Professional Documents
Culture Documents
Kisi-kisi: Melengkapi ayat Al Quran tentang kontrol diri (mujahadatun nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan
persaudaraan (ukhuwah).
QS Al Anfal: 72
إإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإإإ
إإإإإإإإ إإإإإإإإإإإإ إإإإإإ
إإإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإ إإإإإإإ
إإإإإإإإإإإ إإإإإإإإإإإ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu yang
berselisih dan bertakwalah kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat”
QS Al Hujurat: 12
QS An Nuur: 2
َطائِفَةٌ مِ ن َ َّللاِ إِ ْن ُك ْنت ُ ْم تُؤْ مِ نُونَ بِا ََّّللِ َو ْاليَ ْو ِم اآلخِ ِر َو ْليَ ْش َه ْد
َ عذَابَ ُه َما ِ الزانِي فَاجْ ِلدُوا ُك َّل َواحِ ٍد مِ ْن ُه َما مِ ائَةَ َج ْلدَةٍ َوَل ت َأ ْ ُخ ْذ ُك ْم بِ ِه َما َرأْ َفةٌ فِي د
َّ ِين َّ الزانِيَةُ َو
َّ
ْ
َال ُمؤْ مِ نِين
Hukum tajwid:
“Dari `Abdullah bin Amru, Sesungguhnya Nabi saw, bersabda: “Sampaikanlah olehmu (apa-apa yang telah kamu
peroleh) dariku walaupun hanya satu ayat” (HR Bukhari)
“Rasulullah saw, bersabda: mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Dan sesungguhnya segala sesuatu hingga
makhluk hidup dilautan memintakan ampun bagi penuntut ilmu“. (HR Ibnu abdul Barr)
علَى ُك ِِّل ُم ْسل ٍِم َ طلَبُ ْالع ِْل ِم فَ ِري
َ ٌضة َ
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih
wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)
Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda: “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu
adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi” (HR ad-Dailami)
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim
mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesame muslim” (HR Ibnu Majah)
Dari Ali bin Abi Thalib ra, Rasulullah saw bersabda: “ Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya,
lebih baik dari seribu ahli ibadah” (HR Dailami)
Kisi-kisi: Menunjukkan fungsi sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam adalah: Al Quran, Hadis/ sunnah, Ijtihad
Fungsi sumber hukum Islam:
Al Quran:
menjadi petunjuk bagi umat manusia
menjadi peringatan bagi umat manusia
menjadi pedoman hidup bagi umat manusia
Didalam Al Quran, hukum dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu: akidah/ keimanan, syari`ah/ ibadah dan akhlak/
budi pekerti
Hadis/ Sunnah:
menjelaskan ayat-ayat Al Quran yang masih bersifat umum
memperkuat pernyataan yang ada dalam Al Quran
menerangkan maksud dan tujuan ayat
menetapkan hukum baru yang tidak terdapat dalam Al Quran
Ijtihad:
menentukan suatu hukum yang tidak terdapat dalam Al Quran dan hadis
Kisi-kisi: mengidentifikasi manfaat pengelolaan wakaf bagi umat
Manfaat wakaf antara lain:
menghimpun dana bagi pengembangan dan kelangsungan syiar Islam disuatu daerah
memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk menabung amal dan beramal jariyah yang waktunya relative
lama dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum
dapat membantu anggota masyarakat, Karena wakaf adalah salah satu bentuk realisasi solidaritas dan persaudaaran
sesame manusia, khususnya sesame muslim
Kisi-kisi: Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dengan semangat dakwah Rasulullah di Mekkah
Beberapa contoh perilaku yang sesuai dengan semangat dakwah Rasulullah di Mekkah adalah:
Memiliki sikap tangguh dalam kehidupan sehari-hari, seperti: menggunakan waktu untuk belajar dengan sungguh-
sungguh agar berprestasi; secara terus menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai ditemukan
solusi untuk mengatasinya; melaksanakan peraturan sekolah sebagai bentuk pengamalan disiplin dan
tanggungjawab; tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih keinginan. Dll.
