You are on page 1of 14

AKUNTANSI

HAND OUT DASAR


MATERI JURNAL
A. Kompetensi Dasar
3.8 Menerapkan jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika
pencatatan, dan bentuk jurnal
4.8 Melakukan pencatatan jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal,
sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.8.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi jurnal
3.8.2 Menjelaskan konsep debet kredit dan saldo normal
3.8.3 Menjelaskan sistematika pencatatan jurnal
3.8.4 Menjelaskan bentuk jurnal
3.8.5 Menerapkan prosedur penjurnalan
4.8.1 Mengidentifikasi transaksi sebelum penjurnalan
4.8.2 Mencatat transaksi ke dalam jurnal

2
A. Pengertian Jurnal

Dalam palajaran akuntansi tentu tidak jauh dari kata jurnal, Jurnal berasal dari bahasa
Francis, jour, yang berarti “hari”. Dari makna kata itulah muncul istilah Journal yang merupakan
catatan harian yang dibuat secara kronologis dan sistematis. (Akuntansi dasar: Dwi harti,2017).

Jurnal adalah semua transaksi keuangan badan usaha maupun organisasi yang dicatat secara
kronologis yang bertujuan sebagai pendataan, termasuk didalamnya transaksi, nama transaksi baik
yang mempengaruhi maupun tidak dan trasaksi berjalan. (wikipedia).

Dapat kita simpulkan bahwa jurnal merupakan catatan yang pertama terhadap transaksi-
transaksi, oleh karena itu jurnal disebut sebagai catatan asli (book of original entry) yang dilakukan
secara kronologis dan sistematis.

B. Fungsi Jurnal
1. Fungsi Analisis
menentukan perkiraan yang di debet dan perkiraan yang dikredit serta jumlahnya masing-
masing.
2. Fungsi Pencatatan
mencatat transaksi keuangan dalam kolom debet dan kredit serta keterangan yang perlu.
3. Fungsi Historis
Dalam jurnal setiap transaksi finansial perusahaan dicatat secara kronologis. Berarti, jurnal
merupakan buku harian tempat mencatat aktivitas perusahaan.
4. Fungsi Informasi.
Jurnal yang dibuat akan memberikan informasi secara jelas kepada pembaca jurnal tentang
transaksi yang terjadi.

C. Konsep Debet dan Kredit

Sebelah kiri suatu akun disebut sisi debit sedangkan sisi sebelah kanan disebut sisi kredit.
Jenis akun menentukan bagaimana penambahan dan pengurangan yang terjadi di dalamnya
dicatat. Untuk setiap akun, semua penambahan akan dicatat pada satu sisi dan semua
pengurangan dicatat di sisi yang lain.
Telah dijelaskan di muka bahwa akun digunakan untuk mencatat penambahan atau
pengurangan yang terjadi dalam pos yang bersangkutan. Oleh karena adanya ketentuan debit
dan kredit tersebut, maka penambahan atau pengurangan yang terjadi dalam akun dapat
dinyatakan dalam debit atau kredit. Aturan debit dan kredit dapat dijelaskan berikut ini.
Pemahaman konsep debit dan Kredit berawal dari pemahaman bahwa dalam sebuah
transaksi akuntansi terdapat lima unsur pokok perkiraan yang terkait. Harta (Asset), Kewajiban
(Liabilities), Modal (Equity), Pendapatan (Revenue), dan Biaya (Expense). Debet dan kredit
3
digunakan untuk membedakan antara transaksi yang bersifat menambah dan transaksi yang
bersifat mengurangi suatu akun.
Penambahan dan pengurangan suatu akun, tergantung pada sifat dari lima akun pokok diatas,
berikut tabel rumus debet dan kredit.
Keterangan Bertambah Berkurang Saldo Normal
Harta (Asset) Debet Kredit Debet
Kewajiban (Liabilities) Kredit Debet Kredit
Modal (Equity) Kredit Debet Kredit
Pendapatan (Revenue) Kredit Debet Kredit
Biaya (Expense) Debet Kredit Debet

