Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Contextual Instruction (CI) adalah konsep belajar pada sekolah yang
membantu guru mengaitkan isi mata pelajaran dengan situasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Contextual Intruction (CI) merupakan suatu model yang digunakan oleh
tenaga pendidik untuk mejelaskan teori yang ada dan mengaitkan dengan
situasi kehidupan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Nur Hadi CI adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk
menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.
Menurut Jonhson CI adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan
untuk menolong para siswa melihat siswa melihat makna didalam materi
akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek
akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka.
Jadi pengertian CI dari pendapat para tokoh-tokoh diatas dapat kita
simpulkan bahwa CTL adalah konsep belajar yang membantu guru
mengkaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan
1. Model pembelajaran CI ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa untuk
memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan
mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari
sehingga siswa memiliki pengetahuan atau ketrampilan yang secara refleksi
dapat diterapkan dari permasalahan kepermasalahan lainya.
2. Model pembelajaran ini bertujuan agar dalam belajar itu tidak hanya
sekedar menghafal tetapi perlu dengan adanya pemahaman.
3. Model pembelajaran ini menekankan pada pengembangan minat
pengalaman siswa.
4. Model pembelajaran CI ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar dapat
berfikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat
menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri
dan orang lain.
5. Model pembelajaran CI ini bertujun agar pembelajaran lebih produktif dan
bermakna.
6. Model pembelajaran CI ini bertujuan untuk mengajak anak pada suatu
aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dengan konteks kehidupan
sehari-hari.
7. Tujuan pembelajaran model CI ini bertujuan agar mahasiswa secara
individu dapat menemukan dan mentrasfer informasi-informasi komplek
dan siswa dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri.
D. Komponen Pembelajaran CI
komponen-komponen model pembelajaran CTL ini antara lain :
1. Kontruktivisme
Kontruktivisme adalah proses membangun dan menyusun pengetahuan
baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Pembelajaran
ini harus dikemas menjadi proses”mengkontruksi”bukan menerima
pengetahuan.
2. Inquiry
Inquiry adalah proses pembelajaran yang didasrkan pada proses pencarian
penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Merupakan proses
pemindahan dari pengamatan menjadi pemahaman sehingga siswa belajar
mengunakan ketrampilan berfikir kritis.
Langkah-langkah dalam proses inquiry antara lain :
a. Merumuskan masalah
b. Mengajukan hipotesis
c. Mengumpilkan data
d. Menuji hipotesis
e. Membuat kesimpulan
3. Bertanya
Bertanya dalah bagian inti belajar dan menemukan pengetahuan .
4. Masyarakat belajar
Menurut Vygotsky dalam masyarakat belajar ini pengetahuan dan
pengalaman anak banyak dibentuk oleh komunikasi dengan orang lain.
5. Pemodelan
Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sebagai
sustu contoh yang dapat ditiru oleh siswa.
6. Refleksi
Refleksi adalah proses pengengalaman yang telah dipelajari dengan cara
mengerutkan dan mengevalusi kembali kejadian atau peristiwa
pembelajaran telah dilaluinya untuk mendapatkan pemahaman yang dicapai
baik yang bersifat positif maupun bernilai negative.
7. Penilaian nyata
Penilaian nyata adalah proses yang dilukan oleh guru untuk mengumpulkan
informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa.
E. Langkah-langkah Pembelajaran CI
1. Menjelaskan bahan kajian yang bersifat teori dan mengaitkannya dengan
situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau kerja profesional, atau
manajerial, atau entrepreneurial.
2. Menyusun tugas untuk studi mahasiswa terjun ke lapangan atau terjun di
dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori.