You are on page 1of 14

LENSA DAN CERMIN

A. Tujuan
1. Menentukan jarak fokus lensa cembung dan lensa cekung, dan
2. Menentukan jarak fokus cermin cekung dan cermin cembung

B. Alat dan Bahan


1. Sumber cahaya,
2. Meja optik,
3. Lensa cembung,
4. Lensa cekung,
5. Cermin cembung,
6. Cermin cekung, dan
7. Layar.

C. Dasar Teori
1. Cermin

Cermin lengkung ada dua jenis yaitu cermin cembung dan cermin cekung.
Cermin cembung mempunyai mempunyai titik fokus (titik api) negatif , dimana
sebuah sinar yang sejajar menjadi tersebar (divergen), dengan sinar tersebar dari
sebuah titik perpotongan "di belakang" cermin. Ada tiga sinar istimewa pada
cermin cekung lho. Tiga sinar istimewa ini berguna untuk melukis pembentukan
bayangan pada cermin cekung. Tiga sinar istimewa tersebut adalah:

a. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik
fokus cermin
b. Sinar datang yang melalui titik fokus cermin akan dipantulkan sejajar
sumbu utama cermin.
c. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin, akan
dipantulkan kembali melalui titik yang sama.

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 1


gamabar 1. Sinar-sinar istimewa cermin cekung

Cermin cembung mempunyai titik fokus (titik api) positif, dimana seberkas
cahaya sejajar menjadi seberkas cahaya yang konvergen, yang sinarnya
berpotongan dalam fokus (titik imaginer) cermin. Ada tiga sinar istimewa pada
cermin cembung. Tiga sinar istimewa ini berguna untuk melukis pembentukan
bayangan pada cermin cembung. Tiga sinar istimewa tersebut adalah

a. Sinar datang yang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan seolah-
olah dari titik fokus maya cermin.
b. Sinar datang yang menuju titik fokus maya cermin akan dipantulkan
sejajar sumbu utama cermin.
c. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan kembali seolah-olah dari titik yang sama.

gamabar 2. Sinar-sinar istimewa cermin cembung

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 2


Hubungan jarak benda, jarak fokus cermin cekung dan cermin cembung,
dan jarak bayangan yang terbentuk dinyatakan oleh rumus berikut:

1 1 1 1
= + dengan 𝑓 = 𝑅
𝑓 𝑠 𝑠′ 2

dimana,

f = Jarak titik fokus (api) cermin

R = Jari-jari kelengkungan

s = Jarak benda

𝑠 ′ = Jarak bayangan

2. Lensa

Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan atau lebih
dengan paling tidak salah satu permukaannya merupakan bidang lengkung.
Lensa tipis adalah lensa yang ketebalannya dapat diabaikan. Salah satu lensa
yang sederhana adalah lensa bundar tebal yang terbuat dari material yang
transfarant, biasanya terbuat dari gelas, bagian lensa yang paling tebal adalah
bagian tengahnya dibandingkan bagian pinggirnya. Diperlihatkan pada gambar
3 (a) diperlihatkan tampak depan dan tampak samping terlihat sebagai lensa
konveks (positif). Sedangkan lensa konveks (negative) diperlihatkan pada
gambar 3 (b) , pada lensa konveks negative bagian tengahnya lebih tipis
dibandingkan bagian pinggirnya.

gambar 3. lensa cembung (a) dan lensa cekung (b)

Lensa terdiri dan dua jenis, yaitu lensa cembung (konveks) dan lensa
cekung (konkaf). Lensa cembung memiliki bagian tengah yang lebih tebal

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 3


daripada bagian tepinya. Lensa ini bersifat mengumpulkan sinar sehingga
disebut juga lensa konvergen, seperti yang tampak pada Gambar 4a. Sedangkan
lensa cekung memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian tepinya.
Karena lensa ini bersifat memencarkan sinar, maka dinamakan lensa divergen
(Gambar 4b).

gambar 4. (a) Lensa cembung bersifat konvergen, dan (b) lensa cekung bersifat
divergen

Hubungan jarak benda, jarak fokus lensa cekung dan lensa cembung, dan
jarak bayangan yang terbentuk dinyatakan oleh rumus berikut:

1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′

dimana,

f = Jarak titik fokus (api) lensa

s = Jarak benda

𝑠 ′ = Jarak bayangan

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 4


D. Data Pengamatan
1. Lensa cembung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm)

30,0 40,0
1

40,0 30,0
2

50,0 26,6
3

2. Lensa cekung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm)

20,0 57,5
1

25,0 32,9
2

30,0 16,8
3

3. Cermin cembung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm)

20,8 55,6
1

12,5 58,1
2

11,4 64,0
3

4. Cermin cekung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm)

31,8 56,2
1

34,0 63,6
2

35,0 74,0
3

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 5


E. Analisis Data

Untuk mencari fokus lensa dan cermin dapat dicari dengan menurunkan
persamaan dibawah ini,

