You are on page 1of 66

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :

Tanggal Dibuat : Tanggal Berlaku : Nama Bagian :


KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


KUNJUNGAN PRA BEDAH

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru
√ Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Kunjungan pra bedah adalah proses mengunjungi pasien yang akan dilaksanakan
operasi elektif olehoperator/dokter dan perawatanestesi yang didelegasi guna
melaksanakan penyampaian rencana pelayanan, mencocokkan identitas pasien,
memberikan keterangan sesuai kebutuhan.
TUJUAN Tujuan Umum: Meningkatkan mutu pelayanan kamar operasi.
Tujuan Khusus: Adanya panduan untuk pelaksanaan kunjungan pra bedah.
KEBIJAKAN Setiap pasien yang akan dioperasi harus dilaksanakan kunjungan pra bedah dan
kunjungan pra medikasi.
PROSEDUR 1. Operator/dokter dan perawat anestesi mengecek program/jadwal operasi.
2. Operator/dokter dan perawat anestesi mengunjungi pasien yang akan
dioperasi.
3. Operator/dokter dan perawat anestesi memperkenalkan diri bahwa dia
yang akan melaksanakan operasi.
4. Operator/dokter dan perawat anestesi menyampaikan perencanan
pelayanan operasi.
5. Operator/dokter dan perawat anestesi menyampaikan / harapan atau
kemungkinan yang akan timbul dari hasil operasi.
6. Operator/dokter dan perawatanestesi menyampaikan pesan atau persiapan
apa yang harus dilaksanakan oleh pasien.
7. Operator/dokter dan perawatanestesi mempersilahkan pasien untuk
mengajukan pertanyaan bila ada yang akan ditanyakan.
8. Operator/dokter dan perawat anestesi mengecek dokumen Informed
Consent.
9. Operator/dokter dan perawat anestesi menulis kunjungan pra bedah pada
dokumen rekam medis.
10. Operator/dokter dan perawatanestesi membubuhkan paraf dan jam
kunjungan.

UNIT TERKAIT 1. SELURUH STAF MEDIS KAMAR OPERASI


2. INSTALASI TERKAIT
3. STAF MEDIS FUNGSIONAL
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


INFORMED CONSENT

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002


Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Persetujuan tindakan medis yang diberikan oleh pasien/keluarga atas dasar
penjelasan tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien

TUJUAN 1. Terselenggaranya pelayanan tindakan medis secara aman.


2. Pasien dapat mengetahui, memahami tindakan dengan haknya tanpa ada
intervensi.
KEBIJAKAN 1. SK Direktur tentang Pelaksanaan Prosedur dan Pengisian Formulir
Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent) di Kamar Operasi
RSUD HANAU Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah
2. Semua pasien yang sadar atau yang sudah dewasa diberikan Informed
Consent :
a. Sebelum melakukan tindakan medis.
b. Untuk pasien yang tidak sadar, tidak ada keluarga tidak perlu
menunggu dilakukan Informed Consent

PROSEDUR 1. Dokter menjelaskan selengkap-lengkapnya tentang rencana tindakan


medis yang akan dilakukan, manfaat serta resiko yang dapat ditimbulkan
dari tindakan medis tersebut.
2. Memberikan hak bertanya kepada pasien atau keluarga.
3. Menyetujui tindakan medis dengan menandatangani blanko persetujuan
tindakan medis.
4. Yang berhak menandatangani pernyataan persetujuan/penolakan adalah :
a. Pasien yang sudah dewasa diatas usia 21 tahun dan sehat mental
b. Keluarga pasien dengan seijin pasien
c. Pasien dibawah umur ditandatangani oleh orangtua/wali.
UNIT TERKAIT 1. KEPALA INSTALASI
2. KEPALAKAMAR OPERASI
3. KEPALA RUANGAN RAWAT INAP
4. DOKTER
5. PERAWAT RUANGAN
6. POLIKLINIK
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PENATALAKSANAAN SELAMA
ANESTESI
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Melakukan penatalaksanaan selama anestesi untuk mengatasi rasa nyeri dan
gangguan fungsi vital tubuh
TUJUAN Mengupayakan fungsi vital pasien dalam batas-batas normal selama menjalani
pembedahan dan menjaga agar pasien tidak merasa nyeri.
KEBIJAKAN 1. Mengupayakan fungsi tanda-tanda vital pasien selama anestesi dalam
kondisi optimal.
2. Mengupayakan selama anestesi dikerjakan secara bersama-sama dengan
asas kemitraan.
3. Tindakan anestesi bisa dilakukan oleh dokter spesialis anestesi, residen
anestesi, dokter umum terlatih, perawat anestesi sebagai tugas
perlimbahan.
4. Tindakan anestesi dilakukan oleh Tim Anestesi.

PROSEDUR 1. Mencatat selama tindakan anestesi dalam lembar laporan anestesi.


2. Mendokumentasikan semua perubahan fungsi vital pasien selama
pembedahan.
Pemantauan meliputi: sistem pernafasan, sirkulasi, suhu, keseimbangan
cairan, perdarahan dan prediksi urine, dll.
3. Mengatur dosis obat anestesi selama anestesi berlangsung.
4. Menanggulangi keadaan gawat bila terjadi kondisi kegawatan.
5. Membangun pasien/pulih sadar
6. Membawa keruang pulih sadar.

UNIT TERKAIT 1. REKAM MEDIS


2. KAMAR OPERASI
3. RAWAT INAP
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PERAWATAN PASCA ANESTESI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Sesudah anestesi adalah pengoptimalkan kondisi pasien untuk dipindahkan


keruangan perawatan dengan penelitian Score anestesi.
TUJUAN Menjaga fungsi vital pasien dalam batas normal setelah pembedahan/anestesi
berakhir.
KEBIJAKAN 1. Yang berhak memutuskan memindahkan pasien keluar dari ruang
pemulihan adalah perawat anestesi
2. Terdapat obat dan alat emergensi di ruang pulih sadar
3. Memenuhi kriteria pemulangan ke bangsal rawat inap.
PROSEDUR 1. Pasien dikirim kekamar pulih sadar untuk pemantauan fungsi vital oleh
perawat terlatih.
2. Pemberian oksigenasi
3. Pemberian analgetik dan sedatif sesuai dengan kondisi pasien
4. Pasien dipindah keruangan atas perintah perawat anestesi
5. Pemindahan kebangsal bila sudah memenuhi kriteria
6. Bila dalam waktu satu jam belum memenuhi kriteria Score anestesi atau
indikasi ICU terpenuhi, maka pasien dikirim ke fasilitas yg lebih
memadai.
UNIT TERKAIT 1. REKAM MEDIS
2. KAMAR OPERASI
3. RUANG PULIH SADAR
4. RAWAT INAP
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PROSEDUR TETAP
PENGENDALIAN LOGISTIK
PERMINTAAN,
PENYIMPANAN,PENGGUNAAN
OBAT, CAIRAN INFUS, ALAT, BAJU
KERJA, LINEN, ALAT HABIS
PAKAI DAN ALAT NON MEDIK
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

TUJUAN Untuk memudahkan dan mengontrol permintaan, penyimpanan dan penggunaan


alat-alat dan obat-obatan yang dibutuhkan dikamar operasi.
RUANG LINGKUP KAMAR OPERASIRSUD HANAU
DEFINISI/URAIAN 1. Adanya formulir dan permintaan barang yang dibutuhkan yang
TUGAS diketahui kepala bagian.
2. Adanya formulir bukti permintaan.
3. Adanya tempat penyimpanan barang yang dibutuhkan dikamar operasi
4. Adanya buku stok barang untuk mengontrol penggunaan barang yang
dibutuhkan sehari-hari dikamar operasi.
KEBIJAKAN 1. Pengadaan barang medik setiap hari selasa dan kamis.
2. Obat/injeksi yang sering digunakan dilakukan jika jumlah yang tersedia
dikamar operasi berkurang setengah dari jumlah yang biasa tersedia.
3. Sesegera mungkin membuat surat permintaan barang (medik, obat dan
injeksi) agar jumlah minimal selalu ada sesuai dengan jumlah biasa
yang tersedia.
UNIT TERKAIT 1. BAGIAN LOGISTIK
2. BAGIAN FARMASI
3. BAGIAN UMUM
4. BAGIAN BARANG MEDIK /NON MEDIK
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1/1


PERSIAPAN PRE ANESTESI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002
√ Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Merupakan tindakan melakukan pemeriksaan sebelum dilakukan tindakan


anestesi agar dapat berjalan lancar
TUJUAN 1. Mempersiapkan pasien seoptimal mungkin, sebelum dilakukan
tindakan anestesi.
2. Menyiapkan fisik pasien untuk menjalani anestesi dan pembedahan
dengan lancer.
3. Mencegah terjadinya penyulit pada waktu melakukan tindakan
anestesi.
4. Menghilangkan rasa cemas, rasa nyeri pada waktu menghadapi
tindakan pembedahan.
Menentukan ASA (resiko) anestesi.

KEBIJAKAN 1. Perlu dilakukan pemeriksaan / konsultasi penderita sebelum


tindakan anestesi 12-24 jam sebelum operasi. Sebagai pelaksana :
dokter spesialis anestesi, residen anestesi, perawat anestesi, maupun
dokter umum terlatih dibidang anestesiologi. Bila diperlukan untuk
optimalisasi anestesi dan operasi, jadwal operasi bisa ditunda
beberapa saat.
PROSEDUR 1. Pemeriksaan penderita sebelum operasi :
a. Pemeriksaan fisik diagnostik
b. Pemeriksaan kelengkapan penunjang anestesi dan operasi
c. Persetujuan anestesi dan operasi (Informed consent)
2. Pemberian obat-oabat premedikasi sebelum anestesi
3. Bila semua dalam keadaan baik dan lengkap, pasien dapat dibawa
ke Kamar operasi.
4. Diruang penerimaan pasien Kamar Operasi, dilakukan pengecekan
ulang kelengkapan administrasi anestesi dan operasi.
5. Pemeriksaan ulang fisik di kamar operasi sebelum dilakukan
tindakan.
6. Persiapan alat dan obat anestesi, obat-obatan emergency
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

No. Revisi : Hal : 2/2

UNIT TERKAIT 1. INSTALASI PEREKAM MEDIS& INFOKES


2. KAMAR OPERASI
3. BANGSAL RAWAT INAP
4. UGD
5. RUANG KEBIDANAN
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PERMINTAAN OBAT, ALAT DAN
BARANG HABIS PAKAI (ABHP)
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAAN Suatu proses pemenuhan persediaan obat, alat dan ABHP ke bagian farmasi
dan gudang urusan barang untuk menunjang pelayanan pada kamar operasi.
TUJUAN Agar obat,alat,dan alat bahan habis pakai selalu tersedia
KEBIJAKAN 1. Permintaan obat dan alat serta ABHP dilakukan seminggu sekali
setiap hari senin.
2. Sewaktu-waktu bila diperlukan.
PROSEDUR 1. Merencanakan kebutuhan obat, alat dan ABHP sesuai kebutuhan
dan ditulis pada buku amprahan.
2. Buku amprahan tersebut diantar ke bagian farmasi (gudang apotik).
3. Petugas dibagian farmasi mengecek permintaan dan penyesuaian
dengan ketersediaan obat,alat,dan ABHP yang ada.
4. Apabila amprahan tersebut sudah disetujui dan disiapkan, maka
pengambilan barang dilakukan oleh petugas kamar operasi yang
telah ditentukan.
5. Kemudian barang disesuaikan dengan permintaan, apabila sudah
sesuai dengan permintaan maka obat, alat dan ABHP disimpan pada
tempat yang telah ditentukan.
UNIT TERKAIT 1. BAGIAN FARMASI (APOTIK)
2. BAGIAN PERENCANAAN
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


KONSULTASI MEDIS

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Konsultasi adalah permintaan pendapat,saran,dan instruksi lebih lanjut


yang dilakukan oleh dokter,dokter ahli kepada dokter ahli lainnya
sehubungan dengan pasien yang akan dilakukan operasi.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah konsultasi medis kepada
dokter ahli lainnya sehingga pasien mendapatkan penanganan yang
segera dari dokter ahli yang dibutuhkan.
KEBIJAKAN Pelayanan medis pasien di kamar operasi dilakukan oleh dokter
spesialis sesuai kebutuhan.
PROSEDUR 1. Perawat datang kekamar operasi membawa status pasien dan
blanko konsultasi yang telah ditulis oleh dokter umum
ataupun dokter spesialis
2. Perawat anestesi membaca konsul dan menjawab konsul dari
dokter ataupun dokter ahli lainnya
3. Perawat anestesi membuat resep obat yang dibutuhkan oleh
pasien untuk premedikasi dan kebutuhan obat yang tidak ada
dipersiapkan oleh pihak Rumah Sakit sesuai dengan jaminan
pasien (bpjs,swasta,jamkesmas)
UNIT TERKAIT RAWAT INAP
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


KEBIJAKAN FASILITAS DAN
PERALATAN
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Kamar Operasi RSUD HANAU.

