You are on page 1of 42

LEMBAR PENGESAHAN

PEDOMAN
PROGRAM PENYELENGGARAN
UKM

Nomor Dokumen : 440/ /PED/PKM/2017

Tanggal Efektif :

Nomor Revisi :

Diperiksa Oleh: Di buat oleh :


Ketua Manajemen Mutu Penanggung Jawab

Dr..Adek Fitriani Deni Iskandar SKM


NIP. 19730503 200604 2 011 NIP. 19750615 2006041 1 012
Di setujui: Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Caringin Kepala Tata Usaha

Maman Suparman SKM, M.Si Lenita Muhtar, STr. Keb


NIP. 19650819 199003 1 009 NIP. 19690902 1992032 005
KERANGKA ACUAN PROGRAM
KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)
UPTD PUSKESMAS CARINGIN

I. PENDAHULUAN

Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan


pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, prefentif,
penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan
kerja, angkutan umum, lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air, udara, tanah, limba
padat, cair, gas, kebisingan, pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan,
makanan, minuman dan bahan berbahaya.

II. LATAR BELAKANG

Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajat


kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan,
penyuluhan,pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu
terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau
beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan secara terencana, terjadwal, dan
terkendali dalam satu siklus waktu tertentu yang menekankan kegiatan pada sumber,
ambient (lingkungan), pemaparan dan dampak pada manusia.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat.
b. Tujuan Khusus
1. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum lingkungan pemukiman
dan lingkungan lainnya.
2. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara
3. Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat.

IV. TATA NILAI

Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai


Puskesmas Caringin SEHATI :
S : Senyum, salam, sapa
Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa
E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan
H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya mencatat
dan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Penyehatan air
2. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan tempat-tempat umum
4. Klinik sanitasi
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pemberdayaan masyarakat
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
7. Pengawasan dan pengendalian air kualitas lingkungan
8. Penyehatan makanan dan minuman.

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penyehatan Sarana Air Bersih
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih (SAB)
yang ada di wilayah kerja puskesmas.
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana tempat-tempat
umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas
4. Klinik Sanitasi
Pemberian konseling dan tindak lanjut terhadap klien guna menganalsa sebab terjadinya
penyakit serta upaya pencegahannya.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pemberdayaan masyarakat dengan metode penilaian
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap Depot Air Minum (DAM)
dan pemeriksaan sampel air DAM yang ada di wilayah kerja puskesmas
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Pembinaan tempat pengelolaan makanan (TPM) yang bersifat monitoring yang bersifat
inspeksi sanitasi yang ada di wilayah kerja puskesmas.

VII. SASARAN
1. Penyehatan Air
Sasaran KK (Kepala Keluarga) yang menggunakan Sarana Air Bersih
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Rumah-rumah yang berpenghuni di walayah kerja puskesmas
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar terhadap kesehatan
masyarakat, misalnya :Hotel, Tempat wisata, sekolah, pasar dan tempat ibadah.
4. Klinik Sanitasi
Klien dan/atau Penderita (pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Bprbasis Masyarakat (STBM)
Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap jamban.
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Seluruh depot air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas.
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan program kesehatan lingkungan dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah
dibuat pada jam kerja yang dilakukan diluar gedung puskesmas.

IX. EVALUASI
Kepala Keluarga dengan Rumah Sehat yang memenuhi syarat.

X. CATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Kegiatan Inspeksi sanitasi TTU hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas
kesehatan Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.
LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KLINIK SANITASI

Nomor Dokumen : 440/ /KAK/PKM/2017

Tanggal Efektif :

Nomor Revisi :

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Penanggungjawab Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas

Danny Sukma GP, Amd Al Dr..Adek Fitriani Maman Suparman SKM, M.Si
NIP. 19840305 201001 1 012 NIP. 19730503 200604 2 011 NIP. 19650819 199003 1 009
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KLINIK SANITASI
UPTD PUSKESMAS CARINGIN

I. PENDAHULUAN

Klinik sanitasi merupakan suatu wahana bagi masyarakat melalui perbaikan kondisi
kesehatan lingkungan untuk mencegah berbagai penyakit menular dengan bimbingan,
penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas puskesmas.

II. LATAR BELAKANG

Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar


masyarakat Indonesia. Tingginya kejadian penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh
masih buruknya kondisi sanitasi dasar terutama air bersih dan jamban, meningkatnya
pencemaran, kurang higienisnya cara pengilahan makanan, rendahnya perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS).

