Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
menggantikan teori ikatan valensi, pertama kali dimunculkan oleh Hans Bethe pada
1929. Pada mulanya merupakan model yang hanya didasari oleh interaksi
elektrostatik antara atom pusat dengan ligan. Pada 1935 J. H. Van Vleck
memasukkan ide tentang kovalensi pada interaksi dan menghasilkan teori medan
ligan. Diaplikasikan untuk senyawaan kompleks logam transisi pada 1950an. Teori
ini yang murni menyatakan bahwa satu-satunya interaksi antara atom pusat dengan
ligan adalah elektrostatik. Walaupun tidak realistis teori ini merupakan awal yang
baik bagi perkembangan teori kimia koordinasi. Secara teoritis hanya ada 5 orbital
dari dua cara yaitu dz2-x2 dan dz2-y2. Kelima orbital d pada atom ion dalam bentuk
gas adalah degenerate (setara). Bila pengaruh luar datang secara merata energinya
berubah tetapi tetap degenerate. Bila pengaruh datang dari ligan (mis. NH3, tidak
tentang ikatan logam ligan serta menjelaskan tentang pewarnaan dan sifat magnetik
secara jelas. Secara umum efek dari energy orbital d pada ion logam mendekati
ligan. Akibat dari orbital d diurai oleh medan ligan, peristiwa ini disebut uraian
medan ligan. Berhubungan dengan ini ligan dapat disusun dalam suatu
1.3 Tujuan
pengumpulan berbagai sumber data dari internet dan buku referensi yang relevan,
temu dari beberapa konsep yang berbeda) dan akhirnya menginterpretasikan data
PEMBAHASAN
Teori medan kristal pertama kali dikembangkan oleh J.Bethe dan Vleek
pada tahun 1932. Teori ini mengasumsikan bahwa dalam senyawa kompleks, atom
pusat dan ligan-ligan dipandang sebagai titik-titik yang bermuatan listrik. Dengan
elektron orbital d atom pusat dengan elektron-elektron atom donor dalam ligan
Teori medan kristal yang dikemukakan oleh Bethe dilandasi oleh 3 asumsi, yaitu
(Efendy,2007):
c. Tidak terjadi interaksi antara orbital-orbital dari ion logam dengan orbital-
elektron yang tidak berpasangan pada orbital d. berdasarkan aturan Hund, elektron
harus diisi setengah penuh terlebih dahulu, kemudian bisa diisi kembali
orbital yang lebih tinggi menjadi medan Kristal pemisahan energy (crystal field
Orbital d dikelilingi empat ligan, ukuran dan pola dari splitting ini bergantung
Tetrahedral, gaya tolak menolak pada akan mengecil saat antar ligan saling
mendekat.
Persegi planar, persegi planar mempunyai energy yang sangat besar terhadap
ligan lainnya karena semua interaksi pada orbital d yang berhubungan dengan
dapat dijelaskan dengan teori medan kristal ini. Jika orbital-d dari sebuah kompleks
berpisah menjadi dua kelompok seperti yang dijelaskan di atas, maka ketika
molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, satu atau lebih elektron yang
berada dalam orbital tersebut akan meloncat dari orbital-d yang berenergi lebih
rendah ke orbital-d yang berenergi lebih tinggi, menghasilkan keadaam atom yang
tereksitasi. Perbedaan energi antara atom yang berada dalam keadaan dasar dengan
yang berada dalam keadaan tereksitasi sama dengan energi foton yang diserap dan
gelombang cahaya (λ) tertentu saja yang dapat diserap (gelombang yang memiliki
energi sama dengan energi eksitasi), senyawa-senyawa tersebut akan
adanya subkulit d yang tidak terisi penuh pada ion pusatnya. Ion kompleks yang
paramagnetik dan dapat ditarik oleh medan magnet. Sedangkan ion kompleks yang
and intermetallics
Dalam penelitian ini, teori medan kristal diterapkan untuk berbagai senyawa
perilaku listrik magnetik dan magneto pada borat besi langka, boray aluminium dan
intermetalik dalam berbagai medan magnet eksternal dan suhu dilakukan. Kumpulan baru
dari medan kristal dan parameter pertukaran diperoleh. Perilaku magnetisasi pada medan
magnet eksternal yang diarahkan sepanjang sumbu c pada suhu yang berbeda (T = 4.2;
15; 25; 30 K). Kurva padat adalah hasil teoritis, dan kurva putus-putus adalah data
eksperimen [1]. Hal ini menunjukkan bahwa transisi dari fase antiferomagnetik ke dalam
sudut adalah transisi spin-fl op (orde kedua). (b) Kurva magnetisasi teoritis linier yang
2Fe14B. Kurva padat adalah hasil teoritis, dan titik adalah data eksperimen.
ThMn12-type phases for magnets with low rare-earth content: Crystal-field
Kenaikan harga tanah langka belakangan ini telah mendorong industri ini untuk
mencari cara untuk mengurangi kandungan R dalam bahan magnetik keras. Untuk
alasan ini magnet kuat dengan tipe struktur ThMn12 menjadi fokus. Sifat fungsional
nitrogen) ditentukan oleh kristal- parameter medan listrik (CEF) dan pertukaran
tinggi. Telah dipilih senyawa yang mengandung ferrimagnetik Tm, yang paling
dan EI yang tepat dan variasinya dalam senyawa yang dimodifikasi oleh atom
TmFe11Ti dan TmFe11TiH kristal tunggal dan untuk sampel bubuk selaras
TmFe11TiH.
