Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TASIKMALAYA,
MEMUTUSKAN:
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BABII
NILAI NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
Pasal2
pemerintah;
j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
1. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
BAB III
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
Pasal3
Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap Pegawai
Negeri Sipil wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bemegara, dalam
penyelenggaraan Pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat,
serta terhadap diri sendiri dan sesama Pegawai Negeri Sipil yang diatur dalam
Peraturan Bupati ini.
Pasal4
berwenang;
d.membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi;
e.menjalin kerja sama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait
Pasal 6
Etika dalam bermasyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 meliputi;
diskriminatif;
d.tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat;
e.berorienta^i kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam
melaksanakan tugas.
Pasal7
Pasal8
Sipil;
g.berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik Indonesia yang
menjamin terwujudnya solidaritas dan soliditas semua Pegawai Negeri Sipil
dalam memperjuangkan hak-haknya.
BABIV
PENEGAKAN KODE ETIK
Bagian Kesatu
Pasal9
(1)Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan
sanksi moral.
(2)Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat secara tertulis
dan dinyatakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
(3)Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa:
a.pernyataan secara tertutup; atau
b.pernyataan secara terbuka.
(4)Dalam Pemberian sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 harus
disebutkan jenis pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Pegawai Negeri
Sipil.
(5)Pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat mendelegasikan
wewenangnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) kepada pejabat lain di
lingkungannya sekurang-kurangnya pejabat struktural eselon IV.
Bagian kedua
Pengaduan Dugaan Pelanggaran Kode Etik
Pasal 10
Bagian Ketiga
Pemanggilan Dugaan Pelanggaran Kode Etik
Pasal 12
(1)Majelis Kode Etik Pegawai Negeri Sipil melakukan pemanggilan secara tertulis
kepada Pegawai Negeri Sipil yang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) untuk dilakukan pemeriksaan;
(2)Pemanggilan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diduga melakukan
pelanggaran Kode Etik dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah
Majelis Kode Etik dibentuk;
(3)Dalam hal Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
memenuhi panggilan, maka dilakukan pemanggilan kedua paling lambat 7
(tujuh) hari sejak tanggal pemanggilan yang pertama.
(4)Dalam hai panggilan kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) PNS yang
bersangkutan tidak memenuhi panggilan tanpa alasan yang sah, maka yang
bersangkutan dianggap melanggar kode etik dan Majelis Kode Etik
merekomendasikan agar PNS yang bersangkutan dikenakan sanksi moral
berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada tanpa dilakukan
pemeriksaan.
(5)Panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dUakukan secara
tertulis dan ditandatangani oleh Ketua atau Sekretaris Majelis Kode Etik.
(6)Surat panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.
Pasal 13
(1)Pemeriksaan dilakukan secara tertutup, hanya diketahui dan dihadiri oleh
Kode Etik.
(3)Dalam hal Pegawai Negeri Sipil yang diperiksa tidak mau menjawab
pertanyaan, maka yang bersangkutan dianggap mengakui dugaan
Pasal 14
argumentasi;
b.Sekretaris Majelis Kode Etik mencatat dan mengarsipkan tanggapan,
pendapat, alasan dan argumentasi dari Keputusan Majelis Kode Etik.
(2)Tanggapan, pendapat, alasan dan argumentasi sebagaimana dimaksud
Pasal 15
Bagian Kelima
Pengambilan Keputusan Dugaan pelanggaran Kode Etik
Pasal 16
(1) Majelis Kode Etik mengambil keputusan terhadap hasil pemeriksaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 setelah Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan diberi kesempatan membela diri.
10
(2)Keputusan Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diambil
secara musyawarah, mufakat, apabila musyawarah mufakat tidak tercapai
Pasall7
(1)Sidang Majelis Kode Etik dianggap sah apabila dihadiri oleh Ketua,
Sekretaris dan ditambah sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota.
(2)Keputusan Sidang Majelis Kode Etik berupa rekomendasi bersifat final.
