Professional Documents
Culture Documents
(SINGA ALLAH)
Hamzah lahir diperkirakan hampir bersamaan dengan Muhammad. Ia merupakan
anak dari Abdul-Muththalib dan Haulah binti Wuhaib dari Bani Zuhrah. Menurut riwayat,
pernikahan Abdul-Muththalib dan Abdullah bin Abdul-Muththalib terjadi bersamaan
waktunya. Hamzah mempunyai otak yang cerdas dan pendirian yang kuat; dia termasuk
tokoh Quraisy yang disegani. Dia memeluk Islam pada tahun keenam kenabian (tahun 7
sebelum hijrah). Ia ikut hijrah bersama Muhammad dan ikut dalam perang Badar. Nabi
menjulukinya “Asadullah” (Singa Allah) dan menamainya sebagai “Sayidus Syuhada”.
Sejak memeluk islam, Hamzah telah berniat untuk membaktikan segala keperwiraan,
keperkasaan, dan juga jiwa raganya untuk kepentingan da'wah islam. Karena itu tidaklah
mengherankan jika Nabi Muhammad menjulukinya dengan sebutan "Asadullah" yang berarti
singa Allah.
Sementara itu, Abu jahal yang telah mengetahui bahwa Hamzah telah berdiri dalam
barisan kaum muslimin berpikir bahwa perang antara kaum Quraisy dengan kaum muslimin
sudah tidak dapat dielakkan lagi. Oleh karena itu, ia mulai menghasut dan memprovokasi
orang-orang Quraisy untuk melakukan tindak kekerasan terhadap Muhammad dan
pengikutnya. Bagaimanapun, Hamzah tidak dapat membendung kekerasan yang dilakukan
kaum Quraisy terhadap para sahabat yang lemah. Akan tetapi harus diakui, bahwa
keislamannya telah menjadi perisai dan benteng pelindung bagi kaum muslimin lainnya.
Lebih dari itu, dia menjadi daya tarik tersendiri bagi kabilah-kabilah Arab yang ada di sekitar
jazirah Arab untuk lebih mendalam mengetahui Agama Islam.
2 H: Perang Badar
Pasukan kaum muslimin yang pertama kali dikirim oleh Nabi Muhammad SAW
dalam perang Badar, dipimpin langsung oleh Hamzah dan Ali bin Abu Thalib menunjukkan
keberaniannya yang luar biasa dalam mempertahankan Islam, hingga akhirnya kaum
muslimin berhasil memenangkan perang tersebut secara gilang gemilang. Banyak korban dari
kaum kafir Quraisy dalam perang tersebut, dan tentunya mereka tidak mau menelan begitu
saja. Maka mereka mulai mempersiapkan diri dan menghimpun segala kekuatan untuk
menuntut balas kekalahan yang mereka alami sebelumnya.