You are on page 1of 73

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/intra uterine device (IUD)

merupakan salah satu cara kontrasepsi yang paling populer dan diterima oleh

program keluarga berencana di setiap negara. Diperkirakan sekitar 60-65 juta

wanita di seluruh dunia memakainya, dengan pemakai terbanyak di Cina

(Siswosudarmo, 2014). Pada saat ini diperkirakan memakai AKDR/IUD, 30%

terdapat di Cina, 13% di Eropa, 5% di Amerika dan sekitar 6,7% di negara-negara

berkembang (Augustin, 2010).

Survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2013 memperlihatkan

yang menggunakan alat kontrasepsi 61,4% yaitu dengan proporsi 31,6%

menggunakan suntik, pil 13,2%, AKDR/IUD 4,8%, implant 2,8%, kondom 1,3%,

vasektomi dan tubektomi 7,7%. Pada tahun 2012 peserta KB yang tercatat 51,21%

akseptor KB memilih suntikan sebagai alat kontrasepsi, 40,02% memilih Pil,

4,93% memilih Implant, 2,72% memilih AKDR/IUD dan lainnya 1,11%. Pada

umumnya masyarakat memilih non metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Sehingga metode KB MKJP seperti AKDR/IUD, implant, kontap pria (MOP) dan

kontap wanita (MOW) kurang diminati (Arum, 2014).

Tingginya angka kelahiran di Indonesia masih menjadi masalah utama

dalam kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai

berjalan lamban, hingga angka kelahiran mencapai 4,5 juta per tahun dan pada

tahun 2010 berdasarkan sensus penduduk mencapai 237,6 juta jiwa. Ledakan

1
2

penduduk disadari akan berpengaruh pada ketersediaan pangan dan kualitas

sumber daya manusia. Untuk menghindari dampak tersebut, pemerintah berusaha

keras menekan angka kelahiran hingga di bawah 237,6 juta jiwa per tahun

(BKKBN, 2011).

Salah satu program untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yakni

melalui program KB. Program KB memiliki peranan dalam menurunkan resiko

kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan serta

menjarangkan kehamilan dengan sasaran utama adalah pasangan usia subur

(PUS). Program pemerintah dalam upaya mengendalikan jumlah kelahiran dan

mewujudkan keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep

pengaturan jarak kelahiran dengan program KB (Manuaba, 2010).

Program ini diharapkan bisa mengubah minat mayoritas pengguna alat

kontrasepsi jangka pendek menjadi kontrasepsi jangka panjang, dimana dinilai

lebih praktis karena bisa bertahan dalam hitungan tahun. Tingkat pencapaian

pelayanan keluarga berencana dapat digambarkan melalui cakupan peserta KB

yang ditunjukkan melalui kelompok sasaran program yang sedang/pernah

menggunakan alat kontrasepsi yang digunakan akseptor.

Sesuai dengan tuntutan perkembangan program, maka program KB telah

berkembang menjadi gerakan keluarga berencana nasional yang mencakup

gerakan masyarakat. Gerakan keluarga berencana nasional disiapkan untuk

membangun keluarga sejahtera dalam rangka membangun sumber daya manusia

yang optimal, dengan ciri semakin meningkatnya peran serta masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan KB (Meilani, 2010).


3

Salah satu strategi dari pelaksanaan program KB sendiri seperti tercantum

dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) tahun 2009-2013 adalah

meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti

alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/intra uterine device (IUD), implant (susuk)

dan sterilisasi. AKDR/IUD merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi non

hormonal dan termasuk alat kontrasepsi jangka panjang yang ideal dalam upaya

menjarangkan kehamilan. Keuntungan pemakaian AKDR/IUD yakni hanya

memerlukan satu kali pemasangan untuk jangka waktu yang lama dengan biaya

yang relatif murah, aman karena tidak mempunyai pengaruh sistemik yang

beredar ke seluruh tubuh, tidak mempengaruhi produksi ASI dan kesuburan cepat

kembali setelah IUD dilepas (BKKBN, 2009).

AKDR/IUD adalah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang

sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif fungsi

kontrasepsinya), bentuknya bermacam-macam. AKDR/IUD adalah alat

kontrasepsi yang efektifitasnya sangat tinggi, yaitu 0,6-0,8 kehamilan/100

perempuan dalam 1 tahun pertama pemakaian, 1 kegagalan dalam 125-170

kehamilan (Hidayati, 2009).

Paradigma baru program keluarga berencana (KB) nasional telah berubah

visinya dari mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS)

menjadi visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015. Keluarga

berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, mewakili jumlah

anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan taqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam paradigma baru KB ini sangat menekankan
4

pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi sebagai upaya integral dalam

meningkatkan kualitas keluarga (Saifuddin, 2006).

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2014, penduduk Sumatera Utara

berjumlah 12,98 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk rata rata 1,1% setiap

tahunnya. Persoalan kependudukan yang dihadapi Sumut dalam satu dekade

terakhir adalah masih tingginya angka kelahiran total yakni sebesar 3,8 per wanita

usia subur, penduduk miskin dengan proporsi 11,31% atau 1,41 juta jiwa, angka

pengangguran terbuka dengan proporsi 7,43%. Sementara angka kematian bayi,

berdasarkan riset, kesehatan dasar 2014 adalah sebesar 22 per 1000 kelahiran,

sementara kematian ibu hamil dan bersalin sebesar 249 per 100.000 kelahiran. Ini

adalah tantangan program keluarga berencana untuk segera dipercepat disemua

wilayah dan lini lapangan (BKKBN Sumut, 2014).

Peserta KB aktif di Sumatera Utara yang berhasil dibina sebanyak

2.326.172 pasangan (64,64%) dari seluruh pasangan usia subur (PUS). Realisasi

peserta KB aktif yang menggunakan kontrasepsi AKDR/IUD 181.627 peserta

(10,22%), MOW 114.944 peserta (7,64%), MOP 5.029 peserta (0.33%), kondom

91.691 peserta (6,10%), implant 133.741 peserta (8,89%), suntik 503.370 peserta

(3,48%) dan pil 501.262 peserta (33,34%) (BKKBN Sumut, 2014).

Gerakan KB nasional selama ini telah berhasil mendorong peningkatan

peran serta masyarakat dalam membangun keluarga kecil yang mandiri.

Keberhasilan ini harus diperhatikan dan terus ditingkatkan karena pencapaian

tersebut belum merata.


5

Menurut Notoatmodjo (2010), bahwa faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap penggunaan kontrasepsi AKDR/IUD adalah pemberi pelayanan

kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan yaitu ketersediaan pelayanan kesehatan,

keterjangkauan dan kualitas, faktor budaya yaitu keyakinan, tradisi, nilai dan

agama, faktor informasi yaitu tenaga kesehatan, media massa/televisi, kelompok

masyarakat, keluarga dan pengalaman orang lain, karakteristik individu yaitu

umur, pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi, faktor pengetahuan, pengalaman

dan persepsi. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, konsumen akan

memutuskan menggunakan alat kontrasepsi AKDR/IUD.

Kabupaten Nias Selatan, menunjukkan bahwa jumlah PUS pada tahun

2015 sebanyak 3.472 pasang, dengan peserta akseptor KB aktif sebanyak 2.844

orang. Berdasarkan jenis kontrasepsi yang digunakan, maka dapat dilihat bahwa

peserta kontrasepsi AKDR/IUD sebesar 10,36%, kondom sebesar 7,21%, suntik

sebesar 31,97%, pil sebesar 37,77%, MOW sebesar 5,45% dan MOP sebesar

0,13% (BKKBN Sumut, 2016). Pada tahun 2016, menunjukkan bahwa peserta KB

baru berdasarkan jenis kontrasepsi adalah kontrasepsi AKDR/IUD sebesar 6,65%,

MOW sebesar 1,10%, MOP sebesar 0,81%, kondom sebesar 27,95%, implant

sebesar 8,33%, suntik sebesar 24,67% dan pil sebesar 30,49%.

Rendahnya jumlah peserta KB AKDR/IUD disebabkan karena beberapa

faktor seperti : 1) Ketidaktahuan peserta tentang kelebihan KB AKDR/IUD.

Dimana pengetahuan terhadap alat kontrasepsi merupakan pertimbangan dalam

menentukan metode kontrasepsi yang digunakan. 2) Kualitas pelayanan KB,

dilihat dari segi ketersediaan alat kontrasepsi, ketersediaan tenaga yang terlatih
6

dan kemampuan medis teknis petugas pelayanan kesehatan (BKKBN, 2003). 3)

Biaya pelayanan AKDR/IUD yang mahal. 4) Adanya hambatan dukungan dari

suami dalam pemakaian alat kontrasepsi AKDR/IUD. 5) Adanya niat yang timbul

dari adanya sikap yang didasarkan pada kepercayaan (budaya), norma-norma di

masyarakat dan norma pokok yang ada dalam lingkungan. Salah satu norma yang

dianut masyarakat adalah pemasangan AKDR/IUD yang dilakukan di aurat

(vagina) sehingga menimbulkan perasaan malu/enggan untuk menggunakan

AKDR/IUD.

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di UPTD

Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan diperoleh bahwa

pada tahun 2014 dilaporkan KB baru terdapat 18,25% peserta yang menggunakan

metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan 81,75% mengunakan non MKJP

dengan kontrasepsi pil (43,35%), suntik (32,98%) dan paling sedikit MOP/MOW

(0,89%). Pada tahun 2015 dilaporkan jenis kontrasepsi yang paling banyak

digunakan oleh peserta KB aktif ini adalah pil (47,84%), suntik (42,18%),

penggunaaan kondom (6,44%) dan paling sedikit IUD (3,54%). Pada tahun 2016

dari 1009 peserta KB aktif, jenis kontrasepsi paling banyak adalah suntik

sebanyak 325 akseptor (32.21%), pil sebanyak 242 akseptor (23.98%), implant

sebanyak 228 akseptor (22,59%), penggunaaan kondom sebanyak 67 akseptor

(6.64%), MOW sebanyak 88 akseptor (8,73%) dan paling sedikit IUD sebanyak

59 akseptor (5,85%).