KEBIJAKAN Fasilitas ruang kamar operasi RSUD HANAU cukup untuk melaksanakan
pelayanan kamar operasi yang dilengkapi :
Ruang operasi : 1 ruang
Ruang pulih sadar : 1 ruang
Ruang ganti : 1 ruang
Ruang resusitasi neonatal : 1 ruang
Ruang persiapan pasien : 1 ruang
Ruang cuci tangan : 1 ruang
Ruang HCU : 1 ruang
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PENATALAKSANAAN SELAMA
ANESTESI
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Melakukan penatalaksanaan selama anestesi untuk mengatasi rasa


nyeri dan gangguan fungsi vital tubuh.
TUJUAN Mengupayakan fungsi vital pasien dalam batas-batas normal selama
menjalani pembedahan dan menjaga agar pasien tidak merasa nyeri.
KEBIJAKAN 1. Mengupayakan fungsi tanda-tanda vital pasien selama anestesi
dalam kondisi optimal.
2. Mengupayakan selama anestesi dikerjakan secara bersama-
sama dengan asas kemitraan
3. Tindakan anestesi bisa dilakukan oleh dokter spesialis
anestesi, residen anestesi, dokter umur terlatih, perawat
anestesi sebagai tugas perlimpahan.
4. Tindakan anestesi dilakukan oleh Tim Anestesi.
PROSEDUR 1. Mencatat selama tindakan anestesi dalam lembar laporan
anestesi.
2. Mendokumentasikan semua perubahan fungsi vital pasien
selama perbedahan. Pemantaun meliputi : sistem pernapasan
sirkulasi, suhu, keseimbangan cairan, perdarahan dan produksi
urine, dll.
3. Mengatur dosis obat anestesi selama anestesi berlangsung.
4. Menanggulangi keadaan gawat bila terjadi kondisi kegawatan.
5. Membangunkan pasien/ pulih sadar
6. Membawa keruang pulih sadar.
UNIT TERKAIT 1. REKAM MEDIS
2. KAMAR OPERASI
3. RAWAT INAP
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PERAWATAN PASCA ANESTESI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Sesudah anestesi adalah mengoptimalkan kondisi pasien untuk


dipindahkan ke ruangan perawat dengan penilaian Score Anestesi.
TUJUAN Menjaga fungsi vital pasien dalam batas normal setelah pembedahan /
anestesi berakhir.
KEBIJAKAN 1. Yang berhak memutuskan memindahkan pasien keluar dari
ruang pemulihan adalah perawat anestesi.
2. Terdapat obat & alat emergenci di ruang pulih sadar.
3. Memenuhi kriteria pemulangan kebangsal rawat inap
PROSEDUR 1. Pasien dikirim kekamar pulih sadar untuk pemantaun fungsi
vital oleh perawat terlatih.
2. Pemberian oksigenasi
3. Pemberian analgetik dan sedative sesuai dengan kondisi
pasien.
4. Pasien dipindahkan keruang atas perintah perawat anestesi.
5. Pemindahan ke bangsal bila telah memenuhi kriteria.
6. Bila dalam waktu 1 jam belum memenuhi kriteria Score
anestesi atau indikasi ICU terpenuhi, maka pasien dikirim ke
fasilitas yang lebih memadai.
UNIT TERKAIT 1. REKAM MEDIS
2. KAMAR OPERASI
3. RUANG PULIH SADAR
4. RAWAT INAP
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


KONSULTASI DURANTE OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Konsultasi Durante Operasi atau Konsul durante operasi adalah


konsultasi antara dokter tentang penanganan pasien pada saat pasien
dilakukan operasi mulai saat induksi sampai selesai recovery
TUJUAN Tujuan umum:
Meningkatkan mutu Pelayanan di RSUD Hanau
Tujuan khusus:
Tersedianya pedoman untuk melaksanakan konsultasi antar dokter
durante operasi
KEBIJAKAN Konsultasi Durante operasi dapat dilaksanakan secara tertulis maupun
secara lisan.
Dokter yang melaksanakan konsul maupun konsulen wajib mencatat
pada dokumen rekam medis setelah operasi selesai
PROSEDUR 1. Dokter/operator menghubungi dokter konsulen melalui salah
satu petugas di kamar operasi
2. Dokter/operator menyampaikan permasalahan kepada
konsulen dengan dilengkapi informasi penting tentang pasien
tersebut
3. Dokter konsulen menelaah permasalahan
4. Dokter konsulen memberi jawaban konsulen
5. Dokter operator menindaklanjuti hasil jawaban konsul
6. Dokter operator memberitahu keluarga pasien
UNIT TERKAIT SELURUH STAF
PEJABAT DI RSUD HANAU
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1/1 Dari : 2


KREDENSIALISASI TENAGA
MEDIS
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Kredensialisasi adalah wawancara yang dilaksanakan oleh komite


Medik terhadap calon tenaga medis baik dokter umum maupun dokter
spesialis yang sudah memenuhi syarat menjadi pegawai di RSUD
HANAU, untuk dilaksanakan penelitian dokumen, wawancara, dan
pengamatan hingga dapat dinyatakan untuk dapat diberi kewenangan
klinis disuatu kelompok SMF
TUJUAN 1. Melakukan koordinasi almamater untuk mengetahui kebenaran
atau keabsahan ijazah yang bersangkutan
2. Memberikan masukan atau pertimbangan kepada direktur
perihal mutasi dan penempatan tenaga dokter baru serta jika
terjadi pelanggaran etika
KEBIJAKAN 1. Sesuai SK direktur ……../….. /RSUD/
…………tanggaltentang setiap calon anggota staf medis di
RSUD HANAUharus dilaksanakan kredendialisasi terlebih
dulu
2. Keputusan Menteri kesehatan republik Indonesia nomor
631/Mankes/SK/IV/2005 tentang pedoman peraturan internal
staf medis (medical staff bylaws)
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang


Hulu kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman

2/2

PROSEDUR 1. Ada informasi dari direktur melalui kepegawaian mengenai


tenaga dokter baru.
2. Direktur melalui kepegawaian meminta komite medik untuk
melaksanakan prosedur kredensial
3. Ketua komite medik meneruskan instruksi ke panitia
kredensial
4. Setelah ada permintaan dan wewenang dari direktur dan ketua
komite medik, panitia kredensial menentukan waktu tanggal
hari wawancara pelaksanaan
5. Isi wawancara pada umumnya antara lain:
a. Motivasi dari dokter yang bersangkutan dalam memilih
RSUD HANAU sebagai tempat bertugas
b. Menelusuri latar belakang keluarga riwayat pendidikan
dan riwayat pekerjaan
c. Termasuk kompetensi kemampuan klinisyang sesuai
dengan pendidikannya
d. Menggali masalah etika
6. Hasil wawancara kemudian dijadikan hasil tertulis dan
diajukan kedirektur sebagai rekomendasi dari komite medik
mengenai tenaga baru dokter tersebut
7. Pada waktu wawancara minimal dihadiri oleh 3 orang
pengurus komite medik dengan kepala instalasi yang terkait
dengan kompetensi tenaga dokter yang baru
8. Bila panitia kredensial berhalangan hadir maka yang
bertanggung jawab pada saat wawancara adalah ketua komite
medik
9. Apabila direktur RS menginformasikan adanya tenaga dokter
baru maka panitia kredensial bertugas atau harus
mengkoordinasikan informasi tersebut kepada instalasi terkait
Anggota Tim Pelaksana wawancara :
1. Ketua dan wakil ketua komite medik
2. Panitia kredensial
3. Panitia etika dan hukum kesehatan
4. Sekretaris komite medilk
5. Kepala instalasi terkait
UNIT TERKAIT 1. SELURUH ANGGOTA STAF MEDIS
2. INSTALASI TERKAIT
3. KOMITE DAN SUB SUB KOMITE

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125
Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :
Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


TATA CARA PEMBERIAN
INFORMASI KEWAJIBAN PASIEN
TERHADAP RUMAH SAKIT

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Pemberian informasi adalah alasan secara lisan yang dilakukan oleh
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) yang berhubungan dengan
kewajiban pasien terhadap rumah sakit
TUJUAN Sebagai acuan agar pasien dapat memperoleh informasi tentang
kewajiban kepada rumah sakit.
KEBIJAKAN Pemberian informasi berdasarkan SK direktur RSUD HANAU nomor
Tentang dokter penanggung jawab pelayanan DPJP
PROSEDUR 1. Setiap pasien dilayani oleh satu atau lebih dari satu orang dokter
spesialis sebagai DPJP
2. DPJP yang bertanggung jawab memberikan informasi tentang
kewajiban pasien terhadap rumah sakit secara lisan, terkait dengan
hal berikut;
a. Pasien memberikan keterangan benar, jelas, jujur.
b. Tanggung jawab dan kewajibanpasien atau keluarga
c. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
d. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
e. Mematuhi instruksi dan peraturan RS
f. Memperhatikan sikap menghormati dan tenggang rasa
3. Pasien dipersilahkan mengajukan pertanyaan yang berhubungan
dengan informasi yang telah diberikan
4. DPJP mencatat dalam dokumen rekam medik bahwa sudah
diberikan penjelasaan
UNIT TERKAIT 1. KOMITE MEDIK
2. INSTALASI TERKAIT

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI
Judul : No. Revisi : Hal : 1/1
KALIBRASI PERALATAN
KESEHATAN DIUNIT KERJA
STERILISASI KAMAR OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai


penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap
standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk
satuan ukuran dan internasional
TUJUAN 1. Untuk meningkatkan sistem mutu pelayanan yang diterapkan
2. Mengetahui seberapa jauh perbedaan (penyimpanan) antara nilai
benar dan nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur.
KEBIJAKAN 1. Obyek ukur (unit under test)
2. Standar ukur(alat standar kalibrasi, prosedur/metode standar
(mengacu kestandar kalibrasi kalibrasi internasional atau prosedur
yang dikembangkan sendiri oleh laboratorium yang sudah teruji
(diverifikasi))
3. Operator atau teknisi (dipersyaratkan oleh operator atau teknisi
yang mempunyai kemampuan teknis kalibrasi (bersertifikat))
4. Lingkungan yang dikondisikan (suhu dan kelembaban slalu
dikontrol gangguan lingkungan luar slalu diminimalkan)
PROSEDUR 1. Pengujian atau kalibrasi alat kesehatan dilakukan oleh institusi
penguji secara berkala sekurang2nya satu kali dalam setahun
2. Kalibrasi harus dilakukan secara periodik
3. Selang waktu kalibrasi dipengaruhi oleh jenis alat ukur, frekuensi
pemakaian, dan pemeliharaanbisa dinyatakan dalam beberapa cara:
a. Dengan waktu kalender (1 tahun sekali dst)
b. Dengan waktu pemakaian ( 1.000 jam pakai dst)
4. Pembinaan dan pengawasan ditingkat pusat dilakukan oleh direktur
jenderal dan/atau unit utama sesuai terkait tugas dan kewenangan
masing2.
5. Pembinaan dan pengawasan ditingkat wilayah dilakukan oleh
kepala kantor daerah dapartemen kesehatan provinsi