1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′

1 𝑠′ + 𝑠
=
𝑓 𝑠 × 𝑠′

𝑠 × 𝑠′
𝑓= ′
𝑠 +𝑠

1. Lensa Cembung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm) f (cm)

30,0 40,0 17,143


1

40,0 30,0 17,143


2

50,0 26,6 17,363


3

2. Lensa Cekung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm) f (cm)

20,0 57,5 14,839


1

25,0 32,9 14,206


2

30,0 16,8 10,769


3

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 6


3. Cermin Cembung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm) f (cm)

20,8 55,6 15,137


1

12,5 58,1 10,287


2

11,4 64,0 9,676


3

4. Cermin Cembung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm) f (cm)

31,8 56,2 20,309


1

34,0 63,6 22,156


2

35,0 74,0 23,761


3

Untuk mencari ketidakpastian dari masinng-masing jarak fokus dapat


diturunkan dari persamaan dibawah ini,

𝜕𝑓 𝜕𝑓
∆𝑓 = | | |∆𝑠| + | ′ | |∆𝑠 ′ |
𝜕𝑠 𝜕𝑠

𝑠 × 𝑠′ 𝑠 × 𝑠′
𝜕 ′ 𝜕 ′
∆𝑓 = || 𝑠 + 𝑠|| |∆𝑠| + || 𝑠 + 𝑠| |∆𝑠 ′ |
𝜕𝑠 𝜕𝑠 ′ |

𝑠′ 𝑠
∆𝑓 = | | |∆𝑠| + | 2 | |∆𝑠 ′ |

𝑠 + 2𝑠2
2𝑠′ + 𝑠

1. Lensa Cembung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm) f (cm) ∆f (cm)

30,0 40,0 17,143 0,002


1

40,0 30,0 17,143 0,002


2

50,0 26,6 17,363 0,002


3

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 7


2. Lensa Cekung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm) f (cm) ∆f (cm)

20,0 57,5 14,839 0,004


1

25,0 32,9 14,206 0,002


2

30,0 16,8 10,769 0,003


3

3. Cermin Cembung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm) f (cm) ∆f (cm)

20,8 55,6 15,137 0,003


1

12,5 58,1 10,287 0,008


2

11,4 64,0 9,676 0,010


3

4. Cermin Cembung
No 𝒔 (cm) 𝒔′ (cm) f (cm) ∆f (cm)

31,8 56,2 20,309 0,002


1

34,0 63,6 22,156 0,002


2

35,0 74,0 23,761 0,002


3

Untuk menentukan besar rata-rata jarak fokun masing-masing lensa dan


cermin dapat dicari dari persamaan dibawah ini,
Σ𝑓𝑖
𝑓̅ =
𝑛
𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3
𝑓̅ =
3
Untuk menentukan besar ralat mutlak rata-rata jarak fokun masing-
masing lensa dan cermin dapat dicari dari persamaan dibawah ini,

Σ(𝑓𝑖 − 𝑓 )̅ 2
Δ𝑓 ̅ = √
𝑛(𝑛 − 1)

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 8


(𝑓1 − 𝑓)̅ 2 + (𝑓2 − 𝑓 )̅ 2 + (𝑓3 − 𝑓)̅ 2
Δ𝑓 ̅ = √
3(3 − 1)

(𝑓1 − 𝑓)̅ 2 + (𝑓2 − 𝑓 )̅ 2 + (𝑓3 − 𝑓)̅ 2


Δ𝑓 ̅ = √
6
1. Lensa Cembung
𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3
𝑓̅ =
3
17,143 + 17,143 + 17,363
𝑓̅ =
3
51,649
𝑓̅ =
3
𝑓 ̅ = 17,216 𝑐𝑚

(𝑓1 − 𝑓)̅ 2 + (𝑓2 − 𝑓 )̅ 2 + (𝑓3 − 𝑓)̅ 2


̅
Δ𝑓 = √
6

(17,143 − 17,216 )2 + (17,143 − 17,216 )2 + (17,363 − 17,216 )2


Δ𝑓 ̅ = √
6

0,005 + 0,005 + 0,022


Δ𝑓 ̅ = √
6

0,032
Δ𝑓 ̅ = √
6

Δ𝑓 ̅ = √0,005
Δ𝑓 ̅ = 0,073 𝑐𝑚
Jadi besar jarak fokus lensa cembung adalah 𝑓 ̅ = (17,216 ± 0,073)𝑐𝑚
2. Lensa Cekung
𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3
𝑓̅ =
3
14,839 + 14,206 + 10,769
𝑓̅ =
3
39,814
𝑓̅ =
3
𝑓 ̅ = 13,271 𝑐𝑚

