You are on page 1of 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan
hanyadapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorgnasime ada yang terusun atas
satu sel(uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel (ultiseluler).
Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di
darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan
tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk
hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak
memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik.( Entjang,2001. )
Enterobacter termasuk dalam family Enterobactericeae yang merupakan kelompok gram
negative berbentuk batang yang habitat umunya adalah di usus manusia dan hewan.
Enterobacter satu family dengan E.coli, Klebsiella, Salmonella, Shigella, Proteus, dan
sebagainya. Pada keadaan tertentu jika terjadi perubahan pada inang atau bila kesempatan
memasuki tubuh yang lain, banayak diantara bakteri ini yang mampu menimbulkan penyakit
( ANONIM,2013 ).
Enterobacter merupakan genus umum Gram – Negatif , anaerob fakultatif , berbentuk
batang ,-tidak membentuk spora bakteri dari keluarga Enterobacteriaceae . Beberapa strain
bakteri ini patogen dan menyebabkan infeksi oportunistik di immunocompromised biasanya
dirawat di rumah sakit) host dan pada mereka yang berada pada ventilsi mekanik .
The kemih dansaluran pernapasan adalah situs yang paling umum dari infeksi . The
genus Enterobacteradalah anggota dari coliform kelompok bakteri. Itu bukan milik coliform
fecal (atau coliform tahan panas) kelompok bakteri, seperti halnya Escherichia coli , karena tidak
mampu tumbuh pada 44,5 ° C dengan adanya garam empedu. Dua spesies dari genus klinis
penting ini adalah E. aerogenes dan E. cloacae.( ANONIM,2013 )
Enterobacter merupakan flora normal pada sistem pencernaan manusia dan hewan.
Bakteri ini tidak akan menimbulkan penyakit jika tidak bergabung dengan jenis bakteri lain. Ini
disebabkan bakteri Enterobacter bukan penyebab tunggal munculnya suatu penyakit.
( ANONIM, 2013 )
Salah satu spesies dari Enterbacter yang menimbulkan penyakit bagi manusia adalah
Enterobacter sakazaki. Enterobacter sakazakii bukan merupakan mikroorganisme normal pada saluran
pencernaanhewan dan manusia. Habitat asli bakteri Enterobacter sakazakii tidak diketahui secara
pasti, sehingga disinyalir bahwa tanah, air, sayuran, tikus, dan lalat merupakan sumber infeksi.
Enterobacter sakazakii dapat ditemukan di beberapa lingkungan industry makanan pabrik susu,
coklat, kentang, sereal, danpasta), lingkungan berair, sedimen tanah yang lembab. Beberapa bahan makanan
yang berpotensi terkontaminasi Enterobacter sakazakii antara lain keju, sosis, daging cincang
awetan, sayuran, dan susububuk. ( ANONIM,2014 )
media yang memenuhi kebutuhan mikroba untuk bertahan hidup dan melakukan
aktivitasnya secara normal diperlukan untuk melakukan isolasi jenis mikroba tertentu. Setiap
media spesifik memiliki kandungan senyawa tertentu yang dapat mendukung pertumbuhan
mikroba tertentu tetapi menghambat pertumbuhan jenis mikroba lainnya. Sebagai contoh media
yang digunakan sebagai media pemupuk, yaitu:
1. Media MCA ( Mac Conkey Agar)
Pada umumnya media yang digunakan untuk membiakkan mikroba mengandung air,
sumber energi (protein dan karbohidrat), zat hara (sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat,
oksigen dan hidrogen), serta faktor penunjang pertumbuhan (seperti asam amino, vitamin).
MCA ( Mac Conkey Agar) mengandung zat warna yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Gram Positif, sedangkan bakteri Gram Negatif tetap tumbuh.
Suatu media yang memenuhi kebutuhan mikroba untuk bertahan hidup dan melakukan
aktivitasnya secara normal diperlukan untuk melakukan isolasi jenis mikroba tertentu. Setiap
media spesifik memiliki kandungan senyawa tertentu yang dapat mendukung pertumbuhan
mikroba tertentu tetapi menghambat pertumbuhan jenis mikroba lainnya.
2. Media Brain Heart Infusion Broth (BHIB)
Media Brain Heart Infusion Broth (BHIB) merupakan media pemupuk yang berbentuk
cair yang berisi bahan kimia yang dapat menghambat beberapa flora normal dan
memungkinkan pertumbuhan bakteri pathogen yang terdapat dalam jumlah kecil pada
specimen, sehingga bakteri mudah tumbuh dengan baik dan diperbanyak.
Bakteri yang telah ditumbuhkan pada media pemupuk selanjutnya dapat dilakukan
pewrnaan gram serta uji biokimia. Uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan
identifikasi bakteri atau mikroorganisme yaitu antara lain uji KIA, uji MRVP, uji Urea, uji
Citrat, dan lain-lain. Pengujian biokimia merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
dunia mikrobiologi.
1. Uji KIA (Kligers Iron Agar)
Fungsi dari uji pada midia KIA yaitu untuk mengetahui kemampuan bakteri untuk
memfermentasikan karbohidrat. Pada media KIA berisi 3 macam karbohidrat yaitu
glukosa, laktosa dan sukrosa. Glukosa berada di dasar media sedangkan laktosa dan
sukrosa berada di bagian lereng.
