You are on page 1of 12

Nilai :

LAPORAN PRAKTIKUM
PERBENGKELAN PERTANIAN
Kerja Bangku

Oleh :
Nama : Dhur Rohma
NPM : 240110160075
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 2 Oktober 2018
Asisten : 1. Desi Purnamasari
2. Ganjar D. Alam
3. Mufti Ali
4. Septian Syahban
5. Wisnu Febriana R.

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
1. Tap
Alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam dengan tangan dimanakan
“TAP” dalam hal ini disebut saja “Tap Tangan” untuk membedakan
penggunaannya dengan yang dipakai mesin. Bahannya terbuat dari baja karbon
atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan. Tiap satu set, Tap terdiri dari 3 buah
yaitu Tap no.1 (Intermediate Tap) mata potongnya tirus digunakan untuk
pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan dengan Tap no. 2 (Tapper Tap)
untuk pembentukan ulir, sedangkan Tap no. 3 (Botoming Tap) dipergunakan
untuk penyelesaian. Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan
jenis ulir yang dihasilkan apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth.
Sebelum melakukan pengetapan, benda kerja harus dibor terlebih dahulu
dengan ukuran diameter bor tertentu (lebih kecil dari ukuran bautnya). Penentuan
diameter lubang bor untuk Tap ditentukan dengan rumus:
D = D’– K
D = Diameter bor, satuan dalam mm/inchi
D = Diameter nominal ulir, satuan dalam mm/inchi
K = Kisar (gang)
Tap dimasukkan kedalam tangkai tap. Tangkai tap dapat diatur besar kecilnya
ukuran kepala tap. Untuk pembuatan ulir luar, batang ulir harus
disediakan/dikerjakan terlebih dahulu menggunakan mesin bubut dengan diameter
”d”, sedangkan sneinya dipilih yang berukuran sama, baik diameter maupun kisar
”k” atau jumlah gang dalam satu inchi ”n” menurut jenis ulir yang akan dibuat.
(Agusdaton, 2016).

2. Snei
Snei adalah alat bantu perkakas kerja bungkus yang dipergunakan untuk
membuat ulir luar. Snei biasanya terbuat dari HSS (Baja Cepat Tinggi). Snei
terbuat dari karbon baja sayat cepat (HSS), dalam pemakaiannya snei tersebut
dijepit dengan bantuan rumah snei yang dilengkapi dengan tangki. Bentuk
konstruksi snei terdapat dua macam yaitu snei belah bulat dan dnei segi enam.
(Kurniadi, 2014).
3. Penggaris Siku
Penggaris siku merupakan tolak ukur pertama terhadap hasil kerja tukang kayu
dalam hubungannya dengan perakitan, kestabilan konstruksi, dan ketepatan sudut
pemotongan. Fungsi utamanya untuk menentukan 'siku atau tidak' sebuah sudut
pemotongan, bahan yang terbuat dari satu kesatuan adalah yang terbaik, karena
bahan penggaris tersebut akan stabil. Sedangkan penggaris siku yang terbuat dari
dua bilah yang berbeda beresiko sudut tidak lagi 90° (siku) karena masalah
konstruksi penghubungnya. Akurasi sudut pada penggaris siku jenis ini bisa
berubah. Namun demikian, ada beberapa produk walaupun terbuat dari 2 bilah
yang berbeda namun memiliki kualitas tinggi pada konstruksi penghubungnya
sehingga kita tidak perlu kuatir resiko perubahan sudut tersebut.
Satu cara sederhana untuk memeriksa apakah penggaris siku anda masih
benar-benar bersudut 90°. Gunakan sebatang kayu yang sudah diserut halus dan
pastikan bahwa kayu tersebut lurus. Buat satu garis melintang pada salah satu
sisinya dengan posisi penggaris siku di sebelah kiri. Garis melintang tersebut
harus dibuat berdasarkan sisi luar. Kemudian putar penggaris siku (mirror)
dengan poros masih pada sisi kayu yang sama dan letakkan sisi luar penggaris
siku pada garis yang tadi dibuat. Apabila garis tersebut bersinggungan atau
melintang sisi luar penggaris siku, berarti alat kerja tersebut tidak lagi memiliki
sudut yang baik. Apabila garis tersebut sejajar berarti penggaris siku anda masih
baik dan bisa digunakan. (Rahman, 2008).

