You are on page 1of 4

Mohammad Rizki Akbar

230110150161

Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menggambarkan tujuan yang diinginkan
dari awal pembatan peta. Peta tematik biasanya menunjukkan tema-tema seperti ;
Peta Tata Guna Lahan, Peta Sejarah, Peta Pemanfaatan Hasil Hutan dan lain-lain
(Rahmat Hidayat, 2005). Peta tematik adalah peta yang menggambarkan suatu
data yang mempunyai tema khusus da nada kaitannya dengan detail topografi
tertentu. Peta tematik memiliki beragam jenis mulai dari yang berkaitan dengan
keadaan sosial, ekonomi, budaya sampai pada aspek fisik. Contoh peta tematik
antara lain adalah; Peta Geomorfologi yang memuat informasi tentang bentuk
lahan, peta geologi memuat informasi tentang struktur batuan, peta hidrologi
memuat tentang aliran air dan tubuh air, peta kepadatan penduduk memuat
kepadatan penduduk untuk masing-masing wilayah tertentu.
Pada peta tematik keterangan disajikan dalam gambar dengan memakai
pernyataan dan simbol-simbol serta mempunyai tema tertentu atau kumpulan dari
tema-tema yang ada hubungannya antara satu dan lainnya. Tema tersebut
disajikan dalam bermacam-macam bentuk yang berhubungan dengan unsur-unsur
buatan manusia dan terkadang peta tematik memperlihatkan keadaan atau situasi
sebenarnya.
Peta tematik dapat membantu secara umum perencanaan suatu daerah,
administrasi, manajemen, perusahaan-perusahaan swasta, pendidikan,
perencanaan militer dan lain-lain. Selain hal tersebut, perkembangan peta tematik
sangat erat kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam
penyajian data untuk keperluan perencanaan dalam bidang-bidang tertentu, seperti
: geologi, geografi, pertanahan, perkotaan, teknik sipil, pertambangan dan bidang
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah sosial dan ekonomi.

Ciri-ciri peta tematik


 Memiliki tema khusus
 Datanya berasal dari berbagai peta yang telah di overlay
 Informasi yang disajikan hanya terbatas pada tema yang telah dipilih

Peta merupakan alat bantu dalam geografi. Sebuah peta yang ideal harus
dapat dibaca dan digunakan dengan mudah. Oleh karena itu, dalam pembuatannya
harus dilengkapi dengan komponen-komponen tertentu, antara lain sebagai
berikut:
 Judul Peta
Peta harus diberi judul atau identitas yang mencerminkan isi peta.
pada umumnya judul peta diletakkan di bagian atas tengah dan di
luar garis tepi. Ukuran huruf untuk judul disesuaikan dengan
besarnya peta.
 Mata Angin (Petunjuk Arah)
Mata angin harus dicantumkan dalam peta untuk mengetahui arah
utara, selatan, barat, dan timur pada peta.
 Skala Peta
Skala peta merupakan komponen yang sangat penting dalam peta
karena berfungsi menunjukkan perbandingan antara jarak
sebenarnya dan jarak pada peta.
 Simbol
Pada peta umum simbol-simbol yang digunakan bersifat tetap,
misalnya simbol kota, ibu kota negara, jalan kereta api, dan sungai.
Adapun pada peta tematik, simbol-simbol yang digunakan
mempunyai ketentuan-ketentuan menurut temanya. Secara umum
simbol dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu simbol titik, garis,
wilayah atau area, dan warna.
 Legenda
Legenda menjadi kunci untuk membaca peta karena berisi
keterangan simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Legenda
biasanya diletakkan di bagian kiri atau kanan bawah peta di
sebelah dalam garis tepi.
 Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur. Garis-
garis itu berguna untuk mengetahui posisi absolut suatu objek pada
peta utama. Tanda-tanda koordinat garis-garis astronomis
umumnya digambarkan dengan garis-garis pendek memotong garis
tepi.
 Garis Tepi
Garis tepi merupakan garis untuk membatasi ruang peta, umumnya
berbentuk persegi empat.
 Sumber Peta
Sumber peta perlu dicantumkan untuk meyakinkan pengguna
bahwa peta tersebut berasal dari instansi atau lembaga yang
berkompeten dalam pembuatan peta.
 Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu peta itu
dibuat. Tahun pembuatan peta penting untuk dicantumkan
khususnya pada peta yang sifat datanya selalu mengalami
perubahan.

Kartografi memrupakan suatu seni, ilmu dan teknik pembuatan peta yang akan
melibatkan pelajaran geodesi, fotogrametri, kompilasi dan reproduksi peta.
Sedangkan peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan
keruangan antara berbagai perwujudan yang diwakili (Prihandito, 1989)

Cara membuat peta yang baik dan benar :


1. Menentukan daerah yang akan dipetakan.
2. Membuat peta dasar (base map), yaitu peta yang belum diberi simbol.
3. Mencari dan menggolongkan data sesuai dengan tujuan pembuatan peta.
4. Menentukan simbol-simbol yang merupakan representasi data.
5. Memplot simbol pada peta dasar.
6. Membuat legenda.
7. Melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar, serta
menarik.

Menurut Robinson dkk. (1985 dan 1995), kartografi meliputi lima konsep
berikut :
1. Konsep geometrik yang merupakan dasar untuk pengembangan sistem
referensi lokasi, seperti lintang, dan bujur, serta berbagai jenis grid
rektangular, dan mengantar kepada akurasi pemetaan pada umumnya.
2. Konsep teknologi, karena kartografi diterima sebagai teknologi untuk
memproduksi peta, dan peta diterima sebagai media untuk menyimpan
informasi keruangan. Konsep ini memandang kartografi sebagai sebuah
rangkaian proses koleksi data, desain peta, produksi, dan reproduksinya.
Penekanan konsep berada pada teknologi berkomputer.
3. Konsep penyajian, konsep ini dilatarbelakangi oleh kepentingan tentang
apa yang dilakukan dalam bidang kartografi dan hubungannya dengan
disiplin pemetaan dan disiplin terkait lainnya. Desain peta merupakan
fokus sentral dengan sasaran ada pada efisiensi pemetaan.
4. Konsep artistik, konsep ini dimaksudkan terutama untuk menerapkan
pengertian tentang kualitas visual (seperti warna, keseimbangan, kontras,
pola, karakter garis, seleksi, eksagerasi, dan karakter grafis lainnya) untuk
menciptakan bentuk dan hubungan yang dapat menanamkan kesan dan
sensasi yang sesuai setepat-tepatnya, yaitu kesan yang realistik atas
lingkungan yang dipetakan.
5. Konsep komunikasi, konsep ini menunjukkan tugas pokok kartografi
sebagai sarana komunikasi yang efektif melalui penggunaan peta.
Dasarnya adalah keyakinan bahwa grafik atau gambar (termasuk peta)
memainkan peran penting bagi manusia dalam berpikir dan
berkomunikasi.

DAFTAR PUSTAKA
Robinson, A.H., R.D. Sale, J. Morrison, and P.C. Muehrcke, 1985, “Elements of
cartography”, Fifth edition, John Wiley & Sons, New York, 11-16.

You might also like