You are on page 1of 25

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MOTOR BENSIN

“Overhaul Mesin 4K ”

Dosen Pembimbing :

I Made Arsana S,Pd., M.T


Fandi Achmad S,Pd., M,Pd

Disusun oleh:
AGUS SUHENDRI (15050524043)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

2017
LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MOTOR BENSIN
a. JUDUL PRAKTIKUM
Overhoul Mesin Kijang 4K
b. TUJUAN PRAKTIKUM
1) Mahasiswa dapat Mengerti Apa itu overhoul
2) Mahasiswa dapat membongkar dan mengetahui wujud mesin asli
ketika dilakukan pembongkaran
3) Mahasiswa dapat Mengetahui pengukuran setiap komponennya.
4) Mahasiswa dapat Mengetahui dan mengukur tekanan pegas
5) Mahasiswa dapat Mengetahui dan mengukur sudut permukaan katup
6) Mahasiswa dapat Mengetahui dan mengukur panjang bebas pegas
7) Mahasiswa dapat Mengukur lubang silinder
8) Memeriksa komponen-komponen yang ada dalam mesin seperti
piston, crank shaft, cam shaft, piston, katup, pegas dll
9) Memeriksa komponen-komponen yang ada dalam mesin seperti
piston, crank shaft, cam shaft dll
10) Membersihkan komponen-komponen mesin tersebut
11) Mahasiswa dapat Mengetahui semua komponen-komponen mesin
12) Mahasiswa dapat Mengetahui komponen-kompenen yang rusak
13) Mahasiswa dapat Membersihkan komponen-komponen dari kerak
14) Mahasiswa dapat Mengembalikan performa mesin

c. ALAT DAN BAHAN


 Alat
1. Tool set

2. Fuller gauge

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 1


3. Jangka sorong

4. Silinder bore gauge

5. Mikrometer sekrup

6. Mistar baja

 Bahan
1. Trainer kijang 4K no 4

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 2


2. Accu

d. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


 Memulai praktek dengan berdoa terlebih dahulu agar diberikan
kelancaran dan keselamatan saat praktek
 Memakai alat pelindung diri yaitu baju praktek dan bersepatu.
 Menggunakan peralatan praktek sesuai dengan fungsinya.
 Melakukan praktek sesuai prosedur atau intruksi yang telah
disampaikan oleh dosen
 Tidak melakukan tindakan / hal-hal yang dapat membahayakan diri
serta tidak bergurau pada saat praktek
 Tidak merokok dalam ruang/laboratorium praktek
 Tidak bermain api ketika praktek dan menjauhkan bahan bakar dari
percikan api atau api yang terbuka
 Menghapus segera bensin yang tertumpah dan tidak membiarkan lantai
basah
 Bensin mudah sekali terbakar dan dapat meledak pada kondisi tertentu.
Bekerjalah dalam ruangan berventilasi baik dengan mesin dalam
keadaan mati.
 Jangan sekali-kali menyalakan mesin dalam ruangan yang tertutup. Gas
hasil pebakaran mengandun gas karbon monoksida beracun yang dapat
mengakibatkan kehilangan kesadaran dan akhirnya dapat
menadatangkan kematian.
 Mencuci tangan setelah selesai kerja, karena disaat bekerja tangan
otomatis bersentuhan dengan bahan bahan kimia yang dapat
membahayakan tubuh.

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 3


e. KAJIAN TEORI

Mesin adalah sebuah alat penghasil tenaga yang berfungsi berdasarkan


perubahan bahan bakar dan energi panas menjadi energi mekanik kemudian
disalurkan kebagian roda untuk menjalankan kendaraan.

Engine adalah salah satu komponen utama pada kendaraan selain sistem
kelistrikan dan chasis serta body. Berikut ini akan di bahas masalah engine dan
bagian-bagiannya. Materi ini berisi tentang bagian-bagian atau komponen yang
terdapat pada engine. Disini juga menyertakan beberapa langkah overhaul engine.
Bagi para pemula materi berikut cocok untuk dipelajari karena dilengkapi juga
dengan evaluasi, sehingga memudahkan untuk mengetahui kemampuan dan
pemahaman pembaca setelah mempelajari materi berikut.

Komponen Mesin
Mesin terutama mesin pada kendaraan roda empat Terdiri dari beberapa
komponen utama dan komponen pelengkap, yaitu :

1. Kap Silinder / Cylinder Cup


2. Kepala Silinder / Cylinder Head

Bagian paling atas dari kontruksi mesin adalah kepala silinder. Kepala silinder
berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan tempat dudukan
busi.

