You are on page 1of 4

KERANGKA ACUAN

PENYULUHAN DIARE

A. Pendahuluan
Promosi kesehatan bertujuan untuk membantu masyarakat agar mempunyai gaya
hidup sehat secara optimal. Untuk mengubah gaya hidup masyarakat dapat dilakukan
dengan menggabungkan beberapa aspek, diantaranya adalah menciptakan lingkungan
yang mendukung, mengubah perilaku dan meningkatkan kesadaran.
Kegiatan promosi kesehatan dilaksanakan melalui penyuluhan. Penyuluhan
merupakan proses penyampaian pesan kepada masyarakat agar mereka tahu, mau dan
mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses
selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses
lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air
besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam (Kemenkes RI, 2011).

B. Latar Belakang
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain
dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih
berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar
yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam (Kemenkes RI, 2011).
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, Secara global
setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1.5 juta
pertahun. Di negara berkembang, rata-rata anak usia di bawah 3 tahun mengalami
episode diare 3 kali dalam setahun. Setiap episodenya diare akan menyebabkan
kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan
penyebab utama malnutrisi pada anak.
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi.
Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun
2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare
301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik
menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar
Biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun
2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang
(CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756
orang, dengan kematian 100 orang (CFR 1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB
diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR
1,74 %. Pada tahun 2015 terjadi 18 kali KLB Diare yang tersebar di 11 provinsi, 18
kabupaten/kota, dengan jumlah penderita 1. 213 orang dan kematian 30 orang (CFR
2,47%).
Pengetahuan petugas dalam tata laksana diare tahun 2009 menunjukan 43,7%
yang mengetahui anamnesa penderita diare dengan benar, 29,9 % yang tahu
menetapkan klasifikasi derajat dehidrasi, 33,3% yang tahu tata laksana diare tanpa
dehidrasi, 12,6 % yang tahu tata laksana diare dehidrasi ringan atau sedang dan 14,9%
yang tahu tatalaksana diare dehidrasi berat. Dari hasil pemantauan tata laksana diare
tahun 2009 masih rendah karena masih di bawah 50%.
Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat.
IDAI, WHO dan UNICEF merekomendasikan tatalaksana diare dengan Lintas Diare (Lima
langkah Tuntaskan Diare). Lintas diare meliputi berikan oralit, berikan tablet Zinc selama
10 hari berturut – turut, teruskan ASI – makan, berikan antibiotik secara selektif dan
berikan nasihat pada ibu/keluarga.
Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Rahayu tahun 2016, angka kejadian
diare mencapai angka yang cukup tinggi yaitu sebanyak 1273 kasus yang ditangani di
puskesmas. Untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat diare serta untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan, maka diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah
penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.
Adapun visi Puskesmas Rahayu adalah Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang
Bermutu dan Profesional Untuk Mencapai Masyarakat Sehat Mandiri. Sedangkan misi
Puskesmas Rahayu yaitu :
1) Memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar Yang Berkualitas Dan Merata Kepada
Masyarakat.
2) Memberdayakan Keluarga Dan MasyarakatUntuk Hidup Sehat Secara Mamdiri.
3) Menyelenggarakan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Serta Penyakit Tidak Menular.
4) Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia Puskesmas sesuai Kompetensi di
Bidangnya.
5) Menyelenggarakan Manajemen Puskesmas Yang Bermutu dan Berkesinambungan.
Berdasarkan data diatas maka peneliti melakukan kajian atau review pengendalian
Diare untuk mengetahui besaran masalah yang terjadi di lapangan sehingga dapat
menjadi rekomendasi dalam pengembangan program selanjutnya
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga pasien memahami tentang
penyakit diare pada anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah Mengikuti penyuluhan selama 10-15 menit diharapkan keluarga pasien
dapat:
a. Menyebutkan pengertian diare.
b. Menyebutkan penyebab diare
c. Menyebutkan tanda dan gejala diare.
d. Menyebutkan tindakan bila anak diare.
e. Menyebutkan cara mencegah terjadinya diare.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan pokok : Memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat tentang
Penyakit Diare
Rincian kegiatan :
Tahap Persiapan :
1. Petugas menyusun materi penyuluhan Diare.
2. Petugas menentukan jadwal dan sasaran penyuluhan Diare.
3. Petugas mentukan media dan metode penyuluhan Diare.
Tahap pelaksanaan
1. Petugas membuka penyuluhan Diare dengan salam
2. Petugas memperkenalkan diri
3. Petugas menjelaskan tujuan penyuluhan Diare
4. Petugas menyampaikan materi penyuluhan
5. Petugas memberikan kesempatan bagi sasaran untuk bertanya
6. Petugas menjawab pertanyaan penanya
7. Petugas menutup kegiatan penyuluhan Diare

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Penyuluhan kesehatan dilaksanakan dengan materi yang beragam. Materi
penyuluhan disesuaikan dengan kelompok sasaran dan kebutuhan sasaran. Kegiatan
penyuluhan juga memperhatikan pemilihan media penyuluhan, antara lain leaflet,
lembar balik, presentasi power point, pemutaran video, dll. Kegiatan penyuluhan
menyediakan waktu untuk diskusi dan penyampaian saran/ umpan balik bagi petugas
penyuluhan.
.
F. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah:
Masyarakat dan Ibu Balita

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


2018
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Pelaksanaan
kegiatan x x x x x x x x x x x x
Penyuluhan
2 Evaluasi,pelaporan
x x x x x x x x x x x x
dan tindak lanjut

H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan dievaluasi. Evaluasi
terhadap jadwal kegiatan dilakukan oleh penanggungjawab upaya puskesmas.

I. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah:
 Kerangka acuan kegiatan
 Bukti pelaksanaan kegiatan
 SPO tentang penyuluhan kesehatan

You might also like