Memiliki jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hari, seperti: menyisihkan waktu sebaik mungkin untuk kegiatan
yang bermanfaat; mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi; menyisihkan sebagian harta untuk
membantu orang lain yang membutuhkan.
Kisi-kisi: Menunjukkan terjemah teks ayat tentang taat, kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
QS An Nisa: 59
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah rasul (Muhammad), dan ulil amri
(pemegang kekuasaan) diantara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah dan rasul-Nya, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama dan lebih baik akibatnya.”
Arti perkata ;
QS Al Maidah: 48
Arti perkata
QS At Taubah: 105
“dan katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga rasul-Nya dan orang-orang
mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu
diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”
Arti perkata
QS Az Zumar: 39
َف ت َ ْعلَ ُمون َ قُ ْل يَا قَ ْو ِم ا ْع َملُوا
َ علَى َمكَا َنتِ ُك ْم إِنِِّي
َ َعامِ ٌل ف
َ س ْو
“katakanlah wahai Muhammad, wahai berbuatlah sesuai dengan kedudukanmu/ pekerjaanmu,aku pun berbuat
demikian, kelak kamu akan mengetahui”
Lanjutan dari Bagian Pertama Kisi-kisi: Menyimpulkan kandungan dalil ayat Al Quran/ hadis tentang toleransi
Dalil tentang toleransi adalah QS Yunus: 40 – 41
ع َملُ ُك ْم أ َ ْنت ُ ْم بَ ِريئُونَ مِ َّما أ َ ْع َم ُل َوأَنَا ْ بَ ِري ٌء مِ َّما َ ( َوإِ ْن َكذَّبُوكَ فَقُ ْل لِي40) ََومِ ْن ُه ْم َم ْن يُؤْ مِ نُ بِ ِه َومِ ْن ُه ْم َم ْن َلَ يُؤْ مِ نُ بِ ِه َو َربُّكَ أ َ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْف ِسدِين
َ ع َملِي َولَ ُك ْم
ُ
َ( ت َ ْع َملون41)
“Dan diantara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (al Quran), dan diantaranya ada pula orang-
orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat
kerusakan” .
“Dan jika mereka tetap mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggungjawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggungjawab
terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS. Yunus : 40-41)
Kandungan ayat:
Umat yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad saw terbagi menjadi 2 golongan, ada umat yang beriman
terhadap kebenaran kerasulan dan kitab suci yang disampaikannya dan ada pula golongan yang mendustakan
kerasulan Nabi Muhammad saw dan tidak beriman kepada Al Quran
Allah swt Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang yang beriman yang selama hidup didunia senantiasa
bertakwa kepadaNya, begitu juga orang kafir yang tidak beriman kepadaNya
Orang beriman harus tegas berpendirian teguh atas keyakinannya. Ia tegar meskipun hidup ditengah-tengah orang
yang berbeda keyakinan dengan dirinya
Kisi-kisi: Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dengan ayat terkait menghindarkan diri dari tindak kekerasan.
Dalil tentang menghindarkan diri dari perilaku kekerasan adalah QS Al Maidah 32.
