You are on page 1of 37

ORGANISASI KELEMBAGAAN

KEMENTERIAN AGRARIA TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Oleh :
Hatta Isnaini Wahyu Utomo, S.H., M.Kn.

Bahan Diskusi Dalam Persiapan Menghadapi Ujian


Pejabat Pembuat Akta Tanah 2017
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara
4. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agraria Dan Tata Ruang
5. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 Badan
Pertanahan Nasional
6. Peraturan Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional
7. Peraturan Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional Nomor 38 Tahun 2016 Tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan dan Kantor
Pertanahan
DASAR HUKUM
UUD NRI 1945

UU 39/2008

Perpres Perpres Perpres


7/2015 17/2015 20/2015

Permen Permen
ATR/BPN ATR/BPN
8/2015 38/2016
SEJARAH KELEMBAGAAN AGRARIA
1. Menteri Negara Urusan Agraria (1951-1952)
2. Menteri Agraria (1954-1959)
3. Menteri Muda Agraria (1959-1960)
ORDE LAMA
(1954-1966)
4. Menteri Agraria (1960-1962)
5. Menteri Koordinator Pertanian dan Agraria (1962-1963)
6. Menteri Agraria (1964-1966)
7. Deputi Menteri Kepala Departemen Agraria (1966)

1. Dirjen Agraria Departemen Dalam Negeri (1967-1987)


ORDE BARU 2. Badan Pertanahan Nasional (1988-1993)
(1967-1999)
3. Menteri Negara Agraria/Badan Pertanahan Nasional
(1993-1999)

ORDE 1. Badan Pertanahan Nasional (2000-2014)


REFORMASI 2. Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan
(1999-skrg)
Nasional (2014-sekarang)
LATAR BELAKANG, KEDUDUKAN & TUGAS
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional merupakan penggabungan 2 organisasi yaitu BPN dan
Dirjen Tata Ruang pada Kementerian PU

Kementerian Agraria dan Tata Ruang masuk kategori CLUSTER


II, yaitu Kementerian yang menangani urusan pemerintahan
yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD NRI 1945
(Ps. 2 ayat (3) jo Ps. 1 angka 26 Perpres 7/2015)

Kementerian ATR/BPN berada di bawah dan bertanggungjawab


kepada Presiden, dipimpin oleh seorang Menteri yang sekaligus
menjabat sebagai Kepala BPN (Ps. 1 Permen ATR/BPN 8/2015)

Menyelenggarakan urusan tertentu dalam


pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
Tugas menyelenggarakan pemerintahan negara (Ps. 4 ayat (1)
Perpres 7/2015)
SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN ATR/BPN
Kementerian Agraria dan Tata Ruang terdiri atas:
a. Sekretariat Jenderal (Setjen)
b. Direktorat Jenderal Tata Ruang (Ditjen I)
c. Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan (Ditjen II)
d. Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan (Ditjen III)
e. Direktorat Jenderal Penataan Agraria (Ditjen IV)
Pasal 4
f. Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah (Ditjen V)
Perpres
g. Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan
17/2015
Penguasaan Tanah (Ditjen VI)
h. Direktorat Jenderal Penanganan Masalah Agraria, Pemanfaatan
Ruang dan Tanah (Ditjen VII)
Pasal 4
i. Inspektorat Jenderal (Itjen)
Permen
j. Staf Ahli Bidang Landreform dan Hak Masyarakat atas Tanah; ATR/BPN
k. Staf Ahli Bidang Masyarakat Adat dan Kemasyarakatan 8/2016
l. Staf Ahli Bidang Ekonomi Pertanahan.
m. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat)
n. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang)
o. Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang dan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (Pusdatin)
FUNGSI KEMENTERIAN ATR/BPN
a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata
ruang, infrastruktur keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum
keagrariaan/pertanahan, penataan agraria/pertanahan, pengadaan
tanah, pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah, serta
penanganan masalah agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan
tanah;
b. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawab Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional;
d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di
daerah; dan
f. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional.
KOORDINASI PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
KEMENTERIAN ATR/BPN

 Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kementerian


Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional
berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian
Pasal 2 Perpres 8/2015 :
“Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mempunyai
tugas menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan
pengendalian urusan Kementerian dalam penyelenggaraan
pemerintahan di bidang perekonomian”
 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
mengoordinasikan 10 Kementerian lainnya dan instansi lain
yang dianggap perlu, salah satunya adalah Kementerian
Agraria Dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
(Ps. 4 Perpres 8/2015)
DIREKTORAT JENDERAL HUBUNGAN HUKUM
KEAGRARIAAN

Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan


disebut juga dengan Ditjen III, dipimpin oleh Direktur
Jenderal (Dirjen) yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Menteri

Tugas :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak
tanah, pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta
pemberdayaan hak atas tanah masyarakat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
FUNGSI DITJEN III
a. Perumusan kebijakan di bidang pengaturan, penetapan, dan
pendaftaran hak tanah, pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah,
serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penetapan, dan
pendaftaran hak tanah, pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah,
serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak tanah, pembinaan
Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta pemberdayaan hak atas tanah
masyarakat;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengaturan,
penetapan, dan pendaftaran hak tanah, pembinaan Pejabat Pembuat
Akta Tanah, serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengaturan,
penetapan, dan pendaftaran hak tanah, pembinaan Pejabat Pembuat
Akta Tanah, serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
f. Pelaksanaan urusan administrasi Ditjen III; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala.
STRUKTUR ORGANISASI DITJEN III

DIREKTORAT JENDERAL
HUBUNGAN HUKUM KEAGRARIAAN

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT


PENGATURAN DAN PENGATURAN PEMBERDAYAAN
PENETAPAN HAK PENDAFTARAN HAK HAK ATAS TANAH
TANAH DAN RUANG TANAH, RUANG DAN PPAT MASYARAKAT
DIREKTORAT PENGATURAN PENDAFTARAN
HAK TANAH, RUANG DAN PPAT

Sub Bagian Tata Usaha

Sub Direktorat Sub Direktorat Sub


Pendaftaran Hak Pemeliharaan Data Hak Direktorat
Tanah dan Ruang Tanah dan Ruang PPAT

Seksi Seksi Seksi Seksi


Pendaftaran Pendaftaran Pemeliharaan Pemeliharaan Seksi Seksi
Hak Tanah Hak Tanah Data Hak Data Hak PPAT PPAT
Dan Ruang Dan Ruang Tanah dan Tanah dan Wilayah Wilayah
Wilayah I Wilayah II Ruang Wilayah Ruang Wilayah I II
I II

Kelompok Jabatan Fungsional


Umum dan/ tertentu
Urusan Ke-PPAT-an di Bagian Mana??
Kementerian Agraria dan Tata Ruang terdiri atas :
a. 1. Setjen Urusan Ke-PPAT-an pada Kemen.
1 b. 7 Ditjen -Pusdiklat ATR/BPN berada dibawah Ditjen
-Puslitbang Hubungan Hukum Keagrariaan
c. 1 Itjen (Ditjen III)
d. 3 Staf ahli -Pusdatin
Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan terdiri atas :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Pengaturan dan Penetapan Hak Tanah dan Ruang;
2 c. Direktorat Pengaturan dan Pendaftaran Hak Tanah, Ruang
dan PPAT;
d. Direktorat Pemberdayaan Hak Atas Tanah Masyarakat; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional
Direktorat Pengaturan dan Pendaftaran Hak Tanah, Ruang dan
PPAT terdiri atas
3 a. Sub Direktorat Pendaftaran Hak Tanah Dan Ruang
b. Sub Direktorat Pemeliharaan Data Hak Tanah Dan Ruang
c. Sub Direktorat PPAT
Sub Direktorat PPAT terdiri atas :
4 a. Seksi PPAT Wilayah I
b. Seksi PPAT Wilayah II
SUB DIREKTORAT PPAT

Tugas :
Melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pelaksanaan
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengadaan,
pengembangan, pengangkatan pertama kali, pengangkatan
kembali, pemberhentian, penyusunan formasi PPAT, penyusunan
daerah wilayah kerja (regional), sanksi, cuti, perubahan data
PPAT dan penyusunan dan pengelolaan basis data dan
pemegang/penerima protokol PPAT serta penyiapan spesifikasi
teknis blanko Akta PPAT dan pembinaan PPAT
SUB DIREKTORAT PPAT
Fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria pengadaan, pengembangan, pengangkatan
pertama kali, pengangkatan kembali, pemberhentian,
penyusunan formasi PPAT, penyusunan daerah wilayah
kerja (regional), sanksi, cuti, perubahan data PPAT dan
penyusunan dan pengelolaan basis data dan
pemegang/penerima protokol PPAT serta penyiapan
spesifikasi teknis blanko Akta PPAT; dan
b. Pelaksanaan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan PPAT
Sub Direktorat PPAT terdiri atas :
a.Seksi PPAT Wilayah I
b.Seksi PPAT Wilayah II
SEKSI PPAT WILAYAH I & II

