You are on page 1of 19

KATA PENGANTAR

Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar
matahari, air dan tanah dan juga potensi pertanian organik yang sangat besar. Luas lahan
pertanian yang mencapai 50 Juta hektar memungkinkan berkembangnya berbagai produk
organik ramah lingkungan yang mampu menjadikan keunggulan komparatif dengan negara lain,
meskipun belum termanfaatkan secara maksimal. Karya ini memperlihatkan sebarapa besar
potensi besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Indonesia membutuhkan ide-ide kreatif dari
seluruh masyarakat untuk terus berkembang menjadi lebih baik ke depan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu:

1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini.
2. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat dalam
proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.
3. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.

Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang
bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................... ii
RINGKASAN ................................................................................................................................ iii
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
Tujuan ......................................................................................................................................... 1
Manfaat ....................................................................................................................................... 1
GAGASAN ..................................................................................................................................... 2
Poly Lactic Acid (PLA) Plastik Bio-Degradable Berbasis Singkong ......................................... 2
Teknologi MOCAF (Modified Cassava Fluor) Pengganti Tepung Terigu ................................ 2
Konsep Pertanian Organik .......................................................................................................... 3
Konsep Dana Modal Community Development .......................................................................... 3
Gagasan Baru yang Ditawarkan.................................................................................................. 5
Pihak-pihak yang dapat mengimplementasikan gagasan ............................................................ 5
Langkah-langkah strategis implementasi gagasan ...................................................................... 7
KESIMPULAN ............................................................................................................................... 8
Inti Gagasan ................................................................................................................................ 8
Teknik Implementasi Gagasan .................................................................................................... 8
Prediksi Keberhasilan Gagasan.................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10
LAMPIRAN................................................................................................................................. 11

DAFTAR TABEL

ii
Tabel 1. Potensi singkong sebagai Bio-Ethanol....................................................................................... 2
Tabel 2. Strategi pengingkatan nilai jual singkong Indonesia............................................................... 5
Tabel 3. Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program
community development petani singkong................................................................................... 5
Tabel 4. Peranan elemen terkait dalam pengembangan pertanian organik Indonesia....................... 6

RINGKASAN

iii
Indonesia merupakan lima besar Negara penghasil singkong terbesar di dunia. Kapasitas
produksi singkong nasional pada tahun 2009 mencapai 22,4 Juta ton. Tingkat produksi singkong
rata-rata di Indonesia mencapai 11,43 ton/hektar (BAPPENAS, 2009). Namun, masih belum
banyak yang mengetahui jika Indonesia merupakan lima besar produsen singkong terbesar di
dunia (FAO, 2009). Kapasitas produksi singkong yang besar ini belum mampu meningkatkan
kesejahteraan petani. Hal ini ditunjukan dengan rendahnya harga jual singkong hingga mencapai
175 rupiah perkilogram.

Keadaan pasar yang terus berkembang menjadikan permintaan dunia akan produk organik
mengalami peningkatan. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah semakin banyaknya
limbah industri yang mencemari lingkungan. Terjadinya peralihan perilaku menjadi green
consumers (konsumen produk hijau, bebas bahan kimia) menjadikan sebuah segmentasi baru
yang potensial untuk pemasaran produk organik.

Karya tulis ini bertujuan merumuskan konsep untuk meningkatkan nilai jual produk singkong
Indonesia. Konsep tersebut ditunjang oleh beberapa teori yaitu penerapan perbaikan distribusi
logistik singkong, community development berbasis pertanian organik, penerapan teknologi lokal
karya anak bangsa secara menyeluruh, penyusunan kebijakan pemerintah yang menunjang
keberlangsungan program, marketing kepada potential green consumers, dan pencitraan potensi
singkong Indonesia melalui sektor pariwisata. Gagasan ini ditulis dengan dengan analisis dari
beberapa permasalahan yang terjadi pada petani singkong di Indonesia, yang dikombinasi
dengan solusi logis berdasarkan tinjauan pustaka yang ada.

