You are on page 1of 27

HSI 05 – Kajian 31

Pengumpulan bagian 1
‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هلل‬

Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman bahwasanya semua manusia setelah
dibangkitkan akan dikumpulkan oleh Allāh ‘Azza wa Jalla

Setelah gunung dijalankan dan bumi diubah oleh Allāh menjadi dataran yang luas
terbentang, tidak ada yang tinggi dan tidak ada yang rendah…

Tidak ada sesuatu yang merupakan penunjuk arah atau penunjuk jalan, seperti bangunan,
pohon dan lain-lain…

Maka manusia semuanya akan memenuhi seruan penyeru menuju Padang Mahsyar dan
dikumpulkan di sana.

Allāhu a’lam, apakah bumi tersebut atau Padang Mahsyar tersebut adalah bumi kita
sekarang yang diubah sifatnya saja, atau diganti dengan bumi yang lain.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ِ ‫ّلِل ۡٱل َوٲحِ ِد ۡٱلقَ َّه‬


‫ار‬ ِ َّ ِ ْ‫س َم ٰـ َوٲتُ ۖ َوبَ َر ُزوا‬ ِ ‫ض غ َۡي َر ۡٱۡل َ ۡر‬
َّ ‫ض َوٱل‬ ُ ‫يَ ۡو َم تُبَ َّد ُل ۡٱۡل َ ۡر‬

“(Yaitu) Pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain & demikian pula langit. Dan
mereka semuanya di Padang Mahsyar berkumpul menghadap kepada Allāh, Zat Yang
Maha Esa lagi Maha Menguasai segala sesuatu.”

(QS Ibrāhīm : 48)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ْس فِ ْي َها َم ْعلَ ٌم ِۡل َ َح ٍد‬ َ ‫س ْه ٌل أ َ ْو‬


َ ‫غي ُْرهُ لَي‬ َ ‫ع ْف َرا َء َكقُ ْر‬
َ ‫ص ِةنَقِي ٍ قَا َل‬ َ ‫ضا َء‬
َ ‫ض بَ ْي‬ َ ‫اس يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة‬
ٍ ‫علَى أ َ ْر‬ ُ َّ‫يُُ حْ ش َُرالن‬
ُ

“Akan dikumpulkan manusia pada hari kiamat di atas bumi yang berwarna putih
kemerahan, seperti roti bundar pipih yang datar, yang terbuat dari gandum yang bersih,
tidak ada tanda bagi seseorang.”

(HR Bukhari dan Muslim)

Dikumpulkan manusia semuanya dari Nabi Ādam sampai manusia yang terakhir dan tidak
ada seorangpun yang ketinggalan.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:


‫ارزَ ً۬ة َو َحش َۡرنَ ٰـ ُه ۡم فَلَ ۡم نُغَاد ِۡر مِ ۡن ُہ ۡم أ َ َح ً۬دا‬ َ ‫سيِ ُر ۡٱل ِجبَا َل َوت ََرى ۡٱۡل َ ۡر‬
ِ َ‫ض ب‬ َ ُ‫َويَ ۡو َم ن‬

“Dan pada hari di mana Kami akan jalankan gunung-gunung & kamu akan melihat bumi
dalam keadaan nampak jelas dan Kami akan kumpulkan mereka semuanya. Maka tidak
ada di antara mereka yang Kami tinggalkan.”

(QS Al Kahfi : 47)

Dalam keadaan telanjang, tidak beralas kaki dan tidak berkhitan, manusia akan
dikumpulkan.

Keadaan yang mencekam, menjadikan masing-masing sibuk memikirkan keselamatan diri


dan tidak memikirkan aurat orang lain.

Dan orang yang pertama kali diberikan pakaian adalah Nabi Ibrāhīm ‘alayhissalām.

(HR Bukhari dan Muslim)

Rasulullãh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya wanita yang meratapi


mayat dan dia tidak bertobat sebelum matinya, maka akan memakai baju dari tembaga
panas dan baju yang berkudis atau yang terbuat dari kudis.

(Hadits shahih riwayat Muslim)

Padang Mahsyar ini akan dikumpulkan semua jin dan akan dikumpulkan seluruh hewan-
hewan.

Allāh ‘Azza wa Jalla di dalam Surat Al An’ām ayat ke-38 ketika menyebutkan hewan-hewan
yang melata di bumi & juga menyebutkan burung-burung, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla
mengabarkan bahwasanya mereka akan dikumpulkan kepada Allāh.

Allāh berfirman:

َ‫ث ُ َّم إِلَ ٰى َربِ ِہ ۡم ي ُۡحش َُرون‬

“Kemudian mereka akan dikumpulkan kepada Rabb mereka.”

(QS Al An’ām : 38)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.

‫والسالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬


HSI 05 – Kajian 32
Al-Hasyr/Pengumpulan bagian 2
‫السالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬

Di Padang Mahsyar akan di dekatkan matahari sejarak 1 mil sehingga manusia


mendapatkan kesusahan yang sangat.

Mereka berkeringat sesuai dengan kadar amalannya, yaitu kadar dosanya; ada yang
keringatnya sampai:

• Kedua mata kaki


• Kedua lututnya
• Pinggangnya
• Bahkan ada yang sampai mulutnya.

(Hadits shahih riwayat Muslim)

Salah seorang rawi Sulaim Ibn ‘Āmir, beliau mengatakan:

◆ Demi Allãh saya tidak tahu apa apakah Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam maksud
dengan 1 mil di sini; apakah “jarak” atau “mil” yang berarti alat pencelak mata.

Dan Allãh ‘Azza wa Jalla adalah Dzat Yang Maha Mampu untuk melakukan segala sesuatu.

Di dalam waktu yang sangat lama di Padang Mahsyar mereka menunggu hari keputusan;
satu hari di sana seperti 50.000 tahun di dunia.

Namun Allãh Azza wa Jalla akan meringankan hari tersebut bagi orang-orang yang
beriman.