َ َّاس َجمِ يعًا َو َم ْن أَحْ يَاهَا فَ َكأَنَّ َما أَحْ يَا الن
اس َجمِ يعًا َولَقَ ْد َ َّض فَ َكأَنَّ َما قَتَ َل الن َ سا بِغَي ِْر نَ ْف ٍس أ َ ْو َف
ْ سا ٍد فِي
ِ األر ً علَى َبنِي إِس َْرائِي َل أ َ َّنهُ َم ْن قَت َ َل نَ ْف
َ مِ ْن أَجْ ِل ذَلِكَ َكت َ ْبنَا
َض لَ ُمس ِْرفُون ِ ْاألر ِي ف َِكل َ ذ د ع ب مه ن ْ
َ ْ َ ْ ُ ًِ م ا ِير ث َ
ك نَّ إ م
ِ َّ ُ ث ت
ِ َا ني
ِّ ب ْ
الب َا
ن ُ لسر
َِ ِ ُ ُ ُْ َ َ م ه ْ تء اج
“oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang bukan
karena orang itu membunuh orang lain (qisas) atau bukan karena berbuat kerusakan dibumi, maka seakan-akan dia
telah membunuh semua manusia. barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia
telah memelihara kehidupan semua manusia. sesungguhnya rasul-rasul Kami telah datang kepada mereka dengan
membawa keterangan-keterangan yang jelas, tetapi kemudian banyak diantara mereka setelah itu melampaui batas
dibumi”
Salah satu contoh perilaku yang sesuai dengan ayat tersebut adalah:
Belajar empati, yaitu: merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lalu bantulah orang lain yang membutuhkan
Kisi-kisi: Menunjukkan contoh perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap kitab-kitab Allah swt
Contoh perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap kitab-kitab Allah swt diantarnya adalah:
Meyakini bahwa kitab-kitab suci sebelum Al quran datang dari Allah swt, tetapi akhirnya tidak murni lagi sebab
dicampuradukkan dengan ide-ide manusia dizamannya
Turut menjaga kemurnian Al Quran dengan beusaha menghafalnya, memahaminya, menghormatinya,
memuliakannya dan menjunjung tinggi kitab suci Al Quran
Menjadikan Al Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup, dan tidak sekali-kali berpedoman kepada selain Al
Quran
Berusaha untuk membaca Al Quran dalam segala kesempatan dikala suka maupun duka, kemudian memahami arti
dan isinya
Berusaha mengamalkan isi Al Quran didalam kehidupan sehari-hari diwaktu sempit maupun diwaktu luang
Kisi-kisi: Menunjukkan hikmah beriman kepada rasul-rasul Allah
Beberapa hikmah beriman kepada rasul-rasul Allah antara lain adalah:
Makin sempurna imannya
Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya
Terdorong untuk melakukan perilaku social yang baik
Memiliki teladan dalam hidupnya
Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya
Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah untuk mengabdi kepadaNya
Kisi-kisi: Menunjukkan dalil tentang Nabi Muhammad saw sebagai rasul terakhir
Beberapa dalil tentang Nabi Muhammad saw sebagai rasul terakhir adalah:
QS Al Ahzab: 40
َ ٍَّللاُ بِ ُك ِِّل َش ْيء
(٤٠) علِي ًما َّ ََّللاِ َوخَات ََم ال َّنبِيِِّينَ َو َكان ُ َما َكانَ ُم َح َّمدٌ أَبَا أ َ َح ٍد مِ ْن ِر َجا ِل ُك ْم َولَك ِْن َر
َّ سو َل
“Muhammad itu bukanlah bapak seseorang diantara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi.
Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
Rasulullah saw bersabda: “Rantai kerasulan dan kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul
dan nabi sesudahku” (HR Tirmidzi)
Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada nabi yang akan datang sesudahku dan karena itu tidak akan ada umat lain
pengikut nabi baru apapun” (HR Baihaqi)
Rasulullah saw bersabda: “Akan ada pada umatku 30 pendusta, semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para
nabi dan tidak ada nabi sesudahku” (HR Abu Daud)
Kisi-kisi: mengidentifikasi bahaya yang ditimbulkan sebagai akibat tindak perilaku kekerasan
Contoh akibat tindak perilaku kekerasan diantaranya adalah:
Rusaknya/ renggangnya hubungan silaturahmi
Tidak adanya sikap saling menghargai, sehingga justru timbul sikap egoism pada lingkungan masyarakat
Situasi dan kondisi lingkungan masyarakat menjadi tidak aman, dll.