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa rendahnya harga jual singkong salah satunya
disebabkan pembelian murah yang dilakukan oleh tengkulak akibat hutang dan ketidak mengerti-
nya petani akan kondisi pasar. Untuk meningkatkan nilai jual singkong, maka dilakukan strategi
penguatan internal petani selaku produsen serta pengembangan eksternal yang meliputi aspek
pencitraan dan pemasaran. Strategi internal yang dilakukan pertama adalah melakukan
community development terhadap petani singkong dengan tujuan membentuk suatu komunitas
atau badan usaha yang mampu mengolah secara mandiri hasil singkong serta memasarkanya.
Pengembangan tersebut difasilitasi oleh lembaga pemerintah LSM serta kalangan akademisi dan
didukung oleh dana CSR perusahaan. Pengembangan dilakukan dengan mengajarkan pembuatan
PolyLactic Acid (PLA), budidaya MOCAF (Modified Cassava Fluor) dan pelatihan pembuatan
Bio-Ethanol singkong. Peningkatan kualitas singkong dilakukan dengan menerapkan pertanian
organik secara menyeluruh. Pelaksanaan community development tersebut menjadikan alur
distribusi tidak lagi melewati tengkulak dan langsung dipasarkan secara langsung oleh
komunitas/badan usaha yang beranggotakan petani. Pasar luar negeri menjadi tujuan utama
dengan karakteristik produk yang diminati oleh green consumers duni

iv
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Potensi pertanian singkong sebesar 22,4 Juta ton pertahun belum menjadikan petaninya
sejahtera. Hal ini ditunjukan dengan kecilnya harga jual singkong dari petani dibeberapa daerah
di Indonesia. Harga pasar rata-rata singkong di Pulau Jawa mencapai 2000 rupiah perkilogram.
Sedangkan harga jual singkong dari petani di Lampung hanya 175 rupiah perkilogram. Data
statistik menunjukan bahwa propinsi Lampung merupakan penghasil singkong terbesar di
Indonesia sebesar 7.835.180 ton pertahun, dibandingkan dengan propinsi Jawa Tengah sebesar
3.642.080 ton pertahun (Badan Pusat Statistik, 2009).
Dewasa ini, terdapat potential demand produk hasil pertanian yang mengikuti kemauan
green consumers dunia yang semakin meningkat. Data di Amerika Serikat menunjukan
peningkatan jumlah green consumers dari 62% menuju 77% dalam rentang waktu 2004-2006
(Ryan,2006). Trend ini juga diperkirakan akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya
limbah industri yang dibuang dan mencemari lingkungan. Kekhawatiran yang terjadi pada
masyarakat dunia akan ketidak-higienis-an produk dari bahan agrokimia (pestisida dan zat kimia
lain) merupakan suatu pangsa pasar potensial yang membutuhkan supply berupa produk hijau
yang aman untuk kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi untuk memperkuat
internal petani singkong serta strategi keluar dalam menangkap peluang green consumers.

Tujuan
Karya tulis ini bertujuan merumuskan konsep pengembangan pertanian singkong yang
implementatif, efektif dan efisien dalam mengembangkan potensi singkong Indonesia sesuai
dengan demand yang ada.

Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah memperkaya khasanah pengetahuan masyarakat tentang
potensi singkong dan produk berbasis singkong Indonesia serta menjadi rekomendasi terhadap
pengembangan kebijakan dalam bidang-bidang yang menunjang peningkatan kualitas produksi
pertanian, bidang pertanian, pariwisata, serta kebijakan luar negeri Indonesia.

