You are on page 1of 1

3.

3 Penurunan tingkat protein E selctin pada polip nasal penderita rinosinusitis kronik
Analisis protein dengan western blotting menunjukan penurunan drastis tingkat ekspresi E-
selectin pada polip nasal dibanding pada konka inferior pasien rhinosinustis kronik yang
disesuaikam dengan 𝛽-aktin.

Tabel 2. Perbandingan normalisasi CD31 dan 𝛽-aktin data qPCR

Gen Ekspresi relatif


Normalisasi CD31 Normalisasi β-actin
E-selectin 0,22 kali 0,31 kali
P-selectin 1,82 kali 1,97 kali
PSGL1 1,29 kali 1,34 kali
ICAM1 0,93 kali 1,28 kali
VCAM1 1,58 kali 1,08 kali

Sel positif E dan P Selectin dideteksi dalam endotelium pada polip nasal dan konka inferior.
E-selectin dieskpresikan pada level tinggi di konka inferior (2+ atau 3+). Sedangkan pada polip
nasal E-selectin diekspresikan secara tidak teratur dan selalu pada level rendah ( negatif atau
1+). P-selectin diekspresikan tinggi di endotelium pada semua pembuluh darah yang
diobservasi baik pada polip maupun konka inferior. Pewarnaan tambahan menunjukkan
peningkatan ekspresi VCAM1 pada bagian polip nasal dibandingkan dengan konka inferior
dan begitu juga dengan ekspresi ICAM1

3.4 jumlah eosinofil dan neutrofil


Pengamatan bagian pewarnaan mengungkapkan bahwa jumlah eosinofil pada polip nasal jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan konka inferior. (35.4±12.24 dengan 7.43±7.8, p=0.0014).
Jumlah neutrofil pada polip nasal tidak jauh beda dengan konka inferior (9.8 ± 7.84 dengan
8.55 ± 7.18). Terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah eosinofil dan neutrofi pada
polip nasal (35.4±12.24 dengan 9.8 ± 7.84/HPF) dan jumlah yang seimbang pada konka
inferior (7.43±7.8 dengan 8.55 ± 7.18).

You might also like