Melihat data tersebut bahwa metode non MKJP merupakan metode yang

lebih disukai oleh peserta KB aktif di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam
7

Kabupaten Nias Selatan. Sama halnya dengan alasan peserta KB baru selain

harganya relatif lebih murah, metode non MKJP juga dipandang masyarakat lebih

aman dan lebih mudah untuk menggunakan atau tidak menggunakannya lagi

sesuai dengan keinginan peserta KB untuk kembali memiliki anak. Selain itu

fenomena yang terjadi di masyarakat menganggap bahwa pemakaian kontrasepsi

AKDR dapat merusak alat kelamin karena AKDR dipasang kedalam rongga

rahim. Akseptor KB di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten

Nias Selatan memakai kontrasepsi yang bertujuan untuk menunda kehamilan,

menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kehamilan atau kesuburan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada 10 orang akseptor

KB di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

terdapat 6 orang bahwa faktor yang menyebabkan akseptor KB tidak memakai

kontrasepsi AKDR/IUD antara lain adalah karakteristik ibu (umur, pendidikan,

kurang mengetahui kontrasepsi AKDR/IUD dan paritas) dan tidak ada dukungan

suami.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti hubungan

karakteristik ibu dengan pemakaian ulang kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD

Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan Tahun 2017.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang di

atas, maka maka rumusan penelitian adalah apakah ada hubungan karakteristik

ibu dengan pemakaian ulang kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas

Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan Tahun 2017.


8

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu

(umur, pendidikan, pengetahuan, paritas dan pekerjaan) dengan pemakaian ulang

kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten

Nias Selatan Tahun 2017.


1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan umur ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi

AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias

Selatan.
2. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan Pemakaian Ulang

Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama

Kabupaten Nias Selatan.


3. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan Pemakaian Ulang

Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama

Kabupaten Nias Selatan.


4. Untuk mengetahui hubungan paritas ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi

AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias

Selatan.
5. Untuk mengetahui terdapat hubungan pekerjaan ibu dengan Pemakaian Ulang

Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam


9

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama

Kabupaten Nias Selatan.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan, pemahaman peneliti

dan pengalaman nyata tentang hubungan karakteristik ibu (umur, pendidikan,

pengetahuan dan paritas) dan dukungan suami dengan pemakaian kontrasepsi

AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias

Selatan.
2. Bagi lahan atau tempat penelitian
Sebagai bahan dan data tentang hubungan karakteristik ibu (umur, pendidikan,

pengetahuan dan paritas) dan dukungan suami dengan pemakaian kontrasepsi

AKDR/IUD.
3. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

khususnya pemakaian kontrasepsi AKDR (IUD)


4. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai dasar atau kajian awal bagi peneliti lain yang ingin meneliti

permasalahan yang sama sehingga mereka memiliki landasan dan alur yang

jelas.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Peneliti Terdahulu


Hasil penelitian oleh Tri Setiowati (2008) tentang faktor faktor yang

berhubungan dengan penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pada Akseptor

KB golongan risiko tinggi di Puskesmas Wilayah Kec. Cimahi Selatan Kota

Cimahi Tahun 2008 diperoleh bahwa terdapat hubungan antara faktor sosio

demografi (p value 0.001), faktor budaya (p value 0.0005), faktor akses terhadap

pelayanan (p value 0.0005) dan faktor sosio psikologi (p value 0.002) dengan

penggunaan AKDR. Uji regresi logistik ganda menunjukkan faktor budaya

merupakan faktor dominan mempengaruhi penggunaan AKDR (p value 0.0005).

Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani.


Hasil penelitian Sri Sulastri (2015) tentang hubungan dukungan suami

dengan minat ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di BERGAS diperoleh

bahwa responden yang mendapat dukungan sedikit lebih tinggi dari yang tidak

memberi dukungan sebesar 50,6% dan sebagian besar responden memiliki minat

rendah 76,4%. Hasil uji statistik dengan uji Chi–Square didapatkan nilai p sebesar

(0,006)<α (0.05) artinya ada hubungan bermakna antara dukungan suami dengan

minat ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Bergas.

2.2. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur

(sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan

kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya

10
11

kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma

tersebut. Dalam menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai

perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut diklasifikasikan

dalam tiga kategori, yaitu menunda kesuburan/kehamilan, mengatur

menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kehamilan atau kesuburan (Suratun,

2008).
Cara kerja kontrasepsi bermacam macam tetapi pada umumnya yaitu :
a. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.
b. Melumpuhkan sperma.
c. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

2.3. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)/Intra Uterine Devices (IUD)


2.3.1. Pengertian
AKDR/IUD adalah suatu alat plastik atau logam kecil yang dimasukkan

ke uterus melalui kanalis servikalis dengan cara kerja utamanya adalah mencegah

pembuahan dengan memakai alat khusus oleh dokter atau bidan/paramedik lain

yang sudah dilatih (Pendit, 2006).


2.3.2. Jenis AKDR/IUD
Jenis AKDR/IUD yang dipakai di Indonesia antara lain adalah :
a. Copper-T
AKDR/IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian

vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini

mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik. AKDR/IUD

berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian vertikalnya

diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini mempunyai efek

anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik.


b. Copper-7
AKDR/IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan

pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan


12

ditambahkan gulungan kawat tembaga luas permukaan 200 mm², fungsinya

sama dengan lilitan tembaga halus pada AKDR/IUD Copper-T.


c. Multi Load
AKDR/IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan

kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung bawah

3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250

mm² atau 375 mm² untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi

load yaitu standar, small dan mini.


d. Lippes Loop
AKDR/IUD ini terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral atau huruf S

bersambung. Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya.

Lippes loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian

atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm (benang

hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning) dan tipe D berukuran 30 mm

dan tebal (benang putih). Lippes loop mempunyai angka kegagalan yang

rendah. Keuntungan dari pemakaian AKDR/IUD jenis ini adalah bila terjadi

perforasi, jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari

bahan plastik (Proverawati, 2010).


2.3.3. Efektifitas
Sebagai kontrasepsi, AKDR/IUD dalam mencegah kehamilan mencapai

98% hingga 100% bergantung pada jenis AKDR/IUD. Yang terbaru tipe Copper T

efektifitasnya sangat tinggi, bahkan selama 8 tahun penggunaan tidak ditemukan

adanya kehamilan. Pada penelitian yang lain ditemukan setelah penggunaan 12

tahun ditemukan 2,2 kehamilan per 100 pengguna dan 0,4 diantaranya terjadi

kehamilan ektopik (Meilani, 2010).


2.3.4. Mekanisme Kerja AKDR/IUD
Mekanisme kerja AKDR/IUD adalah sebagai berikut :
a. Menghambat kemampuan sperma masuk ke dalam tuba falopii
13

b. Memengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri


c. AKDR/IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun

AKDR/IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi

perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi


d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus (Proverawati,

2010).

2.3.5. Keuntungan AKDR/IUD

Keuntungan dari AKDR/IUD ini adalah sebagai berikut :

a. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.

b. AKDR/IUD dapat efektif segera setelah pemasangan

c. Metode jangka panjang (dapat sampai 10 tahun tidak perlu diganti)

d. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat, seperti pil atau suntik

e. Tidak memengaruhi hubungan seksual

f. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil

g. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)

h. Tidak memengaruhi kualitas dan volume ASI seperti metode kontrasepsi

hormonal

i. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak

terjadi infeksi)

j. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)

k. Tidak ada interaksi dengan obat-obat

l. Dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena tidak bersifat permanen

m. Tidak bersifat karsinogen, yaitu dapat menyebabkan kanker karena hormon

yang terkandung didalamnya (Pinem, 2009).


14

n. Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan demikian

satu kali motivasi

o. Efektivitas cukup tinggi

p. Reversible (Sarwono, 2009).

2.3.6. Kerugian

Efek samping yang umum terjadi pada penggunaan kontrasepsi

AKDR/IUD adalah :

a. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang

setelah 3 bulan) yaitu :

a. Haid lebih lama dan banyak.

b. Perdarahan (spotting) antar menstruasi.

c. Saat haid lebih sakit.

b. Komplikasi lain :

a. Merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan.

b. Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan

penyebab anemia.

c. Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar).

c. Tidak mencegah infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS.

a. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang

sering berganti pasangan

b. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai

AKDR/IUD, penyakit radang panggul dapat memicu infertilitas


15

c. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam

pemasangan AKDR/IUD. Sering kali perempuan takut selama pemasangan

d. Sedikit nyeri dan perdarahan terjadi segera setelah pemasangan

AKDR/IUD. Biasanya menghilang dalam 1-2 hari.

e. Klien tidak dapat melepaskan AKDR/IUD sendiri

f. Mungkin AKDR/IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi

apabila AKDR/IUD dipasang segera setelah melahirkan).

g. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR/IUD

untuk mencegah kehamilan normal (Proverawati, 2010).

2.3.7. Indikasi

a. Usia reproduktif

b. Telah mendapat persetujuan dari suami

c. Pernah melahirkan dan mempunyai anak, serta ukuran rahim tidak kurang 5

cm.

d. Telah cukup jumlah anaknya dan belum memutuskan untuk sterilisasi.

e. Tidak ingin hamil paling tidak untuk 2 tahun.

f. Dianjurkan sebagai pengganti pil KB bagi akseptor KB yang berumur diatas

30 tahun.

g. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang

h. Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi

i. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya

j. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi


16

k. Resiko rendah dari IMS

l. Tidak menghendaki metode hormonal (Saifuddin, 2003).

2.3.8. Kontraindikasi Pemakaian AKDR/IUD

Menurut Meilani (2010), kontraindikasi pemakaian AKDR/IUD adalah :

a. Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil)


b. Perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi)
c. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
d. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita abortus septic
e. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat

mempengaruhi kavum uteri


f. Kanker alat genital
g. Ukuran rongga panggul kurang dari 5 cm

2.3.9. Cara Pemasangan AKDR/IUD

Prinsip pemasangan adalah menempatkan AKDR/IUD setinggi mungkin

dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada

waktu serviks masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari

setelah bersalin dan pada akhir haid. Pemasangan AKDR/IUD dapat dilakukan

oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara

berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama

tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan

sekali (Hartanto, 2004).

2.4. Faktor-Faktor dalam Memilih dan Menggunakan Alat Kontrasepsi

Seperti kita ketahui sampai saat ini belum tersedia satu metode kontrasepsi

yang benar-benar 100% ideal atau sempurna. Pengalaman menunjukkan bahwa

saat ini pilihan metode kontrasepsi umumnya masih dalam bentuk cafeteria atau

supermarket, yang artinya calon klien memilih sendiri metode kontrasepsi yang
17

diinginkannya. Menurut Hartanto (2004), faktor-faktor yang memengaruhi dalam

memilih metode kontrasepsi adalah :

a. Faktor pasangan, yang dapat memengaruhi motivasi dalam memilih metode

kontrasepsi, yaitu meliputi : umur, gaya hidup, frekuensi senggama, jumlah

anak yang diinginkan, pengalaman dengan alat kontrasepsi yang lalu, sikap

dari individu sendiri dan sikap dari pasangan (suami).


b. Faktor kesehatan, yang dapat memengaruhi keadaan kontraindikasi absolute

atau relative, yaitu meliputi : status kesehatan, riwayat haid, riwayat keluarga,

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan panggul.


c. Faktor metode kontrasepsi, yang berhubungan dengan tingkat penerimaan dan

pemakaian yang berkesinambungan, yaitu meliputi: efektifitas, efek samping,

kerugian, komplikasi-komplikasi yang potensial dan besarnya biaya.