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 4


Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya
disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran
kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan
bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan
Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi serta
ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk
membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.

1. Noken As / Cam Shaft


Noken As Atau Cam Shaft berfungsi untuk mengatur terbuka dan
tertutupnya Klep atau Valve sesuai dengan FO : 1342

2. Pully Noken As

Pully Noken As Berfungsi sebagai poros yang memutarkan noken as, dan
pully noken as ini dihubungkan dengan pully Crank Shaft / Sumbu Engkol.

3. Katup / Valve
Katup Berfungsi Sebagai pengatur masuk dan keluarnya gas sebelum
terbakar dan sesudah terbakar.

4. Tuas penekan
Tuas Penekan berfungsi untuk membuka dan menutup valve, sebagai
penghubung antara valve dan noken as atau Cam Saft

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 5


5. Per Katup / Valve Spring
Per Katup berfungsi sebagai alat pembantu valve yang setelah terbuka dan
ingin menutup lubang katup agar cepat bisa menutup lubang.

6. Busi
Busi berfungsi sebagai alat pemercik bunga api pada saat langkah
kompresi.

Blok Silinder
Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang.
Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium.
Seperti kita ketahui, bahwa aluminium ringan dan dapat meradiasikan panas yang
lebih efisien dibandingkan dengan besi tuang.

Blok silinder dilengkapi dengan rangka pada bagian luar untuk


memberikan kekuatan pada mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok
silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang didalamnya terdapat
torak yang dapat bergerak naik-turun. Silinder-silinder ditutup bagian atasnya oleh
kepala silinder dengan meletakkan gasket kepala silinder (perpak/packing)
diantara blok silinder dan kepala silinder.

Crankcase terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak
oli termasuk crankcase. Poros nok juga diletakkan didalam blok silinder, ini hanya
untuk tipe OHV (Over head Valve). Pada mesin modern poros nok berada
didalam kepala silinder. Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water
jacket) untuk membantu pendinginan. Perlengkapan lainnya seperti starter,
altenator, pompa bensin, distributor dipasangkan pada bagian samping blok
silinder.

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 6


 Water jacket
Water Jacket (mantel pendingin) terdapat disekeliling silinder mesin dankepala
silinder. Fungsi water Jacket ini adalah untuk mendinginkan bagian-bagian
silinder dan ruang bakar. Mantel pendingin pada kepala silinder berhubungan
dengan bak penampung bawah radiator

 Piston / torak

Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin
pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa. Tujuan
piston dalam silinder adalah:

1. Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan


karena piston mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston
menekan isi silinder. Piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan
mengubah tekanan tersebut menjadi gaya (linear).
2. Membuka-tutup jalur aliran.
3. Kombinasi dari hal di atas.

Dengan fungsi tersebut, maka piston harus terpasang dengan rapat dalam
silinder. Satu atau beberapa ring (cincin) dipasang pada piston agar sangat rapat
dengan silinder. Pada silinder dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan
ring terbuat dari logam, disebut dengan ring piston (piston ring). Sedangkan pada
silinder dengan temperatur kerja rendah, umumnya bahan ring terbuat dari karet,
disebut dengan ring sil (seal ring).
 Ring Piston

Ring piston tidak dibuat tersambung secara utuh seperti sebuah gelang,
namun pada satu bagiannya dipotong . Potongan ini membuat bentuk ring piston
seperti sebuah gelang yang terputus pada satu sisi. Tujuan pemutusan ring piston
ini adalah agar terdapat celah bagi ring piston untuk melakukan pemuaian di saat
panas. Celah ini akan berubah ubah tergantung pada besarnya dinding silinder
pemuaian yang terjadi akibat panas pada mesin. Standar celah yang umumnya
pada suhu ruangan adalah 0,2 – 0,5 mm. Adapun tak semua celah ring piston ini
sama, tergantung pada spesifikasi dan karakteristik dari masing – masing mesin.
Pada saat silinder blok di oversize maka celah antara ujung ring piston inilah yang
menjadi dasar pengukurannya. Silinder akan dikorter atau di oversize sampai
ukuran celah antara ujung ring piston mencapai ukuran 0,2 – 0,5 mm. Pada saat
anda melakukan pemeriksaan terhadap silinder blok , maka celah ring piston ini
dapat dijadikan dasar pemeriksaan dan pengukuran untuk mengetahui apakah
silinder blok perlu di korter atau tidak. Jika celah antara ujung ring piston
melebihi standar , maka sudah seharusnya silinder blok dikorter dan piston serta
ring piston pun harus diganti dengan ukuran yang lebih besar.

