Professional Documents
Culture Documents
PAKAI
No. Dokumen : /PKM-B.II/XI/2015
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 02/11/2015
Halaman : 1/1
UPTD. Kepala UPTD. Puskesmas,
PUSKESMAS Dr. YUNITA RISTIANTI
BAAMANG II NIP. 19720627 200604 2 012
1. Pengertian Pemindahan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai adalah prosedur
memindahkan obat dan bahan medis habis pakai
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memindahkan obat
dan bahan medis habis pakai
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 10 tahun 2015 tentang Pengelolaan Obat, Bahan
Medis dan Alat Medis.
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur / a. Petugas memastikan sediaan yang diambil dari tempat persediaan
Langkah-langkah adalah benar dan sesuai dengan resep yang diterima
b. Petugasa memeriksa dengan teliti label sediaan seperti No. Batch dan
tanggal kadaluwarsa
c. Petugas memindahkan obat dan bahan medis habis pakai dilakukan
secara FIFO (First In First Out) atau FEFO (First Expired First Out)
d. Petugas memastikan bahwa bagian strip yang terpotong memuat No.
Batch dan tanggal daluwarsa pada saat memotong strip
6.Hal-hal yang perlu - Hati-hati saat memotong strip, karena pada saat memotong strip
diperhatikan berlebihan dapat memperlihatkan tablet/kapsul di dalam strip
- Jangan menyimpan obat dan bahan medis habis pakai dalam satu wadah
dengan kekuatan yang berbeda
7.Unit terkait Klinik Umum
Klinik KIA
UGD
Pustu
Poskesdes
Pengelola Program Imunisasi
8.Dokumen terkait Buku Pengelolaan Obat, Lembar Permintaan/LPLPO
9.Rekaman Historis
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan
PELAYANAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
No. Dokumen : /PKM-B.II/XI/2015
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 03/11/2015
Halaman : 1/1
UPTD.
PUSKESMAS Dr. YUNITA RISTIANTI
BAAMANG II NIP. 19720627 200604 2 012
1. Pengertian Pelayanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai adalah prosedur untuk pelaksanaan
pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter dan dokter gigi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk m elayani permintaan tertulis /
resep dari dokter dan dokter gigi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 10 tahun 2015 tentang Pengelolaan Obat, Bahan Medis
dan Alat Medis.
4. Referensi 1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur / a. Skrining Resep
Langkah-langkah 1) Petugas melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu
nama dokter, nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda
tangan atau paraf dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat
badan pasien.
2) Petugas melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk
sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan
lama pemberian obat
3) Petugas mengkaji aspek klinis dengan cara melakukan patient assessment
kepada pasien yaitu adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian
(dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya), keluhan pasien dan
hal lain yang terkait dengan kajian aspek klinis. Instruksi kerja : patient
assessment terlampir (contoh: menggunakan metode 3 prime question)
4) Petugas menetapkan ada tidaknya masalah terkait obat ( drug related
problem = DRP) dan membuat keputusan profesi (komunikasi dengan
dokter, merujuk pasien ke sarana kesehatan terkait dan sebagainya)
5) Petugas mengkomunikasikan ke dokter tentang masalah resep apabila
diperlukan
6) Petugas membuat kartu/catatan pengobatan pasien ( patient medication
record )
b. Melakukan penyiapan dan penyerahan obat dan bahan medis habis pakai ke
pasien
6. Hal-hal yang perlu - Hati-hati saat memotong strip, karena pada saat memotong strip berlebihan
diperhatikan dapat memperlihatkan tablet/kapsul di dalam strip
- Jangan menyimpan obat dan bahan medis habis pakai dalam satu wadah
dengan kekuatan yang berbeda
7. Unit terkait Klinik Umum
Klinik KIA
UGD
8. Dokumen terkait Buku Pengelolaan Obat, Resep
9. Rekaman Historis
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan
PENYIAPAN DAN PENYERAHAN RESEP RACIKAN
1. Pengertian Penyiapan dan Penyerahan Resep Racikan adalah prosedur untuk pelayanan
terhadap permintaan tertulis dari dokter dan dokter gigi dalam bentuk obat
racikan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk m elaksanaan pelayanan
terhadap permintaan tertulis dari dokter dan dokter gigi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 10 tahun 2015 tentang Pengelolaan Obat, Bahan Medis
dan Alat Medis.
