You are on page 1of 12

MAKALAH

BAHAN LOGAM DAN NON LOGAM


(BESI)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perbengkelan Pertanian.

Dosen Pengampu : Ahmad Thoriq, S.TP., M.Si

Disusun oleh :
Muhammad Lutfi (240110160066)
Tsabita Nur Aisyah (240110160067)
Abdurrahman Hanif (240110160073)
Aidah Luthfi Hidayah (240110160074)
Tio Febriananda (240110160084)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadhirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “BAHAN LOGAM
DAN NON LOGAM (BESI)”. Penyusun berterima kasih kepada Bapak Ahmad
Thoriq, S.TP., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah perbengkelan pertanian
yang telah membimbing penyusun sehingga makalah ini dapat selesai dnegan baik.
Penyusun berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagai
penambah wawasan serta pengetahuan pembaca. Penyusun menyadari bahwa di
dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Penyusun juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penyusun harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.

Jatinangor, 19 Oktober 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 3
2.1 Besi (Fe).............................................................................................................. 3
2.2 Sifat Fisik dan Kimia Logam Besi ................................................................... 3
b. Sifat Kimia ............................................................................................................. 4
Sifat kimia dari logam besi adalah sebagai berikut: ....................................................... 4
2.3 Klasifikasi Logam Besi ..................................................................................... 4
2.4 Jenis-jenis Logam Besi...................................................................................... 5
1. Besi Tuang ......................................................................................................... 5
2. Besi Tempa ........................................................................................................ 5
3. Baja Lunak ........................................................................................................ 5
4. Baja Karbon Sedang ......................................................................................... 5
5. Baja Karbon Tinggi .......................................................................................... 5
6. Baja Karbon Tinggi Dengan Campuran ........................................................ 5
2.5 Proses Pengolahan Besi ........................................................................................ 6
BAB III............................................................................................................................... 8
PENUTUP.......................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 8
3.2 Saran .................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Besi adalah salah satu logam yang paling banyak dijumapai di dalam kerak
bumi. Besi telah digunakan selama ribuan tahun dan kini terutama dimanfaatkan
sebagai bahan dasar pembuatan baja. Besi meliputi sekitar 5 persen dari kerak bumi
dan sekitar 35 persen dari materi bumi secara keseluruhan. Sebagian besar besi
terkumpul di bagian inti bumi.4 Besi adalah logam termurah dan paling umum
dipakai. Dalam bentuk alaminya, besi bersenyawa dengan oksigen sebagai biji besi
oksida. Dua jenis besi yang utama adalah hematik dan magnetit. Sejak abad ke-14,
tungku oven raksasa telah digunakan untuk mengubah bijih besi dan arang menjadi
besi tuang atau gubal besi. Besi tuang adalah besi yang mengandung sejumlah kecil
karbon yang tertinggal dari arang tungku pengecoran. Besi tuang dipakai senjata
dan benda-benda lain. Sejak tahun 1850-an, makin banyak besi tuang diubah
menjadi baja. Baja lebih lentur dan mengandung lebih sedikit karbon dari pada besi
tuang. Baja dibuat dengan menghembuskan udara atau oksigen pada besi tuang
panas.
Pada bidang pertanian sendiri banyak penggunaan logam besi, terutama pada
pembuatan alat dan mesin penunjang pertanian. Sebagai mahasiawa teknik
pertanian tentunya harus mengetahui dan memahami mengenai logam besi,
karakteristik, penanganan, serta penggunaan besi itu sendiri. Oleh karena itu
makalah ini dibuat untuk mengetahu lebih jauh mengenai karakteristik dan
penggunaan besi pada bidang pertanian.

1.2 Rumusan Masalah


Penyusunan makalah ini dirumuskan atas beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Apakah itu logam besi?
2. Bagaimana karakteristik logam besi?
3. Bagaimana sifat fisik dan kimia dari logam besi?
4. Bagaimana penggunaan logam besi dalam kehidupan sehari hari?
5. Apakah kelebihan dan kekurangan dari penggunaan logam besi?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan makalah ini antara lain :
1. Mengetahui karakteristik dari logam besi;
2. Mengetehui sifat fisik dan kimi logam besi;
3. Mengetahui penggunaan logam besi;
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan logam besi.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah guna memenuhi tugas mata
kuliah Perbengkelan Pertanian.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Besi (Fe)


Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi
mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi. Besi telah ditemukan sejak zaman dahulu dan tidak diketahui siapa
penemu sebenarnya dari unsur ini. Besi dan unsur keempat banyak dibumi dan
merupakan logam yang terpenting dalam industri. Besi murni bersifat agak lunak
dan kenyal. Oleh karena itu, dalam industri, besi selalu dipadukan dengan baja. Baja
adalah berbagai macam paduan logam yang dibuat dari besi tuang kedalamnya
ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mn, Ni, V, atau W tergantung keperluannya.
Besi tempa adalah besi yang hampir murni dengan kandungan sekitar 0.2% karbon
(Hidayat, 2005).
Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, misalnya pada mineral hematite
(Fe2O3), magnetit (Fe2O4), pirit (FeS2), siderite (FeCO3), dan limonit
(2Fe2O3.3H2O). Unsur besi sangat penting dalam hampir semua organisme yang
hidup. Pada manusia besi merupakan unsur penting dalam hemoglobin darah.

2.2 Sifat Fisik dan Kimia Logam Besi


a. Sifat Fisika

Fase Padat

3
Massa jenis (suhu kamar) 7,68 g/cm
0
Titik lebur 1811 K
0 0
(1538 C , 2800 F)
0
Titik didih 3134 K
0 0
(2861 C , 5182 F)
Kalor peleburan 13,81 kJ/mol
Kalor penguapan 340 kJ/mol

3
b. Sifat Kimia
Sifat kimia dari logam besi adalah sebagai berikut:
1. Tidak termakan oleh udara kering yang tidak mengandung CO2.
2. Jika terkena udara basah akan terbentuk karat (Fe2O3. nH2O).
a. Reaksi pembentukan karat, yaitu 4Fe  3O2  2Fe2O3
3. Bereaksi dengan uap air panas.
a. Fe + uap air panas (stoom) akan menghasilkan H2 (pembuatan H2 secara
teknik).
b. Reaksi : 3 Fe  4 H 2O  Fe3O4  4 H 2
4. Bereaksi dengan semua asam.
a. Reaksi : Fe  2 HCl  FeCl2  H 2 
b. Jika timbul H2 maka selalu terbentuk senyawaan fero.
c. Reaksi : Fe  2H   Fe2  H 2 
5. Tidak termakan oleh basa.
6. Bereaksi dengan halida.
a. Reaksi : 2Fe  3Cl2  2FeCl3
7. Bereaksi dengan Sulfur terbentuk FeS.

2.3 Klasifikasi Logam Besi


Logam-logam besi merupakan logam dan paduan yang mengandung besi (Fe)
sebagai unsur utamanya dan carbon, sedangkan logam bukan besi merupakan
logam yang tidak mengandung unsur besi. Logam besi dapat digolongkan dalam
beberapa kelompok berdasarkan komposisi kimia, khususnya kadar karbon, sifat-
sifat mekanis atau fisis dan tujuanpenggunaannya.Proses pembuatan baja dapat
dilakukan berdasarkan proses asam dan basa yang berhubungan dengan sifat kimia
yang meghasilkan terak dari lapisan dapur (Hidayat, 2005).
Proses asam digunakan untuk memurnikan besi kasar yang persetasenya
rendah dalam fosfor dan sulfur. Besi kadar ini dihasilkan dari bijih besi yang kaya
silikon yang menghasilkan terak asam. Lapisan dapur dibangun dari batu silika
(SiO2) dan mempunyai sifat yang sama dengan terak sehingga mencegah reaksi
antara unsur fosfor dengan lapisan dapur. Proses basa digunakan untuk memurnikan

4
besi kasar yang kaya fosfor. Unsur itu hanya dapat dikeluarkan apabila digunakan
sejumlah besar dari batu kapur selama berlangsung proses pemurnian, sehingga
akan menghasilkan terak. Lapisan dapur harus terbuat dari batu kapur untuk
mencegah reaksi antara lapisan dapur dengan unsur silikon (Hidayat, 2005).

