Professional Documents
Culture Documents
1
Peraturan Pemerintah RI No. 13 Tahun 1995 Tentang Izin Usaha Industri. Diakses dari
http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/71/1465.bpkp.pdf diakses 26 November 2017, pukul
14.25 WIB
c. Izin Usaha Industri dapat diberikan langsung pada saat permintaan izin,
apabila Perusahaan Industri memenuhi ketentuan sebagai berikut:
i. Perusahaan Industri berlokasi di kawasan industri yang telah
memiliki izin, atau
ii. Jenis dan komoditi yang proses produksinya tidak merusak ataupun
membahayakan lingkungan secara tidak menggunakan sumber daya
alam secara berlebihan.
iii. Jenis dan komoditi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
ditetapkan oleh Menteri
4. Pasal 5
a. Perusahaan Industri yang melakukan perluasan melebihi 30% dari
kapasitas produksi yang telah diizinkan, diwajibkan memperoleh izin
perluasan.
b. Untuk memperoleh Izin Perluasan perusahaan industri sebagaimana
dimaksud Pasal 4 ayat (2) wajib menyampaikan rencana perluasan
industri dan memenuhi persyaratan lingkungan hidup.
c. Untuk memperoleh Izin Perluasan, perusahaan industri sebagaimana
dimaksud Pasal 4 ayat (3) wajib menyampaikan rencana perluasan
industri.
5. Pasal 6
a. Izin Usaha Industri berlaku selama Perusahaan Industri yang
bersangkutan beroperasi.
6. Pasal 7
a. Izin usaha industri diberikan kepada perusahaan industri yang kegiatan
usaha industrinya berlokasi dilahan peruntukan industri.
b. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dikecualikan
bagi perusahaan industri yang akan didirikan diluar lahan peruntukan
industri berdasarkan atas pertimbangan lokasi sumber bahan mentah.
7. Pasal 8
a. Tata cara pelaksanaan pemberian izin usaha industri dan izin perluasan
diatur lebih lanjut oleh Menteri.
8. Pasal 9
a. Izin usaha industri dan izin perluasan diberikan oleh Menteri dan dapat
dilimpahkan.
2
Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan, Gudang/Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan,
Diakses dari http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2002/medan10-2002.pdf, pukul 14.25
WIB.
bersih seluruhnya sampai dengan Rp. 200.000.000 sampai dengan Rp.
500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
c. Izin usaha Perdagangan golongan menengah yaitu perusahaan yang
melakukan kegiatan usaha perdagangan dengan modal disetor dan kekayaan
bersih seluruhnya di atas Rp. 500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.
4. Usaha industri kecil tertentu dan usaha perdagangan kecil tertentu yang tidak
terkait dengan dampak lingkungan atau sumber bahan baku tertentu dengan nilai
investasi kurangdari Rp. 5.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha, dikecualikan dari ketentuan Pasal 5 (1) Peraturan Daerah ini.
5. Pembukaan kantor cabang perusahaan.
Perusahaan memegang izin usaha perdagangan yang akan membuka kantor
cabang perusahaan wajib melapor secara tertulis kepada Walikota disampaikan
melalui kantor cabang perusahaan yang bersangkutan dengan tembusan kepada
Dinas yang bertanggung jawab di bidang perdagangan.
3
Ibid., hlm 6-7
Syarat dan kelengkapan dokumen yang diperlukan pada izin usaha
perdagangan perusahaan yang berbentuk:
1. Perseroan terbatas (PT):
a. Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan.
b. Fotokopi surat keputusan pengusaha badan hukum dan menteri kehakiman
dan HAM.
c. Fotokopi KTP, direktur utama/direktur, komisaris utama/komisaris
perusahaan.
d. Fotokopi NPWP perusahaan.
e. Fotokopi HO non industri bagi kegiatan usaha perdagangan yang
dipersyaratkan berdasarkan ketentuan Undang-undang Gangguan (HO).
f. Pas foto penanggung jawab perusahaan 3x4 sebanyak 3 lembar berwarna
g. Neraca awal perusahaan.
2. Perusahaan yang berbentuk persekutuan komanditer (CV) dan persekutuan firma
(Fa) atau bentuk usaha lainnya:
a. Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan yang telah didaftarkan di pengadilan
negara.
b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk penanggung jawab perusahaan dan para
persero.
c. Fotokopi NPWP.
d. Fotokopi HO dan industri bagi kegiatan usaha perdagangan yang
dipersyaratkan berdasarkan ketentuan Undang-undang Gangguan (HO).
e. Pas foto penanggung jawab perusahaan 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar berwarna.
f. Neraca awal perusahaan.
