Nama : Donny Fadhly Ansyah
Maka dari itu mustahil rasul yang diutus
Kelas : PAI 5 stanmbuk 2016
NIM :301162112
Jenis tugas : tugas rutin strategi pembelajaraan akidah
akhlak
Sifat wajib Bagi Rasul
Nabi adalah seorang lelaki yang mendapat wahyu dari allah
baik diperintah menyampaikan ummatynya atau tidak. Bila
perintah menyampaikan kepada ummatnya maka
merupakan nabi sekaligus rasul. Diantara kewajiban setiap
mukallaf terkait kenabian adalah meyakini sifat wajib,
mustahil dan jaiz bagi rasul. Namun dalam pembahasan kali
Ini saya akan menjelaskan tentang sifat wajib bagi rasul
saja.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab-kitab referensi
akidah ahlusunnah wal jamaah seperti : Nazhm jauharut
tauhid, Karangan syeikh Ibrahim al- laqqani, ataupun al
aqidatul awwam karangan syeikh ahmad al- marzuqi, sifat
wajib bagi nabi dan rasul ada empat yaitu : shidq, amanah,
tabligh dan fathanah, kecuali tabligh khusus untuk
diperuntukkan bagi para rasul sebab nabi tidak
diperintahkan menyampaikan berbagai hokum yng
dijadikan ibadah ummatnya namun, para nabi wajib
menyampaikan statusnya sebagai nabi agar dimuliakan dan
diagungkan.
Adapun penjelasan dari keempat sifat tersebut adalah :
a. Shidq
Shidq bermakna kejujuran pengakuannya sebagai
nabi dan pengakuanny atas berbagai hal yang
disampaikan ny dari Allah Swt.
Dalil aqly sifat shidq adalag andaikan tidak jujur
pasti mukjizat dari allah yang membenarkan bahwa
kejujuran atas pengakuan sebagai nabi atau rasul
merupakan kebohongan. Namun, pengandaian ini
mustahil.
oleh allah memiliki sifat berbohong.
Adapun dalil naqly nya yang bersumber dari alquran
adalah:
”dan tidaklah yang diucapkan nabi Muhammad
(alquran) menurut hawa nafsunya, ucapannya itu
tiada lain hanyalag wahyu yang diwahyukan
kepadanya” (lihat QS. An-Najm ;3-4)
“dan benar lah Allah dan Rasul-Nya” (lihat QS. Al-
ahzab : 22)
Rasulullah Saw., bersabda: “kemudian kalian tidak
akabn menemukan diriku sebagai orang orang yang
bakhil, pembohong, dan penakut” (HR. Al-Bukhari)
Sehingga jumhur ulama bersepakat bahwa.”kaum
muslimin sepakat atas kejujuran para rasul dan
para anbiya”
Kebalikan sifat shidq adalagh berbohong yang jelas
bagi para nabi dan rasul mustahil bagi mereka.
b. Amanah
Amanah adalah terjaga (mahsum) lahiriah dan
bathiniyah dari nmelakukan berupa dosa kecil
maupun besar, kemakruhan, maupun khilaf aula
pada masa sebelum maupun setelah masa kenabian.
Adapun bentuk kemakruhan atau khilaf aula yang
dilakukan nya, maka hal tersebut dalam bentuk
tasyri (mengajarkan syariat). Sehingga hukumnya
menjadi wajib atu sunnah bagi mereka. Sedangkan
keharaman, maka sama sekali tidak dilakukan oeh
mereka. Adapun hal yang terkesan sekilas tentang
maksiat, yang tidak boleh disebutkan kecuali dalam
konteks pembelajaran. Seperti contoh nabi adam
memakan buah khuldi maka haru dipahami dalam
konteks : “ kebaikan golongan al abrar (orang
orang baik adalah keburukan golongan muqarrabin
(orang orang yang dekat dengan allah).
Adapun dali aqly sifat amanah adalah andaikan
mereka berkhianat dengan menentang perintah allah
dengan keharaman maka kita diperintah untuk
melakukannya padahal kita tidak diperintahkan
untuk melakukannya, karena allah tidak pernah
memerintahkan ummatnya untuk melakukan
 kekejian. Sehingga pasti bahwa mereka tidak
melakukan sesuatu kecuali ketaatan, yang ada
kalanya wajib atau sunnah. Perbuatan mereka tidak
ada yang haram, makruh atau khilaf aula, namun
berkisar pada wajib atau sunnah tidak ada yang
mubah. Sebab, andaikan mereka melakukan hal
mubah, maka merupakan penjelasan atas
kebolehannya dan dalam rangka tasyri mengajarkan
syariat yang wajib atau yang sunnah.
