Professional Documents
Culture Documents
Posted by Aghry Wiranata Anugrah Pada 7/25/2013 12:59:00 PM Labels: Artikel, Biologi,
Education, Makalah, Post Terpopuler
Klasifikasi Bakteri dilihat Dari Beberapa Penggolongan
Klasifikasi bakteri dapat dilihat dari beberapa penggolongan. Diantaranya klasifikasi bakteri
berdasarkan bentuk tubuh, klasifikasi bakteri berdasarkan flagela, dan terakhir klasifikasi
bakteri berdasarkan pewarnaan gram.
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagel dan fimbria yang digunakan
untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul yang beperan
dalam melindungi sel bakteri dari kekeringan dan fagositosis. Struktur kapsul inilah yang sering
kali menjadi faktor virulensi penyebab penyakit, seperti yang ditemukan pada Escherichia coli
dan Streptococcus pneumoniae.
Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom, dan beberapa spesies lainnya memiliki granula
makanan, vakuola gas, dan magnetosom. Beberapa bakteri mampu membentuk diri menjadi
endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.
Clostridium botulinum merupakan salah satu contoh bakteri penghasil endospora yang sangat
tahan suhu dan tekanan tinggi, dimana bakteri ini juga termasuk golongan bakteri penyebab
keracunan pada makanan kaleng.
a. Monokokus
Berupa sel bakteri kokus tunggal. Contoh : Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata).
b. Diplokokus
Berupa dua sel bakteri kokus berdempetan. Contoh : Diplococcus pnemoniae (penyebab penyakit
pneumonia) , Neisseria gonorhoeae (penyebab penyakit kelamin raja singa).
c. Tetrakokus
Berupa empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat. Contoh : Pediococcus
cerevisiae.
d. Sarkina
Berupa delapan sel bakteri kokus berdempetan berbentuk kubus. Contoh : Thiosarcina rosea
(bakteri belerang).
e. Streptokokus
Berupa lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. Contoh :
Streptococcus mutans (penyebab gigi berlubang).
f. Stafilokokus
Berupa lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk seperti buah anggur. Contoh
: Staphylococcus aureus (penyebab penyakit radang paru-paru).
a. Basilus/monobasil
Berupa sel bakteri basil tunggal. Contoh : Eschericcia coli (bakteri usus besar manusia),
Propionibacterium acnes (penyebab jerawat).
b. Diplobasil
c. Streptobasil
Berupa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Contoh : Azotobacter (bakteri tanah
yang mengikat nitrogen) , Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan ternak).
a. Spiral
Bentuk sel seperti tanda baca koma. Contoh : Vibrio cholera (penyebab penyakit kolera).
c. Bakteri Spiroseta
Bentuk sel seperti sekrup. Contoh : Treponema pallidum (penyebab penyakit kelamin sifilis).
1. Monotrik
Monotrik, berflagel satu pada salah satu ujung tubuh bakteri. Contoh : Pseudomonas araginosa.
2. Amfitrik
Amfitrik, flagel masing-masing satu pada kedua ujung tubuh bakteri. Contoh : Spirillium serpen.
3. Lofotrik
Lofotrik, berflagel banyak pada salah satu ujung tubuh bakteri. Contoh : Pseudomonas
flourencens.
4. Peritrik
Peritrik, berflagel banyak pada semua sisi tubuh bakteri. Contoh : Salmonella thypii.
Gambar : Kedudukan alat gerak bakteri
1. Bakteri gram-positif
Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, banyak mengandung
peptidoglikan. Misalnya bakteri Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan
Aerococcus.
2. Bakteri gram-negatif
Bakteri gram-negatif memiliki dinding sel yang lebih kompleks, kandungan peptidoglikan lebih
sedikit. Misalnya bakteri Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio,
Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium.
Gambar : Perbedeaan Warna Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif
Gambar : Perbedaan Dinding Sel Bakteri Gram Positif Dan Gram Negatif
Berkut ini adalah karakteristik dari bakteri Gram positif dan Gram negatif :
1. Bakteri aerob
Bakteri aerob membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Misalnya Nitrosomonas,
Nitrobacter, Nitrosococcus.
2. Bakteri anaerob
Bakteri anaerob tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Misalnya
Micrococcus denitrificans.
1. Autotrof
Bakteri yang dapat menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik. Berdasarkan sumber
energinya bakteri autotrof dibedakan menjadi :
2. Heterotrof
Bakteri yang tidak dapat menyusun makanan sendiri. Bakteri ini memanfaatkan bahan organik
jadi yang berasal dari organisme lain. Bakteri yang termasuk kedalam bakteri heterotrop adalah
bakteri yang bersifat parasit dan saprofit, yaitu bakteri yang mendapat makanan dengan
menguraikan sisa-sisa organisme.
Bakteri mempunyai tiga komponen pada tubuhnya, yaitu dinding sel, membran plasma, dan
sitoplasma Dinding sel bakteri mengandung material yang disebut peptidoglikan. Perhatikan
gambar berikut.