1
GAGASAN

Poly Lactic Acid (PLA) Plastik Bio-Degradable Berbasis Singkong


PolyLactic Acid (PLA) berbasis singkong merupakan hasil pemikiran dari seorang
mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Tito Tegar pada tahun 2009. Poly Lactic Acid (PLA) adalah
polimer dari sumber yang terbaharui dan berasal dari proses esterifikasi asam laktat yang
diperoleh dengan cara fermentasi oleh bakteri dengan menggunakan substrat pati atau gula
sederhana (Bastioli dalam Tegar, 2009). Singkong merupakan salah satu hasil bumi yang
memiliki potensi besar untuk dijadikan PLA berwujud plastik kemasan atau perabot, seperti
jerigen, peralatan makan, dan tas belanja.
Setiap 5 kilogram singkong dapat diolah menjadi 1 kilogram PLA yang bernilai
ekonomis $ 3,97. Jika produksi rata-rata singkong perhektar adalah 11,43 ton, maka dalam setiap
hektar mampu menghasilkan PLA sebanyak 2.268 kilogram dan bernilai ekonomis $ 9,003.96
atau Rp. 81.035.640,- (kurs $ 1 sama dengan Rp 9.000,-). Pembuatan PLA ini yang nantinya
akan diajarkan kepada komunitas petani singkong dengan harapan akan mengakselerasi
peningkatan kesejahteraan petani anggotanya.

Teknologi MOCAF (Modified Cassava Fluor) Pengganti Tepung Terigu


MOCAF (Modified Cassava Fluor) merupakan tepung inovatif berbahan dasar singkong
yang menyerupai dan mampu diolah selayaknya tepung terigu. MOCAF merupakan hasl
penemuan Dr. Ahmad Subagyo dari Fakultas teknologi Pertanian Universitas Jember. Saat ini
perkembangan teknologi MOCAF ini terpusat di Trenggalek, Jawa Timur. MOCAF berasal dari
modifikasi sel singkong yang 100% mampu mensubtitusi tepung terigu sebagai bahan makanan
kering, serta kurang lebih 50% untuk bahan makanan basah. Nilai ekonomis ini setara dengan
perkembangan Sentra Pertanian Agirbisnis Terpadu (SPAT) dengan produk bakpao telo dan
beragam jenis olahan telo lainya.

Bio-Ethanol Berbasis Singkong Solusi Energi Alternatif Dunia


Produk olahan lain berupa chip singkong untuk berbagai keperluan dalam negeri dan luar
negeri. Satu ton singkong dapat diolah menjadi 300 kilogram chip singkong yang memiliki nilai
jual Rp 2.350,- perkilogram chip. Artinya untuk setiap hektar dengan kapasitas 11,43 ton mampu
menghasilkan penjualan sebesar Rp 8.058.150,-. Chip singkong ini dapat diolah menjadi Bio-
ethanol maupun diekspor langsung ke luar negeri seperti China.

Tabel 1. Potensi singkong sebagai Bio-Ethanol


Jenis Tumbuhan Produksi Minyak Ekivalen Energi
(Liter per Ha) (kWh per Ha)
Manihot esculenta (singkong) 1.020 6.600
(Sumber : Purwanto, 2010

2
Konsep Pertanian Organik

Revolusi industri dunia mengakibatkan semakin banyaknya limbah industri yang


mencemari tanah, termasuk lahan pertanian. Selain itu juga penggunaan pestisida dan bahan
kimia penghilang hama pertanian mengakibatkan banyak bahan kimia berbahaya yang tertinggal
di hasil produk pertanian, termasuk singkong. Sifat pestisida yang persisten menjadikan
konsumen mulai berpikir untuk tidak mengkonsumsi hasil pertanian yang menggunakan bahan
kimia dalam penanamanya. Selain itu, trend perkembangan green consumers didunia menjadikan
semakin diminatinya produk pertanian yang bebas bahan kimia dan diolah secara alami. Berikut
ini poin penting tentang penerapan pertanian singkong organik dijabarkan sebagai berikut :
1. Konversi lahan
2. Benih (Lokal / Hibrida)
3. Metode sedikit pengolahan tanah untuk menjaga keseimbangan tanah
4. Pupuk organik (berasal dari limbah kulit singkong)
5. Keseimbangan ekosistem dengan melakukan manajemen lahan
6. Waktu panen sesuai target (on-time)
7. Pasca panen (seleksi, pencucian, pengepakan, penyimpanan dan pengangkutan) harus
dilakukan secara higienis
8. Sertifikasi produk
a. Label organik
b. Informasi proses pengolahan
c. Kemasan ekslusif dan menarik
d. Warna khas hijau
e. Kandungan nutrisi berdasar AKG
f. Identitas negara Indonesia
g. Harga lebih tinggi
h. Rekomendasi segmentasi pasar spesifik