Tugas :
melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis, dan supervisi, serta pelaksanaan
pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam rangka pengadaan,
pengembangan, pengangkatan pertama kali, pengangkatan
kembali, pemberhentian, penyusunan formasi PPAT, penyusunan
daerah wilayah kerja (regional),sanksi, cuti, perubahan data PPAT
dan penyusunan dan pengelolaan basis data dan pemegang/
penerima protokol PPAT, penyiapan spesifikasi teknis blanko Akta
PPAT serta penyiapan spesifikasi teknis Formulir Akta PPAT
SEKSI PPAT WILAYAH I & II

Wilayah I meliputi Provinsi :


Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepulauan
Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Maluku Utara,
dan Papua

Wilayah II meliputi Provinsi :


Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bangka Belitung,
Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Papua Barat,
KANTOR WILAYAH

Kantor Wilayah BPN adalah instasi vertikal Kementerian ATR/BPN


di Provinsi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri ATR/BPN

Kantor Wilayah dipimpin oleh seorang Kepala

Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas dan fungsi BPN dalam wilayah
provinsi yang bersangkutan

S/d saat ini terdapat 33 Kantor Wilayah BPN


(Provinsi Kalimantan Utara belum terdapat Kanwil BPN)
KANTOR WILAYAH
Fungsi :
a. Pengoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan penyusunan
rencana, program dan anggaran Kantor Wilayah dan Kantor
Pertanahan di wilayahnya
b. Pengoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan survei,
pengukuran dan pemetaan, penetapan hak tanah,
pendaftaran tanah dan pemberdayaan masyarakat, penataan
pertanahan, pengadaan tanah, pengendalian pertanahan dan
penanganan sengketa dan perkara
c. Pengoordinasian penyelesaian tindak lanjut temuan hasil
pengawasan
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
pertanahan di Kantor Wilayah dan Kantor Pertanahan
e. Pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi Kantor Wilayah dan pengoordinasian tugas dan
pembinaan administrasi pada Kantor Pertanahan
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR WILAYAH
Kantor Wilayah BPN
Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian


Perencanaan, Evaluasi Organisasi Dan Kuangan Dan Umum Dan
Dan Pelaporan Kepegawaian BMN Informasi

BIDANG BIDANG HUBUNGAN BIDANG BIDANG BIDANG


INFRASTRUKTUR HUKUM PENATAAN PENGADAAN PENANGANAN
PERTANAHAN PERTANAHAN PERTANAHAN TANAH MASALAH DAN
PENGENDALIAN
PERTANAHAN
Seksi Seksi Penetapan Seksi Seksi
Pengukuran Dan Hak Tanah Dan Penatagunaan Pemanfaatan
Pemetaan Dasar Pemberdayaan Tanah Tanah Seksi Sengketa
Hak Tanah Pemerintah Dan Konflik
Seksi Masyarakat Pertanahan
Seksi
Pengukuran Dan Landreform Seksi Bina
Pemetaan Seksi Penetapan Seksi Penanganan
Dan Pengadaan
Kadastral Hak Pendaftaran Perkara
Konsolidasi Dan
Hak Tanah Tanah Penetapan Pertanahan
Seksi Survei
Tanah
Dan Pemetaan Seksi Seksi Pemerintah Seksi
Tematik Pemeliharaan Penataan Pengendalian
Data Hak Tanah Kawasan Pertanahan
Dan Pembinaan Tertentu Seksi
PPAT Penilaian
Tanah
Kelompok Jabatan Fungsional
Urusan Ke-PPAT-an di Bagian Mana??
Kantor Wilayah terdiri atas : Urusan ke-PPAT-an pada
a. 5 Bidang Kanwil berada dibawah
1 b. Bagian Tata Usaha Bidang Hubungan
Hukum Pertanahan
c. Kelompok Jabatan Fungsional