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pelayanan klinik sanitasi di Puskesmas.


b. Tujuan Khusus
- Petugas klinik sanitasi tahu dan mampu melaksanakan kegiatan klinik sanitasi.
- Petugas klinik sanitasi mampu menggali dan menemukan masalah lingkungan dan
perilaku yang berkaitan dengan penyakit berbasis lingkungan.
- Petugas klinik sanitasi mampu memberikan saran tindak lanjut perbaikan lingkungan
dan perilaku yang tepat sesuai dengan masalah

IV. TATA NILAI


Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai
Puskesmas Cireunghas SEHATI :
S : Senyum, salam, sapa
Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa
E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan
H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya mencatat
dan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan klinik sanitasi dilaksankan di dalam gedung puskesmas. Semua pasien


yang datang berkunjung ke puskesmas mendaftar ke bagian pendaftaran, sedangkan untuk
klien yang akan berkonsultasi dapat secara langsung mendatangi petugas klinik sanitasi atau
mendaftar dahulu ke pendaftaran.

VI. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a) Menerima kartu rujukan status dari petugas poliklinik.
b) Mempelajari kartu status
c) Menyalin dan mencatat nama pasien ke dalam buku register
d) Melakukan wawancara atau konseling tentang kejadian penyakit, lingkungan, dan perilaku.
e) Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang berkaitan dengan
kejadian penyakit
f) Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan
g) Bila diperlukan, membuat kesepakatan jadwal kunjungan

VII. SASARAN

Pasien menderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan faktor lingkungan.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Klinik sanitasi dilaksanakan setiap hari senin, Selasa, Kamis jam kerja di dalam gedung
puskesmas

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Seluruh kegiatan klinik sanitasi dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas
kesehatan Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.
X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan dibuku register harian dan bulanan dilaporkan ke dinas


kesehatan setiap sebulan sekali dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN TEMPAT-TEMPAT UMUM

Nomor Dokumen : 440/ /KAK/PKM/2017

Tanggal Efektif :

Nomor Revisi :

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Penanggungjawab Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas

Danny Sukma GP, Amd Al Dr..Adek Fitriani Maman Suparman SKM, M.Si
NIP. 19840305 201001 1 012 NIP. 19730503 200604 2 011 NIP. 19650819 199003 1 009
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)
UPTD PUSKESMAS CARINGIN

I. PENDAHULUAN

Sanitasi tempat-tempat umum merupakan suatu usaha untuk mengawasi dan


mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Untuk mencegah akibat
yang timbul dari tempat-tempat umum.

II. LATAR BELAKANG

Adanya penyakit menular dan pencemaran lingkungan yang bersal dari sarana
tempat-tempat umum.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a) Tujuan Umum

Usaha meningkatkan kondisi fisik maupun lingkungan TTU yang memenuhi


syrat kesehatan.
b) Tujuan Khusus
- Mencegah penyakit menular.
- Mencegah kecelakaan.
- Mencegah timbulnya bau tidak sedap.
- Menghindari pencemaran.
- Mengurangi jumlah (presentase sakit).
- Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman.

IV. TATA NILAI

Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai


Puskesmas Caringin SEHATI :

S : Senyum, salam, sapa


Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa
E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan

H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya
mencatatdan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan inspeksi sanitasi TTU dilakukan di luar gedung puskesmas, sarana TTU
yang di periksa adalah yang berada di wilayah binaan Puskesmas, dilakukan sendiri oleh
petugas sanitasi puskesmas sesuai dengan lembar cecklis TTU.

VI. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Petugas datang ke TTU
b. Petugas melakukan penilaian dengan menggunakan checklist
c. Berdasarkan hasil penilaian kemudian diberikan umpan balik dan penyuluhan kepada
penanggung jawab/pengelola sesuai persyaratan yang berlaku

VII. SASARAN

Sarana TTU yang berada di wilayah binaan Puskesmas.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Inspeksi sanitasi TTU dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat pada jam kerja
yang dilakukan diluar gedung puskesmas.

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Inspeksi sanitasi TTU hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas
kesehatan Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap
sebulan sekali dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.

LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN
TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN ( TPM )

Nomor Dokumen : 440/ /KAK/PKM/2017

Tanggal Efektif :

Nomor Revisi :

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Penanggungjawab Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas


Danny Sukma GP, Amd Al Dr..Adek Fitriani Maman Suparman SKM, M.Si
NIP. 19840305 201001 1 012 NIP. 19730503 200604 2 011 NIP. 19650819 199003 1 009

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN (TPM)
UPTD PUSKESMAS CARINGIN

I. PENDAHULUAN

Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang disediakan di


luar rumah, maka produk-produk makanan yang disediakan oleh perusahaan atau
perorangan yang bergerak dalam usaha penyediaan makanan untuk kepentingan umum,
haruslah terjamin kesehatan dan keselamatannya.