3. Perusahaan perorangan:
a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemilik/penanggung jawab perusahaan.
b. Fotokopi NPWP.
c. Fotokopi HO non industry bagi kegiatan usaha perdagangan yang
dipersyaratkan berdasarkan Undang-undang Gangguan (HO).
d. Pas foto penanggung jawab perusahaan 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar berwarna.
e. Neraca awal perusahan.
4
Tarif retribusi untuk izin usaha industri terdapat pada perundangan Perda
10 tahun 2002 Bab IX pasal 22 mengenai struktur besarnya tarif retribusi terdiri
dari:
1. Retribusi Izin Usaha Industri
a. Perusahaan Industri Kecil :
1) Nilai Investasi Rp.5.000.000 s/d Rp.50.000.000 sebesar Rp.150.000
2) Nilai Investasi Rp.50.000.000 s/d Rp.200.000.000 sebesar Rp.300.000
b. Perusahaan Industri Menengah :
1) Nilai Investasi Rp.200 Juta s/d Rp. 2 Milyar sebesar Rp.600.000
2) Nilai Investasi Rp.2 Milyar s/d Rp. 5 Milyar sebesar Rp.900.000
c. Perusahaan Besar sebesar Rp. 1.500.000
2. Retribusi Izin Usaha Perdagangan
a. Izin Usaha Perdagangan golongan kecil.
1) Nilai Investasi Rp. 5.000.000 s/d Rp. 50.000.000 sebesar Rp. 75.000
2) Nilai Investasi Rp. 50.000.000 s/d 200.000.000 sebesar Rp. 150.000
b. Izin Usaha Perdagangan golongan Menengah sebesar Rp. 300.000
c. lzin Usaha Perdagangan golongan Besar sebesar Rp. 450.000
4
Ibid., hlm 12.
5
Pemerintah Kota Medan mengenai Tanda Daftar Perusahaan. Diakses dari http://pemkomedan.
go.id/new/hal-tanda-daftar-perusahaan-tdp.html, diakses pada tanggal 05 November 2017 pukul
21.15 WIB
5. Peraturan Walikota Medan No.36 Tahun 2010 tentang Pendelegasian Sebagian
Kewenangan Proses dan Penandatanganan Perijinan kepada Kepala Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
6
Menurut Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor : 10 tahun 2002
dalam Pasal 22 tentang retribusi tanda daftar perusahaan sebagai berikut:
1. Perseroan Terbatas Rp. 500.000
2. Persekutuan Komenditer Rp. 250.000
3. Koperasi Rp. 100.000
4. Firma Rp. 250.000
5. Perusahaan Asing Rp. 1.000.000
6. Kantor Cabang, Kantor Pembantu, dan Perwakilan Perusahaan Rp. 100.000
7. Bentuk Perusahaan lainnya Rp. 250.000
8. Perusahaan perorangan Rp. 100.000
7
Hal-hal yang wajib didaftarkan sebagai persyaratan untuk tanda daftar
perusahaan sesuai Undang-undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1982 pada
Pasal 11 sampai dengan Pasal 15 adalah sebagai berikut:
1. Perseroan Terbatas (PT)
Pasal 11 Ayat 1 :
Apabila perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas, selain memenuhi ketentuan
perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas, hal-hal yang wajib
didaftarkan adalah :
a. Nama perseroan dan merek perusahaan
b. Tanggal pendirian perseroan dan jangka waktu berdirinya perseroan
c. Kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha perseroan dan izin-izin usaha
yang dimiliki
6
Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan, Gudang/Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan,
Diakses dari http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2002/medan10-2002.pdf, pada tanggal
26 November 2017 pukul 15.03 WIB
7
Undang-undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan. Diakses
dari eodb.ekon.go.id/download/peraturan/undangundang/UU_3_1982.pdf, pada tanggal 26
November 2017 pukul 15.15 WIB
d. Alamat perusahaan pada waktu perseroan didirikan dan setiap
perubahannya dan alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu dan agen
serta perwakilan perseroan
e. Berkenaan dengan setiap pengurus dan komisaris :
1) nama lengkap dan setiap alias-aliasnya;
2) setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf e angka 1;
3) nomor dan tanggal tanda bukti diri;
4) alamat tempat tinggal yang tetap;
5) alamat dan negara tempat tinggal yang tetap apabila tidak bertempat
tinggal tetap di wilayah Negara Republik Indonesia.