Kisi-kisi: Mengidentifikasi bahaya riba
Sebelum mengidentifikasi bahaya riba, perlu kita mengingat kembali macam-macam riba:
Riba Fadli: pertukaran barang sejenis yang tidak sama timbangannya. Missal: cincin emas 22 karat seberat 10 gram
ditukar dengan emas 22 karat seberat 11 gram
Riba qardhi: Bunga pinjaman. Misal: Fulan meminjam uang Rp.100.000,00 kepada Fulanah, dan Fulan
berkewajiban mengembalikan sebesar Rp.120.000,00
Riba Yad: akad jual beli barang sejenis dan sama timbangannya namun penjual dan pembeli berpisah sebelum
melakukan serah terima. Missal: penjualan kacang, ketela yang masih dalam tanah
Riba Nasi`ah: akad jual beli dengan penyerahan barang beberapa waktu kemudian. Missal: membeli padi pada
musim kemarau dan menyerahkannya pada musim panen
Beberapa contoh bahaya riba:
Mengikis rasa belas kasihan dan rasa kemanusiaan
Menimbulkan permusuhan antar sesame manusia
Bagi kehidupan pribadi, orang yang memakan harta riba akan dimasuki sifat-sifat syetan
Dapat menjauhkan dari Allah, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang memakan harta secara bathil (riba)
Terputusnya sikap baik dalam pinjam meminjam antar manusia
Terbentuk sikap penjajahan terhadap sesame manusia
Kisi-kisi: Menentukan contoh kerjasama ekonomi dalam Islam
Macam-macam kerjasama ekonomi dalam Islam:
Syirkah `inan: kerjasama antara dua pihak atau lebih yang masing-masing memberi kontribusi kerja (amal) dan
modal (mal)
Syirkah `Abdan/ amal: kerjasama antara dua pihak atau lebih yang masing-masing hanya memberikan kontribusi
kerja, tanpa kontribusi modal.
Syirkah wujuh: kerjasama karena didasarkan pada kedudukan, ketokohan, atau keahlian (wujuh) seseorang
ditengah masyarakat. Syirkah wujuh adalah kerjasama antara dua pihak yang sama-sama memberikan kontribusi
kerja (amal) dengan pihak ketiga yang memberikan kontribusi modal (mal)
Syirkah mufawadah: kerjasama antara dua pihak atau lebih yang menggabungkan semua jenis kerjasama/ syirkah
diatas.
Mudarabah: akad kerjsama usaha dua pihak, dimana pihak pertama menyediakan semua modal (shahibul modal),
pihak lainnya menjadi pengelola atau pengusaha (mudarrib)
Musaqah: kerjasama antara pemilik kebun dan penggarap kebun, dimana pemilik kebun menyerahkan kepada
penggarap kebun agar dipelihara dan hasil panennya akan dibagi berdasarkan prosentase sewaktu akad.
Muzara`ah: kerjasama dalam bidang pertanian (sawah) antara pemilik lahan dengan petani, dimana benih
tanamannya dari petani (penggarap).
Mukhabarah: kerjasama dalam bidang pertanian (sawah) antara pemilik lahan dengan petani, dimana benih
tanamannya dari pemilik lahan.
Kisi-kisi: Menunjukkan tatacara mengkafani jenazah
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkafani jenazah:
Kain kafan dalam keadaan baik tetapi tidak boleh berlebihan, tidak dari jenis bahan yang mewah dan mahal
harganya
Kain kafan hendaknya bersih dan kering serta diberi minyak wangi/pewangi
Tiga lapis bagi laki-laki dan lima lapis bagi perempuan
Orang yang meninggal dalam keadaan ihram, baik ihram haji maupun umrah, tidak boleh diberi harum-haruman dan
tutup kepala
Tatacara mengkafani jenazah:
Agar pemakaian kafan jenazah tidak sulit dilakukan, kain kafan sebaiknya dipotong menjadi tiga potong untuk
jenazah laki-laki, dan lima potong untuk jenazah perempuan
Kain kafan direntangkan langsung rangkap tiga atau lima, jenazah diletakkan diatasnya, kemudian dibalutkan ke
