You are on page 1of 6

BEDAH SYARAF (SISTEM PERSYARAFAN)

TREPANASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/.../PAB/I/2017 00 1/1
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan :
PROSEDUR DIREKTUR
OPERASIONAL
Dr. H. Hilman Taufik W. S.,M.Kes
PENGERTIAN Trepanasi merupakan operasi pembedahan pada kepala
dengan membuka os. kranial.
TUJUAN Indikasi dari tindakan ini adalah evakuasi perdarahan pada
trauma kepala (misalnya : SDH front temporoparietal).
KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Sumedang Nomor
445/Kep...PAB/ 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Anestesi
dan Bedah Pada RSUD Kabupaten Sumedang.
2. Dilakukan untuk prosedur tindakan terhadap pasien post
operasi yang dilakukan tindakan anestesi.
PROSEDUR 1. Persiapan Lingkungan
Yang perlu dipersiapkan antara lain :
a. Meja operasi dengan alasnya
b. Lampu operasi
c. Meja instrumen
d. Mesin suction
e. Mesin diathermi
f. Plat diathermi
g. Standar infus
h. Tempat sampah

2. Persiapan Pasien
Pasien dipersiapkan antara lain :
a. Puasa
b. Pasien menanggalkan semua perhiasan dan gigi palsu

1
BEDAH SYARAF (SISTEM PERSYARAFAN)
TREPANASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/.../PAB/I/2017 00 1/1
(jika ada)
c. Skiren area operasi (rambut kepala)
d. Informed consent
e. Persiapan psikologis

3. Persiapan Alat
a. Alat Steril (Basic Steril)
1) Desinfeksi klem (1 buah)
2) Doek klem (6 buah)
3) Handvatmess no. 3/4 (1/1 buah)
4) Pincet anatomis (2 buah)
5) Pincet chirurgis (2 buah)
6) Arteri klem van pean (10 buah)
7) Arteri van klem kocher (4 buah)
8) Gunting metzembaum (1 buah)
9) Gunting benang (1 buah)
10) Naldvoerder (2 buah)
11) Haak gigi 4 tajam (2 buah)
12) Slang suction (1 buah)
13) Kanule suction (1 buah)
14) Cucing (2 buah)
15) Bengkok (2 buah)
b. Ekstra Set
1) Elevator (1 buah)
2) Respatorium (1 buah)
3) Spatel dura (2 buah)
4) Pincet dura (1 buah)
5) Pincet bayonet (1 buah)

2
BEDAH SYARAF (SISTEM PERSYARAFAN)
TREPANASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/.../PAB/I/2017 00 1/1
6) Boor kraniotomi + dril (1 set)
c. Linen Steril
1) Doek besar (2 buah)
2) Doek kecil (3 buah)
3) Alas meja instrumen (1 buah)
4) Schort (5 buah)
5) Handuk steril (5 buah)
d. Bahan Habis Pakai
1) Mess no. 20 dan no.11
2) Handscoen steril sesuai dengan ukuran
3) Kasa steril sesuai dengan kebutuhan
4) Povidon iodin 3%
5) Alkohol 70%
6) NaCl 0,9%
7) Lidocain/pehacain
8) Spuit 10cc
9) Surgicell
10) Bone wax
11) Lyostip
12) Opsite
13) Tulle
14) Redon drain
15) Cranial mesh + screw
16) Benang bedah, terdiri dari :
a) Dexon no. 4/0, 2/0
b) Dermalon no. 3/0
c) Seide no.1
e. Alat Tidak Steril

3
BEDAH SYARAF (SISTEM PERSYARAFAN)
TREPANASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/.../PAB/I/2017 00 1/1
1) Gunting perban
2) Hipavix

4. Prosedur
 Tim bedah cuci tangan bedah.
 Tim bedah memakai gaun operasi dan handscoen steril
sesuai dengan ukuran.
 Instrumentator menata instrumen di meja instrumen.
 Desinfeksi area operasi dengan povidon iodin 3%.
 Memberikan spuit 10cc berisi pehacain + kassa untuk
infiltrasi.
 Drapping dengan 2 buah doek besar, 3 doek kecil. Klem
dengan doek klem.
 Memberikan opsite untuk menutup lapang operasi.
 Memasang kabel diathermi, slang suction dan kanul
suction. Klem dengan doek klem.
 Memberikan instruksi bahwa operasi sudah siap untuk
dilaksanakan.
 Memberikan handvatmess dengan mess no. 20 untuk
insisi kulit kepala.
 Memberikan diathermi monopolar dan pincet chirurgis
untuk memperdalam insisi.
 Memberikan diathermi bipolar dan irigasi dengan NaCl
0,9% untuk mengatasi perdarahan.
 Memberikan haak gigi 4 tajam.
 Memberikan diathermi monopolar + pincet chirurgis
untuk memisahkan galea.
 Memberikan arteri klem van pean untuk menjepit

4
BEDAH SYARAF (SISTEM PERSYARAFAN)
TREPANASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/.../PAB/I/2017 00 1/1
pembuluh darah di sekitar insisi.
 Memberikan kassa dan doek klem untuk menjepit kulit
yang dikelupas.
 Memberikan monopolar untuk insisi periosteum.
 Memberikan respatorium untuk menyisihkan periosteum.
 Memberikan kapas watches untuk menyerap perdarahan.
 Memberikan bor dengan dril untuk melubangi cranial dan
irigasi NaCl 0,9%.
 Memberikan spatel dura untuk mengambil serbuk tulang.
 Memberikan bone wax yang ditaruh pada elevator untuk
merawat perdarahan pada tulang.
 Memberikan bor dengan dril pemotong cranial untuk
memotong tulang cranial.
 Memberikan elevator untuk mengambil tulang.
 Tulang direndam dalam NaCl 0,9%.
 Memberikan naldvoerder dengan benang dexon no. 4/0
dan pincet duramater untuk tegel selaput duramater pada
periosteum.
 Memberikan gunting metzembaum untuk membuka
selaput duramater.
 Memberikan pincet duramater dan suction untuk
mengambil clot.
 Memberikan surgicell + lyostip untuk merawat
perdarahan. Serap perdarahan dengan kapas watchess.
 Memberikan naCl 0,9% untuk membilas perdarahan.
 Memberikan naldvoerder dengan benang dexon no. 4/0
untuk jahit selaput dura.
 Memberikan redon drain untuk drain.

5
BEDAH SYARAF (SISTEM PERSYARAFAN)
TREPANASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/.../PAB/I/2017 00 1/1
 Memberikan tulang yang dipotong untuk ditanam kembali
dengan cara diikat dengan seide no. 1 dan serbuk tulang
untuk ditanam kembali.
 Memberikan cranial mesh + screw untuk fiksasi tulang.
 Memberikan naldvoerder dengan benang dexon no. 2/0
untuk jahit fasia.
 Memberikan naldvoerder dengan benang dermalon no.
3/0 untuk jahit kulit.
 Bersihkan kulit dari sisa darah dan antiseptik. Keringkan
dengan kassa kering.
 Tutup luka dengan tulle, kassa dan hipafix.
 Bersihkan alat dan cuci tangan.
 Operasi selesai.
UNIT TERKAIT IBS, ruang perawatan, dll.

You might also like