6) tempat dan tanggal lahir;
7) negara tempat lahir apabila dilahirkan di luar wilayah Negara
Republik Indonesia;
8) kewarganegaraan pada saat pendaftaran;
9) setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan huruf e
angka 8;
10) tanda tangan;
11) tanggal mulai menduduki jabatan.
f. Lain-lain kegiatan usaha dari setiap pengurus dan komisaris.
g. Modal dasar, banyaknya dan nilai nominal masing-masing saham,
besarnya modal yang ditempatkan, besarnya modal yang disetor.
h. Tanggal dimulainya kegiatan usaha, tanggal dan nomor pengesahan badan
hukum.
Pasal 11 Ayat 2:
Apabila telah diterbitkan saham atas nama yang telah maupun belum disetor
secara penuh, di samping hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal
ini, juga wajib didaftarkan hal-hal mengenai setiap pemilik pemegang saham-
saham itu yaitu:
a. Nama lengkap dan setiap alias-aliasnya;
b. Setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan ayat (2) angka 1;
c. Nomor dan tanggal tanda bukti diri;
d. Alamat tempat tinggal yang tetap;
e. Alamat dan negara tempat tinggal yang tetap apabila tidak bertempat
tinggal di wilayah Negara Republik Indonesia;
f. Tempat dan tanggal lahir;
g. Negara tempat lahir apabila dilahirkan di luar wilayah Negara Republik
Indonesia;
h. Kewarganegaraan;
i. Setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan ayat (2) angka
8;
j. Jumlah saham yang dimiliki,
k. Jumlah uang yang disetorkan atas tiap saham.
Pasal 11 Ayat 3 :
Pada waktu mendaftarkan wajib diserahkan salinan resmi akta pendirian.
Pasal 11 Ayat 4 :
Hal-hal yang wajib didaftarkan, khusus bagi Perseroan Terbatas yang menjual
sahamnya kepada masyarakat dengan perantaraan pasar modal, diatur lebih
lanjut oleh Menteri.
2. Koperasi
Pasal 12 Ayat 1 :
Apabila perusahaan berbentuk Koperasi, hal-hal yang wajib didaftarkan
adalah:
a. Nama koperasi, nama perusahaan apabila berlainan dengan huruf a angka
1, dan merek perusahaan.
b. Tanggal pendirian.
c. Kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha.
d. Alamat perusahaan berdasarkan akta pendirian.
e. Berkenaan dengan setiap pengurus dan anggota badan pemeriksa
1) nama lengkap dan setiap alias-aliasnya
2) setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan ayat (2) angka 1
3) nomor dan tanggal tanda bukti diri.
4) alamat tempat tinggal yang tetap
5) tanda tangan;
6) tanggal mulai menduduki jabatan;
f. Lain-lain kegiatan usaha dari setiap pengurus dan anggota badan
pemeriksa.
g. Tanggal dimulainya kegiatan usaha dan tanggal pengajuan permintaan
pendaftaran.
Pasal 11 Ayat 2 :
Pada waktu pendaftaran juga wajib diserahkan salinan resmi akta pendirian
koperasi yang disahkan serta salinan surat pengesahan dari pejabat yang
berwenang untuk itu.
3. Persekutuan Komanditer
Pasal 13 Ayat 1:
Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Komanditer, hal-hal yang wajib
didaftarkan adalah :
a. Tanggal pendirian dan jangka waktu berdirinya persekutuan.
b. Nama persekutuan dan atau nama perusahaan dan merek perusahaan.
c. Kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha persekutuandan izin-izin
usaha yang dimiliki
d. Alamat kedudukan persekutuan dan atau alamat perusahaan dan alamat
setiap kantor cabang, kantor pembantu, dan agen serta perwakilan
persekutuan.
e. Jumlah sekutu yang diperinci dalam jumlah sekutu aktip dan jumlah
sekutu pasip.
f. Berkenaan dengan setiap sekutu aktip dan pasip;
1) nama lengkap dan setiap alias-aliasnya;
2) setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf f angka 1 ;
3) nomor dan tanggal tanda bukti diri;
4) alamat tempat tinggal yang tetap;
5) alamat dan negara tempat tinggal yang tetap apabila tidak bertempat
tinggal tetap di wilayah Negara Republik Indonesia;
6) tempat dan tanggal lahir; 177 1982, No. 7
7) negara tempat lahir apabila dilahirkan di luar wilayah Negara
Republik Indonesia,
8) kewarganegaraan pada saat pendaftaran;
9) setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan huruf f
angka 8;
g. Lain-lain kegiatan usaha dari setiap sekutu aktip dan pasip
h. Besar modal dan atau nilai barang yang disetorkan oleh setiap sekutu aktip
dan pasip
i. Tanggal dimulainya kegiatan persekutuan, tanggal masuknya setiap
sekutu aktip dan pasip yang baru bila terjadi setelah didirikan persekutuan,
dan tanggal pengajuan permintaan pendaftaran.
j. Tanda tangan dari setiap sekutu. aktip yang berwenang menanda tangani
untuk keperluan persekutuan.
