Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Hatta Isnaini Wahyu Utomo, S.H., M.Kn.
UU 39/2008
Permen Permen
ATR/BPN ATR/BPN
8/2015 38/2016
SEJARAH KELEMBAGAAN AGRARIA
1. Menteri Negara Urusan Agraria (1951-1952)
2. Menteri Agraria (1954-1959)
3. Menteri Muda Agraria (1959-1960)
ORDE LAMA
(1954-1966)
4. Menteri Agraria (1960-1962)
5. Menteri Koordinator Pertanian dan Agraria (1962-1963)
6. Menteri Agraria (1964-1966)
7. Deputi Menteri Kepala Departemen Agraria (1966)
Tugas :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak
tanah, pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta
pemberdayaan hak atas tanah masyarakat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
FUNGSI DITJEN III
a. Perumusan kebijakan di bidang pengaturan, penetapan, dan
pendaftaran hak tanah, pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah,
serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penetapan, dan
pendaftaran hak tanah, pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah,
serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak tanah, pembinaan
Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta pemberdayaan hak atas tanah
masyarakat;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengaturan,
penetapan, dan pendaftaran hak tanah, pembinaan Pejabat Pembuat
Akta Tanah, serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengaturan,
penetapan, dan pendaftaran hak tanah, pembinaan Pejabat Pembuat
Akta Tanah, serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
f. Pelaksanaan urusan administrasi Ditjen III; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala.
STRUKTUR ORGANISASI DITJEN III
DIREKTORAT JENDERAL
HUBUNGAN HUKUM KEAGRARIAAN
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL
Tugas :
Melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pelaksanaan
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengadaan,
pengembangan, pengangkatan pertama kali, pengangkatan
kembali, pemberhentian, penyusunan formasi PPAT, penyusunan
daerah wilayah kerja (regional), sanksi, cuti, perubahan data
PPAT dan penyusunan dan pengelolaan basis data dan
pemegang/penerima protokol PPAT serta penyiapan spesifikasi
teknis blanko Akta PPAT dan pembinaan PPAT
SUB DIREKTORAT PPAT
Fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria pengadaan, pengembangan, pengangkatan
pertama kali, pengangkatan kembali, pemberhentian,
penyusunan formasi PPAT, penyusunan daerah wilayah
kerja (regional), sanksi, cuti, perubahan data PPAT dan
penyusunan dan pengelolaan basis data dan
pemegang/penerima protokol PPAT serta penyiapan
spesifikasi teknis blanko Akta PPAT; dan
b. Pelaksanaan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan PPAT
Sub Direktorat PPAT terdiri atas :
a.Seksi PPAT Wilayah I
b.Seksi PPAT Wilayah II
SEKSI PPAT WILAYAH I & II
Tugas :
melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis, dan supervisi, serta pelaksanaan
pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam rangka pengadaan,
pengembangan, pengangkatan pertama kali, pengangkatan
kembali, pemberhentian, penyusunan formasi PPAT, penyusunan
daerah wilayah kerja (regional),sanksi, cuti, perubahan data PPAT
dan penyusunan dan pengelolaan basis data dan pemegang/
penerima protokol PPAT, penyiapan spesifikasi teknis blanko Akta
PPAT serta penyiapan spesifikasi teknis Formulir Akta PPAT
SEKSI PPAT WILAYAH I & II
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas dan fungsi BPN dalam wilayah
provinsi yang bersangkutan
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas dan fungsi BPN dalam wilayah
Kabupaten/Kota yang bersangkutan
Warna Biru
Melambangkan ruang terbuka, kebijaksanaan, kejujuran,
dinamis dan keseimbangan
Warna Merah Butir Padi
Melambangkan semangat, usaha yang menyeluruh dan
antusiasme
Warna Putih pada tepi Bangunan dan Rumah
Melambangkan perdamaian, spiritualitas, persatuan,
pencapaian dipadukan dengan keterbukaan, kejujuran,
dinamis serta berimbang
10 KEBIJAKAN DASAR PERTANAHAN NASIONAL
1. Tertib Administrasi
2. Tertib Anggaran
3. Tertib Perlengkapan
4. Tertib Perkantoran
5. Tertib Kepegawaian
6. Tertib Disiplin Kerja
7. Tertib Moral
11 AGENDA BPN
1. Membangun kepercayaan masyarakat kepada BPN
2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran serta
sertifikasi tanah secara menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia
3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah (land teneruship)
4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban
bencana alam dan daerah-daerah konflik
5. Menangani dan menyesaikan perkara, masalah, sengketa dan
konflik pertanahan di seluruh Indonesia secara sistematis
6. Membangun sistem Informasi Pertanahan Nasional (Simtanas) dan
pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia
7. Menangani permasalahan KKN serta meningkatkan partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat
8. Membangun database pemilikan dan penguasaan tanah skala besar
9. Melaksanakan secara konsisten semua Peraturan Perundang-
Undangan Pertanahan yang telah ditetapkan
10.Menata kelembagaan BPN
11.Mengembangkan dan memperbaharui politik, hukum dan kebijakan
pertanahan
TERIMA KASIH
&
SELAMAT BELAJAR