(𝑓1 − 𝑓)̅ 2 + (𝑓2 − 𝑓 )̅ 2 + (𝑓3 − 𝑓)̅ 2


Δ𝑓 ̅ = √
6

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 9


(14,839 − 13,271 )2 + (14,206 − 13,271 )2 + (10,769 − 13,271 )2
Δ𝑓 ̅ = √
6

2,459 + 0,874 + 6,260


Δ𝑓 ̅ = √
6

9,593
Δ𝑓 ̅ = √
6

Δ𝑓 ̅ = √1,599
Δ𝑓 ̅ = 1,264 𝑐𝑚
Jadi besar jarak fokus lensa cembung adalah 𝑓 ̅ = (13,271 ± 1,264)𝑐𝑚
3. Cermin Cembung
𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3
𝑓̅ =
3
15,137 + 10,287 + 9,676
𝑓̅ =
3
35,100
𝑓̅ =
3
𝑓 ̅ = 11,700 𝑐𝑚

(𝑓1 − 𝑓)̅ 2 + (𝑓2 − 𝑓 )̅ 2 + (𝑓3 − 𝑓)̅ 2


Δ𝑓 ̅ = √
6

(15,137 − 11,700 )2 + (10,287 − 11,700 )2 + (9,676 − 11,700 )2


Δ𝑓 ̅ = √
6

11,813 + 1,997 + 4,097


Δ𝑓 ̅ = √
6

17,906
Δ𝑓 ̅ = √
6

Δ𝑓 ̅ = √2,984
Δ𝑓 ̅ = 1,728 𝑐𝑚
Jadi besar jarak fokus lensa cembung adalah 𝑓 ̅ = (11,700 ± 1,728)𝑐𝑚

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 10


4. Cermin Cekung
𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3
𝑓̅ =
3
20,309 + 22,156 + 23,761
𝑓̅ =
3
66,226
𝑓̅ =
3
𝑓 ̅ = 22,075 𝑐𝑚

(𝑓1 − 𝑓)̅ 2 + (𝑓2 − 𝑓 )̅ 2 + (𝑓3 − 𝑓)̅ 2


Δ𝑓 ̅ = √
6

(20,309 − 22,075)2 + (22,156 − 22,075)2 + (23,761 − 22,075)2


Δ𝑓 ̅ = √
6

3,119 + 0,007 + 2,843


Δ𝑓 ̅ = √
6

5,968
Δ𝑓 ̅ = √
6

Δ𝑓 ̅ = √0,995
Δ𝑓 ̅ = 0,997 𝑐𝑚
Jadi besar jarak fokus lensa cembung adalah 𝑓 ̅ = (22,075 ± 0,997)𝑐𝑚
F. Pembahasan

Percobaan I menentukan jarak titik fokus lensa cembung, lensa cekung,


cermin cembung dan cermin cekung, dengan mengukur jarak benda terhadap
lensa/cermin dan jarak bayangan terhadap lensa/cermin. Jarak titik fokus lensa
1 1 1
dan cermin dapat diperoleh dari penurunan persamaan = + .
𝑓 𝑠 𝑠′

Dari data percobaan yang diperoleh, lensa cembung jarak benda dari
lensa cembung lebih kecil dibanding jarak bayangan ke lensa cembung. Hal
tersebut diakibatkan lensa cembung mempunyai sifat memperbesar bayangan
dan mendekatkan jarak bayangan dengan lensa cembung. Dari hasil perhitungan
jarak titik fokus dari lensa cembung adalah 𝑓 ̅ = (17,216 ± 0,073)𝑐𝑚.

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 11


Dari data percobaan yang diperoleh, lensa cekung jarak benda dari lensa
cekung lebih besar dibanding jarak bayangan ke lensa cembung. Hal tersebut
diakibatkan lensa cekung mempunyai sifat memperkecil bayangan dan
menjaukan jarak bayangan dengan lensa cembung. Dari hasil perhitungan jarak
titik fokus dari lensa cembung adalah 𝑓 ̅ = (13,271 ± 1,264)𝑐𝑚.

Dari data percobaan yang diperoleh, cermin cembung jarak benda dari
cermin cembung lebih kecil dibanding jarak bayangan ke cermin cembung. Hal
tersebut diakibatkan cermin cembung mempunyai sifat memperbesar bayangan
dan mendekatkan jarak bayangan dengan cermin cembung. Dari hasil
perhitungan jarak titik fokus dari lensa cembung adalah 𝑓 ̅ = (11,700 ±
1,728)𝑐𝑚. Sifat bayangan dari lensa cekung ini adalah maya, tegak dan
diperkecil.

