You are on page 1of 12

“AKHLAK DAN ADAB SESAMA MUSLIM”

ANGGUN PUTRI NUR ALIFAH


10060316041

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
2016 M/1438 H
AKHLAK DAN ADAB SESAMA MUSLIM

AHKLAK SESAMA MUSLIM

A. Pengertian akhlak

Akhlak berasal dari kata khuluk yang berarti watak, kelakuan ,dan tingkah
laku. Pengertian akhlak dalam islam adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik
atau buruk, menerangkan tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh sesama
muslim. Islam telah mengatur etika pergaulan. Perilaku tersebut merupakan
batasan-batasan yang dilandasi dengan nila-nilai agama.

B. Pergaulan Sesama Muslim

Sesama muslim adalah bersaudara, seperti tubuh yang satu dan seperti satu
bangunan yang kokoh dan saling mendukung antar bagiannya. Pergaulan sesama
muslim dibalut dengan ukhuwah islamiyah. Ada banyak hak saudara kita atas diri
kita, diantaranya sebagaimana contoh dibawah ini yaitu:

1. Jika diberi salam hendaknya menjawab


2. Jika ada yang bersin hendaknya kita doakan
3. Jika diundang hendaknya menghadirinya
4. Jika ada yang sakit hendaknya kita jenguk
5. Jika ada yang meninggal hendaknya kita sholatkan dan kita antar ke
pemakamannya
6. Jika dimintai nasihat hendaknya kita memberikannya.

C. Akhlak kepada sesama muslim

Persaudaraan atau persahabatan sesama muslim yang hakiki hanya terjadi


jika dibangun di atas ridho Ilahi, yaitu sesama muslim mereka bersaudara, dalam
kitab suci Al Qur’an dijelaskan pada surat Al Hujurat : 10.

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah


antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
nikmat.”
Maka bagi sesama muslim setidaknya ada 11 point yang mesti dilakukan
terhadap saudaranya(sesama muslim):

1. Memberi salam apabila saling jumpa (QS Annisa:86) Banyak dari kita
masih menyapa dengan “Hai”, “Halo”, “Pagi”, padahal ini tidak ada nilai
ibadahnya. Didalam Islam, salam yang bernilai ibadah (karena didalamnya
ada doa) adalah Assalamualikum, dan dijawab dengan Wa alaikum salam,
minimal, atau ditambahkan denganucapan Warahmatullahi wabarakatuh
itu lebih baik. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalamQS An Nisa ayat
86.Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka
balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah
(penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah
memperhitungkan segala sesuatu.
2. Saling mendoakan apabila yang lain bersin. Hal ini tidak dimiliki oleh
agama/ ajaran apapun hanya dalam din Islam. Hadits riwayat Abu
Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:“Jika salah seorang
dari kalian bersin, hendaklah ia mengucapkan ‘Alhamdulillah (Segala puji
bagi Allah)’ dan saudaranya atau orang yang bersamanya mengatakan
kepadanya ‘Yarhamukallah (Semoga Allah memberikan rahmat-Nya
kepadamu)’. Jika salah seorang mengucapkan ‘Yarhamukallah’, maka
orang yang bersin tersebut hendaklah menjawab ‘Yahdiikumullah
wayushlih baalakum (Semoga Allah SWT memberikanmu petunjuk dan
memperbaiki keadaanmu).”
3. Tawadhu. tidak sombong terhadap saudaranyaSeorang muslim tidak boleh
sombong terhadap saudaranya, karena sombong adalah pakaian kebesaran
Allah. Sebaliknya seorang muslim harus tawadhu, rendah hati dan kasih
sayang sesama manusia apalagi sesama muslim.‘janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. “(QS
Lukman:18)
4. Lemah lembut dan kasih sayang Lemah lembut dan kasih sayang adalah
ciri umat Rasulullah, tercermin didalam surat Al Fathayat 29Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
(QS Al Fath:29)
5. Tidak mendiamkannya lebih dari 3 hariSeorang muslim tidak boleh
memendam dendam, apalagi mendiamkan saudaranya labih dari 3 hari.
Hindari kata2 “Tiada maaf bagi mu”, hendaknya seorang muslim saling
memaafkan.
6. Memberi nasihat apabila diminta“Apabila salah seorang dimintai nasehat
saudaranya maka berilah ia nasehat” Muttafaqun Alaih. Surat An
Nahl:125, mengajarkan kita untuk menyeru dengan hikmah, dan mendebat
dangan cara yang baik.“Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad)
dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan
berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang
lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui
akan orangyang sesat dari jalanNya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui
akan orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk.” (Al-Nahl: 125)
7. Besemangat dalam tolong menolong dan beramar ma’ruf nahi mungkar
Tolong menolong tidak membedakan suku, bangsa, warna kulit, tetapi
dengan satu kesatuan Akidah.“..Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa , dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. .” (QS.Al-Maidah:2)
8. Menutupi aib saudaranyaAib disini adalah aib individual, bukan aib yang
bersifat umum. Siapa saja yang menutupi aibsaudaranya di dunia maka
Allah akan menutupi aibnya di akhirat.Suatu ketika seorang lelaki
menemui Umar bin Khattab Radiallahu Anhu. Maksudnya menyampaikan
satu berita dengan harapan ia mendapat pujian dari Khalifah kedua ini.
9. Tidak su’udhon/ berburuk sangka Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka
itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain.
10. Berkata-kata yang baik dan saling memaafkan Kata-kata yang baik adalah
sedekah. Hendaknya apabila pembicaraan sudah tidak lagi bernilai, maka
lebih baik diam. Seorang muslim harus membuka lebar2 pintu maaf,
Putusnya silaturahim adalah salah satu sebab terbukanya pintu su’ul
kothimah. (QS Al Maidah:13)
11. Menjenguk dan mendoakan apabila saudaranya sakit, menghadiri
undangannya, serta menyelenggarakan jenazahnya (memandikan,
mengkafani, mensholatkan, menguburkan, dan mendoakannya).Berikan
dorongan spirit, 2 kebaikan ketika kita menjenguk orang sakit, semoga
Allah mengangkat penyakitnya dan disembuhkan, dan apabila saudara kita
yang sakit sabar, Allah akan menjadikan penyakitnya pintu penghapus
dosanya.

