Professional Documents
Culture Documents
1
II. Cara 2 (melihat nilai sig.)
Jika nilai sig. ≤ 0,05 maka data dikatakan valid
Jika nilai sig. > 0,05 maka data dikatakan tidak valid
III. Cara 3 (melihat bintang yang ada)
Jika data memiliki tanda bintang maka data tersebut dikatakan valid
sebaliknya jika data tidak memiliki tanda bintang maka data tersebut
dikatakan tidak valid (bintang satu berarti valid dengan signifikansi 0,05 dan
bintang dua berarti valid dengan signifikansi 0,01)
c. Contoh Uji Validitas
- Membuka aplikasi excel
- Kemudian buat datanya
Keterangan:
Ketik RESPND, pada sebelah kanan RESPDN ketik BUTIR1 lalu tarik ke
kanan sampai BUTIR25, kemudian pada bagian bawah RESPDN ketik R1 lalu
tarik ke bawah sampai R100, setelah itu untuk mengisi tabel yang telah dibuat
ketik =RUNBETWEEN(0,4) lalu tarik untuk mengisi semua tabel.
- Copy data excel yang telah dibuat
- Kemudian buka aplikasi SPSS
2
- Setelah aplikasi terbuka, terdapat dua tampilan yaitu tampilan data view dan
tampilan variabel view
- Pada tampilan data view, paste yang sebelumnya telah dicopy dari excel
- Selanjutnya pada tampilan variabel view, atur type data dan yang lainnya.
Ketikan juga JUMLAH setelah BUTIR25
3
- Kemudian ketikan jumlah pada Target Variabel, klik Type & Label.. lalu ketik
jumlah pada label, klik Continue, lalu pada Numeric Expression isi dengan
memindahkan setiap butir soal dan jumlahkan dengan tanda aritratika
penjumlahan yang tersedia
- Setelah data dibuat, untuk mengetahui apakah data yang telah dibuat valid atau
tidak, dapat dilakukan dnegan cara klik Analyze - klik Correlete - klik Bivariate
4
- Lalu pada output SPSS muncul seperti berikut
5
Tabel Nilai R signifikansi 0,05 dan 0,01
6
Setelah dianalisis diketahui bahwa soal dengan nilai sig. ≤ 0,05 adalah soal
nomor 1, 2, 4, 5, 9, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24 dan berarti
menunjukan bahwa soal 1, 2, 4, 5, 9, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24
valid. Sedangkan untuk soal nomor 3, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 16, 20, 25 nilai sig.
> 0,05 rtabel maka soal 3, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 16, 20, 25 tidak valid.
c. Cara 3 (melihat bintang yang ada)
Setelah dianalisis diketahui bahwa soal yang memiliki bintang satu ataupun
dua adalah soal nomor 1, 2, 4, 5, 9, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24 dan
berarti menunjukan bahwa soal 1, 2, 4, 5, 9, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 23,
24 valid. Sedangkan untuk soal nomor 3, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 16, 20, 25 tidak
memiliki bintang satu ataupun dua maka soal 3, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 16, 20, 25
tidak valid.
d. Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 0,05 baik dilihat dengan membandingkan rhitung
dengan rtabel, melihat nilai sig, maupun melihat bintang yang ada didapatkan
bahwa soal-soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 4, 5, 9, 13, 14, 15, 17, 18, 19,
21, 22, 23, 24 dan soal-soal yang tidak valid adalah soal nomor 3, 6, 7, 8, 10, 11,
12, 16, 20, 25.
2. UJI RELIABILITAS
a. Pengertian Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengertian dari reliability
(reliabilitas) adalah keajegan pengukuran. Reliabilitas menunjuk pada suatu
pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh
informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan
mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan. Reliabilitas adalah
alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas
suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat
menghasilkan data yang reliabel
7
Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran
atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur
yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk
pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang
mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya
pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum
tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah
sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-
ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat
diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama.
Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang
berbeda-beda.
b. Syarat Uji Reliabilitas
Jika nilai α > 0,5 maka data dikatakan reliabel
Jika nilai α < 0,5 maka data dikatakn tidak reliabel
c. Contoh Uji Reliabilitas
- Membuat data seperti pada uji validitas (data 25 butir soal dan 100 responden)
- Setelah data dibuat, untuk mengetahui apakah data yang telah dibuat reabel atau
tidak, dapat dilakukan dengan cara klik Analyze - klik Scale - klik Reability
Analysis…
8
- Kemudian pindahkan semua variabel (BUTIR1-25) pada Items, klik Statistic dan
centang Scale if item deleted, Continue, lalu OK
9
- Menginterpretasi data, dari hasil output diatas didapat nilai α = 0,379, nilai ini
kemudian kita bandingkan dengan nilai 0,5. Ternyata nilai α < 0,5 maka data
dikatakan tidak reliabel
d. Kesimpulan
Dari data yang diuji didapatkan bahwa nilai α = 0,379 dan ketika nilai ini
bandingkan dengan nilai 0,5. Ternyata nilai α < 0,5 maka data dikatakan tidak
reliabel.
DAFTAR PUSTAKA
qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/
http://www.konsistensi.com/2013/04/uji-reliabilitas-data-dengan-spss.html.
http://www.spssindonesia.com/2015/05/cara-uji-normalitas-shapiro-wilk-
dengan.html.
10