You are on page 1of 2

HARI JUMAT HARI ISTIMEWAH NAN PENUH BERKAH

*KEUTAMAAN 'ASHAR JUM'AT*


‫ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَ ﺻَﻞ ِﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴﺪِﻧـ َﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺍﻟﻔﺎﺗـِﺢ ِﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏﻠِﻖَ ﻭَﺍﻟﺨﺎﺗﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳﺒﻖَ ﻧَﺎﺻِﺮِﺍﻟْﺤَﻖِ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖ ِﻭَﺍﻟﻬـ َﺎﺩِﻱ‬، َ‫ ﺍﻟﺤَﻤْﺪُﻟِﻠّٰﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍْﻟﻌٰﺎﻟَﻤِﻴْﻦ‬، ِ‫ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠّٰﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤٰﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ‬
‫ﺇﻟﻰَ ﺻِﺮﺍﻃِﻚَ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَـ َﻘـِﻴﻢ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻟِﻪ ﺣَﻖَّ ﻗـ َﺪْﺭِﻩ ﻭَﻣِﻘـْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌـ َﻈـِﻴﻢ‬
Salah seorang ulama salaf berkata :
*_"Barang siapa yang istiqomah dihari jum'atnya,maka ia pasti akan istiqomah diseluruh hari nya
dalam seminggu."_*
Syekh Mufaddlol bin Fudlolah apabila ia telah sholat 'ashar dihari jum'at, ia menyendiri di pojok
masjid sendirian, ia senantiasa berdo'a sampai terbenamnya matahari.
*(AKHBAR ALQUDLOT)*
Syekh Thowus bin Kisan apabila ia telah sholat 'ashar dihari jum'at,ia menghadap qiblat dan tidak
berbicara pada seorangpun sampai terbenam matahari...
*(TARIKH WASHIT)*
Salah seorang sholihin berkata :
*_Aku tidak berdo'a pada Allah swt dengan satu do'a diwaktu antara 'ashar dan maghrib dihari jum'at
kecuali tuhanku pasti mengabulkan do'aku sehingga aku merasa malu...!_*
Ibnu 'Asakir telah menyebutkan dalam kitabnya :
*_"Assholat bin busthom tertimpa kebutaan,kemudian saudara-saudaranya duduk mendoakannya
pada waktu 'ashar dihari jum'at, sebelum terbenam matahari ia bersin sekali dan pandangan
matanya kembali normal..._*
*(TARIKH DIMISYQI)*
Ibnu AlQoyyim berkata :
*_" waktu ini adalah waktu terakhir setelah 'ashar,semua ahli agama mengagungkan waktu
tersebut."_*
*(ZAADUL MA'AD 1/384)*
Sa'id bin Jubair rodliyallah 'anhu apabila ia telah sholat 'ashar dihari jum'at ia tidak mengajak
seorangpun berbicara sampai terbenam matahari. Yakni ia menyibukkan dirinya dg berdo'a..
*(ZAADUL MA'AD 1/382)*
=============================
Sungguh sangat rugi dan benar-benar rugi orang yang menyia-nyiakan waktu mulia ini...
Luangkanlah waktumu dan tinggalkan urusan duniamu sementara waktu untuk merebut keutamaan
waktu mulia ini dan mengisinya dengan memperbanyak dzikir dan do'a...
Semoga senantiasa diberi taufiq untuk istiqomah dalam berdzikir dan mendekatkan diri pada sang
pencipta. Aamiiin...
Bagi para ikhwan tijany jangan lupa untuk hadir dzikir WAZHIFAH dan HAILALAH JAMA'AH di
zawiyah terdekat...
HAILALAH JUM'AT SORE HARI
Hailalah khusus pd hari Jum'at, karena Jum'at adalah hari tambahan di langit.
Alasan lainnya, sebagaimana dalam hadis soheh, bahwa Dajjal kelak akan keluar pada hari Jum'at
setelah Asyar. Semua ikhwan/muhibbin sedang berhailalah di zawiyah, maka Dajjal tidak bisa
menguwasai mereka.
Alasan lainnya juga, sebagaimana ungkapan para ulama salafus soleh, bahwa waktu mustajabah
pada hari Jum'at adalah ketika waktu Asar menjelang Magrib.