ADAB SESAMA MUSLIM

A. Pengertian adab

Menurut bahasa Adab memiliki arti kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi
pekerti, akhlak. M. Sastra Praja menjelaskan bahwa, adab yaitu tata cara hidup,
penghalusan atau kemuliaan kebudayaan manusia. Sedangkan menurut istilah
Adab adalah suatu ibarat tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala
sifat yang salah.

Pengertian bahwa adab ialah mencerminkan baik buruknya seseorang, mulia atau
hinanya seseorang, terhormat atau tercelanya nilai seseorang. Maka jelaslah
bahwa seseorang itu bisa mulia dan terhormat di sisi Allah dan manusia apabila ia
memiliki adab dan budi pekerti yang baik.

Seseorang akan menjadi orang yang beradab dengan baik apabila ia mampu
menempatkan dirinya pada sifat kehambaan yang hakiki. Tidak merasa sombong
dan tinggi hati dan selalu ingat bahwa apa yang ada di dalam dirinya adalah
pemberian dari Allah swt. Sifat-sifat tersebut telah dimiliki Rasulullah saw.
Secara utuh dan sempurna.

Menurut Imam al-Ghazali akhlak mulia adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh para
utusan Allah swt. yaitu para Nabi dan Rasul dan merupakan amal para shadiqin.
Akhlak yang baik itu merupakan sebagian dari agama dan hasil dari sikap
sungguh-sungguh dari latihan yang dilakukan oleh para ahli ibadah dan para
mutaqin.

Al-Ghazali berpendapat bahwa pendidikan akhlak hendaknya didasarkan atas


mujahadah (ketekunan) dan latihan jiwa. Mujahadah dan riyadhah-nafsiyah
(ketekunan dan latihan kejiwaan) menurut al-Ghazali ialah membebani jiwa
dengan amal-amal perbuatan yang ditujukan kepada khuluk yang baik,
sebagaimana kata beliau: Barangsiapa yang ingin dirinya mempunyai akhlak
pemurah, maka ia harus melatih diri untuk melakukan perbuatan-perbuatan
pemurah, yakni dermawan, dan gemar bersedekah. Jika beramal bersedekah
dilakukan secara istiqamah, maka akan jadi kebiasaan.