sekujur badan jenazah
Pada bagian-bagian tubuh yang berlubang hendaknya diberi kapas secukupnya. Hal ini dimaksudkan agar cairan
yang keluar lewat lubang tersebut tidak membasahi kain kaffan
Sebelum dipakaikan kain, tubuh jenazah ditaburi dengan kapur barus atau semisalnya. Hal ini dimaksudkan untuk
mengusir serangga
Memberikan wangi-wangian kecuali bagi jenazah yang sedang ihram
Agar kain kaffan tidak terlepas, hendaknya diikat secukupnya
Usahakan kain kafan yang cukup lebar, sehingga benar-benar memenuhi persyaratan
Setelah selesai pengkafanan, sebaiknya jenazah diletakkan diatas meja panjang atau diatas dipan (tempat tidur)
Kisi-kisi: Menunjukkan urutan rukun shalat jenazah
Rukun Shalat Jenazah:
Niat
Takbir empat kali dengan takbiratul ihram
Membaca surat al Fatihah sesudah takbiratul ihram
Membaca shalawat Nabi Muhammad saw sesudah takbir kedua
Mendoakan jenazah sesudah takbir ketiga
Membaca salam yang pertama
Tertib
Kisi-kisi: Mengidentifikasi metode dalam berdakwah
Metode dakwah:
Dakwah bil lisan yaitu dakwah dengan lisan
Dakwah bil hal yaitu dakwah dengan perbuatan
Etika dalam dakwah:
Dakwah dengan hikmah yaitu ucapan yang jelas, tegas dan tegas serta dengan sikap yang bijaksana
Dakwah dengan mauizatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu cara persuasif (tanpa kekerasan) dan edukatif
(memberikan pengajaran)
Dakwah dengan uswatun hasanah yaitu dengan memberikan contoh/ teladan yang baik
Dakwah dengan melakukan mujadalah yaitu: diskusi atau tukar pikiran yang berjalan secara dinamis dan santun
serta menghargai pendapat orang lain
Kisi-kisi: Menunjukkan ilmuwan pada masa kejayaan
Beberapa ilmuwan Islam menurut bidangnya:
Ilmu Filsafat
Al kindi (809 – 873M)
Al Farabi (Wafat tahun 916M)
Ibnu Bajah (Wafat tahun 523H)
Ibnu Thufail (wafat tahun 581H)
Ibnu Sina (980 – 1037M)
Al Ghazali (1085 – 1101M)
Ibnu Rusyd (1126 – 1198M)
Ilmu Kedokteran
Jabir bin Hayyan (wafat 778M)
Hurain bin Ishaq (810 – 878M)
Thabib bin Qurra (836 – 901M)
Ar-Razi atau Razez (809 – 873M)
Ilmu Mathematika
Umar al-Farukhan
Al-Khawarizmi
Ilmu Astronomi
Al-farazi: pencipta Astro lobe
Al-Gattani/ al-Betagniius
Abul Wafa: menemukan jalan ketiga dari bulan
Al-Farghoni atau al-Fragenius
Ilmu Seni Ukir
Badr dan Tariff (961 – 976M)
Ilmu Tafsir
Ibnu Jarir ath Thabary
Ibnu Athiyah al-Andalusy (wafat tahun 147 H)
As Suda, Muqatil bin Sulaiman (wafat 150 H)
Muhammad bin Ishaq
Ilmu Hadits
Imam Bukhari (194 – 256 H)
Imam Muslim (wafat 231 H)
Ibnu Majah (wafat 273 H)
Abu Daud (wafat 275 H)
At-Tirmidzi
Kisi-kisi: Menunjukkan contoh karya ilmuwan Islam pada masa kejayaan
Beberapa contoh karya para ilmuwan Islam:
Ibnu Rusyd
Kitab Bidayat al Mujtahid (Kitab yang membahas tentang fiqh)
Kuliyat fi at-Tib (Buku tentang kedokteran)
Al-Ghazali
Ihya `Ulumu ad-Din (membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawuf berdasarkan Al Quran
dan hadis)
Tahaful al-Falasifah (tentang tidak konsistennya para filsuf)
Al-Farabi
Ar-Royu ahlul al-madinah wa al-fadillah (pemikiran tentang penduduk utama)
Ibnu Sina
Al-Qanun fi at-Tib (ensiklopedi tentang ilmu kedokteran)
As-Syifaa (ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan)
Syah Waliyullah
Kemunduran dan kelemahan umat Islam menurut pemikirannya disebabkan oleh :
Terjadinya perubahan system pemerintahan Islam dari system kekhalifahan menjadi system kerajaan
