Professional Documents
Culture Documents
Modul 3
Rancangan Campuran Beton Normal
Metode SNI 03 2834 2000
Bila data uji lapangan untuk menghitung deviasi standar tidak tersedia, maka bisa
diambil dari Tabel 3.
Volume beton
Sebutan Baik sekali Baik Dapat diterima
(m3)
Kecil < 1000 4,5 < S < 5,5 5,5 < S < 6,5 6,6 < S < 8,5
Sedang 1000 – 3000 3,5 < S < 4,5 4,5 < S < 5,5 6,5 < S < 7,5
Besar > 3000 2,5 < S < 3,5 3,5 < S < 4,5 4,5 < S < 6,5
1
4/10/2012
6. Tentukan jenis agregat halus dan agregat kasar yang digunakan, apakah alami atau
dipecah.
2
4/10/2012
Jumlah
semen Nilai faktor
KONDISI LINGKUNGAN minimum air-semen
per m3 maksimum
beton (kg)
Beton di dalam ruang bangunan
a.Keadaan keliling non-korosif 275 0,60
b.Keadaan keliling korosif disebabkan 325 0,52
8. Tetapkan fas maksimum oleh kondensasi atau uap-uap korosif
dari Tabel 5. Pilih nilai fas Beton di luar ruang bangunan
a.Tidak terlindung dari hujan dan terik
terkecil dari langkah 7) dan matahari langsung 325 0,60
langkah 8). b.Terlindung dari hujan dan terik
matahari langsung 275 0,60
Beton yang masuk ke dalam tanah
a.Mengalami keadaan basah dan
kering berganti-ganti 325 0,55
b.Mendapat pengaruh sulfat alkali dari
tanah atau air tanah 375 0,52
Beton yang kontinu berhubungan
dengan air
a.Air tawar
b.Air laut 275 0,57
375 0,52
Jika agregat halus alami dan agregat kasar batu pecah, kadar air bebas dihitung sebagai berikut :
dengan pengertian, Wh = jumlah air untuk agregat halus, Wk = jumlah air untuk agregat kasar.
Untuk temperatur di atas 20oC, setiap kenaikan 5oC harus ditambahkan air sebanyak 5 liter/m3
adukan beton. Untuk permukaan agregat yang kasar harus ditambahkan air kira-kira 10 liter/m3
beton.
3
4/10/2012
Tipe Tipe
3 4
4
4/10/2012
19. Htung berat jenis relatif = (% agregat halus x berat jenis agregat halus) + (%
agregat kasar x berat jenis agregat kasar).
5
4/10/2012
Langkah-langkah penyelesaian :
6
4/10/2012
----- diperoleh fas maks. = 0,60 dan kadar semen minimum 275 kg
7
4/10/2012
Tipe 1
8
4/10/2012
9
4/10/2012
Langkah-langkah penyelesaian :
1. K300 σ’bk = 300 kg/cm2, kubus 15, 28 hari, cacat 5% ( k = 1,64)
2. Deviasi standar (gunakan Tabel 3)
Volume beton
Sebutan Baik sekali Baik Dapat diterima
(m3)
Kecil < 1000 4,5 < S < 5,5 5,5 < S < 6,5 6,6 < S < 8,5
Sedang 1000 – 3000 3,5 < S < 4,5 4,5 < S < 5,5 6,5 < S < 7,5
Besar > 3000 2,5 < S < 3,5 3,5 < S < 4,5 4,5 < S < 6,5
Jumlah
semen Nilai faktor
KONDISI LINGKUNGAN minimum air-semen
per m3 maksimum
beton (kg)
Beton di dalam ruang bangunan
a.Keadaan keliling non-korosif 275 0,60
b.Keadaan keliling korosif disebabkan oleh 325 0,52
kondensasi atau uap-uap korosif
Beton di luar ruang bangunan
a.Tidak terlindung dari hujan dan terik 325 0,60
matahari langsung
b.Terlindung dari hujan dan terik matahari 275 0,60
langsung
Beton yang masuk ke dalam tanah
a.Mengalami keadaan basah dan kering 325 0,55
berganti-ganti
b.Mendapat pengaruh sulfat alkali dari 375 0,52
tanah atau air tanah
Beton yang kontinu berhubungan
dengan air
a.Air tawar 275 0,57
b.Air laut 375 0,52
Beton kontinu berhubungan dengan air tawar, ----- fas maks. = 0,57
------ kadar semen minimum = 275 kg
10
4/10/2012
9. fas yang diambil adalah nilai yang lebih kecil dari dua nilai fas yang diperoleh
dari grafik dan dari tabel.
Jadi fas yang menentukan = 0,54
10. Nilai slump = 30 - 60 mm.
11. Ukuran butir nominal agregat maksimum = 20 mm.
12. Kadar air bebas (gunakan Tabel 6)
Ukuran Slump (mm)
besar butir
agregat Jenis agregat
0 - 10 10 - 30 30 - 60 60 - 180
maksimum
Batu tak dipecah 150 180 205 225
10 mm Batu pecah 180 205 230 250
Batu tak dipecah 135 160 180 195
20 mm Batu pecah 170 190 210 225
Batu tak dipecah 115 140 160 175
40 mm
Batu pecah 155 175 190 205
Tipe 1
Tipe 2
11
4/10/2012
25. Koreksi campuran berdasarkan kondisi agregat saat pelaksanaan (harus dilakukan jika
pada saat pelaksanaan kondisi agregat tidak SSD)
12