II. LATAR BELAKANG

Adanya kasus keracunan makanan yang berasal dari TPM karena keadaan hygiene
dan sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang kurang baik.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum

Usaha meningkatkan kondisi hygiene dan sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan


(TPM) yang memenuhi syarat kesehatan.
b. Tujuan Khusus
- Mencegah kasus keracunan makanan.
- Mencegah kerusakan makanan.
- Mencegah timbulnya penyakit akibat kurang diperhatikannya kebersihan pengolahan
makanan.

- TATA NILAI

Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai


Puskesmas Caringin SEHATI :

S : Senyum, salam, sapa


Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa
E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan
H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya
mencatatdan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih

IV. TATA NILAI

Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai


Puskesmas Caringin SEHATI :

S : Senyum, salam, sapa


Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa
E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan

H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya
mencatatdan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan inspeksi sanitasi TPM dilakukan di luar gedung puskesmas, sarana TPM
yang di periksa adalah yang berada di wilayah binaan Puskesmas, dilakukan sendiri oleh
petugas sanitasi puskesmas sesuai dengan lembar cecklis TPM.

VI. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Petugas datang ke TPM
b. Petugas melakukan penilaian dengan menggunakan checklist
c. Berdasarkan hasil penilaian kemudian diberikan umpan balik dan penyuluhan kepada
penanggung jawab/pengelola/penjamah sesuai persyaratan yang berlaku

VII. SASARAN

Sarana TPM yang berada di wilayah binaan Puskesmas.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Inspeksi sanitasi TPM dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat pada jam kerja
yang dilakukan diluar gedung puskesmas.

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Inspeksi sanitasi TPM hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Dinas
kesehatan Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi puskesmas.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap


sebulan sekali dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN RUMAH SEHAT

Nomor Dokumen : 440/ /KAK/PKM/2017

Tanggal Efektif :

Nomor Revisi :

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Penanggungjawab Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas


Danny Sukma GP, Amd Al Dr..Adek Fitriani Maman Suparman SKM, M.Si
NIP. 19840305 201001 1 012 NIP. 19730503 200604 2 011 NIP. 19650819 199003 1 009

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN RUMAH SEHAT
UPTD PUSKESMAS CARINGIN

I. PENDAHULUAN

Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai


derajat kesehatan yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang
sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan.
Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang
menitikberatkan pada pengawasan terhadap struktur fisik dimana
orang menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi derajat
kesehatan manusia. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus
memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung penghuninya
agar dapat bekerja dengan produktif.

II. LATAR BELAKANG


Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit
berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat akhir-akhir ini Dari sisi
epidemiologis, telah terjadi pula transisi yang cukup cepat terhadap beberapa penyakit
menular.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Usaha meningkatkan kondisi fisik rumah yang memenuhi syarat kesehatan.
b. Tujuan Khusus
- Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga dan penghuni rumah, adanya ruangan khusus untuk istirahat
(ruang tidur), bagi masing-maing penghuni;
- Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas
vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar
matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup;
- Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi bangunan rumah, bahaya kebakaran dan kecelakaan di dalam.

IV. TATA NILAI

Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai


Puskesmas Caringin SEHATI :

S : Senyum, salam, sapa


Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa
E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan

H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya
mencatatdan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan inspeksi sanitasi rumah sehat dilakukan di luar gedung puskesmas, sarana
rumah sehat yang di periksa adalah yang berada di wilayah binaan Puskesmas, dilakukan
sendiri oleh petugas sanitasi puskesmas sesuai dengan lembar cecklis rumah sehat.

VI. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Petugas datang ke rumah sasaran yang sudah ditentukan
b. Petugas melakukan penilaian dengan menggunakan checklist
c. Berdasarkan hasil penilaian kemudian diberikan umpan balik dan penyuluhan kepada
penanggung jawab/pengelola/penjamah sesuai persyaratan yang berlaku

VII. SASARAN
Rumah yang berada di wilayah binaan Puskesmas.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Inspeksi sanitasi rumah sehat dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat pada
jam kerja yang dilakukan diluar gedung puskesmas.