Dalam hadis Qudsi Allah berfirman:
"Barang siapa yang menyibukkan diri berdzikir kepada-Ku; untuk memohon kepada-Ku, maka akan
Aku berikan baginya yang lebih utama. Dan karena amalan akan ditunjukkan kepada Allah di waktu
itu, dimana Allah mengijabahi setiap permintaan"
Membaca hailalah di sore hari Jum'at, maka lembaran mingguan diakhiri dengan hailalah, dan
dimulai lagi dengan haillah. Dan waktu di antara kedua hailalah itu, dosa-dosa diampuni oleh Allah.
Jika seseorang terlewatkan waktu hailalah, maka tidak ada qada' baginya. Tapi jika ingin
mendapatkan ganjaran serupa bacaan hailalah sore hari Jum'at, maka bisa dengan membaca 500
solawat Fatih, sebagaimana diriwayatkan oleh pembesar masyayikh, yakni para sahabat Syaikh
Ahmad Tijani.
Namun jika ada udzur untuk bisa menyambung bacaan hailalah sampai magrib, maka bolehlah
baginya membaca hailalah sebanyak hitungan yang telah ditentukan.
Dan jika waktunya mepet, yang sekiranya hanya cukup membaca lafadz "Allah" saja sebanyak 1000
kali, maka itu sudah seperti berhailalah.
Wirid Hailallah
Wirid hailallah, dilaksanakan satu kali dalam seminggu, yakni pada setiap hari Jum’at setelah shalat
ashar dengan cara membaca dzikr ‫(“ ﺍﻟﻠﻪَّﻻِﺇ َﻪ ِﻟﺇَﻻ‬tidak ada Tuhan selain Allah)” atau Ism al-Dzat (‫) ﺍﻟﻠﻪ‬
yang dilaksanakan secara berjama’ah sampai datangnya waktu Maghrib. Pengalokasian waktu
hailallah pada hari jum’at setelah shalat ashar, berkaitan dengan waktu mustajab (saat ijabah).
Dalam hadis dikatakan bahwa di akhir waktu ashar pada hari Jum’at terdapat waktu mustajab.
Apabila wirid hailallah dilakukan munfarid (sendirian) karena ada halangan, misalnya, maka harus
dilaksanakan dengan ketentuan membaca dzikir sebanyak 1600 kali atau minimal 1000 kali, dan
tidak di haruskan sampai datangnya waktu Maghrib.
Praktek Wirid hailallah sebagai berikut :
a. Membaca niat untuk mengamalkan wirid hailallah.
b. Membaca dzikir mulai selesai shalat ashar sampai waktu maghrib. Apabila dilaksanakan munfarid
membaca dzikir minimal 1000x, maksimal 1600x..
Apabila dalam wirid lazimah, ditekankan untuk membersihkan diri dari segala bentuk kotoran
maksiat dengan dasar amalan istighfar, kemudian membina komitmen dengan Rasul dengan jalan
mengamalkan segenap sunnahnya bahkan sampai pada tingkat bisa “berhubungan” dengan Rasul
secara langsung melalui amalan dasar shalawat sebagaimana terdapat dalam wirid Wadzifah, maka
dalam wirid hailallah, penekanannya ditujukan terhadap amalan dzikir.
Amalan dzikir dalam hailallah dibaca oleh murid setelah bersih dan suci melalui bacaan istighfar dan
setelah mendekatkan diri kepada pembimbing utama yakni Nabi Muhammad saw., selanjutnya ia
menuju benteng Allah swt., dengan dzikir, tentang hal ini dalam hadis dikatakan :
‫ﺖﻠُﻗﺎ َﻣ ُﻞَﻀْﻓَﺍ‬ ْ ُ ‫ﻥ ِﻴﺒَّﻨﺍﻟَﻭ َﺎﻧَﺍ‬
َ ْ‫ﻲ ْﻠﺒَﻗ ْﻦِﻣ ُﻮ‬
ِ ْ ‫ﺍﻟﻠ َﻪﻻِﺍ َﻪ ِﻟﺍَﻻ‬
“Seutama-seutama apa yang diucapkan olehku dan nabi-nabi sebelum aku ialah : La ilaha Illallah.”
