan kesulitan menelan. Gejala-gejala
tersebut akan diperingan dengan mengunyah atau mengemut es. Kegiatan ini dapat
mengurangi inflamasi dan rasa tidak nyaman.

Hubungan mengunyah es dan peningkatan


kerja otak
Gejala lain dari anemia defisiensi zat besi adalah kelelahan yang pada akhirnya mempengaruhi
kinerja otak. Para peneliti memperkirakan bahwa mengunyah es dapat merangsang perubahan
pada peredaran darah otak yang pada akhirnya akan meningkatkan suplai oksigen ke otak.
Peningkatan aliran oksigen ini akan meningkatkan kewaspadaan dan kecepatan berpikir.

BACA JUGA: 8 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Merusak Otak

Seorang psikolog dari universitas Pennsylvania, Melissa Hunt, Ph. D, menjelaskan mengenai
hal ini. Beliau mengatakan bahwa ketika suhu dingin menyentuh wajah, suhu dingin tersebut
akan menyempitkan pembuluh darah tepi dan sebagai gantinya, mengalirkan lebih banyak
darah ke otak. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan kerja otak.
Dampak buruk mengunyah es batu
Kebiasaan mengunyah es mungkin tidak memberikan dampak seburuk dan seberbahaya
kebiasaan merokok atau meminum alkohol. Dampak terbesar yang akan dialami oleh
penderita pagophagia adalah pada gigi dan rahang.

Kebiasaan mengunyah es dapat mengikis gigi Anda, merusak gusi, dan menghancurkan
tambalan yang sudah ada. Anda juga mungkin akan mengalami nyeri pada otot-otot rahang
atau gangguan pada sendi rahang. Selain itu, jika penyebab tersering dari kondisi ini yaitu
anemia tidak diobati, maka penderita memiliki risiko mengalami kerusakan jantung.

BACA JUGA: Gejala Serangan Jantung Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Sementara itu, anemia sendiri yang merupakan penyebab utama dari pagophagia dapat
berujung pada beberapa kondisi. Anemia defisiensi besi biasanya disebabkan karena terjadinya
perdarahan kronik, seperti adanya polip pada saluran cerna, periode menstruasi yang
berlangsung lama dan banyak, perdarahan dari tukak lambung, atau riwayat operasi lambung
sebelumnya. Langkah pertama yang harus diambil adalah mencari tahu ada tidaknya sumber
perdarahan.

Komplikasi jangka panjang dari anemia dapat berupa gagal jantung, karena pada anemia,
jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk menjaga agar kebutuhan darah yang membawa
oksigen tercukupi di seluruh tubuh. Jika Anda sedang hamil dan mengalami anemia, Anda
memiliki risiko untuk melahirkan prematur atau bayi Anda dapat memiliki berat badan lahir
rendah. Anak-anak yang menderita anemia jangka panjang dapat mengalami keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan, serta lebih rentan terhadap infeksi.

Bagaimana cara mengatasi kebiasaan makan


es batu?
Jika Anda mengalami pagophagia dan curiga bahwa Anda mengalami kekurangan besi, maka
Anda dapat berkonsultasi ke dokter. Dokter Anda mungkin akan menyarankan pemeriksaan
lanjutan seperti pengambilan darah untuk mengetahui kadar besi dalam tubuh Anda. Jika Anda
memang mengalami kekurangan besi, maka Anda dapat mengonsumsi suplemen atau
meningkatkan asupan nutrisi Anda dengan bahan pangan yang kaya akan besi, seperti daging
dan sayuran hijau.

Bagikan artikel ini:

 214Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)214


 Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)

Direview tanggal: September 6, 2017 | Terakhir Diedit: September 6, 2017

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/penyebab-hobi-mengunyah-es-batu/

Suka Ngemil Es Batu, Mungkin Kamu


Mengidap Pagophagia
Date: November 17, 2017

in: info

Setiap orang pasti memiliki hobi atau kebiasaan yang unik pada diri masing-masing. Biasanya
kebiasaan tersebut sudah ada dan tidak kita sadari bahkan sejak kita kecil. Mulai dari kebiasaan
menggaruk telinga, menggigit kuku, dan banyak lagi yang lainnya.
Namun, ada satu kebiasaan unik yang bisa dibilang kebiasaan ini tidak banyak yang tahu bahwa
sebenarnya berbahaya untuk pengidapnya, yaitu kebiasaan ngemil es batu. Bagi sebagian orang,
mengunyah es batu saja pasti rasanya sangat ngilu ketika bersentuhan dengan gigi. Namun tidak
begitu dengan orang yang hobi ngemil es batu.