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 7


 Batang Torak / Connecting Rod
Batang piston, adalah komponen/part yang menghubungkan piston dengan poros
engkol/crankshaft dibuat dengan bentuk "I" , terbuat dari baja spesial.

 Crank Shaft / Sumbu Engkol


Sumbu engkol/crankshaft, mempunyai tugas penting yaitu mengubah gerakan
lurus piston yang berada dalam silinder pada gerak kerja menjadi gerak putar
dengan melalui batang-batang piston serta menjaga pergerakan piston dalam
lengkah-langkah selanjutnya. Poros engkol terdiri dari pusat putaran dimana pada
pena engkol dipasangkan batang piston. Bagian ujung depan poros engkol dibuat
sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemasangan gigi pengatur (timing
gear) yang berfungsi untuk menggerakan sumbu nok dan puli untuk menggerakan
pompa air/alternator (waterpump). Sedangkan bagian ujung belakang dipasangkan
dengan flens untuk pemasangan roda penerus (roda gila).

 Pully Crank Shaft


 Fly wheel/Roda Gila/Pala babi
Roda penerus/flywheel, merupakan piringan yang terbuat dari besi tuang
dan dibaut pada ujung belakang poros engkol. Dimana poros engkol hanya
mendapatkan tenaga putaran dari langkah kerja saja, agar supaya dapat bekerja
pada langkah yang lainnya maka poros engkol harus dapat menyimpan day
putaran yang diperolehnya. Bagian yang menyimpan tenaga putaran ini adalah
roda penerus yang juga dilengkapi dengan gigi ring yang dipasangkan di bagian
luar untuk perkatian dengan starter pinion.

Bak oli
Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli mesin yang
terbuat dari baja press. Pada karter ini juga dilengkapi ventilasi untuk
menghubungkan ruang dalam dengan udara luar. Karter dibaut dibawah bak
engkol dan diantaranya diberikan gasket (pelapis karet) untuk menghindari
kebocoran pada sambungan tersebut sehingga oli mesin tidak bocor merembes
keluar.

 Oil Filter
Filter atau saringan, adalah suatu peralatan yang bertugas untuk menyaring.

 Oil Pump

Overhaul tidak hanya sebatas pada mesin saja, tetapi over haul juga ada
pada komponen lainnya seperti OH Rem, OH Karburator, OH, Transmisi, OH
Distributor dan lain sebagainya. Kembali ke topik utama yakni tentang pengertian

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 8


engine over haul, di atas sudah di jelaskan tentang definisi dari over haul itu
sendiri. Jadi engine over haul adalah suatu kegiatan pembongkaran mesin (engine)
pada kendaraan, dan kemudian komponen mesin tersebut diperiksa dengan sangat
teliti supaya didapat data-data yang valid sehingga langkah perbaikan selanjutnya
dapat tepat. Serta masalah pada engine tersebut teratasi.

Biasanya engine overhaul dilakukan karena adanya masalah pada bagian


mesin seperti, adanya suara abnormal, kompresi rendah atau adanya oli yang
terbakar akibat ausnya ring piston atau silinder pada block silinder, kerusakan
pada piston, batang piston, poros engkol dan lain sebagainya.

Selain engine over haul juga ada yang namanya engine semi over haul,
yaitu pembongkaran hanya setengah mesinnya saja tidak sampai pada block
silinder, ini dilakukan ketika terjadi bercampurnya oli dan air akibat kepala
silinder melengkung, ditambah gasket kepala silinder yang sudah rusak. Atau
kerusakan pada mekanisme katup, poros nok, dan lain sebagainya.

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 9


f. LANGKAH KERJA

 LANGKAH PEMBONGKARAN

1. Menyiapkan alat dan


bahan

2. Mengetap oli mesin di


bagian bawah / kalter

3. Mengetap air radiator

4. Melepas selang radiator

5. Membuka tutup silinder


head

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 10


6. Melepas intake dan
exhaust manifold

7. Melepas Kenalpot

8. Melepas distributor

9. Melepas sabuk tali kipas /


fan belt

10. Melepas filter oli

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 11


11. Melepas distributor

12. Melepas pompa bahan


bakar

13. Melepas dinamo starter

14. Melepas busi

15. Melepas setelan katup

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 12


16. Melepas push rod

17. Melepas baut silinder


head

18. Melepas silinder head

Dengan cara mencongkel


ujung silinder head
menggunakan obeng (-)