Hal ini sejalan dengan firman Allah swt :

Artinya :

“... dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik,,,.”

Konsepsi pendidikan modern saat ini sejalan dengan pandangan al-Ghazali


tentang pentingnya pembiasaan melakukan suatu perbuatan sebagai suatu metode
pembentukan akhlak yang utama. Pandangan al-Ghazali tersebut sesuai dengan
pandangan ahli pendidikan Amerika Serikat, John Dewey, yang dikutip oleh Ali
Al Jumbulati menyatakan: Pendidikan moral terbentuk dari proses pendidikan
dalam kehidupan dan kegiatan yang dilakukan oleh murid secara terus-menerus.

B. Macam-macam adab sesama muslim


1. Adab terhadap Orangtua
Orang muslim meyakini hak kedua orang tua terhadap dirinya,
kewajiban berbakti, taat, dan berbuat baik kepada keduanya. Tidak karena
keduanya penyebab keberadaannya hingga ia harus berbalas budi kepada
keduanya, tetapi karena Allah SWT mewajibkan taat, menyuruh berbakti,
dan berbuat bakti kepada keduanya. Bahkan, Allah Ta’ala mengaitkan hak
orang tua tersebut dengan hak-Nya yang berupa penyembahan kepada diri-
Nya dan tidak kepada yang lain.
Allah Azza wa Jalla berfirman : Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(Al Isra’ : 23)
Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya bakti terbaik ialah hendaknya seorang anak tetap
menyambung hubungan keluarga ayahnya setelah ayahnya
menyambungnya.” (Diriwayatkan Muslim)
Setelah orang muslim mengetahui hak kedua orang tua atas dirinya
dan menunaikannya dengan sempurna karena mereka mentaati Allah
Ta’ala dan merealisir wasiat-Nya, maka juga menjaga etika-etika berikut
ini terhadap kedua orang tuanya :
1. Taat kepada kedua orang tua dalam semua perintah dan larangan
keduanya.
2. Hormat dan menghargai kepada keduanya, merendahkan suara dan
memuliakan keduanya dengan perkataan dan perbuatan yang baik.
3. Berbakti kepada kedua orangtua.
4. Menyambung hubungan kekerabatan dimana ia tidak mempunya
hubungan kecuali dari jalur kedua orang tuanya mendoakan dan
memintakan ampunan.
2. Adab terhadap guru
Sesungguhmya adab yang mulia adalah salah satu faktor penentu
kebahagiaan dan keberhasilan seseorang. Begitu juga sebaliknya, kurang
adab atau tidak beradab adalah tanda jelek dan jurang kehancurannya.
Tidaklah kebaikan dunia dan akhirat kecuali dapat diraih dengan adab, dan
tidaklah tercegah kebaikan dunia dan akhirat melainkan karena kurangnya
adab.
Di antara adab-adab yang telah disepakari adalah adab murid
kepada gurunya. Imam Ibnu Hazm berkata: “Para ulama bersepakat,
wajibnya memuliakan ahli al-Qur’an, ahli Islam dan Nabi. Demikian pula
wajib memuliakan kholifah, orang yang punya keutamaan dan orang yang
berilmu.
Berikut ini beberapa adab yang selayaknya dimiliki oleh penuntut
ilmu ketika menimba ilmu kepada gurunya. Sebagai nasehat bagi kami,
selaku seseorang yang masih belajar dan nasehat bagi saudara-saudara
kami seiman yang sedang dan ingin menimba ilmu.
1. Ikhlas sebelum melangkah
2. Jangan mencari guru sembarangan
3. Akuilah keutamaan gurumu
4. Doakan kebaikan
5. Rendah diri kepada guru
6. Mencontoh akhlaknya
3. Adab terhadap tetangga
Kata (tetangga) dalam bahasa Arab berarti orang yang
bersebelahan denganmu. Sedang secara istilah syar’i bermakna orang yang
bersebelahan secara syar’i baik dia seorang muslim atau kafir, baik atau
jahat, teman atau musuh, berbuat baik atau jelek, bermanfaat atau
merugikan dan kerabat atau bukan.
Tetangga memiliki tingkatan, sebagiannya lebih tinggi dari