Menurut Proverawati, dkk (2010), beberapa kendala yang sering dijumpai

dilapangan sehingga masyarakat masih enggan menggunakan kontrasepsi

AKDR/IUD ini antara lain :


a. Pengetahuan/pemahaman yang salah tentang AKDR/IUD
Kurangnya pengetahuan pada calon akseptor sangat berpengaruh terhadap

pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD. Beberapa temuan fakta memberikan

implikasi program, yaitu manakala pengetahuan dari wanita kurang maka

penggunaan kontrasepsi terutama AKDR/IUD juga menurun. Jika hanya

sasaran para wanita saja yang selalu diberi informasi, sementara para suami

kurang pembinaan dan pendekatan, suami kadang melarang istrinya karena

faktor ketidaktahuan dan tidak ada komunikasi untuk saling memberikan

pengetahuan.
b. Pendidikan pasangan usia subur (PUS) yang rendah
Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya


18

pengajaran dan pelatihan. Pendidikan pasangan suami/istri yang rendah akan

menyulitkan proses pengajaran dan pemberian informasi, sehingga

pengetahuan tentang AKDR/IUD juga terbatas.


c. Sikap dan pandangan negatif masyarakat
Sikap ini juga berkaitan dengan pengetahuan dan pendidikan seseorang.

Banyak mitos tentang AKDR/IUD seperti dapat mengganggu kenyamanan

hubungan suami/istri, mudah terlepas jika bekerja terlalu keras, menimbulkan

kemandulan dan lain sebagainya.


d. Sosial budaya dan ekonomi
Tingkat ekonomi memengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi. Hal ini

disebabkan karena untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi yang diperlukan

akseptor harus menyediakan dana yang diperlukan. Walaupun jika dihitung

dari segi keekonomisannya, kontrasepsi AKDR/IUD lebih murah dari KB

suntik atau pil, tetapi terkadang orang melihatnya dari berapa biaya yang harus

dikeluarkan untuk sekali pasang. Kalau patokannya adalah biaya setiap kali

pasang, mungkin AKDR/IUD tampak jauh lebih mahal. Tetapi kalau dilihat

jangka waktu penggunaannya tentu biaya yang harus dikeluarkan untuk

pemasangan AKDR/IUD akan lebih murah dibandingkan KB suntik ataupun

pil. AKDR/IUD bisa aktif selama 3-5 tahun tahun, bahkan seumur hidup atau

sampai dengan menopause. Sedangkan KB suntik atau pil hanya mempunyai

masa aktif 1-3 bulan saja, yang artinya untuk mendapatkan efek yang sama

dengan AKDR/IUD seseorang harus melakukan 12-36 kali suntikan bahkan

berpuluh-puluh kali lipat.

2.5. Karakteristik Ibu


1. Umur
19

Umur merupakan salah satu faktor yang memengaruhi perilaku seseorang

termasuk dalam pemakaian alat kontrasepsi. Akseptor KB yang berumur tua

mempunyai peluang lebih besar untuk menggunakan alat kontrasepsi

AKDR/IUD dibandingkan dengan yang muda. Umur yang semakin meningkat

lebih menjadi alasan utama responden untuk memakai alat kontrasepsi

AKDR/IUD. Analisa BKKBN tentang SDKI 2002/2003 menyatakan bahwa

umur di bawah 20 tahun dan diatas 35 tahun sangat berisiko terhadap

kehamilan dan melahirkan, sehingga berhubung erat dengan pemakaian alat

kontrasepsi AKDR/IUD.
2. Pendidikan
Pendidikan memegang peranan penting menambah ilmu pengetahuan.

Pendidikan miliki peranan penting dalam menentukan kualitas manusia,

dengan pendidikan dianggap akan memperoleh pengetahuan, semakin tinggi

pendidikan maka hidup manusia semakin berkualitas. (Hurlock 1997).

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi

tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah dalam memperoleh

menerima informasi, sehingga kemampuan akseptor KB dalam berpikir lebih

rasional. Akseptor KB yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih berpikir

rasional tentang kontrasepsi AKDR.

3. Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior). Dari pengalaman dan

penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih


20

langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoadmodjo, 2003).
Kurangnya pengetahuan pada calon akseptor sangat berpengaruh terhadap

pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD. Beberapa temuan fakta memberikan

implikasi program, yaitu manakala pengetahuan dari wanita kurang maka

penggunaan kontrasepsi terutama AKDR/IUD juga menurun.


4. Paritas
Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita

(BKKBN, 2006). Menurut Prawirohardjo (2009), paritas dapat dibedakan

menjadi primipara, multipara dan grandemultipara. Seorang istri

menggunakan alat kontrasepsi AKDR/IUD setelah mempunyai jumlah anak

tertentu dan juga umur anak yang masih hidup. Semakan sering seorang

wanita melahirkan anak, maka akan semakin memiliki risiko kematian dalam

persalinan. Akseptor KB mempertimbangkan dalam pemilihan alat kontrasepsi,

dimana ibu memilih jenis kontrasepsi mempunyai tujuan masing-masing

dalam pemakaian kontrasepsi, ibu yang memiliki anak > 2 orang lebih banyak

memakai kontrasepsi AKDR/IUD memiliki tujuan bahwa ibu tersebut ingin

mengakhiri kehamilan atau kesuburan (Meilani, 2010).

2.6. Dukungan
2.6.1. Pengertian Dukungan
Menurut As’ari (2005), dukungan adalah derajat dukungan yang diberikan

kepada individu khususnya sewaktu dibutuhkan oleh orang-orang yang memiliki

hubungan emosional yang dekat dengan orang tersebut.


Menurut Katc dan Kahn (2000) dukungan adalah perasaan positif,

menyukai, kepercayaan, dan perhatian dari orang lain yaitu orang yang berarti
21

dalam kehidupan individu yang bersangkutan, pengakuan, kepercayaan seseorang

dan bantuan langsung dalam bentuk tertentu.


Menurut Sarafino (2006), dukungan sosial mengacu pada kenyamanan,

perhatian, penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok

kepada individu.
Menurut Taylor (2003), dukungan sosial adalah informasi yang diterima

dari orang lain bahwa individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai dan

bernilai dan merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan saling dibutuhkan

yang didapat dari orang tua, suami atau orang yang dicintai, sanak keluarga,

teman, hubungan sosial dan komunitas.


2.6.2. Fungsi Dukungan Keluarga/Sosial
Menurut Suhita (2005), dukungan keluarga menjelaskan bahwa keluarga

memiliki beberapa fungsi dukungan yaitu :

a. Dukungan informasional
Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar)

informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti,

informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah.


b. Dukungan penilaian
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan

menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas

anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan dan

perhatian.
c. Dukungan instrumental
Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit,

diantaranya: kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum,

istirahat dan terhindarnya penderita dari kelelahan.


d. Dukungan emosional
22

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan

serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan

emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya

kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan. Dukungan sosial

keluarga dapat berupa dukungan sosial keluarga internal, seperti dukungan

dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial

keluarga eksternal.

2.6.3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Dukungan Keluarga/Sosial


Sarafino (2006) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang

memengaruhi apakah seseorang akan menerima dukungan sosial atau tidak.

Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :


a. Faktor dari penerima dukungan (recipient)
Seseorang tidak akan menerima dukungan sosial dari orang lain jika ia tidak

suka bersosial, tidak suka menolong orang lain dan tidak ingin orang lain tahu

bahwa ia membutuhkan bantuan. Beberapa orang terkadang tidak cukup

asertif untuk memahami bahwa ia sebenarnya membutuhkan bantuan dari

orang lain, atau merasa bahwa ia seharusnya mandiri dan tidak mengganggu

orang lain, atau merasa tidak nyaman saat orang lain menolongnya, atau tidak

tahu kepada siapa dia harus meminta pertolongan.


b. Faktor dari pemberi dukungan (providers)
Seseorang terkadang tidak memberikan dukungan sosial kepada orang lain

ketika ia sendiri tidak memiliki sumber daya untuk menolong orang lain, atau

tengah menghadapi stres, harus menolong dirinya sendiri, atau kurang sensitif

terhadap sekitarnya sehingga tidak menyadari bahwa orang lain membutuhkan

dukungan darinya. Faktor-faktor yang memengaruhi dukungan keluarga


23

lainnya adalah kelas sosial ekonomi orang tua. Kelas sosial ekonomi disini

meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan.

Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih demokratis dan

adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada

lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah

mempunyai tingkat dukungan, afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi dari

pada orang tua dengan kelas sosial bawah (Akhmadi, 2006).


2.6.4. Sumber-Sumber Dukungan Keluarga/Sosial
Menurut Suhita (2005), sumber-sumber dukungan sosial yaitu :
a. Suami
Hubungan perkawinan merupakan hubungan akrab yang diikuti oleh minat

yang sama, kepentingan yang sama, saling membagi perasaan, saling

mendukung dan menyelesaikan permasalahan bersama. Dukungan sosial

suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan

bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran

bayi, memperhatikan kesehatan istri, memahami istrinya, tidak menyakiti istri

dan berdoa untuk keselamatan istri (Harymawan, 2007). Dalam hal ini untuk

mempergunakan KB dibutuhkan dukungan suami, apabila ada dukungan

suami untuk memilih jenis kontrasepsi yang mau dipakai, maka ibu dapat

memilih jenis KB sesuai dengan keinginan istri dan suami.


b. Keluarga
Keluarga merupakan sumber dukungan sosial karena dalam hubungan

keluarga tercipta hubungan yang saling mempercayai. Individu sebagai

anggota keluarga akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan,

tempat bercerita, tempat bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan-keluhan

bilamana individu sedang mengalami permasalahan.


24

c. Teman/sahabat
Menurut Kail dan Neilsen dalam Suhita (2005), teman dekat merupakan
sumber dukungan sosial karena dapat memberikan rasa senang dan dukungan
selama mengalami suatu permasalahan. Sedangkan menurut Ahmadi (1991)
bahwa persahabatan adalah hubungan yang saling mendukung, saling
memelihara, pemberian dalam persahabatan dapat terwujud barang atau
perhatian tanpa unsur eksploitasi.
Menurut Sarafino (2006), dukungan sosial dapat berasal dari berbagai sumber
seperti pasangan hidup, keluarga, pacar, teman, rekan kerja dan organisasi
komunitas.