Allãh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

‫سنَ ً۬ ٍة‬ َ ‫ارهُ ۥ خَمۡ سِينَ أ َ ۡل‬


َ ‫ف‬ ُ ‫ح ِإلَ ۡي ِه فِى يَ ۡو ً۬ ٍم َكانَ مِ ۡق َد‬ َ ‫ج ۡٱل َملَ ٰـ ٰٓ ِٕٮ‬
ُّ ‫ڪةُ َو‬
ُ ‫ٱلرو‬ ُ ‫ت َعۡ ُر‬

“Para malaikat dan Jibrīl akan naik kepada Allãh Subhānahu wa Ta’āla pada waktu dimana
satu hari di sana seperti 50.000 tahun di dunia.”

(QS Al Ma’ārij: 4)

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan bahwasanya:

Orang yang tidak membayarkan zakat hartanya, dia akan tersiksa dengan hartanya
tersebut sampai hari keputusan.
Disebutkan dalam hadits tersebut bahwasanya satu hari di situ seperti 50.000 tahun di
dunia.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫لى أ َ ْن‬
َ ‫ب ِإ‬ ِ ‫ش ْم ِس ل ِْلغُ ُر ْو‬
َّ ‫علَى ْال ُمؤْ مِ ِن َكت َ َدلِي ال‬
َ ‫سنَ ٍة فَيُ َه ِونُ ذَلِكَ اليوم‬ َ ‫ار نِصْفِ يَ ْو ٍم مِ ْن خ َْم ِسيْنَ أ َ ْل‬
َ ‫ف‬ َ ‫ب ْالعَالَمِ يْنَ مِ ْق َد‬ ُ َّ‫يَ ْو َم يَقُ ْو ُم الن‬
ِ ‫اس ل َِر‬
‫ب‬َ ُ ‫ر‬ ْ
‫غ‬ َ ‫ت‬

“Manusia akan berdiri untuk Allãh Rabbul ‘Ālamīn pada saat itu selama setengah hari dari
50.000 tahun di dunia.

Dan akan diringankan bagi orang yang beriman.

Setengah hari tersebut seperti waktu antara menjelang tenggelamnya matahari sampai
tenggelamnya matahari.”

(Hadits shahih riwayat Ibnu Hibban)

Di dalam hadits yang lain Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan :

‫ ينتظرون فصل القضاء‬،‫ شاخصة أبصارهم إلى السماء‬، ‫يجمع هللا اۡلولين واآلخرين لميقات يوم معلوم قياما أربعين سنة‬

“Allãh akan mengumpulkan orang-orang yang dahulu dan yang akhir pada waktu yang
diketahui, dalam keadaan berdiri selama 40 tahun, dalam keadaan tajam pandangan
mereka memandang ke langit menunggu waktu keputusan dari Allãh ‘Azza wa Jalla.”

(Hadits shahih diriwayatkan oleh Thabrāni di dalam Al Mu’jamul Kabīr )

⇒ Ada yang mengatakan bahwa perbedaan waktu tersebut tergantung amalan seseorang
di dunia.

Wallãh A’lamu bishshawāb.

Dan saat itulah manusia menyadari bahwa kehidupan dunia hanyalah sesaat saja.

Allãh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫ارفُونَ بَ ۡينَ ُہ ۡم‬ ً۬ ‫شرهُم َكأَن لَّم ي ۡلبثُواْ إ ََّّل سا‬


ِ ‫عة ِمنَ ٱلنَّ َہ‬
َ َ‫ار يَتَع‬ َ َ ِ ٰٓ َ َ ۡ ۡ ُ ُ ‫َويَ ۡو َم يَ ۡح‬

“Dan pada hari di mana Allãh Subhānahu wa Ta’āla akan mengumpulkan mereka. Mereka
merasa seakan-akan mereka tidak tinggal di dunia kecuali sekejap saja di siang hari dan
pada saat itu mereka saling mengenal di antara mereka.”

(QS Yūnus: 45)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai pada bertemu pada
halaqah selanjutnya.
HSI 05 – Kajian 33
Yang dapat teduhan di hari kiamat
‫السالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬

Halaqah yang ke-33 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Orang-orang
yang Mendapatkan Teduhan Di Hari Kiamat”.

Ketika manusia dalam keadaan panas dan susah, Allãh Subhânahu wa Ta’âla memuliakan
sebagian orang-orang yang beriman dengan memberikannya teduhan, yaitu berada di
bayangan ‘Arsy Allãh Subhânahu wa Ta’âla.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ُ‫ّللاُ تَعَالَى فِي ظِ ِل ِه يَ ْو َم ََّل ظِ َّل إَِّلَّ ظِ لُّه‬


َّ ‫س ْبعَةٌ يُظِ لُّ ُه ْم‬
َ :

“Tujuh golongan yang Allãh Subhânahu wa Ta’âla akan memberikan teduhan kepada
mereka di dalam teduhan-Nya pada hari dimana tidak akan ada teduhan kecuali teduhan
Allãh Subhânahu wa Ta’âla.

(Kemudian Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyebutkan 7 golongan:)

■ ⑴ Pemimpin yang adil

Yaitu seorang pemimpin yang meletakkan segala sesuatu pada tempatnya sesuai dengan
syari’at Allãh Subhânahu wa Ta’âla.

■ ⑵ Pemuda yang tumbuh dalam keta’atan dan ibadah kepada Allāh

Yaitu tidak menggunakan masa mudanya untuk berhura-hura atau mengikuti hawa nafsu
seperti kebanyakan pemuda.

■ ⑶ Laki-laki yang hatinya bergantung dengan masjid.

⇒ Maksudnya sangat mencintai masjid.

Diantaranya adalah menjaga shalat 5 waktu secara berjamaah bagi laki-laki.

■ ⑷ Dua orang yang saling mencintai karena Allāh, bersatu karena Allāh Subhānahu wa
Ta’āla dan berpisah karena Allāh

⇒ Maksudnya, bukan saling mencintai karena dunia atau karena kerabat semata, akan
tetapi karena ketaatan saudaranya kepada Allãh.
■ ⑸ Laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan
kecantikan, kemudian laki-laki tersebut berkata: ‘Aku takut kepada Allãh.’