Kebiasaan memakan atau istilahnya ngemil es batu disebut dengan Pagophagia, dimana seseorang
memiliki keinginan yang berlebih untuk mengkonsumsi es batu. Untuk penjelasan lebih lanjut, yuk
kita simak ulasannya.

Apa Yang Dimaksud Dengan Pagophagia?

Kebiasaan mengunyah es batu merupakan salah satu bentuk kondisi medis yang disebut pica, yaitu
kebiasaan mengunyah atau memakan benda yang tidak lazim. Pica biasanya dialami oleh anak-
anak, namun kebiasaan atau kecanduan mengunyah es batu atau yang secara medis dikenal
dengan istilah pagophagia, biasanya dapat terjadi pada segala usia.

Pica biasanya dapat muncul akibat seseorang mengalami kekurangan suatu nutrisi tertentu pada
tubuh. Biasanya, pada pagophagia, kondisi tersebut muncul akibat penderita mengalami
kekurangan zat besi atau anemia.

Untuk masuk dalam kategori pagophagia atau kecanduan mengunyah es, Anda harus memiliki
gejala selama satu bulan atau lebih. Seseorang yang mengalami kondisi ini biasanya akan mencari
es secara terus menerus, bahkan dapat mengunyah es dari freezer untuk memenuhi keinginannya.
Bahaya Yang Dihasilkan Dari Pagophobia?

Kebiasaan ngemil dan mengunyah es batu memiliki bahaya yang jarang disadari oleh orang yang
melakukannya. Apa saja bahayanya? Berikut ulasannya :

1. Defisiensi zat besi

Banyak yang mengungkapkan bahwa salah satu penyebab mengunyah es batu adalah karena
pengidapnya mengalami kekurangan zat besi pada tubuhnya. Sehingga mereka lebih tertarik dan
lebih menginginkan mengkonsumsi es batu dibandingkan dengan yang lain.

Pada beberapa orang, kekurangan zat besi juga bisa membuat mereka mengunyah es batu. Jika
memang hal itu terjadi, lebih baik memastikan zat besi cukup melalui diet untuk mengurangi
kebiasaan buruk mengunyah es batu tersebut.

2. Mengganggu Metabolisme

Bahaya makan es batu setiap hari dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menghambat
pembakaran lemak dalam tubuh. Mengkonsumsi es secara berlebih dapat membekukan lemah yang
ada dalam aliran darah. Akibatnya, aliran darah terganggu, proses pembakaran lemak dan
metabolisme tubuh juga terganggu.

3. Merusak Gigi

Mengonsumsi es batu dengan cara dikunyah dapat merusak gigi. Mengunyah es batu berpotensi
merusak email gigi dan berbuntut pada rusaknya gigi. Kerusakan tersebut terjadi ketika gigi
berusaha untuk memecahkan substansi yang keras. Akibatnya, gigi yang digunakan untuk
mengunyah akan lebih cepat rusak.
4. Membuat Diare

Makan es batu juga bisa bikin dehidrasi dan mual. Hal ini karena kalau kita mengunyah es batu, kita
bisa lupa waktu. Selain itu kandungan es batu yang kita kunyah belum tentu benar-benar sehat.
Beberapa es batu yang bebas dijual di pasaran, bukan yang kita bikin sendiri di rumah, terbuat dari
air mentah dan bisa mengandung bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Bakteri tersebut antara lain
seperti bakteri Ecoli yang bisa menyebabkan diare.

5. Kekurangan Nutrisi

Hal nggak terduga kalau kita sering makan es batu bukan hanya terjadi pada gigi tapi juga
berdampak untuk tubuh kita. Sering makan es batu katanya bisa menurunkan nafsu makan tapi
kalau hal ini dijadikan kebiasaan terus-menerus, bisa menyebabkan kekurangan gizi dan nutrisi.