Medan magnet yang melebihi 60 T diperlukan untuk mengamati keadaan
feromagnetik baik pada induk dan senyawa nitrida. Telah ditunjukkan sebelumnya
intersublattice di TmFe11Ti.
magnet tinggi. Fitur utama adalah bahwa dalam kasus TmFe11Ti hidrisi dapat
kristal R-Fe tidak berubah secara signifikan dalam satu rangkaian senyawa dengan
berbagai Rs. Ini akan memungkinkan desain dan simulasi (lihat misalnya penelitian
yang memprediksi bahan baru) senyawa dengan sifat magnetik yang diinginkan
saat kita mengganti tanah jarang yang mahal dengan ion R yang lebih murah
memberi harapan bahwa magnet permanen yang kuat dengan kandungan tanah
Tm = Cr, Mn dan Fe) banyak menimbulkan perhatian dari komunitas ilmiah karena
potensi penerapan bahan-bahan ini, dan juga karena kepentingan ilmiah umum.
Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa stabilisasi mengejutkan senyawa ini dari
simetri tinggi ke struktur simetri rendah dicapai dengan rotasi in-plane dari jaringan
kristal antara orbital d dari orbital Tm dan p dari B. Studi sifat mekanik dan
elektronik TmB4 menunjukkan bahwa tetraborides ini tidak dapat secara intrinsik
plane yang unik dari jaringan ikatan kovalen tiga dimensi boron di sepanjang jalur
deformasi geser yang berbeda. Hasil ini menunjukkan pandangan baru tentang asal
mula stabilitas dan kekuatan TmB4 ortorombik, yang menyoroti pentingnya analisis
bahan kristal saat mencoba merancang ultra mampat, dan berpotensi kuat dan padat
keras.
seperti ditunjukkan pada Gambar. 2 untuk CrB4, (Gambar S1 dan S2 untuk FeB4
dan MnB4). Perhitungan fonon kami menunjukkan bahwa OI10 secara dinamis
tidak stabil untuk ketiga tetraborida, sedangkan struktur oP10 stabil secara dinamis
(lihat Gambar. 2 untuk CrB4). Ketidakstabilan fonon serupa untuk oI10 -FeB4 dan
oI10 -MnB4 disajikan dalam bahan tambahan seperti Gambar S1 dan S2.
Hubungan dispersi fonon oI10 -TmB4 menunjukkan pada frekuensi fonon
Hasil ini sesuai dengan studi sebelumnya dari FeB4 oleh Kolmogorov et al.33 Perlu
dicatat bahwa struktur oI10 -TmB4 yang terdiri dari jaringan boron tetragonal telah
bahwa pengikatan maksimum dalam seri 3d dicapai untuk Cr, dan bahwa
tetrampirida Mn, Fe, Co dan Ni yang kaya elektron mungkin tidak stabil dalam
konfigurasi ini41. Hasil kami saat ini jelas menunjukkan bahwa ketidakstabilan
dinamis berlaku untuk semua tiga oI10-TmB4. Sebaliknya, fase oP10-CrB4, oP10 -
MnB4 dan oP10 -FeB4 stabil karena tidak ada mode imajiner.
TmB4 dapat dijelaskan oleh variasi struktur elektronik dalam pesawat dalam (001)
dan pembentukan ikatan boron-boron baru di situs berongga oleh distorsi jaringan
Tergantung pada jalur deformasi yang berbeda (sistem slip), orbital yang berbeda
geser yang relatif rendah dan kekuatan ideal TmB4 menunjukkan bahwa bahan-
bahan ini tidak dapat secara intrinsik menjadi superhard. Ketidakstabilan jaringan
dari berbagai parameter yang berkaitan dengan deformasi plastis dari bahan kristal,
PENUTUP
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori medan Kristal digunakan untuk mendiskribsikan stuktur elektronik dari
ion logam dalam kristal, dimana ion logam tersebut dikelilingi ion oksida atau anion
lain untuk membentuk medan elektrostatik dengan simetri yang bergantung pada
stuktur kristal. Energi dari orbital d pada ion logam mengalami spiltting oleh medan
elektrostatik, dan mendekati harga nilai energi yang dapat dihitung. Teori medan
kristal dikembangkan pada tahun 1930 (Miessler, 2003). Teori ini dikembangkan
oleh fisikawan yang bernama Hans Bethe dan John Hasbrouck van Vleck. Teori ini
pada akhirnya digabungkan dengan teori orbital molekul, membentuk teori medan
ligan yang lebih akurat dan menjelaskan proses ikatan kimia pada senyawa
kompleks logam transisi
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Drulis, dkk., 2018, ThMn12-type phases for magnets with low rare-earth content:
Zhang, dkk., 2016, Crystal Field Splitting is Limiting the Stability and Strength of
Ultraincompressible Orthorhombic Transition Metal Tetraborides, Scientifi
Reports, 6:23088.