⇒ Maksudnya, dia meninggalkan perzinaan tersebut karena takut kepada Allãh Subhânahu
wa Ta’âla.

■ ⑹ Seseorang yang bershadaqah kemudian menyembunyikan shadaqah tersebut


sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.

⇒ Maksudnya, dia menyembunyikan shadaqah tersebut sehingga jauh dari pandangan


manusia dan pendengaran mereka.

■ ⑺ Seseorang yang mengingat Allãh dalam keadaan sendiri kemudian matanya


meneteskan air mata karena takut kepada Allãh Subhânahu wa Ta’âla.”

(Hadits shahih riwayat Bukhari dan juga Muslim.)

Tujuh golongan di atas bukanlah pembatasan.

Di dalam hadits yang lain Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫من أنظر معسرا أو وضع عنه؛ أظله هللا في ظله‬

“Barang siapa yang memberikan tempo kepada orang yang kesusahan ⑴ atau memaafkan
hutangnya ⑵ maka Allãh akan memberikan dia teduhan.”

(HR Muslim)

⇒ Maksudnya adalah:
⑴ Seorang yang miskin yang kesulitan di dalam membayar hutang.
⑵ Sebagian atau seluruhnya

Di dalam hadits yang lain, Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Allãh akan memberikan dia teduhan di bawah bayangan ‘Arsy-Nya.”

(HR Tirmidzi, dari Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu)

Di dalam hadits yang lain, Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

َ َّ‫س عن مؤمن ُك ْربة من ُك َرب الدنيا نَف‬


‫س هللاُ عنه ُكربة من ُك َرب يوم القيامة‬ َ َّ‫نَف‬

“Barang siapa yang menghilangkan satu kesusahan dari orang mu’min di dunia maka Allãh
akan menghilangkan satu kesusahan baginya di hari kiamat.”

(HR Muslim)
✓ Bertaubatlah dari segala dosa.

✓ Perbanyaklah istighfar.

✓ Manfaatkan waktu dan potensi yang kita miliki untuk bisa mengamalkan amalan-amalan
di atas.

✓ Dan perbanyaklah menghilangkan kesusahan orang lain.

Semoga Allãh Subhânahu wa Ta’âla memudahkan kita dan menghilangkan kesusahan-


kesusahan kita di hari kiamat.
HSI 05 – Kajian 34
Keadaan orang yang beriman di hari kiamat
‫السالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-34 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadaan
Orang-orang Yang Beriman dan Bertaqwa Di Hari Kiamat”.

Secara umum, orang-orang yang beriman dan bertaqwa, mereka di hari tersebut akan:
✓Mendapatkan rasa aman.
✓Tidak takut dengan apa yang akan mereka hadapi di hari kiamat.
✓Dan mereka tidak bersedih, yaitu dengan dunia yang telah mereka tinggalkan.

Rasa aman ini Allãh Subhānahu wa Ta’āla berikan sesuai dengan kadar keimanan dan
ketaqwaan mereka.

◆ Barangsiapa yang sempurna iman dan juga taqwanya maka dia akan mendapatkan rasa
aman yang sempurna.

◆ Dan barangsiapa yang kurang iman dan juga taqwanya maka akan berkurang pula rasa
aman yang akan dia dapatkan.

Allãh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

ِ‫) لَ ُه ُم ۡٱلب ُۡش َر ٰى فِى ۡٱل َحيَ ٰوةِ ٱلد ُّۡنيَا َوفِى ۡٱۡلَخِ َرة‬٦٣( َ‫ڪانُواْ يَتَّقُون‬
َ ‫) ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ َو‬٦٢( َ‫علَ ۡي ِه ۡم َو ََّل ه ُۡم يَ ۡحزَ نُون‬ ِ َّ ‫َّل إِ َّن أ َ ۡو ِليَا ٰٓ َء‬
ٌ ‫ٱّلِل ََّل خ َۡو‬
َ ‫ف‬ ٰٓ َ َ ‫أ‬

“Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allãh tidak ada ketakutan atas mereka dan mereka
tidak akan bersedih.

Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka bertaqwa. Bagi merekalah kabar gembira di
dunia dan juga di akhirat.”

(QS Yūnus: 62- 64)

Allãh Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman:

٨٢( َ‫ظ ۡل ٍم أ ُ ْولَ ٰـٰٓٮِٕكَ لَ ُه ُم ۡٱۡلَمۡ نُ َوهُم ُّمهۡ تَدُون‬ ُ ‫)ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ َولَ ۡم يَ ۡل ِب‬
ُ ‫س ٰٓواْ ِإي َم ٰـنَ ُهم ِب‬

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezhaliman
(kesyirikan) merekalah orang-orang yang akan mendapatkan keamanan dan merekalah
orang-orang yang mendapatkan petunjuk.”

(QS Al An’ām: 82)


Yang demikian itu karena mereka selama di dunia takut kepada Allãh dan takut adzab di
hari kiamat.

Maka Allãh Subhanahu wa Ta’ala memberikan rasa aman kepadanya di hari kiamat.

Allãh Subhānahu wa Ta’āla berfirman menceritakan tentang ucapan orang-orang yang


beriman :

١١( ‫ورا‬ ُ ‫َض َر ً۬ة َو‬


ً۬ ‫س ُر‬ ۡ ‫ٱّلِلُ ش ََّر ذَٲلِكَ ۡٱليَ ۡو ِم َولَقَّ ٰٮ ُه ۡم ن‬
َّ ‫) فَ َوقَ ٰٮ ُه ُم‬١٠( ‫ط ِر ً۬يرا‬ ً۬ ‫عب‬
َ ۡ‫ُوسا قَم‬ ُ ‫) ِإنَّا نَخ‬
َ ‫َاف مِ ن َّر ِبنَا يَ ۡوما‬

“Sesungguhnya kami takut dari Rabb kami pada hari di mana orang bermuka masam
penuh dengan kesulitan.