Penyebab Seseorang Mengidap Pagophagia?

Banyak yang mengatakan bahwa penyebab dari kebiasaan mengunyah atau ngemil es batu itu
karena kurangnya zat besi pada tubuh. Apa hubungannya kekurangan zat besi dengan mengunyah
es batu?

Hubungan Antara Hobi Mengunyah Es Batu, Dengan Kekurangan Zat Besi

Untuk memperlihatkan hubungan antara mengunyah es dengan kekurangan zat besi, sebuah
penelitian mengevaluasi perilaku 81 pasien yang menderita anemia defisiensi besi dan menemukan
bahwa pagophagia merupakan kondisi yang sering ditemui. Ditemukan bahwa 16% dari peserta
yang mengalami pagophagia memperlihatkan penurunan gejala lebih cepat setelah diberikan
suplemen zat besi.

Lalu bagaimana kekurangan zat besi dapat menyebabkan kebiasaan mengunyah es? Beberapa
teori mengatakan bahwa kekurangan zat besi dapat menyebabkan gejala seperti nyeri pada lidah,
mulut kering, berkurangnya kemampuan mengecap, dan kesulitan menelan. Gejala-gejala tersebut
akan diperingan dengan mengunyah atau mengemut es. Kegiatan ini dapat mengurangi inflamasi
dan rasa tidak nyaman.

Cara Mengatasi Kebiasaan Mengunyah Es Batu Ini?

Jika kamu mengalami pagophagia dan curiga bahwa jangan-jangan kamu mengalami kekurangan
zat besi, maka kamu dapat langsung berkonsultasi ke dokter. Dokter kamu mungkin akan
menyarankan pemeriksaan lanjutan seperti pengambilan darah untuk mengetahui kadar zat besi
yang ada dalam tubuh kamu.

Jika kamu memang mengalami kekurangan zat besi, maka kamu dapat mengonsumsi suplemen
atau meningkatkan asupan nutrisi kamu dengan beberapa bahan pangan yang kaya akan zat besi,
seperti daging dan sayuran hijau.

Ternyata kebiasaan mengunya es batu tidak selamanya menyenangkan, ada bahaya dan efek
sampingnya juga ya jika di konsumsi secara berlebihan. Semoga artikel ini bermanfaat dan terima
kasih sudah membaca.

https://www.schoolpouringrights.com/info/suka-ngemil-es-batu-mungkin-kamu-mengidap-
pagophagia/

Rabu, 12 Nov 2014 07:04 WIB

Pagophagia, Kondisi yang Bikin Seseorang


Hobi 'Ngemil' Es Batu
- detikHealth
Share 0 Tweet 0 Share 0 0 komentar

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Jakarta - Agar tubuh lebih bersemangat di pagi hari, kopi biasa menjadi andalan beberapa
orang. Atau ada pula yang memanfaatkan dinginnya mengemut es batu. Tapi bagaimana jika
ngemil es batu mulai menjadi kebiasaan Anda?

Studi yang dilaporkan dalam Medical Hypotheses menyebutkan bahwa hobi makan es batu
disebut dengan pagophagia yakni keinginan kompulsif untuk makan es batu. Biasanya, kondisi
ini disebabkan karena kekurangan zat besi.

Untuk studi ini, para peneliti meminta partisipan mengonsumsi dua gelas, masing-masing berisi
air hangat dan es batu. Mereka diminta menghabiskan isi gelas 22 menit sebelum dilakukan tes
untuk mendiagnosa ADHD. Sebelumnya, kadar zat besi peserta sudah dicek terlebih dulu.

"Hasilnya, subjek dengan kadar zat besi rendah lebih lama menghabiskan ait putih, justru
mereka lebih senang dan fokus untuk mengunyah es batu yang ada," tutur salah satu penulis
studi, Melissa Hunt, dikutip dari Washington Post, Rabu (12/11/2014).

Menurut Hunt, pagophagia merupakan salah satu bentuk pica (keinginan mengonsumsi
makanan yang tak wajar dan tidak bernutrisi seperti debu dan kertas). Hunt menambahkan,
keinginan makan es batu bisa muncul akibat pemicu bernama mammalian diving refelx yang
membuat aliran darah ke otak vertebrata bertambah saat terpapar dingin.

