Professional Documents
Culture Documents
ENZIM
Enzim adalah protein yang memiliki aktivitas katalisis, yaitu mempercepat reaksi kimia
pada system biologi. Suatu enzim tidak mempengaruhi konstanta ekuilibrium reaksi yang
dikatalisisnya, tetapi menurumnkan ambang energy yang dibutuhkan sehingga reaksi bisa
Tabel I beberapa contoh enzim sebagai target aksi obat (Rang et a/., 1999)
1. Inhibitor kompetitif
Inhibitor kompetitif ( obat ) bereaksi secara kompetititf dengan substrat enzim
terhadap enzim pada sisi aktifnya. Interaksi antara obat dengan enzim mengakibatkan
penghambatan aktifitas enzim tersebut. Ringkasnya, inhibitor kompetitif menghambat
reaksi normal yang di perantarai suatu enzim. Aspirin suatu obat analgesik , bereaksi
menghambat enzim siklooksigenase yang di perantarai perubahan substrat asam
arakidonat menjadi beberapa mediator inflamasi yaitu prostaglandin, tromboksan .
Neostigmin ( obat pada myasteniagravis ) dan racun organofosfat (
diisopropil fluorofosfat , isofluorofosfat dan malation ) menghambat enzim
asetilkolinesterase yang mendegradasi asetilkolin menjadi kolin dan asam assetat
sehingga mengakibatkan peningkatan kadar asetilkolin.
Kaptopril ( antihipertensi ACE inhibitor ) berekasi dengan menghambat
angiotensi –converting enzyme sehingga menghambat pembentukan angiotensi II (
suatu vasokonstriktor poten ). Allopurinol, suatu obat antigout beraksi dengan
menghambat enzim xanthin oksidase. Enzim tersebut bertanggung jawab
menghasilkan asam urat. Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar lipid.
Obat ini bereaksi mengahmbat enzim HMG-CoA reduktase, suatu rate-limiting
enzyme pada sistem kolesterol. HMG-CoA reduktase, merupakan enzim yang
mengubah HMG-CoA menjadi asam mevalonat, selanjutnya diubah menjadi
kolesterol. Antibiotik menghambat sintesis folat yaitu sulfonamid dan trimetropim
bereaksi secara sinergis menghambat enzim dihidropteroat synthetase dan dihidrofolat
reduktase. Kedua obat tersebut sering dikombinasikan untuk beberapa kasus infeksi
misalnya infeksi pada saluran pernapasan dan saluran kenci.
Contoh obat lainnya adalah asetasolamid ( diuretik, menghambat enzim
karbonik anhidrase), karbidopa ( anti Parkinson, menghambat dopa dekarboksilase),
selegilin ( anti Parkinson, menghambat enzim monoamin oksidase B), cytarabin (
anti kanker, menghambat enzim DNA polimerase), acyclovir ( anti
virus menghambat thymidin kinase).
2. Substrat Palsu
Obat antikanker fluorourasil merupakan suatu contoh obat yang beraksi
sebagai substrat palsu. Pada proses normal , urasil dalam 2-deoksiuridilat ( DUMP)
diubah menjadi 2-deoksitimidilat ( DTMP) melalui enzim timidilat sintetase.
Timidilat tersebut digunakan dalam proses sintesis purine atau sintesis DNA sel.
Pada pemberian fluorourasil, senyawa ini kan mengalami transformasi kimia untuk
membentuk produk abnormal yang mengganti jalur metabolisme yang
normal. Fluorourasil mengganti urasil sebagai intermediet pada biosintesis purine.
Dalam tubuh fluorourasil diubah menjadi fluorodeoksiuridin monofosfat ( FDUMP),
dapat berinteraksi dengan timifilat sintetase namun tidak mngahasilkan DTMP. Hal
ini mengakibatkan penghambatan sintesis DNA dan pada akhirnya pembelahan sel
terhenti.
Contoh lain adalah metildopa suatu obat antihipertensi golongan central
blockers. Peningkatan tekanan darah salah satunya dipacu oleh aktivitas syaraf
simpatik pada organ kardiovaskuler dengan melibatkan noradrenalin ( NA). Dalam
sistem syaraf simpatik , NA dibentuk dari dopamin oleh enzim dopamin b-
hidroksilase. Dopamin sendiri dibentuk dari dopa oleh enzim dopa dekarboksiloase.
Pada pemberian metildopa, senyawa tersebut dapat berinteraksi dengan enzim
tersebut sehingga tidak terbentuk noradrenalin namun membentuk metil-
noradrenalin. Metil-noradrenalin merupakan agonis Alfa 2 adrenergik. Aktifitas
pada reseptor alfa adrenergik menyebabkan penghambatan pelepasan noradrenalin
dari sistem syaraf simpatik.
menjadi asam urat. Asam urat terutama diekskresi via urin. Tidak imbangnya laju
ekskresi asam urat via urin dan laju katabolisme purin menyebabkan hiperurikemia
(tingginya kadar asam urat dalam darah) dan menjadi penyakit GOUT.
bekerja dengan menghambat XOD. Obat ini digunakan dalam terapi prevensi pada
penyakit gout (gangguan metabolisme purin dan asam urat). Obat ini dapat
menormalkan kadar asam urat dalam darah dan kemih yang meningkat.
Mekanisme kerjanya berdasarkan pengurangan sintesa asam urat atas dasar
perombakan hipoxanthin dikurangi dan sintesa asam urat menurun kurang lebih
50%. Kadar urat berlangsung turun sehingga kristal natrium urat di sendi tidak
terbentuk lagi. Diperkirakan setelah 1-3 minggu kadar asam urat mencapai nilai
normal.
Terdiri dari isoenzim COX-1 dan COX-2. COX adalah enzim yang mengkatalisis
konversi asam arakhidonat menjadi mediator lipid yang sangat aktif, yaitu
prostaglandin (PG) dan tromboksan (TX). PG dan TX terlibat dalam berbagai
respon dari kerusakan jaringan atau infeksi); demam dan persepsi nyeri;
COX dapat menyebabkan efek samping yang berkaitan dengan penghambatan fungsi
fisiologis, seperti toksisitas terhadap saluran cerna. Contoh inhibitor COX non-
dan lain-lain) memberikan efek samping terhadap saluran cerna yang lebih ringan.
b. Melindungi substrat
- MAO-bloker (fenelzin dan tranylypropimin)
Obat ini menghambat enzim mono-amin-oksidase (MAO) yang menguraikan zat-
zat monoamin(adrenalin, serotonin, dopamin) tidak diuraikan lagi dan kadar
plasmanya naik. Digunakan sebagai obat antidepresiva.