Konsep Dana Modal Community Development


Dalam UU no. 27 tahun 2008 disebutkan bahwa perusahaan wajib mengalokasikan dana
3% dari total keuntungan bersihnya sebagai dana CSR perusahaan. Dana ini merupakan dana
potensial apabila ada kebijakan pemerintah untuk menyalurkan dana kepada pelaksana program
ini. Sebagai contoh, PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2009 memiliki keuntungan bersih
sebesar 1.6 Trilliun Rupiah (www.astra-agro.co.id, 2009), berarti dana CSR minimal yang dapat
dialokasikan oleh perusahaan adalah sebesar 48 Milyar rupiah. Contoh lain adalah PT. Bakrie
Sumatra Plantation, Tbk yang memiliki keuntungan bersih sebesar 173,569 Milyar rupiah,
dengan dana CSR yang seharusnya dapat dialokasikan sebesar 5,2 Milyar rupiah.

3
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Upaya community development salah satunya telah dilakukan oleh PT. Freeport
Indonesia. Berikut merupakan cuplikan berita tentang pelaksanaan community development di
PT. Freeport Indonesia (sumber : www.bojonegoro.com, 2010)
“Program dalam bidang pertanian yang telah dilakukan oleh PTFI, adalah
pengembangan wirausaha pertanian bagi masyarakat dengan melakukan kemitraan dengan
Yayasan Jayasakti Mandiri, YJM. Program yang dilakukan di satuan pemukiman (SP) 9 dan 12
ini, terbukti efektif bagi masyarakat. Strategi ini bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi
usahawan tani yang mandiri. Masyarakat didorong untuk memiliki tanggungjawab dan
diberikan kesadaran bahwa suatu saat mereka harus bekerja mandiri penuh tanpa dukungan
dari PTFI. Untuk mengkondisikan hal ini, pihak PTFI melakukan komunikasi dengan
masyarakat dalam berbagai kesempatan untuk menjelaskan bahwa suatu waktu mereka harus
mandiri tanpa dukungan langsung dari perusahaan. Pada awalnya, masyarakat diperkerjakan
untuk membangun dan mengembangkan pusat pertanian dan bersamaan dengan itu diberi
pinjaman dalam bentuk bibit pertanian dan ternak ayam dan itik untuk dikembangkan di lahan
masing-masing.”……………..
Community development yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia belum mampu
mengembangkan potensi asli daerah yang terdapat disekitar perusahaan. Warga hanya diberikan
kompensasi berupa penggantian lahan dan daerah berpotensi dengan bibit pertanian dan itik
untuk peternakan. Sebenarnya jika terdapat keunggulan lokal yang dikembangkan maka akan
menjadi lebih sustainable. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip dasar dari community development
yang menitikberatkan pada pengembangan sumberdaya local. Selain itu penyaluranya masih
terbatas kepada mitra perusahaan. Hal ini tidak didasarkan atas potensi pengembangan daerah
kedepan, serta tingkat kebutuhan masyarakat untuk dikembangkan.

4
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Berdasarkan fakta empiris yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, maka upaya
terobosan untuk meningkatkan nilai jual singkong dapat dilakukan melalui strategi sebagai
berikut :

Tabel 2. Strategi pengingkatan nilai jual singkong Indonesia


Aspek Strategi
Integrated Community Development petani singkong
Indonesia dengan stakeholder terkait
Penerapan pertanian organik singkong di Indonesia
Perbaikan distribusi hasil pertanian singkong Indonesia
Penguatan Internal
Penerapan teknologi hasil karya anak bangsa untuk
peningkatan kesejahteraan, seperti PLA dan MOCAF
Penerapan kebijakan pemerintah yang menunjang program
internal
Pengembangan Pembidikan segmentasi green consumer dengan fokus
Eksternal produk yang beragam
(sumber : hasil analisis, 2010)