(3)Rekomendasi Sidang Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Pasal 18
Majelis Kode Etik wajib menyampaikan Berita Acara Pemeriksaan dan
Keputusan Hasil Sidang Majelis berupa rekomendasi kepada pejabat yang
berwenang menjatuhkan sanksi moral sebagai bahan dalam memberikan
Bagian Keenam
Pasal 19
(1)Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Kode Etik Pegawai Negeri
Sipil dikeilakan sanksi moral.
(2)Sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a.permohonan maaf secara tertulis dan/atau pemyataan penyesalan secara
tertulis yang disampaikan secara tertutup oleh Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila menurut hasil pemeriksaan
Majelis Kode Etik merupakan pelanggaran Kode Etik pertama kali
dilakukan;
b.permohonan maaf secara tertulis dan/atau pemyataan penyesalan secara
tertulis yang disampaikan secara terbuka oleh Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila menumt hasil pemeriksaan
Majelis Kode Etik mempakan pelanggaran Kode Etik yang dirasakan
berat dan telah terjadi pengulangan pelanggaran Kode Etik yang sama;
c.pemyataan sikap bersedia dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan
ketentuan peraturan pemndang-undangan apabila tetap melakukan
pelanggaran kode etik yang sama atau yang lainnya.
Pasal 20
(1)Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) ditetapkan
dengan keputusan pejabat yang berwenang menjatuhi sanksi.
Pasal 21
Dalam hal tidak terbukti adanya pelanggaran, Majelis Kode Etik dapat
merekomendasikan sanksi moral pagi pelapor/pengadu apabila pelapor/pengadu
adalah Pegawai Negeri Sipil.
Bagian Ketujuh
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Sanksi
Pasal 22
Pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi moral sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 adalah:
a.Bupati Kepada pejabat struktural, jabatan fungsional tertentu dan/atau
fungsional umum dengan golongan ruang paling rendah 111/c;
BAB V
Hak dan Kewajiban Terlapor, Pelapor/Pengadu dan Sanksi
Bagian Kesatu
Terlapor
;Paragraf 1
Hak
Pasal 23
Terlapor berhak:
a.mengetahui susunan keanggotaan Majelis Kode Etik sebelum pelaksanaan
sidang;
b.menerima salinan berkas laporan/pengaduan baik sendiri maupun bersama-
sama paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum dilaksanakan sidang;
12
c.mengajukan pembelaan;
d.mengajukan saksi dalam proses persidangan;
e.menerima salinan keputusan sidang paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah
Paragraf 2
Kewajiban
Pasal 24
Terlapor berkewajiban:
a.memenuhi panggilan sidang;
b.menghadiri sidang;
c.menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Ketua dan Anggota Majelis
Kode Etik;
d.memberikan keterangan untuk memperlancar jalannya sidang Majelis Kode
Etik;
e.menaati semua ketentuan yang dikeluarkan oleh Majelis Kode Etik; dan
f.berlaku/bersikap sopan.
Bagian Kedua
Pelapor/ pengadu
Paragraf 1
Hak
Pasal 25
Pelapor/Pengadu berhak:
a.mengetahui tindak lanjut laporan/pengaduan yang disampaikan;
b.mengajukan saksi dalam proses persidangan;
c.mendapat perlindungan;
d.mendapatkan salinan berita acara pemeriksaan; dan
e.mendapatkan perlindungan administrasi.
Paragraf 2
Kewajiban
Pasal 26
Pelapor/Pengadu berkewajiban:
a.memberikan laporan/pengaduan yang dapat dipertanggungjawabkan;
b.menjaga kerahasiaan laporan/pengaduan yang disampaikan;
c.memenuhi semua pangilan;
d.memberikan keterangan untuk memperlancar jalannya sidamg Majelis Kode
Etik;
e.memberikan identitas secara jelas; dan
f.menaati semua ketentuan yang dikeluarkan oleh Majelis Kode Etik.
13
Bagian Ketiga
Saksi
Paragraf 1
Hak
Pasal27
Saksi berhak mendapat perlindungan administratif terhadap keterangan ydng
diberikan.