"Kami berpikir respons tersebut bisa memicu lebih banyak darah dan oksigen ke otak. Terkait
dengan kekurangan zat besi, itu hanya salah satu indikasi saja. Apalagi, kurang zat besi tidak
berarti Anda harus mengalami anemia terlabih dulu," tutur Hunt.

Respons mengonsumsi sesuatu yang dingin hingga bisa mengalirkan darah ke otak menurut
Hunt juga bisa menimbulkan sensasi tersendir bagi orang-oran tertentu. "Bahkan ada pasien
saya yang mengatakan es lebih menarik ketimbang seks," ujarnya.

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2745720/pagophagia-kondisi-yang-bikin-seseorang-
hobi-ngemil-es-batu

Kebiasaan Mengunyah Es
Batu Ternyata Berbahaya
Senin 24 July 2017 06:17 WIB

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari

 0

 0

Minuman dengan es batu.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bagi sebagian orang, menggigit es batu


pasti akan terasa ngilu. Namun bagi sebagian yang lain, menggigit
bahkan mengunyah es batu justru terasa mengasyikkan.

Seperti dilansir dari laman Reader's Digest, sebagaian orang masih


berpikir juga mengunyah es batu tidak berbahaya. Tapi jika itu menjadi
kebiasaan kompulsif Anda bisa melakukan kerusakan serius pada diri
sendiri. Beberapa kebiasaan buruk lainnya yang harus Anda hentikan
mengunyah es batu, antara lain sebagai berikut

1. Mengunyah es secara kompulsif, yang disebut pagophagia, adalah


varian dari pica atau kelainan makan dimana seseorang sangat
membutuhkan makanan non-makanan, dapat menjadi tanda sejumlah
fisik serius lainnya.

"Ini akan membuat keausan pada enamel yang menghasilkan


mikrofraktori, yang berpotensi menyebabkan gigi pecah. Ini bahkan bisa
sama parahnya dengan terapi saluran akar," kata Gregg Lituchy, DDS,
dokter gigi kosmetik New York di Lowenberg.

2. Saat mengunyah es ada juga risiko potensial memakan es tajam yang


bisa menusuk gusi Anda yang menyebabkan infeksi dan masalah gusi
serius lainnya. Jika Anda merasa perlu mengunyah sesuatu, cobalah
mengunyah permen karet bebas gula. Ini akan membuat napas Anda
tetap segar dan lembut pada gigi.

3. Mengunyah zat tanpa nilai gizi seperti es merupakan tanda potensial


anemia kekurangan zat besi.

4. Mengunyah es juga bisa lebih umum terjadi pada orang-orang dengan


gangguan obsesif-kompulsif dan autisme. Jika Anda merasa memiliki
kekurangan mineral, Anda mungkin juga ingin menghindari makanan
yang menguras energi Anda.

5. Beberapa orang yang mencoba diet atau membatasi makanan akan


beralih ke es agar mulut mereka tetap sibuk. Masalahnya, justru Anda
menghilangkan nutrisi dan kalori yang diperlukan, yang dapat merusak
organ dan tulang.
https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/17/07/24/otjm6t328-kebiasaan-
mengunyah-es-batu-ternyata-berbahaya

Suka Mengunyah Es Batu?


Ternyata Hal Ini Kurang Baik Bagi
Kesehatan
Bagikan
DokterSehat.Com – Sebagian orang memiliki kebiasaan yang unik, yakni suka
mengunyah es batu, khususnya setelah minuman dingin yang mereka pesan
sudah habis dan mereka pun mulai mengunyah es batu. Meskipun terlihat
normal-normal saja karena bisa saja mereka masih haus, namun pakar
kesehatan menyebut hal ini sebagai sebuah gangguan makan yang disebut
sebagai pagophagia. Penderita pagophagia bisa begitu saja mengunyah es batu
saat merasa bosan atau mengalami masalah mulut kering. Jika hal ini dibiarkan
begitu saja, dikhawatirkan akan memberikan dampak pada kesehatan tubuh
seperti sebagai berikut.