D. Sistematika pencatatan jurnal

Proses pencatatan akuntansi transaksi keuangan Sudah merupakan keharusan bahwa setiap
transaksi keuangan yang dilakukan harus disertai dengan bukti. Bukti merupakan salah satu
bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan bahwa transaksi telah
dilakukanTahapan pencatatan adalah setiap transaksi dari suatu kegiatan usaha merupakan
suatu informasi awal yang harus dicatat dan diolah, sehingga terbentuk sebuah laporan
keuangan.
Proses yang berjalan terus dan berulang kembali mulai dari terjadinya transaksi sampai
dengan penyusunan laporan keuangan. Siklus akutansi sendiri terdiri dari kegiatan-kegiatan
sebagai berikut .
Langkah-langkah untuk pencatatan transaksi keuangan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan bukti pencatatan
Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan.
Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi peristiwa hukum
dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran keuangan
Sudah merupakan keharusan bahwa setiap transaksi keuangan yang dilakukan harus disertai
dengan bukti. Bukti merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada
atasan bahwa transaksi telah dilakukan.

Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus
dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat untuk akun yang
terkait dengan bukti transaksi tersebut. Jadi fungsi Analisis Bukti Transaksi yaitu untuk Untuk
menentukan apakah perkiraan harus di debet atau di kredit, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
a. Harta (asset), yaitu sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat
transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang. Harta merupakan
4
jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta dapat
dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas) yaitu harta lancar, investasi jangka panjang, harta
tetap, harta tidak berwujud dan harta-harta lainnya.
b. Utang (kewajiban), yaitu pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada
masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan
usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang
c. Modal, yaitu selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan
atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama
pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan
Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham
d. Pendapatan, yaitu penghasilan yang diperoleh perusahaan baik yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha atau pun tidak berhubungan langsung
e. Biaya, yaitu pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk
memperoleh pendapatan, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha atau pun
tidak berhubungan langsung.
Bukti transaksi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu transaksi internal dan eksternal. Berikut
adalah macam-macam bukti transaksi perlu di catat :
a. Bukti Transaksi Internal
1) Memo antar bagian
Dibuat oleh bagian bagian yang terdapat dalam perusahaan untuk kepentingan perusahaan
itu sendiri. Biasanya digunakan sebagai dasar pencatatan selanjutnya
2) Memorial Post
Merupakan bukti yang menunjukkan adanya keputusan, misalnya dari bagian penanggung
jawab perlengkapan mengenai penggunaan perlengkapan perusahaan
b. Bukti Transaksi Eksternal
1) Faktur
Faktur adalah bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang dibuat oleh pihak
penjual dan diberikan kepada pihak pembeli.
2) Kwitansi
Merupakan bukti transaksi bahwa yang bersangkutan telah menerima uang atau telah
membayar uang secara tunai.
3) Nota Kredit
Bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit (retur
penjualan), atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang

5
tidak sesuai dengan pesanan. Dalam hal demikian nota kredit dibuat oleh pihak penjual dan
dikirimkan kepada pihak pembeli.
4) Nota Debit
Bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli karena sebagian barang yang dibeli
ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan. Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk
dikirimkan kepada penjual.
5) C e k
Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar
Bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek tersebut.
Pihak-pihak yang berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah :
a) Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut.
b) Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.
6) Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang
bersangkutan, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nya ke dalam
rekening yang namanya tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank
lain.
2. Pencatatan transaksi dalam buku harian jurnal
Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan, buku
untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis dan sistematis dengan menuliskan
akun yang harus di debit dan di kredit.
Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi peristiwa
hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan
pengeluaran keuangan.
Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus
dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat untuk akun yang
terkait dengan bukti transaksi tersebut. Jadi fungsi Analisis Bukti Transaksi yaitu untuk
Untuk menentukan apakah perkiraan harus di debet atau di kredit.
Jurnal merupakan catatan yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan kronologis
dari transaksi-transaksi finansial yang jumlah dan keterangannya ringkas. Diantaranya
waktu kejadian, keterangan transaksi serta debet dan kredit.
Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa :
a. Sumber pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti /dokumen transaksi keuangan.