2.7. Hipotesis Penelitian


Hipotesa pada penelitian ini adalah:
1. Ada hubungan umur dengan pemakaian ulang kontrasepsi AKDR/IUD
di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan.
2. Ada hubungan pendidikan dengan pemakaian ulang kontrasepsi
AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten
Nias Selatan.
3. Ada hubungan pengetahuan dengan pemakaian ulang kontrasepsi
AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten
Nias Selatan.
4. Ada hubungan jumlah anak dengan pemakaian ulang kontrasepsi
AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten
Nias Selatan.
5. Ada hubungan pekerjaan dengan pemakaian ulang kontrasepsi
AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten
Nias Selatan.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik,

penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi dengan

pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

karakteristik ibu dengan pemakaian ulang kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD

Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan

Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan

September Tahun 2017.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu PUS yang menggunakan

KB di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan yang

berjumlah 438 orang.

25
26

3.3.2. Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi dijadikan

menjadi sampel. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus

pengukuran besar sampel menurut Slovin yaitu:

N
n = --------------
1 + N (d) 2
438
n = -------------------
1 + 438 (0,1) 2

n = 81,4

n = 81

Jadi besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 81 orang

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara convinience sampling

dimana subjek dijadikan sampel karena kebutulan dijumpai di tempat dan waktu

secara bersamaan pada pengumpulan data.

3.4. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Umur

Pendidikan
pengetahuan
Jumlah anak Pemakaian AKDR/IUD
Pekerjaan Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran

3.5.1. Definisi Operasional

1. Variabel Independen
27

a. Umur adalah jumlah tahun hidup responden pada saat wawancara yang

dihitung dari ulang tahun terakhir (dibulatkan pada yang lebih

mendekati).

b. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah

ditempuh dan diselesaikan oleh responden dengan memperoleh ijazah.

c. Pengetahuan akseptor KB adalah segala sesuatu yang diketahui akseptor

KB tentang kontrasepsi AKDR/IUD yang diperoleh dari hasil wawancara

terhadap responden.

d. Jumlah anak adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan si ibu baik lahir

hidup dan mati. Kriteria ini dibuat berdasarkan tujuan program KB.

e. Pekerjaan adalah aktifitas keseharaian yang dilakukan oleh ibu sebagai

rutinitas ibu.

2. Variabel Independen
a. Pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD yaitu jenis kontrasepsi yang

dipergunakan oleh akseptor KB.

3.5.2. Aspek Pengukuran Variabel

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel

No Variabel Jumlah Cara dan Skala Value Skala


Pertanyaan Alat ukur Pengukuran ukur
Variabel Independen
1 Umur 1 Kuesioner Skor 1 < 20 tahun (0) Ordinal
Skor 0 > 35 tahun (1)
20-35 tahun (2)
28

2 Pendidikan 1 Kuesioner Skor 1 Dasar : SD dan Ordinal


Skor 0 SMP (1)
Tinggi : SMA
dan PT (0)
3 Pengetahuan 10 Kuesioner Skor 7-10 Baik (2) Ordinal
Skor Skor 4-6 Cukup (1)
Max=10 Skor 0-3 Kurang (0)
4 Jumlah Anak 1 Kuesioner Skor 1 ≤ 2orang (1) Ordinal
Skor 0 > 2 orang (0)

5 Pekerjaan 10 Kuesioner Skor 1 bekerja (1) Ordinal


Skor 0 Tidak bekerja (0)

Variabel Dependen
Pemakaian 1 Kuesioner Skor 1 AKDR (1) Nominal
kontrasepsi Skor 0 Tidak AKDR (0)
AKDR/IUD

3.6. Metode Pengumpulan Data

3.6.1. Jenis data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian

dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung dari

subjek sebagai sumber informasi yang dicari.

Teknik pengumpulan data yang digunakan selama penelitian di UPTD

Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan adalah dengan cara

wawancara dan membagikan kuesioner kepada responden.

b. Data Sekunder

Pengumpulan data dalam penelitian ini juga menggunakan data sekunder

yaitu dimana peneliti mendapatkan data berupa profil UPTD Puskesmas

Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan.

d. Data tersier
29

Data tertier yaitu bahan pustaka melalui texsbook, jurnal dan internet

3.6.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur, mengukur validitas instrumen dengan

menggunakan rumus korelasi product moment. Kriteria validitas instrumen

penelitian yaitu jika r-hitung > r-tabel maka butir instrumen dinyatakan valid,

jika r-hitung < r-tabel maka butir instrumen dinyatakan tidak valid. Berdasarkan

dari pengujian validitas kepada 20 responden maka df = n-2 = 20-2 = 18 dan

diperoleh nilai r-tabel (0,444).

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan untuk variabel pengetahuan

terlihat hasil korelasi diketahui bahwa semua item mempunyai korelasi > 0,444,

maka dapat dikatakan bahwa item alat ukur tersebut valid dan dapat digunakan

dalam pengumpulan data penelitian, dapat dilihat pada tabel 3.2 :

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan

Corrected Item-Total
No Variabel r Tabel Keterangan
Correlation
1 Pengetahuan
Item1 0,361 0.933 Valid
Item2 0,361 0.834 Valid
Item3 0,361 0.601 Valid
Item4 0,361 0.933 Valid
Item5 0,361 0.909 Valid
30

Item6 0,361 0.844 Valid


Item7 0,361 0.698 Valid
Item8 0,361 0.834 Valid
Item9 0,361 0.826 Valid
Item10 0,361 0.890 Valid

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana hasil

pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Dalam

penelitian ini uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Crobach’s. Nilai

crobach’s alpha (Reliabilitas) yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan r

product moment pada tabel dengan ketentuan jika r hitung > r tabel maka test itu

reliabel.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel pengetahuan terlihat nilai

Cronbach’s Alpha > 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel, dapat dilihat

pada tabel 3.3:

Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan


No Variabel Cronbach’s Cronbach’s Keterangan
Alpha Tabel Alpha
1 Pengetahuan 0,6 0,989 Reliabel

3.7. Teknik Pengolahan Data


31

Proses pengolahan data dalam penelitian ini yang mencakup kegiatan-

kegiatan sebagai berikut :

1) Collecting
Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner
2) Checking
Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner dengan tujuan

agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan hasil

yang valid dan reliabel dan terhindar dari bisa.


3) Coding
Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variabel-variabel

yang diteliti.
4) Entering
Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

masih dalam bentuk “kode” dimasukkan ke dalam program komputer yang

digunakan peneliti yaitu SPSS.


5) Data Processing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai

dengan kebutuhan dari penelitian.

3.8. Analisis Data

3.8.1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian melalui distribusi frekuensi dengan

presentase. Setelah dapat mendeskripsikan karakteristik responden, lalu diuraikan

kedalam bentuk tabel dan dinarasikan.

3.8.2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan (korelasi) antara

variabel independen dengan variabel dependen. Membuktikan adanya hubungan


32

yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan

uji chi-square melalui tabulasi silang. Batas kemaknaan perhitungan statistik p

value (0,05). Apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai p < p value (0,05)

maka dikatakan (H0) ditolak, artinya kedua variabel secara statistik mempunyai

hubungan yang signifikan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1) Geografis

UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam terletak di Kabupaten Nias

Selatan dengan luas wilayah ± 21,7 km2 dengan batas wilayah :

1. Sebelah Utara : Kabupaten Nias


2. Sebelah Selatan : Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat
3. Sebelah Barat :Kabupaten Mandailing Natal dan pulau-pulau Mursala,

Kabupaten Tapanuli Tengah.


3. Sebelah Timur : Kabupaten Nias Barat
4.1.2. Analisis Univariat tentang Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi, umur

pendidikan, paritas, pekerjaan dan pengetauan dapat dilihat di bawah ini :


1) Umur Responden
Untuk melihat umur responden di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk

Dalam Kabupaten Nias Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.1:


Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Umur Responden di UPTD Puskesmas
Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

No Umur Frekuensi (f) %


1 <20 tahun 24 29,6
2 >35 tahun 11 13,6
3 20-35 tahun 46 56,8
Jumlah 81 100,0

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa bahwa usia responden di

UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selata lebih banyak

dengan usia 20-35 tahun sebanyak 46 orang (56,8%) dan lebih sedikit dengan >

35 tahun sebanyak 11 orang (13,6%).


2) Pendidikan Responden

33
34

Untuk melihat pendidikan responden di Desa Lhok Lemak Kecamatan

Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur dapat dilihat pada Tabel 4.2:
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi pendidikan Responden di Desa Lhok Lemak
Kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur

No Pendidikan Frekuensi (f) %


1 Pendidikan tinggi 22 27,2
2 Pendidikan dasar 59 72,8
Jumlah 81 100,0

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa pendidikan

responden UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

lebih banyak dengan pendidikan dasar sebanyak 59 orang (72,8%) dan lebih

sedikit dengan pendidikan tinggi sebanyak 22 orang (27,2%).


3) Paritas (jumlah anak) Responden
Untuk melihat paritas responden di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk

Dalam Kabupaten Nias Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.3:


Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi paritas Responden di UPTD Puskesmas
Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

No Paritas F %
1 > 2 anak 34 42,0
2 < 2 anak 47 58,0
Jumlah 81 100.0

Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa paritas responden di UPTD

Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan lebih banyak dengan

paritas > 2 anak sebanyak 45 orang (58,0%) dan lebih sedikit dengan paritas < 2

anak sebanyak 34 orang (42,0%).


4) Pekerjaan Responden
Untuk melihat perkerjaan responden di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk

Dalam Kabupaten Nias Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.4:


Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di UPTD Puskesmas
Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

No Pekerjaan F %
1 PNS 10 12.3
35

2 PETANI 43 53.1
3 WIRASWASTA 12 14.8
4 IRT 11 13.6
5 PEGAWAI SWASTA 5 6.2
Jumlah 81 100.0

Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa pekerjaan responden di UPTD

Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan lebih banyak dengan

pekerjaan petani sebanyak 43 orang (53,1%) dan lebih sedikit dengan pegawai

swasta sebanyak 5 orang (6,2%).


5) Pengetahuan
Untuk melihat pengetahuan responden di UPTD Puskesmas Perawatan

Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan disusun sebanyak 10 pertanyaan dan dapat

dijabarkan pada Tabel 4.5:

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Responden di UPTD


Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

No Ya Tidak Total
Pengetahuan
f % f % f %
1 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD 65 80.2 16 19.8 81 100
adalah alat kecil yang terdiri dari bahan
plastik yang lentur, yang dimasukkan
kedalam rongga rahim
2 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD 46 56.8 35 43.2 81 100
merupakan alat kontrasepsi yang dipasang
dalam rahim yang relatif lebih efektif bila
dibandingkan dengan metode pil, suntik dan
kondom
3 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD 53 65.4 28 34.6 81 100
merupakan kontrasepsi efektifitas tinggi
4 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD 60 74.1 21 25.9 81 100
merupakan metode KB jangka panjang.
5 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) 61 75.3 20 24.7 81 100
merupakan sangat efektif karena tidak perlu
lagi menginat-ingat, seperti pil atau suntik
6 Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD 36 44.4 45 55.6 81 100
meningkatkan kenyamanan seksual karena
tidak perlu takut untuk hamil
7 Menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim 36 44.4 45 55.6 81 100
(AKDR)/IUD tidak menimbulkan efek
samping hormonal
36

8 Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim 58 71.6 23 28.4 81 100


(AKDR)/IUD tidak mempengaruhi kualitas
dan volume ASI
9 Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim 49 60.5 32 39.5 81 100
(AKDR)/IUD dapat dilepas jika
menginginkan anak lagi, karena tidak
bersifat permanen
10 Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim 53 65.4 28 34.6 81 100
(AKDR)/IUD tidak bersifat karsinogen
yaitu dapat menyebabkan kanker karena
hormon yang terkandung didalamnya.