2.4 Jenis-jenis Logam Besi


1. Besi Tuang
Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 40%,
sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan,
lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin, meja perata, badan
ragum, bagian-bagian mesin robot, blok slinder, dan cincin torak.
2. Besi Tempa
Komposisi besi terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan tidak
dapat dituang. Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai
jangkar, kait keran, dan landasan kerja plat.
3. Baja Lunak
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1% - 0,3%, membuat
sifat dapat ditempa dengan tanah liat. Digunakan untuk membuat mur, sekrup, pipa,
dan keperluan umum dalam pembangunan.
4. Baja Karbon Sedang
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,4% - 0,6%. Sifat lebih
kenyal dan keras. Digunakan untuk membuat benda kerja tempa berat, poros, dan
rel baja.
5. Baja Karbon Tinggi
Komposisi campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,7% - 1,5%. Sifat dapat
ditempa, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan untuk membuat kikir,
pahat, gergaji, tap, stempel, dan alat bubut lainnya.
6. Baja Karbon Tinggi Dengan Campuran
Komposisi baja karbon tinggi ditambah nikel atau kobalt, krom atau tungsten,
sifat rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kekerasan, dapat disepuh keras, dan
dimudakan. Digunakan untuk membuat mesin bubut dan alat-alat mesin.

5
Tabel 1. Pembagian besi menurut komposisinya.

Paduan Besi dan Baja Komposisi kimia (%)

2-4% C, 1-3% Si, 0,8 % Mn


(maks), 0,10 % P (maks), 0,05%
Besi Tuang
S (maks)

Disamping terdapat perbedaan


- Besi tuang kelabu
yang kecil dari segi komposisi,
- Besi tuang potih perbedaan sifat-sifat besi tunag
ditentukan oleh strukutur mikro
- Besi tuang noduler
karena proses pembutan atau
- Besi tuang paduan karena proses perlakuan panas.

Elemen-elemen pemadu: Cr, Ni

2.5 Proses Pengolahan Besi


Secara umum proses pengolahan besi dari bijihnya dapat berlangsung
dengan urutan sebagai berikut (Hidayat, 2005):
a. Bahan – bahan dimasukkan ke dalam tanur melalui bagian puncak tanur.
Bahan – bahan ini berupa:
1.) Bahan utama yaitu bijih besi yang berupa hematit (Fe2O3 ) yang bercampur
dengan pasir (SiO2) dan oksida – oksida asam yang lain (P2O5 dan Al2O3).
Batuan – batuan ini yang akan direduksi.
2.) Bahan – bahan pereduksi yang berupa kokas (karbon).
3.) Bahan tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk
mengikat zat – zat pengotor.
b. Udara panas dimasukkan di bagian bawah tanur sehingga menyebabkan kokas
terbakar
C(s) + O2(g) CO2(g) H = - 394 kJ
Reaksi ini sangat eksoterm (menghasilkan panas), akibatnya panas yang dibebaskan
akan menaikkan suhu bagian bawah tanur sampai mencapai 1.900o C.

6
c. Gas CO2 yang terbentu kekmudian naik melalui lapisan kokas yang panas dan
bereaksi dengannya lagi membentuk gas CO.
CO2(g) + C(s) 2 CO(g) H = +173 kJ
Reaksi kali ini berjalan endoterm (memerlukan panas) sehingga suhu tanur pada
bagian itu menjadi sekitar 1.300o C.
d. Gas CO yang terbentuk dan kokas yang ada siap mereduksi bijih besi (Fe2O3).
Reuksi ini dapat berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu:
1.) Pada bagian atas tanur, Fe2O3 direduksi menjadi Fe3O4 pada suhu 500C.
3 Fe2O3(s) + CO(g) 2 Fe3O4(s) + CO2(g)
2.)Pada bagian yang lebih rendah, Fe3O4 yang terbentuk akan direduksi menjadi
FeO pada suhu 850o C.
Fe3O4(s) + CO(g) 3 FeO(s) + CO2(g)
3.)Pada bagian yang lebih bawah lagi, FeO yang terbentuk akan direduksi menjadi
logam besi pada suhu 1.000o C.
FeO(s) + CO(g) Fe(l) + CO2(g)
e. Besi cair yang terbentuk akan mengalir ke bawah dan mengalir di dasar tanur.
f. Sementara itu, di bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu
kapur terurai menurut reaksi:
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
g. Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk
terak (slag) yang berupa cairan kental. Reaksinya sebagai berikut:
CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)
3 CaO(s) + P2O5(g) Ca3(PO4)2(l)
CaO(s) + Al2O3(g) Ca(AlO2)2(l)
h. Selanjutnya, besi cair turun ke dasar tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki
massa jenis lebih rendah daripaba besi cair akan mengapung di permukaan dan
keluar pada saluran tersendiri.

LANJUTAN HANIP

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi;

3.2 Saran
Adapun saran dari penyusun dalam pembuatan makalah......

8
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat. 2005. Pengolahan Bjih Besi. Bandung; Linda Karya

You might also like