Maka Allãh Subhānahu wa Ta’āla menjaga mereka dari kesusahan pada hari tersebut.

Dan memberikan kepada mereka kecerahan wajah dan kegembiraan hati.”

(QS Al Insān: 10-11)

◆ Umat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam akan memiliki ciri khusus yang tidak
dimiliki oleh umat nabi yang lain.

Wajah, tangan dan kaki mereka akan berwarna putih bekas wudhū’ mereka di dunia.

(HR Bukhāri dan Muslim)

◆ Orang yang mengumandangkan adzan di dunia adalah orang yang paling panjang
lehernya di hari kiamat.

(HR Muslim)

⇒ Ada yang mengatakan bahwasanya hikmahnya adalah kepalanya lebih jauh dari
genangan keringat daripada yang lain.

◆ Orang-orang yang berbuat adil ketika memberikan keputusan, baik untuk dirinya,
keluarganya maupun orang-orang yang di bawah kekuasaannya maka dia akan berada di
atas mimbar dari cahaya.

(HR Muslim)

Semoga Allãh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan kita termasuk orang-orang yang


mewujudkan iman dan juga taqwa.

⇒ Beriman artinya membenarkan dan mempercayai dengan hati.

⇒ Bertaqwa artinya mengamalkan kepercayaan tersebut dan keyakinan tersebut.


HSI 05 – Kajian 35
Keadaan orang yang beriman dan berdosa di
hari kiamat
‫السالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬

Halaqah yang ke-35 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadaan Orang-orang Yang
Beriman Yang Berdosa Di Hari Kiamat”.

Iman dan amal shalih adalah sebab seseorang mendapatkan keamanan di hari kiamat.

Sebaliknya, dosa-dosa dan maksiat bagi seorang mukmin akan menjadi sebab kesusahan di hari kiamat.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ‫سواء َمحْ يا ُه ْم َو َممات ُ ُه ْم سا َء ما يَحْ ُك ُمون‬


َ ‫ت‬ َ ‫ت أ َ ْن نَجْ عَلَ ُه ْم كَالَّذينَ آ َمنُوا َو‬
َّ ‫عمِ لُوا ال‬
ِ ‫صالِحا‬ ِ ‫ِب الَّذينَ اجْ ت ََر ُحوا السَّيِئا‬
َ ‫أ َ ْم َحس‬

“Apakah orang-orang yang melakukan dosa menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih?

Yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka. Amat buruklah apa yang mereka sangka tersebut.”

(QS Al Jātsiyah: 21)

◆ Orang yang tidak membayar zakat emas dan perak, maka akan di setrika dahi, lambung dan
punggung mereka dengan lempengan emas dan perak yang dipanaskan di neraka Jahannam.

◆ Orang yang memiliki unta dan dia tidak membayar zakatnya, maka dia akan ditelentangkan di tempat
yang rata kemudian unta-unta tersebut akan menginjak-injaknya dan menggigitnya.

◆ Orang yang memiliki sapi dan kambing kemudian dia tidak membayar zakatnya, maka hewan-hewan
tersebut akan menginjak-injaknya dan menanduknya.

Demikian dilakukan terhadap mereka sampai hari keputusan.

(HR Muslim)

◆ Orang-orang yang meminta kepada orang lain bukan dengan alasan yang dibenarkan secara syariat,
tapi hanya karena ingin memperbanyak hartanya maka akan datang pada hari tersebut dalam keadaan
wajah tidak berdaging.

ٍ َ‫عة ُ ل‬ َ ‫ِي َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة لَي‬ ْ َ َّ‫الر ُج ُل َي ْسأ َ ُل الن‬


‫حْم‬ َ ‫ْس ِف ْي َوجْ ِه ِه ُم ْز‬ َ ‫ َحتَّى َيأت‬،‫اس‬ َّ ‫َما يزَ ا َل‬

“Senantiasa seseorang meminta kepada manusia, sampai datang kepada hari kiamat dalam keadaan
tidak ada di wajahnya sepotong dagingpun.”
(Hadits shahih, riwayat Bukhari dan Muslim)

◆ Orang yang pernah melakukan ghulul yaitu mengambil sebagian harta rampasan perang secara
sembunyi-sembunyi, maka dia akan membawa harta tersebut pada hari kiamat.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫غ َّل َي ۡو َم ۡٱل ِق َي ٰـ َم ِة‬ ِ ‫َو َمن َي ۡغلُ ۡل َي ۡأ‬


َ ‫ت ِب َما‬

“Dan barangsiapa yang melakukan ghulul, maka dia akan membawa harta ghulul tersebut pada hari
kiamat.”

(QS Āli ‘Imrān: 161)

◆ Orang yang berkhianat di dunia, maka akan diberikan bendera di hari kiamat. Kemudian dikatakan
“Ini adalah pengkhianatan Fulān bin Fulān”.

(HR Muslim)

Sehingga manusia saat itu di Padang Mahsyar mengetahui bahwasanya ia adalah seorang pengkhianat.

Dan masuk dalam makna pengkhianatan adalah:

⑴ Pengkhianatan rakyat terhadap penguasa yang sah.

⑵ Pengkhianatan penguasa terhadap rakyatnya.

⑶ Pengkhianatan di dalam perjanjian.

⑷ Dan lain-lain.

⇒ Semakin besar pengkhianatan seseorang, maka akan semakin tinggi benderanya.

◆ Orang-orang yang sombong di dunia, maka akan dikumpulkan di Padang Mahsyar sebesar semut-
semut kecil dalam bentuk manusia.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:

◆ Akan dikumpulkan orang-orang yang sombong di hari kiamat sebesar semut-semut kecil berbentuk
manusia, mereka diselimuti kehinaan dari semua arah.

(Hadits hasan riwayat Tirmidzi)

◆ Orang yang meludah ke arah kiblat, maka ludahnya akan berada di antara dua matanya.