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang


Hulu kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


2/2

UNIT TERKAIT 1. KAMAR OPERASI


2. IGD
3. RUANG KEBIDANAN
4. RUANG RAWAT INAP
5. POLIKLINIK

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI
Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
INFORMED CONSENT

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Informed Consent adalah proses melaksanakan persetujuan tindakan


medis dan persetujuan tindakan merawat pasien yang dilaksanakan
tertulis, dengan dibuktikan bahwa pihak pasien dan pihak rumah sakit
menandatangani form informed consent
TUJUAN Tujuaan umum: Meningkatkan mutu pelayanan dirumah sakit
Tujuaan khusus: adalah panduan untuk melaksanakan informed
consent
KEBIJAKAN Setiap tindakan medis dan akan merawat pasien harus dilaksanakan
informed consent.
Setelah petugas menyampaikan rencana tindakan maka dari pihak
pasien menandatangani form dengan diketahui seorang saksi,dari
pihak rumah sakit ditandatangani oleh dokter yang merawat dan
seorang petugas rumah sakit.
PROSEDUR 1. Dokter memperkenalkan diri dan memberi salam
2. Dokter menyampaikan rencana tindakan
3. Dokter menyampaikan harapan dan kemungkinan yang akan
timbul setelah tindakan
4. Dokter memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya
apabila ada yang belum jelas
5. Dokter meminta pasien dan atau keluarga untuk menanda
tangani form informed consent
6. Dokter membubuhkan tanda tangan
7. Petugas rumah sakit ikut menanda tangani
8. Form informed consent dimasukan dalam berkas Rekam
Medis pasien
UNIT TERKAIT 1. SELURUHPETUGAS INSTALASI GAWAT DARURAT
2. INSTALASI RAWAT JALAN
3. INSTALASI KAMAR OPERASI
4. INSTALASI RAWAT INAP
5. STAF MEDIS FUNGSIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


RAPAT RUTIN DI KAMAR
OPERASI
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Rapat rutin yang dilaksanakan secara rutin disentral pimpinan oleh
kepala kamar operasi dan dihadiri oleh anggota.
TUJUAN Sebagai tempat untuk berdiskusi , berkomunikasi, konsultasi,
pembinaan dan pengarahan dalam menjalankan tugas sehingga dapat
tercapai tujuan yang diharapkan.
KEBIJAKAN Setiap anggota Kamar Operasi RSUD HANAU harus melakukan
rapat rutin untuk berdiskusi, berkomunikasi, konsultasi, pembinaan
dan pengarahan dalam menjalankan tugas sehingga dapat tercapai
tujuan yang diharapkan.
PROSEDUR 1. Pertemuan rutin sebulan sekali tiap hari Sabtu minggu ke
empat jam 08.30 WIB yang dihadiri seluruh anggota
2. Pertemuan dipimpin oleh kepala Kamar Operasi.
3. Pertemuan rutin biasa dilakukan oleh dari dua kali sebulan
apabila diperlukan dalam membahas permasalahan yang
bersifat mendadak atau penting.

UNIT TERKAIT KAMAR OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 2


PROSEDUR TATA LAKSANA
PAJANAN DI TEMPAT KERJA
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

--------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

√ Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak


Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Suatu langkah tindakan untuk menangani setiap pajanan darah, cairan
tubuh dan alat-alat tajam.
TUJUAN Mencegah semaksimal mungkin terjadinya infeksi nosokomial
KEBIJAKAN

PROSEDUR A. Tindakan darurat


1. Bila tertusuk jarum, bagian yang tertusuk tekan sekali
dan segera bilas dengan air mengalir dan sabun atau anti
septik.
2. Bila cairan tubuh pasien mengenai kulit yang utuh tanpa
luka atau tusukan, cuci dengan sabun dan air mengalir.
3. Bila cairan tubuh pasien mengenai mulut, ludahkan atau
kumur-kumur dengan air beberapa kali.
4. Bila cairan tubuh pasien mengenai mata, cucilah mata
dengan air mengalir (Irigasi).
5. Bila cairan tubuh pasien mengenai hidung, hembuskan
keluar dan bersihkan dengan air.
6. Bagian yang tertusuk tidak boleh dihisab atau ditekan-
tekan berulang kali, cukup ditekan sekali.
B. Pelaporan
Laporkan dalam 24 jam pajanan yang terjadi kepada Sub
Komite Pengendalian infeksi Nosokomial.
C. Telaah pajanan
1. Pajanan yang memiliki resiko penularan infeksi:
perlukaan kulit, pajanan pada selaput mukosa, pajanan
melalui kulit yang luka, gigitan yang berdarah.
2. Bahan pajanan yg memiliki resiko penularan infeksi:
darah, cairan vagina, cairan serebrospinal, cairan pleura,
cairan peritoneal, cairan pericardial, cairan amnion.
3. Tentukan status infeksi sumber pajanan; HbsAg positif,
HIV positif. Tentukan sumber yang tidakdiketahui,
pertimbangkan resiko tinggi infeksi.
4. Tentukan kerentanan orang yang terpajan:
Pernahkah mendapat vaksinasi sebelumnya.
D. Berikan profilaksis pasca pajanan (PPP)
HBV
1. Berikan PPP sesegera mungkin, lebih utama dalam 24
jam pertama
2. PPP juga bisa diberikan pada ibu hamil.

HCV
PPP tidak dianjurkan
HIV
PPP diberikan segera mungkin setelah pajanan, sebaiknya
dilakukan dalam waktu 2-4 jam setelah pajanan.
E. Laksanakan tes laboratorium dan berikan konseling.
UNIT TERKAIT 1. RUANG PERAWATAN
2. VCT
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PROSEDUR MEMASUKI KAMAR
OPERASI
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Suatu aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan bagi siapa pun yang
memasuki kamar operasi.
TUJUAN 1. Agar kamar operasi tetap bersih dan mikroorganisme dapat
dikendalikan
2. Agar dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial pada
klien yang dioperasi
KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSUD HANAU tentang infeksi Nosokomial
2. Sasaran mutu Kamar Operasi
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT :
1. Rak sepatu diluar kamar operasi (area publik)
2. Alas kaki khusus untuk daerah semi steril
3. Rak sepatu dengan alas kaki untuk area steril
4. Pakaian OK khusus dan alat pelindung diri
(masker,topi,schot plastik, kacamata khusus)
5. Tempat cuci tangan dan sabun anti septik
B. PELAKSANAAN
1. Tidak boleh sembarang orang masuk kekamar operasi
2. Setiap orang yang memasuki kamar operasi (area semi
steril) harus melepas alas kakinya dan memakai alas kaki
yang disediakan
3. Setiap personil kamar operasi harus mengganti pakaian
luar nya dengan pakaian khusus kamar operasi dan tidak
boleh memakai perhiasan
4. Setiap orang yang masuk kearea steril harus memakai
pakaian khusus kamar operasi
5. Memasuki area steril harus memakai
a. Alas kaki khusus
b. Tutup kepala dan menutup seluruh rambut
c. Masker menutup hidung dan mulut
6. Keluar dari kamar operasi/ area steril, alas kaki dan
pakaian OK harus diletakkan pada tempat yang telah
ditentukan
UNIT TERKAIT SELURUH ORANG YANG MEMASUKI KAMAR OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


CUCI TANGAN SEBELUM OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Adalah suatu aktivitas cuci tangan secara steril bagi personil yang
akan mengikuti operasi secara langsung
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam melakukan prosedur cuci
tangan sebelum operasi
KEBIJAKAN Semua petugas kamar operasi yang akan mengikuti operasi langsung
(scrube tim) harus melakukan cuci tangan sebelum operasi
STANDAR ALAT 1. Air mengalir (wastafel lebar dan kran tangkai panjang)
2. Anti septik (chlorhexidine gluconate 4% dalam botol pompa)
3. Jam dinding
PROSEDUR 1. Lepas semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan
2. Basahi tangan dengan air yang mengalir dari ujung jari
sampai 2 cm diatas siku
3. Gunakan cairan anti septik sesuai dengan petunjuk
(chlorhexidine gluconate 4% 1 x pompa = 5 cc), cuci tangan
mulai dari telapak tangan, punggung tangan dan jari-jari serta
lengan bawah secara menyeluruh sampai 2 cm atas siku,
kemudian bilas merata selama 1 menit.
4. Kemudian bersihkan kuku, jari-jari sela-sela jari, telak tangan
dan punggung tangan, cuci tiap jari seakan empat sisi
5. Scrub daerah pergelangan tangan pada tiap tangan
6. Kemudian scrub lengan bawah sampai 2 cm atas siku, dan
pastikan gerakan dari bawah lengan menuju siku (selama 1½
menit)
7. Ulangi pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju siku
(selama 1½ menit/3 menit untuk kedua tangan)
8. Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh pastikan
tangan ditahan lebih tinggi dari siku
9. Ulangi pemakain chlorhexidine gluconate 4 % sekali lagi
hingga merata tanpa dibilas dengan air (selama 1 menit untuk
kedua tangan)
10. Pastikan posisi tangan diatas dan biarkan air menetes melalui
siku
UNIT TERKAIT 1. KAMAR OPERASI
2. UNIT GAWAT DARURAT
3. RUANG KEBIDANAN
4. RUANG RAWAT INAP
5. RUANG POLIKLINIK
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PEMINJAMAN ALAT DARI DAN
KELUAR KAMAR OPERASI
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Peminjaman alat dari dan keluar IBS di upayakan terkoordinir secara
baik dan diketahui oleh kepala instalasi
TUJUAN 1. Adanya koordinasi yang baik antara instalasi
2. Menciptakan pertanggungjawaban terhadap alat yang
dipinjam atau meminjam
KEBIJAKAN Dalam peminjaman dan meminjam alat dari dan keluar Kamar
Operasi ada pertanggungjawaban dan terkoordinasi secara baik.
PROSEDUR 1. Dalam peminjaman alat dari dan keluar Kamar Operasi
kepala instalasi dan kepala ruangan harus mengetahui
2. Buat secara tertulis permohonan peminjaman alat dari dan
keluar Kamar Operasi
3. Catat tanggal, jenis alat, nama pembuat permohonan
4. Bila alat selesai dipakai, segera dikembalikan dan tanda
terima alat dari dan keluar Kamar Operasi tercatat dan
diketahui oleh kepala ruangan atau kepala instalasi
UNIT TERKAIT 1. KEPALA KAMAR OPERASI
2. INSTALASI SARANA
3. RUANG RAWAT INAP
4. RUANG RAWAT JALAN