Bidang Hubungan Hukum Pertanahan terdiri atas :


a. Seksi Penetapan Hak Tanah Dan Pemberdayaan Hak Tanah
2 Masyarakat
b. Seksi Penetapan Hak Pendaftaran Hak Tanah
c. Seksi Pemeliharaan Data Hak Tanah Dan Pembinaan PPAT

Tugas Bidang Hubungan Hukum Pertanahan:


Melakukan pengoordinasian , pembinaan dan pelaksanaan
penetapan hak tanah dan pemberdayaan hak masyarakat,
pendaftaran hak tanah dan pemeliharaan data hak tanah serta
pembinaan PPAT
Fungsi Bidang Hubungan Hukum Pertanahan:
a. Pelaksanaan pemberian, penetapan, perpanjangan dan
penetapan kembali hak perseorangan dan badan hukum
swasta, serta hak atas ruang dan hak komunal
b. Penyiapan bahan pemberian izin dan penetapan hak atas tanah
badan sosial/keagamaan serta penegasan sebagai tanah wakaf,
tanah bekas milik Belanda dan bekas tanah asing lainnya
c. Penyiapan bahan penunjukan badan hukum tertentu yang
dapat mempunyai hak milik
d. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi tanah hak
perorangan dan badan hukum swasta serta hak atas ruang
e. Pelaksanaan pemberdayaan atas hak tanah masyarakat
f. Penyiapan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pemberdayaan hak atas tanah
masyarakat
g. Pelaksanaan...
...masyarakat

g. Pelaksanaan pengembangan dan diseminasi model


pemberdayaan hak atas tanah masyarakat
h. Pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, hak atas ruang, hak
milik atas satuan rumah susun, hak pengelolaan, hak
tanggungan, tanah wakaf, hak atas tanah badan
sosial/keagamaan dan pencatatan pembatalan hak serta
hapusnya hak
i. Pemeliharaan data pendaftaran tanah dan ruang, hak milik
atas satuan rumah susun, hak pengelolaan, tanah wakaf dan
pemberian izin peralihan hak, pelepasan hak, perubahan
penggunaan dan perubahan pemanfaatan/komoditas, peralihan
saham, pengembangan dan pembinaan PPAT
j. Pengelolaan informasi dan komputerisasi kegiatan pertanahan
berbasis data yuridis
k. Pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan di seksi hubungan hukum pertanahan
KANTOR PERTANAHAN

Kantor Pertanahan adalah instasi vertikal Kementerian ATR/BPN


di Kabupaten/Kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri ATR/BPN melalui Kepala Kantor Wilayah BPN

Kantor Wilayah dipimpin oleh seorang Kepala

Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas dan fungsi BPN dalam wilayah
Kabupaten/Kota yang bersangkutan

S/d saat ini terdapat 458 Kantor Pertanahan di


457 Kabupaten/Kota (Kota Surabaya terdiri dari
2 Kantor Pertanahan
KANTOR PERTANAHAN
Fungsi :
a. Penyusunan rencana, program dan pelaporan
b. Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan
c. Pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran tanah dan
pemberdayaan masyarakat
d. Pelaksanaan penataan pertanahan
e. Pelaksanaan pengadaan tanah
f. Pelaksanaan pengendalian pertanahan dan penanganan
sengketa dan perkara pertanahan
g. Pelaksanaan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit organisasi Kantor Pertanahan
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PERTANAHAN
Kantor Pertanahan
Bagian Tata Usaha

Urusan Perencanaan, Urusan Umum Dan Sub Bagian Kuangan Dan


Evaluasi Dan Pelaporan Kepegawaian BMN

SEKSI SEKSI HUBUNGAN SEKSI SEKSI SEKSI


INFRASTRUKTUR HUKUM PENATAAN PENGADAAN PENANGANAN
PERTANAHAN PERTANAHAN PERTANAHAN TANAH MASALAH DAN
PENGENDALIAN
PERTANAHAN
Seksi Sub Seksi Sub Seksi Sub Seksi
Pengukuran Dan Penetapan Hak Penatagunaan Pemanfaatan
Pemetaan Dasar Tanah Dan Tanah dan Tanah Subseksi
Dan Tematik Pemberdayaan Hak Penanganan
Kawasan Pemerintah
Tanah Masyarakat
Tertentu dan Sengketa, Konflik
Seksi Penilaian Dan Perkara
Pengukuran Dan Sub Seksi Tanah Pertanahan
Pendaftaran Hak Sub Seksi
Pemetaan
Tanah Landreform
Kadastral Sub Seksi
Dan Sub Seksi
Konsolidasi Fasilitasi Pengendalian
Sub Seksi Tanah Pengadaan Pertanahan
Pemeliharaan Data Dan
Hak Tanah Dan Penetapan
Pembinaan PPAT Tanah
Pemerintah

