Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-
Nya, tidak lupa juga shalawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
kelak memberikan syafa’at di yaumul qiyamah nanti. Atas usaha dan kerja keras kami, makalah
kami yang berjudul “PROSPEK PENGEMBANGAN MESIN TANAM PINDAH BIBIT
PADI DALAM RANGKA MENGATASI KELANGKAAN TENAGA KERJA TANAM
BIBIT PADI” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan makalah
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Botani.
Dengan terselesainya makalah ini, tidak lepas dari dukungan maupun dorongan semangat
dari pihak – pihak yang bersangkutan dalam pembuatan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih
kepada :
1. Dosen Pengasuh mata kuliah Mekanisme Pertanian yang memberikan bimbingan
kepada kami.
2. Teman – teman yang telah telah memberikan dorongan semangat untuk menyelesaikan
makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini, kami berharap dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dapat memberikan tambahan wawasan mengenai materi – materi pembahasan yang kami susun.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami berharap adanya saran ataupun kritikan
agar penyusunan makalah yang selanjutnya dapat menjadi lebih baik.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan beras sebagai salah satu sumber pangan utama masyarakat Indonesia terus
meningkat, hal ini dikarenakan jumlah penduduk terus bertambah dengan laju peningkatan sekitar
1,3% per tahun dan adanya perubahan pola konsumsi dari non beras ke beras. Berkaitan dengan
hal tersebut, pemerintah mentargetkan surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014 dengan maksud
untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional yang akan berdampak positif terhadap stabilitas
politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan.
Kendala lain yang dijumpai di beberapa sentra produksi padi adalah keterbatasan tenaga
kerja dalam usahatani padi terutama pada tenaga kerja tanam. Pelaksana kegiatan tanam padi di
Jawa Tengah pada umumnya adalah tenaga wanita dengan rata-rata usia 54 tahun. Tenaga kerja
dengan struktur umur demikian tidak dapat diandalkan untuk jangka panjang dan memerlukan
regenerasi (Ahmad dan Haryono, 2007). Di satu sisi minat generasi muda untuk meneruskan
mata pencaharian sebagai petani semakin berkurang, karena mereka memilih bekerja menjadi
buruh di Pabrik dan perusahaan perusahaan diluar pertanian.
Tambunan dan Sembiring (2007) menyatakan bahwa pembangunan pertanian dewasa ini
tidak lagi dapat dilepaskan dari perkembangan teknologi alat dan mesin pertanian. Berbagai kajian
menyimpulkan bahwa alat dan mesin pertanian merupakan kebutuhan utama sektor pertanian
sebagai akibat dari kelangkaan tenaga kerja pertanian di pedesaan. Alat dan mesin pertanian
berfungsi antara lain untuk mengisi kekurangantenaga kerja manusia yang semakin langka dengan
tingkat upah semakin mahal, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, meningkatkan efisiensi
usahatani melalui penghematan tenaga, waktu dan biaya produksi serta menyelamatkan hasil dan
meningkatkan mutu produk pertanian (Unadi dan Suparlan, (2011). Penggunaan alat dan mesin
pertanian pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,
produktivitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani Sejak beberapa tahun terakhir ini
telah diperkenalkan dan dikembangkan mesin tanam pindah bibit padi (rice transplanter). Rice
transplanter adalah mesin penanam padi yang dipergunakan untuk menanam bibit padi yang telah
disemaikan pada areal khusus (menggunakan tray/dapog) dengan umur atau ketinggian tertentu,
pada areal tanah sawah kondisi siap tanam, dan mesin dirancang untuk bekerja pada lahan
berlumpur (puddle) dengan kedalaman kurang dari 40 cm. Oleh karena itu mesin ini dirancang
ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung (Taufik, 2010). Inovasi teknologi rice transplanter
berpeluang dapat mempercepat waktu tanam bibit padi dan mengatasi kelangkaan tenaga kerja
tanam bibit padi pada daerah-daerah tertentu.
Sejak beberapa tahun terakhir ini telah diperkenalkan dan dikembangkan mesin tanam
pindah bibit padi (rice transplanter). Rice transplanter adalah mesin penanam padi yang
dipergunakan untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal khusus
(menggunakan tray/dapog) dengan umur atau ketinggian tertentu, pada areal tanah sawah
kondisi siap tanam, dan mesin dirancang untuk bekerja pada lahan berlumpur (puddle) dengan
kedalaman kurang dari 40 cm Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan teknis dan
finansial rice transplanter ditinjau dari usaha jasa dan usahatani padi menggunakan rice
transplanter dalam upaya mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam bibit padi.
1.2 Tujuan
Dalam penulisan makalah kali ini, bertujuan untuk mengetahui Kinerja Rice Transplanter
Pengoperasian rice transplanter. Sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dalam bidang
pertania serta kinerja dari petani bisa lebih efisien.
Kehadiran rice transplanter pada kondisi lahan sawah datar, petakan luas dan kedalaman
lumpur kurang dari 40 cm dapat membantu memecahkan masalah kekurangan tenaga tanam
pindah bibit padi. Usaha jasa rice transplanter layak dijalankan dan dikembangkan dengan NPV
selama 5 tahun pada tingkat bunga modal 12% adalah Rp22,4 juta, IRR = 59,59%, gross B/C =
1,26 dan PP = 2,42 tahun. Tanam menggunakan rice transplanter dapat meningkatkan
pendapatan usahatani padi sebesar Rp2.690.000/ha/musim tanam dengan marginal B/C sebesar
23,42 sehingga tanam menggunakan rice transplanter sangat layak untuk diterapkan secara luas.
Penggunaan rice transplanter dapat Menguntungkan kedua belah pihak yaitu pemberi jasa
(pemilik rice transplanter) dan pengguna jasa (petani pengguna rice