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


MEMAKAI GAUN STERIL UNTUK
OPERASI
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Adalah suatu aktivitas memakai gaun steril untuk pembedahan dikamar
operasi
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam memakai gaun steril untuk operasi
KEBIJAKAN Semua petugas kamar operasi yang akan mengikuti operasi langsung(scrube
tim) harus memakai gaun steril.
STANDAR ALAT 1. Gaun steril khusus untuk operasi (lengan panjang, bertali atau
berkaret atau kaos elastis pada ujung lengan
2. Model overlapping yaitu sisi kanan bagian belakang menutup
semua bagian belakang
PROSEDUR I. Pemakain gaun bedah sendiri
1. Ambil gaun bedah steril, dengan cara memegang bagian leher,
angkat dengan kedudukan tangan setinggi bahu
2. Pegang bagian leher dengan lengan setinggi bahu, dengan
menjaga bagian dalam gaun tetap menghadap pemakai
3. Kibaskan gaun dan bersamaan dengan itu masukan tangan
kedalam lengan gaun dengan tetap menjaga ketinggian setinggi
bahu
4. Petugas yang tidak steril mengambil bagian dalam dari gaun
dan menarik kebelakang untung merapikan dan harus menutup
seluruh bagian belakang pemakai, serta mengikatkan tali gaun
dengan rapi.
II. Memakaikan gaun bedah pada orang lain
1. Sebelum memasang gaun steril pada orang lain seseorang
harus memakai gaun steril terlebih dahulu sesuai prosedur
diatas
2. Prosedur pengambilan gaun sama seperti apabila memakai
sendiri
3. Ambil jarak yang cukup dengan pemakai gaun
4. Buka gaun steril dengan tetap menjaga posisi setinggi bahu
5. Pakailah kedua lengan secara bersama-sama
6. Petugas tidak steril mengambil bagian dalam dari gaun dan
menarik kebelakang untuk merapikan dan harus menutup
seluruh bagian belakang pemakai, serta mengikat tali gaun
dengan rapi.
PROSEDUR PERSIAPAN :
1. Kantong plastik
2. Pita/tali kuning dan hitam
3. Alat angkut
PELAKSANAAN:
1. Pisahkan limbah cair dan limbah padat
2. Pengelolaan limbah padat:
a. Terinfeksi
1) Petugas menggunakan sarung tangan
2) Masukan limbah kering kedalam kantong plastik khusus
3) Ikat rapat kantong plastik dengan tali berwarna kuning
4) Segera kirim ketempat penampungan limbah (incinerator)
dengan alat angkut tertentu
b. Non infeksi
1) Petugas menggunakan sarung tangan rumah tangga
2) Masukkan limbah kering kedalam kantong plastik ikat
rapat kantong plastik dengan tali berwarna hitam
3) Segera kirim ketempat penampungan limbah (incinerator)
3. Pengelolaan limbah cair
a. Petugas menggunakan sarung tangan beri disinfektan creolin /
Lysol 0.5% terlebih dahulu kedalam botol penampung (botol
suction) sebelum digunakan
b. Buang limbah kesaluran limbah
UNIT TERKAIT KAMAR OPERASI
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


TEKNIK STERILISASI ALAT DAN
LINEN
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Suatu teknik atau tata cara menyeterilkan alat atau linen dengan menggunakan
alat sterilisator atau otoklap
TUJUAN Untuk membunuh kuman atau mikroorganisme termasuk bakteri indospora
KEBIJAKAN Semua alat alat-alat instrumen bedah sebelum digunakan harus disterilkan
PROSEDUR I. PEMAKAIAN ALAT STERILISATOR/AUTOCLAVE A
1. Sambungkan kabel autoclave ke stop kontak
2. Buka tutup autoclavedan periksa air yang ada dibawah rak
autoclave hingga benar-benar ada dengan ketinggian air 2 sampai
3 cm dibawah rak autoclave
3. Alat yang telah dicuci dibersihkan dan dibungkus dengan kain
atau dipacking atau dalam tromol kemudian dimasukkan kedalam
autoclave dan ditutup rapat
4. Putar alat pengunci sebanyak 8 buah sekuatnya agar udara tidak
dapat masuk dan keluar
5. Tutup dengan rapat penutup udara dengan searah jarum jam
sampai rapat
6. Putar timer waktu sampai menunjukan angka 60 menit
7. Klik tombol untuk menghidupkan autoclave kearah atas atau klik
ON
8. Biarkan autoclave mengeluarkan suara yang merupakan pertanda
dimulainya penyeterilan
9. Apabila timer sudah menunjukan angka NOL / kembali seperti
semula maka alat dinyatakan telah steril
10. Buka penutup udara/uap dan bila udara/uap sudah habis keluar,
biarkan sterilisator dingin dulu dan klik tombol untuk mematikan
kearah bawah / klik OFF
11. Bila sudah dingin, buka alat pengunci 8 buah tadi,setelah itu baru
buka tutup autoclave, lalu angkat alat yang disterilkan
12. Simpan alat yang telah disterilkan ketempatnya/tempat
penyimpanan, rapikan dengan posisi tutup tetap terbuka.

II. PEMAKAIAN ALAT STERILISATOR/ AUTOCLAVE B


1. Sambungkan kabel autoclave ke stop kontak listrik
2. Sebelum memasukan alat periksa dulu air autoclave hingga
benar-benar ada dengan ketinggian 2 sampai 3 cm dibawah rak
autoclave
3. Alat yang telah dicuci bersih atau dibungkus dan dibungkus
dengan kain atau dipacking atau dalam tromol kemudian
dimasukan kedal autoclave dan ditutup rapat
4. Tutup alat pengunci sebanyak 6 buah sehingga tertutup rapat agar
udara tidak bisa masuk atau keluar
5. Tutup dengan rapat penutup udara dengan memutar searah jarum
jam sampai rapat
6. Putar timer waktu sampai menunjukan angka 50 menit
7. Klik tombol untuk menghidupkan autoclave kearah ON
8. Pastikan tombol penyetrilan kerah STER dengan warna hijau
9. Apabila timer sudah menunjukan angka NOL / kembali seperti
semula maka lat dinyatakan sudah steril
10. Apabila ingin melakukan pengeringan, alat yang dimasukan
dalam tromol maupun terbungkus dengan kain (packing) untuk
pengeringan dapat dialakukan dengan mengklik tombol
pengeringan kearah DRY (warna kuning) kemudian putar timer
waktu ke angka 5 sampai 10 menit dan TUNGGU/AWASI
sampai timer kembali (menunjukan angka NOL) untuk
menghindari KEHANGUSAN ALAT
11. Buka penutup udara/uap dan bila udara/uap sudah habis keluar,
biarkan autoclave dingin dulu dengan klik tombol untuk
mematikan kearah OFF (klik OFF)
12. Bila sudah dingin, buka alat pengunci 6 buah tadi lau angkat alat
yang disterilkan
13. Simpan alat yang telah disterilkan ketempat penyimpanan,
rapikan autoclave dengan posisi tutup tetap terbuka

III.PEMAKAIAN ALAT STERILISATOR/AUTOCLAVE C


1. Sambungkan alat autoclave ke stop kontak listrik
2. Alat yang sudah dicuci bersih dan dibungkus dengan kain atau
dipacking atau dalam tromol kemudian dimasukan kedalam
autoclave
3. Sebelum memasukan alat periksa dulu air autoclave hingga
benar-benar ada dan ketinggian 2 sampai 3 cm dibawah lantai
autoclave
4. Tutup autoclave dengan rapat dan tutup alat pengunci berbentuk
lingkaran setir kearah berlawanan dengan jarum jam
5. Tekan tombol berwarna merah untuk menghidupkan autoclave
kerah bagian atas ON
6. Putar timer waktu sampai keangka 35 menit (pastikan tombol
berwarna merah /ster menyala)
7. Apabila timer sudah menunjukan angka NOL/kembali seperti
semula maka alat dinyatakan steril
8. Air dan udara dalam autoclave secara otomatis keluar
9. Biarkan autoclave beberapa saat sampai dingin
10. Bila sudah dingin, buka alat pengunci dengan memutar searah
jarum dan putar sedikit penututpnya lebih bkurang 45 derajat, lau
angkat alat yang disterilkan
11. Simpan alat yang sudah disterilkan ketempatnya/tempat
penyimpanan, rapikan autoclave dengan posisi tetap terbuka
UNIT TERKAIT KAMAR OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


CARA BERPAPASAN DI RUANG
TINDAKAN OPERASI
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Mengatur cara berpapasan di Ruang Tindakan Operasi berupaya menjaga posisi
terbebas dan bersentuhan dengan barang-barang serta petugas dan dimana petugas
yang bersangkutan sedang memakai pakaian steril/gaun steril siap operasi.
TUJUAN 1. Menjaga pakaian / gaun steril
2. Tercipta situasi siap melaksanakan operasi
KEBIJAKAN Pada saat petugas memakai gaun/gaun steril, petugas seminimal mungkin
mengurangi tersentuh benda atau petugas lain, sehingga pada saat petugas
berpapasan pakaian / gaun masih terjaga steril
PROSEDUR 1. Pada saat petugas memakai pakaian steril, posisi tangan terlipat dan
diletakan kedepan dada.
2. Pada saat bepapasan dengan rekan lain, petugas membalikan badan dan
menjaga jarak agar baju tidak tersentuh
3. Setelah merasa aman dan posisi sudah tidak berpapasan, petugas dapat
membalikkan keposisi semula, siap melaksanakan operasi
UNIT TERKAIT SELURUH PETUGAS RUANG TINDAKAN OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 2


PROSEDUR SELEKSI DAN
REKRUTMEN TENAGA
KEPERAWATAN DI KAMAR
OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Seleksi dan rekrutmen petugas di Kamar Operasi diupayakan bagi setiap pegawai
baru yang akan bekerja di Kamar Operasi memiliki standar dasar dan pelatihan
dan mendukung adanya dan kesiapan dan pengetahuan petugas yang bekerja di
Kamar Operasi
TUJUAN 1. Meningkatkan mutu pelayanan Kamar Operasi
2. Kamar Operasi memiliki standar seleksi dan rekrutmen
3. Menciptakan kesiapan petugas baru di Kamar Operasi
KEBIJAKAN Dalam seleksi dan rekrutmen petugas yang bekerja di kamar operasi memiliki
pengetahuanminimal dalam menangani kondisi pasien.
PROSEDUR 1. Kamar Operasi menerima petugas baru dari bidang keperawatan
2. Minimal memiliki masa kerja 3 tahun di instalasi rawat inap dan IGD
3. Petugas baru minimal memiliki sertifikat PPGD
4. Masa orientasi dan pengenalan lingkungan kerja selama 3 bulan
5. Setelah 3 bulandilaksanakan evaluasi untuk penempatan oleh kepala
instalasi dan koordinasi perawat Kamar Operasi
UNIT TERKAIT 1. KOMITE MEDIK
2. BIDANG KEPERAWATAN
3. SELURUH PETUGAS KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI
Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 2
KAMAR OPERASI DALAM
PROGRAM DISASTER PLAN
KAMAR OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Adalah suatu keadaan yang dilakukan untuk mengatasi musibah missal
TUJUAN 1. Mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah yang terjadi karena
musibah massal secara berkesinambungan
2. Ikut mengatasi masalah musibah massal berdasarkan tugas dan kewajiban
3. Penatalaksana musibah massal dirumah sakit
KEBIJAKAN Penatalaksanaan musibah dirumah sakit
PROSEDUR PERSIAPAN:
1. Instrumen secukupnya
2. Obat-obatan/alat/bahan emergency secukupnya
3. Alat transfarmasi
4. Alat komunikasi yang memadai
5. Pengarahan tenaga dan menghubungi yang terkait
6. Pemenuhan logistik petugas

PROSEDUR:
1. Petugas piket menerima laporan tentang terjadinya disaster atau kondisi
darurat yang memerlukan bantuan kamar operasi
2. Petugas jaga atau piket melaporkan adanya permintaan kamar operasi di
Kamar Operasi kepada kepalaKamar Operasi selanjutnya
memberitahukan kepada petugas Kamar Operasi untuk melakukan
persiapan fungsi
3. Jumlah penderita, jenis operasi dan tindakan disampaikan ke Kamar
Operasi dan diterima oleh petugas Kamar Operasi bagian penerimaan
4. Dengan persetujuan kepala Kamar Operasi, petugas Kamar Operasi
memanfaatkan dan melaksanakan kegiatan di Kamar Operasi
dikoordinasikan oleh koordinatorpelayanan, koordinator perawatan dan
penunjang.
5. Selanjutnya komando kegiatan dipimpin oleh kepala Kamar Operasidan
melaksanakan koordinasi dengan instalasi lain dan petugas terkait
6. Dalam keadaan kepala Kamar Operasi tidak berada ditempat, maka
petugas di Kamar Operasi dipimpin oleh salah satu koordinator Kamar
Operasi
7. Kebutuhan logistik dipersiapkan oleh petugas logistik Kamar Operasi
dengan berkoordinasi dengan petugas logistik rumah sakit
8. Membuat laporan kegiatan dan pemanfaatan Kamar Operasi tentang
musibah massal ke rumah sakit
UNIT TERKAIT 1. RUANG RAWAT INAP
2. IGD
3. BAGIAN FARMASI.
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 2