(Hadits shahih riwayat Abū Dāwūd)

Demikianlah keadaan sebagian orang-orang yang beriman yang berdosa di Padang Mahsyar.
◆ Dan barang siapa yang menutup aib seorang Muslim di dunia, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan
menutup aibnya di hari kiamat.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫و من ستر مسلما ستره هللا يوم القيامة‬

“Dan barang siapa yang menutupi aib seorang Muslim maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan menutup
aibnya di hari kiamat.”

(HR Bukhari dan Muslim)

Itulah yang bisa kita sampaikan, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

‫والسالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬


HSI 05 – Kajian 36
ASY SYAFĀ’ATUL ‘UZHMA (SYAFA’AT PALING BESAR)
‫السالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah ke-36 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Asy Syafā’atul
‘Uzhma (Syafa’at Yang Paling Besar)”.

Asy Syafā’atul ‘Uzhma adalah syafa’at yang dilakukan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi
wa sallam untuk para penduduk Padang Mahsyar, yang isinya adalah permintaan kepada
Allāh Subhānahu wa Ta’āla supaya Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyegerakan Hari
Keputusan.

Dinamakan Asy Syafā’atul ‘Uzhma (syafa’at yang paling besar) karena syafaat ini
diperuntukkan untuk seluruh manusia; yang mukmin maupun yang kafir, ketika sudah
memuncak kesusahan di Padang Mahsyar;

• Terik matahari
• Keringat yang menggenang
• Waktu yang sangat lama
• Dalam keadaan takut yang sangat,

Menunggu Hari Keputusan, maka manusia ingin disegerakan Hari Keputusan tersebut.

Mereka mendatangi orang-orang yang memiliki kedudukan mulia supaya:

⑴ Memohon kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla agar menyegerakan Hari Keputusan.

⑵ Membebaskan mereka dari kesusahan yang berkepanjangan di Padang Mahsyar.

◆ Pertama-tama mereka mendatangi Nabi Ādam ‘alayhissalām, bapak mereka, manusia


yang pertama.

Namun beliau enggan dan meminta udzur dan merasa tidak berhak karena beliau
‘alayhissalām pernah memaksiati Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan memakan sesuatu
yang dilarang.

◆ Kemudian Nabi Ādam ‘alayhissalām menyuruh manusia mendatangi Nabi Nūh, rasul
yang pertama yang diutus kepada manusia.

Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak karena pernah meminta kepada Allāh sesuatu
yang tidak dibenarkan.
◆ Kemudian Nabi Nūh menyuruh manusia mendatangi Nabi Ibrāhīm ‘alayhissalām,
kekasih Allāh.

Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak karena merasa pernah berdusta.

◆ Kemudian Nabi Ibrāhīm ‘alayhissalām menyuruh manusia mendatangi nabi Mūsa


‘alayhissalām, seorang nabi yang pernah diajak bicara oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Namun beliau enggan dan merasa tidak berhak karena pernah membunuh manusia tanpa
diperintah oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

◆ Nabi Mūsa menyuruh manusia mendatangi Nabi ‘Īsā ‘alayhissalām, beliau juga enggan
dan merasa tidak berhak.

◆ Akhirnya Nabi ‘Īsā ‘alayhissalām menyuruh manusia mendatangi Nabi Muhammad


shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Kemudian mereka mengatakan : “Wahai Muhammad, engkau adalah Rasūlullāh, penutup


para nabi, Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang
akan datang.

Lakukanlah syafa’at, mintalah kepada Robb-mu untuk kami.

Bukankah kamu telah melihat bagaimana keadaan kami?

Bukankah kamu melihat bagaimana kesusahan kami?”

Maka Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam menuju bawah ‘Arsy Allāh Subhānahu wa Ta’āla
dan bersujud kepada Allāh.

Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengilhamkan kepada Beliau pujian-pujian kepada


Allāh yang belum pernah diajarkan sebelumnya kepada seorangpun.

Kemudian dikatakan kepada Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam:

“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah, maka kamu akan diberi.

Lakukanlah syafa’at maka kamu akan dikabulkan syafa’atmu.”

(Hadits shahih riwayat Bukhāri dan juga Muslim)

Inilah yang dimaksud ‫( َمقَا ٌم َّمحْ ُمو ٌد‬maqāmun mahmūd), yaitu kedudukan yang dipuji.

⇒ Dimana Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam akan dipuji oleh seluruh manusia yang telah
Allāh Subhānahu wa Ta’āla janjikan untuk beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam,
sebagaimana di dalam AlQurān:
‫سى أَن يَ ْبعَثَكَ َربُّكَ َمقَاما َّمحْ ُمودا‬
َ ‫ع‬
َ

“Semoga Rabb-mu membangkitkan dirimu pada kedudukan yang dipuji.”

(QS Al Isrā’: 79)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu pada halaqah
yang selanjutnya.

‫والسالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬

‘Abdullāh Roy,
Di kota Al Madīnah
HSI 05 – Kajian 37
Datangnya Allah untuk memberi keputusan

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-37 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Datangnya
Allāh Subhānahu wa Ta’āla Untuk Memberi Keputusan”.

Setelah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam diizinkan untuk melakukan syafa’at dan diterima
syafa’atnya oleh Allāh, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan datang untuk memberi
keputusan bagi penduduk mahsyar dan menghisab amalan-amalan mereka.

Allāh datang dengan cara yang sesuai dengan keagungan Allāh Subhānahu wa Ta’āla,
tidak mengetahui bagaimananya kecuali Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Kewajiban kita adalah beriman bahwasanya Allāh akan datang;


• Tidak boleh kita ingkari.

• Tidak boleh kita serupakan datangnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan datangnya
makhluk.

• Dan tidak boleh kita takwil dengan mengatakan bahwasanya yang datang adalah
perintahNya atau urusanNya atau adzabNya.

◆ Langit akan pecah dengan awan putih, Allāhu a’lam dengan hakikatnya.

