Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang besar harus mampu bersaing secara global dengan
negara lain. Dalam upaya meningkatkan daya saing dalam persaingan global,
Indonesia harus mampu mewujudkan tata pemerintahan yang memiliki birokrasi
terbaik dan modern. Hal tersebut menuntut adanya kesiapan Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam menjalankan pemerintahan.AparaturSipil Negara (ASN)
memilikiperananpentingdalammengelolasumberdayasecaraefektifdanefisienuntukke
majuanpembangunan di Indonesia. Untukmeningkatkansumberdaya ASN yang
berkualitasdiperlukanpendidikandanpelatihan yang terintegrasi.
Sejalandengantelahditetapkannya UU Nomor 5Tahun 2014tentangAparaturSipil
Negaradanmerujukpasal 63 ayat 3 dan 4; Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS)wajibmenjalanimasapercobaan yang dilaksanakanmelaluiproses
pendidikandanpelatihan (Diklat) terintegrasiuntukmembangunintegritas moral,
kejujuran,semangatdanmotivasinasionalismedankebangsaan,karakterkepribadian
yang ungguldanbertanggungjawab,
danmemperkuatprofesionalismesertakompetensibidang.
Pelatihan yang inovatif danterintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan
yangmemadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal ditempat Pelatihan dan di
tempat kerja sehinggamemungkinkan peserta mampu menginternalisasi,merasakan
manfaatnya, dan mengaktulisasikannya ditempat kerja dalam suatu proses
pembelajaranhabituasi yaitu proses pembelajaran yangmenanamankan kebiasaan,
sehingga terpatri dalamdirinya sebagai karakter Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
profesional. Melalui Pelatihan Dasar CPNS inidiharapkan dapat menghasilkan PNS
professionalyang berkarakter dalam melaksanakan tugas danjabatannya sebagai
pelaksana kebijakan publik,pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
I.2. Tujuan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan IIIdiselenggarakan untuk membentuk PNS
profesionalyang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentukoleh sikap dan
perilaku displin PNS, nilai- nilai dasarPNS, dan pengetahuan tentang kedudukan
dan peranPNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnyasehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannyasecara profesional sebagai pelayan masyarakat.
2
Perbenihan Perkebunan mengambil judul rancangan aktualisasi
“Mendokumentasikan Regulasi Perbenihan Perkebunan dan Diunggah Di
Website Resmi Instansi”. Rancangan aktualisasi ini telah diseminarkan di
depan penguji, mentor dan pembimbing pada tanggal 24 April 2018 di PPMKP
Ciawi. Latar belakang pengambilan judul tersebut didasarkan pada isu “belum
tersebar luasnya informasi tentang regulasi perbenihan perkebunan”. Dalam
melaksanakan rancangan aktualisasi tersebut akan dilakukan kegiatan sebagai
berikut :
- Identifikasi penyebab dokumen regulasi belum tersebar ke pihak yang
berkepentingan.
- Menyusun rancangan kegiatan pendokumentasian.
- Mengumpulkan dokumen regulasi tentang perbenihan perkebunan, serta
mendokumentasikan ke dalam bentuk softcopy.
- Berkoordinasi dengan admin website Direktorat Perbenihan Perkebunan
terkait dengan pengunggahan dokumen.
- Sosialisasi dokumen yang telah diunggah di website.
- Evaluasi pelaksanaan pendokumentasian informasi tentang regulasi
perbenihan perkebunan.
Setelah kegiatan aktualisasi selesai dilaksanakan di unit kerja masing – masing,
setiap CPNS akan kembali ke kampus PPMKP Ciawi selama 3 hari mulai
tanggal 8 – 10 Agustus 2018 untuk menseminarkan kegiatan aktualisasi yang
telah dilaksanakan disertai dengan pengumpulan Laporan Akhir Kegiatan
Aktualisasi.
III.3. Kesimpulan
Kegiatan Pelatihan Dasar terdiri dari tiga tahapan. Tahapan pertama yaitu
program on campus yang dilaksanakan di kampus PPMKP Ciawi dari tanggal
19 Maret s.d. 24 April 2018 yang diisi dengan kegiatan penyampaian materi.
Tahapan kedua yaitu program off campus yang akan dilaksanakan dari tanggal
25 April s.d. 6 Agustus 2018 di unit kerja masing – masing yang diisi dengan
kegiatan aktualisasi. Dan tahapan ketiga adalah seminar hasil kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan di kampus PPMKP Ciawi dari tanggal 8 –
10 Agustus 2018.
III.4. Saran
Kegiatan Pelatihan Dasar ini khususnya kegiatan aktualisasi, diharapakan
dapat diimplementasikan dengan baik di Direktorat Perbenihan Perkebunan.