PROTAP PENGHITUNGAN KASSA
DAN ALAT KAMAR OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Yaitu proses penghitungan kasa dan instrumen yang digunakan selama
pembedahan, dimana penghitungan dilakukan sebelum operasi, dan sesaat
sebelum operasi selesai
TUJUAN 1. Untuk menghindari tertinggalnya kasa dan instrumen dalam luka
operasi
2. Mencek alat dan kassa baik sebelum dan sesudah operasi
KEBIJAKAN PERSIAPAN:
1. Kantong plastik tempat penampung kasa
2. Alat untuk menghitung kasa dan instrumen
3. Petugas-petugas instrumen dan on loop untuk menghitung
4. Blangko untuk mencatat kasa dan instrumen yang digunakan
5. Papan terpasang dikamar operasi untuk pencatatan, penggunaan alat
instrumen dan kasa

PELAKSANAAN :
1. Pada saat akan mulai operasi,
PROSEDUR PERSIAPAN
1. Kantung plastik tempat menampung kasa.
2. Alat untuk menghitung jumlah instrumen dan kasa
3. Petugas-petugas instrumen dan on loop untuk menghitung
4. Blangko untuk mencatat kasa dan instrumen yang digunakan

PELAKSANAAN :
1. Pada saat akan mulai operasi, alat-alat yang digunakan, dihitung oleh
petugas instrumen dan disaksikan oleh petugas on loop, dan operator.
2. Jumlah kasa yang digunakan harus dihitung.
3. Penambahan dan pengurangan kasa dan alat harus dicatat secara cermat.
4. Sesaat sebelum menutup luka dilakukan perhitungan instrumen dan
kasa sebanyak dua kali dibantu oleh petugas on loop dan dilakukan oleh
petugas instrumen atau sebaliknya.
5. Hasil perhitungan dilaporkan kepada operator
6. Apabila perhitungan kasa dan alat sudah komplit maka operator
diizinkan untuk menutup luka operasinya.
7. Semua pencatatan ditulis pada lembar pencatatan dan ditandatangani
oleh petugas instrumen, on loop, dan operator.
8. Operator melaporkan kelengkapan alat dan kasa pada lembar laporan
operasinya.
9. Lakukan tindakan bila perhitungan akhir tidak sesuai yaitu :
a. Hitung ulang berkali-kali sampai yakin
b. Lapor pada operator untuk tidak menutup luka
c. Usaha mencari disekitar luka operasi dilakukan oleh tim bedah
(Operasi instrumentator dan on loop)
d. Laporkan penanggung jawab : koordinator pelayanan medis,
koordinator perawat dan koordinator penunjang medis
e. Lakukan pemeriksaan fluoroscopy / Image
UNIT TERKAIT KAMAR OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI
Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1
PERUBAHAN JADWAL OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Pembatalan, penambahan perubahan kamar operasi dari jadwal yang sudah
ditetapkan sehari sebelum operasi
TUJUAN 1. Tim mengetahui sendiri mungkin perubahan tersebut
2. Memperlancar jalannya operasi
KEBIJAKAN Perubahan dilaporkan paling lambat 1 jam sebelum semua operasi dimulai
PROSEDUR 1. Instalasi/ Ruangan yang bersangkutan menyampaikan perubahan jadwal
beserta alasan ke Kamar Operasi
2. Selanjutnya penanggung jawab menjadwalkan penyampaian perubahan
tersebut kepada kepala Ruangan OK dan anggota tim untuk
dilaksanakan
3. Kepala ruangan OK, penanggung jawab penjadwalan membahas dan
menggantur kembali jadwal operasi
UNIT TERKAIT 1. INSTALASI/RUANGAN YANG BERSANGKUTAN
2. STAF KAMAR OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI
Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1
PENATALAKSANAAN DARURAT
CITO KAMAR OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Pelayanan daruratcito Kamar Operasiadalah pelayanan operasi emergency


yang dikerjakan apabila :
1. Load IRD tinggi
2. Memerlukan tenaga dan instrumen khusus
3. Pasien emergency dari Instalasi/ruangan
TUJUAN Penderita mendapatkan pelayanan yang tepat dan cepat
KEBIJAKAN Pelayanan operasi cito dirumah sakit
PROSEDUR PERSDIAPAN:
1. Instrumen
2. Linen
3. Mecidal supply
PELAKSANAAN :
1. Permintaan operasi bagi pasien ruangan, poliklinik, dilakukan oleh
operator atau perawat penanggung jawab unit tersebut dimana
sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari dokter yang akan
mengeporasi
2. Sekretariat Kamar Operasiakan mencatat amprahan dipapan acara dan
selanjutnya menginformasikan kembali kepada tim operasi,
mengenai acara operasinya.
3. Petugas Kamar Operasi akan menyiapkan/menghubungi tim operasi
(operator bedah,operator anestesi,asisten)
4. Petugas Kamar Operasi akan mengkonfirmasi kepada dokter operator
jadwal operasinya
5. Petugas Kamar Operasi akan mengkoordinasikan dengan petugas gizi
dengan mengenai konsumsi tim operasi sesuai dengan permintaan
operasi
6. Pasien dikirim keoperasi setelah semua siap
7. Setelah operasi pasien dibawa ke RR
8. Pasien kembali keruang rawat inapatau pulang sete;ah pulih dan
dianggap layak
9. Petugas Kamar Operasi akan membuat laporan khusus mengenai
operasi cito minimal 1 minggu sekali
UNIT TERKAIT 1. IRD
2. POLIKLINIK
3. SEKRETARIS KAMAR OPERASI
4. KAMAR PERSIAPAN
5. KAMAR OPERASI
6. RUANG PULIH SADAR.
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PEMBUATAN LAPORAN OPERASI
OLEH OPERATOR KAMAR
OPERASI
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Laporan operasi adalah laporan aktivitas dan kejadian-kejadian selama


pembedahan (pada selembar kertas laporan operasi)
TUJUAN 1. Untuk kepentingan data penderita
2. Mengetahui jalannya operasi dan penemuan-penemuan serta
tindakannya
KEBIJAKAN Kelengkapan dokumen medik guna menjamin keamanan penanganan penderita
PROSEDUR PERSIAPAN:
1. Formulir laporan operasi
2. Status pasien
PELAKSANAAN:
1. Siapkan formulir laporan operasi dan status pasien
2. Tulis segera laporan operasi pada format laporan operasi meliputi:
a. Identitas penderita sesuai kolom
b. Identitas operator dan petugas lain sesuai kolom
c. Tulis pre operasinya dan post operasinya
d. Temuan
e. Tindakan
f. Kondisi perubahan selama operasi
g. Kondisi terakhir (pasca bedah) setelah pindah ke RR
3. Tanda tangan laporan operasi dan cantumkan nama jelas operator
4. Tanda tangani saat persetujuan tindakan medis pasien
UNIT TERKAIT 1. STATUS PASIEN
2. MEDICAL RECORD

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 2


PENANGANAN PASIEN INFEKSI
HIV, MRSA DAN HEPATITIS DI
KAMAR OPERASI
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002
√ Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Adalah usaha-usaha yang dilakukan didalam kamar operasi untuk mencegah
terjadinya penularan infeksi HIV, MRSA dan hepatisis kepada petugas dan
penderita operasi lainya.
TUJUAN 1. Meminimalkan terjadinya infeksi silang dari penderita ke petugas dan
penderita lainnya
2. Mengetahui cara yang tepat untuk melakukan perawatan kepada
penderita HIV,MRSA dan hepatitis
3. Agar petugas mengetahui cara-cara pencegahan dan penanganan
kepada penderita HIV,MRSA dan hepatitis
KEBIJAKAN Pencegahan infeksi nosokomial
PROSEDUR PERSIAPAN:
1. Hibiscrub 5% dalam kom
2. Sikat steril
3. Doek steril
4. Instrumen+nierbekken, kasa steril
5. Betadin 10% , yodium 5% , alkhol 96%, hibitan 5%
6. Chlorhexidin 5%
7. Larutan hypochloride 0,5%
8. Plastik pembungkus
9. Kaleng sampah
10. Kacamata khusus
PELAKSANAAN:
1. Pakaian luar harus diganti dengan pakaian kerja operasi yang bersih
2. Cuci tangan operasi seperti pada operasi rutin
3. Petugas yang menangani penderita harus memakai gaun steril
berlengan panjang yang tertutup rapat atau memakai plastik apron
yang cukup panjang dari pada sepatu pelindung
4. Tidak memakai sepatu terbuka, harus tertutup, model sepatu boot
setinggi betis yang kedap air
5. Mengenakan sarung tangan yang steril, apabila sarung tangan robek
atau tertusuk jarum, harus segera dilepas dan tangan dibasuh bila
prosedur keselamatan telah mengijinkan, jarum dipindahkan dari
daerah steril dan laporkan kepada panitia pengendalian infeksi
nosokomial
6. Pelindung rambut harus menutup kepala dengan rapat
7. Bila mempunyai luka pada kulit terutama tangan, tutup lah dengan
pembalut kedap air (water proof)

8. Masker, goggles pelindung, kacamata atau pelindung wajah full face


atau apabila terkena cairan tubuh “menembus” harus segera mandi dan
ganti
9. Petugas yang menangani pasien dilarang meninggalkan ruang bedah
sebelum melepaskan gaun luar, sarung tangan, penutup dan pelindung
muka.
10. Pakaian bedah dilarang dipakai diluar kamar bedah
11. Diathermy dan mesin suction harus ditempatkan berlawanan dengan
dokter bedah
12. Pengiriman spesimen ke laboratorium agar digunakan tabung dengan
dibungkus plastik double dan diberi label “hati-hati” bahan menular
13. Peralatan tajam tidak boleh diberikan dengan tangan, harus pakai
ginjal/bengkok
14. Semua jenis alat-alat tajam yang sudah dipergunakan seperti jarum
suntik ,silet cukur, jarum infus, scalpel disposible dimasukan dalam
kaleng yang tahan terhadap barang tajam, tutup dan selanjutnya
dimusnahkan.
15. Tidak diperbolehkan memegang jarum dengan menggunakan jari,
harus memakai forcep atau penjepit jarum.
16. Perawat yang membantu operasi tidak boleh memakai tangan untuk
mengangakan luka selama pembedahan sebagai pengganti alat self
recractor atau tongkat yang dibuat kain penyeka
17. Harus diperhatikan spons penghisap darah dan air penyeka ditaruh
dalam mangkok steril yang sudah disiapkan dan dihitung ketika sudah
terkumpul 10 buah/lembar
18. Trolley , meja operasi dan peralatan lain dibersihkan dengan larutan
hypocholorida dan dikeringkan
19. Lantai yang tercemar darah, cairan tubuh(ekseresi tubuh) dibersihkan
dengan disinfektan 2% tutup dengan lap pel sekali lagi dan ulangi
dengan disinfektan sampai kering
20. Lakukan bingkaran kamar operasi dengan menggunakan larutan
hypochlorida 0,5 %
21. Seluruh staf diberikan imunisasi hepatitis B
UNIT TERKAIT PETUGAS KAMAR OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PELAKSANAAN ANESTESI PADA
OPERASI EMERGENCY / CITO