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden menjawab Ya

tentang Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD adalah alat kecil yang terdiri dari

bahan plastik yang lentur, yang dimasukkan kedalam rongga rahim sebanyak 65 orang

(80.2%), Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan alat kontrasepsi yang

dipasang dalam rahim yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil,

suntik dan kondom sebanyak 46 orang (56.8%), Alat kontrasepsi dalam rahim

(AKDR)/IUD merupakan kontrasepsi efektifitas tinggi sebanyak 53 orang (65.4%), Alat

kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan metode KB jangka panjang sebanyak

60 orang (74.1%), Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) merupakan sangat efektif

karena tidak perlu lagi menginat-ingat, seperti pil atau suntik sebanyak 61 orang

(75.3%), Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD meningkatkan kenyamanan seksual

karena tidak perlu takut untuk hamil sebanyak 36 orang (44.4%), Menggunakan alat

kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD tidak menimbulkan efek samping hormonal 36

orang (44.4%), Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD tidak

mempengaruhi kualitas dan volume ASI sebanyak 58 orang (71.6%), Keuntungan alat

kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena

tidak bersifat permanen sebanyak 49 orang (60.5%), Keuntungan alat kontrasepsi dalam
37

rahim (AKDR)/IUD tidak bersifat karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker karena

hormon yang terkandung didalamnya sebanyak 53 orang (65.4%).

Hasil pengukuran pengetahuan responden di UPTD Puskesmas Perawatan

Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan kemudian dikategorikan seperti pada Tabel

4.6 :

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Responden di UPTD


Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

No Kategori Pengetahuan F %
1 Kurang 10 12.3
2 Cukup 32 39.5
3 Baik 39 48.1
Jumlah 81 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilhat bahwa kategori pengetahuan

responden di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

lebih banyak dengan pengetahuan baik sebanyak 39 orang (48,1%) dan lebih

sedikit dengan pengetahuan kurang sebanyak 10 orang (12,3%).


6) Pemakaian Ulang Kontrasepsi
Untuk melihat Pemakaian Ulang Kontrasepsi di UPTD Puskesmas

Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.7:
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pemakaian Ulang Kontrasepsi di UPTD
Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

No Pemakaian Ulang Kontrasepsi F %


1 Tidak AKDR 28 34.6
2 Memakai AKDR 53 65.4
Jumlah 81 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Pemakaian Ulang

Kontrasepsi di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan

lebih banyak dengan memakai AKDR sebanyak 53 orang (65,4%) dan lebih

sedikit tidak AKDR sebanyak 28 orang (34,6%).


4.1.3. Analisis Bivariat
38

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan karakteristik ibu

dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas

Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan dengan analisis uji chi square

pada batas kemaknaan perhitungan statistik p value (0,05).


1) Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi
AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias
Selatan Tahun 2017
Untuk melihat hubungan karaktristik ibu dengan Pemakaian Ulang

Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten

Nias Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.8:

Tabel 4.8. Tabel Silang (Crosstab) Hubungan Umur Ibu Dengan Pemakaian
Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan
Teluk Dalam Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan
Fanayama Kabupaten Nias Selatan Tahun 2017
Pemakaian Ulang
Kontrasepsi AKDR/IUD
P
Tidak Memakai Jumlah
No Karaktristik Ibu (Sig)
AKDR AKDR
f % f % f %
Umur
1 < 20 tahun 12 50,0 12 50,0 24 100,0
2 > 35 tahun 2 18,2 9 81,8 11 100,0 0,124
3 20-35 tahun 14 30,4 32 69,6 46 100,0
Total 28 34,6 53 65,4 81 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 46 orang dengan usia

20-35 tahun maka terdapat yang tidak memakai AKDR sebanyak 14 orang

(30,4%) dan memakai AKDR/IUD sebanyak 32 orang (69,6%). Hasil uji chi

square menunjukkan hubungan umur dengan pemakaian ulang kontrasepsi nilai

p=0,124 > α=0,05 yang artinya tidak ada hubungan usia dengan Pemakaian Ulang

Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah


39

Kerja UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias

Selatan.

2) Hubungan Pendidikan Ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi


AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias
Selatan Tahun 2017
Untuk melihat hubungan pendidikan ibu dengan Pemakaian Ulang

Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten

Nias Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.9:

Tabel 4.9. Tabel Silang (Crosstab) Hubungan Karakteristik Ibu Dengan


Pemakaian Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas
Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2017

Pemakaian Ulang
Kontrasepsi AKDR/IUD
P
Tidak Memakai Jumlah
No Karaktristik Ibu (Sig)
AKDR AKDR
f % f % f %
Pendidikan
1 Pendidikan tinggi 3 13,6 19 86,4 22 100,0
0,016
2 Pendidikan dasar 25 42,4 34 57,6 59 100,0
Total 28 34,6 53 65,4 81 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 59 orang dengan

pendidikan dasar maka terdapat yang tidak memakai AKDR sebanyak 25 orang

(42,4%) dan memakai AKDR/IUD sebanyak 34 orang (57,6%). Hasil uji chi

square menunjukkan hubungan pendidikan dengan pemakaian ulang kontrasepsi

nilai p=0,016 < α=0,05 yang artinya ada hubungan pendidikan dengan Pemakaian

Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam


40

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten

Nias Selatan.

3) Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi


AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias
Selatan Tahun 2017
Untuk melihat hubungan pengetahuan ibu dengan Pemakaian Ulang

Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten

Nias Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.10:

Tabel 4.10. Tabel Silang (Crosstab) Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan


Pemakaian Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas
Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2017
Pemakaian Ulang
Kontrasepsi AKDR/IUD
P
Tidak Memakai Jumlah
No Karaktristik Ibu (Sig)
AKDR AKDR
f % f % f %
Pengetahuan
1 Kurang 7 70,0 3 30,0 10 100,0
2 Cukup 17 53,1 15 46,9 32 100,0 0,000
3 Baik 4 10,3 35 89,7 39 100,0
Total 28 34,6 53 65,4 81 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 39 orang pengetahuan

baik maka terdapat yang tidak memakai AKDR sebanyak 4 orang (10,3%) dan

memakai AKDR/IUD sebanyak 35 orang (89,7%). Hasil uji chi square

menunjukkan hubungan pengetahuan dengan pemakaian ulang kontrasepsi nilai

p=0,000 < α=0,05 yang artinya ada hubungan pengetahuan dengan Pemakaian

Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam


41

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten

Nias Selatan.

4) Hubungan Paritas Ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD


di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2017
Untuk melihat hubungan paritas ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi

AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias

Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.11:

Tabel 4.11.Tabel Silang (Crosstab) Hubungan Paritas Ibu Dengan


Pemakaian Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas
Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2017
Pemakaian Ulang
Kontrasepsi AKDR/IUD
P
Tidak Memakai Jumlah
No Karaktristik Ibu (Sig)
AKDR AKDR
f % f % f %
Paritas
1 > 2 anak 6 17,6 28 82,4 34 100,0
0,006
2 < 2 anak 22 46,8 25 53,2 47 100,0
Total 28 34,6 53 65,4 81 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 47 orang dengan paritas

< 2 anak maka terdapat yang tidak memakai AKDR sebanyak 22 orang (46,8%)

dan memakai AKDR/IUD sebanyak 25 orang (53,2%). Hasil uji chi square

menunjukkan hubungan paritas dengan pemakaian ulang kontrasepsi nilai

p=0,006 < α=0,05 yang artinya ada hubungan paritas dengan Pemakaian Ulang

Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah


42

Kerja UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias

Selatan.

5) Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi


AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias
Selatan Tahun 2017
Untuk melihat hubungan pekerjaan ibu dengan Pemakaian Ulang

Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten

Nias Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.12:

Tabel 4.12. Tabel Silang (Crosstab) Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan


Pemakaian Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas
Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2017
Pemakaian Ulang
Kontrasepsi AKDR/IUD
P
Tidak Memakai Jumlah
No Karaktristik Ibu (Sig)
AKDR AKDR
f % f % f %
Pekerjaan
1 PNS 3 30,0 7 70,0 10 100,0
2 Petani 12 27,9 31 72,1 43 100,0
3 Wiraswasta 5 41,7 7 58,3 12 100,0 0,523
4 IRT 6 54,5 5 45,5 11 100,0
5 Pegawai Swasta 2 40,0 3 60,0 5 100,0
Total 28 34,6 53 65,4 81 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 43 orang dengan

pekerjaan sebagai petani maka terdapat yang tidak memakai AKDR sebanyak 12

orang (27,9%) dan memakai AKDR/IUD sebanyak 31 orang (72,1%). Hasil uji

chi square menunjukkan hubungan pekerjaan dengan pemakaian ulang

kontrasepsi nilai p=0,523 > α=0,05 yang artinya tidak ada hubungan pekerjaan
43

dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas

Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bawomataluo

Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Hubungan Karakteristik Ibu (Umur, Pendidikan, Pengetahuan,


Paritas Dan Pekerjaan) Dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi
AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten
Nias Selatan Tahun 2017

Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis bivariat dengan uji chi square

didapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan

dan paritas dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD

Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan dengan nilai p <

α=0,05. Namun hasil uji uji chi square juga menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara umur dan pekerjaan dengan Pemakaian Ulang

Kontrasepsi AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias

Selatan dengan nilai p > α=0,05. Mengacu pada hasil uji statistik tersebut dapat

dijelaskan bahwa ibu yang berpendidikan dan berpengetahuan baik tentang

kontrasepsi AKDR maka akan semakin baik dalam pemilihan kontrasepsi AKDR.
Masyarakat di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias

Selatan masih cukup tinggi dengan pengetahuan buruk atau kurang. Hal ini

dibuktikan ketika peneliti melihat hasil pengetahuan masyarakat melalui

kuesioner masih banyak jawaban ibu yang tidak tahu tentang Alat kontrasepsi

dalam rahim (AKDR)/IUD adalah alat kecil yang terdiri dari bahan plastik yang
44

lentur, yang dimasukkan kedalam rongga rahim Alat kontrasepsi dalam rahim

(AKDR)/IUD merupakan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang relatif

lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil, suntik dan kondom Alat

kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan kontrasepsi efektifitas tinggi,

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan metode KB jangka

panjang, Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) merupakan sangat efektif

karena tidak perlu lagi menginat-ingat, seperti pil atau suntik, Alat kontrasepsi

dalam rahim (AKDR)/IUD meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu

takut untuk hamil, Menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD

tidak menimbulkan efek samping hormonal, Keuntungan alat kontrasepsi dalam

rahim (AKDR)/IUD tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI, Keuntungan

alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD dapat dilepas jika menginginkan anak

lagi, karena tidak bersifat permanen, Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim

(AKDR)/IUD tidak bersifat karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker karena

hormon yang terkandung didalamnya.


