You are on page 1of 15

Minimnya petugas promkes Kurang kerjasama dengan Penyuluhan yang kurang

yang ada di Puskesmas lintas sektor informatif

Petugas promkes kurang teliti dalam Promkes yang kurang


melakukan pencatatan dan memanfaatkan media elektronik
pendataan program penyuluhan dan sosialisasi

Pelayanan dan
atau rujukan ibu
hamil resiko
Masih cukup banyak tinggi/komplikasi
perbedaan status sosial di
Banyaknya program Puskesmas kalangan masyarakat
yang harus dibiayai
Kurangnya kesiapan psikologis
ibu untuk melahirkan secara
normal
Data balita tidak Kurangnya sosialisasi
Peran kader kurang sesuai dengan
sasaran

Pemberian kapsul
vitamin A (dosis
200.000 SI) pada
balita 2 kali/tahun

Kesadaran dan pengetahuan ibu


kurang
Anggaran tidak
ada
Perlunya dukungan dari
masyarakat setempat
Sebagaian kesil kelompok
masyarakat dengan budaya
dan kepercayaan menolak
imunisasi

Imunisasi
DPT1 pada
bayi

Banyaknya BJS di wilayah


Puskesmas Teluk Karang
Minat lansia yang kurang, Kurangnya kerjasama
Kurangnya kader
karena ketidakhadiran dengan TOGA dan TOMA
dokter/tenaga kesehatan

Pemantauan
kesehatan pada
anggota kelompok
usia lanjut yang
Kurangnya sarana seperti : KMS, dibina sesuai
lansia,dan tensimeter standar

Kurangnya pengetahuan tentang


Minimnya dana swadaya masyarakat pentingnya pemantauan kesehatan lansia
untuk pelayanan kesehatan lansia

Lansia banyak yang


bekerja
Bidan tidak melaksanakan Kurangnya sosialisasi
pemeriksaaan DDTK Tidak adanya SOP sehingga mengenai SOP yang ada
secara lengkap sesuai pemeriksaan DDTK tidak dalam melakukan prosedur
dengan SOP sesuai dengan SOP DDTK benar

Bidan tidak selalu datang tepat


waktu sehingga tidak menjalankan
pemeriksaan DDTK sejak awal Kurangnya pengetahuan kader mengenai
pemeriksaan DDTK yang benar

Pelayanan deteksi
dan stimulasi dini
tumbuh kembang
anak pra sekolah
Kurangnya pengetahuan masyarakat
Masih ada beberapa posyandu yang tidak terdapat
tentang pemeriksaan DDTK yang
alat ukur tinggi badan dan meteran untuk
benar
mengukur lengkap kepala dan lingkar lengan

Ruang pemeriksaan DDTK terbatas Proses pencatatan rekapitulasi tidak


karena dilakukan dirumah kader mencantumkan cakupan masing-masing
kelurahan, sehingga sulit untuk
melakukan pengawasan pada kelurahan
yang cakupannya masih rendah
Banyak dukun
Kerjasama dukun kurang
Data ibu hamil tidak akurat
Bidan tidak ada di kelurahan (PWS)

Penyuluhan kurang

Peran kader kurang

Lintas sektor kurang

Pelayanan
persalinan
Transportasi kurang

Sarana penyuluhan kurang Budaya pecaya dukun

Tidak punya BPJS Ekonomi rendah

Medan sulit
Double job Belum ada perencanaan Penyuluhan hanya diberikan
Petugas kurang bersemangat untuk kerjasama lintas kepada sebagian pengurus
melakukan penyuluhan sektor TTU

Sanitasi
tempat-
tempat umum
memenuhi
syarat

Kurangnya pengetahuan dan


Kurangnya dana untuk perbaikan dan kepdedulian pengurus/pengelola TTU
pembangunan sanitasi yang baik untuk menciptakan sanitasi TTU yang
baik
Data Bumil/Bulin tidak
Kurangnya tenaga akurat

Kurangnya informasi

Pelayanan nifas
lengkap (ibu &
neonatus) sesuai
Kurangnya kerja sama lintas sektor standar (KN3)

Tingkat pendidikan
rendah
Dana transport petugas keluar
gedung kurang
Jumlah kader kurang Belum ada kebijakan tegas terhadap
Penyuluhan kurang masyarakat yang masih BABS
Pendidikan masyarakat maksimal
rendah
Perlunya peningkatan
peran dan fungsi kader Perlunya pemberdayaan murid
Kurangnya pengetahuan masyarakat sekolah untuk mendorong kesadaran
tentang dampak dari BABS keluarga agar tidak BABS
Kurangnya pengetahuan tentang jamban
sehat

Pemantauan
jamban
keluarga
Sarana KIE bebas BABS masih kurang Tempat tinggal dekat dengan sungai

Kurangnya kemampuan membangun jamban


secara swadaya Kebersihan
lingkungan kurang
Tidak semua kelurahan menyediakan
Kertersediaan jamban sehat masih kurang dana bantuan pembangunan jamban
Kurangnya kesadaran ibu
hamil untuk memeriksakan Kurangnya sosialisasi
kehamilan

Pelayanan
kesehatan bagi
ibu hamil sesuai
standar, untuk
Alat transportasi sulit kunjungan
lengkap

Perlengkapan kurang lengkap dan modern Jarak yang jauh

Kondisi cuaca yang buruk


Petugas kurang bersemangat Kader tidak memberikan edukasi Metode pendataan kurang tersosialisasi
melakukan penyuluhan mengenai pemberian ASI Ekslusif

Kurangnya sosialisasi tentang ASI


Eksklusif
Ibu memberikan susu formula pada bayi

Bayi
mendapatkan
ASI eksklusif

Banyaknya took atau apotik terdekat yang


Ekonomi kurang untuk membeli
menjual susu formula
makanan yang bergizi, sehingga ASI
Ibu sedikit
Belum semua petugas Skrining ODGJ luar
Belum ada kader kesehatan mendapatlan gedung masih kurang
peduli gangguan jiwa Kurangnya sosialisasi
pelatihan kesehatan jiwa

Penjaringan pasien ODGJ belum optimal


Kurangnya kepedulian keluarga
terhadap pasien

Cakupan
pelayanan
Atribute khusus untuk untuk kunjungan
gangguan
rumah pasien jiwa berat belum tersedia jiwa

Kurangnya komitmen staekholder


Belum adanya buku pedoman skrining gangguan
jiwa bagi petugas kesehatan maupun kader

Kurangnya kerja sama lintas sektor


Petugas gizi kurang
Ibu kurang pengetahuan maksimal

PMT tidak rutin

Pola asuh kurang Sosialisasi kurang


Kader kurang maksimal
maksimal
Tidak ada poster

PMT Balita
Buruk

Posyandu, meja kurang

Timbangan rusak
Petugas kurang maksimal
Pengetahuan rendah Sosialisasi kurang

Malas Olah Raga Promkes Kurang


Cek rutin rendah

Penderita
Hipertensi
tinggi
Alat tidak dikalibrasi

Gaya hidup

Pola makan sembarangan

Tidak punya kartu BPJS


Double Job
Rendahnya pengetahuan
penderita Sosialisasi Kurang

Kesembuhan
penderita TBC
Rumah padat BTA +

Jorok

Tempat sampah tidak ada Ekonomi rendah

Air tidak mengalir

Ruangan bocor Etika batuk kurang

You might also like