Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
merupakan salah satu cara kontrasepsi yang paling populer dan diterima oleh
menggunakan suntik, pil 13,2%, AKDR/IUD 4,8%, implant 2,8%, kondom 1,3%,
vasektomi dan tubektomi 7,7%. Pada tahun 2012 peserta KB yang tercatat 51,21%
4,93% memilih Implant, 2,72% memilih AKDR/IUD dan lainnya 1,11%. Pada
Sehingga metode KB MKJP seperti AKDR/IUD, implant, kontap pria (MOP) dan
berjalan lamban, hingga angka kelahiran mencapai 4,5 juta per tahun dan pada
tahun 2010 berdasarkan sensus penduduk mencapai 237,6 juta jiwa. Ledakan
1
2
keras menekan angka kelahiran hingga di bawah 237,6 juta jiwa per tahun
(BKKBN, 2011).
mewujudkan keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep
lebih praktis karena bisa bertahan dalam hitungan tahun. Tingkat pencapaian
yang optimal, dengan ciri semakin meningkatnya peran serta masyarakat dalam
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/intra uterine device (IUD), implant (susuk)
dan sterilisasi. AKDR/IUD merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi non
hormonal dan termasuk alat kontrasepsi jangka panjang yang ideal dalam upaya
memerlukan satu kali pemasangan untuk jangka waktu yang lama dengan biaya
yang relatif murah, aman karena tidak mempunyai pengaruh sistemik yang
beredar ke seluruh tubuh, tidak mempengaruhi produksi ASI dan kesuburan cepat
sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif fungsi
berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, mewakili jumlah
anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam paradigma baru KB ini sangat menekankan
4
berjumlah 12,98 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk rata rata 1,1% setiap
terakhir adalah masih tingginya angka kelahiran total yakni sebesar 3,8 per wanita
usia subur, penduduk miskin dengan proporsi 11,31% atau 1,41 juta jiwa, angka
berdasarkan riset, kesehatan dasar 2014 adalah sebesar 22 per 1000 kelahiran,
sementara kematian ibu hamil dan bersalin sebesar 249 per 100.000 kelahiran. Ini
2.326.172 pasangan (64,64%) dari seluruh pasangan usia subur (PUS). Realisasi
(10,22%), MOW 114.944 peserta (7,64%), MOP 5.029 peserta (0.33%), kondom
91.691 peserta (6,10%), implant 133.741 peserta (8,89%), suntik 503.370 peserta
keterjangkauan dan kualitas, faktor budaya yaitu keyakinan, tradisi, nilai dan
2015 sebanyak 3.472 pasang, dengan peserta akseptor KB aktif sebanyak 2.844
orang. Berdasarkan jenis kontrasepsi yang digunakan, maka dapat dilihat bahwa
sebesar 31,97%, pil sebesar 37,77%, MOW sebesar 5,45% dan MOP sebesar
0,13% (BKKBN Sumut, 2016). Pada tahun 2016, menunjukkan bahwa peserta KB
MOW sebesar 1,10%, MOP sebesar 0,81%, kondom sebesar 27,95%, implant
dilihat dari segi ketersediaan alat kontrasepsi, ketersediaan tenaga yang terlatih
6
suami dalam pemakaian alat kontrasepsi AKDR/IUD. 5) Adanya niat yang timbul
masyarakat dan norma pokok yang ada dalam lingkungan. Salah satu norma yang
AKDR/IUD.
pada tahun 2014 dilaporkan KB baru terdapat 18,25% peserta yang menggunakan
metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan 81,75% mengunakan non MKJP
dengan kontrasepsi pil (43,35%), suntik (32,98%) dan paling sedikit MOP/MOW
(0,89%). Pada tahun 2015 dilaporkan jenis kontrasepsi yang paling banyak
digunakan oleh peserta KB aktif ini adalah pil (47,84%), suntik (42,18%),
penggunaaan kondom (6,44%) dan paling sedikit IUD (3,54%). Pada tahun 2016
dari 1009 peserta KB aktif, jenis kontrasepsi paling banyak adalah suntik
sebanyak 325 akseptor (32.21%), pil sebanyak 242 akseptor (23.98%), implant
(6.64%), MOW sebanyak 88 akseptor (8,73%) dan paling sedikit IUD sebanyak
59 akseptor (5,85%).
