Professional Documents
Culture Documents
Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
penulis nikmat Iman, kesehatan, serta keselamatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Kloning Gen yang berjudul
Kloning Gen Tumbuhan “Perbanyakan Jeruk Secara In Vitro”.
Makalah ini berisi 3 bab yakni bab 1 berupa pendahuluan yang merupakan
uraian gambaran umum dari kloning gen atau kultur jaringan. Bab 2 berupa
pembahasan dari kultur jaringan berupa sejarah kultur jaringan, pengertian kultur
jaringan, media serta alat yang digunakan dalam kultur jaringan dan aplikasi
kultur jaringan tumbuhan. Dan bab 3 berupa kesimpulan yang berupa ringkasan
dari pembahasan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kultur Jaringan Tumbuhan
2.1.1 Konsep Skoog dan Miller
2.2 Landasan Kultur Jaringan Tumbuhan
2.3 Tujuan Kultur Jaringan Tumbuhan
2.4 Jenis Kultur Jaringan Tumbuhan
2.5 Media Kultur Jaringan Tumbuhan
2.6 Metode Kutur Jaringan Tumbuhan
2.7 Hormon Kultur Jaringan Tumbuhan
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Kultur Jaringan Tumbuhan
2.9 Aklimatisasi Tanaman Hasil Kultur In Vitro
2.10 Kultur Jaringan Pada Jeruk
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bioteknologi salah satunya adalah kultur jaringan, yang
hingga sekarang berkembang begitu cepat dan signifikan. Apa dasar utama yang
menjadikan kultur jaringan berkembang dengan cepat? Salah satunya adalah
teknik pemakaian kultur jaringan yang dengan hanya menggunakan bagian sel
tumbuhan, maka akan didapatkan tanaman yang sempurna yang dapat melakukan
reproduksi. Jadi sebenarnya apa yang dimaksud dengan kultur jaringan? Kultur
Jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tumbuhan seperti
protoplasma sel, jaringan atau organ yang serba steril, ditumbuhkan pada media
buatan yang steril dalam botol kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptic,
sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi
menjadi tanaman yang lengkap. Beberapa teknik dalam kultur jaringan menuntut
syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi dalam pelaksanaanya, dan syarat pokok
kultur jaringan adalah laboratorium dengan segala fasilitasnya berupa alat-alat
kerja, sarana pendukung terciptanya kondisi aseptic terkendali dan fasilitas dasar
seperti air, listrik maupun bahan bakar.
Jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mendapat
prioritas untuk dikembangkan karena usaha tani jeruk memberikan keuntungan
maksimal bagi petani. Pada saat ini pertanaman jeruk rakyat didominasi oleh jeruk
keprok dan jeruk pumelo. Kelebihan jeruk keprok dan jeruk pumelo ini antara lain
masa panen jeruk yang cepat,rasanya yang manis, produktivitas cukup tinggi,
morfologi pohon jeruk yang rendah, serta kemampuan adaptasi yang luas, Daging
buahnya mempunyai rasa asam-manis yang merupakan sumber vitamin C alami.
Kelemahan jeruk siam ini adalah kulit buah yang kurang menarik, keeratan
epicarp pada mesocarp yang cukup erat sehingga menghambat pada waktu
pengelupasan serta umumnya berbiji banyak, akibatnya ketika panen harganya
rendah.
Meski Indonesia disebut sebagai daerah asli jeruk besar, namun negara yang
dikenal sebagai pusat pengembangan jeruk besar justru Thailand. Hal ini
disebabkan karena usaha pertanaman kebun jeruk di Indonesia kurang didukung
oleh penggunaan bibit yang bermutu. Saat ini, penyediaan bibit jeruk besar
dilakukan dengan persemaian benih dan okulasi. Kelemahan dari bibit hasil
persemaian benih yaitu tidak dapat diperoleh dalam jumlah banyak, sedangkan
bibit hasil okulasi seringkali mengalami inkompatibilitas sehingga proses
okulasinya gagal. Beberapa hal tersebut mengakibatkan ketersediaan bibit jeruk
besar kurang mencukupi.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka diperlukan upaya lain untuk
melestarikan jeruk keprok dan mewujudkan kontinyuitas ketersediaan bibit jeruk
besar yang sesuai dengan tuntutan keadaan pada saat ini. Upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan perbanyakan jeruk secara in vitro atau kultur jaringan.