Paragraf 2
Kewajiban
Pasal 28
Saksi berkewajiban:
a.memenuhi semua panggilan;
b.menghadiri sidang;
c.menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Majelis Kode Etik;
d.memberikan keterangan yang benar sesuai dengan yang diketahui tanpa
dikurangi ataupun ditambah;
g. menaati semua ketentuan yang dikeluarkan oleh Majelis Kode Etik.dan
h. berlaku/bersikap sopan.
BAB VI
MAJELIS KODE ETIK
Bagian kesatu
Pembentukan dan Keanggotaan
Pasal 29
Pasal 30
(1)Susunan Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2)
huruf a dan huruf b berjumlah ganjil yang terdiri dari:
a.Ketua merangkap anggota;
b.Sekretaris merangkap anggota; dan
c.Anggota.
(2)Jumlah anggota Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang.
(3)Apabila jumlah anggota Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) terdiri dari 5 (lima) orang, maka komposisinya ditambah oleh Wakil Ketua
merangkap anggota.
Bagian Kedua
Pasal 31
kepada Bupati;
c.menindaklanjuti sanksi moral dengan merekomendasikan untuk
mendapat hukuman disiplin apabila pelanggaran kode etik termasuk juga
pelanggaran disiplin;
d.menyampaikan keputusan sidang kepada Bupati.
(2)Majelis Kode Etik dalam mengambil keputusan bersifat bebas dan tidak
dapat dipengaruhi oleh pihak manapun.
(3)Setiap laporan dan/atau pengaduan dari masyarakat atau PNS terhadap
pelanggaran Kode Etik, diperiksa oleh Majelis Kode Etik dalam waktu 7
(tujuh) hari kerja setelah laporan diterima.
Pasal 32
Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 memiliki kewenangan
untuk :
a.memanggil PNS untuk didengar keterangannya sebagai terlapor;
b.menghadirkan saksi untuk didengar keterangannya guna kepentingan
pemeriksaan;
15
BAB VII
REHABILITASI
Pasal 33
BAB VIII
BABIX
PEMBIAYAAN
Pasal 35
Pelaksanaan '•• pengelolaan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Tasikmalaya.
16
BABX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 36
diundangkan.
(2)Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan
tugas pokok, fungsinya dan karakteristik masing-masing Perangkat Daerah
serta mempertimbangkan kode etik profesi seperti dokter, guru, bidan dan
yang sejenis.
(3)Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam penetapan maupun
pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan kode etik sebagaimana
BABXI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 37
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan-diSingaparna
Diundangkan di Singaparna
Tasikmalaya,
Kepada:
Yth. Bupati Tasikmalaya/Kepala
Nomor :862//
Sifat : Rahasia *)
Lampiran : 1 (satu) set di-
Nama:
NIP:
Jabatan/Pekerjaan :
Unit Kerja/Lembaga :
Alamat:
Melaporkan adanya dugaan pelanggaran Kode Etik Pegawai
Negeri Sipil berupayang dilakukan oleh :
Nama:
NIP:
Jabatan/Pekerjaan :
Unit Kerja/Lembaga :
Alamat:
Selanjutnya, sehubungan dengan ini kami sampaikan
kronologis dan bukti-bukti dugaan pelanggaran Kode Etik Pegawai
ucapkan terimakasih.
Nama.
NIP..
KOP SURAT
RAHASIA
KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA/ (KEPALA SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH*)
Nomor : 862/
TENTANG
PEMBENTUKAN MAJELIS KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA/(Nama Satuan Kerja
Perangkat Daerah *)
Perangkat Daerah)*);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Bupati/Kepala* tentang Pembentukan Majelis Kode Etik
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya
/(Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah)*
Sipil Negara;
3.Undang-undsmg Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4.Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;
5.Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
20
Daerah;
5. Peraturan Kepala (Nama Perangkat Daerah) Nomor
Tahun Tentang Kode Etik di Lingkungan
(Nama Perangkat Daerah).**).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
keputusan ini.