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Merupakan operasi yang harus sesegera mungkin dilaksanakan karena dapat
mengancam jiwa pasien
TUJUAN 1. Menyelamatkan jiwa pasien dari keadaan saat itu, yang apabila tidak
dilakukan tindakan dapat berakibat kematian atau cacat
2. Mempersiapkan rencana anestesi emergensi untuk menunjang
terselenggaranya emergency operasi tersebut
KEBIJAKAN 1. Perlu dilakukan pemeriksaan pra anestesi sesegera mungkin dan bila perlu
konsultasi segera dengan bidang lain guna terlaksananya operasi emergency
tersebut
2. Masalah informed consent untuk kasus emergency dapat mengacu pada SK
Menkes No. 585/MENKES/PER/IX/1989.
3. Resiko anestesi adalah berdasarkan standar ASA
4. Tindakan anestesi harus dilakukan oleh tim anestesi
PROSEDUR 1. Pemeriksaan penderita sebelum operasi :
a. Pemeriksaan fisik diagnostik
b. Pemeriksaan kelengkapan penunjang anestesi dan operasi
c. Persetujuan anestesi dan operasi ( informed consent)
2. Pemberian obat-obat premedikasi sebelum anestesi
3. Bila semua dalam keadaan baik dan lengkap, pasien dapat dibawa ke IBS /
kamar operasi
4. Diruang penerimaan pasien kamar operasi dilakukan pengecekan ulang
kelengkapan administrasi anestesi, obat-obatan emergency
5. Pemeriksaan fisik dikamar operasi sebelum dilakukan tindakan
6. Persiapan alat dan obat anestesi obat obatan emergency
UNIT TERKAIT 1. REKAM MEDIS
2. KAMAR OPERASI
3. RAWAT INAP
4. IGD
5. RAWAT JALAN
6. ICU

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PENANGANAN KEGAGALAN
OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Kegagalan pembedahan adalah tidak tercapainya pembedahan yang telah


direncanakan
TUJUAN Agar petugas mengetahui cara-cara penanganan kegagalan operasi
KEBIJAKAN Kegagalan pembedahan ditangani secara cepat dan tepat
PROSEDUR 1. Jika terdapat kegagalan atau gangguan dalam proses pemdedahan yang
sedang dikerjakan, koordinator OK sebagai penanggung jawab OK
melaporkan segera kepada petugas piket untuk dilaporkan kepada
Kepala ruangan OK
2. Sementara itu dokter/operator melakukan tindakan yang diperlukan
dan melaporkan kepada instalasi terkait
3. Kepala Kamar Operasi langsung membahas kegagalan atau gangguan
tersebut, dihadiri oleh pihak-pihak yang terkait dan mengambil
langkah selanjutnya
4. Kepala Kamar Operasi melaporkan kronologis kejadian dan
kesimpulan dan peristiwa tersebut kepada manajemen rumah sakit
5. Pemberitahuan kepada keluarga pasien dilakukan oleh dokter operator
didampingi oleh Kepala Kamar Operasi dan SMF terkait setelah
sebelumnya dibuat kesepakatan tentang materi yang disampaikan
UNIT TERKAIT 1. PETUGAS PIKET KAMAR OPERASI
2. KEPALA RUANGAN KAMAR OPERASI
3. RUANG/INSTALASI TERKAIT
4. MANAJEMEN RS

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PELAKSANAAN ANESTESI PADA
PASIEN MENULAR BERBAHAYA

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Merupakan tindakan anestesi pada pasien menular berbahaya untuk meminimalkan
penularan terhadap petugas dikamar operasi
TUJUAN 1. Menjaga agar petugas anestesi dan alat anestesi yang ada dikamar operasi
terhindar dari penularan dan tidak mengkontaminasi terhadap pasien
berikutnya
KEBIJAKAN 1. Semua petugas anestesi memakai pakaian, alat proteksi diri dari
kemungkinan penularan
2. Bila dengan teknik GA dengan mesin anestesi, maka setelah anestesi ,
mesin anestesi disterilkan dan selang-selang sirkuit anestesi diganti
3. Ruang kamar operasi disterilkan
4. Tindakan anestesi dilakukan oleh tim anestesi
PROSEDUR 1. Semua petugas anestesi memakai baju dan alat proteksi diri
2. Sistem gas buang anestesi harus berfungsi baik
3. Disiapkan tempat buang atau kantong plastik untuk bekas alat-alat
disposible anestesi
4. Hindari petugas anestesi keluar/masuk kamar operasi
5. Selesai anestesi, mesin anestesi, laringoskop, suction pump, disterilkan
6. Beberapa hari sesudah disterilkan, petugas anestesi cek darah
dilaboratorium
UNIT TERKAIT 1. REKAM MEDIS
2. KAMAR OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PENERIMAAN PASIEN
DI KAMAR OPERASI
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Penyerahan pasien dan seluruh kelengkapannya dari petugas ruangan ke


petugas kamar operasi diruang penerimaan pasien kamar operasi
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya kekeliruan penderita
KEBIJAKAN Serah terima pasien dari ruangan secara lengkap dan tuntas
PROSEDUR 1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan dari ruangan
memakai brandcard khusus kamar operasi
2. Pasien memakai baju operasi
3. Selanjutnya petugas penerimaan melakukan serah terima dengan
petugas ruangan dengan mengadakan pengecekan identitas pasien,
keadaan umum, diagnosa dan rencana tindakan, lokasi operasi, serta
persiapan operasi.Selain itu memberikan support mental terhadap
pasien dan menandatangani hasil serah terima pasien
4. Petugas kamar operasi dan ruangan melakukan serah terima tentang
alat-alat dan barang, specimen darah, penunjang lainnya.
5. Serah terima dilakukan secara tertulis dengan menandatangani
selembar check list oleh pengantar pasien dan perawat penerima
pasien
UNIT TERKAIT 1. RUANG PENERIMAAN KAMAR OPERASI
2. PERAWAT RUANG RAWAT INAP
3. RAWAT JALAN
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PEMELIHARAAN SUCTION
PORTABLE

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Cara memelihara/merawat suction sesuai prosedur


TUJUAN 1. Alat terpelihara dengan baik
2. Alat siap pakai
KEBIJAKAN Manual suction GABBLET
PROSEDUR 1. Cuci botol dan selang suction sampai bersih (kalo ada darah pada botol
dapat disikat dengan sikat bulu yang lembut)
2. Bersihkan saringan pada tutup botol dengan cara menarik dari sekatnya
3. Rendam dalam larutan disinfektan selama 15 menit kemudian bilas diair
mengalir dan keringkan
4. Pertahankan alat tersimpan dalam keadaan kering
5. Periksa sistem selang konektor, selang kebotol dan motor suction
6. Pastikan botol dan tutup botol tertutup rapat
7. Masukan botol kembali kedalam mesin suction
8. Canule suction setelah bersih disimpan pada tempatnya
9. Selang konektor setelah dibersihkan dibungkus dengan kain atau masukan
kedalam tromol
UNIT TERKAIT 1. KAMAR OPERASI
2. TEKNISI KAMAR OPERASI
3. TEKNISI IPSRS
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


MEMELIHARA LAMPU OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Merawat alat penerangan yang dipakai saat melakukan pembedahan


TUJUAN Agar pembedahan berjalan lancar, penerangan yang cukup mengamankan
penderita dari kesalahan
KEBIJAKAN Pembedahan harus dilakukan dengan penerangan yang cukup
PROSEDUR 1. Pastikan setiap lampu sudah dilengkapi travo
2. Hidupkan lampu setiap akan melakukan pembedahan
3. Bersihkan setiap kali habis dipakai
4. Bila ada lampu mati, buram, maka segera diganti dan diperbaiki sesuai
dengan kerusakannya
5. Perbaikan dilakukan petugas IPSRS
6. Bila tidak dapat diperbaiki lagi, maka pengadaan lampu diadakan oleh
bagian pengadaan
UNIT TERKAIT 1. KAMAR OPERASI
2. TEKNISI KAMAR OPERASI
3. TEKNISI IPSRS
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


MEMELIHARA MEJA OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Cara merawat atau menjaga meja operasi sesuai prosedur


TUJUAN Alat dalam kondidi baik dan bersih
KEBIJAKAN Meja operasi type blanco
PROSEDUR PERSIAPAN:
1. Waslap
2. Cairan disinfektan Lysol
3. Minyak paraffin
PROSEDUR:
1. Setiap setelah operasi meja operasi dibersihkan dengan waslap yang
menggunakan larutan Lysol
2. Dibersihkan dari kotoran (darah, muntahan, Betadin dll)
3. Kasur pelapis meja dibuka agar memudahkan membersihkan
4. Perlak disikat dengan larutanLysol kemudian dikeringkan
5. Posisi meja operasi kembali dalam posisi standar
6. Kemudian, diatas kasur meja operasi dilapisi perlak
7. Roda meja operasi sekali-sekali diisi minyak paraffin
UNIT TERKAIT KAMAR OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PENGELOLAAN INSTRUMEN

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Adalah suatu kegiatan membersihkan dan menjaga kualitas instrumen agar
tetap bersih dan tidak cepat rusak/berkarat
TUJUAN Agar instrumen terpelihara dan berfungsi baik dan selalu siap pakai
KEBIJAKAN Pengelolaan dan pemeliharaan instrumen dilakukan oleh petugas kamar
operasi
PROSEDUR 1. Segera rendam instrumen kedalam larutan chlorine/lysol 0,5% yang
terdapat dalam wadah ember plastik /Waskom plastik.
2. Sebaiknya instrumen direndam sekaligus jangan sedikit-sedikit
3. Rendam selama 10 menit bila instrumen direndam sedikit-sedikit
maka hitungan 10 menit sejak instrumen terakhir dimasukkan
4. Rendam sampai seluruh instrumen terendam seluruhnya, jangan lupa
membuka pengunci instrumen
5. Untuk slang atau kanul, maka sebelum direndam dilakukan spooling
dulu dengan larutan chlorine/lysol 0,5 % untuk kemudian direndam
selam 10 menit
6. Setelah 10 menit lakukan pencucian dengan detergent dan dispooling
dengan air bersih kemudian dibilas
7. Keringkan dengan menggunakan handuk bersih atau diangin-
anginkan
8. Bila instrumen termasuk dalam packing, maka setelah kering
dilakukan packing kembali dan dilakukan sterilisasi segera, bila
instrumen tidak termasuk yang dipacking maka instrumen disimpan
dalam lemari kaca.

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI
Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1
MENYIAPKAN INSTRUMEN
UNTUK OPERASI KAMAR
OPERASI

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Menyiapkan instrumen sesuai kebutuhan dan jenis operasi untuk memperlancar
jalannya operasi
TUJUAN Sebagai acuan petugas untuk menyiapkan instrumen operasi
KEBIJAKAN Persiapan instrumen yang sesuai dengan jenis operasi
PROSEDUR PERSIAPAN:
1. Tray atau mayo
2. Doek
3. Kassa
4. Instrumen sesuai kebutuhan
PELAKSANAAN :
1. Siapkan instrumen dimeja mayo untuk operasi 1 dan ditray untuk
operasi berikutnya
2. Buka laken pembungkus mayo/tray
3. Beri alas mayo/tray dengan doek 1 buah
4. Lipat doek kecil menjadi 8 bagian dan taruh diatas mayo atau tray ,
posisi1/2 bagian bawah
5. Susun instrumen sesuai urutan pemakaian dengan ujung-ujungnya
tepat pada lipatan doek
6. Taruh bungkusan kasa secukupnya
7. Tutup kembali atas instrumen dengan doekdan tutup dengan
pembungkus mayo/tray
8. Beri label dengan autoclave tape, cantumkan tanggal, bulan dan tahun
9. Beri nama diluar bungkusan meliputi nama set tanggal dan petugas
yang menyiapkan
10. Bawa bungkus instrumen keruangan sterilisasi untuk disterilkan
UNIT TERKAIT KAMAR OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI
Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1
PROSEDUR PERAWATAN DI RR
ATAU PACU (POST ANESTESIA
CARE UNIT)