Strategi ini merupakan solusi yang mampu menjawab permasalahan yang terjadi. Strategi
ini mengulangi persoalan pembelian singkong murah oleh tengkulak, menjadikan hasil pertanian
singkong bernilai tinggi untuk para konsumen hijau dunia, mampu menjadi ajang aktualisasi
prestasi dan penemuan anak bangsa melalui teknologi yang dihasilkan serta mampu menjadi
suatu gerakan terpola dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Pihak-pihak yang dapat mengimplementasikan gagasan


Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak sebagai berikut :

Tabel 3. Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program community development petani singkong

Pelaksana Sumber dana Program yang diterapkan

Lembaga khusus Penggunaan pertanian


Alokasi dana APBN dan
pengembangan keunggulan organik secara menyeluruh
APBD pemerintah untuk
lokal dibawah Pemerintah dalam lahan singkong yang
pengembangan daerah
daerah akan dikembangkan
Pengajuan usulan
Pelatihan & pelaksanaan
community development
pembuatan MOCAF
LSM (Lembaga Swadaya sebagai program CSR
(Modified Cassava Fluor)
masyarakat) perusahaan yang
kepada petani, serta
berkelanjutan (peluang
peluang pasar kedepan
besar mendapatkan 3% dari

5
Pelaksana Sumber dana Program yang diterapkan

total keuntungan
perusahaan sesuai UU No.
27 tahun 2008 tentang
program CSR perusahaan)

Pelatihan & pelaksanaan


pembuatan PLA
(PolyLactic Acid) berbasis
Kalangan akademisi Dana pinjaman dengan
singkong kepada petani,
(mahasiswa/Perguruan bunga rendah dari bank
serta peluang kerjasama
Tinggi) milik pemerintah
dengan perusahaan
packaging dan keperluan
sehari-hari berbasis plastik
Pelatihan & pelaksanaan
pembuatan Bio-Ethanol
Dinas Pariwisata APBN berbasis singkong untuk
peluang untuk ekspor ke
luar negeri
(sumber : hasil analisis, 2010)

Untuk pengembangan pertanian organik sebagai dasar peningkatan nilai jual singkong, berkut ini
merupakan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pertanian organik singkong :

Tabel 4. Peranan elemen terkait dalam pengembangan pertanian organik Indonesia


No. Lembaga Peranan
Melakukan riset metode pertanian organik yang
1 Lembaga penelitian sesuai dan mampu menghasilkan output
berkualitas.
Perbaikan akses infrastruktur jalan dari petani
2 Dinas Pekerjaan Umum kepada konsumen yang akan dipergunakan oleh
distributor dalam mengirimkan barangnya.
Melakukan riset bibit unggul yang sesuai dengan
Universitas / Institut
3 karakteristik pertanian organik Indonesia, serta
pertanian
riset mengenai potensi pasar dan rencana bisnis
- Kebijakan dan arahan untuk konversi lahan
pertanian menjadi lahan organik
4 Pemerintah
- Melakukan pelatihan tentang pertanian organik
secara bertahap kepada petani singkong
Memberikan kredit murah untuk memulai usaha
5 Bank
budidaya singkong organic

6
No. Lembaga Peranan
Menentukan daerah tujuan operasi di dalam dan
luar negeri untuk memasarkan output produk
6 Distrbutor
Tujuan distribusi utama adalah luar negeri untuk
menjawab demand green consumers di dunia.
(Sumber : berbagai sumber dan analisis, 2010)