Kabupaten Tasikmalaya.
Ditetapkan di Singaparna
pada tanggal:
BUPATI TASIKMALAYA/KEPALA
PERANGKAT DAERAH*)
Nama.
Kepada :
Yth. Bupati Tasikmalaya
Nomor : 862//
Sifat : Rahasia Melalui :
Lamp. : set/berkas BKD Kabupaten Tasikmalaya
Hal: Usulan Pembentukan di-
Kepada.
Nama.
NIP..
TEMBUSAN :
1.Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya (sebagai Iaporan);
2.Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya;
3.Inspektur pada Inspektorat Kabupaten Tasikmalaya;
Tasikmalaya,
Kepada:
Nomor : 862//Yth(Nama)
Sifat : Rahasia(NIP)
Lamp. : -(Jabatan)
Dipermaklumkan, berdasakan
Hari:
Tanggal:
Waktu:
Tempat:
Kepada/Atasan Langsung/Ketua
Tim Pemerika*)
Nama.
NIP
TEMBUSAN :
1
2
*) Coret yang tidak perlu
**) Tulislah jenis pelanggaran disiplin/kode etik yang diduga dilakukan oleh PNS
yang bersangkutan.
23
Tanggalmasing-masing :
1.Nama
NIP
Pangkat/ Golongan
Jabatan
2.Nama
NIP
Pangkat/ Golongan
Jabatan
3.Nama
NIP
Pangkat/ Golongan
Jabatan
4.Dst.
Melakukan pemeriksaan terhadap :
Nama:
NIP:
Pangkat/Golongan :
Jabatan:
Unit Kerja:
Karena yang bersangkutan diduga telah melakukan pelanggaran kode etik
terhadap ketentuan*)
1.Pertanyaan :
1.Jawaban :
2.Pertanyaan :
2.Jawaban :
3.Dst.
Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Nama;Ketua:
NIP;Nama:
Tanda tangan:
25
Kepada,.
Yth.
di
RAHASIA
REKOMENDASI MAJELIS KODE ETIK
Bersama ini kami sampaikan rekomendasi Majelis Kode Etik sebagai berikut:
Pada hari tanggalMajelis Kode Etik telah memeriksa Saudara :
Nama:
NIP:
Pangkat :
Jabatan :
Unit Kerja :
Dalam pemeriksaan tersebut, yang bersanglcutan terbukti/tidak terbukti*)
melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan*) berupa
Berdasarkan Sidang Majelis Kode Etik pada hari tanggal , Majelis
Kode Etik telah memutuskan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
untuk :
1)dijatuhi sanksi moral berupa pernyataan secara tertutup/terbuka*)
undangjn***)
Sebagai bahan dalam menetapkan keputusan penjatuhan sanksi moral,
bersama ini kami lampirkan Berita Acara Pemeriksaan Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan.
Demikian rekomendasi ini disampaikan, untuk digunakan sebagaimana
NAMA :
NIP:
Sekretaris
NAMA :
NIP:
Tembusan disampaikan kepada Yth :
1
2
Catatan :
*) Coret yang tidak perlu.
**) Tulislah ketentuan PP Nomor 42 Tahun 2004 dan/atau Peraturan Bupati
KOP SURAT
RAHASIA
KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA/KEPALA(Nama Perangkat Daerah*
Nomor : 862/KPTS-/
TENTANG
Jabatan/Unit Kerjaberupa
b. Laporan hasil pemeriksaan pada Sidang Majelis Kode Etik Nomor
:tanggal
Menimbang : a. bahwa sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan Tim Pemeriksa tersebut,
Sdr telah melakukan perbuatan berupa ,
dan terbukti melakukan pelanggaran kode etik PNS terhadap
ketentuan Pasal angka huruf Peraturan Bupati
Tasikmalaya Nomor :Tahun;
b.bahwa untuk menegakkan kode etik PNS, perlu menjatuhkan
sanksi moral yang setimpal dengan pelanggaran kode etik yang
telah dilakukarmya;
c.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, untuk menjamin kepastian hukum
Penjatuhan Sanksi Moral atas Pelanggaran Kode Etik PNS
Sdrperlu ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Kepala
(Nama Perangkat Daerah)*).
