You are on page 1of 3

CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun)

CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Latar belakang

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) yang tertuang dalam surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 852/SK/Menkes/IX2008.
Pentingnya CTPS adalah dapat mencegah penyakit seperti diare, typhus perut, kecacingan, flu babi,
flu burung dan virus baru H1N1. Menurut hasil Penelitian (Curtis tahun 2011), CTPS dapat
menurunkan angka diare sebesar 47% dan menurunkan kejajian ISPA dan Flu Burung 50%..

Seperti halnya perilaku buang air besar sembarangan, perilaku cuci tangan, terlebih cuci tangan
pakai sabun merupakan masih merupakan sasaran penting dalam promosi kesehatan, khususnya
terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini disebabkan perilaku tersebut masih sangat rendah,
yakni 43,50% (KPI Juli 2011). Dan berdasarkan Human Services (BHS) di Indonesia Tahun 2006,
perilaku CTPS, dilihat dari sisi waktu kritis CTPS ditemukan bahwa :
12% setelah buang air besar,
9% setelah membersihkan tinja bayi dan balita
7% sebelum memberi makan kepada bayi.
14% sebelum makan.

Mengapa perlu CTPS

Perilaku cuci tangan pakai sabun ternyata bukan merupakan perilaku yang biasa dilakukan sehari-
hari oleh masyarakat pada umumnya. Rendahnya perilaku cuci tangan pakai sabun dan tingginya
tingkat efektifitas perilaku cuci tangan pakai sabun dalam mencegah penularan penyakit, maka
sangat penting adanya upaya promosi kesehatan bermaterikan peningkatan cuci tangan tersebut.
Dengan demikian dapat dipahami betapa perilaku ini harus dilakukan, antara lain karena berbagai
alasan sbb:
Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapat menyebabkan ratusan ribu anak
meninggal setiap tahunya.
Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup
CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling cost-effective jika dibanding dengan
hasil yang diperolehnya.

Kapan harus cuci tangan

Ada 5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu saat-saat sebagai
berikut:
Sebelum makan
Sebelum menghidangkan makanan
Sebelum memberi makan kepada bayi/balita
Setelah buang air besar/buang air kecil / Setelah menceboki bayi/anak
Setelah memegang unggas/hewan

Pada saat promosi kesehatan, selain 5 waktu kritis tersebut, ada beberapa waktu lain yang juga
penting dan harus dilakukan CTPS, yaitu:
Setelah bermain di lumpur/ tanah.
Setelah batuk/bersin, setelah membuang ingus/membersihkan hidung
Setelah mengucak mata
Setelah memegang Kapur Tulis
Setelah bekerja di kebun / membersihkan sampah
Sebelum menyusui bayi

Apa manfaat cuci tangan


Manfaat yang diperoleh setelah seseorang melakukan cuci tangan pakai sabun, yaitu antara lain:
membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
mencegah penularan penyakit, seperti diare, ISPA, , flu burung, flu babi, disentri, typhus, dll
tangan menjadi bersih dan indah

Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun

Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir


Gunakan Sabun dan gosok hingga berbusa
Gosok dengan seksama selama 20 meint
Gosoklah telapak tangan, punggung tangan, pergelangan tangan, antara / sela-sela jari dan bawah
kuku
Bilas sampai bersih
Keringkan dengan lap bersih.

Langkah yang dipertimbangkan dalam merencanakan


Identifikasi Permasalahan
Analisa Permasalahan
Tetapkan tujuan kegiatan
Indentifikasi Kelompok Sasaran
Tetapkan pesan yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan dan Target Sasaran
Identifikasi sumber pendanaan
Pelaksanaan kegiatan
Monitoring.

Pilihan Jenis Kegiatan :


Pertemuan setengah hari CTPS (arisan dasa wisma, pengajian taklim, kelompok Pos Ronda, Hari
penimbangan posyandu, Hari jumat bersih)
Pemicuan CTPS
Demostrasi Cuci tangan.
Kampanye melalui Radio
Radio Spot
Lomba Cuci tangan, lomba merancang sarana CTPS
Pembuatan media promosi (stiker, Papan Informasi/pengumunan, Baliho, spanduk, dll)
Lomba Foto
Pertandingan berbasis sekolah
Pembuatan sarana CTPS di sekolah
Pelatihan CTPS

Apa peran kader masyarakat

Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa yang berkesadaran untuk memajukan dan
meningkatkan derajat kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam promosi perilaku cuci
tangan pakai sabun, diantaranya adalah:
Memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya
perilaku CTPS
Mengadakan kegiatan yang sifatnya suatu gerakan cuci tangan pakai sabun sehingga dapat menarik
perhatian masyarakat, seperti pada hari besar kesehatan, pesta desa, dll.

Monitoring :
Monitoring bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan rencana tindaklanjut yang disepakati. Hasil dari
monitoring menjadi bahan masukan bagi evaluasi dan rencana kegiatan selanjutnya.

Pelaksanaan
Monitoring dilakukan oleh petugas kesehatan dan atau Fasilitator masyarakat bersama dengan
masyarakat (kader kesehatan, natural leader, tokoh masyarakat, guru dan anak sekolah). Monitoring
dan evaluasi dilakukan secara partisipatif dan berkala oleh masyarakat dan didukung oleh fasilitator.
Peran fasilitator adalah sangat penting dalam melakukan monitoring dan evaluasi Hal I ni dilakukan
untuk memberikan monitifasi bagi masyarakat yang sdang dalam masa perubahan di bidang sanitasi
.
Dalam memonitoirng dan evaluasi Perubahan Adopsi perilaku CTPS dengan cara :
Bertanya menggunakan kwuisioner dengan pertanyaan :
Apakah anda / KK ini sudah mencuci tangan dengan air
Dimana anda / KK ini mencuci tangan
Melihat adanya sarana air yang mengalir
Melihat adanya Sabun
Dan sebagai tambahan adanya sarana media.

You might also like