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Rangkaian kegiatan keperawatan yang dilakukan diruangan khusus pada pasien
setelah mendapatkan pembiusan
TUJUAN 1. Untuk memonitor dan mencegah terjadinya komplikasi cardiovascular
dan kegawatan respiratory
2. Untuk melanjutkan dan mengoreksi deficit cairan intra operatif
KEBIJAKAN Tenaga keperawatan wajib memberikan pelayanan sesuai dengan standar profesi,
melindungi serta menjaga keselamatan dan kerahasian pasien.
PROSEDUR Disini merupakan waktu yang sangat kritis,dimana penanganan yang kurang
tepat , secara tiba-tiba dapat menyebabkan hipotensi dan gawat nafas. Untuk itu
ada beberapa hal yang harus dilakukan:
1. Atur jalan nafas agar tetap paten
2. Pasang oksigen humidifikasi
3. Pasang monitor dan catat tensi, nadi, kekuatan dan regulasi, pernafasan,
saturasi oksigen, wara kulit dan suhu
4. Kaji tingkat kesadaran dengan skala GCS/ALDRETE SCORE
5. Kaji kekuatan otot dan kemampuan mengikuti perintah.
6. Observasi OK line infusion, drain, kateter, dan peralatan khusus lainya.
7. Perhatikan barang-barang sisa milik pasien
8. Jaga keamanan dan kenyamanan pasien denganmemasang bed plang
pengaman dan pengatur suhu ruangan.
9. Setelah pasien di tempatkan pada posisi aman, petugas RR/PACU
mencari laporan pasien dari petugas kamar operasi.
10. Melakukan pengkajian data :
a. Operasi yang dilakukan, kondisi vital sign ketika dikamar operasi
b. Jumlah pendarahan, urine ouput, cairan masuk an transfuse.
c. Agent anestesi (narkotika, muscle relaxant).
d. Adakah komplikasi selama pembedahan.
11. Bila pasien dengan spinal anestesi, atur posisi kepala agar lebih tinggi
dari badan (30̊).
12. Bila pasien sudah dalam keadaan stabil dan memenuhi kriteria yang
ditentukan, petugas RR menghubungkan rawat inap dan pasien di
pindahkan.
13. Peralatan penunjang seperti suction, O2 , alat intubasi, obat anestesi
harus selalu siap.
UNIT TERKAIT  RECOVERY ROOM/PACU
 ICU
 RAWAT INAP
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


TINDAKAN KETIKA LISTRIK
PADAM
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Apabila terjadi listrik padam.


TUJUAN Sebagai pedoman pegawai dalam melaksanakan tugas apabila mendapatkan
listrik padam serta memperjelas tanggung jawab.
KEBIJAKAN Tersedianya penerangan listrik selama 24 jam untuk menunjang pelayanan
rumah sakit.
RUANG LINGKUP Semua ruangan dan halaman lingkungan RSUD HANAU
PROSEDUR 1. Petugas ruangan/ instalasi/bagian/seksi pada saat itu yang ada
mengendalikan semampunya.
2. Apabila perlu petugas ruangan/instalasi/bagian/seksi memberitahukan
satpam untuk membantu
3. Apabila listrik padam total, satpam segera menghidupkan genset
4. Satpam segera menginformasikan kepada petugas yang membidangi
IPRS untuk diketahui dan diperbaiki
UNIT TERKAIT IPSRS

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


KETENTUAN PENGGUNAAN
KABEL UNTUK PERALATAN
MEDIS
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

1. Untuk pesawat yang mempunyai nilai ampere < 10 A digunakan dengan ukuran 2,5 mm
2. Untuk pesawat yang mempunyai nilai ampere 16 – 25 A digunakan dengan ukuran 4 mm
3. Penggantian dilakukan tiap 25 tahun kecuali terjadi kerusakan kabel
UNIT TERKAIT IPSRS

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI
Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1
STANDAR PENGGUNAAN KABEL
DAN LISTRIK YANG AMAN

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

KABEL 1. Periksa kabel secara fisik : kabel yang baik, tidak putus, tidak
lecet/terkelupas (untuk menghindari arus pendek)
2. Letak/posisi kabel :
a. Hindarkan dari lalu lintas orang/banyak
b. Terpasang ke sumber daya listrik, ke mesin/ alat dan pasien
secara benar dan kuat
c. Atur jarak antara stop kontak ke alat/ mesin dan pasien tidak
mudah putus
3. Perawatan kabel
a. Kalau kotor dibersihkan
b. Kabel setelah dipakai digulung dengan baik rapi / baik sehingga
tidak mudah putus
LISTRIK 1. Bagi pengguna (manusia)
2. Faktor alat :
a. Alat / mesin tersebut kondisi dan fungsinya baik
b. Alat / mesin tidak membahayakan bagi petugas dan pasien
c. Letaknya dihindarkan dari lalu lintas orang / barang
d. Diletakan pada posisi yang mudah bagi petugas
e. Kabel-kabel netral dalam kondisi baik dan tidak terkelupas
sehingga tidak menimbulkan kejutan listrik
DOKUMEN IPSRS

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PEMELIHARAAN LISTRIK
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Listrik rumah sakit terdiri dari listrik PLN dan genset (Generator)
TUJUAN Tersedianya kebutuhan listrik setiap saat.
RUANG LINGKUP Petugas IPRS
PROSEDUR 1. Lampu penerangan dinyalakan pada pukul 17.30 dan dimatikan pada
pukul 06.00 WIB dan saat ruangan tidak diperlukan
2. Pemeriksaan atau pembersihan panel-panel listrik dilakukan 6 bulan
sekali
3. Penggantian lampu mati oleh petugas IPSRS setelah ada laporan dari
ruangan atau hasil pengecekan sendiri oleh IPSRS
4. Pengecekan stop kontak langsung oleh tenaga IPSRS
5. Pemeriksaan teganan listrik dimasing-masing ruangan 1 bulan sekali
oleh tenaga IPSRS
6. Lampu dan pompa taman dilakukan operasionalnya dengan automatic
timer
7. Bila listrik PLN padam digunakan genset
UNIT TERKAIT IPSRS

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


STERILISASI CEPAT
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Untuk memperlancar jalannya operasi perlu dilakukan sterilisasi secara cepat
dalam keadaan mendesak, sterilisasi dilakukan oleh perawat.
TUJUAN Sebagai langkah-langkah untuk mensteril cepat
RUANG LINGKUP Kamar Operasi
PROSEDUR Penyeterilan alat dalam air mendidih :
1. Sterilisator yang berisi air suling (tiap hari diganti airnya)
2. Masukan alat-alat dari logam (tanpa dikemas)
3. Setelah mendidih tunggu 30 menit baru di angkat dengan syarat :
a. Tutup jangan dibuka-buka selama 30 menit
b. Jangan ditambah alat baru lagi selam 30 menit
4. Angkat alat satu persatu dengan korentang steril
5. Masukan alat dalam tromol steril
Penyeterilan alat dengan cairan disinfektan :
1. Dipergunakan cairan sidek
2. Dapat membunuh semua jenis kuman dan virus
3. Mempunyai efek yang kuat diantara disinfektan yang ada
4. Tidak boleh dipakai langsung kebadan manusia
5. Khusus untuk alat endoscopy yang terbuat dari fiberglass + lensa
6. Rendam alat 30 menit
7. Angkat kemudian bilas dengan aquadest steril sampai cairan sidek hilang
dengan air berwarna jernih
UNIT TERKAIT KAMAR OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 2


PROTAP PEMELIHARAAN KAMAR
OPERASI
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Merupakan proses pembersihan ruangan beserta alat-alat standar yang ada
dikamar operasi.
TUJUAN Untuk mencegah infeksi silang dari atau pada pasien serta mempertahankan
sterilitas.
KEBIJAKAN Dilakukan teratur sesuai jadwal/ setiap hari Jumat oleh semua staf kamar operasi
(perawat, petugas administrasi, petugas kebersihan).
PROSEDUR 1. Cara pembersihan harian :
Pembersihan rutin yaitu pembersihan sebelum dan sesudah penggunaan
kamar operasi agar siap pakai, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Semua permukaan peralatan yang terdapat didalam kamar operasi
harus dibersihkan dengan menggunakan disinfektan atau dapat juga
menggunakan air sabun.
b. Permukaan meja operasi dan matras harus diperiksa dan dibersihkan
c. Ember tempat sampah harus dibersihkan setiap selesai dipakai,
kemudian pasang kantong plastik yang baru.
d. Semua peralatan yang digunakan untuk pembedahan dibersihkan,
antara lain:
1) Slang suction dibilas
2) Cairan yang ada dalam botol suction dibuang bak penampungan
tidak boleh dibuang diember agar sampah yang ada tidak
tercampur dengan cairan yang berasal dari pasien.
3) Alat anestesi dibersihkan, alat yang terbuat dari karet setelah
dibersihkan direndam dalam cairan disinfektan.
e. Noda-noda yanag ada pada dinding harus dibersihkan.
f. Lantai dibersihkan kemudian dipel dengan menggunakan cairan
disinfektan. Air pembilas dalam ember setiap kotor harus diganti dan
tidak boleh untuk kamar yang lain.
g. Lubang angin, kaca jendela dan kusan, harus dibersihkan.
h. Alat tenun pasien dikeluarkan dari kamar operasi. Jika alat tenun
tersebut bekas pasien infeksi, maka penanganan nya sesuai prosedur
yang berlaku.
i. Lampu operasi harus dibersihkan setiap hari, pada waktu
membersihkan, lampu harus dalam keadaan dingin.
j. Alas kaki (sendal) khusus kamar operasi harus dibersihkan setiap
hari.
2. Cara pembersihan mingguan
Pembersihan mingguan yaitu pembersihan yang dilakukan, untuk
pembersihan secara keseluruhan, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Dilakukan secara teratur setiap seminggu sekali
b. Semua peralatan yang ada di dalam kamar bedah dikeluarkan dan
diletakan dikoridor/didepan kamar bedah.
c. Peralatan kamar bedah harus dibersihkan/cuci dengan memakai
cairan disinfektan atau cairan sabun. Perhatian harus ditunjukkan
pada bagian peralatan yang dapat menjadi tempat berakumulasinya
sisa organisasi , seperti bagian dari meja operasi, dibawah matras.
d. Permukaan dinding dicuci dengan menggunakan air mengalir.
e. Lantai disemprot dengan menggunakan deterjen, kemudian
permukaan lantai disikat. Setelah bersih dikeringkan.
f. Setelah lantai bersih dan kering, peralatan yang sudah dibersihkan
dapat dipindahkan kembali dan diatur kedalam kamar operasi.
3. Cara Pembersihan Bulanan
Pembersihan sewaktu, dilakukan bila kamar operasi digunakan untuk
tindakan pembedahan pada kasus infeksi, dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Pembersihan kamar operasi secara menyeluruh, meliputi dinding,
meja operasi, meja instrumen dan semua peralatan yang ada dikamar
operasi.
b. Instrumen dan alat bekas pakai harus dipindahkan / tidak boleh
dicampur dengan alat yang lain sebelum didisinfektan.
c. Pemakaian kamar operasi untuk pasien berikutnya diijinkan setelah
pembersihan secara menyeluruh dan sterilisasi ruangan selesai.
Sterilisasi kamar operasi dapat dengan cara :
1) Pemakaian sinar ultra violat, yang dinyalakan selama 24 jam
2) Memakai disinfektan yang disemprotkan dengan memakai alat
(foging). Waktu yang dibutuhkan lebih pendek dibandingkan
dengan pemakaian ultra violet, yaitu kurang lebih dari 1 jam
kemudian baru dapat dipakai.
d. Hal-hal yang harus diperhatikan pada penanganan kasus infeksi dan
penyakit menular adalah :
1) Keluarga pasien diberi tahu tentang penyakit pasien dan
perawatan yang harus dilaksanakan terhadap pasien tersebut.
2) Petugas yang menolong pasien harus :
a) Memakai sarung tangan
b) Tidak ada luka atau goresan dikulit atau tergores alat bekas
pasien (separti jarum suntik dan sebagainya)
c) Memahami cara penularan penyakit tersebut
d) Memperhatikan teknik isolasi dan teknik aseptic
e) Jumlah tenaga yang kontak dengan pasien dibatas/tertentu
dan selama menangani pasien tidak boleh menolong pasien
lain dalam waktu bersamaan.
3) Pasang pengumuman di depan kamar operasi yang sedang
dipakai yang menyatakan bahwa dilarang masuk karena ada
kasus infeksi.
4) Bagian anggota tubuh yang akan dan sudah diamputasi
dibungkus rapat dengan kantong plastik tebal yang cukup besar
agar bau tidak menyebar dan tidak menimbulkan infeksi silang.
5) Ruang tindakan secara periodik dan teratur dilakukan uji
mikrobiologi terhadap debu, maupun terhadap alat kesehatan
yang ada.
UNIT TERKAIT KAMAR OPERASI
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN
KELEMBABAN UDARA