Masalah pada Gigi


Makanan yang terlalu panas dan terlalu dingin jelas akan kurang baik bagi
kesehatan gigi. Jika kita kerap mengunyah es, otomatis gigi akan terpapar suhu
yang sangat dingin sehingga bisa mempengaruhi kesehatan enamel gigi. Gigi
juga bisa mengalami kesensitifan yang tentu akan membuat rasa tidak nyaman
saat kita mengunyah makanan di lain waktu.

Mual-mual
Memang, dengan mengunyah es, kita bisa mendapatkan air dari es yang
meleleh di mulut kita. Namun, jika kita kerap melakukannya, bisa jadi kita akan
merasa mual dan pada akhirnya akan membuat kita muntah. Hal ini tentu akan
kurang baik bagi kesehatan saluran pencernaan kita, bukan?

Masalah Nutrisi
Pakar kesehatan menyebutkan jika ada sebagian orang yang
mengalami pagophagia yang cukup parah pada akhirnya akan kehilangan selera
makan karena mengkonsumsi terlalu banyak es batu dan adanya rasa mual
setelahnya. Hal ini tentu bisa berimbas pada masalah malnutrisi yang sangat
tidak baik bagi kesehatan tubuh. Beberapa orang juga bisa mengalami
kekurangan asupan zat besi yang bisa berimbas pada aktivitas sehari-hari yang
kurang maksimal.

Beberapa orang menganggap mengunyah es batu sebagai sebuah cara


alternatif untuk menurunkan nafsu makan dan bisa menurunkan berat badan.
Namun, dengan adanya resiko kekurangan asupan nutrisi, ada baiknya ide ini
tidak dilakukan karena sangat beresiko bagi kesehatan tubuh.

Gemar Kunyah Es Batu Tanda


Anemia?
Bagikan
Photo Credit: John Voo Follow

DokterSehat.com – Pada umumnya orang sudah banyak yang mengerti bahwa


rasa letih dan lemah merupakan gejala umum adanya anemia. Namun, baru-
baru ini ditemukan fakta baru mengenai tanda lain sebagai indikasi bahwa
tubuh sedang dalam kondisi kekurangan zat besi, yakni pagophagia. Apa
itu pagophagia?

Pagophagia merupakan keinginan tak terkendali dalam diri seseorang untuk


mengkonsumsi es batu. Sejauh ini para pakar memang belum menemukan
korelasi pasti antara keinginan untuk mengunyah es batu dengan gejala kurang
darah. Akan tetapi, es batu diduga dapat mengatasi peradangan pada mulut
sebagai akibat kekurangan asupan zat besi.

Pada kasus yang terbilang ‘ekstrim’, orang-orang yang belum


terdiagnosis pagophagia dan anemia seringkali membawa es batu kemanapun
mereka pergi. Kebiasaan aneh terebut pada umumnya baru dapat dihentikan
setelah penderita melakukan terapi suplemen zat besi.

Sebuah riset menunjukkan bahwa kecanduan es batu, baik dikunyah maupun


diminum adalah efek samping dari tindakan operasi penurunan berat badan.
Operasi penurunan berat badan diketahui mengakibatkan tubuh mengalami
kekurangan asupan vitamin B12 dan zat besi.

Sementara teori lain menyebutkan bahwa penderita anemia cenderung memiliki


kondisi tubuh yang lebih panas karena adanya penurunan volume darah. Hal
inilah yang menyebabkan seseorang tanpa sadar memburu sesuatu yang
bersifat dingin seperti es batu.

https://doktersehat.com/gemar-kunyah-es-batu-tanda-anemia/

5 Efek mengerikan terlalu sering


mengunyah es batu
Kamis, 18 Agustus 2016 15:52Reporter : Yoga Tri Priyanto


4
SHARES
ilustrasi makan es batu. © boldsky.com

Merdeka.com - Beberapa orang memiliki kecendrungan suka memakan es batu.