Melihat data tersebut bahwa metode non MKJP merupakan metode yang
lebih disukai oleh peserta KB aktif di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam
7
Kabupaten Nias Selatan. Sama halnya dengan alasan peserta KB baru selain
harganya relatif lebih murah, metode non MKJP juga dipandang masyarakat lebih
aman dan lebih mudah untuk menggunakan atau tidak menggunakannya lagi
sesuai dengan keinginan peserta KB untuk kembali memiliki anak. Selain itu
AKDR dapat merusak alat kelamin karena AKDR dipasang kedalam rongga
kurang mengetahui kontrasepsi AKDR/IUD dan paritas) dan tidak ada dukungan
suami.
atas, maka maka rumusan penelitian adalah apakah ada hubungan karakteristik
Selatan.
2. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan Pemakaian Ulang
Selatan.
5. Untuk mengetahui terdapat hubungan pekerjaan ibu dengan Pemakaian Ulang
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan, pemahaman peneliti
Selatan.
2. Bagi lahan atau tempat penelitian
Sebagai bahan dan data tentang hubungan karakteristik ibu (umur, pendidikan,
AKDR/IUD.
3. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
permasalahan yang sama sehingga mereka memiliki landasan dan alur yang
jelas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cimahi Tahun 2008 diperoleh bahwa terdapat hubungan antara faktor sosio
demografi (p value 0.001), faktor budaya (p value 0.0005), faktor akses terhadap
pelayanan (p value 0.0005) dan faktor sosio psikologi (p value 0.002) dengan
bahwa responden yang mendapat dukungan sedikit lebih tinggi dari yang tidak
memberi dukungan sebesar 50,6% dan sebagian besar responden memiliki minat
rendah 76,4%. Hasil uji statistik dengan uji Chi–Square didapatkan nilai p sebesar
(0,006)<α (0.05) artinya ada hubungan bermakna antara dukungan suami dengan
2.2. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur
(sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
10
11
kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma
2008).
Cara kerja kontrasepsi bermacam macam tetapi pada umumnya yaitu :
a. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.
b. Melumpuhkan sperma.
c. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
ke uterus melalui kanalis servikalis dengan cara kerja utamanya adalah mencegah
pembuahan dengan memakai alat khusus oleh dokter atau bidan/paramedik lain
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini
mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik. AKDR/IUD
diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini mempunyai efek
kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung bawah
3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250
mm² atau 375 mm² untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi
Lippes loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian
dan tebal (benang putih). Lippes loop mempunyai angka kegagalan yang
rendah. Keuntungan dari pemakaian AKDR/IUD jenis ini adalah bila terjadi
perforasi, jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari
98% hingga 100% bergantung pada jenis AKDR/IUD. Yang terbaru tipe Copper T
tahun ditemukan 2,2 kehamilan per 100 pengguna dan 0,4 diantaranya terjadi
2010).
d. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat, seperti pil atau suntik
hormonal
i. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
j. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
l. Dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena tidak bersifat permanen
2.3.6. Kerugian
AKDR/IUD adalah :
a. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang
b. Komplikasi lain :
penyebab anemia.
a. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
2.3.7. Indikasi
a. Usia reproduktif
c. Pernah melahirkan dan mempunyai anak, serta ukuran rahim tidak kurang 5
cm.
30 tahun.
dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada
waktu serviks masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari
setelah bersalin dan pada akhir haid. Pemasangan AKDR/IUD dapat dilakukan
oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara
berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama
Seperti kita ketahui sampai saat ini belum tersedia satu metode kontrasepsi
saat ini pilihan metode kontrasepsi umumnya masih dalam bentuk cafeteria atau
supermarket, yang artinya calon klien memilih sendiri metode kontrasepsi yang
17
anak yang diinginkan, pengalaman dengan alat kontrasepsi yang lalu, sikap
atau relative, yaitu meliputi : status kesehatan, riwayat haid, riwayat keluarga,
sasaran para wanita saja yang selalu diberi informasi, sementara para suami
pengetahuan.