◆ Akan diturunkan para malaikat dan mereka akan datang dengan bershaf-shaf.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫وَجَاﺀَ رَبُﻚَ وَالْﻤَلَﻚُ صَفا صَفا‬

“Dan datanglah Rabbmu dan para malaikat bershaf-shaf.” (QS Al Fajr: 22)

Allāh Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman:

‫وَيَﻮْمَ تَﺸَقَﻖُ الﺴَﻤَاﺀ بِالْغَﻤَامِ وَنُﺰِلَ الْﻤَلَائِﻜَةُ تَﻨﺰِيَّل‬

“Dan hari dimana langit akan pecah dengan awan putih dan diturunkan para malaikat.”

(QS Al Furqān: 25)


◆ Ketika Allāh datang bersinarlah bumi dengan cahaya Allāh dan didatangkan para nabi
dan para malaikat pencatat amal yang baik maupun yang jelek yang mereka akan dijadikan
saksi.

َ‫وَأَشْﺮَقَﺖِ الْأَرْضُ بِﻨُﻮرِ رَبِهَا وَوُضِعَ الْﻜِﺘَابُ وَجِيﺀَ بِالﻨَﺒِﻴِﻴﻦَ وَالﺸُهَﺪَاﺀِ وَقُﻀِيَ بَﻴْﻨَهُﻢْ بِالْﺤَﻖِ وَهُﻢْ ََّل يُﻈْلَﻤُﻮن‬

“Dan bumi akan menjadi terang dengan cahaya Rabbnya dan diletakkan kitab-kitab dan
didatangkan para nabi dan juga para syuhada (yaitu para malaikat) dan akan diputuskan
diantara mereka dengan haq dan mereka tidak akan dizhalimi.”

(QS Az Zumar: 69)

◆ Allāh akan melipat langit.

‫يَﻮْمَ نَﻄْﻮِي الﺴَﻤَاﺀَ كَﻄَيِ الﺴِﺠِﻞِ لِلْﻜُﺘُﺐِ كَﻤَا بَﺪَأْنَا أَوَلَ خَلْﻖٍ نُعِﻴﺪُهُ وَعْﺪا عَلَﻴْﻨَا إِنَا كُﻨَا فَاعِلِﻴﻦ‬

“Hari dimana Kami akan menggulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran


kertas.”

(QS Al Anbiyā’: 104)

◆ Allāh akan menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kananNya kemudian
berkata: “Aku adalah Raja dimana raja-raja bumi?”.

(Hadits shahih riwayat Bukhari & Muslim)

◆ Suara Allāh didengar penduduk mahsyar yang jauh maupun yang dekat, sebagaimana
dalam Shahīh Bukhāri.

◆ Dialah Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Māliki Yaumiddīn, yaitu Raja yang menguasai hari
pembalasan.

Itulah yang bisa kita sampaikan, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫و السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‘Abdullāh Roy,
Di kota Al Madīnah
HSI 05 – Kajian 38
KEADAAN MANUSIA KETIKA DATANGNYA ALLĀH
SUBHĀNAHU WA TA’ĀLA

‫السالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬

Halaqah yang ke-38 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadaan
Manusia Ketika Datangnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla”.

Kedatangan Allāh di hari tersebut adalah kejadian yang sangat besar bagi semua makhluk.

Allāh yang telah:

✓Menciptakan mereka supaya beribadah kepada-Nya semata,

✓Mengutus para rasul supaya ditaati,

✓Menurunkan kitab supaya diamalkan,

✓Memberikan kenikmatan supaya digunakan dengan baik,

Akan datang untuk menanyakan itu semua dan menghitung amalan-amalan mereka.

◆ Semua manusia merasa takut atas apa yang mereka lakukan di dunia;

⇒ Orang yang kafir akan takut atas kekafirannya kepada Allāh.

⇒ Orang yang beriman akan takut atas kemaksiatannya kepada Allāh dan amalannya yang
penuh dengan kekurangan.

⇒ Dan akan didatangkan Jahannam, yang akan semakin menambah rasa takut manusia.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫س ْبعُ ْونَ أ َ ْلفِ َملَكٍ يَ ُج ُّر ْونَها‬ ٍ َ‫س ْبعُ ْونَ أ َ ْلفِ ز‬
ٍ َ‫ َم َع ُك ِل ز‬،‫مام‬
َ ‫مام‬ َ ‫يُؤْ ت َى بِ َج َهنَّ َم يَ ْو َمئِ ٍذ لَها‬

“Akan didatangkan Jahannam pada hari tersebut. Jahannam tersebut memiliki 70.000 tali
pengikat, pada setiap tali pengikat ada 70.000 malaikat yang akan menyeretnya.”

(HR Muslim)
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
ً۬ ً۬ ً۬ ً۬
‫س ٰـنُ َوأَنَّ ٰى لَهُ ٱلذ ِۡك َر ٰى‬ ِ ۡ ‫ى َء يَ ۡو َم ِٕٮ ِۭ ِذ بِ َج َهنَّ َم يَ ۡو َم ِٕٮ ً۬ ٍذ يَت َ َذڪ َُّر‬
َ ‫ٱۡلن‬ ٰٓ ْ ‫) َو ِجا‬٢٢( ‫صفا‬ َ ‫صفا‬ َ ُ‫) َو َجا ٰٓ َء َربُّكَ َو ۡٱل َملَك‬٢١( ‫ض َدكا َدكا‬
ُ ‫ت ۡٱۡل َ ۡر‬ ٰٓ َّ ‫ك‬
ِ ‫َال إِذَا ُد َّك‬
٢٤( ‫) يَقُو ُل يَ ٰـلَ ۡيتَنِى قَدَّمۡ تُ ِل َحيَاتِى‬٢٣()

“Sekali-kali tidak, apabila bumi digoncangkan dengan segoncang-goncangnya.

Dan datang Rabb-Mu dan malaikat dengan berbaris.

Dan didatangkan pada hari tersebut jahannam.

Pada hari tersebut manusia akan sadar dan apa manfaat kesadaran pada hari tersebut?

Dia mengatakan: ‘Seandainya aku beramal untuk kehidupanku ini’.”