Kontrasepsi merupakan alat atau suatu cara menghindari atau mencegah

terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel

sperma tersebut. Dalam menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya

mempunyai perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut

diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu menunda kesuburan/kehamilan,

mengatur menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kehamilan atau kesuburan

(Suratun, 2008).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Notoatmodjo7, bahwa pengetahuan

menyumbangkan peran dalam menentukan pengambilan keputusan untuk


45

melaksanakan Pemakaian Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD. Semakin tinggi tingkat

pengetahuan tentang Pemakaian Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD, maka makin

meningkat pula perannya sebagai pengambil keputusan. Hasil penelitian yang

sama oleh Tri Setiowati (2008) tentang faktor faktor yang berhubungan dengan

penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pada Akseptor KB golongan risiko

tinggi di Puskesmas Wilayah Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi Tahun 2008

diperoleh bahwa terdapat hubungan antara faktor sosio demografi (p value 0.001),

faktor budaya (p value 0.0005), faktor akses terhadap pelayanan (p value 0.0005)

dan faktor sosio psikologi (p value 0.002) dengan penggunaan AKDR. Uji regresi

logistik ganda menunjukkan faktor budaya merupakan faktor dominan

mempengaruhi penggunaan AKDR (p value 0.0005). Jurnal Kesehatan Kartika

Stikes A. Yani.
Hasil penelitian Sri Sulastri (2015) tentang hubungan dukungan suami

dengan minat ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di BERGAS diperoleh

bahwa responden yang mendapat dukungan sedikit lebih tinggi dari yang tidak

memberi dukungan sebesar 50,6% dan sebagian besar responden memiliki minat

rendah 76,4%. Hasil uji statistik dengan uji Chi–Square didapatkan nilai p sebesar

(0,006)<α (0.05) artinya ada hubungan bermakna antara dukungan suami dengan

minat ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Bergas.


Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

masyarakat tentang jamban membuktikan bahwa untuk memiliki jamban

dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat. Dalam upaya peningkatan Pemakaian

Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD diperlukan pendekatan dan penjelasan oleh tenaga

kesehatan untuk menjelaskan tentang pentingnya memiliki jamban sehingga


46

masyarakat yang mengalami pengetahuan buruk akan menjadi lebih baik dan

akhirnya timbul kesadaran ingin memiliki jamban.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pemakaian Ulang Kontrasepsi

AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias

Selatan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Tidak terdapat hubungan umur ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi

AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias

Selatan.
2) Terdapat hubungan pendidikan ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi

AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias

Selatan.
3) Terdapat hubungan pengetahuan ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi

AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias

Selatan.
4) Terdapat hubungan paritas ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi

AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias

Selatan.
5) Tidak terdapat hubungan pekerjaan ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi

AKDR/IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Wilayah Kerja

47
48

UPTD Puskesmas Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias

Selatan.

5.2. Saran

1) Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan agar lebih meningkatkan

penyelenggaraan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang

program KB kepada masyarakat melalui UPTD Puskesmas Perawatan Teluk

Dalam, selanjutnya puskesmas dapat memberikan anggaran langsung kepada

kepala desa untuk sosialisasi KB.


2) Kepada UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam agar memberikan

sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan persepsi masyarakat

terhadap Pemakaian Ulang Kontrasepsi AKDR/IUD.


3) Kepada masyarakat di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten

Nias Selatan hendaknya meningkatkan dan menggalakkan program

pemerintah tentang pemakaian KB.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, 1991, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dalam Pemilihan


Kontrasepsi,, Jakarta.
49

Akhmadi, 2006, Penilaian Manfaat Ekonomi dan Dukungan Keluarga, Jakarta.

Arum S.N.D, dkk., 2009, Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini, Mitra


Cendikia, Jogjakarta.

As’ari. (2005). Apa itu dukungan sosial. http://www.masbow.com/2009/08/apa-


itu-dukungan-sosial.html, diperoleh tanggal 7 Mei 2011.

Augustin R. I., 2000, Urine Device as Mentod of Contraception. University


Hospital of Obstetric and Gynecology University of Medicine Cluj-
Napoca. Romania.

Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Deli Serdang, 2011

BKKBN, 2003, Informasi Keadilan dan Kesertaan Gender Dalam KB dan


Kesehatan Reproduksi, Jakarta.

_______, 2009, Journal of Akseptor KB di Indonesia (Internet). Available from :


(http://www.bkkbn.com) (Accessed March 15, 2010).

_______, 2011, http://www.bkkbn.go.id/siaranpers/Pages/Pemerintah-Beri-


Insentif-Pemasangan-IUD.aspx : tanggal diakses 31 Oktober 2011.

_______ Sumut, 2011, http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/10/30/


63562/pentingnya_kb_tren_positif_warga_sumut/#.TyglfPlAHUg :
tanggal diakses 01 Pebruari 2012.

Harymawan, 2007, Dukungan Suami dan Keluarga,


http://www.infowikipedia.com, diakses pada tanggal 15 Maret 2011

Hartanto, H., 2004, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pusaka Sinar Harapan,
Jakarta.

Hidayati R., 2009, Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi, Salemba
Medika, Jakarta.

Katc, K., 2000, Apa itu dukungan Sosial Keluarga? http: //www.
Masbob.com/2009/08/, tanggal diakses 25/01/2012.

Kemendiknas, 2009, http://www.psp.kemdiknas.go.id/?page=sistem, tanggal


diakses 13 Feb 2012, 11 : 50.
Koentjaraningrat, 2009, Perspektif Budaya, Rajawali Pers, Jakarta.

Lemeshow, S. & David W. H. Jr., 1997, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan
(terjemahan), Gadjahmada University Press, Yogyakarta
50

Manuaba G. I. B., 2010, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga


Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.

Meilani N., 2010, Pelayanan Keluarga Berencana (dilengkapi dengan penuntun


belajar), Fitramaya, Ygyakarta.

Notoatmodjo S, 2010, Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Nursalam, 2011, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan, Pedoman Skrpsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.

Pendit B. U., dkk, 2006, Ragam Metode Kontrasepsi, Penerbit Buku Kedokteran,
EGC, Jakarta.

Pinem S., 2009, Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi, Trans Info Media, Jakarta.

Propil Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, 2011.

Proverawati A., dkk, 2010, Panduan Memilih Kontrasepsi, Lengkap Dengan


Panduan Praktek Pemasangan dan penggunaannya, Nuha Medika,
Yogyakarta.

Saifuddin, A.B, 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan


Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
____________, 2006, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan
Bina Pustaka, Jakarta.

Sarafino, E.P., 2006, Health Psychology Biopsychosocial Interaction, 5th edition,


United States of America, Jhon Wiley & Sons.

Sarwono P., 2009, Ilmu Kandungan, YBP-SP, Jakarta.

Sastroasmoro S., 2008, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke-3,


Sagung Seto, Jakarta.

Siswosudarmo H.R., dkk, 2007, Teknologi Kontrasepsi, Gadjah Mada University


Press, Yogyakarta.

Sri Sulastri. 2015. Hubungan Dukungan Suami dengan Minat Ibu Dalam
Pemakaian Kontrasepsi IUD di Bergas .
Suhita, 2005, Apa Itu Dukungan Sosial?. ¶ 3. http://masbow.com.

Suratun, dkk, 2008, Pelayanan Keluarga Berencana & Pelayanan Kontrasepsi,


Trans Info Media, Jakarta
51

Taylor, S.E., 2003, Health Psychology, New York : McGraw-Hill Companies. Inc

Tri Setiowati. 2008. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat


Kontrasepsi Dalam Rahim Pada Akseptor KB golongan risiko tinggi di
Puskesmas Wilayah Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi Tahun 2008.
Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani.
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMAKAIAN ULANG


KONTRASEPSI AKDR/IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK
DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN

A. Indentitas Responden
1. Nama : …………….
2. Umur : …………….
3. Pendidikan : ……………..
4. Pekerjaan : 1. PNS 4. IRT
2. Petani 5. Peg. Swasta
3. Wirasasta
5. Jumlah anak : ……………

B. Pengetahuan
Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai menurut saudara pada kolom
disamping.
SS : Sangat Setuju (3)
S : Setuju (2)
TS : Tidak Setuju (1)

Pernyataan YA Tidak
1. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD adalah alat
kecil yang terdiri dari bahan plastik yang lentur, yang
dimasukkan kedalam rongga rahim
2. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan
alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang relatif
lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil, suntik
dan kondom
3. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan
kontrasepsi efektifitas tinggi
4. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan
metode KB jangka panjang.
5. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) merupakan
sangat efektif karena tidak perlu lagi menginat-ingat,
seperti pil atau suntik
6. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD meningkatkan
kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
7. Menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD
tidak menimbulkan efek samping hormonal
8. Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD
tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
9. Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD
dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena tidak
bersifat permanen
10. Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD
tidak bersifat karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker
karena hormon yang terkandung didalamnya.