b. Pendidikan pasangan usia subur (PUS) yang rendah
Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
suntik atau pil, tetapi terkadang orang melihatnya dari berapa biaya yang harus
dikeluarkan untuk sekali pasang. Kalau patokannya adalah biaya setiap kali
pasang, mungkin AKDR/IUD tampak jauh lebih mahal. Tetapi kalau dilihat
pil. AKDR/IUD bisa aktif selama 3-5 tahun tahun, bahkan seumur hidup atau
masa aktif 1-3 bulan saja, yang artinya untuk mendapatkan efek yang sama
kontrasepsi AKDR/IUD.
2. Pendidikan
Pendidikan memegang peranan penting menambah ilmu pengetahuan.
perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi
3. Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
(Notoadmodjo, 2003).
Kurangnya pengetahuan pada calon akseptor sangat berpengaruh terhadap
tertentu dan juga umur anak yang masih hidup. Semakan sering seorang
wanita melahirkan anak, maka akan semakin memiliki risiko kematian dalam
dalam pemakaian kontrasepsi, ibu yang memiliki anak > 2 orang lebih banyak
2.6. Dukungan
2.6.1. Pengertian Dukungan
Menurut As’ari (2005), dukungan adalah derajat dukungan yang diberikan
menyukai, kepercayaan, dan perhatian dari orang lain yaitu orang yang berarti
21
perhatian, penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok
kepada individu.
Menurut Taylor (2003), dukungan sosial adalah informasi yang diterima
dari orang lain bahwa individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai dan
bernilai dan merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan saling dibutuhkan
yang didapat dari orang tua, suami atau orang yang dicintai, sanak keluarga,
a. Dukungan informasional
Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar)
perhatian.
c. Dukungan instrumental
Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit,
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan
dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial
keluarga eksternal.
suka bersosial, tidak suka menolong orang lain dan tidak ingin orang lain tahu
orang lain, atau merasa bahwa ia seharusnya mandiri dan tidak mengganggu
orang lain, atau merasa tidak nyaman saat orang lain menolongnya, atau tidak
ketika ia sendiri tidak memiliki sumber daya untuk menolong orang lain, atau
tengah menghadapi stres, harus menolong dirinya sendiri, atau kurang sensitif
lainnya adalah kelas sosial ekonomi orang tua. Kelas sosial ekonomi disini
meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan.
Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih demokratis dan
adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada
lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah
mempunyai tingkat dukungan, afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi dari
suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan
dan berdoa untuk keselamatan istri (Harymawan, 2007). Dalam hal ini untuk
suami untuk memilih jenis kontrasepsi yang mau dipakai, maka ibu dapat
c. Teman/sahabat
Menurut Kail dan Neilsen dalam Suhita (2005), teman dekat merupakan
sumber dukungan sosial karena dapat memberikan rasa senang dan dukungan
selama mengalami suatu permasalahan. Sedangkan menurut Ahmadi (1991)
bahwa persahabatan adalah hubungan yang saling mendukung, saling
memelihara, pemberian dalam persahabatan dapat terwujud barang atau
perhatian tanpa unsur eksploitasi.
Menurut Sarafino (2006), dukungan sosial dapat berasal dari berbagai sumber
seperti pasangan hidup, keluarga, pacar, teman, rekan kerja dan organisasi
komunitas.
METODE PENELITIAN
penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi dengan
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu PUS yang menggunakan
25
26
3.3.2. Sampel
N
n = --------------
1 + N (d) 2
438
n = -------------------
1 + 438 (0,1) 2
n = 81,4
n = 81
dimana subjek dijadikan sampel karena kebutulan dijumpai di tempat dan waktu
Umur
Pendidikan
pengetahuan
Jumlah anak Pemakaian AKDR/IUD
Pekerjaan Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
1. Variabel Independen
27
a. Umur adalah jumlah tahun hidup responden pada saat wawancara yang
mendekati).
terhadap responden.
d. Jumlah anak adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan si ibu baik lahir
hidup dan mati. Kriteria ini dibuat berdasarkan tujuan program KB.
rutinitas ibu.