Pasal 13 Ayat 2 :
Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Komanditer atas saham, selain hal-
hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, juga wajib didaftarkan hal-
hal mengenai modal yaitu:
a. Besarnya modal komanditer;
b. Banyaknya saham dan besarnya masing-masing saham;
c. Besarnya modal yang ditempatkan;
d. Besarnya modal yang disetor.
Pasal 13 Ayat 3 :
Pada waktu mendaftarkan wajib diserahkan salinan resmi akta pendirian yang
disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.
4. Firma
Pasal 14 Ayat 1 :
Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Firma, hal-hal yang wajib
didaftarkan adalah :
a. Tanggal pendirian persekutuan, jangka waktu berdirinya persekutuan
apabila ada.
b. Nama persekutuan atau nama perusahaan dan merek perusahaan apabila
ada.
c. Kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha persekutuan dan izin-izin
usaha yang dimiliki.
d. Alamat kedudukan persekutuan dan alamat setiap kantor cabang, kantor
pembantu dan agen serta perwakilan persekutuan.
e. Berkenaan dengan setiap sekutu :
1) nama lengkap dan setiap alias-aliasnya;
2) setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf e angka 1;
3) nomor dan tanggal tanda bukti diri;
4) alamat tempat tinggal yang tetap;
5) alamat dan negara tempat tinggal yang tetap apabila tidak tinggal
tetap di wilayah Negara Republik Indonesia;
6) tempat dan tanggal lahir;
7) negara tempat lahir apabila dilahirkan di luar wilayah Negara
Republik Indonesia;
8) kewarganegaraan pada saat pendaftaran;
9) setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan huruf e
angka 8;
f. Lain-lain kegiatan usaha dari setiap sekutu;
g. Jumlah modal (tetap) persekutuan;
h. 1) tanggal dimulainya kegiatan persekutuan;
2) tanggal masuknya setiap sekutu yang baru yang terjadi setelah
didirikan persekutuan;
3) tanggal pengajuan permintaan pendaftaran;
i. Tanda tangan dari setiap sekutu (yang berwenang menanda tangani untuk
keperluan persekutuan).
Pasal 14 Ayat 2 :
Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Firma memiliki akta pendirian,
pada waktu mendaftarkan wajib diserahkan salinan-salinan resmi akta
pendirian yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.
5. Perseorangan
Pasal 15 Ayat 1 :
Apabila perusahaan berbentuk perorangan hal-hal yang wajib didaftarkan
adalah :
a. Nama lengkap pemilik atau pengusaha dan setiap alias-aliasnya, setiap
namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf a angka 1, dan nomor dan
tanggal tanda bukti diri.
b. Alamat tempat tinggal yang tetap, alamat dan negara tempat tinggal yang
tetap, apabila tidak bertempat tinggal tetap di wilayah Negara Republik
Indonesia.
c. Tempat dan tanggal lahir pemilik atau pengusaha dan negara tempat lahir
apabila dilahirkan di luar wilayah Negara Republik Indonesia.
d. Kewarganegaraan pemilik atau pengusaha pada saat pendaftaran dan
setiap kewarganegaraan pemilik atau pengusaha dahulu apabila berlainan
dengan huruf d angka 1.
e. Nama perusahaan dan merek perusahaan apabila ada.
f. Kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha dan izin-izin usaha yang
dimiliki.
g. Alamat kedudukan perusahaan dan alamat setiap kantor cabang, kantor
pembantu, dan agen serta perwakilan perusahaan apabila ada
h. Jumlah modal tetap perusahaan apabila ada.
i. Tanggal dimulai kegiatan perusahaan dan tanggal pengajuan permintaan
pendaftaran.
Pasal 15 Ayat 2 :
Apabila perusahaan berbentuk usaha perorangan memiliki akta pendirian, pada
waktu mendaftarkan wajib menyerahkan salinan-salinan resmi akta pendirian
yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.
REGULASI DAN LEGALITAS TERKAIT
INDUSTRI JASA (PERAWATAN PESAWAT UDARA)