C. Pemakaian Kontrasepsi

1. Alat kontrasepsi apa yang ibu pakai saat ini?


a. AKDR/IUD
b. Suntik
c. Pil
d. Kondom
e. Implant
f. Lainnya
Lampiran 2

MASTER VALIDASI DAN RELIABILITAS DATA

Pengetahuan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
11 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
17 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Lampiran 3

HASIL VALIDASI DAN RELIABILITAS DATA

1. Pengetahuan

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.962 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


p1 .67 .479 20
p2 .63 .490 20
p3 .67 .479 20
p4 .67 .479 20
p5 .60 .498 20
p6 .57 .504 20
p7 .70 .466 20
p8 .63 .490 20
p9 .70 .466 20
p10 .67 .479 20

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
p1 5.83 13.868 .933 .954
p2 5.87 14.120 .834 .958
p3 5.83 14.971 .601 .967
p4 5.83 13.868 .933 .954
p5 5.90 13.817 .909 .955
p6 5.93 13.995 .844 .958
p7 5.80 14.717 .698 .963
p8 5.87 14.120 .834 .958
p9 5.80 14.303 .826 .958
p10 5.83 14.006 .890 .956

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
6.50 17.431 4.175 10
Lampiran 4
MASTER DATA PENELITIAN

PENGETAHUAN PEMAKAIAN AKDR


KARAKTERISTIK REPONDEN
KODE RESPONDENT NOMOR SOAL
NILAI KATEGORI KODE
UMUR PENDIDIKAN PARISTAS PEKERJAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KATEGORI KODE
RESPONDENT 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 BAIK 2 BAIK TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 2 0 1 1 3 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 5 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 4 2 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 5 2 1 1 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 6 0 0 0 3 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 7 1 0 1 4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 8 2 1 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 9 2 0 1 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 3 KURANG 0 KURANG AKDR 1
RESPONDENT 10 0 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 4 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 11 2 1 1 2 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 12 2 1 1 4 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 KURANG 0 KURANG TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 13 0 1 1 4 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 5 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 14 0 0 1 4 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 16 2 1 0 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 17 0 0 0 3 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 18 0 0 0 4 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 7 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 19 2 0 1 2 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 4 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 20 2 0 0 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 21 2 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 22 2 1 1 4 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 23 0 1 1 3 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 6 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 24 2 1 1 2 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 5 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 25 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 26 1 0 0 2 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 6 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 27 0 0 1 2 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 28 0 1 0 2 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 29 2 1 0 2 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 BAIK 2 BAIK AKDR 1
PENGETAHUAN PEMAKAIAN AKDR
KARAKTERISTIK REPONDEN
KODE RESPONDENT NOMOR SOAL
NILAI KATEGORI KODE
UMUR PENDIDIKAN PARISTAS PEKERJAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KATEGORI KODE
RESPONDENT 30 2 1 1 4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 31 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 BAIK 2 BAIK TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 32 2 1 0 2 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 33 2 1 1 2 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 34 1 1 1 5 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 6 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 35 2 1 0 5 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 36 0 1 1 2 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 6 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 37 0 1 0 5 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 6 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 38 2 1 0 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 39 2 1 0 2 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 5 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 40 2 0 0 5 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 5 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 41 0 0 0 5 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 42 1 0 1 4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 43 2 1 1 4 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 6 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 44 0 0 0 4 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 5 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 45 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 46 2 1 0 3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 47 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 48 2 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 5 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 49 2 1 0 3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 KURANG 0 KURANG AKDR 1
RESPONDENT 50 1 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 51 0 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 52 0 0 1 2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 KURANG 0 KURANG TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 81 0 1 1 2 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 5 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 54 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 KURANG 0 KURANG TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 55 2 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 6 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 56 2 1 0 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 57 2 1 0 3 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 BAIK 2 BAIK TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 58 0 1 1 3 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 5 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 59 2 1 1 2 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 7 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 60 1 0 0 2 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 61 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 62 2 1 1 2 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
PENGETAHUAN PEMAKAIAN AKDR
KARAKTERISTIK REPONDEN
KODE RESPONDENT NOMOR SOAL
NILAI KATEGORI KODE
UMUR PENDIDIKAN PARISTAS PEKERJAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KATEGORI KODE
RESPONDENT 63 2 1 1 2 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 3 KURANG 0 KURANG TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 64 2 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3 KURANG 0 KURANG TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 65 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 BAIK 2 BAIK TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 66 2 1 0 2 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5 CUKUP 1 CUKUP TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 67 2 1 0 2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 68 2 1 0 2 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 5 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 69 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 70 2 1 1 2 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 71 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 72 2 1 1 2 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 73 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 74 0 0 1 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 75 0 1 0 2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 76 0 1 1 2 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 4 CUKUP 1 CUKUP AKDR 1
RESPONDENT 77 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 78 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 BAIK 2 BAIK AKDR 1
RESPONDENT 79 2 1 0 2 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 3 KURANG 0 KURANG AKDR 1
RESPONDENT 80 2 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3 KURANG 0 KURANG TIDAK AKDR 0
RESPONDENT 81 0 1 0 3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 KURANG 0 KURANG TIDAK AKDR 0
Lampiran 5

HASIL OLAH DATA PENELITIAN

UMUR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
<20 TAHUN 24 29.6 29.6 29.6
>35 TAHUN 11 13.6 13.6 43.2
Valid
20-35 TAHUN 46 56.8 56.8 100.0
Total 81 100.0 100.0

PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
PENDIDIKAN TINGGI 22 27.2 27.2 27.2
Valid PENDIDIKAN DASAR 59 72.8 72.8 100.0
Total 81 100.0 100.0

PARITAS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
>2 ANAK 34 42.0 42.0 42.0
Valid < 2 ANAK 47 58.0 58.0 100.0
Total 81 100.0 100.0

PEKERJAAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
PNS 10 12.3 12.3 12.3
PETANI 43 81.1 81.1 65.4
WIRASWASTA 12 14.8 14.8 80.2
Valid
IRT 11 13.6 13.6 93.8
PEGAWAI SWASTA 5 6.2 6.2 100.0
Total 81 100.0 100.0

PERTANYAAN 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 16 19.8 19.8 19.8
Valid YA 65 80.2 80.2 100.0
Total 81 100.0 100.0

PERTANYAAN 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 35 43.2 43.2 43.2
Valid YA 46 56.8 56.8 100.0
Total 81 100.0 100.0

PERTANYAAN 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 28 34.6 34.6 34.6
YA 81 65.4 65.4 100.0
Total 81 100.0 100.0

PERTANYAAN 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 21 25.9 25.9 25.9
Valid YA 60 74.1 74.1 100.0
Total 81 100.0 100.0

PERTANYAAN 5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 20 24.7 24.7 24.7
Valid YA 61 75.3 75.3 100.0
Total 81 100.0 100.0

PERTANYAAN 6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 45 55.6 55.6 55.6
Valid YA 36 44.4 44.4 100.0
Total 81 100.0 100.0

PERTANYAAN 7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 45 55.6 55.6 55.6
Valid YA 36 44.4 44.4 100.0
Total 81 100.0 100.0

PERTANYAAN 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 23 28.4 28.4 28.4
Valid YA 58 71.6 71.6 100.0
Total 81 100.0 100.0

PERTANYAAN 9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 32 39.5 39.5 39.5
Valid YA 49 60.5 60.5 100.0
Total 81 100.0 100.0

PERTANYAAN 10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK 28 34.6 34.6 34.6
Valid YA 81 65.4 65.4 100.0
Total 81 100.0 100.0

PENGETAHUN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid KURANG 10 12.3 12.3 12.3
CUKUP 32 39.5 39.5 51.9
BAIK 39 48.1 48.1 100.0
Total 81 100.0 100.0

PEMAKAIAN AKDR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TIDAK AKDR 28 34.6 34.6 34.6
Valid AKDR 81 65.4 65.4 100.0
Total 81 100.0 100.0

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
UMUR * PEMAKAIAN AKDR 81 100.0% 0 0.0% 81 100.0%
PENDIDIKAN * PEMAKAIAN
81 100.0% 0 0.0% 81 100.0%
AKDR
PARITAS * PEMAKAIAN AKDR 81 100.0% 0 0.0% 81 100.0%
PEKERJAAN * PEMAKAIAN
81 100.0% 0 0.0% 81 100.0%
AKDR
PENGETAHUN * PEMAKAIAN
81 100.0% 0 0.0% 81 100.0%
AKDR

UMUR * PEMAKAIAN AKDR

Crosstab
PEMAKAIAN AKDR Total
TIDAK AKDR AKDR
Count 12 12 24
<20 TAHUN
% within UMUR 50.0% 50.0% 100.0%
Count 2 9 11
UMUR >35 TAHUN
% within UMUR 18.2% 81.8% 100.0%
Count 14 32 46
20-35 TAHUN
% within UMUR 30.4% 69.6% 100.0%
Count 28 81 81
Total
% within UMUR 34.6% 65.4% 100.0%

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 4.180a 2 .124
Likelihood Ratio 4.210 2 .122
Linear-by-Linear Association 2.143 1 .143
N of Valid Cases 81

a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 3.80.

PENDIDIKAN * PEMAKAIAN AKDR


Crosstab
PEMAKAIAN AKDR Total
TIDAK AKDR AKDR
Count 3 19 22
PENDIDIKAN TINGGI
% within PENDIDIKAN 13.6% 86.4% 100.0%
PENDIDIKAN
Count 25 34 59
PENDIDIKAN DASAR
% within PENDIDIKAN 42.4% 57.6% 100.0%
Count 28 81 81
Total
% within PENDIDIKAN 34.6% 65.4% 100.0%

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 5.851a 1 .016
Continuity Correctionb 4.649 1 .031
Likelihood Ratio 6.508 1 .011
Fisher's Exact Test .018 .013
Linear-by-Linear Association 5.778 1 .016
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.60.
b. Computed only for a 2x2 table

PARITAS * PEMAKAIAN AKDR

Crosstab
PEMAKAIAN AKDR Total
TIDAK AKDR AKDR
Count 6 28 34
>2 ANAK
% within PARITAS 17.6% 82.4% 100.0%
PARITAS
Count 22 25 47
< 2 ANAK
% within PARITAS 46.8% 81.2% 100.0%
Count 28 81 81
Total
% within PARITAS 34.6% 65.4% 100.0%

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 7.417a 1 .006
Continuity Correctionb 6.184 1 .013
Likelihood Ratio 7.794 1 .005
Fisher's Exact Test .009 .006
Linear-by-Linear Association 7.326 1 .007
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.75.
b. Computed only for a 2x2 table
PEKERJAAN * PEMAKAIAN AKDR

Crosstab
PEMAKAIAN AKDR Total
TIDAK AKDR AKDR
Count 3 7 10
PNS
% within PEKERJAAN 30.0% 70.0% 100.0%
Count 12 31 43
PETANI
PEKERJAAN % within PEKERJAAN 27.9% 72.1% 100.0%
Count 5 7 12
WIRASWASTA
% within PEKERJAAN 41.7% 58.3% 100.0%
IRT Count 6 5 11
% within PEKERJAAN 54.5% 45.5% 100.0%
Count 2 3 5
PEGAWAI SWASTA
% within PEKERJAAN 40.0% 60.0% 100.0%
Count 28 81 81
Total
% within PEKERJAAN 34.6% 65.4% 100.0%

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 3.209a 4 .523
Likelihood Ratio 3.122 4 .818
Linear-by-Linear Association 2.012 1 .156
N of Valid Cases 81

a. 5 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 1.73.