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Inspeksi sanitasi rumah sehat hasilnya dilaporkan secara berkala kepada
Dinas kesehatan Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi
puskesmas.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap


sebulan sekali dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN SARAN AIR BERSIH
( SAB )

Nomor Dokumen : 440/ /KAK/PKM/2017

Tanggal Efektif :

Nomor Revisi :

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Penanggungjawab Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas


Danny Sukma GP, Amd Al Dr..Adek Fitriani Maman Suparman SKM, M.Si
NIP. 19840305 201001 1 012 NIP. 19730503 200604 2 011 NIP. 19650819 199003 1 009

KERANGKA ACUAN
PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN SARANA AIR BERSIH (SAB)
UPTD PUSKESMAS CARINGIN

I. PENDAHULUAN

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

II. LATAR BELAKANG


Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat dapat
menjadi faktor resiko terhadap penyakit diare dan kecacingan.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Usaha meningkatkan kualitas air bersih yang memenuhi syarat kesehatan.
b. Tujuan Khusus
- Sarana air bersih yang ada harus memenuhi kebutuhan sehari-hari penggunanya
- Mencegah pencemaran sarana air bersih

IV. TATA NILAI

Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai


Puskesmas Cireunghas SEHATI :

S : Senyum, salam, sapa


Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa
E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan
H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya
mencatatdan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih
V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan inspeksi SAB dilakukan di luar gedung puskesmas, sarana rumah sehat
yang di periksa adalah yang berada di wilayah binaan Puskesmas, dilakukan sendiri oleh
petugas sanitasi puskesmas sesuai dengan lembar cecklis rumah sehat.

VI. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Petugas datang ke sarana air bersih yang sudah ditentukan
b. Petugas melakukan penilaian dengan menggunakan checklist
c. Berdasarkan hasil penilaian kemudian diberikan umpan balik dan penyuluhan kepada
penanggung jawab/pengelola/penjamah sesuai persyaratan yang berlaku

VII. SASARAN

Sarana air bersih yang berada di wilayah binaan Puskesmas.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Inspeksi sanitasi sarana air bersih dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat
pada jam kerja yang dilakukan diluar gedung puskesmas.

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Inspeksi sanitasi sarana air bersih hasilnya dilaporkan secara berkala
kepada Dinas kesehatan Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi
puskesmas.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap


sebulan sekali dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN SARANA JAMBAN
KELUARGA ( JAGA )

Nomor Dokumen : 440/ /KAK/PKM/2017

Tanggal Efektif :

Nomor Revisi :

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Penanggungjawab Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas


Danny Sukma GP, Amd Al Dr..Adek Fitriani Maman Suparman SKM, M.Si
NIP. 19840305 201001 1 012 NIP. 19730503 200604 2 011 NIP. 19650819 199003 1 009

KERANGKA ACUAN
PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN SARANA JAMBAN KELUARGA (JAGA)
UPTD PUSKESMAS CARINGIN

I. PENDAHULUAN

Masalah kesehatan yang timbul terutama disebabkan oleh lingkungan yang kurang
memenuhi syarat kesehatan yang mencakup tentang penyediaan air bersih, jamban
keluarga dan saluran pembuangan air limbah. Dengan kurangnya penyediaan air bersih,
jamban keluarga dan saluran pembuangan limbah yang tidak memenuhi syarat kesehatan
dapat menimbulkan berbagai penyakit salah satu diantaranya adalah kejadian diare.

II. LATAR BELAKANG


Sanitasi masih menjadi masalah pelik, terutama di daerah perdesaan, karena
rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat. Hal ini menyebabkan
banyaknya jamban yang tidak digunakan sebagaimana mestinya karena ketidakmengertian
masyarakat.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum

Usaha meningkatkan kondisi jamban yang memenuhi syarat kesehatan.


b. Tujuan Khusus
- Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter
dari sumber air bersih.
- Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
- Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di sekitarnya. Hal
ini dapat dilakukan dengan membuat lantai jamban dengan luas minimal 1x1 meter,
dengan sudut kemiringan yang cukup kearah lubang jamban.
- Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya.
- Bebas dari serangga

IV. TATA NILAI


Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai
Puskesmas Cireunghas SEHATI :

S : Senyum, salam, sapa


Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa

E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan
H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya
mencatatdan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan inspeksi Sarana Jamban Keluarga dilakukan di luar gedung puskesmas,


sarana Sarana Jamban Keluarga yang di periksa adalah yang berada di wilayah binaan
Puskesmas, dilakukan sendiri oleh petugas sanitasi puskesmas sesuai dengan lembar
cecklis rumah sehat.