Mungkin itu terdengar aneh bagi sebagian orang, namun hal tersebut benar-benar ada.
Kecenderungan itu merupakan gangguan yang banyak dikenal dengan sebutan
Pagophagia. Bahkan ada orang yang hanya makan es batu tanpa mengonsumsi
makanan lainnya seperti nasi, lauk, dan sebagainya.
Jelas hal ini akan berakibat fatal pada kesehatan manusia. Orang yang doyan
mengunyah es batu biasanya diawali hanya untuk mengusir rasa bosan atau punya
sensasi tersendiri.

Nah, berikut ini adalah efek buruk dari keseringan makan atau mengunyah es batu.

1. gigi rusak
Gigi akan rusak jika Anda terlalu sering mengunyah es batu. Enamel gigi Anda akan
terpengaruh dari rasa dingin dan dapat menyebabkan permasalahan gigi lainnya. Baik
itu nyeri, rapuh pada gigi, sampai sakit gusi yang sangat menyiksa.
2. Defisiensi zat besi
Pada beberapa orang, kekurangan zat besi jga bisa membuat mereka mengunyah es.
Jika memang hal itu terjadi, lebih baik memastikan zat besi cukup melalui dietuntuk
mengurasi kebiasaan buruk tersebut.
3. Mual
Orang yang menderita dehidrasi dan mual mungkin juga merasa ingin seperti
mengunyah es setiap waktu. Jika Anda menderita salah satu dari dua gejala di atas,
maka lebih baik berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, jika sudah terjerumus dengan
kebiasaan makan es batu, Anda kan sulit disembuhkan.

4. Hilang selera makan


Umumnya, mereka yang sering makan es batu dalam jumlah besar cenderung
kehilangan minat atau selara makan. Hal itu jelas akan memperburuk kesehatan tubuh.

5. Tubuh lemah
Beberapa orang yang ingin mengendalikan nafsu makan makanan ringan adalah
dengan mengunyah es batu. Karena dapat menghilangkan nafsu makan. Namun
jangan salah, selain berat badan menjadi turun, tubuh Anda akan lemas dan tak
bertenaga [ega]

Reporter : Indra 11 Maret 2015 17:00

Manfaat Mengunyah Es Batu


Es batu bisa membantu Anda mendapat tubuh ideal.
o

o
90
SHARES

Feed - Sejatinya, es batu adalah hasil dari pembekuan air dan tidak
menawarkan manfaat nutrisi bagi tubuh. Namun, mengunyah sedikit potongan
es batu rupanya punya manfaat positif untuk menjaga aliran udara dalam
tubuh. Seperti dilansirlivestrong.com, berikut manfaat mengunyah es batu.
1. Menstabilkan ion
via steadyhealth.com

Dalam satu hari, tubuh Anda membutuhkan sekitar delapan gelas air. Asupan
air yang masuk dibutuhkan untuk membantu berbagai proses dalam tubuh,
termasuk mengangkut nutrisi, membantu sistem pencernaan, dan menghapus
produk limbah.

Sementara es mampu membantu menurunkan suhu tubuh Anda. Mengunyah


sedikit potongan es dapat membantu Anda menenangkan diri hingga
menstabilkan ion-ion dalam tubuh.

2. Mengatasi mual
via personal.psu.edu

Mengunyah bisa jadi salah satu cara ampuh untuk mengobati rasa mual.
Sebuah layanan kesehatan di Amerika Serikat merekomendasikan es batu
bercita rasa untuk pasien kanker yang mengalami mual dan
muntah. Misalnya, es batu yang terbuat dari apel rendah gula atau jus anggur
bisa memberikan nutrisi sehat dan membantu menenangkan perut Anda saat
mual.

3. Melangsingkan tubuh
via thementalhealthblog.com

Menurut ahli gizi, es krim atau es batu bisa membantu Anda untuk
melangsingkan tubuh. Ketika Anda mengonsumsi es batu, tubuh akan
membakar lemak dan kalori. Hal itu disebabkan karena tubuh akan berusaha
menyeimbangkan suhunya akibat pengaruh dingin dari es batu.

Perlu dicatat, mengonsumsi es batu juga punya efek negatif bagi kesehatan.
Yang paling penting, jangan dijadikan sebuah kebiasaan karena bisa merusak
gigi hingga anemia. Baca selengkapnya di sini.

You might also like