PENGETAHUN * PEMAKAIAN AKDR

Crosstab
PEMAKAIAN AKDR Total
TIDAK AKDR AKDR
Count 7 3 10
KURANG
% within PENGETAHUN 70.0% 30.0% 100.0%
Count 17 15 32
PENGETAHUN CUKUP
% within PENGETAHUN 81.1% 46.9% 100.0%
Count 4 35 39
BAIK
% within PENGETAHUN 10.3% 89.7% 100.0%
Count 28 81 81
Total
% within PENGETAHUN 34.6% 65.4% 100.0%

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 20.614a 2 .000
Likelihood Ratio 22.200 2 .000
Linear-by-Linear Association 19.182 1 .000
N of Valid Cases 81

a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 3.46.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMAKAIAN


ULANG KONTRASEPSI IUD DI UPTD PUSKESMAS
PERAWATAN TELUK DALAM KABUPATEN
NIAS SELATAN TAHUN 2017

SKRIPSI
Oleh :

DEWI SARTIKA LUAHA


1515192411

PROGRAM S1 STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Skripsi

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMAKAIAN


ULANG KONTRASEPSI IUD DI UPTD PUSKESMAS
PERAWATAN TELUK DALAM KABUPATEN
NIAS SELATAN TAHUN 2017

Yang di Persiapkan dan Dipertahankan Oleh:

DEWI SARTIKA LUAHA


1515192411

Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Menyetujui,

Pembimbing II

(Yuniati, SKM, M.Kes)

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Institut Kesehatan Helvetia
Dekan,

(Dr. Ayi Darmana, M.Si.)

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Hubungan Karakteristik Ibu dengan
Pemakaian Ulang Kontrasepsi IUD di UPTD
Puskesmas Perawatan Teluk Dalam
Kabupaten Nias Selatan Tahun 2017

Nama Mahasiswa : Dewi Sartika Luaha


Nomor Induk Mahasiswa : 1515192411
Minat Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Menyetujui

(Yuniati, SKM., M.Kes)

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Institut Kesehatan Helvetia
Dekan,

(Dr. Ayi Darmana, M.Si.)


ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMAKAIAN ULANG


KONTRASEPSI IUD DI UPTD PUSKESMAS PERAWATAN TELUK
DALAM KABUPATEN NIAS
SELATAN TAHUN 2017

DEWI SARTIKA LUAHA


1515192411

KB merupakan program pemerintah dalam rangka menurunkan anka


penduduk di Indonesia. Program ini sangat efektif apabila masyarakat ikut dalam
menjalankannya serta berperan aktif dalam setiap program tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemakaian Ulang
Kontrasepsi IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias
Selatan Tahun 2017.
Jenis penelitian ini adalah studi analitik dengan disain studi cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh PUS yang di UPTD
Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan tahun 2017 dengan
jumlah seluruh populasi sebanyak 432 orang dan sampel sebesar 81 orang,
diambil dengan teknik convinienci sampling. Data diperoleh dengan lembar
kuesioner, dianalisis dengan uji statistik chi square pada α = 5%.
Hasil penelitian ini adalah pengetahuan responden di UPTD Puskesmas
Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan hubungan umur dengan
pemakaian ulang kontrasepsi nilai p=0,124 > α=0,05, hubungan pendidikan
dengan pemakaian ulang kontrasepsi nilai p=0,016 < α=0,05, hubungan
pengetahuan dengan pemakaian ulang kontrasepsi nilai p=0,000 < α=0,05,
hubungan paritas dengan pemakaian ulang kontrasepsi nilai p=0,006 < α=0,05,
hubungan pekerjaan dengan pemakaian ulang kontrasepsi nilai p=0,523 > α=0,05.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan
pendidikan, paritas dan pengetahuan ibu dengan pemakaian ulang kontrasepsi
namun tidak terdapat hubungan umur dan pekerjaan dengan pemakaian ulang
kontrasepsi di di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias
Selatan. Disarankan instansi terkait baik dinas kesehatan, puskesmas maupun
petugas kesehatan komunitas dalam rangka mengadakan berbagai kegiatan dan
sosialisasi yang positif bagi masyarakat, sehingga meningkatkan pemakaian alat
kontrasepsi di lingkungan masyarakat.

Kata Kunci : Karaketristik ibu, Kontrasepsi, AKDR/IUD


Daftar Pustaka : 23 (Buku 17, internet 6)

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugerah-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemakaian Ulang Kontrasepsi
IUD di UPTD Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan
Tahun 2017”
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M.) pada Program Studi
S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai
pihak, baik dukungan moril, materil dan sumbangan pemikiran. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1) Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Pembina Yayasan
Helvetia Medan.
2) Dr. dr. Arifah Devi Fitriani, M.Kes., selaku Ketua Yayasan Helvetia Medan.
3) Dr. H. Ismail Efendi, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia.
4) Dr. Ayi Darmana, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Institut Kesehatan Helvetia.
5) Dian Mayang Sari Siregar, SKM, M.Kes, selaku Ketua Prodi S1 Fakultas
Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia
6) Yuniati, SKM. M.KMes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan memberikan pemikiran dalam membimbing penulis
selama penyusunan skripsi ini.
7) T. Moriza, S.E, M.M selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu
dan memberikan pemikiran dalam membimbing penulis selama penyusunan
skripsi ini.
8) Seluruh Dosen Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah
mendidik dan mengajarkan berbagai ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
9) Ayah dan ibu serta keluarga yang kusayangi dan kucintai, yang selalu
mendoakanku dan selalu memberikan dukungan baik materi maupun
spiritual, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga TYME selalu memberikan rahmat dan Hidayah-Nya atas segala kebaikan
yang telah diberikan.

Medan, September 2017


Penulis

Dewi Sartika Luaha

ii
ii ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1


1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................ 7
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 11


2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu………………................... 11
2.2 Kontrasepsi ................................................................... 12
2.3 Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD) ............. 12
2.4 Faktor dalam Memilih dan Menggunakan Kontrasepsi
....................................................................................18
2.5 Karakteristik Ibu ........................................................... 21
2.6 Dukungan ..................................................................... 23
2.7 Hipotesis Penelitian ...................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN ................................................. 28


3.1 Desain Penelitian ......................................................... 28
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................... 28
3.2.1. Lokasi Penelitian ............................................. 28
3.2.2. Waktu Penelitian .............................................. 28
3.3 Populasi dan Sampel .................................................... 28
3.3.1. Populasi ............................................................ 28
3.3.2. Sampel ............................................................. 29
3.4 Kerangka Konsep ....................................................... 29
3.5 Definisi Operasional dan Aspek Pengkuran .............. 29
3.6 Metode Pengumpulan Data ......................................... 31
3.7 Tehnik Pengolahan Data ............................................... 33
3.8 Analisa Data ................................................................
34
3.8.1. Analisis Univariat ............................................. 34
3.8.2. Analisis Bivariat ............................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 36

iii
4.1. Hasil Penelitian ............................................................ 36
4.2. Pembahasan ................................................................. 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................... 49
5.1 Kesimpulan ................................................................. 49
5.2 Saran ........................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 51


LAMPIRAN ............................................................................................ 53

iv
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1 Aspek Pengukuran Variabel .................................................. 30

3.2 Hasil Uji Validitas Variabel ................................................ 32

3.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel.............................................. 33

4.1 Distribusi Frekuensi umur di UPT Puskesmas Perawatan


Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan
……………………………………………………………. 35

4.2 Distribusi Frekuensi pendidikan Responden di UPT


Puskesmas Perawatan Teluk Dalam …………… 36

4.3 Distribusi Frekuensi paritas di UPT Puskesmas Perawatan


Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan
……………………………………………………………. 36

4.4 Distribusi Frekuensi pekerjaan di UPT Puskesmas


Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan
……………………………………………………………. 37

4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Responden di


UPT Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias
Selatan………………………………………………… 38

4.6 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Responden di


SMP Negeri 3 Fanayama Kecamatan Fanayama Kabupaten
Nias Selatan …………………………………………….. 40

4.7 Distribusi Frekuensi pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di


UPT Puskesmas Perawatan Teluk Dalam Kabupaten Nias
Selatan …………………………………….…. 40

4.8 Tabel Silang (Crosstab) Hubungan karakteristik ibu Dengan


perilaku merokok di UPT Puskesmas Perawatan Teluk
dalam Kabupaten Nias Selatan Tahun 2017 ………… 41

v
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ………………………………. 29

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ....................................................... 53


2 Master data uji validitas ....................................................... 55
3 Hasil validitas ....................................................... 56
4 Master data Penelitian ....................................................... 58
5 Hasil analisis Penelitian ......................................................... 63

vii

You might also like

  • Laporan Untuk Bidang Kesmas 18
    Laporan Untuk Bidang Kesmas 18
    Document12 pages
    Laporan Untuk Bidang Kesmas 18
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Surat Permohonan - BPJS
    Surat Permohonan - BPJS
    Document2 pages
    Surat Permohonan - BPJS
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Curiclum Vitae2
    Curiclum Vitae2
    Document2 pages
    Curiclum Vitae2
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Akreditasi Helvetia
    Akreditasi Helvetia
    Document2 pages
    Akreditasi Helvetia
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Data Is Pangururan 1-1000
    Data Is Pangururan 1-1000
    Document536 pages
    Data Is Pangururan 1-1000
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Daftar Riwayat Hidup
    Daftar Riwayat Hidup
    Document1 page
    Daftar Riwayat Hidup
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Pemerintah Kabupaten Nias Selata1
    Pemerintah Kabupaten Nias Selata1
    Document3 pages
    Pemerintah Kabupaten Nias Selata1
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Contoh Surat Pernyataan
    Contoh Surat Pernyataan
    Document3 pages
    Contoh Surat Pernyataan
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Data
    Data
    Document2 pages
    Data
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Entri
    Entri
    Document31 pages
    Entri
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Cakupan Antenatal Care-Kelompok
    Cakupan Antenatal Care-Kelompok
    Document3 pages
    Cakupan Antenatal Care-Kelompok
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Soal
    Soal
    Document4 pages
    Soal
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Entri
    Entri
    Document31 pages
    Entri
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Entri Data Silalahi
    Entri Data Silalahi
    Document4 pages
    Entri Data Silalahi
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Entri
    Entri
    Document31 pages
    Entri
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Hasil
    Hasil
    Document2 pages
    Hasil
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Entri
    Entri
    Document31 pages
    Entri
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Instrumen
    Instrumen
    Document5 pages
    Instrumen
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • PBL_Dusun_IV
    PBL_Dusun_IV
    Document5 pages
    PBL_Dusun_IV
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Pensiun
    Pensiun
    Document1 page
    Pensiun
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Epidemiologi
    Epidemiologi
    Document16 pages
    Epidemiologi
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Promosi Kesehatan PAMSIMAS
    Promosi Kesehatan PAMSIMAS
    Document24 pages
    Promosi Kesehatan PAMSIMAS
    Euis Fitriana Dewi Wijaya
    No ratings yet
  • Daftar Racun 31052011
    Daftar Racun 31052011
    Document57 pages
    Daftar Racun 31052011
    Qurratu A'yunin
    No ratings yet
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Document3 pages
    Kuesioner
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Data Is Pangururan 1-1000
    Data Is Pangururan 1-1000
    Document536 pages
    Data Is Pangururan 1-1000
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet
  • Bahaya Merokok
    Bahaya Merokok
    Document3 pages
    Bahaya Merokok
    Taryciigirlfun BLack ID
    No ratings yet