2. Variabel Independen
a. Pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD yaitu jenis kontrasepsi yang
Variabel Dependen
Pemakaian 1 Kuesioner Skor 1 AKDR (1) Nominal
kontrasepsi Skor 0 Tidak AKDR (0)
AKDR/IUD
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung dari
Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan adalah dengan cara
b. Data Sekunder
d. Data tersier
29
Data tertier yaitu bahan pustaka melalui texsbook, jurnal dan internet
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
penelitian yaitu jika r-hitung > r-tabel maka butir instrumen dinyatakan valid,
jika r-hitung < r-tabel maka butir instrumen dinyatakan tidak valid. Berdasarkan
terlihat hasil korelasi diketahui bahwa semua item mempunyai korelasi > 0,444,
maka dapat dikatakan bahwa item alat ukur tersebut valid dan dapat digunakan
Corrected Item-Total
No Variabel r Tabel Keterangan
Correlation
1 Pengetahuan
Item1 0,361 0.933 Valid
Item2 0,361 0.834 Valid
Item3 0,361 0.601 Valid
Item4 0,361 0.933 Valid
Item5 0,361 0.909 Valid
30
b. Uji Reliabilitas
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana hasil
pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Dalam
penelitian ini uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Crobach’s. Nilai
product moment pada tabel dengan ketentuan jika r hitung > r tabel maka test itu
reliabel.
Cronbach’s Alpha > 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel, dapat dilihat
1) Collecting
Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner
2) Checking
Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner dengan tujuan
agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan hasil
yang diteliti.
4) Entering
Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang
value (0,05). Apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai p < p value (0,05)
maka dikatakan (H0) ditolak, artinya kedua variabel secara statistik mempunyai
HASIL PENELITIAN
1) Geografis
UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selata lebih banyak
dengan usia 20-35 tahun sebanyak 46 orang (56,8%) dan lebih sedikit dengan >
33
34
Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur dapat dilihat pada Tabel 4.2:
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi pendidikan Responden di Desa Lhok Lemak
Kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur
lebih banyak dengan pendidikan dasar sebanyak 59 orang (72,8%) dan lebih
No Paritas F %
1 > 2 anak 34 42,0
2 < 2 anak 47 58,0
Jumlah 81 100.0
Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan lebih banyak dengan
paritas > 2 anak sebanyak 45 orang (58,0%) dan lebih sedikit dengan paritas < 2
No Pekerjaan F %
1 PNS 10 12.3
35
2 PETANI 43 53.1
3 WIRASWASTA 12 14.8
4 IRT 11 13.6
5 PEGAWAI SWASTA 5 6.2
Jumlah 81 100.0
Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan lebih banyak dengan
pekerjaan petani sebanyak 43 orang (53,1%) dan lebih sedikit dengan pegawai
Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan disusun sebanyak 10 pertanyaan dan dapat
No Ya Tidak Total
Pengetahuan
f % f % f %
1 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD 65 80.2 16 19.8 81 100
adalah alat kecil yang terdiri dari bahan
plastik yang lentur, yang dimasukkan
kedalam rongga rahim
2 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD 46 56.8 35 43.2 81 100
merupakan alat kontrasepsi yang dipasang
dalam rahim yang relatif lebih efektif bila
dibandingkan dengan metode pil, suntik dan
kondom
3 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD 53 65.4 28 34.6 81 100
merupakan kontrasepsi efektifitas tinggi
4 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD 60 74.1 21 25.9 81 100
merupakan metode KB jangka panjang.