6
b. Pencatatan transaksi di lakukan secara berurutan [kronologis] menurut tanggal
kejadiannya.
c. Sistematis artinya pencatatan dilakukan dengan mengikuti kepada aturan mendebit dan
mengkredit akun.
d. Setiap transaksi dicatat secara berpasangan ke dalam debit dan kredit[double entry
accounting].
e. Jumlah debit dan jumlah kredit harus sama/seimbang.

E. Bentuk Jurnal
Pencatatan didalam jurnal biasanya lebih lengkap dan lebih terinci, serta menurut urutan
tanggal kejadian transaksi. jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama yang
digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. Jurnal harus dirancang sedemikian
rupa sehingga tidak akan terjadi satu transaksi pun yang tidak dicatat; catatan yang dilakukan
didalamnya lengkap dengna penjelasan, tanggal dan informasi lain, agar catatan tersebut mudah
diusut ke-dokumen sumbernya. Secara umum jurnal dibedakan menjadi jurnal umum dan jurnal
khusus.

7
1. Jurnal Umum
Bila transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum dengan dua kolom, Debit dan Kredit,
sudah cukup memadai sebagai catatan akuntansi pertama. Contoh jurnal umum

Keterangan:
 Kolom tanggal, di isi dengan tanggal terjadinya transaksi, yaitu di isi secara berurutan
sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi
 Kolom keterangan, di isi dengan keterangan lengkap mengenai transaksi yang terjadi,
seperti nama rekening yang di debit dan di kredit, serta penjelasan ringkas tentang transaksi
yang bersangkutan. Misalnya transaksi terjadi berupa pengeluaran kas untuk pembayaran
upah karyawan, maka kolom keterangan akan di isi dengan informasi sebagai berikut:

8
 Kolom Nomor Bukti digunakan untuk untuk mencatat nomor formulir (dokumen sumber)
yang dipakai sebagai dasar pencatatan data dalam jurnal tersebut.
 Kolom Nomor Rekening di isi dengan nomor rekening yang didebit dan nomor rekening
yang dikredit dengan adanya transaksi. pencantuman nomor rekening dalam kolom ini
digunakan untuk proses peringkasan secara periodik, biasanya setiap bulan, transaksi
keuangan yang terjadi dalam periode tertentu.

 Kolom Debit dan Kredit di isi dengan jumlah Rupiah transaksi. jumlah Rupiah dalam
kolom ini diringkas (dijumlahkan) menurut nomor rekening yang tercantum dalam kolom
nomor rekening. Hasil ringkasan menurut rekening ini kemudian secara priodik dibukukan
ke dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar.

2. Jurnal Khusus
Jika perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi menjadi lebih banyak, jurnal umum
tersebut tidak mampu lagi menampung transaksi yang timbul, yang frekuensi terjadinya
semakin tinggi. Dalam hal ini diperlukan jurnal khusus, selain jurnal umum tersebut, dan
dibutuhkan lebih banyak karyawan untuk menyelenggarakan berbagai jurnal khusus
tersebut. Jika transaksi semakin banyak dan frekuensi semakin tinggi , jurnal khusus perlu
diperluas lagi dengan membuatnya berkolom kolom, agar dapat dihemat waktu yang
diperlukan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dan untuk mengecek ketelitian
pencatatan di dalam buku pembantu. Tujuan jurnal umum dipecah atau dibagai adalah
sebagai berikut:
 Untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensinya
terjadinya tinggi.
 Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar dan untuk menggolongkan
transaksi yang dicatat.

 Untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan oleh


beberapa orang

 Untuk menciptakan pengendalian intern

F. Prosedur Penjurnalan

9
Dalam penjurnalan dan pemasukannya ke buku besar akan dikenal mekanisme debet kredit,
oleh sebab itu Memahami aturan main debet-kredit menjadi poin penting tersendiri guna
memahami jurnal, umumnya istilah debet yang berkembang dimasyarakat kita dipahami
sebagai pemasukan, pendapatan, sedang kredit dipahami identik dengan utang, pengeluaran,
atau pengurangan, hal ini semua kemungkinan disebabkan karena umumnya orang hanya
familiar dengan rekening kas saja sehingga debit identik memang dengan penambahan, karena
penambahan uang kas dicatat diposisi debit atau hanya mengenal rekening utang saja yang
memang identik dengan kredit, karena penambahan utang ada di posisi kredit. Jika konsep
pengertian seperti yang dipahami maka akan kacaulah konsep pembukuan yang di buat karena
tidak mengacu pada persamaan dasar akuntansi yang menjadi acuan aturan main debet-kredit.
Kalau begitu mulai saat ini cukuplah untuk pembelajar akuntansi pemula untuk memahami
bahwa debet adalah sisi sebelah kiri sedang kredit sisi sebelah kanan yang harus ada
keseimbangan jumlah keduanya. Berikut ini merupakan pola rumus persamaan dasar akuntansi
yang menjadi acuan mengenai konsep debet-kredit.
Debet = Kredit

Aktiva= Utang + modal


Analisa rumus diatas bahwa penambahan nilai aktiva disisi debet sedangkan utang & modal
bertambah disisi kredit.

Rumus diatas dapat dikembangkan menjadi:


Debet = Kredit
Aktiva= Utang + modal + pendapatan – biaya

Analisa rumus: Pendapatan menambah nilai modal dan biaya mengurangi nilai modal maka
sifat penambahan rekening pendapatan sama seperti pada rekening modal sedang rekening
biaya mengurangi nilai rekening modal maka sifat penambahan biaya berbanding terbalik
dengan penambahan modal, jika modal bertambah di kredit maka biaya bertambah di debet,
sehingga rumus tersebut dapat di kembangkan menjadi
Aktiva + biaya = Utang + modal + Pendapatan

Kesimpulan bahwa sifat penambahan rekening aktiva dan biaya ialah sama-sama didebet
sedang utang, modal dan pendapatan sama-sama dikredit. Maka bisa dibayangkan rancunya
pemahaman akuntansi yang memahami debet identik dengan pemasukan, pendapatan dan
kredit hanya identik dengan utang, pengurangan, pengeluaran atau biaya karena fakta analisa

10
rumus diatas justru berbicara sebaliknya pendapatan bertambah disisi kredit dan biaya
bertambah disisi debet.
Berdasar rumus diatas menimbulkan ketentuan sebagai berikut:
Setiap transaksi mempunyai unsur debet dan unsur kredit secara bersamaan
1. jumlah debet dan kredit haruslah sama
2. Tentukan rekening apa saja yang terlibat, bertambah atau berkurangkah rekening tersebut
dan kemudian dilihat aturan main debet dan kreditnya
3. Aturan main debet dan kredit

Contoh :
Pada tanggal 5 Januari 2018 Perusahaan meminjam uang sebesar Rp 250.000.000 dari bank.
Bagaimana membuat jurnal atas transaksi ini? “
1. Identifikasi Transaksi melibatkan akun mana
Dalam format NERACA, Pinjaman dari bank tergolong utang maka akun yang terlibat
adalah akun ‘Utang’ Uang yang diterima dari bank akan dimasukan ke kas, maka akun
lainya yang terlibat adalah akun ‘Kas’. Sehingga ada 2 akun yang terlibat dalam transaksi
ini, yaitu: Utang dan Kas.
2. Identifikasi Prosedur Debit Kredit terhadap transaksi tersebut
Untuk masing-masing akun yang terlibat, apakah nilai akun tersebut akan menjadi
bertambah atau berkurang, akibat dari transaksi yang akan anda jurnal? Akun ‘Utang’ sudah
pasti bertambah, di sisi lainnya akun ‘Kas’ juga bertambah.
3. Hitung nominal atas transaksi tersebut
Untuk masing-masing akun nilainya adalah Rp 250,000,000. Dengan demikian,maka jurnalnya:
Debit akun Kas sebesar Rp 250,000,000 dan Kredit akun Utang sejumlah senilai yang sama.
PT X
JURNAL UMUM
PERIODE .....................