2. Uji MR-VP
Uji MR atau Uji methyl red digunakan untuk menentukan adanya fermentasi
asam campuran (metilen glikon). Interpretasi hasil negatif (-) ditandai dengan tidak
terjadinya perubahan warna media menjadi merah setelah ditambah methyl red 1%.
Sedangkan hasil Positif (+) ditandai dengan terjadinya perubahan warna media menjadi
merah setelah ditambahkan methyl red 1%. Artinya bakteri menghasilkan asam campuran
(metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa yang terkandung dalam media MR
(Cowan, 2004).
Beberapa bakteri memfermentasikan glukosa dan menghasilkan berbagai produk
yang bersifat asam sehingga akan menurunkan pH media pertumbuhannya menjadi 5.0
atau lebih rendah. Penambahan indikator pH methyl red dapat menunjukkan adanya
perubahan pH menjadi asam.
Sedangkan uji VP atau Uji Voges-Proskauer merupakan Uji yang digunakan untuk
mengetahui pembentukan asetil metil karbinol (asetoin) dari hasil fermentasi glukosa.
Interpretasi hasil : negatif (-) : tidak terjadi perubahan warna media menjadi merah
setelah ditambahkan a-naphtol 5% dan KOH 40%. Positif (+) : terjadi perubahan warna
media menjadi merah setelah ditambahkan a-naphtol 5% dan KOH 40%, artinya hasil
akhir fermentasi bakteri adalah asetil metil karbinol (asetoin) (Colome, 2001).
3. Uji Urea
Kandungan medium Urea adalah buffer, urea, sedikit nutrient dan indicator phenol
red. Hasil yang positif pada media ini yaitu merubah media yang berwarna kuning
menjadi merah mudah karena mempermentasikan karbohidrat. Sehingga hanya bakteri
yang memiliki enzim urease asam triptofan dan asam amino.
4. Uji Media gula-gula
Uji gula-gula merupakan media yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi
bakteri. Indikator yang digunakan adalah merah fenol, untuk mengetahui terjadinya
pembentukan asam atau tidak sebagai hasil penguraian gula pada medium. Di dalam
media gula-gula ini digunakan tabung Durham untuk mengetahui ada tidaknya
pembentukan gas sebagai hasil penguraian gula dalam medium. Media gula-gula ini
terdiri dari glukosa, laktosa, maltosa, dan sukrosa.
5. Simmon’s Citrate
Media yang dipakai adalah Simons citrat. Tujuan dari uji ini adalah untuk
mengetahui apakah kuman menggunakan sitrat sebagai sumber karbon. Pada media
Simons citrat berisi indikator BTB (Brom Tymol Blue). Apabila bakteri menggunakan
sitrat sebagai sumber karbon maka media berubah menjadi basa dan berubah warna
menjadi biru. Interpretasi hasil : negatif (-) : tidak terjadinya perubahan warna media dari
hijau menjadi biru. Artinya bakteri ini tidak mempunyai enzim sitrat permease yaitu
enzim spesifik yang membawa sitrat ke dalam sel. Sehingga kuman tidak menggunakan
citra sebagai salah satu/satu-satunya sumber karbon. Positif (+) : terjadinya perubahan
warna media dari hijau menjadi biru, artinya kuman menggunakan citrat sebagai salah
satu/satu-satunya sumber karbon (Ratna, 2012).
6. MIO
Media MIO atau Motiliti Indol Ornitin merupakan media untuk mengidentifikasi
pergerakan atau motility, indol atau adanya cincin merah setalah dilakukan penambahan
reagen kovac, serta ornitin yaitu untuk mengetahui perubahan warna.
Uji resistensi merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kepekaan
bakteri terhadap suatu antibiotik). Antibiotik dibuat sebagai obat derivat yang berasal dari
makhluk hidup atau mikroorganisme, yang dapat mencegah pertumbuhan atau
membunuh mikroorganisme lain. Antibiotik diperoleh dari hasil isolasi senyawa kimia
tertentu yang berasal dari mikroorganisme seperti jamur, actinomycetes, bakteri.
Antibiotik merupakan substansi kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme
(bakteri, fungi, atau aktinomiset) yang mampu menghambat pertumbuhan atau
membunuh mikroba lain.selain itu antibiotik mampu menghentikan proses biokimia di
dalam proses infeksi bakteri (Lim 1998). Anibiotik memiliki kinerja sebagai bakterisidal
(membunuh bakteri secara langsung) atau bakteriostatik (menghambat pertumbuhan
bakteri). Beberapa cara kerja antibiotik terhadap bakteri yaitu menghambat sintesis
dinding sel, menghambat sintesis protein, merusak membran plasma, menghambat
sintesis asam nukleat, dan menghambat metabolisme esensial. Antibiotik yang
mengambat sintesis protein adalah streptomisin, kloramfenikol,eritromisin,dan tetrasiklin.
Antibiotik umumnya terbuat dari kapang, seperti penisilin yang berasal dari
Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum.Penggunaan antibiotic secara berlebih
menyebabkan bakteri tertentu tahan atau resisten.Resistensi tersebut dapat disebabkan
oleh suatu faktor yang sudah ada pada mikroorganisme itu sebelumnya atau mungkin
juga faktor itu diperoleh kemudian.Sebagai contoh, resistensi terhadap penisilin pada
suatu organisme dapat disebabkan oleh produksi penisilinase, suatu enzim yang
menginaktifkan penisilin.Resistensi yang diperoleh ini pun disebabkan oleh galur-
galur mikroorganisme yang secara genetis telah teradaptasi. (Volk, 1993.)

You might also like