VI. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Petugas datang ke sarana Sarana Jamban Keluarga yang sudah ditentukan
b. Petugas melakukan penilaian dengan menggunakan checklist
c. Berdasarkan hasil penilaian kemudian diberikan umpan balik dan penyuluhan kepada
penanggung jawab/pengelola/penjamah sesuai persyaratan yang berlaku

VII. SASARAN

Sarana Jamban Keluarga yang berada di wilayah binaan Puskesmas.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Inspeksi sarana Sarana Jamban Keluarga dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah
dibuat pada jam kerja yang dilakukan diluar gedung puskesmas.
IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Inspeksi Sarana Jamban Keluarga hasilnya dilaporkan secara berkala


kepada Dinas kesehatan Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi
puskesmas.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap


sebulan sekali dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN SARANA PEMBUANGAN
AIR LIMBAH ( SPAL )

Nomor Dokumen : 440/ /KAK/PKM/2017

Tanggal Efektif :

Nomor Revisi :

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Penanggungjawab Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas


Danny Sukma GP, Amd Al Dr..Adek Fitriani Maman Suparman SKM, M.Si
NIP. 19840305 201001 1 012 NIP. 19730503 200604 2 011 NIP. 19650819 199003 1 009

KERANGKA ACUAN
PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL)
UPTD PUSKESMAS CARINGIN

I. PENDAHULUAN

Masalah kesehatan yang timbul terutama disebabkan oleh lingkungan yang kurang
memenuhi syarat kesehatan yang mencakup tentang penyediaan air bersih, jamban
keluarga dan saluran pembuangan air limbah. Dengan kurangnya penyediaan air bersih,
jamban keluarga dan saluran pembuangan limbah yang tidak memenuhi syarat kesehatan
dapat menimbulkan berbagai penyakit salah satu diantaranya adalah kejadian diare.

II. LATAR BELAKANG


Data sarana pembuangan air limbah yang terdapat dalam Riskesdas 2010 ini
meliputi cara pembuangan dilihat dari ketersediaan saluran pembuangannya.
Air limbah rumah tangga, secara nasional sebagian besar (41,3%) dibuang
langsung ke sungai/parit/got dan sebanyak 18,9 persen dibuang ke tanah (tanpa
penampungan). Hanya 13,5 persen rumah tangga yang memiliki SPAL.
Menurut tempat tinggal, persentase rumah tangga tertinggi yang memiliki SPAL lebih
tinggi di perkotaan (18,7%) dibandingkan di perdesaan (7,9%), demikian dengan yang
memiliki penampungan tertutup di pekarangan lebih tinggi di perkotaan (7,3%) dibandingkan
di perdesaan (5,5%).

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Usaha meningkatkan kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah yang memenuhi syarat
kesehatan.
b. Tujuan Khusus
1. Tidak mencemari sumber air
2. Tidak tergenang di halaman rumah

IV. TATA NILAI


Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai
Puskesmas Cireunghas SEHATI :

S : Senyum, salam, sapa


Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa

E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan
H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya
mencatatdan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan inspeksi Saluran Pembuangan Air Limbah dilakukan di luar gedung


puskesmas, sarana Saluran Pembuangan Air Limbah yang di periksa adalah yang berada di
wilayah binaan Puskesmas, dilakukan sendiri oleh petugas sanitasi puskesmas sesuai
dengan lembar cecklis rumah sehat.

VI. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Petugas datang ke sarana Saluran Pembuangan Air Limbah yang sudah ditentukan
b. Petugas melakukan penilaian dengan menggunakan checklist
c. Berdasarkan hasil penilaian kemudian diberikan umpan balik dan penyuluhan kepada
penanggung jawab/pengelola/penjamah sesuai persyaratan yang berlaku

VII. SASARAN
Sarana Saluran Pembuangan Air Limbah yang berada di wilayah binaan Puskesmas.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Inspeksi sanitasi sarana Saluran Pembuangan Air Limbah dilaksanakan sesuai


jadwal yang sudah dibuat pada jam kerja yang dilakukan diluar gedung puskesmas.
IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Inspeksi sanitasi sarana Saluran Pembuangan Air Limbah hasilnya


dilaporkan secara berkala kepada Dinas kesehatan Kabupaten sesuai dengan format yang
ada oleh petugas sanitasi puskesmas.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan dibuku kegiatan dan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap


sebulan sekali dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KUNJUNGAN RUMAH PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN

Nomor Dokumen : 440/ /KAK/PKM/2017

Tanggal Efektif :

Nomor Revisi :

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Penanggungjawab Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas


Danny Sukma GP, Amd Al Dr..Adek Fitriani Maman Suparman SKM, M.Si
NIP. 19840305 201001 1 012 NIP. 19730503 200604 2 011 NIP. 19650819 199003 1 009

KERANGKA ACUAN
KUNJUNGAN PASIEN BERBASIS LINGKUNGAN (PBL)
UPTD PUSKESMAS CARINGIN

I. PENDAHULUAN

Kunjungan lapangan/ rumah pasien barbasis lingkungan sebagai tindak lanjut dari
pasien yang di rujuk ke klinik sanitasi. Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara
pasien atau keluarganya dengan petugas sanitasi.