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


05/01/2018 Kas Rp250.000.000
Utang bank Rp 250.000.000

Contoh Soal :

11
1. Pada tanggal 1 Januari 2018 Tuan Raka menyetorkan uang ke PT Arkan sebesar Rp.
500.000.000,- sebagai setoran modal
2. Pada tanggal 5 Januari 2018 perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp. 150.000.000,-
secara tunai
3. Pada tanggal 6 Januari 2018 membeli mesin fotokopi seharga Rp.50.000.000,- secara kredit
4. Pada tanggal 15 Januari 2018 dibayar beban telepon sebesar Rp.1.000.000
5. Pada tanggal 18 Januari 2018 diterima pendapatan dari jasa foto kopi sebesar Rp. 8.000.000
6. Pada tanggal 26 Januari 2018 dibayar asuransi sebesar Rp. 750.000,-
7. Pada tanggal 27 Januari 2018 perusahaan telah menyelesaikan jasa foto kopi sebesar
Rp.5.000.000,- tetapi uangnya belum diterima
Dari transaksi diatas dapat dibuat jurnal umum sebagai berikut:

PT ARKAN
JURNAL UMUM
PERIODE 31 JANUARI 2018

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


01/01/2018 Kas Rp500.000.000
Modal Tn.Arkan Rp 500.000.000
05/01/2018 Mobil Rp150.000.000
Kas Rp 150.000.000
06/01/2018 Mesin fotocopy Rp 50.000.000
Utang Usaha Rp 50.000.000
15/01/2018 Beban telpon Rp 1.000.000
Kas Rp 1.000.000
18/01/2018 Kas Rp 8.000.000
Pendapatan jasa Rp 8.000.000
26/01/2018 Beban Asuransi Rp 750.000
kas Rp 750.000
Piutang Usaha
27/01/2018 Rp 5.000.000
Pendapatan jasa Rp 5.000.000
Jumlah Rp 714.750.000 Rp 714.750.000

SOAL LATIHAN
Berikut Transaksi yang terjadi di perusahaan jasa Ayla Decoration yang bergerak dalam jasa
decorasi , selama bulan Desember 2017/:
1. Tanggal 1 Desember 2017 pemilik menyetorkan uang tunai senilai Rp 10.000.000,00,
perlengkapan senilai Rp 1.500.000,00 dan peralatan dekorasi senilai Rp 3.000.000,00 sebagai
tambahan modal
12
2. Tanggal 3 Desember 2017 membayar sewa kantor untuk 1 tahun ke depan senilai Rp
1.200.000,00
3. Tanggal 6 Desember 2017 “Ayla decoration” membeli peralatan decorasi senilai Rp
5.000.000,00 sebesar Rp 3.000.000,00 dibayar tunai, sedangkan sisanya dibayar bulan depan
4. Tanggal 8 Desember 2017 Ayla Decoration menerima pendapatan sebesar Rp 10.000.000,00.
Sebesar Rp 7.000.000,00 telah diterima tunai, sisanya akan diterima bulan depan
5. Tanggal 12 Desember 2017 pemilik mengambil uang senilai Rp 150.000,00 untuk kepentingan
pribadinya
6. Tanggal 15 Desember 2017 membayar biaya iklan senilai Rp 240.000,00
7. Tanggal 17 Desember 2017 membayar biaya listrik dan telepon sebesar Rp 300.000,00
8. Tanggal 20 Desember 2017 Ayla decoration menerima pendapatan jasa dekor senilai Rp
8.000.000,00
9. Tanggal 25 Desember 2017 membayar biaya gaji karyawan senilai Rp 2.500.000,00
10. Tanggal 28 Desember 2017 pemilik, anaknya berulang tahun dengan mendekor acaranya
senilai Rp 600.000,00 dan tidak membayar dianggap sebagai prive
Dari transaksi diatas bautalah jurnal untuk mencatat semua transaksi !

13
DAFTAR PUSTAKA

Nuh, Muhammad dan Suhajar Wiyoto. 2011. Accounting Principles. Jakarta: Lentera Ilmu
Sohidin. 2017. Modul Akuntansi Dasar. Surakarta: LPA mitrabijak
Warren Reeve Fess. 2006. Pengantar Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta

14

You might also like