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa
Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten
dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat;
2.Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
3.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
4.Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan
Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;
5.Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Kabupaten Tasikmalaya;
8.Peraturan Kepala (Nama Perangkat Daerah) Nomor
Tahun Tentang Kode Etik di Lingkungan
(Nama Perangkat Daerah).**)
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
Menjatuhkan sanksi moral berupa permohonan maaf secara tertulis
KESATU
dan/atau pernyataan penyesalan secara tertulis dan/atau pernyataan
sikap***), kepada :
Nama: ;
NIP:
Pangkat/Gol. Ruang :
Jabatan:
Unit Kerja:
Alamat:
Karena yang bersangkutan telah terbukti melakukan perbuatan yang
melanggar ketentuan Pasal angka huruf Peraturan
Bupati Tasikmalaya Nomor Tahun berupa /
Peraturan Kepala (Nama SKPD) Nomor Tahun*).
Sanksi moral sebagaimana disebutkan dalam diktum KESATU
KEDUA selanjutnya disampaikan secara tertutup/terbuka*) dan dilaksanakan
paling lambat 3 (tiga sejak diterimanya keputusan ini).
Selain dijatuhi Sanksi moral sebagaimana disebutkan dalam diktum
KETIGA KESATU, kepada yang bersangkutan dijatuhkan sanksi moral
tambahan berupa****)
Ditetapkan di : Singaparna
pada tanggal
Diterima tanggalBupati Tasikmalaya/ Kepala(Nama
SKPD)*)
Nama
NIPNama
NIP
TEMBUSAN :
1;
2. Pejabat lain yang dianggap perlu.
Nama:
NIP:
Pangkat/Gol. Ruang:
Jabatan:
Unit Kerja:
Dengan ini memohon maaf atas perbuatan saya berupa yang
telah melanggar PasalhurupPeraturan Bupati Tasikmalaya Nomor
Tahun tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Penegakan Disiplin dan Kode
Etik PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan Pasal .... hurup
Peraturan Kepala (Nama Perangkat Daerah) tentang Kode Etik PNS di
Lingkungan (Nama Perangkat Daerah)*)
Tasikmalaya,
Yang Membuat Pernyataan,
Nama.
NIP..
*) Dicantumkan bagi Perangkat Daerah yang telah menetapkan Kode Etik PNS
Nama:
NIP:
Pangkat/Gol. Ruang:'.
Jabatan:
Unit Kerja:
Dengan ini menyatakan dengan ssungguhnya bahwa saya menyesal atas
perbuatan saya berupayang telah melanggar Pasalhurup
Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor Tahun tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan Penegakan Disiplin dan Kode Etik PNS di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya dan Pasal .... hurup Peraturan Kepala (Nama
Perangkat Daerah) tentang Kode Etik PNS di Lingkungan (Nama
Perangkat Daerah)*)
Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut.
Demikian pernyataan penyesalan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada
Tasikmalaya,
Nama.
NIP..
Dicantum tan bagi SKPD yang telah menetapkan Kode Etik PNS
diLingkungan Unit Kerjanya.
30
Nama/NIP:
Pangkat/Gol.Ruang :
Jabatan/Unit Kerja :
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya menyesal atas
perbuatan saya berupa yang telah melanggar Pasal .... huruf ....
Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut atau melakukan
perbuatan lainnya yang melanggar Kode Etik PNS. Apabila saya masih
melakukan hal tersebut, saya menyatakan sikap akan bersedia untuk
Tasikmalaya,
Yang Membuat Pernyataan,
Nama.
NIP.
PENGUMUMUAN
Nomor :
Tasikmalaya,
BUPATI TASIKMALAYA/KEPALA
(Nama Perangkat Daerah)
Nama..