II. LATAR BELAKANG

Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar


masyarakat Indonesia. Tingginya kejadian penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh
masih buruknya kondisi sanitasi dasar terutama air bersih dan jamban, meningkatnya
pencemaran, kurang higienisnya cara pengilahan makanan, rendahnya perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS).

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan kunjungan lapangan.
b. Tujuan Khusus
Memperbaiki lingkungan dan perilaku sesuai dengan penyakit/ masalah yang ada.

IV. TATA NILAI

Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai


Puskesmas Cireunghas SEHATI :

S : Senyum, salam, sapa


Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa
E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan
H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab

T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya
mencatatdan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan kunjungan PBL dilaksankan di luar gedung puskesmas. Pasien PBL yang
berkunjung ke klinik sanitasi membuat kesepakatan dengan petugas sanitasi untuk jadwal
kunjungan. Petugas melakukan pengamatan/ pemeriksaan lingkungan dan prilaku setelah
itu menyimpulkan masalah dan petugas memberikan saran tindak lanjut kepada pasien/
keluarga.

VI. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Mempelajari hasil wawancara di klinik sanitasi
b. Menyiapkan formulir kunjungan , media penyuluhan, dan alat sesuai dengan jenis
penyakitnya
c. Menginformasikan kedatangan kepada kelurahan, RW/RT, bidan desa, kader
kesehatan
d. Melakukan pemeriksaan dan pengamatan lingkungan dan perilaku sesuai dengan
penyakit/ masalah yang ada
e. Membantu menyimpulkan hasil kunjungan lapangan dengan kejadian penyakit
f. Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan kepada sasaran/ pasien

VII. SASARAN

Pasien menderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan faktor lingkungan.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kunjungan pasien dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dsepakati.


IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Seluruh kegiatan knjungan PBL dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada
Dinas kesehatan Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi
puskesmas.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan dibuku register harian dan bulanan dilaporkan ke dinas


kesehatan setiap sebulan sekali dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN JENTIK BERKALA

Nomor Dokumen : 440/ /KAK/PKM/2017

Tanggal Efektif :

Nomor Revisi :

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Penanggungjawab Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas


Danny Sukma GP, Amd Al Dr..Adek Fitriani Maman Suparman SKM, M.Si
NIP. 19840305 201001 1 012 NIP. 19730503 200604 2 011 NIP. 19650819 199003 1 009

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN JENTIK BERKALA ( PJB )
UPTD PUSKESMAS CARINGIN

I. PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes
albopictus. Aedes aegypti lebih berperan dalam penularan penyakit ini, karena hidupnya di
dalam dan di sekitar rumah, sedangkan Aedes albopictus di kebun, sehingga lebih jarang
kontak dengan manusia (Depkes RI , 1992 ). Timbulnya mendadak dan banyak
mengakibatkan kematian bagi penderitanya, sehingga tidak mengherankan bila adanya
penyakit ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780 – an secara bersama di Asia, Afrika dan
Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global
dimulai di Asia Tenggara pada 1950 –an dan hingga 1975. Penyakit DBD muncul pertama
kali pada tahun 1953 di Filipina, di Indonesia dilaporkan pertama kali tahun 1968 di Surabaya
dengan jumlah kasus 58 orang, 24 dian taranya meninggal (CFR = 41,32).
Penyakit. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah
penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.
Sampai saat ini penyakit DBD belum ada vaksin pencegahnya dan obatnyapun juga
masih diusahakan. Satu-satunya cara efektif adalah mencegah dan menanggulanginya
dengan cara memberantas nyamuk penularnya.
Nyamuk Aedes Aeggepti berkembang biak di tempat penampungan air bersih seperti
bak mandi, tempayan, ban bekas, kaleng bekas dan lain-lain. Nyamuk ini mampu hidup pada
ketinggian sampai 1000 m dari permukaa laut, suka hidup didaratan rendah yang
berpenghuni padat. Dari telur hingga dewasa mencapai kurang lebih 12 hari. Menggigit pada
pagi dan sore hari. Jarak terbang maksimal 100 m. Nyamuk jantan hidup mencapai 30 hari
yang betina mencapai 3 bulan. Nyamuk jantan menghisap sari buah-buahan, naymuk betina
menghisap darah manusia untuk mematangkan telurnya.
Setelah nyamuk betina menggigit orang sakit DBD, 7 hari kemudian virus DBD dalam
tubuhnya telah matang dan siap ditularkan kepada orang lain melalui gigitannya. Nyamuk
betina infektif dapat menularkan virus DBD seumur hidupnya.
Pemeriksaan jentik adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk
(tempat-tempat penampungan air) yang ada didalam rumah seperti bak mandi/WC, vas
bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang ai, alas pot kembang, ketiak daun,
lubang pohon , pagar bambu.Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah
dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.