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur / Penyiapan obat racikan
Langkah-langkah 1) Petugas menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep
2) Petugas menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis mak simum
3) Mengambil obat dan pembawanya dengan menggunakan sarung
tangan/alat/ spatula/sendok
4) Petugas menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan
mengembalikan ke tempat semula (untuk tablet dalam k aleng)
5) Petugas mencatat pengeluaran obat pada kartu stok
6) Petugas menimbang bahan baku obat pada timbangan yang sesuai (jika ada)
7) Petugas mengencerkan bahan obat yang jumlahnya lebih kecil dari 30 mg
dengan zat netral
8) Petugas jika memungkinkan membuat bobotnya 0.5 gram
9) Petugas menggerus obat dan mencampur hingga homogen
10) Petugas membagi serbuk menurut penglihatan, sebanyak-banyaknya 10
bungkus. Untuk serbuk yang akan dibagi dalam jumlah lebih dari 10 bungkus,
serbuk dibagi dengan jalan menimbang dalam sekian bagian, sehingga dari
setiap bagian sebanyak-banyaknya dapat dibuat 10 bungkus serbuk.
Penimbangan satu persatu diperlukan jika pasien memperoleh dosis yang
lebih dari 80 % takaran maksimum untuk sekali atau dalam 24 jam.
11) Petugas mengemas serbuk dengan kertas perkamen, kapsul atau kemasan
plastik lekat.
12) Petugas menyiapkan etiket warna putih.
13) Petugas menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai
permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain.
6. Hal-hal yang perlu - Hati-hati saat memotong strip, karena pada saat memotong strip berlebihan
diperhatikan dapat memperlihatkan tablet/kapsul di dalam strip
- Jangan menyimpan obat dan bahan medis habis pakai dalam satu wadah
dengan kekuatan yang berbeda
7. Unit terkait Klinik Umum
Klinik KIA
UGD
8. Dokumen terkait Buku Pengelolaan Obat, Resep
UPTD. PUSKESMAS .........................................
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYIAPAN DAN PENYERAHAN SIRUP KERING
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1
Pemerintah Kepala Puskesmas,
Daerah Nama Kepala
Kabupaten Tanda Tangan di sini Puskesmas
Kotawaringin NIP.
Timur
1. Pengertian Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis
dari dokter dan dokter gigi
2. Tujuan
3. Penanggung jawab Apoteker /Kepala Ruang Farmasi di Puskesmas
4. Kebijakan
5. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
6. Prosedur / a. Peracikan sediaan farmasi
Langkah-langkah 1) Menyiapkan sirup kering sesuai dengan permintaan pada resep
2) Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok
3) Membuka botol obat, apabila pengenceran dilakukan di P uskesmas
4) Mengencerkan sirup kering dengan air yang layak minum sesuai takaran
5) Menyiapkan etiket warna putih dan label kocok dahulu
6) Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai
permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain.
7. Diagram Alir
7. Diagram Alir
7. Diagram Alir
6. Referensi a.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
7. Prosedur / a.Melakukan seleksi pasien melalui kartu/ catatan pengobatan pasien ( patient
Langkah-langkah medication record = PMR )
b.Menawarkan kepada pasien untuk dilakukan pelayanan home care.
c. Mempelajari riwayat pengobatan pasien dari catatan pengobatan pasien
( patient medication record = PMR).
d.Melakukan kesepakatan untuk melaksanakan kunjungan ke rumah.
e.Melakukan kunjungan ke rumah.
f. Melakukan tindak lanjut dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang ada
atau kunjungan berikutnya secara berkesinambungan.
g.Melakukan pencatatan dan evaluasi pengobatan setelah kunjungan dan tindak
lanjut yang telah dilakukan.
8. Diagram Alir