NIP..
) Diisi dengan jenis sanksi moral yang telah dijatuhkan, misal : Surat
Pernyataan Permohonan maaf.
*) Dicantumkan bagi SKPD yang telah menetapkan Kode Etik PNS di
Lingkungan Unit Kerjanya.
**) Sebutkan jenis sanksi yang telah dijatuhkan termasuk sanksi moral
tambahan.
32
Kepada,
Yth
di.
RAHASIA
REKOMENDASI MAJELIS KODE ETIK
Bersama ini kami sampaikan rekomendasi Majelis Kode Etik sebagai berikut :
Nama:
NIP:
Pangkat :
Jabatan :
Unit Kerja :
Dalam pemeriksaan tersebut, yang bersangkutan terbukti TIDAK melakukan
perbuatan yang melanggar ketentuan....**). Berdasarkan Sidang Majelis Kode
Etik pada haritanggal, Majelis Kode Etik telah memutuskan bahwa
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan akan direhabilitasi nama baiknya
Ketua
NAMA :
NIP:
Sekretaris
NAMA :
;NIP:
Tembusan disampaikan kepada Yth :
1
2
Catatan :
*) Coret yang tidak perlu.
**) Tulislah Ketentuan PP Nomor 42 Tahun 2004 dan/atau Peraturan Bupati
KOP SURAT
RAHASIA
TENTANG
Jabatan/Unit Kerjaberupa
Laporan Hasil Pemeriksaan pada Sidang Majelis Kode Etik Nomor
:tanggal
bahwa sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan Tim Pemeriksa tersebut,
Menimbang
Sdr tidak terbukti melakukan perbuatan berupa
, dan tidak melanggar Peraturan Bupati Tasikmalaya
NomorTahun tentang Kode Etik PNS Pasal Angka
Huruf
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, untuk merehabilitasi/memulihkan nama baik dari PNS
Sdrperlu ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Kepala
Negara;
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan
Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
5.
Pegawai Negeri Sipil;
Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Pembentukan Badan Pertimbangan Penjatuhan Hukuman
Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya;
Peraturan Kepala (Nama Perangkat Daerah) Nomor
Tahun Tentang Kode Etik di Iingkungan
34
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
Menindaklanjuti Rekomendasi Majelis Kode Etik PNS yang menjelaskan
KESATU
bahwa :
Nama
NIP
Pangkat/Gol. Ruang
Jabatan
Unit Kerja
Ditetapkan di : Tasikmalaya
pada tanggal
Nama Nama .
NIP NIP
TEMBUSAN :
1;
2. Pejabat lain yang dianggap perlu.
Kepada,
Yth
di.
Nama:
NIP:
Pangkat:
Jabatan:
Unit Kerja:
Terbukti TIDAK melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan Pasal
angka huruf dari Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor Tahun
tentang Kode Etik PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Ketua
NAMA
NIP
Sekretaris
NAMA
NIP
Tembusan disampaikan kepada Yth :
1
2
Catatan :
*) Coret yang tidak perlu.
34
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
Menindaklanjuti Rekomendasi Majelis Kode Etik PNS yang menjelaskan
KESATU
bahwa :
Nama:
NIP:
Pangkat/Gol. Ruang:
Jabatan:
Unit Kerja:
Ditetapkan di Singaparna
pada tanggal
Nama
NIP
Nama .
NIP
TEMBUSAN :
1;
2. Pejabat lain yang dianggap perlu.
PENGUMUMUAN
Nomor :
Singaparna,
BUPATI TASIKMALAYA/KEPALA
(Nama Perangkat Daerah)
Nama.
NIP..
Diisi dengan jenis sanksi moral yang telah dijatuhkan, misal : Surat
Pernyataan Permohonan maaf.
Dicantumkan bagi SKPD yang telah menetapkan Kode Etik PNS di
Lingkungan Unit Kerjanya.
Sebutkan jenis sanksi yang telah dijatuhkan termasuk sanksi moral
tambahan.