19. Angkat mesin dari trainer

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 13


20. Melepas katub

21. Melepas Crankshaft


Bukalah dengan
menggunakan kunci shock
14 mm, bukalah dengan
cara menyilang

22. Membuka rantai timing

23. Melepas gear timing

 LANGKAH PENGUKURAN

1. Pengukuran diameter main


jurnal

a. Piston 1 = 42.9 mm
b. Piston 2 = 42.9 mm
c. Piston 3 = 42.9 mm
d. Piston 4 = 42.9

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 14


2. Pengukuran pada diameter
piston

a. Piston 1 = 74.00 mm
b. Piston 2 = 74.00 mm
c. Piston 3 = 74.00 mm
d. Piston 4 = 74.00 mm

3. Pengukuran pada diameter


silinder blok

a. Piston 1 = 74.7 mm
b. Piston 2 = 74.8 mm
c. Piston 3 = 74.7 mm
d. Piston 4 = 74.7 mm

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 15


4. Pengukuran pegas katup posisi
terbebani

a. Pegas 1= in = 24 kg, out = 23


kg
b. Pegas 2= in = 25 kg, out = 24 kg
c. Pegas 3= in 25 kg, out = 25 kg
d. Pegas 4= in= 24 kg, out = 26 kg

5. Pengukuran pegas katup posisi


bebas

a. Pegas 1 = in = 44.3 mm , out


= 44 mm
b. Pegas 2 = in = 44,65 , out =
44.4 mm
c. Pegas 3 = in = 44,55 , out =
44.4 mm
d. Pegas 4 = in = 44,65 , out =
44,95

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 16


6. pengukuran kerataan pada
blok silinder

7. pengukuran celah Gap Ring

a. piston 1 = ring 1 =0.5 mm


ring 2= 0.5 mm
b. piston 2 = ring 1 = 0.5 mm
ring 2 = 0.5 mm
c. piston 3 = ring 1 = 0.5 mm
ring 2 = 0.5 mm
d. piston 4 = ring 1 = 0.5 mm
ring 2 = 0.5 mm

8. Mengukur ketirusan pada silinder blok dengan menggunakan


silinder bore gauge

X1 Y1 X2 Y2 X3 Y3
Silinder 1 -0.54 -0.52 -0.55 -0.52 -0.55 -0.55
Silinder 2 -0.54 -0.57 -0.62 -0.57 -0.56 -0.57
Silinder 3 -0.51 -0.53 -0.55 -0.55 -0.52 -0.55
Silinder 4 -0.60 -0.46 -0.61 -0.47 -0.57 -0.45

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 17


 LANGKAH PEMASANGAN

1. Mempersiapkan
seluruh komponen
yang akan
dipersiapkan

2. Memasang ring piston


dan masing masing
piston ke dalam
silinder blok. Saat
pemasangan psiton
menggunakan alat
pengepres piston

Nb : pemasangan
piston harus dilumasi
menggunakan oli
3. Memasang metal
bulan, metal duduk,
metal jalan dan poros
engkol

4. Memasang tutup
kalter

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 18


5. Memasang katup,
pegas katup, noken as,
push rod pada silinder
head

Nb : memasang pegas
katup menggunakan
alat tracker

6. Pemasangan Noken

7. Memasang silinder
head ke silinder blok
dengan posisi piston
ada di top 1

Posisi piston top 1


bertujuan untuk
memudahkan
penyetelan celah
katup, dan saat
pemasangan silinder
head ada packing
8. Memasang timming
chain

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 19


9. Penyetelan celah
katup

10. Pemasangan -
komponen komponen
yang lain

- Filter oli
- Intake dan exhaust
manifold
- Karburator
- Pompa bensin
- Dinamo stater
- Selang radiator
- Pulley
- Fly wheel
- Distributor
- Kabel busi
- Alternator
- Fan belt
- Busi
11. Mengisi oli mesin dan -
air radiator

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 20


12. Memasang Aki atau
baterai

13. Mengisi bahan bakar kemudian menyalakan mesin

g. ANALISA Hasil

1. Ketirusan dan keovalan silinder blok menggunakan silinder bore gauge

Cara mengkalibrasi silinder bore gauge :