sebagian yang lainnya, bertambah dan berkurang sesuai dengan kedekatan
dan kejauhannya, kekerabatan, agama dan ketakwaannya serta yang
sejenisnya.
Dengan demikian jelaslah tetangga rumah adalah bentuk yang
paling jelas dari hakikat tetangga, akan tetapi pengertian tetangga tidak
hanya terbatas pada hal itu saja bahkan lebih luas lagi. Karena dianggap
tetangga juga tetangga di pertokoan, pasar, lahan pertanian, tempat belajar
dan tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya ketetanggaan.
4. Adab terhadap tamu
Hidup bermasyarakat adalah budaya saling mengunjungi atau
bertamu, yang dikenal dengan isitilah silaturrahmi oleh kebanyakan
masyarakat. Walaupun sesungguhnya istilah silaturrahmi itu lebih tepat
(dalam syari’at) digunakan khusus untuk berkunjung/ bertamu kepada
sanak famili dalam rangka mempererat hubungan kekerabatan.Namun,
bertamu, baik itu kepada sanak kerabat, tetangga, relasi, atau pihak
lainnya, bukanlah sekedar budaya semata melainkan termasuk perkara
yang dianjurkan di dalam agama Islam yang mulia ini. Karena
berkunjung/bertamu merupakan salah satu sarana untuk saling mengenal
dan mempererat tali persaudaraan terhadap sesama muslim. Allah
berfirman: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian
dari seorang laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kalian berbangsa-
bangsa, dan bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang
paling bertaqwa.” (Al Hujurat: 13).
Berikut ini adalah adab-adab yang berkaitan dengan tamu dan
bertamu. Kami membagi pembahasan ini dalam dua bagian, yaitu adab
bagi tuan rumah dan adab bagi tamu.
1. Adab bagi tuan rumah
a. Ketika mengundang seseorang, hendaknya mengundang orang-
orang yang bertakwa.
b. Tidak mengkhususkan mengundang orang-orang kaya saja,
tanpa mengundang orang miskin.
c. Tidak mengundang seorang yang diketahui akan
memberatkannya kalau diundang.
d. Disunahkan mengucapkan selamat datang kepada para tamu.
e. Menghormati tamu dan menyediakan hidangan untuk tamu
makanan semampunya saja.
2. Adab bagi tamu
a. Bagi seorang yang diundang, hendaknya memenuhinya sesuai
waktunya kecuali ada udzur, seperti takut ada sesuatu yang
menimpa dirinya atau agamanya.
b. Hendaknya tidak membeda-bedakan siapa yang mengundang,
baik orang yang kaya ataupun orang yang miskin.
c. Berniatlah bahwa kehadiran kita sebagai tanda hormat kepada
sesama muslim.
d. Apabila kita dalam keadaan berpuasa, tetap disunnahkan untuk
menghadiri undangan karena menampakkan kebahagiaan
kepada muslim termasuk bagian ibadah.
e. Sebagai tamu, kita dianjurkan membawa hadiah untuk tuan
rumah karena hal ini dapat mempererat kasih sayang antara
sesama muslim.
5. Adab terhadap sesama manusia (muslim)
Di antara adab-adab pergaulan bersama sesama saudara Muslim :
1. Memilih teman bergaul dan teman duduk
2. Mencintai karena Allah SWT
3. Menampakkan senyum, bersikap lembut dan kasih sayang kepada
sesama saudara seiman
4. Disunnahkan memberi nasihat dan hal itu terzmasuk kesempurnaan
persaudaraan
DAFTAR PUSTAKA

AL-QUR’AN
Bakry, Oemer. 1981. Akhlak Muslim. Bandung: Angkasa
Ahmad, Badruzlbzaman. 2004. Panduan Agama Islam. Bandung: Sinar Baru
HASIL REVISI :

1. PERATURAN MENYATAKAN ISI DARI MAKALAH HARUS 2016


KATA, MAKA TAMBAHKAN HINGGA 2016 KATA.
2. PERHATIKAN PENULISAN COVER, LOGO DISIMPAN
SETELAH IDENTITAS. UNTUK LEBIH LENGKAP SILAHKAN
TANYA KE TUTOR.
3. UNTUK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA SILAHKAN TANYA
LEBIH LANJUT KE TUTOR MASING-MASING.

You might also like