(QS Al Fajr: 21-24)

◆ Dan akan dipisahkan antara orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman :

َ‫عةُ يَ ۡو َم ِٕٮ ً۬ ٍذ يَتَف ََّرقُون‬


َ ‫َويَ ۡو َم تَقُو ُم ٱلسَّا‬

“Dan ketika datang Hari Kiamat, pada hari tersebut mereka akan saling berpisah.”

(QS Ar Ruum: 14 )

◆ Masing-masing umat akan duduk di atas lututnya karena rasa takut kepada Allāh
Subhānahu wa Ta’āla pada hari tersebut.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:


ً۬
َ ‫َوت ََر ٰى ُك َّل أ ُ َّم ً۬ ٍة َجاثِيَة ُك ُّل أ ُ َّم ً۬ ٍة ت ُ ۡد‬
َ‫ع ٰ ٰٓى إِلَ ٰى ِكت َ ٰـبِ َہا ۡٱليَ ۡو َم ت ُ ۡجزَ ۡونَ َما ُكنت ُ ۡم ت َعۡ َملُون‬

“Dan kamu akan melihat setiap umat akan duduk di atas lututnya dengan gelisah.

Setiap umat akan dipanggil kepada kitab amalannya. Dikatakan kepada mereka: ‘Hari ini
akan dibalas amalan kalian’.”

(QS Al Jātsiyah: 28)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:


ٌ‫ي بَ ْينَ ُه ْم َو ُك ُّل أ ُ َّم ٍة َجاثِيَة‬ ِ ‫اركَ َوتَعَالَى إِذَا َكانَ يَ ْو ُم ْال ِقيَا َم ِة يَ ْن ِز ُل إِلَى ْال ِعبَا ِد ِليَ ْق‬
َ ‫ض‬ َ َّ ‫إِ َّن‬
َ َ‫ّللا تَب‬

“Sesungguhnya Allāh Tabāraka Wa Ta’āla apabila datang hari kiamat, akan turun kepada
hamba-hamba untuk memutuskan di antara mereka. Dan masing-masing umat akan duduk
di atas lututnya dengan gelisah.”
(Hadits shahih riwayat Tirmidzi)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai pada bertemu pada
halaqah selanjutnya.

‫والسالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬

‘Abdullāh Roy,
Di kota Al Madīnah
HSI 05 – Kajian 39
KEADILAN ALLĀH SUBHĀNAHU WA TA’ALA KETIKA HISAB

(BAGIAN 1)
‫السالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-39 dari Silsilah Beriman Kepada Hari akhir adalah tentang “Keadilan Allāh
Subhānahu wa Ta’āla Ketika Hisab (Bagian 1)”.

Yang dimaksud dengan hisab adalah perhitungan Allāh Subhānahu wa Ta’āla terhadap
amalan para hamba di dunia.

◆ Hisab Allāh adalah hisab yang sangat sempurna keadilannya; tidak ada kezhaliman
sedikitpun.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ٍۖ‫ٱّلِل ََّل يَ ۡظ ِل ُم مِ ۡثقَا َل ذَ َّر ً۬ة‬


َ َّ ‫إِ َّن‬

“Sesungguhnya Allāh tidak akan menzhalimi meskipun sebesar dzarrah sekalipun.”

(QS An Nisā: 40)

⇒ Dan yang dimaksud dengan dzarrah adalah bagian yang paling kecil dari sebuah benda
(atom).

◆ Bahkan rahmat dan kelebihan karunia serta anugerah yang Allāh berikan kepada para
hamba adalah sangat banyak.

Seandainya Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengadzab semua makhluk, maka bukanlah hal
itu sebuah kezhaliman.

Dan seandainya Allāh merahmati, niscaya rahmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla lebih baik
dari pada amalan mereka.

(Hadits shahih, riwayat Abū Dāwūd dan Ibnu Mājah)

Yang demikian karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah:

✓Pencipta mereka.

✓Raja yang memiliki kerajaan.


• Semua mahluk adalah milik-Nya dan dalam kerajaan-Nya.

• Dan Dia melakukan apa saja yang Dia kehendaki di dalam kerajaan-Nya.

Di antara yang menunjukkan keadilan Allāh Subhānahu wa Ta’āla:

■ Pertama | Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah memfitrahkan di dalam hati semua manusia
bahwa Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah Rabb mereka dan mereka mengakui bahkan
sebelum mereka dilahirkan.

(Lihat Surat Al-A’rāf: 172)

■ Kedua | Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah mengutus para Rasul (para utusan) kepada
manusia yang telah mengingatkan mereka dengan fitrah ini dan mengajak mereka untuk
beriman dengan hari akhir.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ً۬ ‫ع ِزيزا َحك‬ ُۢ ً۬ ‫ر‬


‫ِيما‬ َّ َ‫س ِل َو َكان‬
َ ُ‫ٱّلِل‬ ُّ ‫ٱّلِل ُح َّجةُ بَعۡ َد‬
ُ ‫ٱلر‬ ِ َّ ‫علَى‬ ِ َّ‫سال ُّمبَش ِِرينَ َو ُمنذ ِِرينَ ِلئ ََّال يَ ُكونَ لِلن‬
َ ‫اس‬ ُ ُّ

“Para Rasul yang datang untuk memberikan kabar gembira dan memberikan peringatan
supaya tidak ada hujjah bagi manusia atas Allāh Subhānahu wa Ta’āla setelah kedatangan
para Rasul. Dan sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah dzat Yang Maha
Perkasa dan Maha Bijaksana.”

(QS An Nisā: 165)

■ Ketiga | Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menugaskan para malaikat untuk mencatat
semua amalan manusia.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla


berfirman:

َ ‫ ) َوإِ َّن‬١١( َ‫)ك َِر ً۬اما َك ٰـتِبِين‬١٢( َ‫)يَعۡ لَ ُمونَ َما ت َۡفعَلُون‬
١٠( َ‫علَ ۡي ُك ۡم لَ َح ٰـفِظِ ين‬

“Dan sesungguhnya pada diri kalian ada malaikat-malaikat yang menjaga atau mengawasi
yang mereka mulia, dan menulis, mengetahui apa yang kalian kerjakan.”