5 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) 61 75.3 20 24.7 81 100
merupakan sangat efektif karena tidak perlu
lagi menginat-ingat, seperti pil atau suntik
6 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD 36 44.4 45 55.6 81 100
meningkatkan kenyamanan seksual karena
tidak perlu takut untuk hamil
7 Menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim 36 44.4 45 55.6 81 100
(AKDR)/IUD tidak menimbulkan efek
samping hormonal
36
tentang Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD adalah alat kecil yang terdiri dari
bahan plastik yang lentur, yang dimasukkan kedalam rongga rahim sebanyak 65 orang
(80.2%), Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan alat kontrasepsi yang
dipasang dalam rahim yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil,
suntik dan kondom sebanyak 46 orang (56.8%), Alat kontrasepsi dalam rahim
60 orang (74.1%), Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) merupakan sangat efektif
karena tidak perlu lagi menginat-ingat, seperti pil atau suntik sebanyak 61 orang
karena tidak perlu takut untuk hamil sebanyak 36 orang (44.4%), Menggunakan alat
mempengaruhi kualitas dan volume ASI sebanyak 58 orang (71.6%), Keuntungan alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena
tidak bersifat permanen sebanyak 49 orang (60.5%), Keuntungan alat kontrasepsi dalam
37
rahim (AKDR)/IUD tidak bersifat karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker karena
Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan kemudian dikategorikan seperti pada Tabel
4.6 :
No Kategori Pengetahuan F %
1 Kurang 10 12.3
2 Cukup 32 39.5
3 Baik 39 48.1
Jumlah 81 100,0
lebih banyak dengan pengetahuan baik sebanyak 39 orang (48,1%) dan lebih
Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.7:
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pemakaian Ulang Kontrasepsi di UPTD
Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan
lebih banyak dengan memakai AKDR sebanyak 53 orang (65,4%) dan lebih
Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan dengan analisis uji chi square
Tabel 4.8. Tabel Silang (Crosstab) Hubungan Umur Ibu Dengan Pemakaian
Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan
Teluk Dalam Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan
Fanayama Kabupaten Nias Selatan Tahun 2017
Pemakaian Ulang
Kontrasepsi AKDR/IUD
P
Tidak Memakai Jumlah
No Karaktristik Ibu (Sig)
AKDR AKDR
f % f % f %
Umur
1 < 20 tahun 12 50,0 12 50,0 24 100,0
2 > 35 tahun 2 18,2 9 81,8 11 100,0 0,124
3 20-35 tahun 14 30,4 32 69,6 46 100,0
Total 28 34,6 53 65,4 81 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 46 orang dengan usia
20-35 tahun maka terdapat yang tidak memakai AKDR sebanyak 14 orang
(30,4%) dan memakai AKDR/IUD sebanyak 32 orang (69,6%). Hasil uji chi
p=0,124 > α=0,05 yang artinya tidak ada hubungan usia dengan Pemakaian Ulang
Selatan.
Pemakaian Ulang
Kontrasepsi AKDR/IUD
P
Tidak Memakai Jumlah
No Karaktristik Ibu (Sig)
AKDR AKDR
f % f % f %
Pendidikan
1 Pendidikan tinggi 3 13,6 19 86,4 22 100,0
0,016
2 Pendidikan dasar 25 42,4 34 57,6 59 100,0
Total 28 34,6 53 65,4 81 100,0
pendidikan dasar maka terdapat yang tidak memakai AKDR sebanyak 25 orang
(42,4%) dan memakai AKDR/IUD sebanyak 34 orang (57,6%). Hasil uji chi
nilai p=0,016 < α=0,05 yang artinya ada hubungan pendidikan dengan Pemakaian
Nias Selatan.
baik maka terdapat yang tidak memakai AKDR sebanyak 4 orang (10,3%) dan
p=0,000 < α=0,05 yang artinya ada hubungan pengetahuan dengan Pemakaian
Nias Selatan.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 47 orang dengan paritas
< 2 anak maka terdapat yang tidak memakai AKDR sebanyak 22 orang (46,8%)
dan memakai AKDR/IUD sebanyak 25 orang (53,2%). Hasil uji chi square
p=0,006 < α=0,05 yang artinya ada hubungan paritas dengan Pemakaian Ulang
Selatan.
pekerjaan sebagai petani maka terdapat yang tidak memakai AKDR sebanyak 12
orang (27,9%) dan memakai AKDR/IUD sebanyak 31 orang (72,1%). Hasil uji
kontrasepsi nilai p=0,523 > α=0,05 yang artinya tidak ada hubungan pekerjaan
43
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis bivariat dengan uji chi square
α=0,05. Namun hasil uji uji chi square juga menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara umur dan pekerjaan dengan Pemakaian Ulang
Selatan dengan nilai p > α=0,05. Mengacu pada hasil uji statistik tersebut dapat
kontrasepsi AKDR maka akan semakin baik dalam pemilihan kontrasepsi AKDR.