Adapun dalil naqly bersumber dari alquran berkaitan
dengan sifat amanah abgi rasul diantaranya adalah:
“ Mereka itulah orang-orang yang diberi npetunjuk
oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka”(lihat
Qs. Al-an’am ;90)
Kemudian rasulullah Saw., Bersabda :”berpegang
teguhlah pada sunnah-ku dan sunah alkhulafa’ ar-
rasyidin setelah Ku” (HR ahmad, abu daud tirmizi
dan Ibn Majah. Shahih)
Maka para ulama bersepakat bahwa:’’ bahwa sifat
amanah dan kema’shuman para nabi dan rasul.
c. Fathanah
Adalah kecakapan atau kecerdasan mendesak musuh
dan meruntuhkan kelaim-klaim serta argumentasi
yang bathil. Dalil aqly fathanah adalah andaikan
para rasul dan anbiya’ tidak memiliki sifat fathanah
niscaya mereka tidak mampu untuk menegakkan
hujjah-hujjah terhadap para musuhnya. Namun,
pengandaian ini mustahil karena dari berbagai ayat
alquran mereka mampu menegakkan hujjahnya
dihadapan para musuh.
Selain itu sifat fathanah para nabi danrasul juga
berdasarkan alquran yaitu :
“dan itulah hujjah kami yang kami berikan pada
nabi ibrahimk untuk menghadpi mereka”( Lihat QS.
Al-an’am : 83).
Demikianlah tulisan ini semoga allah beri kita faham
Sehingga para ulama berspekat bahwa sifat fathanah
mengenai sifat-sifat wajib dan mustahil bagi rasul dan
menjadi sifat bagi seluruh rasul. Lawan dari sifat
anbiya yang harus kita yakini sebagai orang yang beriman.
fathanah adalah sifat baladah (bodoh) yang jelas
mustahil dimiliki setiap para rasul dan anbiya.
d. Tabligh
Adalah menyampaikan risalah yang diperintahkan
untuk menyampaikan kepada makhluk. Dalil aqly
sifat tabligh bagi rasul ialah, andaikan para rasul
menyimpan sedikitpun hal-hal yang diperintahkan
untuk disampaikan tentu kita juga diperintahkan
untuk menyimpannya, sebab kita diperintahkan
untuk mengikuti nya. Namun pengandaian ini tidak
bnar kita diperintah menimpan ilmu, sebab orang
yang menyimpan ilmu itu dilaknat. Karenanya
pengandaian ini batal dan rasul bersifat tabligh.
Selain daripada itu, sifat tabligh berdasarkan dalil
naqly alquranj adalah :
“pada hari ini aku telah kusempurnakan untuk
kalian agama kalian”(lihat Qs. Almaidah :3)
Kemudian dalam, hadits dijelaskan :diriiwyatkan
dari abu bakrah r.a ia berkata : “nabi Saw.
Berkhutbah kepada kami pada hari raya qurban.
Beliau bersabda.”tidaklah telah kusampaikan hal
hal yang wajib aku sampaikan pada kalian?” para
sahabat menjawab. “ya” beliau bersabda “Ya allah
saksikanlah aku atas tabligh ku ini, dan hendaklah
orang-orang yang menghadapi majelisku
menyampaikan ilmunya kepada yang tidak hadir.
Sebab terkadang orang yang menerima
penyampaiannya lebih hafal dan lebih
memahaminyua daripada orang yang
mendengarnya secara langsung dariku”(HR.Al-
bukhari).
Maka para ulama bersepakat : “sungguh ulama salaf
as-shalih telah sepakat bah para nabi tidak
menyimpan sedikitpun dari hal-hal yang
diperintahkan untk disampaikan kepada makhluk,
baik sengaja maupun dalam kondisi lupa”.
Kebalikkan sifat tablih adalah khitam
(menyembunyikan risalah) yang jelas mustahil
dimiliki oleh para rasul dan anbiya’