System demokrasi yang ada dalam kekhalifahan diganti dengan system monarki absolute
Perpecahan dikalangan umat Islam yang disebabkan oleh pertentangan aliran dalam Islam
Adat istiadat dan ajaran bukan Islam masuk kedalam keyakinan Islam
Muhammad Ali Pasya
Ide dan gagasannya yang sangat inovatif pada zamannya antara lain adalah: mendirikan sekolah-sekolah modern dan
memasukkan ilmu-ilmu modern dan sains kedalam kurikulum. Sekolah-sekolah inilah yang kemudian menjadi
pionir sekolah modern di Mesir
At-Tahtawi
Kisi-kisi: Menunjukkan terjemahan dan isi kandungan salah satu ayat al-Quran tentang berpikir kritis dan bersikap
demokratis
Terjemah QS Ali Imran: 190 – 191
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal” (190). “Yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah
dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan bumi, (seraya berkata), Yaa
Tuhan kami, tidakkah engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa
api neraka” (191)
Terjemah perkata/ mufradat:
Kisi-kisi: Menunjukkan hukum tajwid salah satu ayat Al Quran tentang saling menasehati dan berbuat baik (ihsan)
QS Lukman: 13 – 14
ظ ْل ٌم َعظِ ي ٌم
ُ َش ِْركَ ل َّ ِي َل ت ُ ْش ِر ْك ب
ِّ اَّللِ ِإ َّن ال ُ َو ِإ ْذ قَا َل لُ ْق َمانُ إلنِ ِه َوه َُو يَ ِع
َّ َظهُ يَا بُن
يرُ ص ِ ي ْال َمَّ َعا َمي ِْن أ َ ِن ا ْش ُك ْر لِي َو ِل َوا ِلدَيْكَ ِإل َ صالُهُ فِي َ ِعلَى َو ْه ٍن َوف َ سانَ ِب َوا ِلدَ ْي ِه َح َملَتْهُ أ ُ ُّمهُ َو ْهنًا
َ اإلن
ِ ص ْينَا
َّ َو َو
QS Al Baqarah: 83
صالَة َََ َو آتُوا َّ اس ُحسْنا ً َو أ َ ِق ْي ُموا ال َ سانا ً َو ذِي ْالقُ ْر َبى َو ْال َيت َا َمى َو ْال َم
ِ َّسا ِكيْن َو قُ ْولُ ْوا لِلن َ َْو ِإ ْذ أ َ َخ ْذنَا مِ ْيثَاقَ َب ِن ْي ِإس َْرا ِئ ْي َل َلَ ت َ ْعبُد ُْونَ ِإَلَّ هللاَ َو ِب ْال َوا ِل َدي ِْن ِإح
الزكَاة َ ث ُ َّم ت ََولَّ ْيت ُ ْم ِإَلَّ قَ ِل ْيالً ِِّمن ُك ْم َو أ َ ْنت ُ ْم ِِّم ْع ِرض ُْون
َّ
Kisi-kisi: Menganilisis pengertian hari akhir menurut ilmu pengetahuan
Pengertian hari akhir menurut ilmu pengetahuan
Ilmu Geologi
Menurut ilmu Geologi, bumi ini terdiri dari semacam gas panas (nebula). Didalam perut bumi, masih tersimpan gas-
gas panas yang karakternya berkembang dan mendesak keluar. Bumi tidak meletus akibat desakan ini karena
diimbangi oleh tekanan atmosfir dari luar. Suatu saat, tekanan dari dalam itu akan lebih kuat sehingga terjadi gempa
dan letusan gunung. Namun suat saat tkanan gas dari dalam melemah dan habis sama sekali karena gas yang ada
lambat laun menjadi cair dan beku. Sementara itu, tekanan darr luar makin kuat sehingg bumi akan hancur dan
isinya akan berhamburan
Ilmu astronomi
Para astronomi menyatakan bahwa planet-planet beredar diangkasa mengelilingi matahari. Peredaran ini berjalan
rapi tanpa terjadi tabrakan dan benturan karena adanya daya tarik-menarik yang seimbang dan serasi. Namun
menurut ilmu alam, daya tarik-menarik tersebut tidak selamanya utuh. Daya tersebut makin lama makin habis,
sehingga akan terjadi tumbukan antar benda-benda langit
Ilmu fisika
Letak matahari diperkirakan 150.000 km jauhnya dari bumi. Sinar matahari akan sampai kebumi dalam waktu 8
menit 20 detik. Para fisikawan, telah menghitung energi matahari yang dipancarkan sama dengan 5,7 x 10²⁷ kalori
per menit dan mampu menyala selama 50 miliar tahun. Dengan demikian, waktu menyala bagi matahari juga
terbatas dan pada suatu saat nanti matahari tidak akan bersinar lagi.
