Professional Documents
Culture Documents
Escherichia coli (E. coli) merupakan salah satu spesies bakteri Gram negatif.
Bakteri ini hidup pada saluran pencernaan, atau dikenal dengan bakteri Enterobactericiae
(Lanin, 2006).
Escherichia coli merupakan salah satu spesies genus Escherichia yang bersifat
Gram negatif, fakultatif anaerob, tidak berspora, motil, berbentuk batang pendek
(kokobasil) ukuran 0,4-0,7 g x 1,4 g. Secara normal hidup dalam saluran pencernaan
hewan dan manusia. Escherichia coli tumbuh baik pada temperatur 37°C tetapi juga dapat
tumbuh pada suhu 15°C- 45°C. Koloni berbentuk bulat cembung, permukaan licin
dengan pinggiran rata dan dapat tumbuh subur pada biakan nutrient agar. Escherichia
coli dapat dimusnahkan dengan pendinginan (suhu es) dalam waktu 120 menit. Koloni
yang khas dari Escherichia coli biasanya memudahkan dalam pengenalan dengan
penampakan karakteristik pada media differensial seperti pada agar Eosin Methylen Blue
(EMB) dan Mac. Conkey (Davis dkk., 1986).
6. Hasil Pengamatan :
Hari Pertama : Isolasi pada media MC
Hari Kedua :
Tabel 1. Hasil Isolasi pada Media Selektif
Hari Ketiga :
Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Biokimia
No. Nama Uji Pengamatan Hasil (+/-)
1 Gula-gula cair :
Glukosa fermentasi : terjadi perubahan warna media dari +
ungu menjadi kuning.
Gas : menghasilkan gelembung.
Laktosa fermentasi : terjadi perubahan warna media dari +
ungu menjadi kuning.
Gas : menghasilkan gelembung.
Manitol fermentasi : terjadi perubahan warna media dari +
ungu menjadi kuning.
Gas : menghasilkan gelembung.
Sukrosa fermentasi : tidak terjadi perubahan. +
Gas : menghasilkan sedikit gelembung.
2 MR terjadi perubahan warna media dari kuning menjadi
+
merah setelah ditambahkan reagen MR.
3 VP Tidak terbentuk cincin merah kecoklatan menjadi
-
ungu setelah ditambahkan α-naftol dan KOH 40%.
4 SIM Tidak terbentuk warna hitam. -
Terbentuk cincin merah setelah ditambahkan +
reagen kovaks.
Adanya pergerakkan bakteri ke permukaan. +
5 TSIA Lereng : berubah dari merah menjadi kuning +
Dasar : berubah dari merah menjadi kuning +
H2S : tidak terbentuk warna hitam -
Gas (+) : terbentuk gas
6 SC Tidak terjadi perubahan -
7 Urease Tidak terjadi perubahan -
7. Pembahasan
Pada pengamatan kali ini digunakan berbagai macam medium yaitu medium
tegak, medium cair, medium agar miring, dan medium cawan petri. Masing-masing
medium yang digunakan memberikan hasil yang berbeda-beda walaupun spesies yang
digunakan sama. Hal tersebut berkaitan dengan ciri khas dan sifat masing-masing bakteri
dan mediumnya, medium yang lembab memiliki bentuk koloni yang berbeda dengan
medium kering (Clifton,1958).
Pada pengamatan koloni bakteri pada medium MC dengan metode streak plate
didapatkan koloni dengan bentuk bulat, ukuran 1-3mm, warna koloni merah muda
dengan elevasi cembung dan pinggiran koloni yang rata serta permukaan koloninya
kering.
Pada pengamatan medium cair gula-gula laktosa, glukosa, manitol, warna akhir
medium adalah kuning dan terbentuk gas sehingga menunjukkan hasil positif, sedangkan
pada medium sukrosa warna akhir pada medium tidak terjadi perubahan warna tetapi
hasilnya positif karena terbentuk gas dari tabung durham. Adanya perubahan warna pada
medium yang berisi biakan bakteri sampel yang membuktikan bahwa bakteri tersebut
mempunyai enzim untuk mengubah struktur gula menjadi produk fermentasi. Pada
pengamatan medium cair yang berisi E. Coli, koloni bakteri tersebar merata sehingga
medium terlihat keruh. Hal ini membuktikan bahwa bakteri E. Coli merupakan salah satu
bakteri yang bersifat fakultatif anaerob, artinya bakteri ini dapat hidup dalam keadaan
anaerob atau aerob, sehingga koloni bakteri ini dapat hidup pada permukaan medium
yang anerob maupun berada di dalam dan di dasar medium yang bersifat anaerob
(Clifton, 1958).
Pada pengamatan uji SIM bakteri ini tidak menghasilkan gas Hidrogen Sulfit
(H2S) karena tidak terbentuk warna hitam. Hasil uji indol positif karena terbentuk lapisan
(cincin) berwarna merah pada permukaan, artinya bakteri ini membentuk indol dari
tryptopan sebagai sumber carbon, yang dapat diketahui setelah menambahkan reagen
kovaks. Hasil uji mortility positif terjadi pergerakan bakteri ke permukaan karena pada
bekas tusukan tidak terdapat adanya bakteri.
Selanjutnya pada pengamatan medium agar miring, pada uji TSIA didapatkan
hasil lereng kuning, dasar kuning, H2S negatif dan menghasilkan gas. Hal ini
menunjukan bahwa bakteri tersebut mampu memfermentasikan 3 macam gula yaitu
laktosa, glukosa dan sukrosa sehingga PH nya menjadi asam dan menghasilkan warna
kuning. Pada uji SC tidak terlihat adanya perubahan warna medium dari hijau menjadi
biru yang menandakan bahwa bakteri tersebut tidak menggunakan sitrat sebagai satu-
satunya sumber karbon dan energi. Pada uji Urease menunjukan hasil negatif karena
tidak terjadi perubahan warna dari orange menjadi merah.
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada sampel urin no. 9
didapatkan bakteri E. coli karena hasil pada MC koloni berwarana merah muda dengan
bentuk bulat, ukuran 1-3mm, pinggiran rata, elevasi cembung dan permukaan koloni
kering. Pada uji gula-gula (+), uji MRVP ( + - ), uji SC (-), uji TSIA (asam/asam,H 2S
(-),gas (+)), uji SIM (- + +), dan uji urease (-).
9. Daftar Pustaka
Clifton, C.E., 1958. Introduction To The Bacteria. McGraw-Hill Book Company,Inc.
Davis, B.D., R. Dulbeco, H.N Eisen and Ginsberg (1986). Microbiokogy. Ed. 4, Lipocott
Company, Philadelphia.
Pelczar, M. J. dan Chan, E. C. S., 2005, “Dasar-dasar Mikrobiologi 1”, Alih bahasa:
Hadioetomo, R. S., Imas, T., Tjitrosomo, S.S. dan Angka, S. L., UI Press, Jakarta.
10. Lampiran :
Gambar 1. (Kiri) Koloni Bakteri pada media MC. (Tengah) Uji Urease. (Kanan) uji SIM.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3. (a) Uji MR, (b) Uji VP, (c) Uji SC, (d) Uji TSIA