You are on page 1of 7

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum kali ini dapat dilihat pada tabel berikut.
NO Jenis OPT Gambar
1. Galinsoga parviflora Cav.

2. Axonopus compressus

3. Euphorbia hirta L.
4. Walang Sangit

5. Lalat Bibit (Antherigona exigau,


A. Oryzae)

6. Nimfa belalang

7. Telur Belalang
4.2 Pembahasan

Organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah hewan atau tumbuhan baik

berukuran mikro ataupun makro yang mengganggu, menghambat, bahkan mematikan

tanaman yang dibudidayakan. Berdasarkan jenis seranganya OPT dibagi menjadi 3

kelompok, yaitu hama, vektor penyakit, dan gulma.

Hama adalah hewan yang merusak secara langsung pada tanaman. Hama

terdapat beberapa jenis, diantaranya adalah insekta (serangga), moluska (bekicot,

keong), rodenta (tikus), mamalia (babi), nematoda, dll. Serangan hama sangat terlihat

dan dapat memberikan kerugian yang besar apabila terjadi secara massive. Namun

serangan hama umumnya tidak memberikan efek menular, terkecuali apabila hama

tersebut sebagai vektor suatu penyakit.

Gulma adalah tumbuhan liar yang tidak dikehendaki tumbuhnya dan bersifat

mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dibudidayakan. Gulma

memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada pertumbuhan tanaman, meskipun

biasanya tidak menimbulkan kematian. Gulma bisa disebut juga sebagai kompetitor

penyerap nutrisi daerah perakaran tanaman. Apabila pertumbuhan gulma lebih cepat

dibandingkan tanaman, maka sudah dapat dipastikan tanaman yang dibudidayakan

akan mengalami pertumbuhan yang tidak optimal. Beberapa jenis gulma bahkan ada

yang memberikan efek racun pada perakaran tanaman, seperti kandungan metabolit

sekunder (cairan) pada akar alang-alang.


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pada tanaman jagung ditemukan

gulma dan berbagai macam hama. Gulma yang ditemukan adalah Galinsoga

parviflora Cav.

Galinsoga parviflora merupakan tanaman semak dan semusim dengan tinggi

30-60 cm. Batang dari tanaman ini adalah tegak, lunak, bulat, beruas-ruas,bercabang,

hijau. Jenis daun tunggal, berhadapan, duduk pada tiap buku, bulattelur, ujung

meruncing, tepi bergerigi, pangkal runcing, pertulangan menyirip,panjang daun 3-5,5

cm, dan lebarnya 1,5-3,5 cm serta berwarna hijau. Bentuk bunga yaitu bongkol, bulat

dan terletak di ujung batang. Kelopak berbentuk mangkok, ujung bertaju,

berwarna hijau, benang sari berwarna kuning, tangkai sarilepas, ujung putik

bercabang dua dengan warna kuning, mahkota terdiri dari lima daun mahkota dan

berwarna putih. Salah satu sebab rendahnya produksi jagung adalah keberadaan gulma

pada areal tanaman. Periode persaingan kritis tanaman jagung dan gulma sekitar 30

hari pertama dari pertumbuhannya. Bila tidak dikendalikan selama periode tersebut

penurunan hasil jagung cukup berkisar 20-50%.

Gulma ke dua adalah Axonopus compressus. Axonorpus compressus atau yang

sering kita sebut dengan rumput karpet adalah rumput yang sering digunakan untuk

penutup tanah pada lahan kosong di pekarangan rumah. Rumput karpet dapat tumbuh

pada tempat yang teduh dan lembab, rumput karpet juga dapat tumbuh pada tanah yang

memiliki tingkat keseuburan rendah. Rumput kar[pet juga dapat dikonversikan sebagai

pakan ternak.
Gulma ketiga yang ditemukan adalah Euphorbia hirta L. (daun patikan kebo)

ini bergaris dua, memanjat dengan miring. Ujung daun patikan kebo ini kerap kali

bergerigi. Bagian bawah helaian daunnya berambut jarang. Daun patikan kebo

memiliki panjang sekitar 0,5-5 cm. Bunga patikan kebo tersusun dalam karangan bunga

yang bertangkai pendek dan biasanya bunga ini duduk pada bagian ketiak daun patikan

kebo. Bunganya memiliki bentuk setengah bola. Seolah-olah bunga patikan kebo ini

seperti mata cincin yang letaknya di tengah atau diantara daun-daun yang berhadapan.

Hama yang ditemukan salah satunya adalah Walang Sangit. Walang sangit

adalah salah satu hewan yang termasuk kedalam ordo hemiptera dengan famili alydidae

yang termasuk serangga yang kedalam jenis hama atau racun yang dapat menyebabkan

tanaman mati bahkan pertumbuhan terhambat. Walang sangit ini biasanya banyak

ditemukan pada tanaman padi, walang sangit ini merusak pada bagian daun, dan bakal

buah tanaman padi hingga panen gagal. Walang sangit juga memiliki nama berbeda

sesuai dengan daerah tertentu misalnya Jawa Barat dikenal sebagai kungkang,

sumatra dikenal dengan pianggang dan tenang di daerah Madura.

Hama kedua adalah Lalat Bibit (Antherigona exigau, A. Oryzae). Hama ini

memang mudah tertarik dengan kecambah atau tanaman yang baru tumbuh.

Kehadirannya juga patut diwaspadai, karena serangannya bisa menyebabkan kerugian

hingga 80%, bahkan bisa juga berakibat puso atau gagal panen.Lalat bibit atau dalam

bahasa latinnya Atherigona exigua, merupakan salah satu hama tanaman jagung yang

sangat merugikan jika keberadaannya tidak segera diantisipasi sejak dini. Pasalnya,

yang diserang adalah tanaman yang masih muda atau yang baru muncul di permukaan
tanah.Gejala awal yang bisa dilihat saat tanaman jagung diserang lalat bibit adalah

berubahnya warna daun dari hijau normal menjadi kekuning-kuningan.

Hama selanjutnya adalah telur dan nimfa belalang. Telur belalang menetas
menjadi nimfa, dengan tampilan belalang dewasa versi mini tanpa sayap dan organ
reproduksi. Nimfa belalang yang baru menetas biasanya berwarna putih, namun setelah
terekspos sinar matahari, warna khas mereka akan segera muncul.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Jagung atau biasa disebut dengan Maize adalah makanan serta pakan

terpentingdi belahan bumi bagian barat. Jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi

iklim. Sejak zaman prasejarah, jagung telah menjadi makanan pokok bangsa Meksiko

dan Amerika Latin. Dalam perdagang global, kata maize lebih sering digunakan dari

pada jagung. Organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah hewan atau tumbuhan

baik berukuran mikro ataupun makro yang mengganggu, menghambat, bahkan

mematikan tanaman yang dibudidayakan. Berdasarkan jenis seranganya OPT dibagi

menjadi 3 kelompok, yaitu hama, vektor penyakit, dan gulma.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pada tanaman jagung OPT yang

ditemukan adalah Galinsoga parviflora, Axonopus compressus, Euphorbia hirta L.,

Walang Sangit, Lalat Bibit (Antherigona exigau, A. Oryzae), telur dan nimfa belalang.

5.2. Saran

Semoga pada praktikum selanjutnya lebih tertib dan formal agar praktikan bisa

lebih mengerti dan juga tidak mengabaikan praktikum ini.

You might also like