Dalam terminologi klasifikasi lama, bakteri dimasukkan dalam kingdom Monera. Dalam
klasifikasi yang terbaru, bakteri dibagi dalam Archaebacteria dan Eubacteria. Meskipun
Archaebacteria dan Eubacteria mempunyai banyak persamaan ciri, keduanya mempunyai ciri
khusus. Secara umum, bakteri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Organisme berukuran kecil sehingga sering disebut mikroorganisme.
b. Uniseluler atau hanya terdiri atas satu sel.
c. Bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti).
d. Hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.
e. Mempunyai ukuran dengan diameter 0,5–1 mikron dengan panjang 1–20 mikron.
f. Hidup secara soliter atau berkoloni.
g. Bersifat kosmopolit atau habitatnya meliputi daerah yang luas.
h. Mempunyai dinding sel.
i. Beberapa jenis bakteri mampu membentuk endospora pada saat kondisi lingkungan tidak
menguntungkan. Contoh Clostridium botulinum, Clostridium tetani, dan Bacillus anthracis.
Berdasarkan letak flagelanya bakteri dapat dibedakan menjadi beberapa tipe berikut.
a) Monotrik yaitu bakteri yang hanya mempunyai satu flagela di salah satu ujung selnya.
b) Lofotrik yaitu bakteri yang mempunyai sekumpulan flagela di salah satu ujung selnya.
c) Amfitrik yaitu bakteri yang mempunyai flagela di kedua ujung selnya.
d) Peritrik yaitu flagelanya terdapat di seluruh permukaan selnya.
e) Atrik yaitu bakteri yang tidak berflagela.
Beberapa jenis bakteri mempunyai pili. Pili adalah struktur seperti flagela, tetapi lebih pendek
dan lebih tipis. Pili berfungsi sebagai alat perlekatan saat bakteri melakukan konjugasi.
Garis panjang yang menghubungkan antara dua bakteri tersebut adalah Pili.
b. Kapsul Bakteri mempunyai lapisan lendir yang berbentuk padat dan tebal yang disebut
kapsul. Kapsul tersusun dari polisakarida dan air. Lendir ini menjadikan permukaan sel bakteri
menjadi licin.
Fungsi kapsul bagi bakteri sebagai berikut.
1) Alat pertahanan dan perlindungan bagi bakteri.
2) Mencegah kekeringan pada sel bakteri.
3) Alat melekat bakteri pada sel inang.
4) Sumber makanan bagi bakteri.
c. Dinding Sel
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk sel bakteri. Bakteri mempunyai
dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida.
Berdasarkan perbedaan ketebalan lapisan peptidoglikan pada dinding selnya, bakteri dibedakan
menjadi dua macam, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
1) Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan peptidoglikan
yang tebal. Bakteri ini akan berwarna ungu jika diwarnai dengan pewarnaan gram. Contoh
bakteri Gram positif yaitu Neisseria gonorrhoe, Treponema pallidum, Vibrio cholerae, dan
Bacillus subtilis. 2) Bakteri gram negatif adalah bakteri yang mempunyai dinding sel dengan
lapisan peptidoglikan yang tipis. Bakteri ini akan berwarna merah muda atau merah jika diwarnai
dengan pewarnaan gram. Contoh bakteri gram negatif yaitu Escherichia coli, Streptococcus
mutans, dan Staphylococcus aureus.
Gambar. Perbandingan struktur dinding sel antara bakteri gram positif dan gram negatif
d. Membran Plasma atau Selaput Sitoplasma Membran plasma bersifat selektif permeabel,
yang berarti hanya dapat dilalui molekul atau zat tertentu. Membran plasma ini tersusun dari
fosfolipid dan protein. Fungsi membran plasma sebagai berikut.
1) Alat transpor elektron dan proton yang dibebaskan saat oksidasi bahan makanan.
2) Alat pengatur pengangkutan senyawa yang masuk atau keluar dari membran sel.
3) Tempat pembentukan mesosom.
e. Sitoplasma Di dalam membran sel terdapat sitoplasma. Dalam sitoplasma terdapat asam
nukleat, protein, karbohidrat, lemak, ion organik, dan kromatofora. Sitoplasma berfungsi sebagai
tempat terjadinya reaksi-reaksi kimia sel.
g. Bahan Inti Bahan inti merupakan pusat pengendalian aktivitas sel yang berisi DNA. DNA
bakteri berupa rantai tunggal berbentuk lingkaran yang disebut nukleoid. Beberapa jenis bakteri
mempunyai tambahan DNA yang membentuk lingkaran kecil disebut plasmid.
h. Klorosom Klorosom merupakan struktur yang berada di bawah membran plasma. Klorosom
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya yang berperan dalam proses fotosintesis.
i. Vakuola Gas Vakuola gas berguna agar bakteri dapat mengapung di permukaan air untuk
memperoleh cahaya. Vakuola gas hanya dimiliki oleh bakteri air yang melakukan fotosintesis.