Perbanyakan secara in vitro pada jeruk mempunyai tingkat keberhasilan yang
tinggi karena pada umumnya tanaman ini dibiakkan secara vegetatif. Menurut
Wattimena dan Mattjik (1992) beberapa keuntungan yang didapat dari
perbanyakan secara in vitro yaitu kemudahan dalam menyimpan, menghemat
pemakaian lahan, tenaga, erosi genetik dapat dicegah, mempermudah pengiriman,
dan bebas dari hama penyakit.
Untuk meningkat produksi jeruk ini dibutuhkan bibit yang baik dan unggul
untuk mendapatkan bibit unggul ini dapat dilakukan dengan cara kultur jaringan.
Dalam budidaya tanaman dengan menggunakan teknik kultur jaringan, pemberian
zat pengatur tumbuh dalam media tanam dan pemilihan eksplan sebagai bahan
inokulum awal yang ditanam dalam media perlu diperhatikan karena
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan eksplan tersebut menjadi bibit
yang baru.
Perbanyakan jeruk secara in vitro dapat dilakukan dengan menggunakan
eksplan biji dan hipokotil. Biji jeruk mempunyai sifat apomiksis sehingga dapat
membentuk tanaman yang true to type. Media perbanyakan jeruk secara in vitro
yang banyak diujikan dan dipakai yaitu media Murashige dan Skoog yang
dikombinasikan dengan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) seperti auksin dan sitokinin.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kultur jaringan secara umum?
2. Bagaimana teknik dan media serta alat yang digunakan dalam kultur
jaringan tumbuhan?
3. Bagaimana implementasi kultur jaringan pada beberapa species
tumbuhan?
4. Bagaimana keuntungan dan kerugian dari kultur jaringan tumbuhan?
5. Faktor yang mempengarui keberhasilan dalam suatu pengkulturan pada
jeruk
6. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekplan
7. Bagaimana memperoleh kompatibilitas jeruk manis dengan keprok dan
jeruk Pamelo pada penyambungan tunas pucuk secara in vitro
8. pengaruh jenis eksplan terhadap multiplikasi dan pertumbuhan tanaman
jeruk besar secara in vitro
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian kultur jaringan secara umum.
2. Mengetahui teknik dan media sert alat yang digunakan dalam kultur
jaringan tumbuhan.
3. Mengetahui implementasi kultur jaringan pada beberapa species
tumbuhan.
4. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari kultur jaringan tumbuhan.
5. Mempelajari pengaruh jenis eksplan terhadap multiplikasi dan
pertumbuhan tanaman jeruk besar secara in vitro
6. Mendapatkan formulasi media yang sesuai untuk perbanyakan jeruk besar
secara in vitro
7. Untuk memperoleh kompatibilitas antara jeruk YC dan manis dengan
keprok dan jeruk besar/Pamelo pada penyambungan tunas pucuk secara in
vitro
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar : Tumbuhan kekeringan tanpa asam absisat (atas) dan cambah (A) yang tumbuh cepat
dengan ditiadakannya asam absisat (bawah)
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Klass : Angiospermae
Ordo : Rutales
Family : Rutaceae
Genus : Citrus
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
Kultur jaringan atau budidaya in vitro adalah suatu metode untuk
mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan atau organ
yang serba steril, ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam botol kultur
yang steril dan dalam kondisi yang aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat
memperbayak diri dan beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap.
Kultur Jaringan Pada Jeruk Pamelo Bageng dapat dikultur secara in vitro,
terlihat dari keberhasilan eksplan membentuk kalus dan tunas
DAFTAR PUSTAKA
Sumarsih, S. 2011. Kultur Organ (kultur meristem dan pucuk). Fakultas Pertanian
UPN “Veteran” Yogyakarta.
Altaf, N., R. Abdul, A.B. Inkisar, A.Liaqat. 2009. Tissue Culture of Citrus
Cultivars. EJEAFChe. 8(1):43-51.
Dwiastuti M. E., M. Sugiharto dan Yunawan. 1996. Seleksi jeruk toleran terhadap
penyakit CVPD
Paudyal, K.P and Haq N. 2000. In Vitro propagation of pummelo (Citrus grandis
L. Osbeck). In Vitro Cellular and Development Biology-Plant. 36(6): 511-
516
Supriyanto A., 1985. Teknik pembibitan buah-buahan secara cepat. Paper pada
latihan metodologi Penelitian Buah-buahan di malang. 10 p.