Kisi-kisi: Menganalisis tanda-tanda beriman kepada hari akhir
Tanda-tanda kecil akan datangnya hari akhir:
Hamba sahaya perempuan dikawini oleh tuannya
Ilmu agama sudah dianggap tidak penting lagi
Tersebarnya perzinaan karena mendapat ijin dari penguasa
Minuman keras merajalela
Jumlah wanita lebih banyak dibanding laki-laki
Ada 2 golongan besar yang saliing mambunuh, tetapi sama-sama mengaku mamperjuangkn Islam
Lahirna dajjal (tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan Allah dan banyak berbohong serta menipu dan
menganggap yang baik sesuatu yang buruk atau menggambarkan yang tidak baik dengan gambaran yang memikat
hati
Banyak terjadi gempa bumi
Fitnah muncul dimana-mana
Pembunuhan merajalela
Banyk manusia yang menginginkan dirinya mati
Tanda-tanda besar akan datangnya hari akhir:
Matahari terbit dari barat
Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara (daabbah)
Rusaknya ka`bah
Lenyapna al Quran
Seluruh manusia menjadi kafir
Keluarnya bangsa yakjuj makjuj, yaitu: kaum yang gemar mmbuat kerusakan dimuka bumi. Menurut Hamka, yakjuj
makjuj adalah segala gerak yang telah dan hendak merusak dunia ini. Yakjuj makjuj bisa ditafsirkan sebagai pikiran
jahat, maksud buruk, idiologi yg menyesatkan
Perilaku yang menggambarkan/ menandakan kesadaran beriman kepada hari akhir diantaranya adalah:
Menyadari bahwa semua perbuatan selama didunia akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah
Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil dihadapan kebesaran Allah, sehingga diharapkan dapat menghilangkan
sikap takabur atau sombong dalam dirinya
Selalu berusaha melakukan amal shalih dan menghindari semua perbuatan yang bertentangan dengan norma agama
Membiasakan diri dengan akhlak karimah, seperti mawas diri, rendah hati, peduli kepada sesama dan lain
sebagainya
Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah baik dengan melakukan ibadah ritual (seperti shalat) maupun
dengan ibadah social seperti kegiatan yang bermanfaat bagi sesame
Termotivasi untuk selalu bekerja dan menjauhi kemalasan
Hukum pernikahan:
Wajib
Bagi yang telah mampu baik fisik, mental, ekonomi, maupun akhlak untuk melakukan pernikahan, mempunyai
keinginan untuk menikah, dan jika tidak menikah dikhawatirkan akan jatuh pada perbuatan maksiat
Sunnah
Bagi yang telah mempunyai keinginan untuk menikah namun tidak dikhawatirkan dirinya jatuh kepada maksiat
Mubah
Bagi yang mampu dan aman dari fitnah, tetapi tidak membutuhkannya atau tidak memiliki syahwat sama sekali
seperti orang yang impoten atau sudah lanjut usia atau tidak sanggup menafkahi sedangkan wanitanya rela dengan
syarat wanita tersebut harus rasyidah (berakal).