Kelompok Jabatan Fungsional


Urusan Ke-PPAT-an di Bagian Mana??
Kantor Pertanahan terdiri atas : Urusan ke-PPAT-an pada
a. 5 Seksi Kantor Pertanahan berada
1 b. Bagian Tata Usaha dibawah Seksi Hubungan
Hukum Pertanahan
c. Kelompok Jabatan Fungsional

Seksi Hubungan Hukum Pertanahan terdiri atas :


a. Sub Seksi Penetapan Hak Tanah Dan Pemberdayaan Hak Tanah
2 Masyarakat
b. Sub Seksi Pendaftaran Hak Tanah
c. Sub Seksi Pemeliharaan Data Hak Tanah Dan Pembinaan PPAT

Tugas Seksi Hubungan Hukum Pertanahan:


Melakukan pengoordinasian dan pelaksanaan penetapan hak
tanah dan pemberdayaan hak masyarakat, pendaftaran hak tanah
dan pemeliharaan data hak tanah serta pembinaan PPAT
Fungsi Seksi Hubungan Hukum Pertanahan:
a. Pelaksanaan pemberian, penetapan, perpanjangan dan
penetapan kembali hak perseorangan dan badan hukum
swasta, serta hak atas ruang dan hak komunal
b. Penyiapan bahan pemberian izin dan penetapan hak atas tanah
badan sosial/keagamaan serta penegasan sebagai tanah wakaf,
tanah bekas milik Belanda dan bekas tanah asing lainnya
c. Penyiapan bahan penunjukan badan hukum tertentu yang
dapat mempunyai hak milik
d. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi tanah hak
perorangan dan badan hukum swasta serta hak atas ruang
e. Pelaksanaan pemberdayaan atas hak tanah masyarakat
f. Penyiapan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pemberdayaan hak atas tanah
masyarakat
g. Pelaksanaan...
...masyarakat

g. Pelaksanaan pengembangan dan diseminasi model


pemberdayaan hak atas tanah masyarakat
h. Pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, hak atas ruang, hak
milik atas satuan rumah susun, hak pengelolaan, hak
tanggungan, tanah wakaf, hak atas tanah badan
sosial/keagamaan dan pencatatan pembatalan hak serta
hapusnya hak
i. Pemeliharaan data pendaftaran tanah dan ruang, hak milik
atas satuan rumah susun, hak pengelolaan, tanah wakaf dan
pemberian izin peralihan hak, pelepasan hak, perubahan
penggunaan dan perubahan pemanfaatan/komoditas, peralihan
saham, pengembangan dan pembinaan PPAT
j. Pengelolaan informasi dan komputerisasi kegiatan pertanahan
berbasis data yuridis
k. Pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan di seksi hubungan hukum pertanahan
PERWAKILAN KANTOR PERTANAHAN
Perwakilan Kantor Pertanahan adalah bagian dari Kantor
Pertanahan Induknya dan merupakan satu kesatuan organisasi,
administrasi dan keuangan yang tidak terpisahkan
keberadaannya dalam pelayanan pertanahan terhadap
masyarakat
Perwakilan Kantor Pertanahan dipimpin oleh Pejabat Perwakilan
Kantor Pertanahan, yang dibantu oleh beberapa koordinator dan
staf perwakilan
Perwakilan Kantor Pertanahan melaksanakan tugas dan fungsi
Kantor Pertanahan dalam lingkungan wilayah kerjanya, kecuali
untuk urusan keuangan dan kepegawaian

S/d saat ini terdapat 20 Kantor Perwakilan


Pertanahan di Kabupaten/Kota Pemekaran
TERBARU!!!
Catatan : Referensi lama
MAKNA LAMBANG ATR/BPN harap disesuaikan

Keputusan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan


Nasional Republik Indonesia Nomor 59/Kep-5.11/Iii/2017 Tentang Lambang/
Logo Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional

4 (empat) Butir Padi, melambangkan


kemakmuran dan kesejahteraan
Memaknai atau melambangkan 4 (empat) tujuan
Penataan Pertanahan yang akan dan telah
dilakukan Kementerian ATR/BPN yaitu:
1. Kemakmuran
2. Keadilan
3. Keberlanjutan
4. Harmoni Sosial

Lingkaran Bumi, melambangkan sumber penghidupan manusia


Memaknai atau melambangkan wadah atau untuk berkarya bagi
Kementerian ATR/BPN yang berhubungan langsung dengan unsur-unsur
yang ada di dalam bumi yang meliputi tanah dan udara.

