Professional Documents
Culture Documents
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 1
DOSEN PENGAJAR :
Ns. Agnes Marbun, M.Kep
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karunia dan rahmat-Nya ,
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini untuk memenuhui tugas mata kuliah
“Keperawatan Medikal Bedah II” yang akan membantu dalam menambah pengetahuan
mahasiswa. Dan terima kasih kepada bapak dosen pengajar kami yang telah mengajari kami.
Dalam menyelesaikan mkalah ini, kami sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan,
karena kami masih tahap belajar dan kurangnya keterbatasan pengetahuan kami. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan doa nya.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
Penginjeksian medikasi adalah prosedur invasi yang melibatkan deposisi obat melalui
jarum steril yang diinsersikan kedalam jaringan tubuh. Teknik aseptic harus dipertahankan
karena klien berisiko infeksi bila jarum menembus kulit. Untuk injeksi subkutan, obat
dideposisikan ke dalam jaringan penyambung di bawah dermis. Karena jaringan subkutan
tidak banyak disuplay pembuluh darah , absorpsi obat kadang lebih lambat daripada injeksi
intramaskular. Jaringan subkutan berisi reseptor nyeri, sehingga hanya dosis kecil obat yang
larut air, dan tidak mengiritasi harus diberikan melalui rute ini.
Pemberian injeksi subkutan dan tidak boleh didelegasikan pada personel asisten.
Personel harus diintruksikan untuk melaporkan reaksi obat yang tidak diinginkan atau nyeri
pada tempat injeksi sesegera mungkin.
1.2 Tujuan
1. Pemberian obat subcutan ialah untuk memasukkan sejumlah toksin atau obat
kepada jaringan subcuta di bawah kulit untuk proses di absorbsi.
2. Untuk mendapat reaksi setempat
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi
Pemberian obat secara subcutan ialah memasukkan obat kedalam bagianbawah kulit.
lokasi yg dianjurkan untuk suntikan ini merupakan lengan bagian atas, kaki bagian atas ,dan
daerah di sekitar pusar.
Obat subcutan (SC) diberikan atau dimasukkan melalui suntikan dibawah kulit yang
dapat dilalukan diarea lengan atas sebelah luar 1/3 bagian dari bahu, bagian daerah dada dan
bagian umbilikus.
1. Indikasi : bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena
tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi. Lokasi yang dapat
ideal adalah lengan bawah dalam dan punggung bagian atas.
2. Kontra indikasi : luka, berbulu, alergi, infeksi kulit.
Efek samping yang paling umum adalah kelelahan, gangguan pencernaan seperti diare,
mual, dispepsia stomatis, dan muntah, perubahan warna kulit dan anoreksia. Bahaya
yang akan mungkin yang timbul dalam pemberian sunyikan subcutan kepada penderita
adalah :
a) Pada tempat suntikan timbul udema, cairan yang kita suntikkan akan sukar untuk
diserap oleh tubuh, sehingga mungkin timbulnya infeksi menjadi semakin besar.
b) Beberapa macam cairansuntikan yang akan kita gunakan, misalnya yang
berminyak, pada penyerapan yang berlangsung secara lambat tersebut, dapat
menyebabkan terjadinya kematian jaringan dibawah kulit.
c) Cairan suntikan mungkin kita suntikkan terlalu dekat pada permukaan kulit
BAB III
1) Identifikasi pasien
2) Atur posisi pasien senyaman mungkin
3) Tentukan lokasi injeksi
4) Memberitahukan pada pasien tindakan yang akan segera dilakukan
3.3 Prosedur
1) Cuci tangan
2) Gunakan sarung tangan
3) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan dengan bahasa yang mudah dimengrti
4) Tempatkan pasien dengan telentang atau duduk
5) Gunakan kapas alkhol sebagia desinfeksi dengan gerakan sirkuler
6) Regangkan kulit dengan tangan kiri atau cubit lipatan kulit dengan ibu jari dan
telunjuk
7) Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas, pada sudut 45derajat
dari permukaan kulit
8) Lakukam aspirasi, jika tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan sampai habis
9) Tarik spuit dan tekan area injkesi dengan kapas alkohol
10) Tenangkan pasien dan pastikan obat untuk memperbaiki pasien
11) Puji pasien atas kerja samanya
12) Lepaskan sarung tangan
13) Catat reaksi pemberian obat
14) Cuci tangan
Perhatikan dosis obat, nama obat, nama klien, sesuai dengan order dari dokterk dan
perhatikan juga respon klien terhadap obat.
3.5 Dokumentasi
3.6. Video
Daftar Pustaka
Hidayat A.aziz Alimu; buku saku praktikum keperawatan anak; buku kedokteran EGC
2007;Jakarta