Langkah-langkah strategis implementasi gagasan

Gagasan peningkatan nilai jual singkong ini dapat diimplementaskan dengan baik apabila
didukung oleh hal-hal strategis sebagai berikut :
1. Adanya riset berkelanjutan dalam pengembangan pemanfaatan singkong Indonesia.
2. Pemerintah menggandeng lembaga surveyor untuk mendapatkan data spesifik
karakteristik keinginan green consumers tehadap beberapa pilihan produk olahan
singkong organik yang akan di ekspor.
3. Penegasan kembali aturan dalam UU No 27 tahun 2008 tentang Corporate Social
Responsibility perusahaan mengenai kemanfaatan aliran dana CSR. Pembuatan kebijakan
penyaluran dari pemerintah dapat dilakukan apabila dana tidak terdistribusi dengan baik.
4. Pemerintah segera membeli hak cipta produk olahan singkong seperti MOCAF yang
mampu menjadi tumpuan hajat hidup orang banyak seperti yang tertuang dalam UUD
1945.
5. Adanya pertimbangan pembuatan UU yang mengatur bahwa penemuan yang bermanfaat
bagi hajat hidup orang banyak dapat dikelola oleh Negara, dengan tidak mengabaikan
kompensasi untuk penemunya.
6. Komitmen antara pemerintah dan petani untuk menjadikan Indonesia mampu mengolah
produk singkong menjadi bernilai jual lebih tinggi sehingga mampu menembus pasar luar
negeri.
7. Penyusunan Undang-undang untuk melindungi hak petani Indonesia yang terkait dengan
perdagangan luar negeri yang masuk ke Indonesia seperti AFTA dan ACFTA.
8. Diperlukan riset atau cost and benefit analysis untuk memperjelas tujuan, biaya, manfaat,
dan dampak dari strategi penjualan ke luar negeri agar dapat meyakinkan para
stakeholder yang melihat peluang ini.

7
KESIMPULAN

Inti Gagasan
Gagasan peningkatan nilai jual singkong ini pada dasarnya meliputi penerapan perbaikan
distribusi logistik singkong, community development berbasis pertanian organik, penerapan
teknologi lokal karya anak bangsa secara menyeluruh, penyusunan kebijakan pemerintah yang
menunjang keberlangsungan program, marketing kepada potential green consumers, dan
pencitraan potensi singkong Indonesia melalui sektor pariwisata.

Teknik Implementasi Gagasan


Langkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan berbasis community development
petani singkong ini adalah :
1. Identifikasi potensi pengembangan daerah sesuai skala prioritas tiap propinsi
2. Melakukan pendekatan secara gradual (bertahap) kepada tokoh masyarakat sebagai awal
pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat
3. Konsultasi permasalahan petani & sosialisasi keseluruhan program community
development yang akan dilaksanakan
4. Melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan yang memiliki program dana CSR
(Corporate Social responsibility) sebagai modal awal pengembangan
5. Penanaman kepercayaan kepada masyarakat (trust) bakal menjadi lebih baik jika
dilakukan community development
6. Melakukan mekanisme koordinasi dengan membagi tugas secara jelas, termasuk
pembagian keuntungan yang tidak merugikan salah satu pihak
7. Melakukan Pemetaan daerah potensial pengembangan dalam daerah yang dituju
8. Mobilisasi warga untuk melaksanakan program yang di sepakati bersama
9. Melakukan mekanisme evaluasi secara periodik dan professional

Prediksi Keberhasilan Gagasan

Gagasan peningkatan nilai jual singkong ini secara ekonomis sangat menguntungkan bagi
petani, dimana mampu melipatgandakan keuntungan petani. Pendapatan awal petani tanpa
dilaksanakanya strategi perhektar adalah Rp. 1.428.750,-. Sementara itu, biaya produksi
pertanian singkong biasa perhektar mencapai Rp. 3.652.500,-. Sedangkan dengan implementasi
salah satu gagasan yaitu penerapan pembuatan Poly Lactic Acid (PLA), satu hektar lahan
singkong petani menjadi bernilai $ 9,003.96 atau Rp. 81.035.640,- (kurs $ 1 sama dengan Rp
9.000,-). Keberhasilan dari keseluruhan gagasan ini nantinya ditentukan oleh seberapa besar
pendapatan petani Indonesia yang mampu meningkatkan taraf kesejahteraanya. Jika gagasan ini
diterapkan secara massive dan konsisten diseluruh penjuru Indonesia, maka segera Indonesia
akan menjadi raja singkong dunia dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.