30
Nama/NIP:
Pangkat/Gol.Ruang :
Jabatan/Unit Kerja :
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya menyesal atas
perbuatan saya berupa yang telah melanggar Pasal .... huruf ....
Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor : Tahun tentang Pedoman
Teknis Pelaksanaan Penegakan Disiplin dan Kode Etik PNS dan Pasal
huruf Peraturan Kepala (Nama Perangkat Daerah)
tentang Kode Etik PNS di Lingkungan(Nama Perangkat Daerah)*).
Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut atau melakukan
perbuatan lainnya yang melanggar Kode Etik PNS. Apabila saya masih
melakukan hal tersebut, saya menyatakan sikap akan bersedia untuk
dijatuhi salah satu hukuman Disiplin PNS berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Demikian pernyataan sikap ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada
Nama.
NIP..
Nama:
NIP:
Pangkat/Gol. Ruang:
Jabatan:
Unit Kerja:
Dengan ini menyatakan dengan ssungguhnya bahwa saya menyesal atas
perbuatan saya berupayang telah melanggar Pasalhurup
Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor Tahun tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan "enegakan Disiplin dan Kode Etik PNS di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya dan Pasal .... hurup Peraturan Kepala (Nama
Perangkat Daerah) tentang Kode Etik PNS di Lingkungan (Nama
Perangkat Daerah)*)
Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut.
Demikian pernyataan penyesalan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada
tekanan atau paksaan dari pihak manapun.
Nama..
NIP..
Nama:
NIP:
Pangkat/Gol. Ruang:
Jabatan:
Unit Kerja:
Dengan ini memohon maaf atas perbuatan saya berupa . yang
telah melanggar PasalhurupPeraturan Bupati Tasikmalaya Nomor
Tahun tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Penegakan Disiplin dan Kode
Etik PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan Pasal .... hurup
Peraturan Kepala (Nama Perangkat Daerah) tentang Kode Etik PNS di
Lingkungan (Nama Perangkat Daerah)*)
Nama..
NIP..
*) Dicantumkan bagi Perangkat Daerah yang telah menetapkan Kode Etik PNS
Kepada :
Nomor : 862//Yth(Nama)
Sifat : Rahasia(NIP)
Lamp. : -(Jabatan)
Dipermaklumkan, berdasakan.
Hari:
Tanggal:
Waktu:
Tempat:
Kepada/Atasan Langsung/Ketua
Tim Pemerika*)
Nama.
NIP
TEMBUSAN:
1
2
*) Coret yang tidak perlu
**) Tulislah jenis pelanggaran disiplin/kode etik yang diduga dilakukan oleh PNS
yang bersangkutan.
21
Kepada :
Nomor : 862//Yth. Bupati Tasikmalaya
Sifat : RahasiaMelalui :
Lamp. : set/berkasBKD Kabupaten Tasikmalaya
Kepada
Nama
NIP
TEMBUSAN :
1.Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya (sebagai laporan);
2.Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya;
3.Inspektur pada Inspektorat Kabupafpn Tasikmalaya;
4.Pejabat lain yang dianggap perlu.
NOMOR
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA.
Kepada:
Yth. BupatiTasikmalaya/Kepala
Nomor : 862//
: Rahasia *)
Sifat
di-
Lampiran : 1 (satu) set
: Jengaduan/Pelaporan Dugaan SINGAPARNA
Hal
Pelanggaran Kode Etik Pegawai
Negeri Sipil.
Nama:
NIP:
Jabatan/ Pekerjaan:
Unit Kerja/Lembaga :
Alamat:
Melaporkan adanya dugaan pelanggaran Kode Etik Pegawai
Negeri Sipil berupayang dilakukan oleh :
Nama:
NIP:
Jabatan/Pekerjaan :
Unit Kerja/Lembaga :
Alamat:
Selanjutnya, sehubungan dengan ini kami sampaikan
kronologis dan bukti-bukti dugaan pelanggaran Kode Etik Pegawai