Masyarakat di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias
Selatan masih cukup tinggi dengan pengetahuan buruk atau kurang. Hal ini
kuesioner masih banyak jawaban ibu yang tidak tahu tentang Alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR)/IUD adalah alat kecil yang terdiri dari bahan plastik yang
44
lentur, yang dimasukkan kedalam rongga rahim Alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR)/IUD merupakan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang relatif
lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil, suntik dan kondom Alat
karena tidak perlu lagi menginat-ingat, seperti pil atau suntik, Alat kontrasepsi
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD dapat dilepas jika menginginkan anak
lagi, karena tidak bersifat permanen, Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel
(Suratun, 2008).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Notoatmodjo7, bahwa pengetahuan
sama oleh Tri Setiowati (2008) tentang faktor faktor yang berhubungan dengan
tinggi di Puskesmas Wilayah Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi Tahun 2008
diperoleh bahwa terdapat hubungan antara faktor sosio demografi (p value 0.001),
faktor budaya (p value 0.0005), faktor akses terhadap pelayanan (p value 0.0005)
dan faktor sosio psikologi (p value 0.002) dengan penggunaan AKDR. Uji regresi
Stikes A. Yani.
Hasil penelitian Sri Sulastri (2015) tentang hubungan dukungan suami
bahwa responden yang mendapat dukungan sedikit lebih tinggi dari yang tidak
memberi dukungan sebesar 50,6% dan sebagian besar responden memiliki minat
rendah 76,4%. Hasil uji statistik dengan uji Chi–Square didapatkan nilai p sebesar
(0,006)<α (0.05) artinya ada hubungan bermakna antara dukungan suami dengan
masyarakat yang mengalami pengetahuan buruk akan menjadi lebih baik dan
5.1. Kesimpulan
Selatan.
2) Terdapat hubungan pendidikan ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi
Selatan.
3) Terdapat hubungan pengetahuan ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi
Selatan.
4) Terdapat hubungan paritas ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi
Selatan.
5) Tidak terdapat hubungan pekerjaan ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi
47
48
Selatan.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, H., 2004, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pusaka Sinar Harapan,
Jakarta.
Hidayati R., 2009, Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi, Salemba
Medika, Jakarta.
Katc, K., 2000, Apa itu dukungan Sosial Keluarga? http: //www.
Masbob.com/2009/08/, tanggal diakses 25/01/2012.
Lemeshow, S. & David W. H. Jr., 1997, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan
(terjemahan), Gadjahmada University Press, Yogyakarta
50
Pendit B. U., dkk, 2006, Ragam Metode Kontrasepsi, Penerbit Buku Kedokteran,
EGC, Jakarta.
Pinem S., 2009, Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi, Trans Info Media, Jakarta.
Sri Sulastri. 2015. Hubungan Dukungan Suami dengan Minat Ibu Dalam
Pemakaian Kontrasepsi IUD di Bergas .
Suhita, 2005, Apa Itu Dukungan Sosial?. ¶ 3. http://masbow.com.
Taylor, S.E., 2003, Health Psychology, New York : McGraw-Hill Companies. Inc
A. Indentitas Responden
1. Nama : …………….
2. Umur : …………….
3. Pendidikan : ……………..
4. Pekerjaan : 1. PNS 4. IRT
2. Petani 5. Peg. Swasta
3. Wirasasta
5. Jumlah anak : ……………
B. Pengetahuan
Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai menurut saudara pada kolom
disamping.
SS : Sangat Setuju (3)
S : Setuju (2)
TS : Tidak Setuju (1)
Pernyataan YA Tidak
1. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD adalah alat
kecil yang terdiri dari bahan plastik yang lentur, yang
dimasukkan kedalam rongga rahim
2. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan
alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang relatif
lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil, suntik
dan kondom
3. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan
kontrasepsi efektifitas tinggi
4. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan
metode KB jangka panjang.
5. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) merupakan
sangat efektif karena tidak perlu lagi menginat-ingat,
seperti pil atau suntik
6. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD meningkatkan
kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
7. Menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD
tidak menimbulkan efek samping hormonal
8. Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD
tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
9. Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD
dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena tidak
bersifat permanen
10. Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD
tidak bersifat karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker
karena hormon yang terkandung didalamnya.
C. Pemakaian Kontrasepsi
Pengetahuan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
11 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
17 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Lampiran 3
1. Pengetahuan
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.962 10
Item Statistics
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
p1 5.83 13.868 .933 .954
p2 5.87 14.120 .834 .958
p3 5.83 14.971 .601 .967
p4 5.83 13.868 .933 .954
p5 5.90 13.817 .909 .955
p6 5.93 13.995 .844 .958
p7 5.80 14.717 .698 .963
p8 5.87 14.120 .834 .958
p9 5.80 14.303 .826 .958
p10 5.83 14.006 .890 .956
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
6.50 17.431 4.175 10
Lampiran 4
MASTER DATA PENELITIAN
UMUR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
<20 TAHUN 24 29.6 29.6 29.6
>35 TAHUN 11 13.6 13.6 43.2
Valid
20-35 TAHUN 46 56.8 56.8 100.0
Total 81 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
PENDIDIKAN TINGGI 22 27.2 27.2 27.2
Valid PENDIDIKAN DASAR 59 72.8 72.8 100.0
Total 81 100.0 100.0
PARITAS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
>2 ANAK 34 42.0 42.0 42.0
Valid < 2 ANAK 47 58.0 58.0 100.0
Total 81 100.0 100.0
PEKERJAAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
PNS 10 12.3 12.3 12.3
PETANI 43 81.1 81.1 65.4
WIRASWASTA 12 14.8 14.8 80.2
Valid
IRT 11 13.6 13.6 93.8
PEGAWAI SWASTA 5 6.2 6.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
PERTANYAAN 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 16 19.8 19.8 19.8
Valid YA 65 80.2 80.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
PERTANYAAN 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 35 43.2 43.2 43.2
Valid YA 46 56.8 56.8 100.0
Total 81 100.0 100.0
PERTANYAAN 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 28 34.6 34.6 34.6
YA 81 65.4 65.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
PERTANYAAN 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 21 25.9 25.9 25.9
Valid YA 60 74.1 74.1 100.0
Total 81 100.0 100.0
PERTANYAAN 5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 20 24.7 24.7 24.7
Valid YA 61 75.3 75.3 100.0
Total 81 100.0 100.0
PERTANYAAN 6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 45 55.6 55.6 55.6
Valid YA 36 44.4 44.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
PERTANYAAN 7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 45 55.6 55.6 55.6
Valid YA 36 44.4 44.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
PERTANYAAN 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 23 28.4 28.4 28.4
Valid YA 58 71.6 71.6 100.0
Total 81 100.0 100.0
PERTANYAAN 9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 32 39.5 39.5 39.5
Valid YA 49 60.5 60.5 100.0
Total 81 100.0 100.0
PERTANYAAN 10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 28 34.6 34.6 34.6
Valid YA 81 65.4 65.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
PENGETAHUN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid KURANG 10 12.3 12.3 12.3
CUKUP 32 39.5 39.5 51.9
BAIK 39 48.1 48.1 100.0
Total 81 100.0 100.0
PEMAKAIAN AKDR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK AKDR 28 34.6 34.6 34.6
Valid AKDR 81 65.4 65.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
Crosstab
PEMAKAIAN AKDR Total
TIDAK AKDR AKDR
Count 12 12 24
<20 TAHUN
% within UMUR 50.0% 50.0% 100.0%
Count 2 9 11
UMUR >35 TAHUN
% within UMUR 18.2% 81.8% 100.0%
Count 14 32 46
20-35 TAHUN
% within UMUR 30.4% 69.6% 100.0%
Count 28 81 81
Total
% within UMUR 34.6% 65.4% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 4.180a 2 .124
Likelihood Ratio 4.210 2 .122
Linear-by-Linear Association 2.143 1 .143
N of Valid Cases 81
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 3.80.
