You are on page 1of 4

PREDIKSI PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN

SARDEN DENGAN MENGGUNAKAN MULTI-SENSOR


REMOTE SENSING DAN CIS

Mohammad Rizki Akbar


230110150161

Manajemen sumber daya Dikarenakan multi-sensor remote


perikanan menjadi topik yang sangat sensing mengitergrasikan gambar dengan
diperhatikan dikarenkan akan kebutuhan proyeksi dan resolusi yang berbeda, maka
pangan pada abad ke 21 ini, prediksi pengambilan data yang dilakukan harus
penentuan daerah tangkapan ikan memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga
merupkan salah satu solusi untuk dapat menghasilkan informasi yang
meningkatkan efisiensi dalam mengelola konsisten. Oleh karena itu GIS sangat
hasil tangkapan. efektif jika dipadukan dengan multi-
Dalam pengembangan perikanan sensor remote sensing karena dapat
dan oseanografi, penggunaan citra satelit mengefektifkan proses display data yang
sebagai alat pengindara jarak jauh tergolong besar.
merupakan salah satu cara yang paling
efektif dalam pengembangan oseonografi Tujuan
perikanan dan manajemen perikanan. Ikan sarden merupakan salah satu
Laurs et al. (1984) menunjukan bahwa komoditas utama dalam perikanan
penggunaan data satelit sangat efektif tangkap di jepang, oleh karena penilitian
dengan membandingkan antara data hasil ini dilakukan untuk menghasilkan data
tangkapan ikan tuna, data suhu yang nanti dapat meningkatkan
permukaan laut, dan satelit ocean color manajemen penangkapan ikan sarden di
data. Dalam penelitian ini daerah yang jepang. Data yang dicari yaitu hubungan
digunakan sebagai lokasi penelitiannya antara keberadaan fitoplankton dengan
yaitu disekitaran laut jepang, dan daerah penangkapan ikan sarden dimana
dilakukan penelitian untuk mengetahui fitoplankton disini merupakan indikator
hubungan antara school fishing dengan keberadaan ikan sarden karena
massa air, dan juga untuk mengetahui fitoplankton tersebut merupakan makanan
hubungan antara school fishing dengan dari ikan sarden tersebut.
arus dengan membandingkannya dengan
suhu permukaan laut dan juga daerah
penangkapan ikan.
Pengolahan Data
Daerah yang digunakan sebagai Hasil
lokasi penelitian yaitu daerah Tolioku,  Distribusi
kemudian digunakan data hasil tangkapan Pada gambar berikut menunjukan
ikan sarden yang menggunakan alat distribusi sebaran ikan sarden sepanjang
tangkap pursein antara tahun 1989 hingga garsi pantai yang merupakan data
tahun 2000 untuk kemudian dianalisa historical atau data sekunder yaitu data
hubungannya antara daerah penangkapan pada tahun 90an. Gambar berikut juga
ikan yang digunakan pada data tersebut menunjukan kemungkinan daerah
dengan citra satelit. tangkapan ikan sarden yang didapatkan
berdasarkan pengolahan data GIS dan
menghasil peta sebagai berikut.

Gambar dan tabel tersebut


menunjukan daerah atau lokasi yang
digunakan dalam penilitian ini dan pada
tabel ditampilkan data satelit mengenai Gambar tersebut menunjukan
keberadaan klorofil-a pada daerah daerah penangkapan ikan pada tahun a
tersebut. Kemudian data-data tersebut (1088-1089), b (1990-1995), c (1995-
akan diproses berdasarkan diagram di 1999) dan d pada tahun 2000. Daerah
bawah ini. penangkapan ikan sarden semakin
mengecil tiap tahunnnya dikarenakan
stock ikan sarden itu sendiri yang
berkurang akibat kegiatan overfishing.
 Kedalaman DPI
Dalam gambar berikut
menunjukan kedalaman perairan dalam
kegiatan penangkapan ikan sarden.
Berdasarkan data tersebut
diketahui kedalaman rata-rata di perairan
tersebut adalah 327 m, dan kegiatan
penangkapan dilakukan pada kedalaman
diatas 100 m untuk ikan sarden.
 Perbandingan dengan data
satelit
Pada gambar berikut akan
ditunjukan data berupa penggabungan
antara data klorofil a dengan daerah
penangkapan ikan.
DAFTAR PUSTAKA Berdasarkan Faktor Fisika,
Kimia dan Biologi di Perairan
Saitoh, K. 2008. Prediction of Sardine
Pantai Payum-Lampu Satu
Fishing Ground as Determined
by Multi-Sensor Remote Kabupaten Merauke Papua.
Sensing and CIS
Lantang, B. 2017. Analisis Daerah
Penangkapan Udang Penaeid

You might also like