II. LATAR BELAKANG


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di Indonesia sebagai
penyakit yang endemis terutama bagi anak-anak. Di Indonesia DBD timbul sebagai wabah
untuk pertama kalinya di Surabaya pada tahun 1968. Sampai saat ini DBD dilaporkan telah
menyebar dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan dan selama tahun 1974 sampai 1982
dilaporkan sebanyak 3500-7800 kasus dengan Case Fatality Rate 3.9%. Penyebab penyakit
ini ialah virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty sebagai faktor
utama, disamping nyamuk Aedes albopictus.
Wabah penyakit demam berdarah yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia
di beberapa tahun yang lalu perlu mendapat perhatian. Begitu pula vektor Aedes aegepty
yang terdapat baik di daerah pedesaan maupun perkotaan memberi risiko timbulnya wabah
penyakit di masa akan datang. Untuk mengatasi masalah penyakit demam berdarah di
Indonesia telah puluhan tahun dilakukan berbagai upaya pemberantasan vektor, tetapi
hasilnya belum optimal. Kejadian luar biasa (KLB) masih sering terjadi secara teoritis ada
empat cara untuk memutuskan rantai penularan DBD ialah melenyapkan virus, isolasi
penderita, mencegah gigitan nyamuk (vektor) dan penggalian vektor. Untuk pengendalian
vektor dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara kimia dan pengelolaan lingkungan,
salah satunya dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Caringin
sepanjang desember sampai sekarang adalah sebanyak orang, dengan rincian desember
orang, januari orang, februari orang, maret orang, april orang, mei orang, dan juni orang.
Dari data tersebut diatas dipandang perlu melakukan kegiatan pemantauan jentik
secara berkala untuk mecegah dan mengontrol perkembangbiakan jentik nyamuk perantara
penyakit Demam Berdarah.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk melindungi masyarakat dari potensi pengaruh buruk akibat kondisi rumah
yang menjadi sarang berkembangbiaknya jentik nyamuk.

2. Tujuan Khusus

a. Populasi nyamuk terkendali sehingga penularan penyakit dengan perantara nyamuk


dapat dicegah atau dikurangi.

b. Diperolehnya data yang akurat mengenai kondisi jentik di lingkungan wilayah kerja
puskesmas Caringin.

IV. TATA NILAI

Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai


Puskesmas Cireunghas SEHATI :

S : Senyum, salam, sapa


Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa
E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan
H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya
mencatatdan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan kunjungan PJB dilaksankan di luar gedung puskesmas. Petugas


melakukan pengamatan / pemeriksaan lingkungan di seluruh bangunan dan luar bangunan
apakah terdapat jentik nyamuk atau tidak.

VI. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Menentukan jadwal pemeriksaan jentik nyamuk

2. Menyiapkan alat (senter)

3. Melapor ke Kepala Puskesmas ttg kegiatan peemeriksaan jentik


4. Menuju ke lokasi kegiatan

5. Advokasi ke masyarakat (sasaran)

6. Melakukan pemeriksaan jentik dilokasi kegiatan

7. Mencatat hasil kegiatan

VII. SASARAN

Seluruh Desa yang berada di wilayah binaan Puskesmas Caringin.

VIII. JADWAL PELAKSANAN KEGATAN


Pemanatauna Jentik Berkala dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat pada
jam kerja yang dilakukan diluar gedung puskesmas.