4. Palu
Palu atau martil adalah alat yang gunakan untuk memukul/memberi tumbukan
pada sebuah benda kerja. Palu digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu
benda, menghancurkan suatu objek, serta penempaan logam. Palu dibuat untuk
tujuan tertentu sesuai dengan bahan, bentuk,dan beratnya. Bentuk palu terdiri dari
2 bagian yaitu kepala dan tangkai. Palu terbagi menjadi dua spesifikasi, yaitu palu
keras dan lunak. Palu keras merupakan palu yang bagian kepalanya terbuat dari
besi baja dengan kadar karbon sekitar 0,6%.
Terdapat beberapa jenis palu yaitu:
4.1 Palu Bulat atau Palu Konde
Kepala palu ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian yang rata dan bulat. Bagian
yang rata digunakan untuk memukul benda kerja atau memaku, sedangkan bagian
yang bulat digunakan untuk membuat cekungan pada benda kerja.
4.2 Palu Paku atau Nail Hammer
Palu ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian depan yang rata dan cakar. Bagian
rata digunakan untuk memukul, sedangkan bagian cakar dipergunakan untuk
mencabut paku.
4.3 Palu Karet
Palu karet digunakan untuk pekerjaan pengemallan plat, contohnya seperti
pembuatan mal pada plat sehingga permukaan plat tidak terjadi goresan.
4.4 Palu Plastik
Palu plastik ini digunakan untuk mengetok ataupun memukul benda kerja
yang lunak. Tujuan pemakaian palu lunak ini supaya benda kerja tidak tergores
atau pecah.
4.5 Palu Tembaga
Palu ini dipergunakan untuk pekerjaan perbaikan, misalnya mengeluarkan
bagian-bagian mesin listrik tancap tanpa merusaknya. Tembaga memiliki sifat
yang lebih lunak dari pada besi. Setelah lama dipergunakan, palu tembaga akan
menjadi keras, untuk memperlunak kembali, kepala palu ini harus dipijarkan lagi.
(Pratama, 2016).

5. Ragum
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja. Membuka rahang ragum
dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan
arah jarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada
rahang tersebut, demikian pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja
tangkai pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam). Rahang penjepit diberi
landasan terbuat dari besi tuang yang permukaannya pada umumnya diberi
parutan bersilang agar penjepitan lebih kuat dan tidak licin. Dengan demikian
apabila menjepit benda kerja yang halus dan dikawatirkan akan rusak
permukaannya maka disarankan untuk memberi lapisan pelindung berupa plat
yang dapat menjaga permukaan benda kerja tersebut. Namun ada juga jenis ragum
kerja bangku yang rahang penjepitnya dibuat rata dan halus (digerinda), dimana
jenis ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang sudah memiliki
permukaaan rata. Biasanya ragum digunakan untuk menjepit benda yang akan
dikikir atau untuk membongkar benda yang habis di las.

Secara umum Ragum dibagi menjadi 3 yaitu


5.1 Ragum Biasa
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana
dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja.
5.2 Ragum Berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk
sudut terhadap spindle (poros putar ). Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa
tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360 derajat.
5.3 Ragum Universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya
secara datar dan tegak. (Alma, 2015).

6. Kikir
Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja.
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan
suatu bidang, membuat rat dan menyiku antara bidang satu dengan bidang
lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk, dan
sebagainya.
Bentuk kikir dibuat bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan
kebutuhannya. Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya.
1. Kikir Gepeng (Plat)
2. Kikir Blok
3. Kikir Segi Empat (Square)
4. Kikir Segitiga (Treangle)
5. Kikir Pisau (Knife)
6. Kikir Setengah Bulat (Half Round)
7. Kikir Silang (Crossing)
8. Kikir Bulat (Round)
9. Kikir Rata
10. Kikir Setengah Bulat
(Sutomo, 2014).

7. Penggaris Besi
Mistar besi atau biasa disebut penggaris besi memiliki beberapa fungsi yaitu
mengukur panjang suatu benda dan membuat garis lurus. Skala terkecil mistar
adalah 1 mm. (Sutomo, 2014).

8. Tang Rivet
Tang rivet digunakan bersama paku keling. Terdapat 2 jenis tang rivet yaitu
yang biasa dan fleksibel. Tang rivet fleksibel dapat digunakan untuk bidang lurus
maupun sudut. Plat yang ingin ditancap paku keling harus dibor terlebih dahulu
kemudian tang rivet menancapkan paku keling pada plat. (Sutomo, 2014)

9. Penitik
Penitik digunakan untuk memberikan titik. Biasanya penitik dipergunakan
untuk melubangi suatu plat yang tipis atau memberikan tanda titik dimana pada
titik tersebut akan dibor. (Sutomo, 2014).

10. Penggores
Penggores memiliki bentuk yang beragam. Penggores berfungsi untuk
membuat garis atau penandaan garis pada permukaan logam suatu benda.
(Sutomo, 2014).