Dalam hadis lain dikatakan :
‫ﻲﻨْﺼِﺣﺍﻟﻠﻪ َﻻِﺍ َﻪ ِﻟﺍَﻻ‬ ِ ْ ‫ﻦﻣَﻭ‬ َ ْ ‫ﻞﺧَﺩ‬َ َ ‫ﻲﻨْﺼِﺣ‬ ِ ْ ‫ﻦﻣُﺍ‬ ِ َ ‫ْﻲِﺑ َﺍﺬَﻋ ْﻦِﻣ‬.
“La ilaha Illallah adalah benteng-Ku dan barangsiapa yang masuk benteng-Ku, maka dia selamat
dari siksa-Ku.”
Dalam wirid hailallah, amalan dzikir mempunyai fungsi menggerakan ruh untuk membangun tauhid
zauqi.
Amalan dzikir dalam hailallah mendidik murid senantiasa komitmen dengan Allah secara lahir dan
batin, sehingga yang digoreskan dalam hati dan yang diucapkan oleh lisan yakni zikir, berjalan terus
menerus. Hal ini dimaksudkan untuk menolak setiap goresan jelek dalam pikiran. Sehingga
akhirnya, menghasilkan pikiran yang jernih (bersih) dari goresan-goresan selain Allah, akhirnya
sampai pada maqam kewalian. Selanjutnya dikatakan, amalan zikir, pada dasarnya merupakan
dasar-dasar amalan yang harus di kembangkan oleh para murid untuk mencapai kewalian. Hal ini,
berarti bahwa inti ajaran zikir dalam thariqat tijaniyah, adalah mengarahkan murid untuk sampai
pada tingkat atau derajat kewalian dan ini hanya akan dapat ditempuh setelah ia menata maqam
persiapan yakni maqam Taubat yang ditekankan dalam wirid lazimah dan maqam istiqamah yang
ditekankan dalam wirid Wadzifah.
alloh alloh madad madad,
‫ﻖﺒَﺳﺎ َﻤِﻟ ِﻢِﺗﺎَﺨﺍﻟَﻭ ۞ َﻖِﻠ ْ ُﻏﺃﺎ َﻤِﻟ ِﺢِﺗﺎَﻔﺍﻟ ۞ ٍﺪَّﻤَﺤُﻣﺎ َ ِﻧ ِّﺪﻴَﺳﻰ َﻠَﻋ ِّﻞَﺻ َّ ُﻢ ّﻬَﻠﺍﻟ‬
َ َ ۞ ‫ِﻪِﻟﻰ َﺁﻠَﻋَﻭ ۞ ِﻢﻴِ َﻘﺘْﺴُﻤﺍﻟ َﻚِﻃﺍَﺮِﺻﻰ َﻟِﺇﻱ ِﺩﺎَﻬﺍﻟَﻭ ۞ ِ ّﻖَﺤﺎﻟِﺑ ِّﻖَﺤﺍﻟ ِﺮِﺻﺎَﻧ‬
‫۞* ِﻢ ِﻴﻈَﻌﺍﻟ ِﻩِﺭ َﺍﺪْ ِﻘﻣَﻭ ِﻩِ ْﺭﺪَﻗ َّﻖَﺣ‬
‫ﺾﻴَﻔْﻟﻲ ِﺍﺑَﺃ ِﺓَ ْﺮﻣُﺯﻲ ِﻓﺎ َﻧْ ُﺮﺸْﺣﺍ َّﻢُﻬ َﻠّﻟﺍ‬ ْ ِ ‫* ﻲِﻧﺎَﺠِّﺘﺍﻟ‬
* ‫* ﻲِﻧ َﺎ ْﻤ ِﺘﻜْﻟﺎﺀ َﺍ ِﻴﻟْ َﻭﺄْﻟﺍ ِ ْﻢﺘَﺧ ِ َﺩ َﺪﻤِﺑﺎ َ َّﻧ ِﺪﻣَﺃﻭ‬
* ‫ﺼﻤْﻟﺍ ٍﺪَّﻤَﺤُﻣﺎ َ ِﻧ ِّﺪﻴَﺳ ِﻩﺎَﺠِﺑ‬ ُ ْ‫ﻲِﻧ َﺎ ْﻧ َﺪﻌْﻟﻰ ﺍَ َﻔﻄ‬
Ya Allah kumpulkan kami dalam golongan Abil Faidl Tijani
dan anugerahkan pertolongan kepada kami ini dengan anugerah hamparan kewalian Sang
Penyempurna Wali Pembesar yang Tersembunyi

You might also like