Gelombang Hijau dan Biru, Hijau melambangkan lingkungan yang


terjaga & Biru melambangkan warna air
Memaknai tugas Kementerian ATR/BPN yang berhubungan langsung
dengan pemanfaatan ruang, tanah dan air.
Sumbu, melambangkan poros keseimbangan
3 (tiga) garis lintang
3 (tiga) garis bujur
Memaknai atau melambangkan Pasal 33
ayat 3 UUD 1945 mendasari lahirnya
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria.

Bangunan Gedung dan Pohon, Sebagai simbol kekuatan, tekad


yang bulat, keberlanjutan, dan sinergitas.
Memaknai pelaksanaan secara konsisten dalam menangani,
menyelesaikan dan mengutamakan hak serta menuntaskan
kewajiban dengan penuh konsistensi, tertib, disiplin sesuai
kebijakan yang berlaku. Lambang ini juga bermakna penggunaan
dan pemanfaatan tanah yang selaras sesuai dengan tata ruang.
MAKNA WARNA PADA LAMBANG ATR/BPN

Warna Hijau dan Biru Muda


Melambangkan lingkungan alam sekitar
yang terjaga dengan baik serta air
Warna Kuning
Melambangkan kehangatan, pencerahan,
intelektual dan kemakmuran

Warna Biru
Melambangkan ruang terbuka, kebijaksanaan, kejujuran,
dinamis dan keseimbangan
Warna Merah Butir Padi
Melambangkan semangat, usaha yang menyeluruh dan
antusiasme
Warna Putih pada tepi Bangunan dan Rumah
Melambangkan perdamaian, spiritualitas, persatuan,
pencapaian dipadukan dengan keterbukaan, kejujuran,
dinamis serta berimbang
10 KEBIJAKAN DASAR PERTANAHAN NASIONAL

1. Hubungan abadi antara kesatuan tanah, air dengan bangsa


indonesia
2. Penguasan (hak menguasai) sumber daya agraria khususnya
tanah oleh Negara
3. Hukum tanah nasional sumber utamanya harus digali dari
khasanah kekayaan hukum adat yang ada
4. Kesempatan dan aksesibilitas yang sama bagi warga negara
5. Fungsi sosial atas tanah
6. Pembatasan pemilikan dan penguasaan tanah
7. Usaha di bidang agraria anti monopoli swasta dan
keberpihakan kepada ekonomi lemah
8. Intensifikasi pemanfaatan tanah pertanian dengan mencegah
cara-cara yang bersifat pemerasan
9. Kaidah pelestarian lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan
10.Perlunya penataan sumber daya tanah
SAPTA TERTIB PERTANAHAN

1. Tertib Administrasi
2. Tertib Anggaran
3. Tertib Perlengkapan
4. Tertib Perkantoran
5. Tertib Kepegawaian
6. Tertib Disiplin Kerja
7. Tertib Moral
11 AGENDA BPN
1. Membangun kepercayaan masyarakat kepada BPN
2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran serta
sertifikasi tanah secara menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia
3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah (land teneruship)
4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban
bencana alam dan daerah-daerah konflik
5. Menangani dan menyesaikan perkara, masalah, sengketa dan
konflik pertanahan di seluruh Indonesia secara sistematis
6. Membangun sistem Informasi Pertanahan Nasional (Simtanas) dan
pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia
7. Menangani permasalahan KKN serta meningkatkan partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat
8. Membangun database pemilikan dan penguasaan tanah skala besar
9. Melaksanakan secara konsisten semua Peraturan Perundang-
Undangan Pertanahan yang telah ditetapkan
10.Menata kelembagaan BPN
11.Mengembangkan dan memperbaharui politik, hukum dan kebijakan
pertanahan
TERIMA KASIH
&
SELAMAT BELAJAR

You might also like