 Lakukan pengukuran pada diameter silinder sehingga akan menemukan angka


kasar. Dari data yang sudah di ambil tercatat 74,7 mm.
 Lalu pasang dial gauge pada batang bore gauge. Dengan jarum pendek
menunjukan angka 1
 Untuk perhitungkannya, tambahkan selisih 0.5 mm sampai 1 mm. dari
hasilpengukuran dapat di hasilkan 74,7 mm + 1 mm = 75,7 mm
 Kemudian pasang waser dan replacement road sesuai ukuran hitungan
tersebut, lalu pasang pada batang bore gauge
 Pilih micrometer sesuai ukuran dan di kalibrasi
 Pasang dengan posisi micrometer pada angka hitungan tersebut yaitu 75.7 mm
 Kemudian kalibrasi lah bore gauge di angka “0”

X1 Y1 X2 Y2 X3 Y3
Silinder 1 -0.54 -0.52 -0.55 -0.52 -0.55 -0.55

Silinder 2 -0.54 -0.57 -0.62 -0.57 -0.56 -0.57

Silinder 3 -0.51 -0.53 -0.55 -0.55 -0.52 -0.55

Silinder 4 -0.60 -0.46 -0.61 -0.47 -0.57 -0.45

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 21


2. Pegas katup saat terbebani

Pegas 1 2 3 4
in 24kg 25kg 25kg 24kg
ex 23kg 24kg 25kg 26kg

STD : 31,8 kg, LIMIT : 25,0 kg

Analisa : ada beberapa pegas katup yang tingkat kelenturan sudah


berkurang karena berada di bawah limit yaitu pegas no 1 in dan ex,
pegas no 2 ex, dan pegas no 4 in.

3. Pegas katup saat posisi terbebas

Pegas 1 2 3 4
in 44,3mm 44,65mm 44,55mm 44,65mm
ex 44mm 44,4mm 44,4mm 44,95mm

STD : 46,5 mm

Analisa : pegas katup harus diganti karena panjang pegas katup yang
terpasang tidak sesuai standar.

4. Diameter silinder blok

Silinder Hasil
1 74,7mm
2 74,8mm
3 74,7mm
4 74,7mm

LUBANG STANDAR SERI 4K : 75,00 mm – 75,03 mm

Limit keausan : 0,2 mm

Analisa : silinder mengalami keausan dan harus dilakukan oversize


pada piston, karena jika tidak dilakukan oversize maka terjadi
kebocoran kompresi

5. Diameter main jurnal

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 22


Main jurnal Hasil
1 42,9mm
2 42,9mm
3 42,9mm
4 42,9mm

STD : 49,975 mm – 50,000 mm

Maka kondisi diameter mainjurnal sudah sangat aus, Hasil


pengukuran gep ring piston dengan alur

Piston 1 2 3 4
Ring 1 0,5mm 0,5mm 0,5mm 0,5mm
Ring 2 0,5mm 0,5mm 0,5mm 0,5mm

STD : Ring 1: 0,3 mm – 0,7mm

Ring 2 : 0,2 mm – 0,6 mm

Maka kondisi gep ring piston baik karena hasil pengukuran yang
diperoleh tidak melebihi limit yaitu sekitar 0,5 mm

6. Hasil pengukuran kerataan silinder blok

STD : limit kebengkokan 0,05 mm

Analisa : silinder blok kondisi masih baik tidak ada keausan karena pada hasil
pengukuran tidak ada celah di setiap sudut yang berarti masih rata

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 23


7. Analisa radiator
Filter radiator mengalami kerusakan dan secara fisual bagian dalam
pompa berkarat, hal ini mengakibatkan air radiator kotor.

h. KESIMPULAN

Praktikum overhoul adalah praktikum terakhir dalam mengetahui fungsi


dan bagian dari mesin bensin. Maka dari itu dibutuhkan pengetahuan dasar
tentang motor bensin terlebih dahuku. Jadi sangatlah penting mahasiswa
memahami teori dalam motor bensinl

Didalam overhoul ada beberapa yang menjadi penilaian khusus yaitu


proses pembongkarran, pengukuran dan pemasangan. Dari tiga aspek tersebut
menjadi hal yang sangat penting selain untuk mengetahui pengukurannya kita
juga mengetahui fungsi dari komponen dan kita langsung mengetahui secara
langsung komponen-komponen dalam mesin.

I. Saran
1. Dalam proses pembongkaran atau pemasangan yang mana
menggunakan baut dan mur yang berukuran kecil antara 10 sampai 14,
jangan terlalu ditekan karena dapat mengakibatkan putus pada baut
tersebut.
2. Dalam proses pengukuran alangkah lebih baiknya komponen yang akan
diukur sudah bersih atau steril,
3. Dalam pembongkaran juga diingat urutan bagian-bagiannya agar dalam
pemasangan tidak terjadi kesalahan.

Laporan Motor Bensin FT UNESA 2017 Page 24

You might also like