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Seluruh kegiatan pemantauan jentik berkala dan hasilnya dilaporkan secara berkala
kepada Dinas kesehatan Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi
puskesmas.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan dengan laporan bulanan dan dilaporkan ke dinas kesehatan


setiap sebulan sekali dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT ( STBM )

Nomor Dokumen : 440/ /KAK/PKM/2017

Tanggal Efektif :

Nomor Revisi :

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Penanggungjawab Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas


Danny Sukma GP, Amd Al Dr..Adek Fitriani Maman Suparman SKM, M.Si
NIP. 19840305 201001 1 012 NIP. 19730503 200604 2 011 NIP. 19650819 199003 1 009

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
UPTD PUSKESMAS CARINGIN

I. PENDAHULUAN

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adalah
pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan.
Sanitasi Total adalah kondisi ketika suatu komunitas :
1. Tidak Buang Air Besar (BAB) sembarangan
2. Mencuci tangan pakai sabun
3. Mengelola air minum dan makanan yang aman
4. Mengelola sampah dengan benar
5. Mengelola Limbah Cair rumah tangga dengan aman

II. LATAR BELAKANG

Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak dibawah
3 tahun yaitu sebesar 19% atau sekitar 100.000 anak meninggal karena diare setiap
tahunnya dan kerugian ekonomi diperkirakan sebesar 2,3% dari produk Domestik Bruto
(Studi World Bank, 2007).
Berdasarkan Studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun 2006, perilaku
masyarakat dalam mencuci tangan adalah :
1. Setelah buang air besar 12%
2. Setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9%
3. Sebelum makan 14%
4. Sebelum memberi makan bayi 7%
5. Sebelum menyiapkan makanan 6%
Sementara studi BHS lainnya terhadap perilaku pengelolaan air minum rumah tangga
menunjukkan 99,20% merebus air untuk mendapatkan air minum, tetapi 47,50% dari air
tersebut masih mengandung E.Coli. Kondisi tersebut berkontribusi terhadap tingginya angka
kejadian diare di Indonesia. Kondisi seperti ini dapat dikendalikan melalui intervensi terpadu
melalui pendekatan sanitasi total. Hal ini dibuktikan melalui hasil studi WHO tahun 2007 yaitu
kejadian diare menurun 32% dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi
dasar, 45% dengan perilaku mencuci tangan pakai sabun, dan 39% perilaku pengelolaan air
minum yang aman di rumah tangga. Sedangkan dengan mengintegrasikan ketiga perilaku
tersebut, kejadian diare menurun sebesar 94%.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatnya jumlah desa/kelurahan di provinsi Lampung yang bebas dari buang air
besar sembarangan.
b. Tujan Khusus
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perubahan perilaku hiegine sanitasi
lingkungan terutama dalam hal buang air besar pada tempatnya.

IV. TATA NILAI

Pelaksanaan program keselamatan/keamanan laboratorium sesuai dengan tata nilai


Puskesmas Cireunghas SEHATI :

S : Senyum, salam, sapa


Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diawali dengan srnyum, salam sapa
E : Edukasi
Setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi akan pelayanan yang dibutuhkan
H : Heman
Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dilandasi kasih sayang
A : Amanah
Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
T : Tertib
Setiap petugas dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai prosedur diantaranya
mencatatdan melaporkan insiden kejadian yang terjadi di laboratorium
I : Ikhlas
Memberikan pelayanan dan penanganan kepada pasien tanpa pamrih

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pra Pemicuan STBM
2. Pemicuan STBM
3. Pasca Pemicuan / FGD / Komitmen Pengambil kebijakan
4. Kampanye dan Promosi
5. Verifikasi ODF
6. Deklarasi ODF

VI. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Sosialisasi STBM dilaksanakan dengan mengadakan pertemuan bersama tokoh-tokoh
masyarakat sekitar.
2. Pelatihan STBM dilaksanakan dengan menghadirkan narasumber yang terkait dengan
kader-kader sebagai pesertanya.
3. Pemicu STBM di kelurahan dilaksanakan dengan memberikan praktek lapangan cara
membuat Jamban.

VII. SASARAN

Sasaran STBM adalah masyarakat sekitar wilayah kerja Puskesmas Cireunghas.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Rencana pelaksanaan kegiatan Pemicuan STBM dilaksanakan pada bulan Juni s/d
Oktober 2017.

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Seluruh kegiatan pemantauan jentik berkala dan hasilnya dilaporkan secara berkala
kepada Dinas kesehatan Kabupaten sesuai dengan format yang ada oleh petugas sanitasi
puskesmas.

XII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan dengan laporan ke dinas kesehatan setiap sebulan sekali dan
dievaluasi pada akhir tahun.

You might also like