Haram
Bagi orang yang yakin bahwa dirinya tidak akan mampu melaksanakan kewajiban-kewajiban pernikahan, baik
kewajiban yang berkaitan dengan hubungan seksual maupun berkaitan dengan kewajiban-kewajiban lainnya
Makruh
Bagi seseorang yang mampu menikah tetapi ia khawatir akan menyakiti wanita yang akan dinikahinya, atau
menzalimi hak istri dab buruknya pergaulan yang ia miliki dalam memenuhi hak-hak manusia, atau tidak minat
terhadap wanita dan tidak mengharapkan keturunan
Apabila tidak ada hubungan mahram, maka pada dasarnya calon suami/ istri boleh melaksanakan pernikahan.
Memilih calon istri yang dianjurkan Rasulullah berdasarkan hadis:
Artinya: …beliau bersabda: “Wanita dinikahi karena empat hal, karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya,
dan karena agamanya. Nikahilah wanita karena agamanya, kalau tidak niscaya kamu akan celaka. (HR Bukhari
Muslim)
Kisi-kisi: mengidentifikasi macam-macam talak
Macam-macam talak:
Talak raj`i
Adalah tala pertama dan kedua dimana suami masih berhak ruju` selama istri dalam massa iddah
Talak ba`in shugraa
Adalah talak yang tidak boleh ruju` kembali tapi boleh akad nikah baru dengan bekas suami meski dalam masa
iddah
Talak ba`in kubraa
Adalah talak yang terjadi untuk ketiga kalinya, tidak dapat ruju` kembali dan tidak dapat dinikahkan kembali kecuali
apabila pernikahan itu dilakukan setelah bekas istri menikah dengan orang lain dan kemudian terjadi perceraian
ba`da aldkhul dan habis masa iddahnya
Talak sunni
Adalah talak yang dibolehkan yakni talak yang dijatuhkan kepada istri yang sedang suci dan tidak dicampuri selama
masa suci
Talak bad`i
Adalah talak yang tidak dibolehkan, yakni talak yang dijatuhkan terhadap istri pada waktu istri dalam keadaan haid,
atau istri dalam keadaan suci tapi sudah dicampuri pada waktu suci tersebut
Kisi-kisi: Menunjukkan tujuan pernikahan
Tujuan pernikahan antara lain adalah:
Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi
Untuk mendapatkan ketenangan hidup
Sesuai dengan QS Ar Ruum: 21
Beberapa Hak dan kedudukan wanita dalam keluarga menurut hukum Islam antara lain adalah:
Berhak mendapatkan nafkah lahiriyah dan bathiniyah
Berhak mendapatkan bimbingan dari suami
Berhak mengatur kebutuhan rumah
Memiliki hak hadlanah yaitu hak mengasuh anak-anak
Memiliki hak waris
Memiliki kedudukan dalam perdagangan ataupun pengembangan harta, wanita juga diperbolehkan untuk memiliki
harta bendanya sendiri
Wanita berhak pula mendapatkan pengayoman dari suami sehingga kehidupannya menjadi tentram, dll
Kisi-kisi: Mengidentifikasi sebab-sebab seseorang mendapatkan harta waris
Beberapa sebab sehingga seseeorang bisa mendapatkan harta waris adalah:
Nasab (keturunan)
Pernikahan yakni akad yang sah, yang menghalalkan berhubungan suami istri
Wala` yaitu seseorang yang memerdekakan budak laki-laki atau wanita. Jika budak yang dimerdekakan meninggal
dan ia tidak memiliki ahli waris, maka yang memerdekakannya berhak mewarisi hartanya.
Kisi-kisi: Menunjukkan bagian ahli waris yang diterima oleh masing-masing ahli waris
Bagian ahli waris adalah sebagai berikut:
Kisi-kisi: Menunjukkan hal-hal yang harus dilakukan sebelum pembagian warisan
Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum pembagian warisan antara lain adalah:
Menyelesaikan urusan pengurusan jenazah pemilik harta waris
Menyelesaikan urusan utang piutang yang meninggalkan harta waris
Menyelesaikan urusan terkait wasiat yang ditinggalkan pemilik harta waris
Menghitung jumlah ahli waris yang berhak mendapat harta waris
Kisi-kisi: Menghitung bagian yang diterima oleh masing-masing ahli waris
dalam "Tsaqafah"