(QS Al Infithār: 10-12)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini dan sampai bertemu kembali
pada halaqah selanjutnya.

‫والسالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬

‘Abdullāh Roy,
Di Kota Al Madīnah
HSI 05 – KAJIAN 40
KEADILAN ALLAH KETIKA HISAB 2
‫السالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-40 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadilan Allāh
Subhānahu wa Ta’āla Ketika Hisab (Bagian 2)”.

Diantara keadilan Allāh Subhānahu wa Ta’āla ketika hisab,

■ Keempat | Bahwasanya kebaikan dan kejelekan sekecil apapun yang disembunyikan di


dalam hati maupun di nampakkan, akan didatangkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Tidak ada manusia yang di zhalimi karena kebaikan yang terlupakan atau karena kejelekan
yang tidak dia lakukan.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

٨( ‫) َو َمن يَعۡ َم ۡل مِ ۡثقَا َل ذَ َّر ً۬ةٍ ش ًَ۬را يَ َره ُ ۥ‬٧( ‫)فَ َمن يَعۡ َم ۡل مِ ۡثقَا َل ذَ َّرةٍ خ َۡي ً۬را يَ َرهُ ۥ‬

“Maka barangsiapa yang mengamalkan kebaikan seberat atom sekalipun dia akan
melihatnya. Dan barangsiapa mengamalkan sebuah kejelekan seberat atom sekalipun akan
melihatnya.”

(QS Al Zalzalah: 7-8)

■ Kelima | Bahwasanya seseorang tidak akan memikul dosa orang lain.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

‫َو ََّل ت َِز ُر َو ِاز َر ً۬ة ٌ ِو ۡز َر أ ُ ۡخ َر ٰى‬

“Dan sebuah jiwa tidak akan menanggung dosa jiwa yang lain.”

(QS Al An’ām: 164)

⇒ Kecuali, apabila seseorang mengajak kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa
orang yang mengikutinya dalam kesesatan tersebut.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :

ُ ُ‫اۡلث َ ِم مِ ثْ ُل آث َ ِام َم ْن ت َ ِبعَهُ َّلَ يَ ْنق‬


َ ‫ص َذلِكَ مِ ْن آثَامِ ِه ْم‬
‫شيْئا‬ ِ َ‫علَ ْي ِه مِ ن‬
َ َ‫ضالَلَ ٍة َكان‬
َ ‫عا ِإلَى‬
َ ‫َو َم ْن َد‬
“Barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia mendapatkan dosa orang yang
mengikutinya, tidak berkurang dari dosa mereka sedikitpun.”

(Hadits shahih, riwayat Muslim)

■ Keenam | Bahwasanya masing-masing kita akan dipersilahkan melihat sendiri isi


kitabnya.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

َ ‫) ۡٱق َر ۡأ ِكت َ ٰـبَكَ َكف َٰى بِن َۡفسِكَ ۡٱليَ ۡو َم‬١٣( ‫شورا‬
١٤( ‫علَ ۡيكَ َحس ًِ۬يبا‬ ُ ‫ڪت َ ٰـ ً۬با يَ ۡلقَ ٰٮهُ َمن‬
ِ ‫ج لَهُ ۥ يَ ۡو َم ۡٱل ِقيَ ٰـ َم ِة‬
ُ ‫) َونُ ۡخ ِر‬

“Dan kami akan keluarkan baginya pada hari kiamat, sebuah kitab dalam keadaan terbuka.
Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu pada hari ini yang menghisab dirimu sendiri.”
(QS Al Isrā: 13-14)

■ Ketujuh | Bahwasanya Allãh Subhanahu Wa Ta’ala akan mendatangkan para saksi


supaya tidak ada alasan bagi manusia.

◆ Di datangkan para rasul yang bersaksi atas umatnya bahwasanya mereka sudah
menyampaikan.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

‫َُّلءِ ش َِہ ً۬يدا‬ َ ِ‫ف إِذَا ِج ۡئنَا مِ ن ُك ِل أ ُ َّم ِۭ ِة ب‬


َ َ‫ش ِهي ً۬ ٍد َو ِج ۡئنَا بِك‬
ٰٓ َ ‫علَ ٰى َه ٰـٰٓؤ‬ َ ‫فَك َۡي‬

“Maka bagaimana jika kami datangkan seorang saksi dari setiap umat dan kami akan
datangkan dirimu sebagai saksi atas mereka.”

(QS An Nisā: 41)

◆ Malaikat akan menjadi saksi.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

‫سا ٰٓ ِٕٮ ً۬ ٌﻖ َوش َِہي ً۬ ٌد‬


َ ‫َو َجا ٰٓ َء ۡت ُك ُّل ن َۡف ٍ ً۬س َّمعَ َها‬

“Dan akan datang setiap jiwa bersamanya malaikat yang menuntun dan malaikat yang
menjadi saksi.”

(QS Qāf: 21)

◆ Bahkan anggota badan manusia akan menjadi saksi di hari kiamat.

Allāh berfirman :

َ ‫ۡٱليَ ۡو َم ن َۡختِ ُم‬


ِ ‫علَ ٰ ٰٓى أ َ ۡف َوٲ ِه ِه ۡم َوتُك َِل ُمنَا ٰٓ أ َ ۡيد‬
َ‫ِيہ ۡم َوت َۡش َہ ُد أ َ ۡر ُجلُ ُهم ِب َما كَانُواْ يَ ۡك ِسبُون‬
“Pada hari ini akan kami tutup mulut-mulut mereka dan tangan-tangan mereka akan
berbicara dengan kami dan kaki-kaki mereka akan menjadi saksi atas apa yang sudah
mereka lakukan.”

(QS Yāsīn: 65)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini dan sampai pada bertemu pada
halaqah selanjutnya.

‫والسالم عليكم ورحمة ّللا وبركاته‬

‘Abdullāh Roy,
Di kota Al Madīnah

You might also like