8
9
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2010. Produksi Singkong Indonesia tahun 2006-2009. www.bps.go.id
diakses tanggal 19 Februari 2010.
BATAN. 2009. Pengukuhan Profesor Riset.
http://www.batan.go.id/patir/_berita/pert/sorgum/sorgum_prof_riset.html diakses tanggal
18 Februari 2010.
Departemen Pertanian. 2008. Prospek pertanian organik di Indonesia.
http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/17/ diakses tanggal 18 Februari 2010
Purwanto. 2007. Peningkatan Produktvitas Singkong dengan Teknologi Mukibat Sebagai sumber
bahan baku Bio-Ethanol. Yogyakarta : UGM
Ryan, Bill. 2006. Green Consumer, a growing market for many local business. University of
Wisconsin : USA
Tetanel, Yauri. 2008. Globalisasi dan Nasib Pertanian Indonesia, Seminar Nasional Kedaulatan
Pangan Fateta UGM 23 Agustus 2008. Yogyakarta : Fateta UGM
Yahya, Kresnayana. 2009. Saatnya Bank danai sektor pertanian,
http://enciety.com/blog/2009/12/30/kresnayana-yahya-saatnya-bank-danai-sektor-
pertanian/ diakses tanggal 18 Februari 2010.

10
LAMPIRAN
1. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Firhan Ihza Yusriza
2 Jenis Kelamin :Laki – Laki
3 Program Studi Agroekotoeknologi
4 NIM 165040201111147
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bojonegoro, 19 Desember 1997
6 E-mail firhanihzayusriza@gmail.com
7 No Telepon/ HP 085607004294

B. Riwayat Pendidikan
Jenjang SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 1 SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Sraturejo Baureno Baureno Bojonegoro
Bojonegoro Bojonegoro
Jurusan - - IPA
Tahun masuk - 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengujian Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Gagasan Tertulis.
Malang, 15 Mei 2017
Ketua Pelaksana

Firhan Ihza Yusriza


NIM. 165040201111147

11
2. Biodata Anggota 1
A. Identitas diri

1 Nama Lengkap Dhaniar Fajarini Lestari Dewi


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NIM 165040201111186
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 17 april 1997
6 E-mail arin.fajarini17@gmail.com
7 No Telepon/ HP 085745441848

B. Riwayat Pendidikan
Jenjang SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Jombatan 3 Jombang Ngunut
Tulungagung
Jurusan - - IPA
Tahun masuk - Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengujian Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Gagasan Tertulis.

Malang, 15 Mei 2017


Ketua Pelaksana Kegiatan

Dhaniar Fajarini Lestari Dewi


NIM. 165040201111186

12
3. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Ardelia Firda Maulina


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroekotoeknologi
4 NIM 165040201111187
5 Tempat dan Tanggal Lahir Blitar, 16 Agustus 1998
6 E-mail firdaardelia@gmai.com
7 No Telepon/ HP 085604242889

B. Riwayat Pendidikan
Jenjang SD SMP SMA
Nama Institusi MI MTs Negeri SMA Negeri 01
Assyafi’iyah Kunir Srengat
Pikatan 01 Blitar Blitar
Blitar
Jurusan - - TKJ
Tahun masuk - Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengujian Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Gagasan Tertulis.
Malang, 15 Mei 2017
Ketua Pelaksana Kegiatan

Ardelia Firda Maulina


NIM. 165040201111187

13
4. Biodata Dosen Pembimbing
C. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Silvi Ikawati, SP., MP


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi
4 NIDN
5 Tempat, Tanggal Lahir
6 No Telepon/ HP

D. Riwayat Pendidikan
Jenjang S1 S2 S3
Nama Institusi

Gelar Akademik
Tahun Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengujian Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Gagasan Tertulis.

Malang, 28 Februari 2017


Dosen Pembimbing

14
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
1. Duta Randi Agroekotek Pertanian 15 Umum: Memimpin
Arief nologi Jam/minggu tim KOPI.
(160504020711 Khusus:
1124) Mengumpulkan data
dan menyusun
proposal.
2. Bita Pitaloka Agroekotek Pertanian 15 Umum: Membantu
(165040207111 nologi Jam/minggu ketua.
149) Khusus:
Mengumpulkan data
danmenyusun
Proposal.
3. David Rendi Agroekotek Pertanian 15 Umum: Membantu
Pratama nologi Jam/minggu ketua.
(165040207111 Khusus: Mencetak
163) dan mendsign.

15

You might also like