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAAN Pengukuran kelembaban udara adalah suatu cara untuk mengukur atau
mengetahui kelembaban udara yang ada di ruang operasi.
TUJUAN Untuk mengetahui prosentase kelembaban udara
KEBIJAKAN 1. Ada petugas pencatat kelembaban
2. Ada alat pengukur kelembaban baru
3. Pengukuran kelembaban udara dilakukan 6 minggu sekali.
PROSEDUR 1. Melihat tekanan jarum penunjuk
2. Mendapat angka yang ditunjuk oleh jarum
UNIT TERKAIT KAMAR OPERASI
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PROSEDUR DISINFEKSI UDARA
RUANG DENGAN AIR BONE

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Pemeriksaan bakteriologi AC dilakukan dengan swab AC


kemudian diukur untuk mengetahui adanya bakteri pathogen
serta jamur yang ada pada ruangan yang diambil spesimenya.
TUJUAAN Mencegah dan menghindari terjadinya penularan penyakit
yang disebabkan oleh jamur dan bakteri dari AC di ruangan
Operasi dan ICU.
KEBIJAKAN 1. Pemeriksaan bakteriologi AC dilakukan dengan swab
AC kemudian diukultur
2. Pengambilan specimen dilakukan oleh petugas
laboratorium yang ditunjuk bekerjasama dengan tim
K3RS
3. Pemeriksaan dilakukan 6 bulan sekali, pengambilan
sesuai jadwal yang ditentukan
4. Hasil pemeriksaan diserahkan kapada petugas sanitasi
instalasi K3RS Kuala Pembuang
PROSEDUR 1. Petugas laboratoriam bersama petugas sanitasi
melakukan swab AC dengan asepsis kemudian
dimasukan kedalam botol steril berisi media kultur
2. Spesimen dibawa kelaboratorium rujukan disertai
folmulir pengiriman sample jenis pemeriksaan dan
petugas pengambil sample.
3. Hasil kultur diserahkan kepada instalasi K3RS
UNIT TERKAIT 1. ICU
2. KAMAR OPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
AC
Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Disinfeksi adalah suatu usaha membunuh kuman pada permukaan dan
objek dalam rumah sakit antara lain seluruh permukaan dalam ruang
operasi, ICU, IGD, laboratorium dan ruangan pasien.
TUJUAN Mencegah dan menghindari terjadinya infeksi noksokomial diruang
operasi.
RUANG LINGKUP Ruang operasi, tindakan dan ruangan dengan pasien yang berpotensi
menularkan penyakit melalui udara.
PROSEDUR 1. Ruang dibersihkan terlebih dahulu, kemudian lantai dipel
menggunakan larutan disinfektan.
2. Tutup ruangan sampai tidak ada celah udara yang masuk.
3. Nyalakan mesin fogging yang telah berisi larutan disinfektan
udara dengan dosis 1 literdisinfektan untuk volume ruang 20
m³ jika menggunakan disinfektan mikozid, atau 8 ml untuk 1
m³ jika menggunakan disinfektan Anios.
4. Diamkan selama 2 jam
5. Ruangan siap digunakan
6. Setiap minimal 100 kali tindakan dilakukan penyemprotan
ulang.
UNIT TERKAIT 1. KAMAR OPERASI
2. IGD
3. LABORATORIUM
4. RUANG INAP
5. RUANG KEBIDANAN

PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 2


PENCUCIAN ALAT MEDIS

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Pencucian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian


besar mikroorganisme pada peralatan/perlengkapan yang kotor atau
yang sudah digunakan.
TUJUAN 1. Sebagai cara yang efektif untuk mengurangi jumlah
mikroorganisme terutama endospora yang menyebabkan
tetanus pada peralatan dan instrumen tercemar
2. Sebagai langkah awal, sebelum instrumen di sterilisasi atau di
desinfeksi tingkat tinggi. Karena tidak ada prosedur sterelisasi
atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT) yang efektif tanpa
melakukan pencucian terlebih dahulu.
KEBIJAKAN 1. Petugas menggunakan sarung tangan dan masker.
2. Alat direndam dalam wadah plastik atau bahan anti karat
3. Alat direndam dengan larutan disinfektan selama 30 menit
4. Tersedia sikat instrumen.
5. Pembilasan dilakukan dibawah air mengalir.
PROSEDUR 1. Pakai sarung tangan karet yang tebal pada kedua tangan.
2. Untuk peralatan bekas pasien penyakit menular sebaiknya
dilakukan dokonaminasi menggunakan cairan klorin 0,1 % - 0,5
% selama minimal 24 jam
3. Rendam alat menggunakan cairan disinfektan (klorin/lysol
0,1% - 0,5%) selama 10 – 15 menit
4. Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari plastik atau
karet, jangan dicuci secara bersamaan dengan peralatan yang
dibuat dari logam
5. Cuci setiap benda tajam secara terpisah dan hati-hati
6. Gunakan sikat dengan air disinfektan untuk menghilangkan sisa
darah dan kotoran
7. Buka engsel gunting dan klem
8. Sikat dengan seksama terutama dibagian sambungan dan pojok
peralatan
9. Pastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada
peralatan
10. Bilas benda2 tersebut dengan airbersih mengalir
UNIT TERKAIT 1. KAMAR OPERASI
2. RUANG KEBIDANAN
3. RUANG RAWAT INAP
4. RUANG RAWAT JALAN
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


MENJAGA STERILISASI
PERALATAN

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Menjaga sterilisasi adalah cara mengunakan alat-alat (yang sudah disterilkan)
agar terjadi kesterilannya
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah kontaminasi mikro
organisme pada alat-alat instrument
RUANG LINGKUP Petugas KAMAR OPERASI
PROSEDUR 1. Pengambialan alat-alat steril dengan menggunakan alat steril
(handscon/korentang)
2. Menutup kembali bak instrumen atau tromol rapat-rapat
3. Membawa alat-alat steril harus didalam wadah yang tertutup
4. Memperhatikan indicator masa kadaluarsa (-+ 1 bulan )
UNIT TERKAIT KAMAR OPERASI
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari: 1


PEMAKAIAN GAS ANESTESI YANG
AMAN

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN 1. Petugas mengetahui sistem koneksi pas anestesi (O2 dan N2O)
2. Petugsas mengetahui pengaruh jangka pendek gas anestesi dan uap
obat anestesi tersisa terhadap alat listrik dikamar bedah
(meledak/terbakar) dan petugas seperti rasa mengantuk dan mual
3. Petugas mengetahui pengaruh jangka panjang oleh karena polusi gas
anestesi terhadap petugas antara lain : aborsi kehamilan, gangguan
fungsi hepar dan petugas degeneratif
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemakain gas anestesi yang
aman bagi orang (petugas dan pasien ) dan alat-alat dikamar operasi
RUANG LINGKUP 1. Petugas KAMAR OPERASI
2. Petugas, alat-alat dan pasien
PROSEDUR 1. Perbaikan segera kebocoran-kebocoran pada sistem aliran gas anestesi
2. Lepaskan koneksi antara alat anestesi dengan sistem aliran gas, apabila
sudah selesai operasi
3. Pastikan alat penguap anestesi instalasi (vaporizer) kedalam keadaan
tertutup (off) setelah selesai operasi
4. Selama anestesi, pasangkan tube(selang) pada katup exspirasi mesin
anestesi, tube anestesi menggantung
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PROSEDUR PENGENDALIAN
LOGISTIK

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

TUJUAN Agar tersedianya kesinambungan persedian logistik kamar operasi untuk


menunjang lancarnya pelayanan
RUANG LINGKUP Petugas KAMAR OPERASI
KEBIJAKAN Barang yang diminta adalah barang-barang rumah tangga yang mendukung
kelaksanaan kamar operasi sehingga kebutuhan kamar operasi harus terpenuhi
dan tersedia secara logistik
Barang rumah tangga yang dibutuhkan antara lain sapu, ember plastik, ATK,
keranjang sampah, kantong plastik untuk pembuangan sampah medis
1. Permintaan barang logistik dilakukan oleh petugas petugas operasi
bagian pengajuan logistik
2. Permintaan sesuai kebutuhan dan tercatat dalam buku permintaan
3. Permintaan menggunakan formulir permintaan(bon permintaan barang)
yang berisi nomor barang, nama barang, satuan, permintaan dan diberi
keterangan
4. Diminta oleh siapa dan disetujui oleh bagian logistik pada kolom
permintaan barang
5. Bon ditanda tangani oleh petugas logistik diketahui oleh kepala ruangan
OK
6. Semua kamar operasi bertenggung jawab atas pemakaian barang-barang
rumah tangga, alat tulis, obat-obatan dan alat habis pakai
UNIT TERKAIT 1. BAGIAN LOGISTIK
2. BAGIAN FARMASI
3. BAGIAN UMUM
4. BAGIAN BARANG MEDIK/NON MEDIK
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

Alamat : Jl. Sampit - Pangkalan Bun km.142, Desa Pembuang Hulu


kec.Hanau, Kalimantan Tengah
Telpon (0532) 2033125/ Faximile (0532) 2033125

Standar Prosedur Operasional No. Dokumen :


Tanggal Tanggal Berlaku : Nama Bagian :
Dibuat : KAMAR OPERASI

Judul : No. Revisi : Hal : 1 Dari : 1


PROSEDUR TETAP PERMINTAAN
BARANG KE BAGIAN LOGISTIK

Dibuat oleh : Ditetapkan oleh :

---------------------------- (dr. Riza Syahputra)


Ka. Kamar Operasi NIP. 19760903 200802 1 002

Dokumen Baru Perubahan Besar Perubahan Kecil Tidak
Ada Perubahan Pembatalan

PENGERTIAN Permintaan barang-barang selain obat/alkes atau perbekalan Kamar Operasi


(misalnya; klip,plastik, linen,jas operasi dll) yang berguna untuk menunjang
pelayanan kesehatan baik pasien rawat jalan dan inap.
TUJUAN Sebagai acuan dalam melaksanakan permintaan barang dari Kamar Operasi
kebagian logistic
KEBIJAKAN Permintaan barang-barang selain obat/alkes ataupun perbekalan Kamar
Operasilainnya dengan cara mengajukan bon kebagian logistik yang disetujui
kepalaKamar Operasidan kepala rumah tangga logistic
PROSEDUR 1. Memelihara dan mengawasi pemakaian dan ketersediaan logistik kamar
bedah
2. Logistik kamar bedah khususnya bahan habis pakai, ada untuk
persediaan minimal 3bulan
3. Setiap kehilangan atau kerusakan segera dilaporkan kedirektur dalam
waktu 24 jam
4. Penyelesaian kehilangan/kerusakan segera dilaporkan pada direktur
5. Petugas kamar operasi yang berwenang / bagian permintaan
mencocokkan antara surat permintaan dan barang, apabila sudah cocok,
petugas Kamar Operasimemberikan paraf atau tanda tangan pada lembar
permintaan barang
6. Petugas Kamar Operasimenerima dan membawa barang-barang dari
logistik ke Kamar Operasiuntuk menunjang kegiatan.
UNIT TERKAIT BAGIAN LOGISTIK.

You might also like