11. Gergaji Besi


Gergaji merupakan perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja.
Benda kerja yang dipotong gergaji besi antara lain logam batangan, baja profit,
lembaran logam lain yang terlalu tebal untuk digunting. Gergaji besi ini digerakan
oleh tenaga manusia (tanpa mesin). (Anita, 2014).
12. Klem
Klem secara umum diartikan sebagai alat untuk menjepit, memegang atau
menekan suatu objek atau benda. Klem digunakan untuk menjaga dan menahan
benda yang sedang diperbaiki agar tidak bergerak atau bergeser. (Aji, 2015).

13. Bor
Mesin bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang, alur, peluasan,
dan penghalusan secara presisi dan akurat. Alat ini sangat memudahkan pekerjaan
manusia dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Dalam
perkembanganya mesin bor memiliki banyak jenis dan disesuaikan dengan
fungsinya. Berikut adalah macam-macam mesin bor.
13.1 Bor Tangan
Bor yang satu ini merupakan mesin bor yang sering kita pakai. Sebenarnya
bor ini mempunyai beberapa sub-jenis lagi, tapi yang membedakan hanyalah
ukuran mata bor-nya saja. Ukuran mulai dari yang terkecil yaitu 6.5 mm, 10 mm,
13 mm, 16 mm, 23 mm, dan 32 mm. Ukuran tersebut merupakan ukuran
maksimal, misalnya bor 10 mm, berarti mata bor yang bisa digunakan mulai dari 0
– 10 mm. Bor ini biasanya digunakan untuk mengebor besi ataupun kayu, hal ini
tergantung mata bor yang dipasang. Selain berbagai fungsi, spesifikasi dari jenis
bor ini juga ada beberapa seperti kecepatan putaran, adanya variabel speed atau
kecepatan yang bisa di atur, serta reversible atau putarannya bisa dua arah.
Biasanya beda merk beda spesifikasinya, jadi kita bisa pilih sesuai dengan
kebutuhan kita.
13.2 Bor Cordless
Bor cordless atau bor tanpa kabel merupakan jenis bor menggunakan
baterai sebagai sumber tenaga. Biasanya bor jenis ini digunakan pada pekerjaan
ringan, karena kekuatan putaran atau torsi dari bor cordless ini cenderung lemah.
Bor cordless ini bisa digunakan untuk bor gypsum, kayu, dan besi. Dengan syarat
untuk bor besi, mata bor yang digunakan adalah mata bor yang ukurannya kecil.
Pada bor cordless, anda harus perhatikan spesifikasi baterai nya. Bor cordless ini
juga bisa digunakan sebagai obeng listrik, cukup pasang saja mata obeng, maka
bor cordless bisa digunakan untuk memasang skrup agar lebih cepat dan
menghemat waktu.
13.3 Bor Core
Bor jenis ini merupakan bor yang paling jarang dipakai oleh konsumen.
Bor jenis ini biasanya digunakan untuk proyek ataupun untuk mengukur ketebalan
aspal jalanan. Fungsi utama dari bor ini adalah untuk melubangi lantai. Mata bor
yang digunakan pun berbentuk seperti tabung. Oleh karena itu, biasanya bor ini
digunakan untuk mengebor lantai pada gedung untuk membuat jalur pipa ataupun
kabel-kabel. Selain itu bisa juga digunakan untuk mengukur ketebalan aspal
jalanan dengan mengebor jalan tersebut.
13.4 Bor Duduk
Bor ini nama nya bor duduk yang dimana memungkinkan kita bisa bor
sambil duduk. Jenis ini pada umumnya digunakan untuk melubangi besi dimana
lubang yang dibuat pada besi itu banyak, oleh karena itu mesin bor ini di desain
sedemikian rupa agar pengguna bor tidak mudah lelah. Tinggal putar saja tuasnya,
maka mata bor dan kepala bor nya akan turun ke bawah. Mesin bor ini dapat
mengebor beberapa lapis besi sekaligus, dengan tebal maksimal sesuai dengan
panjang mata bor yang digunakan. Bor ini umum nya digunakan pada putaran
lambat, tapi kecepatan putarannya bisa diatur melalui belting yang berada pada
bagian atasnya. Bor jenis ini juga sama seperti bor tangan, mempunyai beberapa
sub-jenis berdasarkan ukurannya.
13.5 Bor Gantung
Bor ini pada penggunaannya berbeda dari bor jenis lainnya. Bor gantung
memang untuk digantung pada pemakaiannya. Jika pada bor lain pada umumnya
digunakan untuk membuat lubang pada sebuah bidang, maka bor jenis ini
digunakan untuk mengikis atau memperbesar sebuah lubang. Mata bor gantung
pun berbeda daripada mata bor yang biasa.
13.6 Bor Impact
Bor ini hampir sama dengan bor tangan, bedanya bor ini selain berputar
juga mempunyai getaran sehingga sangat cocok untuk bor dinding. Mata bor yang
digunakan juga khusus untuk bor dinding.
13.7 Bor Magnet
Dikatakan bor magnet karena bor ini mempunyai magnet pada bagian
bawahnya. Magnet ini bisa diaktifkan maupun dinonaktifkan dengan cara
menekan saklar seperti pada lampu. Bor ini biasanya digunakan untuk mengebor
dinding besi sehingga magnet tersebut akan sangat berguna karena menempel
pada bidang besi yang vertical. Ukuran dari bor magnet ini mulai dari 23 mm, 25
mm, 28 mm, 32 mm, 35 mm, dan yang paling besar 60 mm.
13.8 Bor SDS+
Bor ini hampir sama seperti bor impact, hanya saja bor jenis ini
mempunyai mode yang bisa diubah-ubah, di antaranya adalah mode putaran saja,
dan mode putaran yang bergetar ( impact ). Biasanya terdapat 2 mode, tetapi ada
beberapa tipe dari beberapa merk memiliki 3 mode, 1 mode tambahan lagi adalah
untuk bobok atau bergetar saja yang digunakan untuk menghancurkan tembok
atau concrete. Pada jenis bor ini, mata bor yang digunakan tidak perlu dikunci,
tinggal dicolokkan saja ke mata bor nya. Tentu saja mata bor yang digunakan juga
mata bor SDS, bukan mata bor biasa.
13.9 Bor SDSMax
Bor jenis ini sebenarnya sama saja dengan SDS+, hanya saja ukuran bor
dan mata bor yang lebih besar dari SDS+. Bor ini juga bisa digunakan untuk
bobok, sama seperti SDS+.
13.10 Bor Engine
Bor ini tidak seperti biasanya. Jika pada biasanya bor memakai tenaga
listrik, maka bor jenis ini menggunakan mesin atau engine yang memakai bahan
bakar bensin untuk menjadi motor penggeraknya. Bor ini mirip seperti chain saw
hanya saja mempunyai mata bor dan kepala bor. (Dani, 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Alif Munaqosatul. 2015. Ragum Alat Penjepit Serbaguna. Universitas


Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.

Anita, Nur. 2014. Mesin Gergaji Besi. Terdapat pada


https://www.scribd.com/doc/212090150/Mesin-Gergaji-Besi (Diakses
pada hari Senin, 8 Oktober 2018 pukul 20.35 WIB).

Sutomo, Pangat Hendro. 2014. Hand Out Praktik Teknologi Mekanik Alat-Alat di
Bengkel Teknologi Mekanik. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.

Agusdaton. 2016. Cara Menggunakan Tap dan Snai. Terdapat pada


https://www.klikteknik.com/blog/cara-menggunakan-tap-dan-snai.html
(Diakses pada hari Senin, 8 Oktober 2018 pukul 20.00 WIB).

Aji, Dimas Bayu. 2015. Resensi Bengkel Otomotif. Terdapat pada


https://dimasbayuaji52.com/resensi-bengkel-otomotif/ (Diakses pada hari
Senin, 8 Oktober 2018 pukul 20.42 WIB).

Dani, A. 2015. Macam Macam Mesin Bor. Terdapat pada


http://infoperkakas.com/macam-macam-mesin-bor/ (Diakses pada hari
Senin, 8 Oktober 2018 pukul 21.05 WIB).

Kurniadi, Y. 2014. Pengertian Snei. Terdapat pada


eprints.polsri.ac.id/220/3/Bab%202.pdf (Diakses pada hari Senin, 8
Oktober 2018 pukul 20.04 WIB).

Pratama, T. 2016. Jenis-Jenis Palu dan Fungsinya. Terdapat pada


https://www.klikteknik.com/blog/jenis-jenis-palu-dan-fungsinya.html
(Diakses pada hari Senin, 8 Oktober 2018 pukul 20.21 WIB).

Rahman, K. 2008. Penggaris Siku. Terdapat pada


http://www.tentangkayu.com/2008/04/memilih-penggaris-siku.html
(Diakses pada hari Senin, 8 Oktober 2018 pukul 20.17 WIB).
LAMPIRAN

Gambar 1. Alat-Alat Perbengkelan.


(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)

Gambar 2. Alat-Alat Perbengkelan.


(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)

You might also like