Dari data percobaan yang diperoleh, cermin cekung jarak benda dari
cermin cekung lebih besar dibanding jarak bayangan ke cermin cembung. Hal
tersebut diakibatkan cermin cekung mempunyai sifat memperkecil bayangan
dan menjaukan jarak bayangan dengan cermin cembung. Dari hasil perhitungan
jarak titik fokus dari cermin cembung adalah 𝑓 ̅ = (22,075 ± 0,997)𝑐𝑚. Karena
jarak benda lebih besar dari jarak titik fokus maka sifat bayangan dari cermin
cekung pada percobaan ini adalah nyata, terbalik dan diperkecil.

Pada percobaan ini diperoleh kesulitan dalam menetukan jarak bayangan


terutama termin cembung dan cekung karena sifat bayangannya maya dan alat
percobaan yang sangat sederhana. Dari analisis data diperoleh ralat yang cukup
besar untuk masing-masing jarak titik fokus lensa dan cermin, terutama lensa
cekung, cermin cembung dan cermin cekung. Besar ralat untuk masing-masing
jarak titik fokus lensa dan cermin dapat diakibatkan oleh faktor-faktor dibawah
ini,

1. Ketidaktelitian praktikan dalam mengunakan dan mengukur alat


percobaan yang digunakan,
2. Tidak statinya penyangga lampu, penyangga lensa, penyangga
cermin dan penyangga layar,
3. Alat yang digunakan belum dikalibrasi.

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 12


G. Kesimpulan
1. Jarak titik fokus lensa cembung, lensa cekung, cermin cembung dan cermin
cekung dapat ditentukan dengan mengukur jarak benda terhadap
lensa/cermin dan jarak bayangan terhadap lensa/cermin,
2. Lensa cembung jarak benda dari lensa cembung lebih kecil dibanding jarak
bayangan ke lensa cembung. Hal tersebut diakibatkan lensa cembung
mempunyai sifat memperbesar bayangan dan mendekatkan jarak bayangan
dengan lensa cembung,
3. Jarak titik fokus dari lensa cembung adalah 𝑓 ̅ = (17,216 ± 0,073)𝑐𝑚,
4. Lensa cekung jarak benda dari lensa cekung lebih besar dibanding jarak
bayangan ke lensa cembung. Hal tersebut diakibatkan lensa cekung
mempunyai sifat memperkecil bayangan dan menjaukan jarak bayangan
dengan lensa cembung,
5. Jarak titik fokus dari lensa cembung adalah 𝑓 ̅ = (13,271 ± 1,264)𝑐𝑚,
6. Cermin cembung jarak benda dari cermin cembung lebih kecil dibanding
jarak bayangan ke cermin cembung. Hal tersebut diakibatkan cermin
cembung mempunyai sifat memperbesar bayangan dan mendekatkan jarak
bayangan dengan cermin cembung,
7. Jarak titik fokus dari lensa cembung adalah 𝑓 ̅ = (11,700 ± 1,728)𝑐𝑚,
8. Cermin cekung jarak benda dari cermin cekung lebih besar dibanding jarak
bayangan ke cermin cembung. Hal tersebut diakibatkan cermin cekung
mempunyai sifat memperkecil bayangan dan menjaukan jarak bayangan
dengan cermin cembung
9. Jarak titik fokus dari cermin cembung adalah 𝑓 ̅ = (22,075 ± 0,997)𝑐𝑚,
dan
10. Besar ralat untuk masing-masing jarak titik fokus lensa dan cermin dapat
diakibatkan oleh faktor-faktor dibawah ini,
a. Ketidaktelitian praktikan dalam mengunakan dan mengukur alat
percobaan yang digunakan,
b. Tidak statinya penyangga lampu, penyangga lensa, penyangga
cermin dan penyangga layar,
c. Alat yang digunakan belum dikalibrasi.

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 13


H. Daftar Pustaka

Sutrisno. 1994. Fisika Dasar (Gelombang dan Optik). Bandung : Institut


Teknologi Bandung.

Tim Dosen Fisika ,2013, Pengantar Listrik Magnet dan Optika, Yogyakarta :
Jurusan Pendidikan Fisika Universitas negeri Yogyakarta.

http://www.scribd.com/doc/58013343/modul-lensa diunduh pada 1 mei 2013


pukul 21.13

Laporan Praktikum PLMO Lensa & Cermin| Dedy Simarmata 14

You might also like