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 5.851a 1 .016
Continuity Correctionb 4.649 1 .031
Likelihood Ratio 6.508 1 .011
Fisher's Exact Test .018 .013
Linear-by-Linear Association 5.778 1 .016
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.60.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
PEMAKAIAN AKDR Total
TIDAK AKDR AKDR
Count 6 28 34
>2 ANAK
% within PARITAS 17.6% 82.4% 100.0%
PARITAS
Count 22 25 47
< 2 ANAK
% within PARITAS 46.8% 81.2% 100.0%
Count 28 81 81
Total
% within PARITAS 34.6% 65.4% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 7.417a 1 .006
Continuity Correctionb 6.184 1 .013
Likelihood Ratio 7.794 1 .005
Fisher's Exact Test .009 .006
Linear-by-Linear Association 7.326 1 .007
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.75.
b. Computed only for a 2x2 table
PEKERJAAN * PEMAKAIAN AKDR
Crosstab
PEMAKAIAN AKDR Total
TIDAK AKDR AKDR
Count 3 7 10
PNS
% within PEKERJAAN 30.0% 70.0% 100.0%
Count 12 31 43
PETANI
PEKERJAAN % within PEKERJAAN 27.9% 72.1% 100.0%
Count 5 7 12
WIRASWASTA
% within PEKERJAAN 41.7% 58.3% 100.0%
IRT Count 6 5 11
% within PEKERJAAN 54.5% 45.5% 100.0%
Count 2 3 5
PEGAWAI SWASTA
% within PEKERJAAN 40.0% 60.0% 100.0%
Count 28 81 81
Total
% within PEKERJAAN 34.6% 65.4% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 3.209a 4 .523
Likelihood Ratio 3.122 4 .818
Linear-by-Linear Association 2.012 1 .156
N of Valid Cases 81
a. 5 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 1.73.
Crosstab
PEMAKAIAN AKDR Total
TIDAK AKDR AKDR
Count 7 3 10
KURANG
% within PENGETAHUN 70.0% 30.0% 100.0%
Count 17 15 32
PENGETAHUN CUKUP
% within PENGETAHUN 81.1% 46.9% 100.0%
Count 4 35 39
BAIK
% within PENGETAHUN 10.3% 89.7% 100.0%
Count 28 81 81
Total
% within PENGETAHUN 34.6% 65.4% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 20.614a 2 .000
Likelihood Ratio 22.200 2 .000
Linear-by-Linear Association 19.182 1 .000
N of Valid Cases 81
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 3.46.
SKRIPSI
Oleh :
Skripsi Skripsi
Menyetujui,
Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Hubungan Karakteristik Ibu dengan
Pemakaian Ulang Kontrasepsi IUD di UPTD
Puskesmas Perawatan Teluk Dalam
Kabupaten Nias Selatan Tahun 2017
Menyetujui
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugerah-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi
IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2017”
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M.) pada Program Studi
S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai
pihak, baik dukungan moril, materil dan sumbangan pemikiran. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1) Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Pembina Yayasan
Helvetia Medan.
2) Dr. dr. Arifah Devi Fitriani, M.Kes., selaku Ketua Yayasan Helvetia Medan.
3) Dr. H. Ismail Efendi, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia.
4) Dr. Ayi Darmana, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Institut Kesehatan Helvetia.
5) Dian Mayang Sari Siregar, SKM, M.Kes, selaku Ketua Prodi S1 Fakultas
Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia
6) Yuniati, SKM. M.KMes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan memberikan pemikiran dalam membimbing penulis
selama penyusunan skripsi ini.
7) T. Moriza, S.E, M.M selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu
dan memberikan pemikiran dalam membimbing penulis selama penyusunan
skripsi ini.
8) Seluruh Dosen Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah
mendidik dan mengajarkan berbagai ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
9) Ayah dan ibu serta keluarga yang kusayangi dan kucintai, yang selalu
mendoakanku dan selalu memberikan dukungan baik materi maupun
spiritual, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga TYME selalu memberikan rahmat dan Hidayah-Nya atas segala kebaikan
yang telah diberikan.
ii
ii ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... vi
iii
4.1. Hasil Penelitian ............................................................ 36
4.2. Pembahasan ................................................................. 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................... 49
5.1 Kesimpulan ................................................................. 49
5.2 Saran ........................................................................... 50
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii